Anda di halaman 1dari 4

HUBUNGAN SISTEM INFORMASI DAN GLOBALISASI

Era globalisasi yang ditandai dengan arus komunikasi dan sistem informasi yang begitu
dahsyat menuntut para pengambil kebijakan dari segala bidang khususnya informasi manajemen
bekerja lebih keras untuk lebih menyempurnakan dan meningkatkan semua sektor yang
berhubungan dengan masalah sistem informasi. Sebagaimana dikemukakan oleh Featherston
(dalam Lee, 1996), globalisasi menembus batas-batas budaya melalui jangkauan luas perjalanan
udara, semaki luasnya komunikasi, dan meningkatnya turis ke berbagai negara. Jadi apa yang
telah terjadi dengan adanya arus globalisasi yang memang terjadi dengan sangat signifikan ini
kita sebagai warga negara Indonesia harus bisa mengambil peluang dalam berbisnis melalui
sistem informasi yang dapat menguntungkan, baik itu untuk kebutuhan pribadi maupun dalam
kebutuhan berbisnis.
Sistem informasi dan teknologi sangat penting bagi perusahaan saat ini. Sistem informasi
membantu perusahaan dalam mengefisiensikan operasi perusahaan, membantu menciptakan
produk dan jasa baru sebagaimana model bisnis yang benar-benar baru pula, memungkinkan
manajer menggunakan data terbaru dari pasar untuk pengambilan keputusan serta sistem
informasi membantu perusahaan melakukan sesuatu yang lebih baik dari pesaing, harga lebih
murah untuk produk unggulan, dan respon yang cepat terhadap pelanggan dan pemasok,
semuanya dapat meningkatkan penjualan dan laba yang tidak bisa diikuti oleh pesaing. Oleh
Sebab itu, teknologi dan sistem informasi sangat penting dalam dunia bisnis saat ini.
Apabila sebuah bisnis dijalankan dengan informasi yang kurang, maka dalam waktu
tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam
mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami
kekalahan dalam bersaing dengan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki
seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi
tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau sistem terlalu banyak data.
Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting dalam mendesain sebuah sistem
informasi yang efektif. Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang
berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.

DEFINISI DAN CARA KERJA SISTEM INFORMASI


Sistem informasi didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan ,
mengumpulkan, memproses , menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk membantu
pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Dari sudut pandang teknis, sistem informasi
mengumpulkan, menyimpan dan menyebarluaskan informasi dari operasi internal dan
lingkungan organisasi untuk mendukung fungsi-fungsi dan pengambilan keputusan organisasi,
komunikasi, koordinasi, pengendalian, analisis, dan visualisasi. Sistem informasi merubah data
mentah menjadi informasi yang berguna melalui tiga aktivitas dasar: input, pengolahan dan
output.
Dari sudut pandang bisnis, sistem informasi menyediakan solusi atas masalah atau
tantangan yang dihadapi perusahaan dan merepresentasikan perpaduan unsur manajemen,
organisasi, dan teknologi. Dimensi manajemen dari sistem informasi mencakup isu seperti
kepemimpinan, strategi, dan perilaku manajemen. Dimensi teknologi terdiri dari perangkat keras
dan perangkat lunak komputer, teknologi manajemen data, dan teknologi jejaring/telekomunikasi
(termasuk internet). Dimensi organisasi dari sistem informasi mencakup isu seperti hierarki
organisasi, spesialisasi fungsional, proses bisnis, budaya, dan kelompok kepentingan politik.

KOMPONEN MANAJEMEN, ORGANISASI, DAN TEKNOLOGI

Komponen Manajemen :
 Mengambil keputusan
 Merumuskan tindakan untuk menyelesaikan masalah
 Merancang strategi untuk menjawab tantangan – tantangan
 Menciptakan produk baru
 Menciptakan model kerja kreatif

Komponen Organisasi :
1. Struktur
2. Fungsi Bisnis
3. Aturan
4. Prosedur
5. Budaya

Komponen Teknologi :
1. Hardware
2. Software
3. Teknologi pengelolaan data
4. Teknologi telekomunikasi & jaringan
5. Internet

ASET KOMPLEMENTER TERHADAP SISTEM INFORMASI


Aset komplementer merupakan aset yang dibutuhkan untuk mendapatkan nilai dari
investasi utamanya atau bisa juga disebut sebagai aset pendukung dari aset utama.Sebagai
contoh,untuk menciptakan nilai atas kereta api maka membutuhkan investasi tambahan atau
investasi yang digunakan untuk mendukung dari kegunaan kereta api itu sendiri misalnya, rel
kereta api, lokomotif, petugas,struktur pengaturan yang mengatur dan mengawasi dan pengguna
dari kereta api itu sendiri. Tanpa adanya aset komplementer nilai investasi atas kereta api tidak
akan memiliki nilai,karena tanpa adanya aset komplementer kereta api tidak dapat digunakan.
Riset terkini dalam investasi teknologi informasi dalam dunia bisnis sangat menunjang
investasi teknologinya dengan investasi aset komplementer seperti
 Modal bisnis baru
 Bisnis proses baru
 Perilaku manajemen
 Budaya organisasi atau pelatihan akan mendapatkan tingkat pengembalian yang superior.

Perusahaan yang tidak berinvestasi menggunakan aset komplementer akan mendapatkan nilai
pengembalian yang kurang atau tidak ada sama sekali atas investasinya diteknologi informasi.
Beberapa investasi aset komplementer melibatkan berbagai aset yang berwujud seperti
gedung,mesin dan peralatan. Namun demikian nilai investasi dalam teknologi bergantung pada
sejauh mana investasi atas asset komplementer yang telah dilakukan.
Aset komplementer dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu :
1. Aset Organisasi
 Budaya organisasi yang menunjang terciptanya efektivitas dan efesiensi
 Model bisinis yang tepat
 Proses bisnis yang efesien
 Wewenang yang terdesentralisasi
 Pengambilan keputusan yang terdistribusi
 Tim pengembangan Sistem Informasi yang kuat

2. Aset Manajerial
 Dukungan menajemen senior yang kuat pada investasi teknologi informasi dan perubahan
 Insentif atas inovasi manajemen
 Kerja tim dan lingkungan kerja yang kolaboratif
 Program pelatihan untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan manajemen
 Budaya manajemen yang menciptakan nilai atas fleksibilitas dan pembuatan keputusan
berbasiskan pengetahuan.

3. Aset Sosial
 Infrastruktur internet dan telekomunikasi
 Program pendidikan pengayaan TI yang miningkatkan pengetahuan komputer karyawan
standart
 Hukum dan peraturan yang menciptakan lingkungan pasar yang memadai dan stabil
 Perusahaan teknologi dan jasa berada dalam pasar yang berdampingan guna membantu
implementasi.

DISIPLIN ILMU DALAM SISTEM INFORMASI DAN PERSPEKTIF SISTEM


SOSIOTEKNIKAL
Disiplin ilmu sistem informasi mempelajari konsep, prinsip, dan proses aktifitas
Perancangaan, Pengembangan, Operasional, dan Pemeliharaan Proses Bisnis, Sistem dan
Infrastruktur pendukung Proses-Proses Organisasi. Pengadaan, Implementasi , dan Manajemen
Sumber daya TI dan Layanan TI. Perspektif sistem sosioteknikal membantu menghindari
pendekatan teknologi murni pada sistem informasi. Penekanannya adalah pada perlunya optimasi
kinerja sistem secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai