DISUSUN OLEH :
Kelompok 1
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan mengenai Corporate
Social Responsibility (CSR) ini dengan baik meskipun masih banyak kekurangan
didalamnya. Kami berterima kasih kepada Dra. Jumiati , M.Si selaku Dosen mata kuliah
AKLH Universitas Negeri Padang yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap penulisan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kami mengenai Corporate Social Responsibility (CSR). Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa penulisan belum sempurna. Kami berharap kritik dan saran
untuk perbaikan ini di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Semoga penulisan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya dan
dapat berguna bagi kami maupun orang yang membacanya. Kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN .................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
c. Bagaimana strategi dan kebijakan yang diambil PT. HM Sampoerna Tbk dalam
mengimplementasikan program CSR.
KAJIAN TEORI
Dalam pasal 15 UU No. 25 tahun 2007 tentang penanaman modal ditegaskan amanat
bahwa, setiap penanam modal berkewajiban yaitu:
Lalu menurut ahli lain, Sebagai acuan dalam menerapkan CSR dapat merujuk pada
prinsip-prinsip dasar CSR sebagaimana dinyatakan oleh seorang pakar CSR dari
University of Bath Inggris yaitu Alyson Warhurst. Dimana pada tahun 1998 beliau
menjelaskan bahwa terdapat 16 prinsip yang harus diperhatikan dalam penerapan CSR
yaitu:
Menurut Rogovsky dalam Wibisono (2007:48) menunjukkan beberapa manfaat CSR sebagai
berikut:
1. Manfaat bagi individu karyawan;
CSR dapat digunakan sebagai metode pembelajaran alternatif dalam berbisnis,
menghadapi tantangan pengembangan, berprestasi dalam lingkungan baru, mengembangkan
keterampilan yang ada, memperoleh keterampilan baru, memperbaiki pengetahuan
perusahaan tentang komunitas lokal, memberikan kontribusi bagi komunitas lokal, dan
mendapatkan persepsi baru atas bisnis yang dilakukan.
2. Manfaat bagi penerima program;
CSR dapat digunakan untuk mendapatkan keahlian dan keterampilan profesional yang
tidak dimiliki organisasi atau tidak memiliki dana untuk mengadakannya, mendapatkan
keterampilan manajemen yang membawa pendekatan yang segar dan kreatif dalam
memecahkan masalah, dan memperoleh pengalaman dari organisasi besar sehingga
menciptakan pengelolaan organisasi seperti menjalankan bisnis.
2.6 Tujuan CSR
Penerapan kegiatan corporate social responsibility didasarkan pada banyak alasan dan
tuntutan, sebagai paduan antara faktor internal dan eksternal. Sebagaimana dijelaskan
lebih jauh oleh Frynas (2009) yang melihat bahwa pertimbangan perusahaan untuk
melakukan kegiatan CSR antara lain umumnya karena alasan-alasan berikut:
a. Untuk memenuhi regulasi, hukum dan aturan
b. Sebagai investasi sosial perusahaan untuk mendapatkan image yang positif
c. Bagian dari strategi bisnis perusahaan
d. Untuk memperoleh licence to operatedari masyarakat setempat
e. Bagian dari risk managemen perusahaan untuk meredam dan menghindari konflik
sosial
Berbagai macam faktor yang menjadi penyebab mengapa tanggung jawab sosial
menjadi begitu penting dalam lingkup organisasi, diantaranya adalah (Sulistyaningtyas,
2006):
a. Adanya arus globalisasi, yang memberikan gambaran tentang hilangnya garis
pembatas diantara berbagai wilayah di dunia sehingga menhadirkan universalitas.
Dengan demikian menjadi sangat mungkin perusahaan multinasional dapat
berkembang dimana saja sebagai mata rantai globalisasi;
b. Konsumen dan investor sebagai publicprimer organisasi profit membutuhkan
gambaran mengenai tanggung jawab organisasi terhadap isu sosial dan
lingkungannya;
c. Sebagai bagian dalam etika berorganisasi, maka dibutuhkan tanggung jawab
organisasi untuk dapat mengelola organisasi dengan baik (lebih layak dikenal
dengan good corporate governance);
d. Masyarakat pada beberapa negara menganggap bahwa organisasi sudah
memenuhi standard etika berorganisasi, ketika organisasi tersebut peduli pada
lingkungan dan masalah social;
e. Tanggung jawab sosial setidaknya dapat mereduksi krisis yang berpotensi terjadi
pada organisasi;
f. Tanggung jawab sosial dianggap dapat meningkatkan reputasi organisasi.
2.8 Bentuk-bentuk CSR
Famiola, B. R. (2007). Etika Bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan di Indonesia.
Bandung: Rekayasa Sains Bandung , Hlm.207.
Heri. (2013). Akuntansi dan rahasia dibaliknya untuk para manajer non-akuntansi. Jakarta:
PT. Bumi Aksara , hlm.139.
Keraf, S. A. (1998). Etika Bisnis tuntutan dan relevansinya. Yogyakarta: Kanisius , Hlm.122.
Radiyati, M. N. (2008). CSR untuk Pemberdayaan Ekonomi Lokal. Jakarta: Business Link ,
hlm.4.
Wibisono, Y. (2007). Membedah Konsep & Aplikasi CSR. Gresik: Fascho Publishing,
Hlm.39.
Meizy, H,dkk. 2016. Program Corporate Social Responsibility dalam Perspektif Indeks
Kepuasan Publik di Riau. Jurnal Sisio Konsepsia. Vol. 6, No. 01.
Melianny, B,dkk. 2014. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)DARI SUDUT
PANDANG PERUSAHAAN. Jurnal Unpad.