Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL

Implementasi Program Corporate Social Responsibility ( CSR )

di PT. HM Sampoerna Tbk

DISUSUN OLEH :

Kelompok 1

1. Farhan Nurmen ( 17042106)


2. Nurmiftach Aditya ( 17042121)
3. Fitria Anggun Sari ( 17042182)
4. Alvin Kesa WF ( 17042094 )
5. Erick Maulana Putra Nide ( 17042171 )

DOSEN PENGAMPU : Dra. Jumiati , M.Si

ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan mengenai Corporate
Social Responsibility (CSR) ini dengan baik meskipun masih banyak kekurangan
didalamnya. Kami berterima kasih kepada Dra. Jumiati , M.Si selaku Dosen mata kuliah
AKLH Universitas Negeri Padang yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap penulisan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kami mengenai Corporate Social Responsibility (CSR). Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa penulisan belum sempurna. Kami berharap kritik dan saran
untuk perbaikan ini di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.

Semoga penulisan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya dan
dapat berguna bagi kami maupun orang yang membacanya. Kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

Padang, Oktober 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................................

1.3 Rumusan Masalah ..............................................................................................

1.4 Tujuan Penelitian ...........................................................................

1.4 Manfaat Penulisan ...............................................................................................

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Konsep CSR........ ................................................................................................

2.2 Dasar Hukum CSR ..............................................................................................

2.3 Prinsip-prinsip CSR ......................................................................

2.4 Triple Bottom Line CSR ................................................................

2.5 Manfaat CSR ...............................................................................

2.6 Tujuan CSR ................................................................................

2.7 Arti Penting CSR ........................................................................

2.8 Bentuk-Bentuk CSR .....................................................................

BAB III PEMBAHASAN .......................................................................


BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan .........................................................................................................

4.2 Saran ....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ............. ......................................................................................

LAMPIRAN .................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Di Indonesia, banyak perusahaan-perusahaan besar yang berdiri di tengah-tengah


lingkungan masyarakat. Dengan berdirinya perusahaan tersebut tentunya mempengaruhi
kehidupan masyarakat di lingkungan sekitar perusahaan. Terutama perusahaan industri
yang sangat mempengaruhi keselamatan lingkungan.Perusahaan bukan semata-mata
hanya memikirkan Laba-rugi saja, namun harus memberikan citra positif dari
masyarakat. Untuk menciptakan citra positif perusahaan perlu diadakan program CSR (
Corporate Social Responsibility ) oleh perusahaan. Citra positif perusahaan dibangun dan
dipertahankan melalui pelaku public relations dengan kegiatan-kegitaan yang
dilaksanakan oleh perusahaan, dimana sangat dibutuhkan pelaksanaan Corporate Social
Responsibility(CSR) dengan berbagai strategi komunikasi yang memungkinkan
terbentuknya opini public yang positif terhadap perusahaan.
CSR memainkan peranan penting bagi perusahaan karena perusahaan hidup di
lingkungan masyarakat dan aktivitasnya memiliki dampak sosial dan lingkungan. Selain
itu, praktik CSR dapat dipandang sebagai wujud akuntabilitas perusahaan kepada publik
untuk menjelaskan berbagai dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan oleh
perusahaan baik dampak positif maupun dampak yang negatif. Program CSR yang
berkelanjutan diharapkan dapat membentuk atau menciptakan kehidupan masyarakat
yang lebih sejahtera dan mandiri. Implementasi kebijakan CSR merupakan suatu proses
yang terus menerus dan berkelanjutan. Dengan demikian akan tercipta satu ekosistem
yangmenguntungkan semua pihak(Rochayatun, 2017)
Corporate social responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan merupakan
sebuah bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat. Corporate social
responsibility (CSR) bertujuan agar masyarakat ikut merasakan manfaat kehadiran
perusahaan, baik manfaat secara langsung maupun tidak langsung. Masyarakat yang
berada disektiar lingkungan perusahaan berdiri dan beroperasi merupakan masyarakat
yang harus menjadi proritas. Corporate social responsibility (CSR) merupakan
komitmen perusahaan menjalankan tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat.
Kegiatan utama Perusahaan selain mencari keuntungan adalah wajib untuk menjaga dan
melestarikan lingkungan. Lingkungan yang dijaga dan dilestarikan adalah lingkungan di
sekitar perusahaan yang sedikit banyaknya terdampak oleh kegiatan produksi maupun
distribusi yang dilakukan perusahaan.
CSR sebagai program yang harus dijalankan perusahaan tidak bersifat sesaat (short
term), tapi harus berkesinambungan (long term). Tidak hanya membagi kedermawanan
melainkan berusaha menjaga agar dapat berlangsung secara berkelanjutan dan
berkontribusi dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, bekerja sama dengan
karyawan, dan masyarakat setempat (lokal) dalam rangka meningkatkan kualitas
kehidupan. CSR pada dasarnya mempunyai tujuan akhir yakni sustainable development
(pembangunan berkelanjutan). Dalam hal ini yang berubah tidak hanya aspek ekonomi,
akan tetapi juga aspek sosial dan lingkungan(Radiyati, 2008)
Pemerintah juga memberikan perhatian khusus dengan menerbitkan Undang-Undang
yang berkaitan dengan CSR yaitu Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas Nomor 40
tahun 2007 pasal 74 ayat (1) yang menyatakan bahwa Perseroan yang menjalankan
kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib
melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan serta ayat (3) yang menyatakan
Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan Kemudian dalam
pasal 66 ayat (2) poin c , menyatakan laporan tahunan harus memuat informasi mengenai
laporan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
Salah satu perusahaan yang melaksanakan program CSR adalah PT. HM
Sampoerna,Tbk. PT. HM Sampoerna memimpin pasar rokok Indonesia yang sangat
menyadari bahwa kesinambungan dan pencapaian kerja perusahaan ditentukan oleh
hubungan yang harmonis antara perusahaan dan lingkungannya.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (“Sampoerna”) telah menjadi bagian penting
dari industri tembakau Indonesia selama lebih dari seratus tahun sejak berdiri tahun
1913, dengan produk legendaris Dji Sam Soe atau dikenal dengan “Raja Kretek”.
Sampoerna adalah pencetus kategori Sigaret Kretek Mesin Kadar Rendah (SKM LT) di
Indonesia dengan memperkenalkan produk Sampoerna A pada tahun 1989. Produk
Utama dalam Sampoerna A adalah merek terdepan di pasar rokok Indonesia. Sampoerna
juga memproduksi sejumlah kelompok merek rokok kretek yang telah dikenal luas
termasuk Sampoerna Kretek dan Sampoerna U.
Selama lebih dari 10 tahun, Sampoerna memimpin pasar rokok Indonesia dengan
pangsa pasar sebesar 33,0% pada tahun 2018. Sampoerna adalah anak perusahaan dari
PT Philip Morris Indonesia (“PMID”) dan afiliasi dari Philip Morris International Inc.
(“PMI”), perusahaan rokok internasional terkemuka dengan merek global Marlboro.
Ruang lingkup kegiatan Sampoerna meliputi, antara lain manufaktur, perdagangan dan
distribusi rokok termasuk juga mendistribusikan Marlboro merek rokok internasional
terkemuka yang diproduksi oleh PMID.
Tim manajemen Sampoerna yang berpengalaman senantiasa menerapkan praktek
global terbaik dan sistem kelas dunia dalam mengelola lebih dari 25.000 karyawan tetap
di Sampoerna dan anak perusahaan. Selain itu, Sampoerna juga bekerja sama dengan 38
Mitra Produksi Sigaret (“MPS”) yang pabriknya tersebar di pulau Jawa dan secara
bersama-sama mempekerjakan sekitar 39.200 orang dalam memproduksi produk-produk
Sigaret Kretek Tangan (“SKT”). Sampoerna menjual dan mendistribusikan rokok
melalui 114 lokasi kantor cabang zona, kantor penjualan dan pusat distribusi di seluruh
pelosok Indonesia ( Laporan Tahunan Sampoerna,2018 )
a. Visi PT. HM Sampoerna Tbk
“Menjadi Perusahaan yang Paling Terkemuka di Indonesia”
b. Misi
Falsafah Tiga Tangan
“Tangan-tangan”, yang mewakili pemangku kepentingan utama yang harus
dirangkul Perusahaan untuk mencapai visi dan misinya.
• Perokok Dewasa
• Karyawan dan Mitra Usaha
• Masyarakat Luas

Berdasarkan hal diatas, kami ingin menganalisis pengimplementasian program CSR


di PT. HM Sampoerna Tbk

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan uraian di atas Perusahaan dalam memberikan hal positif kepada
masyarakat harus melakukan program CSR di sekitar lingkungan PT. HM Sampoerna
Tbk.

1.3 Rumusan masalah

a. Bagaimana pengimplementasian program CSR oleh PT. HM Sampoerna Tbk ?


b. Bagaimana pengaruh program CSR tersebut terhadap peningkatan taraf
kesejahteraan masyarakat ?

c. Bagaimana strategi dan kebijakan yang diambil PT. HM Sampoerna Tbk dalam
mengimplementasikan program CSR.

d. Bagaimana implementasi program CSR yang bernilai produktif dan bermanfaat


jangka panjang bagi masyarakat ?

e. Apa saja hambatan dalam melaksanakan program CSR ?

1.4 Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

a.Untuk melengkapi tugas akhir Administrasi Kependudukan dan Lingkungan Hidup

b. Untuk mengetahui implementasi program CSR pada PT. HM Sampoerna Tbk

c. Untuk mendapatkan pengetahuan tentang pengaruh CSR kepada masyarakat

d.Untuk mengetahui manfaat jangka Panjang CSR dalam perekonomian masyarakat

1.4 Manfaat penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk meninjau dan menganalisis bagaimana


pengimplementasian CSR, yang dirasakan masyarakat terhadap PT. HM Sampoerna Tbk
untuk itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

 Secara akademis, adalah untuk memperkaya dan menambah pengetahuan penulis


tentang CSR, sehingga dengan penelitian ini sedapat mungkin berguna dan sebagai
tambahan wacana dan sebagai salah satu masukan bagi Pembaca.
 Secara praktis, adalah sebagai sumber informasi atau bahan masukan bagi pihak-
pihak yang terkait secara langsung guna penetapan kebijakan selanjutnya khususnya
dalam upaya mengurangi kerusakan lingkungan terhadap CSR sekitar daerah PT.
HM Sampoerna Tbk.
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Konsep Corporate Social Responsibility ( CSR )

Secara umum, CSR (Corporate Social Responsibility) adalah peningkatan kualitas


kehidupan yang mempunyai arti adanya kemampuan manusia sebagai individu anggota
komunitas untuk dapat menanggapi keadaan sosial yang ada, dan dapat menikmati serta
memanfaatkan lingkungan hidup serta perubahan-perubahan yang ada sekaligus
memelihara. Atau dengan kata lain merupakan cara perusahaan mengatur proses usaha
untuk memproduksi dampak positif pada komunitas. Atau dapat dikatakan sebagai proses
penting dalam pengaturan biaya yang dikeluarkan dan keuntungan kegiatan bisnis dari
stakeholders baik secara internal (pekerja,stakeholder dan penanam modal) maupun
eksternal (kelembagaan pengaturan umum,anggota-anggota komunitas,kelompok
komunitas sipil dan perusahaan lain)(Famiola, 2007)
Tanggung jawab sosial menunjukkan kepedulian terhadap pihak-pihak lain secara
lebih luas daripada sekedar terhadap kepentingan perusahaan belaka. Dengan konsep
tanggung jawab sosial perusahaan mau dikatakan bahwa secara moral adalah baik jika
perusahaan mengejar keuntungan dan tidak baik jikaperusahaan mencapai keuntungan itu
dengan mengorbankan kepentingan pihak-pihak lain. Artinya, keuntungan dalam bisnis
tidak mesti dicapai dengan mengorbankan kepentingan pihak lain, termasuk kepentingan
masyarakat luas. Bahlan jangan hanya karena demi keuntungan perusahaan ersikap
arogan dan tidak peduli pada kepentingan pihak-pihak lain. Sebaliknya, secara moral
dibenarkan bahwa perusahaan memang punya tujuan utama mengejar keuntungan,
keuntungan itu harus dicapai dengan tetap mengindahkan kepentingan orang lain (Keraf,
1998)
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan komitmen perusahaan dalam
memberikan kontribusi jangka panjang terhadap suatu permasalahan tertentu di
masyarakat atau lingkungan untuk dapat menciptakan lindkungan yang lebih baik (Heri,
2013)
CSR merupakan suatu keharusan yang harus dipenuhi oleh organisasi atau perusahaan
akibat dampak yang ditimbulkan dari kegiatan bisnis perusahaan tersebut. Hal ini
mengharuskan organisasi atau perusahaan untuk mencari solusi agar dapat membuat
keseimbangan yang baik antara stakeholder dengan perusahaan, sehingga
keberlangsungan bisnis dari perusahaan tersebut terjaga (Wibisono, 2007:47)

2.2 Dasar Hukum CSR

Seperti kita ketahui bersama bahwa pemerintah telah mengeluarkankeputusan


tentangcorporate social responsibility(CSR) bagi perseroanterbatas (PT) dan tertuang pada
pasal 74 UU No. 40 Tahun 2007 tentang kewajiban CSR bagi PT, yaitu :

a. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang dan/atauberkaitan dengan


sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung jawabsosial dan lingkungan.
b. Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (I)
merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkansebagai biaya
perseroan yang pelaksanaanya dilakukan denganmemperhatikan kepatuhan dan
kewajaran.
c. Perseroan terbatas yang tidak melksanakan kewajiban sebagaimanadimaksud ayat (I)
dikenai sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
d. Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungandiatur dengan
pemerintah.

Dalam pasal 15 UU No. 25 tahun 2007 tentang penanaman modal ditegaskan amanat
bahwa, setiap penanam modal berkewajiban yaitu:

a. Menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik;


b. Melaksanakan tanggung jawab sosal perusahaan;
c. Membuat laporan tentang kegiatan penanaman modal dan menyampaikankepada
badan koordinasi penanaman modal;
d. Menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan usahapenanaman
modal; dan
e. Mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dengan demikian sudah dapat dijelaskan bahwakonsep CSR bukanhanya merupakan


kewajiban moral, dengan berlaku nya pasal 74 UU No. 40 Tahun 2007 dan pasal 15 UU No.
25 Tahun 2007 menjadi kewajiban yang dapat dipertanggungjawabkan dalam hukum, akan
tetapi khusus hanya bagiperseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang dan/atau
berkaitan dengan sumber daya alam atau yang menanamkan modalnya di Indonesia.
2.3 Prinsip-prinsip CSR

Berdasarkan kajian yang dilakukan, Wood dalam Solihin (2011:108) menjelaskan


adanya tiga prinsip CSR yang disesuaikan dengan orientasi pelaksanaan prinsip CSR,
ketiga prinsip CSR tersebut adalah sebagai berikut:
 The principle of legitimacy. Prinsip ini didasari oleh adanya legitimasi dan
pemberian kekuasaan yang diberikan oleh masyarakat kepada pelaku bisnis untuk
menjalankan operasi perusahaan, menggunakan berbagai jenis sumber daya, serta
memasarkan produk yang mereka hasilkan.
 The principle of public responsibility. Public responsibility adalah fungsi manajemen
organisasi dalam suatu konteks khusus kebijkan publik. Melalui prinsip ini, Wood
mencoba membumikan konsep CSR dimana didalam hal ini perusahaan tidak
bertanggung jawab untuk mengatasi seluruh masalah sosial yang ada di
lingkungannya. Perusahaan hanya bertanggung jawab atas hal-hal yang diakibatkan
oleh pelaksanaan fungsi-fungsi perusahaan (produksi, pemasaran, personalia,
keuangan, dan lain-lain) dandampak dari pelaksanaan fungsi tersebut. Dengan
adanya prinsip ini, maka akan memberikan panduan yang lebih spesifik kepada
perusahaan mengenai area CSR yang di mana mereka bisa berperan.
 The principle of managerial discretion. Prinsip ini menyatakan bahwa para manajer
selaku agen yang memiliki pertimbangan pribadi (discretions), selayaknya mampu
menjalankan pertimbangannya tersebut dalam setiap area yang menjadi dominan
CSR yang akan menghasilkan manfaat sosial (Novriza, 2017)

Lalu menurut ahli lain, Sebagai acuan dalam menerapkan CSR dapat merujuk pada
prinsip-prinsip dasar CSR sebagaimana dinyatakan oleh seorang pakar CSR dari
University of Bath Inggris yaitu Alyson Warhurst. Dimana pada tahun 1998 beliau
menjelaskan bahwa terdapat 16 prinsip yang harus diperhatikan dalam penerapan CSR
yaitu:

 Prioritas Perusahaan. Perusahaan harus menjadikan tanggung jawab sosial sebagai


prioritas tertinggi dan penetu utama dalam pembangunan berkelanjutan. Sehingga
perusahaan dapat membuat kebijakan, program, dan praktik dalam menjalankan
aktivitas bisnisnya dengan cara lebih bertanggung jawab secara sosial.
 Manajemen terpadu. Manajer sebagai pengendali dan pengambil keputusan harus
mampu mengintegrasikan setiap kebijakan dan program dalam aktivitas bisnisnya,
sebagai salah satu unsur dalam fungsi manajemen.
 Proses Perbaikan. Setiap kebijakan, program, dan kinerja sosial harus dilakukan
evaluasi secara berkesinambungan didasarkan atas temuan riset mutakhir dan
memahami kebutuhan sosial serta menerapkan kriteria sosial tersebut secara global.
 Pendidikan Karyawan. Karyawan sebagai stakeholders Primer harus ditingkatkan
kemampuan dan keahliannya, oleh karena itu perusahaan harus memotivasi mereka
melalui program pendidikan dan pelatihan.
 Pengkajian. Perusahaan sebelum melakukan sekecil apapun suatu kegiatan harus
terlebih dahulu melakukan kajian mengenai dampak sosialnya. Kegiatan ini tidak
saja dilakukan pada saat memulai
 suatu kegiatan, tapi juga pada saat sebelum mengakhiri atau menutup suatu kegiatan.
 Produk dan Jasa. Suatu perusahaan harus senantiasa mengembangkan suatu produk
dan jasa yang tidak berdampak negatif secara sosial.
 Informasi Publik. Memberikan informasi dan bila perlu mengadakan pendidikan
terhadap konsumen, distributor, dan masyarakat umum tentang penggunaan,
penyimpanan dan pembuangan atas suatu produk/ jasa.
 Fasilitas dan Operasi. Mengembangkan, merancang dan mengoperasikan fasilitas
serta menjalankan kegiatan dengan mempertimbangkan temuan yang berkaitan
dengan dampak sosial dari suatu kegiatan perusahaan.
 Penelitian. Melakukan dan/atau mendukung suatu riset atas dampak sosial dari
penggunaan bahan baku, produk, proses, emisi dan limbah yang dihasilkan
sehubungan dengan kegiatan usaha. Penelitian itu sendiri dilakukan dalam upaya
mengurangi dan/atau meniadakan dampak negatif kegiatan dimaksud.
 Prinsip Pencegahan. Memodifikasi manufaktur, pemasaran dan/atau penggunaan atas
produk barang dan jasa yang sejalan dengan hasil penelitian mutakhir. Kegiatan ini
dilakukan sebagai upaya mencegah dampak sosial yang bersifat negatif.
 Kontraktor dan Pemasok. Mendorong kontraktor dan pemasok untuk
mengimplementasikan dari prinsip-prinsip tanggung jawab sosial perusahaan, baik
yang telah maupun yang akan melakukannya. Bila perlu menjadikan tanggung jawab
sosial sebagai bagian dari suatu persyaratan dalam kegiatan usahanya.
 Siaga Menghadapi Darurat. Perusahaan harus menyusun dan merumuskan hukum
dalam menghadapi keadaan darurat. Dan bila terjadi keadaan berbahaya perusahaan
harus bekerja sama dengan layanan gawat darurat, instansi berwenang dan komunitas
lokal.
 Transfer Best Practice. Berkontribusi pada perkembangan dan transfer bisnis praktis
sepanjang bertanggung jawab secara sosial pada semua industri dan sektor public.
 Memberikan Sumbangan. Sumbangan ini ditujukan untuk pengembangan usaha
bersama, kebijakan publik, dan bisnis, lembaga pemerintah dan lintas departemen
serta lembaga pendidikan yang akan membantu meningkatkan kesadaran akan
tanggung jawab sosial.
 Keterbukaan (disclosure). Menumbuh kembangkan budaya keterbukaan dan dialogis
dalam lingkungan perusahaan dan dengan unsur publik. Selain itu perusahaan harus
mampu mengantisipasi dan memberikan respons terhadap resiko potensial yang
mungkin muncul, dan dampak negatif dari operasi, produk, limbah, dan jasa.
 Pencapaian dan Pelaporan. Melakukan evaluasi atas hasil kinerja sosial,
melaksanakan audit sosial secara berkala dan mengkaji pencapaian berdasarkan
kriteria perusahaan dan ketentuan peraturan perundang-undangan serta
menyampaikan informasi tersebut kepada dewan direksi, pemegang saham, pekerja,
dan publik.(Wibisono, 2007)

2.4 Triple Bottom Line CSR

Menurut Archie B. Carrol secara konseptual, tanggung jawab sosial perusahaan


didasari tiga prinsip dasar yang dikenal sebagai triple bottom lines ketiga nilai tersebut
dikenal sebagai 3P yaitu:
 Profit (Keuntungan) Profit adalah unsur terpenting dan menjadi tujuan dari setiap
bentuk usaha dan menjadi fokus dari seluruh kegiatan, karena perusahaan harus tetap
berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomis yang memungkinkan untuk terus
beropersi dan berkembang.
 Planet (Lingkungan) Planet adalah lingkungan dari sebuah perusahaan yang terkait
dengan kehidupan manusia. Perusahaan peduli terhadap lingkungan dan
keberlanjutan keragaman hayati. Beberapa program CSR yang berpijak pada prinsip
ini biasanya berupa penghijauan lingkungan hidup, penyediaan sarana air bersih,
perbaikan pemukiman, pengembangan wisata dan lainnya.
 People (Masyarakat Pemangku Kepentingan) People adalah pemangku kepentingan
perusahaan. Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan manusia.
Maka dari itu perusahaan perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat
sebesar-besarnya kepada masyarakat, dan perlu juga disadari bahwa operasi
perusahaan berpotensi memberi dampak kepada masyarakat (Suharto, 2006)

2.5 Manfaat CSR

Manfaat CSR bagi perusahaan antara lain:


 Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merek perusahaan.
 Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial.
 Mereduksi resiko bisnis perusahaan.
 Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha.
 Membuka peluang pasar yang lebih luas.
 Mereduksi biaya, misalnya terkait dampak pembuangan limbah
 Memperbaiki hubungan dengan stakeholders ( Wibisono , 2007 : 6)

Menurut Rogovsky dalam Wibisono (2007:48) menunjukkan beberapa manfaat CSR sebagai
berikut:
1. Manfaat bagi individu karyawan;
CSR dapat digunakan sebagai metode pembelajaran alternatif dalam berbisnis,
menghadapi tantangan pengembangan, berprestasi dalam lingkungan baru, mengembangkan
keterampilan yang ada, memperoleh keterampilan baru, memperbaiki pengetahuan
perusahaan tentang komunitas lokal, memberikan kontribusi bagi komunitas lokal, dan
mendapatkan persepsi baru atas bisnis yang dilakukan.
2. Manfaat bagi penerima program;
CSR dapat digunakan untuk mendapatkan keahlian dan keterampilan profesional yang
tidak dimiliki organisasi atau tidak memiliki dana untuk mengadakannya, mendapatkan
keterampilan manajemen yang membawa pendekatan yang segar dan kreatif dalam
memecahkan masalah, dan memperoleh pengalaman dari organisasi besar sehingga
menciptakan pengelolaan organisasi seperti menjalankan bisnis.
2.6 Tujuan CSR

Penerapan kegiatan corporate social responsibility didasarkan pada banyak alasan dan
tuntutan, sebagai paduan antara faktor internal dan eksternal. Sebagaimana dijelaskan
lebih jauh oleh Frynas (2009) yang melihat bahwa pertimbangan perusahaan untuk
melakukan kegiatan CSR antara lain umumnya karena alasan-alasan berikut:
a. Untuk memenuhi regulasi, hukum dan aturan
b. Sebagai investasi sosial perusahaan untuk mendapatkan image yang positif
c. Bagian dari strategi bisnis perusahaan
d. Untuk memperoleh licence to operatedari masyarakat setempat
e. Bagian dari risk managemen perusahaan untuk meredam dan menghindari konflik
sosial

2.7 Arti penting CSR

Berbagai macam faktor yang menjadi penyebab mengapa tanggung jawab sosial
menjadi begitu penting dalam lingkup organisasi, diantaranya adalah (Sulistyaningtyas,
2006):
a. Adanya arus globalisasi, yang memberikan gambaran tentang hilangnya garis
pembatas diantara berbagai wilayah di dunia sehingga menhadirkan universalitas.
Dengan demikian menjadi sangat mungkin perusahaan multinasional dapat
berkembang dimana saja sebagai mata rantai globalisasi;
b. Konsumen dan investor sebagai publicprimer organisasi profit membutuhkan
gambaran mengenai tanggung jawab organisasi terhadap isu sosial dan
lingkungannya;
c. Sebagai bagian dalam etika berorganisasi, maka dibutuhkan tanggung jawab
organisasi untuk dapat mengelola organisasi dengan baik (lebih layak dikenal
dengan good corporate governance);
d. Masyarakat pada beberapa negara menganggap bahwa organisasi sudah
memenuhi standard etika berorganisasi, ketika organisasi tersebut peduli pada
lingkungan dan masalah social;
e. Tanggung jawab sosial setidaknya dapat mereduksi krisis yang berpotensi terjadi
pada organisasi;
f. Tanggung jawab sosial dianggap dapat meningkatkan reputasi organisasi.
2.8 Bentuk-bentuk CSR

Di dalam implementasinya, menurut Wahyudi dan Azheri (2011) bentuk-bentuk CSR


dapat digolongkan ke dalam empat kategori, yaitu:
1. Pengelolaan lingkungan kerja secara baik
Kategori ini mencakup penyediaan lingkungan yang aman dan nyaman, sistem
kompensasi yang layak, serta perhatian terhadap kesejahteraan karyawan dan
keluarganya. Hal ini merupakan bentuk CSR ke dalam yaitu pengembangan SDM (human
resources development) perusahaan.
2. Kemitraan antara perusahaan dengan masyarakat (khususnya masyarakat lokal)
Secara umum, kemitraan tersebut diwujudkan dalam program community
development untuk membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat jangka
panjang. Melalui program ini, masyarakat diharapkan dapat menerima manfaat
keberadaan perusahaan guna menopang kemandiriannya, bahkan ketika perusahaan sudah
berhenti beroperasi sekalipun. Hal ini merupakan bentuk CSR ke luar yaitu
pengembangan masyarakat (community development) dan pemberdayaanmasyarakat
(community empowerment)
3. Penanganan kelestarian lingkungan
Kegiatan ini dimulai dari lingkunganperusahaan sendiri, termasuk melakukan
penghematan penggunaan listrik, air, kertas, hingga penanganan limbah akibat kegiatan
perusahaan agar tidak mencemari lingkungan sekitar kantor, pabrik dan lahan sekitar. Hal
ini merupakan bentuk CSR ke luar yaitu pengelolaan lingkungan masyarakat atau
community services.
4. Investasi sosial
Kategori ini sering diartikan secara sempit sebagai “kegiatan amal perusahaan”.
Sesungguhnya, istilah tersebut merujuk pada tindakan perusahaan yang memberi
dukungan finansial dan non-finansial terhadap kegiatan sosial dan lingkungan yang
dilakukan oleh kelompok atau organisasi lain. Pada akhirnya, kegiatan tersebut akan
menunjang bisnis perusahaan karena perusahaan dapat menuai citra positif (corporate
image). Hal ini merupakan bentuk CSR ke luar yaitu hubungan masyarakat atau
community relation.
DAFTAR PUSTAKA

Famiola, B. R. (2007). Etika Bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan di Indonesia.
Bandung: Rekayasa Sains Bandung , Hlm.207.

Heri. (2013). Akuntansi dan rahasia dibaliknya untuk para manajer non-akuntansi. Jakarta:
PT. Bumi Aksara , hlm.139.

Keraf, S. A. (1998). Etika Bisnis tuntutan dan relevansinya. Yogyakarta: Kanisius , Hlm.122.

Novriza, W. (2017). PELAKSANAAN CSR(CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY)


PADA PT. RIAU ANDALAN PULP AND PAPER DALAM PENYUKSESAN
PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN DI KABUPATEN
KAMPAR . JOM FISIP Vol. 4 No. 2 , 4-5.

Radiyati, M. N. (2008). CSR untuk Pemberdayaan Ekonomi Lokal. Jakarta: Business Link ,
hlm.4.

Rochayatun, S. (2017). Dream and Nightmare : Meraih Sustainability melalui Corporate


Social Responsibility. Jurnal Simposium Nasional XX, Universitas Negeri Malang.

Suharto, E. (2006). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis


Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial (edisi ke-2). Bandung:
Refika Aditama.

Wibisono, Y. (2007). Membedah Konsep & Aplikasi CSR. Gresik: Fascho Publishing,
Hlm.39.

Meizy, H,dkk. 2016. Program Corporate Social Responsibility dalam Perspektif Indeks
Kepuasan Publik di Riau. Jurnal Sisio Konsepsia. Vol. 6, No. 01.
Melianny, B,dkk. 2014. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)DARI SUDUT
PANDANG PERUSAHAAN. Jurnal Unpad.

Romy, M. 2012. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR):Tinjauan Teori dan


Praktek di Indonesia. Jurnal Aplikasi Bisnis. Vol. 2 No.2, April 2012

Herlina, A. 2012. Pemanfaatan Corporate Social Responsibility (Csr) Bagi Peningkatan


Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Jurnal Aspirasi Vol. 3 No. 2, Desember 2012.

Anda mungkin juga menyukai