Anda di halaman 1dari 19

PENGANTAR MANAJEMEN STRATEGI

PT. DJARUM

TUGAS PROPOSAL

Yang di susun oleh :


M Fahriza Aldiansyah 101210136
Akbar Fitran 191210141
Abdul Basith 191210172
Marsaa Agustin Husniyah 191210173
Daffa Repka Fauzan 191210156
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................1
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................2
1.3 Tujuan...................................................................................................................................2
1.4 Ruang Lingkup Permasalahan...............................................................................................2
1.5 Teknik Pengumpulan Data....................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................................5
LANDASAN TEORI...........................................................................................................................5
2.1 Manajemen Strategi...............................................................................................................5
2.2 Langkah Penerapan Manajemen Strategis.............................................................................6
2.3 SWOT....................................................................................................................................8
2.4 Critical Success Factor.........................................................................................................11
2.5 Balanced Scorecard..............................................................................................................12
2.6 Strategi Map........................................................................................................................13
2.7 Key Performance Indicator (KPI)........................................................................................14
BAB III...............................................................................................................................................16
PEMBAHASAN.................................................................................................................................16
3.1 Tinjauan Singkat Perusahaan...............................................................................................16
3.2 Sejarah PT DJARUM..........................................................................................................16
3.3 Perspektif Keuangan dan Internal Bussiness.......................................................................23
3.4 Perspektif Pelanggan Dan Learning & Growth....................................................................24
3.5 Analisis SWOT....................................................................................................................24
3.6 Matrix SWOT......................................................................................................................25
3.7 Strategi Map........................................................................................................................27
3.8 Key Performance Indicator (KPI)........................................................................................28
BAB IV...............................................................................................................................................45
PENUTUP..........................................................................................................................................45
4.1 KESIMPULAN..................................................................................................................45
4.2 SARAN..............................................................................................................................45
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

PT. Djarum adalah perusahaan rokok nasional Indonesia, yang berdiri di kota kudus sejak tahun
1951 sampai saat ini. Indonesia memiliki jumlah perokok terbesar ketiga di dunia sebesar 65 juta
perokok.Namun, sampai sekarang produknya masih dianggap kontroversial, karena rokok diangg
ap sebagai produk pembunuh. Hal ini sesuai dengan tagline resmi dari pemerintah untuk setiap p
roduk rokok yakni “Merokok Membunuhmu”. Indonesia menempati urutan ke - 7 terbesar jumla
h kematian yang disebabkan oleh kanker (188.100 orang)5 dan Badan Pengawasan Obat dan Ma
kanan Republik Indonesia (BPOM RI) menyatakan 90% kanker disebabkan oleh rokok. baik per
okok pasif maupun aktif. Tahun 2009 Perusahaan rokok dianggap sebagai “bad guy”oleh Altria
Group, sehingga penjualan produk rokok di Amerika serikat menurun 8%. Fenomena degradasi t
ersebut berujung pada kondisi terancamnya eksistensi perusahaan rokok.
dengan berusaha menjadikan perusahaan pembunuh jadi penyelamat. Yakni megubah citra dan e
ksistensi perusahaan yang memiliki produk yang bersifat membunuh menjadi penyelamat dengan
berbagai kegiatan menarik dan bermanfaat untuk masyarakat. Tujuan tersebut merupakan suatu b
entuk Long Term Profit, yakni terjaganya citra dan nama baik perusahaan dalam jangka waktu y
ang lama. Dengan tercapainya Long Term Profit dapat dipastikan eksistensi perusahaan akan ter
pelihara. Citra dan nama baik perusahaan dimata Stakeholder akan membentuk reputasi dimata p
ublik.Corporate social responsibility (CSR) merupakan cara yang ditempuh oleh perusahaan untu
k membangun citra dan nama baik perusahaan dimata masyarakat. Jadi Corporate social responsi
bility (CSR) adalah serangkaian bentuk kegiatan mensejahterakan masyarakat yang memiliki ko
mponen penting bagi eksistensi jangka panjang perusahaan, karena menunjukan wajah bisnis seb
enarnya pada masyarakat luas terutama masyarakat lokal di sekitar lokasi bisnis mereka.Corporat
e social responsibility (CSR) telah diatur dalam Undangundang No. 40 tahun 2007 mengenai ke
wajiban setiap perusahaan untuk memberikan CSR. PT. Djarum dengan konsisten menjalankan 5
program CSR sejak tahun 1951 diberbagai bidang yang berbeda. Dimulai djarum bakti Sosial pa
da tahun 1951, setelah itu dilanjutkan djarum bakti olahraga dibidang buluh tangkis tahun 1969,
djarum bakti lingkungan pada tahun 1979, djarum bakti budaya pada tahun 1992 dan djarum bak
ti pendidikan. Salah satu program Corporate social responsibility (CSR) Djarum dibidang pendid
ikan dimulai pada tahun 1984. Akan tetapi, data dokumen menunjukan Djarum Beasiswa Plus ini
baru dikerjakan lebih serius sejak tahun 2000-an. Keseriusan program CSR Djarum Beasiswa Pl
us terefleksikan dari mulai adanya iklan beswan djarum di televisi yang kemudian mempopulerk
an jingle beswan djarum. Selain itu terdapat iklan-iklan beswan djarum yang mulai terpampang d
i media cetak sejak periode tersebut. pemberian beasiswa djarum pun lebih terstruktur, rapi dan b
erkeinambungan sejak dekade 2000-an. Para calon penerima beasiswa djarum tersebut diseleksi s
ecara ketat dan harus memenuhi persyaratan IQ dan EQ sehingga mereka memiliki kecerdasan e
mosional dalam proses meraih prestasi. Selain mendapat bantuan biaya pendidikan, para penerim
a beasiswa Djarum (Beswan Djarum) juga diberikan pelatihan Softskill sebagai bekal pengalama
n dimasa mendatang, sehingga menjadi pemimpin bangsa. Hal ini dipertegas dengan istilah “plu
s” dalam tagline Djarum Beasiswa Plus. Program yang diberikan yaitu dengan kegiatan Nation b
uilding, Character building, Leadership Development, Competition Challenge, Community Emp
owerment, International Exposure, dan Open Required. Berbagai kegiatan Inilah yang membeda
kan beasiswa Djarum dengan beasiswa-beasiswa lainnya berbedanya konsep pemberian beasisw
a dari program Djarum Beasiswa Plus inilah yang menjadi daya tarik tersendiri dibandingkan de
ngan program beasiswa lain, baik dari institusi maupun perusahaan. Sehingga pembentukan imag
e PT. Djarum dimata Stakeholder kalangan akademik dapat terlaksana dengan baik. Menjadi seb
uah asumsi yang menarik bagi peneliti, bahwa terdapat sebuah strategi PT. Djarum dalam menge
mas CSR Djarum Beasiswa plus. Sehingga mampu membentuk brand positioning dimata public
khususnya dimata mahasiswa diseluruh Indonesia yang telah tergabung di program tersebut. Kon
sep berbeda dari strategi implementasi CSR Djarum Beasiswa plus ini juga terlihat dari sasaran u
tamanya yakni mahasiswa S1 berprestasi yang memiliki keunggulan diberbagai bidang yang ber
beda. Beasiswa ini hanya diberikan selama 1 tahun, sehingga setiap periode mahasiswa yang ber
prestasi yang terpilih dapat merasakan beasiswa ini. Dari sinilah terindikasi sebuah maksud tersel
ip, karena PT. Djarum membidik setiap generasi muda berprestasi setiap tahunya. Agar terbentuk
calon generasi penerus Bangsa atau calon pemimpin bangsa yang berprestasi dan Pro dengan PT.
Djarum. Karena pada kegiatan “Nation building” yang digalang Djarum Beasiswa Plus terhadap
pengenalan jalanya proses produksi rokok djarum yang ada dikudus. Industri pengolahan rokok d
isana masih dikerjakan secara manual, tanpa menggunakan mesin. Jadi mampu memperkerjakan
masyarakat didaerah kudus. Berbeda dengan perusahaan rokok lainya yang menggunakan mesin,
sehingga kurang memanfaatkan Sumber Daya Manusia. Dalam semua kegiatannya, djarum juga
berusaha lebih mendekatkan diri dengan para individu yang menjadi peserta. Sebagai contoh, dal
am Program Djarum Bakti Pendidikan, para peserta diajak untuk mengunjungi berbagai tempat d
i kota Kudus, pusat industri PT. Djarum berada. Para peserta mendapat kesempatan untuk mengu
njungi berbagai tempat terutama pabrik PT. Djarum. Selain itu juga dikenalkan tempat pengelola
an limbah produksi rokok PT. Djarum yang benar benar ramah lingkungan, karena dilokasi pabri
k ditanami pohon Trembesi yang bisa menyerap Karbon dioksida. Selain itu limbah cair yang dib
uang ke lingkungan benar benar 100% bersih karena bisa dihidupi ikan. Jadi di ketahui kalau per
usahaan PT. Djarum merupakan “Sosial Responsibility Bussines”. Jadi difikiran Beswan Djarum
(sebutan penerima beasiswa djarum) sudah dikonstruk bahwa PT. Djarum merupakan perusahaa
n yang ramah lingkungan dan harus dipertahankan, karena menjadi lapangan pekerjaan bagi mas
yarakat indonesia, khusunya yang domisili di kota kudus.10 Dukungan Pemerintah terhadap CS
R Djarum Beasiswa Plus diungkapkan oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu
Nuryanti. Ia menyatakan selama tujuan dari beasiswa tersebut untuk mencerdaskan anak bangsa,
pemerintah akan terus mendukung program tersebut. Lebih lanjut, Wiendu Nuryati mengungkap
kan pemerintah tidak dapat melarang program beasiswa tersebut. Sebenarnya pemerintah sudah
mengalokasikan dana untuk kebutuhan beasiswa bagi masyarakat, namun tidak menutup kesemp
atan para perusahaan untuk ikut membuka program beasiswa. Beliau juga mengungkapkan bahw
a masyarakat saat ini telah lebih selektif dan cermat, begitu pula dalam pemilihan beasiswa. Bagi
mahasiswa, beasiswa yang diberikan oleh perusahaan rokok ini memang cukup membantu, baik
secara finansial maupun pengembangan potensi diri yang turut diberikan pada program beasiswa
ini. Mahasiswa tentu memiliki tanggung jawab pada ilmu yang telah diperolehnya, dengan meng
aplikasikannya di masyarakat tidak terkecuali mereka yang menerima beasiswa dari perusahaan r
okok. Dalam hal ini terjadi suatu pertentangan, di satu sisi seorang mahasiswa harus mengabdika
n ilmunya bagi masyarakat, namun di sisi lain ia juga membawa nama perusahaan rokok. Sejuml
ah kalangan menilai beasiswa tersebut sekadar ajang promosi perusahaan rokok untuk menaikka
n citra positif di masyarakat. Manajer Program Advokasi Iklan Rokok Komnas Perlindungan An
ak Linda Sundari berpendapat bahwa bentuk-bentuk CSR ini sebenarnya hanya membangun ima
ge seolah-olah rokok itu bukan produk yang berbahaya, sehingga kita seolah lupa akan bahaya m
erokok bagi kesehatan. Dengan kata lain, Linda Sundari menarik kesimpulan bahwa kegiatan CS
R yang diselenggarakan oleh perusahaan rokok hanyalah sebuah pengelabuan citra. Kondisi terse
but menjadi sebuah prestasi bagi PT. Djarum karena mampu melakukan pengelabuhan citra mela
lui CSR program Djarum Beasiswa Plus. Sehinga Brand Image Djarum bakti pendidikan dan dja
rum pembunuh jadi penyelamat terlaksana dengan maksimal. Berdasarkan fenomena di atas, ma
ka peneliti tertarik untuk mengangkat fenomena mengenai strategi implementasi Program CSR D
jarum Beasiswa Plus untuk membentuk Brand Image PT. Djarum sebagai produsen dimata Stake
holder Eksternal, yakni Mahasiswa dan public luas. Selain itu Hal ini menjadi menarik untuk dik
aji karena bidang pendidikan dapat dikatakan tidak memiliki korelasi dengan produk rokok, bahk
an bertentangan satu sama lain.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana strategi implementasi CSR Djarum Beasiswa Plus?


2. Bagaimana strategi komunikasi CSR Djarum Beasiswa Plus?
3. Bagaimana persepsi mahasiswa terhadap pogram Djarum Beasiswa Plus?

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini memiliki tujuan untuk:


1. Memahami dan mendeskripsikan strategi PT. Djarum dalam implementasi CSR Djarum Beasi
swa plus.
2. Memahami dan mendeskripsikan strategi komunikasi CSR Djarum Beasiswa plus.
3. Memahami dan mendeskripsikan persepsi mahasiswa terhadap pogram Djarum Beasiswa Plus.

D. MANFAAT PENELITIAN

Adapun yang menjadi manfaat penelitian adalah:


1. Manfaat teoritis Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawas
an mengenai Ilmu Komunikasi khususnya tentang Corporate social responsibility sebagai bagian
dari Public Relations.
2. Manfaat praktis
a. Bagi penulis
a) Penelitian ini akan memperluas wawasan dan pemahaman antara hasil kenyataan dalam prakte
k dengan teori komunikasi yang menjelaskan strategi implementasi Corporate social responsibilit
y yang mampu membentuk Brand Image positif PT. Djarum.
b) Terpenuhinya salah satu syarat dalam menyelesaikan Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi
untuk meraih gelar Sarjana. b. Bagi perusahaan PT. Djarum Penelitian ini diharapkan dapat mem
berikan kontribusi/masukan yang positif bagi praktisi public relation PT. Djarum dalam strategi i
mplementasi Corporate social responsibility khususnya program Djarum Beasiswa Plus. c.)Bagi
akademisi Penelitian ini akan mencoba memberikan kontribusi berupa pemikiran dan temuan te
muan empiric mengenai strategi perusahaan. Khususnya dalam hal implementasi Corporate socia
l responsibility untuk membentuk Brand Image perusahaan dimata publik, sehingga nantinya dih
arapkan dapat dijadikan refrensi bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian sejenis.

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Manajemen Strategi
Barney, 2007:27 Manajemen strategis (strategic management) dapat dipahami sebagai proses
pemilihan dan penerapan strategi-strategi. Sedangkan strategi adalah pola alokasi sumber
daya yang memungkinkan organisasi-organisasi dapat mempertahankan kinerjanya.
Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (2006,XV)
Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa
yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai.
Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding
masa-masa sebelumnya.Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang
dan jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk
semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya
ini menawarkan produk kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering
menghasilkan laba diatas rata-rata
Sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen strategis adalah proses pembuatan,
penerapan, dan evaluasi strategi yang menyatukan berbagai aspek untuk mencapai suatu
tujuan yang dibuat sesuai dengan visi dan misi organisasi.

Manfaat Manajemen Strategi


Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja (frame work) untuk
menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam organisasi terutama berkaitan dengan
persaingan, maka peran manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif atau berpikir secara
strategik.
Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan Mempertimbangkan lebih banyak alternatif
yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil yang
menguntungkan.. Ada bebarapa manfaat yang diperoleh organisasi jika mereka menerapkan
manajemen strategik, yaitu:
1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.
2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang
semakin beresiko.
5. Aktifitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk
mencegah munculnya masalah di masa datang.
6. Keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi
mereka pada tahap pelaksanaannya.
7. Aktifitas yang tumpang tindih akan dikurang

B. Langkah Penerapan Manajemen Strategis


Langkah – langkah yang harus diambil dalam menerapkan manajemen strategis adalah :
 Menetapkan Arah dan Misi Organisasi
Visi, misi dan tujuan suatu organisasi akan menentukan arah yang akan dituju oleh
organisasi. Tanpa adanya visi, misi dan tujuan maka kinerja organisasi akan berjalan
tidak sesuai dengan apa yang diharapkan dan kurang jelas serta mudah mudah
diombang-ambing oleh situasi eksternal.
 Memahami Lingkungan
Tujuan dari analisis lingkungan ini sendiri dimaksudkan agar dapat mengerti dan
memahami lingkungan organisasi sehingga manajemen mempunyai kemampuan
merespon berbagai isi kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengerug yang
cukup kuat terhadap perusahaan. Lingkungan terdiri dari lingkungan internal dan
lingkungan eksternal. Lingkungan internal berada didalam perusahaan sedangkan
lingkungan eksternal berada diluar perusahaan.
 Memformulasikan Strategi
Perusahaan melakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang
dikenal juga dengan Analisis SWOT, selanjutnya merumuskan strategi. Strategi atau
sasaran menjelaskan tujuan-tujuan yang spesifik dalam jumlah dan waktu. Dengan
demikian sasaran memudahkan untuk perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian.
Sasaran perusahaan dapat berupa profitabilitas, posisi pasar, produktivitas,
kepemimpinan teknologi, pengembangan sumberdaya manusia, hubungan antar
karyawan dan tanggungjawab sosial.
 Mengimplementasikan Strategi
Didalam implementasi strategi perusahaan diharapkan menetapkan atau merumuskan
tujuan perusahaan tahunan, memikirkan dan merumuskan kebijakan, memotivasi
karyawan serta mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah
diformulasikan dapat dilaksanakan.
 Mengevaluasi dan Mengawasi Strategi
 Evaluasi dan pengawasan merupakan tahap terakhir dalam proses strategi. Pada
dasarnya evaluasi mencakup 3 hal, yaitu:
1. Mereview faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar bagi strategi yang
sedang berlangsung.
2. Mengukur kinerja yang telah dilakukan
3. Mengambil berbagai tindakan perbaikan.
Evaluasi strategi sangat diperlukan sebab keberhasilan perusahaan dewasa ini tidak
menjadi jaminan keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang.
Yang dimaksud dengan Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh
lembaga dalam usahanyang mengwujudkan visi. Dalam operasionalnya orang
berpedoman pada pernyataan misi yang merupakan hasil kompromi intepretasi visi.
Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk
garis besar cara pencapaian visi.
Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan
juga merupakan sesuatu apa yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu tertentu
dalam suatu organisasi / perusahaan. Tujuan juga dirumuskan dalam dua bentuk yaitu
tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Perbedaan kedua terletak dalam waktu
pencapaian dan cara penulisannya. Tujuan jangka pendek biasanya lebih spesifik
dibandingkan jangka panjang.

C. SWOT
SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang
(Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan. Menurut
Jogiyanto (2005:46), SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-
kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan
eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi.

Menurut David (Fred R. David, 2008,8), Semua organisasi memiliki kekuatan dan
kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau
lemahnya dalam semua area bisnis.
Kekuatan/kelemahan internal, digabungkan dengan peluang/ancaman dari eksternal dan
pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi. Tujuan dan
strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi
kelemahan.
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin suatu proyek riset pada
Universitas Stanford tepatnya dasawarsa 1960 an dan 1970 an dengan menggunakan data
dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.
Metode analisis SWOT merupakan alat yang tepat untuk menemukan masalah dari 4 (empat)
sisi yang berbeda, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu
mengambil keuntungan dari sebuah peluang (opportunities) yang ada, kemudian bagaimana
cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan, selanjutnya bagaimana
kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah
bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman
(threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (David,Fred R.,2005:47) yaitu :
 Kekuatan (Strenghts)
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang
berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani
oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang
memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar

 Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan
kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut
daoat berupa fasilitas, sumber daya keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan
pemasaran dapat meruoakan sumber dari kelemahan perusahaan.
 Peluang (Opportunities)
Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan perusahaan.
Kecendrungan – kecendrungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti
perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli
atau pemasokk merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.
 Ancaman (Threats)
Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan.
Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan
perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat
merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.

Fungsi SWOT
Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk mendapatkan
informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan
kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman).

Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang
akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat
rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan.

Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan analisis dalam usaha
penetapan strategi. Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai kerangka / panduan
sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi altenatif dasar yang mungkin menjadi
pertimbangan perusahaan.

Matriks SWOT
Menurut Rangkuti (2006), Matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana
peluang dan ancaman eksternalyang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif
strategis. Dari matriks SWOT diatas :
1. Strategi SO  (Strength and Opportunity). Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran
perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar – besarnya.
2. Strategi ST (Strength and Threats). Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman.
3. Strategi WO (Weakness and Opportunity). Strategi ini diterapkan berdasarkan
pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4. Strategi WT (Weakness and Threats). Strategi ini berdasarkan kegiatan yang bersifat
defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari

D. Critical Success Factor


Critical Success Factor adalah faktor atau variabel yang kritis bagi keberhasilan pelaksanaan
proyek yang harus dikerjakan, dimana tanpa adanya faktor tersebut, maka proyek tidak akan
sukses atau berhasil dalam mencapai target tertentu.

Gambar 1.2 Critical Success Factor

Menurut Ward dan Peppard (2002), manfaat Analisa CSF adalah :


 Teknik yang paling efektif
 Berkolerasi dengan tujuan pembuatan sistem informasi
 Perantara informasi yang baik
 Prioritas potensi investasi modal
 Mengoptimalkan konsentrasi penyelesaian masalah penting
 Mempermudah proses identifikasi
 Memberikan gambaran lengkap tentang informasi
E. Balanced Scorecard
Sedangkan menurut Robert S. Kaplan dan David P. Norton konsep Balanced Scorecard
dikembangkan untuk melengkapi pengukuran kinerja finansial (kinerja tradisional) dan
sebagai alat yang cukup penting bagi organisasi perusahaan untuk merefleksikan
pemikirn baru dalam era kompetitif dan efektivitas organisasi. Terdapat empat perspektif
yang menjadi satu kesatuan dan tidak bias dipisahkan. Keempat perspektif ini juga
merupakan indikator pengukuran kinerja yang saling melengkapi dan memiliki hubungan
sebab akibat, yaitu :
 Perspektif finansial = bagaimana berorientasi dengan para pemegang saham
 Perspektif pelanggan = bagaimana dapat menjadi supplier utama yang paling
bernilai bagi para pelanggan
 Perspektif proses, bisnis internal = proses bisnis apa saja yang terbaik yang harus
kita lakukan, dalam jangka panjang maupun jangka pendek untuk mencapai
tujuan finansial dan kepuasan pelanggan
 Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran = bagaimana meningkatkan dan
menciptakan nilai secara terus menerus dalam kemampuan dan motivasi
karyawan

Gambar 1.3 Peta Analisis CSF

IT BSC adalah sebuah metodologi manajemen kinerja penerapan TI yang dikembangkan dari
metodologi balanced scorecard. IT BSC dapat menjabarkan dan memproyeksikan serta
memberi kerangka berpikir untuk menjabarkan strategi penerapan TI perusahaan ke dalam
segi operasional.

F. Strategi Map
Strategy Map adalah sebuah diagram yang menunjukan visi, misi, strategi organisasi
diimplementasikan dalam aktivitas sehari-hari pada setiap unit bisnis dengan menggunakan
Kpi. Dengan menggunakan strategy map bisa di dilihat dengan jelas keterkaitan antar visi,
misi organisasi dengan Kpi. Strategy Map dibuat dengan menghubungkan strategic objectif
organisasi secara eksplisit dengan masing-masing Kpi yang dikelompokan dalam ke empat
perspektif balance scorecard (financial, customer, internal business process dan Learning &
growth ). Kaplan memperkenalkan strategy map sebagai transformasi balance scorecard dari
sistem pengelolaan kinerja menjadi sistem manajemen strategik. Konsep ini diperkenalkan
pada tahun 2001.
Strategic objectif di deploy menjadi beberapa strategi pada setiap perspektif. Strategi-strategi
tersebut saling terkait dalam hubungan yang disebut sebagai cause effect relationship.
Beberapa strategi akan mensupport strategi yang lain, demikian pula sebaliknya beberapa
strategi didukung oleh strategi yang lain. Dalam strategy map tidak ada strategi yang berdiri
sendiri. Strategy Map menjadi bagian dari framework balance scorecard untuk mendapatkan
tampilan visual dari strategi untuk value creation organisasi.

G. Key Performance Indicator (KPI)


Key Performance Indicator (KPI) atau disebut juga sebagai Key Success Indicator (KSI)
adalah satu set ukuran kuantitatif yang digunakan perusahaan atau industri untuk mengukur
atau membandingkan kinerja dalam hal memenuhi tujuan strategis dan operasional mereka.
KPI bervariasi antar perusahaan atau industri, tergantung pada prioritas atau kriteria kinerja.
KPI dibuat setelah sebuah organisasi memiliki strategi dan tujuannya. KPI membantu
organisasi memastikan seberapa jauh kemajuan tujuan yang telah dan akan dicapainya.
Menurut Darmin A. Pella (2008), sebuah indikator keberhasilan stratejik (strategic
measures) yang baik perlu memenuhi unsur-unsur berikut ini:
1. Dapat menjadi sarana perusahaan mengkomunikasikan strategi (ability of the
organization to communicate their strategy for measures).
2. Terkait secara langsung dengan strategi yang dipilih perusahaan (the selected measure
adequately focuses on the strategic issue).
3. Indikator tersebut bersifat kuantifitatif, memiliki formula tertentu dalam
penghitungannya (quantifiable, can be evaluated objectively).
4. Indikator tersebut dapat dihitung (the measures are quantifiable, reliabled and
repeatable).
5. Frekuensi pemutakhirannya bermanfaat (the frequency of updates are meaningfull).
6. Penetapan target untuk perbaikan dapat dilakukan (meaningful targets for improvement
are established).
7. Kemungkinan pembandingan dengan perusahaan lain dapat dilakukan(external
benchmarking is feasible and/or desirable).
8. Pengukurannya masih valid (validity of measures – not old unvalid measures).
9. Data dan sumber daya tersedia (availability of data and resources).
10. Biaya pengukurannya tidak melebihi manfaatnya (cost of measures not more than benefit
of measures).
Pengukuran suatu kinerja ada 2 (dua) tipe, yaitu indikator kinerjalag dan lead. Suatu indikator
lag tanpa indikator lead tidak dapat memberitahu informasi bagaimana hasil atau tujuan akan
dicapai, atau memastikan bahwa ukuran yang dibuat telah sesuai dengan tujuan stratejik
organisasi. Begitu juga dengan indikator lead tanpa indikator lag, hanya dengan indikator lead
dapat fokus pada kinerja jangka pendek, tapi kita tidak akan dapat melihat hasil atau tujuan
organisasi secara besar atau jangka panjang telah dicapai. Indikator lead harus memungkinkan
kita untuk mengambil tindakan pendahuluan untuk meningkatkan kesempatan mencapai tujuan
strategis (Improving Skills Consulting).Indikator lead dapat diketahui sebelum resiko terjadi,
yang menjelaskan suatu kondisi dari sebuah proses. Indikator lag merupakan ukuran dari past
performance dan diketahui setelah resiko terjadi. Berikut adalah contoh-contoh KPI dari
berbagai bidang.

BAB III
A. Tinjauan Singkat Perusahaan
PT Djarum adalah salah satu perusahaan rokok di Indonesia. Perusahaan ini mengolah dan
menghasilkan jenis rokok kretek dan cerutu. Ada tiga jenis rokok yang kita kenal selama ini. Rokok
Cerutu (Terbuat dari daun tembakau dan dibungkus dengan daun tembakau pula), rokok putih
(Terbuat dari daun tembakau dan dibungkus dengan kertas sigaret), dan rokok kretek (Terbuat dari
tembakau ditambah daun cengkeh dan dibungkus dengan kertas sigaret). PT Jarum adalah salah
satu jenis perusahaan perseroan yang ada di Indonesia. Namun dahulu PT Jarum adalah sebuah
perusahaan perseorangan karna didirikan oleh seorang Oei Wie Gwan. PT. Djarum memiliki, 5 nilai-
nilai inti dalam pengembangan perusahan. Nilai-nilai itu adalah .Fokus pada pelanggan,
Profesionlisme, Organisasi yang terus belajar, Satu Keluarga, Tanggung Jawab Sosial.

B. Sejarah PT DJARUM
Rokok kretek adalah sebuah produk yang racikannya ditemukan oleh H. Djamhari (Kebangsaan
Indonesia) pada tahun 1880 di kota Kudus (Kudus kota keretek). Saat itu H. Djamhari adalah
seorang perokok dan ia sering merasa sesak napas. Saat ia menderita sesak, ia menggunakan
minyak cengkeh untuk mengobati penyakitnya. Hingga suatu ketika ia mencoba meracik daun
tembakau dan bunga cengkeh untuk rokoknya. Alhasil percobaannya tersebut membuahkan hasil
dan rokok tersebut disebut kretek karena letupan api yang membakar cengkeh menghasilkan bunyi
tek-tek-tek. Perusahaan rokok kretek Djarum berdiri pada 25 Agustus 1950 dengan 10 pekerja. Oei
Wie Gwan, mantan agen rokok Minak Djinggo di Jakarta ini, mengawali bisnisnya dengan memasok
rokok untuk Dinas Perbekalan Angkatan Darat. Pada tahun 1955, Djarum mulai memperluas
produksi dan pemasarannya. Produksinya makin besar setelah menggunakan mesin pelinting dan
pengolah tembakau pada tahun 19.

C. Perspektif Keuangan dan Internal Bussiness

Pelanggan merupakan bagian yang sangat penting dalam keberlangsungan suatu


perusahaan, tanpa ada pelanggan, tanpa ketertarikan pelanggan terhadap produk yang telah
diproduksi, perusahan akan mandet. PT.Djarum selalu mengutamakan agar pelanggan selalu puas
terhadap produknya, dengan memberikan harga yang relatif rendah meskipun keuntungan yang
dicapai berkurang, hal ini diatasi dengan peningkatan hasil yang baik dan jumlah penjualan, selain
itu juga PT.Djarum memberikan dana kepada beberapa pelanggan untuk memasarkan produknya
sehingga tercipta hubungan yang sangat dekat. Profesionalisme. Profesional dalam membangun
perusahaan secara baik, dimulai dengan perekrutan karyawan-karywati yang potensial (salah satu
elemen vitas bagi kegemilangan gerak sebuah perusahaan). Kemampuan perusahaan untuk
melakukan inovasi secara terus menerus. seiring tuntutan tersebut, PT.Djarum selalu memberikan
respon yang inovatif pada konsumen. Profesional dalam mengimplementasikan strategi-strategi
yang telah dirancang dengan penuh optimis. Dengan profesionalisme tersebut semuanya dapat
tercapai.Organisasi yang terus belajar dengan keberhasilan yang diperoleh berupa penghargaan-
penghargaan dan produk-produk yang inovatif,PT.Djarum tidak berpuas hati, dengan keberhasilan
tersebut, selalu belajar keberhasilan itu. Tidak hanya selalu menilai perusahaannya sendiri.
Melakukan sharing dengan perusahaan lain berbagi pengetahuan.
Satu keluarga.Rasa kekeluargaan sangat terasa di lingkungan PT.Djarum, ini terlihat ketika pada
waktu istirahat, terkadang para direksi bergabung bersama karyawan,berbagi cerita, bercanda, ini
menciptakan kesenangan bagi para karyawan.Disinilah kekompakan dari segenap jajaran
manajemen dan karyawan. Mereka bersama-sama untuk memajukan perusahaan,dengan
dukungan organisasi yang solid,serta kerja keras dari semua karyawan.
Tanggung Jawab Sosial. Dalam hal tanggung jawab sosial, untuk karyawan, PT.Djarum sangat
memperhatikan karyawannya dengan memberikan jaminan sosial berupa jaminan kesehatan,hadiah
tahunan, tunjangan, jaminan kecelakan,jaminan pensiun. PT.Djarum juga memberikan beasiswa
pendidikan pada anak-anak karyawan sehingga dapat melanjutkan pendidikannya dengan baik.
Tanggung Jawab Sosial yang diberikan PT.Djarum tidak hanya pada karyawannya tetapi juga pada
masyarakat umum.Untuk melaksanakan tanggung jawab ini PT.Djarum melakukan Coorporate
Social Responbility (CSR), yang sangat jelas saat ini, yaitu : Djarum memberikan dananya 30 Milliar
dalam pembangunan lapangan bulutangkis, GOR PT.Djarum Bakti Bangsa, yang digunakan untuk
merekrut para pemain bulutangkis yang handal berkelas dunia. Dalam bidang lingkungan PT.Djarum
memberikan secara cuma-cuma pohon-pohon untuk penghijauan.
Dengan ke lima nilai pengembangan tersebut, membuat PT.Djarum semakin memantapkan
perjalanannya dalam industri rokok murni pribumi, tanpa tersentuh oleh aset-aset asing. Semangat
Nasionalismelah yang semakin membangkitkan perusahaan ini.

D. Perspektif Pelanggan Dan Learning & Growth


 Keuangan

PT Djarum system upah harian. Untuk upah harian, Jerih payah buruh pabrik ini memang
terbilang kecil bagi ukuran gaji buruh di Jakarta. Mereka dibayar dengan upah perjam sekitar
Rp.9.750/per 1.000 batang buat satu grup yang terdiri dua orang tersebut. Tetapi biasanya,
satu grup bisa membuat 3.000 batang dalam waktu kurang dari 4 jam. PT Djarum untuk
tahun 2006 menyentuh 6,99 milyar rupiah. Jumlah itu didapati lewat omset perbungkusnya
mencapai angka 23,66 milyar rupiah/perhari. Sementara itu, produksinya tahun lalu tercatat
sekitar 38,36 unit milyar dengan asumsi sekitar 127,87 batang/perhari.

 Bidang Usahanya

PT. Djarum adalah salah satu perusahaan rokok di Indonesia. Perusahaan ini mengolah dan
menghasilkan jenis rokok kretek dan cerutu. Bidang usaha yang digeluti oleh PT. Djarum
tidak lain dan tidak bukan ialah rokok. Dalam sehari perusahaan ini mampu menghasilkan
omeset sekitar 23,66 milyar rupiah/perhari, karna sasaran penjualanya tidak hanya di
Indonesia saja tetapi juga di Austria, Polandia, Prancis, Spanyol, Portugal, Turki, Belgia,
Belanda, Luxemburg, Jerman, Brazil, Jepang, Malaysia, Kanada, Usa dll.

 Kejayaan

Sejak awal berdiri pada tahun 25 Agustus 1950 perusahaan ini sudah menjadi perusahaan
yang sangat pesat dalam perkembangan nya. Karna didirikan oleh Oei Wie Gwan, mantan
agen rokok Minak Djinggo. PT Djarum sejak bediri sampai sekarang masih saja mengalami
masa kejayaan. Hal ini di karnakan Perusahaan ini memiliki 76 lokasi kerja (70 di Kudus, 3 di
Pati, 1 Rembang dan 2 di Jepara) ini cukup diakui masalah kesehatan dan keselamatan
kerja karyawannya. Hal ini dibuktikan dari perolehan Zero Accident Acknowledgement pada
tahun 2002. Pada tahun 2004 di Audit External Keselamatan dan Kesehatan dengan hasil
85%. Karena hasil auditan yang memuaskan, pada tahun 2005 memperoleh Bendera Emas.
Pada tahun 2007, hasil auditan meningkat menjadi 93% dan tahun 2008 menunggu
memperoleh Bendera Emas kembali. Karena hal itulah masalah keselamatan dan kesehatan
bukan lagi menjadi masalah bagi perusahaan ini.

Selain masalah keselamatan dan kesehatan, perusahaan ini juga aktif dalam bidang
koperasi. Pada tahun 1976, koperasi karyawan dibuka. Koperasi yang memiliki anggota
sebanyak 51 ribuan orang ini memiliki kas hingga 75 ribu miliaran hingga Januari 2008 ini.
Karena ketekunannyalah, koperasi ini juga memperoleh penghargaan sebagai Koperasi
Teladan dari tahun 1993 sampai dengan 1996. Selain itu, perusahaan ini juga memiliki
kinerja yang sesuai dengan standar ISO (ISO tahun 9001-1994). Pada tahun 2001
mendapatkan penghargaan dan ISO diperbaiki menjadi ISO 9001-2000.

E. Analisis SWOT

PT. Djarum mengeluarkan beberapa produk diantaranya Djarum Super, Djarum Coklat, Djarum 76,
Djarum Istimewa serta akan ada inovasi lainnya lagi . Kesemuanya merupakan rokok yang berjenis
kretek. Akan tetapi PT.Djarum melihat pangsa pasar ini stagnan sehingga PT.Djarum merambah
pasar rokok mild, diantaranya adalah L.A Light, L.A Menthol, Djarum Super Mezzo, Djarum Black
dan Djarum Black Menthol.

Selain itu Djarum mengembangkan cita rasa yang lebih varian dengan mengkombinasikan cita rasa
cappucino, dan teh yang dikenal dengan nama Brand Djarum Black Tea dan Djarum Black
cappuccino. Produk dalam kategori rokok mild diluncurkan oleh PT Djarum di akhir tahun 2005,
perusahaan ini meluncurkan rokok mild dengan merek Djarum Super Mezzo untuk melengkapi
portofolio produk Djarum Super dan merambah segmen premium serta menjadi alternatif pilihan
rokok mild baru dengan cita rasa tinggi. Khusus untuk peluncuran PT Djarum membuat program
promosi modern dengan menggunakan balon mini zeppelin yang berputar-putar disekitar wilayah
Jakarta selama 3 minggu. Program tersebut juga diiringi dengan iklan televisi yang menampilkan
visual yang luar biasa, iklan televisi Mezzo versi “leap” and “race”.

PT Djarum menggunakan pendekatan strategi yang berbeda dalam membangun merek Djarum
Super Mezzo, yaitu dengan menambahkan kata “Djarum Super” dalam merek rokok mild tersebut,
merek Djarum Super yang sudah memiliki awareness yang tinggi dan brand image yang kuat di
tengah konsumen diharapkan mampu mengangkat penjualan produk mild yang baru ini masuk ke
pasar rokok mild.

Kenyataannya, hasil dari sebuah penelitian adalah top of mind merek rokok mild masih didominasi
oleh Sampoerna A Mild (79,5%), diikuti oleh Star Mild (12,1%). Djarum Super Mezzo berada di
peringkat ketiga (4,2%). Untuk merek kedua yang diingat setelah merek pertama yang terlintas atau
unaided awareness dikuasai oleh Star Mild (39,5%), Sampoerna A Mild (18,4%) dan Djarum Super
Mezzo (14,7%).

Djarum Super Mezzo dan Star Mild memiliki karakteristik akan personality dan association yang
mirip. Djarum Super Mezzo dipersepsikan memiliki sifat yang santai dan easy going, berpenampilan
menarik, dan penuh percaya diri, namun merek ini juga memiliki posisi yang sama dengan Star Mild
yang dekat dengan atribut menikmati kehidupan malam, menyukai petualangan dan maskulin.
BAB IV
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Bagi PT. Djarum, tanggung jawab sosial perusahaan merupakan tanggung jawab yang mengarah
pada kepentingan publik. Pelaksanaan atau implementasinya dapat diwujudkan melalui
kebijakan perusahaan terhadap publik. Implementasi adalah suatu realisasi, aplikasi, atau
pelaksanaan dari sebuah rencana, ide, model, design, spesifikasi, standart, atau peraturan.
Implementasi yang dipahami oleh PT. Djarum adalah suatu proses mengubah gagasan atau
program menjadi tindakan, dan bagaimana kemungkinan cara menjalankan perubahanm
tersebutImplementasi program dilakukan agar seluruh jalannya proses kegiatan dapat
berlangsung dengan teratur dan lancar tidak hanya oleh pihak manajemen saja namun juga
seluruh lapisan dan golongan pihak yang terlibat / mendukung terselenggaranya program agar
mengetahui alur dan tujuan kegiatan dan ikut mengambil bagian / partisipasinya demi
terlaksananya program CSR Trees For Life tersebut. Bagi pihak manajemen PT. Djarum dalam
hal ini divisi Public Relations, memiliki wewenang dalam melakukan perumusan program CSR
sebab salah satu tugas pokok biro humas dalam PT. Djarum adalah mengembangkan strategi dan
pelaksanaan CSR. Peran dan keterlibatan langsung dalam membuat perumusan program diawali
dari fact finding, programming, communicating, taking action hingga evaluation. Jadi ketika kita
membicarakan CSR berarti kita juga membicarakan PR sebuah perusahaan, di mana CSR pada
dasarnya adalah kegiatan PR, sehingga langkah-langkah dalam proses PR pun mewarnai
langkahlangkah program CSR. Corporate communications yang merupakan bagian dari
departemen Public Relarions PT Djarum dibentuk untuk membantu corporate affairs, dengan
fungsi sebagai team komunikasi untuk seluruh program – program Djarum Bakti berdasarkan
personality corporate Djarum. Sehingga aktivitas awal yang dilakukan oleh divisi Public
Relations PT Djarum adalah dengan melaksanakan program bakti PT Djarum yang dijadikan
sebagai aset penting dalam membangun karakter atau budaya perusahaan.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, terdapat beberapa saran dari peneliti sebagai
berikut :
1) Selama ini rutinitas program yang dilaksanakan telah sesuai dengan perumusan dimana
terdapat fact finding, planning programming, communicating, taking action hingga evaluation.
Namun masih terdapat kekurangan dimana evaluasi program tidak terlalu dipaparkan dalam
report khusus tahunan PT. Djarum.

2) Laporan tahunan program kegiatan Djarum Bakti Lingkungan kurang maksimal karena tidak
dispesifikasikan tersendiri namun dijadikan satu laporan dengan kegiatan Djarum Bakti lainnya.

Anda mungkin juga menyukai