Anda di halaman 1dari 24

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

3.1.1 Sejarah Shopee


Shopee adalah market place online untuk jual beli diponsel dengan mudah dan cepat.
Shopee menawarkan berbagai macam produk-poduk mulai dari produk fashion sampai
dengan produk untuk kebutuhan sehari-hari. Shopee hadir dalam bentuk aplikasi mobile
untuk memudahkan penggunya dalam melakukan kegiatan berbelanja online tanpa harus
membuka website dari perangkat kompter.

Shopee Indonesia resmi terdapat di Indonesia pada Desember 2015 dibawah naungan
PT Shopee International Indonesia. Sejaak peluncuranya, Shopee Indonesia mengalami
perkembangan yang sangat pesat, bahkan higga Oktober 2017 aplikasinya sudah di download
oleh lebih dai 43 juta pengguna (dalam Lenggang Kurnia,2018: 60). Shopee merupakan anak
perusahaan dari SEA Group (dahulu bernama Garena) yang berbasis disingapura. Shopee
telah hadir di beberapanegara di kawasan Asia Tenggara seperti
Singapura,Malaysia,Vietnam, Thailad, Filipina, dan Indonesia. Karena elemen mobile yang
dibangun sesuai konsep perdagangan elektronik global, Shopee menjadi salah satu “ 5
startup e-commerce yang paling disruptif”yang diterbitkan oleh techin Asia.

Pada saat ini Aplikasi belanja Shopee menempati posisi nomor satu di Goole Play
Store dalam kategori berbelanja online, dengan tagline “Belanja online se-Indonesia Gratis
Ongkir dan Garansi Harga Termurah” mampu membuat para calon konsumen tertarik untuk
menggunakanya. Sasaran pengguna Shopee adalah kalangan muda yang saat ini terbiasa
melakukan kegiatan dengan bantuan smartphone termasuk kegiatan berbelanja.Untuk itu
Shopee hadir dalam bentuk aplikasi mobile guna untuk menunjang kegiatan berbelanja yang
mudah dan cepat.
3.1.2 Visi Dan Misi Shopee
Shopee hadir bertujuan untuk mendukug pertumbuhan e-commerce di Indonesia
dengan sebagai macam penawaran yang dihadirkan. Melalui konsep berbeda Shopee hadir
sebagai mobile market place dengan visi dan misi sebagai berikut :

1. Visi

Menjadi mobile market place nomor 1 diIndonesia

2. Misi

Mengembangkan jiwa kewirausahaan bagi para penjual di Indonesia.

3.1.3 Logo Shopee

Gambar 3.1 logo Shopee

Sumber: www.shopee.co.id

( diakses tanggal 26 Mei 2020)

Shopee menghadirkan logo yang simple dengan objek utama bergambar tas dengan
ditengahnya berinisial S dan dibawahnya bertulis Shopee dengan ciri khas berwarna orange
membuat masyarakat lebih mudah mengingatnya. Dari logo itu sendiri konsumen sudah
mengetahui bahwa aplikasi Shopee adalah tempat berbelanja onlie sehingga dengan begitu
logo Shopee banyak di ketahui oleh konsumenya khususnya di Kota Bandung. Logo Shopee
juga dijadikan pembeda dengan perusahaan lainya. Logo dijadikan sebagai cerminan dari
merk tersebut yang mampu membantu konsumen memahami apa yang ditawarkan oleh
perusahaan dan semakin banyaknya orang mengetahui logo Shopee dapat membantu
meningkatkan rasa kepercayaan konsumen untuk menggunaknya dengan merk atau logo
yang sudah terpercaya.

3.1.4 Struktur Orgnisasi PT Shopee

Direktur Utama

direktur Cheiff of staff Chief finance Chief of HR


officier

Custome legal HRD Conten internet


IT Quality Design finance
r service t marketin
control
g

Bagan 3.1 Struktur Organisasi PT Shopee Jakarta Barat

Sumber :Shulton Akmal (bagian Quality control: service by Shopee), 2020

3.1.5 Job Description PT Shoppe


Adapun tugas pokok job description PT Shopee adalah untuk mencatat yang menjelaskan
atau memberikan gambaran secara umum mengenai pekerjaan yang dilakukan, dengan kata lain
job description menjelaskan bagaimana tugas, tanggung jawab serta wewenang yang akan
dipegang pada sebuah jabatan yang diberikan oleh sebuah perusahaan. Adapun tugas dari job
description PT shopee, sebagai berikut :

1. Direktur Utama
Tugas dan tanggung jawab :
a) Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang administrasi
keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.
b) Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan
perlengkapan
c) Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta
pembelanjaan dan kekayaan perusahaan
d) Memimpin rapat umum
2. Direktur
Tugas dan tanggung jawab :
a) Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan direktur utama
b) Dalam melaksanakan tugas-tugas direktur umum bertanggung jawab kepada direktur
utama.
c) Memimpin seluruh dewan atau komite esekusif
d) Menawarkan visi dan imajinasi ditingkat tertinggi.
e) Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungan dunia luar
f) Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan standar etika
dan hokum
3. Chieff Of Staff
Tugas dan tanggung jawab:
a) Memberikan keputusan yang kaitanya dengan marketing, promo dan kampanye serta
mengelola staff khususnya marketing.
4. Chieff Of Finance officier
Tugas dan tanggung jawab:
a) Mengontrol budger dan merapikan flow dan aliran keuangan di Shopee untuk
dilakukan evaluasi dan reporting ke investor..
5. Marketing/ internet Marketing
Tugas dan tanggung jawab:
a) Melakukan optimisasi Shopee di mesin pencari
b) Melakukan optimisasi di sosial media
c) Melakukan riset online (google keyword planner dan google trend)
6. Content
Tugas dan tanggung jawab:
a) Pembuatan konten di Blog Shopee
b) Mengkoordinir semua yang berhubungan dengan konten dalam website Shopee.
7. HRD
Tugas dan tanggung jawab:
a) Merekrut personil untuk posisi yang sesuai dengan kemampuan mereka.
b) Membuat kebijakan
c) Memberikan pelatihan dan pengembangan staf.
d) Monitoring kinerja dari setiap karyawan
e) Memutuskan pemberian pengangkatan jabatan dan kompensasi
f) Monitoring perlengkapan kesehatan dan keselamatan bagi karyawan.
g) Touble Shooting dan pemecahan masalah bagi karyawan
Menjaga hubungan baik dengan setiap karyawan
8. Legal
Tugas dan tanggung jawab:
a) Mengurusi segala hal perizinan yang menyangkut perusahaan Shopee terkait bisnis
yang dijalankan peruasahaan
9. Customer service
Tugas dan tanggung jawab:
a) Melayani pelanggan atau pengguna aplikasi Shopee dengan memberitahu produk dan
layanan.
b) Bertindak sebagai penghubung antara konsumen dan perusahaan Shopee.
c) Menyelesaikan masalah produk dan layanan.
10. Finance
Tugas dan tanggung jawab:
a) Melakukan penyusunan, transaksi, dan membuat laporan keuangan perusahaan.
b) Melakukan pembayaran pada suplier
c) Berhubungan dengan pihak internal dan ekternal dengan kesibukan keuangan
perusahaan.
d) Menyiapkan dokumen penagihan invoice/ kuitansi tagihan bersama kelengkapanya.
11. Design
Tugas dan tanggung jawab:
a) Melakukan tugas yang berhubungan dengan design dalam perusahaan seperti design
banner, web. Hingga design banner pengiklanan.
12. Quality control
Tugas dan tanggung jawab:
a) Memastikan fitur-fitur di Shopee berjalan sesuai dengan direncanakan dan terhindar
dari bugs atau eror
13. IT
Tugas dan tanggung jawab :
a) Mengimplementasikan perencanaan fitur-fitur baru, maintenance website dan fitur
yang telah ada serta memastikan pemeliharaan server terpenuhi dengan baik.

3.1.6 Produk Dan Layanan


1. Produk

Shopee menawarkan berbagai macam kebutuhan pria dan wanita yang


menyesuaikan gaya hidup di Indonesia, sesuatu yang menarik dari Shopee adalah
barang yang ditawarkan merupakan barang yang sedang trend pada saat ini sehingga
produk yang ditawarkan pada Shopee terus mengikuti kebutuhan gaya hidup pria dan
wanita yang semakin modern. Barang yang ditawarkan oleh Shopee berbagai macam
seperti Pakaian Wanita, Pakaian Pria, Sepatu Wanita, Sepatu Pria, Tas, Fashion
Muslim, Aksesoris Fashion, Kecantikan & Kesehatan, Jam Tangan,Gadget,
Perlengkapan Olahraga, Hobi & Mainan, Perlengkapan Bayi & Anak, Perlengkapan
Rumah, Elektronik, Komputer & Aksesoris, Makanan & Minuman, Voucher,
Fotografi, Otomotif, dan Serba Serbi yang di dalamnya terdapat camilan dan dekorasi
rumah.
Gambar 3.2 kategori produk Shopee

Sumber: www.shopee.co.id

( diakses tanggal 26 Mei 2020)

2. Layanan

Shopee memberikan layanan baik kepada para penjual dan pelanggan. Para
penjual dimudahkan untuk menawarkan barang yang diproduksi untuk dipasarkan
kepada konsumen dengan klasifikasi barang yang sederhana seperti pakaian wanita
dan pakaian pria. Shopee juga memudahkan para pelanggannya dengan pengiriman
barang menggunakan berbagai ekspedisi yang terintegrasi secara langsung dan auto-
update dengan Shopee sehingga pelanggan dapat memantau proses barang yang
dibelinya dari proses pembelian, pembayaran, pengiriman serta pelanggan diberikan
fasilitas untuk berinteraksi langsung dengan penjual melalui jendela obrolan yang ada
di dalam website Shopee tersebut. Berikut beberapa fitur layanan yangterdapat
diaplikasi Shopee :
1. Fitur Live chat

Gambar 3.3 fitur live chat Shopee

Sumber: www.shopee.co.id

( diakses tanggal 26 Mei 2020)

Shopee menyediakan fitur live chat yang bisa digunakan oleh penjual
untuk berkomunikasi secara langsung dengan konsumennya. Misalkan apabila
stok barang yang sudah dipesan habis atau sedang menunggu stok yang baru,
konsumen bisa menannyakan langsung kepada penjual untuk mengganti varian
baru atau adanya pengembalian dana. Dengan adanya fitur ini maka akan
mengurangi resiko mendapatkan rating jelek dari pembeli karena adanya
konmunikasi yang bagus.
2. Fitur Up

Gambar 3.4 fitur prmosi iklan

Sumber: www.shopee.co.id

( diakses tanggal 26 Mei 2020)

Shopee menyediakan fitur Up untuk beriklan bagi para penjualnya agar


produknya bisa muncul pada urutan teratas ketika ada calon pembeli yang mencari
produk dengan kata kunci tertentu. Penjual bisa memanfaatkan fitur ini untuk
meningkatkan penjualan produk yang ditawarkan.

3. Fitur transaksi

Gambar 3.5 fitur transaksi


Sumber: www.shopee.co.id

( diakses tanggal 26 Mei 2020)

Shopee menyediakan fitur transaksi yang aman dan mudah. Pengguna


aplikasi bisa menggunakan fitur ini apabila ingin membayar atau menjual suatu
produk dengan transfer melalui bank yang kita miliki atau bisa transaksi lewat
alfamart atau indomart, kartu kredit atau debit online serta bisa juga dengan
mengisi ShopeePay yang tersedia diaplikasi Shopee itu sendiri.

4. Fitur Layanan Gratis Ongkir

Gambar 3.6 fitur layanan gratis ongkir

Sumber: www.shopee.co.id

( diakses tanggal 26 Mei 2020)

Fitur layanan melalui voucher gratis ongkir biasanya digunakan


konsumen untuk meringankan biaya ongkos kirim ke daerahnya masing-masing,
dengan begitu konsumen hanya tinggal membayar produk yang mereka beli saja
tanpa ada biaya ongkos kirim.
5. Fitur Berbagi yang legkap

Gambar 3.7 fitur berbagi Shopee

Sumber: www.shopee.co.id

( diakses tanggal 26 Mei 2020)

Fitur berbagi yang disediakan oleh aplikasi Shopee dapat memudahkan


pengguna untuk menyebarkan informasi ke situs media sosial atau aplikasi seperti
Facebook, Instagram,Twitter, Line, Pinterest,Whatsapp, dan lain-lain.

6. Fitur Tawar Menawar


Gambar 3.8 fitur tawar menawar

Sumber: www.shopee.co.id

( diakses tanggal 26 Mei 2020)

Fitur tawar menawar yang disediakan oleh Shopee memungkinkan pembeli


untuk menawar harga menjadi lebih murah dari harga sebelumnya. Tetapi untuk
penjual juga bisa menonaktifakan fitur ini apabila tidak ingin adanya tawar
menawar dengan konsumen atau pelanggan.

7. Fitur jasa pengiriman

Gambar 3.9 fitur jasa pengiriman

Sumber: www.shopee.co.id

( diakses tanggal 26 Mei 2020)

Fitur jasa pengiriman yang ditawarkan aplikasi Shopee sangat beragam,


pengguna bisa mengaktifkan berbagai jenis layanan pengiriman yang disediakan
oleh Shopee sesuai yang dipercaya oleh masing-masing. Shopee juga
menggunakan Google Maps yang dapat melacak keberadaan barang yang sudah
dipesan, sehingga keamaananya sudah terjamin.
8. Fitur Game

Gambar 3.10 fitur shopee games

Sumber: www.shopee.co.id

( diakses tanggal 26 Mei 2020)

Shopee menghadirkan fitur game yang beragam agar pengguna tidak merasa
bosan dengan aplikasi Shopee. Pengguna Shopee bisa memainkan beberapa game
yang telah disediakan, adapun hadiah dari game tersebut bisa berupa koin Shopee,
ataupun voucher menarik lainya.

3.1.7 Model Bisnis dan Skala Usaha Shopee


1. Model Bisnis

Shopee pertama kali dimulai sebagai pasar pelanggan untuk pelanggan (C2C)
tetapi telah beralih ke model hibrid C2C dan Bisnis untuk Pelanggan (B2C) semenjak
meluncurkan Shopee Mall yang merupakan platform toko daring untuk distribusi
brand ternama. Shopee bermitra dengan lebih dari 70 penyedia layanan kurir di
seluruh pasarnya untuk menyediakan dukungan logistik bagi penggunanya. Shopee
berkolaborasi dengan berbagai jasa logistik lokal, serta penyedia jasa transportasi
daring.
2. Skala Usaha

Shopee termasuk e-commerce yang sangat diminati untuk melakukan belanja


online di indonesia. Shopee merupakan e-commerce internasional,selain di Indonesia
Shopee memiliki beberapa store yaitu di Singapore, Thailand, Vietnam.

3.2 Metode Penelitian


Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, karena permasalahan
berhubungan dengan manusia, yang secara fundamental bergantung pada pengamatan. Menurut
Moelong (2011:6) bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, presepsi,
motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistic dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode alamiah.

Menurut Sugiyono (2011:9) bahwa metode kualitatif adalah metode yang berdasarkan
pada fisafat postpositivisme, sedangkan untuk meneliti pada onjek alamiah, dimana peneliti
adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara triangulasi
(gabungan). Analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan
makna daripada generalisasi.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pendekatan kualitatif adalah


pendekatan yang dilakukan secara utuh kepada subjek penelitian, dimana terdapat sebuah
pristiwa dimana peneliti menjadi instrument kunci dalam penelitian, kemudian hasil pendekatan
tersebut diuraikan dalam bentuk kata-kata yang tertulis data empiris yang telah diperoleh dan
dalam pendekatan inipun lebih menekankan makna daripada generalisasi

Unsur dasar peneliti menggunakan metode kualitatif untuk mengetahui hadirnya voucher
gratis ongkir pada market place Shopee dalam menarik pengguna atau konsumen khusunya yang
ada di Kota Bandung. Penelitian ini sangat menarik untuk diteliti karena tidak sedikit masyarakat
yang gemar berbelanja online, baik itu untuk kebutuhan atau hanya sekedar keinginan semata.
3.2.1 Desain Penelitian
Pada penelitian ini, penulis menggunakan desain penelitian fenomenologi.
Pendekatan desain fenomenologimenurut Craswell ( dalam Hamzah,2014) adalah menunda
penilaian tentang sikap yang dialami sampai ditemukan dasar tertentu. Penundaan ini biasa
disebut epoche ( jangka waktu). Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau
mengungkapmakna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari atau kesadaran yang
terjadi pada beberapa individu.

Tujuan utama dari studi fenomenologi adalah mereduksi pengalaman individual


untuk mendapatkan hal yang esensial (mendasar) terkait fenomena Giorgi & Giorgi
( dalam Hamzah,2014). Alasan mengunakan metode pendekatan fenomenologi adalah
sebagai cara untuk menemukan permasalahan atau keuntungan bagi seseorang yang telah
menggunakan voucher gratis ongkir di market place Shopee. Maka peneliti juga harus
mempelajari langsung dari individu yang mengalaminya. Peneliti melakukan pemahaman
melalui wawancara semi terstruktur

Desain fenomenologi selalu berusaha untuk mereduksi pengalaman-pengalaman


personal ke dalam kesamaan pemaknaan atau esensi universal (essentializing) dari suatu
fenomena yang dialami secara sadar oleh sekelompok individu. Pengalaman tersebut
merupakan pengalaman individual. Peneliti mengumpulkan cerita dari sekelompok
individu untuk dicari kesamaan maknanya. Cerita seseorang tentang pengalaman hidup
ketika menggunakan voucher gratis ongkir saat melakukan belanja online menjadi bentuk
data primer yang wajib dikumpulkan. Untuk memperoleh data tersebut tentu saja
dibutuhkan keterbukaan informan untuk mengungkapkan apa yang dialaminya.

Adanya voucher gratis ongkir membuat konsumen khususnya yang berada di Kota
Bandung menjadi lebih gemar berbelanja online dibandingkan dengan berbelanja
langsung. Berbelanja online juga sangat memudahkan masyarakat karena barang yang
dipesan bisa langsung datang sesuai dengan alamat yang dituju dengan hanya
menggunakan pemesanan lewat ponsel saja, berbeda dengan berbelanja langsung yang
harus keluar rumah untuk memilih barang yang dicari. Dari keunikan tersebut
penelitiingin mengungkapkan “ how” and “whay”dari pertanyaan yang diteliti , sehingga
dapat mengetahui bagaimana tindakan konsumen selama berbelanja online menggunakan
voucher gratis ongkir tersebut.

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data


Teknik Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2009:224) merupakan langkah yang
paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Sugiyono (2009:225) juga menjelaskan bahwa “dalam penelitian kualitatif
pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah.Langkah-langkah
yang dilakukan peneliti dalam mengambil teknik pengumpulan dat, dapat dilihat dari
rangkaian sebagai berikut:

3.2.2.1 Data primer


Dalam tahapan ini, ada beberapa tahap yang diperoleh peneliti, diantaranya
melalui obervasi, wawancara,dan dokumentasi dengan pemaparan sebagai berikut :

a) Observasi

Menurut Widoyoko (2014:46) observasi merupakan “pengamatan dan pencatatan


secara sistematis terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada objek
penelitian”. Menurut Sugiyono (2014:145) “observasi merupakan suatu proses yang
kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis”.
Menurut Riyanto (2010:96) “observasi merupakan metode pengumpulan data yang
menggunakan pengamatan secara langsung maupun tidak langsung.

Berdasarkan penjelasan para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa observasi


adalah penelitian dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dari berbagai proses
biologis dan psikologis secara langsung maupun tidak langsung yang tampak dalam suatu
gejala pada objek penelitian. Tujuan digunakannya observasi sebgai metode penelitian
diantaranya untuk mengetahui perilaku konsumen atau pengguna aplikasi Shopee ketika
menggunakan voucher gatis ongkir untuk berbelanja online.
Jenis-jenis observasi menurut Riyanto (2010:98-100) :

1. Observasi partisipan

Observasi partisipan adalah observasi dimana orang yang melakukan pengamatan


berperan serta ikut ambil bagian dalam kehidupan orang yang diobservasi.

2. Observasi non Partisipan

Observasi dikatakan non partisipan apabila observer tidak ikut ambil bagian
kehidupan observee.

3. Observasi sistematik (Structured observation)

Observasi sistematik, apabila pengamat menggunakan pedoman sebagai


instrument pengamatan.

4. Observasi non sistematik

Observasi yang dilakukan oleh pengamat degan tidak menggunakan instrument


pengamatan.

5. Observasi eksperimental

Pengamatan dilakukan dengan cara observe dimasukkan ke dalam suatu kondisi


atau situasi tertentu.

Jenis observasi yang akan diterapkan oleh peneliti yaitu jenis observasi partisipan
dimana orang yang melakukan pengamatan berperan serta ikut ambil dalam kehidupan
orang yang diobservasi. Peneliti menggunakan observasi partisipan karena dalam
penelitiannya ikut andil dalam pengalaman ketika berbelanja online menggunakan
voucher gratis ongkir di market place Shopee. Penliti juga menggunakan observasi
sistematik yang bertujuan supaya observasi yang dilakukan oleh peneliti terstruktur, tidak
keluar dari alur penelitian.
b) Wawancara

Menurut Riyanto (2010:82) interview atau wawancara merupakan metode


pengumpulan data yang menghendaki komunikasi langsung antara penyelidik dengan
subyek atau responden. Menurut Afifuddin (2009:131) wawancara adalah metode
pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang yang menjadi
informan atau responden.Berdasarkan penjelasan para ahli dapat disimpulkan bahwa,
interviewatau wawancara merupakan metode pengambilan data dengan bertukan
informasi dan ide melalui tanya jawab antara penyelidik dengan subyek atau responden
dalam suatu topik tertentu.

Peneliti memilih beberapa informan agar dapat melakukan wawancara sebagai


kunci untuk menjawab penelitian ini kepada karyawan perusahaan Shopee, dan beberapa
pengguna market place Shopee yang ada di Kota Bandung. Proses wawancara ini
sebagai kunci dari hasil penelitian, agar penelitian ini lebih akurat karena informan yang
diambil merupakan bagian dari objek penelitian..

c) Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006:158) dokumentasi adalah metode dokumentasi peneliti


menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-
peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. Menurut Riyanto (2012:103)
metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data dengan mencatat data-data yang
sudah ada. Berdasarkan penjelasan ahli maka dapat disimpulkan bahwa metode
dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data yang dilakukan dengan menyelidiki
benda-benda tertulis dan mencatat hasil temuannya.

Dokumen yang dipakai penelitian ini berupa arsip dari perusahaan Shopee
sebagai data untuk menunjang penelitian, seperti sejarah perusahaan Shopee, visi dan
misi,serta struktur organisasi dan job description karyawan Shopee itu sendiri.
3.2.2.2 Data Sekunder
Studi kepustakaan sangat diperlukan dalam penelitian ini, guna untuk mencari
berbagai data sebagai pendukung yang dilkukan oleh penulis, Yaitu dengan
menggunakan:

1. Referensi Buku

Penelitian ini tidak terlepas dari adanya referensi buku, karena referensi buku
dapat membantu peneliti untuk memperoleh pedoman serta pendapat para ahli guna
sebagai petunjuk pada penelitian ini.

2. Skripsi Penelitian Terdahulu


Penelitian terdahulu menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan
penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji
penelitian yang dilakukan dan juga peneliti mendapatkan beberapa referensi sebagai
pendukung penelitian ini.
3. Internet Searching
Penulis menggunakan internet searching sebagai data tambahan, berhubung
internet searching merupakan pencarian situs terlengkap, penulis mencari beberapa
sumber untuk kelengkapan data yang diperoleh.
4. Studi Dokumen

Untuk melengkapi penelitian ini, penulis mencari data berupa arsip tentang
informasi perusahaan Shopee yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.2.3 Teknik Penentuan Informan


Dalam penelitian ini, informan merupakan sumber data penelitian tersebut. Dalam
penelitian kualitatif, penentuan informan yang paling penting adalah bagaimana
menentukan key informan ( informasi kunci) atau situasi sosial tertentu yang serat
informasi sesuai dengan fokus penelitian. Penelitian mengenai strategi promosi melalui
voucher gratis ongkir untuk menarik pengguna, penetuan informanya bersifat purposive.
Menurut Satori dan Komariah ( 2010:50) penentuan sumber data secara purposive, yaitu
ditentukan dengan menyesuaikan pada tujuan penelitian atau tujuan tertentu.
Penentuan informan dalam penelitian kualitatif dilakukan saat peneliti memasuki
lapangan dan selama penelitian peneliti memilih orang tertentu yang dipertimbangkan akan
memberi data yang diperlukan. Dalam penentuan informan yang terpenting adalah
bagaimana menentukan key informan ( kata kunci) atau situasi sosial tertentu yang sarat
informasi sesuai dengan fokus penelitian. Informan penelitian sebagai sumber data bagi
peneliti. Alasan sesuai dengan kebutuhan penelitian dari hadirnya voucher gratis ongkir
yang dapat memudahkan dan meringkankan biaya ongkos kirim bagi pengguna aplikasi
Shopee yang sering berbelanja online. adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini
adalah pegawai shopee dan beberapa pengguna market place Shopee yang ada di Kota
Bandung.

3.2.4 Teknik Analisis Data


Penelitian ini didapatkan dari berbagai sumber, dengan teknik pengumpulan data
yang disebut triangulasi data dari hasil analisis peneluis. Menurut Sugiyono (2012:89)
analisis data adalah proses mencari dan menyusun data secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan
sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Miles dan Huberman ( Sugiyono, 2011:91) mengemukakan terdapat 3 langkah dalam


analisis data, yaitu sebagai berikut :

1. Reduksi data
Menurut Sugiyono ( 2012:92) mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Sehingga data yang
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk
mengumpulkan pengumpulan data. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
2. Display data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya dalam analisis data ini adalah
display data atau penyajian data. Miles dan Huberman ( Sugiono, 2011:95) menyatakan
bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah
dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan mempermudah
untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang
telah dipahami tersebut.

3. Verifikasi Data
Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Kesimpulan mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak
awal, namun masalah dalam kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah
dilapangan” ( Sugiyono, 2017: 252-253). Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir
dalam analisis data yang dilakukan melihat hasil reduksi dan tetap mengaju pada rumusan
masalah secara tujuan hendak dicapai. Data yang telah disusun dibandingkan antara satu
dengan yang lain untuk ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang ada.

Pengumpulan data Sajian Data

Reduksi data Penarikan Kesimpulan

Gambar 3.1 Diagram Komponen Analisis Data ( Miles dan Huberman


dalam Sugiyono 2010:337)
3.2.5 Teknik Keabsahan Data
Uji keabsahan data, dilakukan dengan pelaporan penelitian dengan apa yang terjadi
dilapangan. Penelitian ini di uji menggunakan triangulasi data yang bermacam-macam guna
untuk menguji keabsahan data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah
diperoleh melalui beberapa sumber.

Menurut Zuldafrial (2012:89) keabsahan data merupakan padanan dari konsep


kesahihan ( validitas) dan kendalan ( realibilitas) menurut versi penelitian kualitatif dan
disesuaikan dengan tuntunan pengetahuan, criteria, dan paradigmanya sendiri.

Keabsahan data dapat dicapai dengan menggunakan proses pengumpulan data yang
tepat, salah satu caranya yaitu dengan proses triangulasi. Menurut Afifuddin (2009:143)
triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain
diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
Menurut Paton ( dalam Afifuddin 2009:143) terdapat empat macam triangulasi sebagai teknik
pemeriksaan untuk mencapai keabsahaan:

1. Triangulasi Data
Menggunakan berbagai sumber data, seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil
observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap memiliki
sudut pandang yang berbeda.
2. Triangulasi Pengamat
Adanya pengamat diluar peneliti yang turut memeriksa hasil pengumpulan data.
Dalam penelitian ini, misalnya pembimbing bertindak sebagai pengamat ( export judgment)
yang diberikan masukan terhadap hasil pengumpulan data.
3. Triangulasi Teori
Penggunaan berbagai teori yang berlainan untuk memastikan bahwa data yang
dikumpulkan sudah memenuhi syarat.
4. Triangulasi Metode
Penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti metode wawancara dan
observasi.
Berdasarkan keempat teknik pemeriksaan keabsahan, peneliti menggunakan
triangulasi data dan triangulasi metode. Triangulasi data menggunakan berbagai sumber data
seperti dokumen, arsip dari perusahaan, hasil wawancara, hasil observasi atau mewawancarai
beberapa subjek yang dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda. Sedangkan triangulasi
metode menggunakan beberapa metode untuk meneliti suatu hal. Pada kajian ini peneliti
menggunakan metodee penelitian wawancara, observasi dan dokumentasi. Hadirnya informan
menjadi salah satu focus utama sebagai kunci informasi pihak terkait, sumber informan yang
berbeda akan dilakukan wawancara secara mendalam.

3.2.6 Lokasi dan Waktu Penelitian


Adapun lokasi dan waktu penelitian sebagai berikut :

3.2.6.1 Lokasi Penelitian


Penulis melakukan penelitian dengan wawancara secara online via whtasapp kepada
pegawai perusahaan Shopee yang terletak di kantor pusat perusahaan Shopee.

Lokasi : Wisma 77 Tower 2 lantai 11, Jl.Letjen.S.Parman Kav.77 Slipi, Palmerah. Jakarta
Barat, 11410

Telepon : (021) 80647100

Alamat website : hhtps://shopee.co.id

3.2.6.2 Wktu Penelitian

Proses penelitian dilaksanakan dari awal persiapan penelitian hingga akhir


pengumpulan data penelitian, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3.1

Waktu Penelitian

No Kegiatan Bulan
April Mei Juni
Tahap persiapan
1 Menentukan
judul dan topik
penelitian
2 Revisi atau
perbaikan judul
Tahap Pengumpulan Dan Pengolahan Data
3 Pengumpulan
data
4 Pengolahan data
5 Menyusun
laporan
6 Revisi atau
perbaikan
Tahap Pertanggung Jawaban
7 Perbaikan
8 Pengumpulan
data fix
Sumber : Oleh data penulis, 2020

Keterangan Warna :

Merah : menentukan judul dan topik penelitian

Kuning : revisi atau perbaikan judul

Biru : pengumpulan data

Orange : pengolahan data

Hijau : Menyusun Laporan

Anda mungkin juga menyukai