Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN PEMASARAN

BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Manajemen Pemasaran

Dosen Pengampu: Lia Suprihartini, SE, MM

Oleh :

Febria Dewi Putri 170461201018

Dwi Destika Amalia 1704612010

Denis Indah Pratiwi 170461201023

Jesy Lasria 170461201068

Silvana Agustrina Sianturi 170461201067

Lidya Natasya Febrina

Astria Rahmadona 17046120109

MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk mengembangkan produk suatu perusahaan, selain membenahi faktor-faktor
produksi, tindakan pemasaran sangat berperan di dalamnya, sehingga melalui pengembangan
produknya tujuan yang ingin dicapai dapat sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, dan
ada kesesuaian dengan keadaan pasar.
Produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen, atau harga yang ditetapkan dapat memenuhi harapan konsumen,
sehingga memungkinkan konsumen untuk melipatgandakan pembeliannya terhadap produk
yang ditawarkan, yang pada gilirannya mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.
Keberhasilan memasarkan produk, dengan sendirinya diharapkan dapat menjamin kehidupan
serta menjaga kestabilan kegiatan-kegiatan operasional perusahaan.
Keberhasilan suatu perusahaan dalam mengadakan hubungan dengan pembeli (konsumen)
sangat ditentukan oleh keberhasilan usaha-usaha di bidang pemasarannya. Keberhasilan
tersebut juga dapat ditentukan oleh ketetapan produk yang dapat memenuhi selera konsumen
yang biasanya ditentukan lewat penelitian (research) sebelum produk tersebut dipasarkan.
Dalam upaya untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan mengadakan riset
terhadap produk khususnya terhadap mutu, dan sasaran pasar atau pasar sasaran. Dalam hal
ini sedapat mungkin usaha-usaha pemasaran yang dilakukan dapat menunjang keberhasilan
kegiatan perusahaan yang berpedoman kepada hasil produk yang ditawarkan kepada
konsumen, yaitu produk yang dihasilkan harus memenuhi selera konsumen

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Marketing Mix

Banyak di antara kita mungkin tidak menyadari bahwa setiap produk yang kita beli atau
dikonsumsi sebenarnya telah melalui proses penciptaan yang rumit hingga menjadi suatu
produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Membutuhkan biaya hingga
menjadi produk yang di inginkan konsumen, membutuhkan komunikasi dari produsennya.
Kombinasi variable atau kegiatan memasarkan itulah yang merupakan inti dari sistem
pemasaran dan disebut dengan “Bauran Pemasaran” atau “Marketing Mix”

Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan-


perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran dalam memenuhi target pasarnya.

 Pengertian Bauran Pemasaran adalah: “The tools available to a business to gain the
reaction it is seeking from its target market in relation to its marketing objectives”
(merupakan alat yang sesuai untuk sebuah bisnis guna mendapatkan reaksi dari target
pasar dalam kaitannya dengan tujuan pemasaran)
 Menurut Kotler (2006:92), “Marketing mix is the set of marketing tools that the firm
uses to pursue its marketing objectives in the target market” (Bauran pemasaran adalah
sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk meyakinkan objek
pemasaran atau target pasar yang dituju.
 Bauran pemasaran adalah unsur atau elemen internal penting yang membentuk
program pemasaran sebuah organisasi. Bauran pemasaran merupakan salah satu
konsep universal yang telah dikembangkan dalam pemasaran (Kotler dan Keller,2009)

2.2 Komponen Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran terdiri dari empat komponen yaitu:

1. Produk (product)
Segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau
dikonsumsi.
2. Harga (Price)
Sejumlah uang yang konsumen bayarkan untuk membeli produk atau hak milik produk.
3. Tempat (Place)
Berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan atau dijual
terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran.

4. Promosi (Promotion)
Berbagai kegiatan perusahaan yang mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk
pada pasar sasaran.

Namun dalam hal pengembangannya 4 komponen bauran pemasaran (marketing mix)


mengalami perkembangan. Pakar Marketing yaitu lovelock dan Wright(2002) mengembangakn
bauran pemasaran menjadi integrated service management dengan menggunakan pendekatan
7Ps, yaitu :

1. Product
Adalah semua komponen dari kinerja jasa yang menciptakan nilai bagi pelanggan.
2. Price
Adalah pengeluaran uang, waktu, dan usaha yang pelanggan korbankan dalam membeli
dan mengkonsumsi produk dan jasa yang di tawarkann perusahan.
3. Promotion
Adalah semua aktivitas komunikasi dan perancangan insentif untuk membangun presepsi
pelanggan yang dikehendaki perusahaan atas jasa spesifik yang perusahaan berikan.
4. Place
Keputusan manajemen mengenai kapan, dimana dan bagaimana menyajikan layanan yang
baik kepada pelanggan.
5. People
Adalah pelanggan dan karyawan yang terlibat dalam kegiatan memproduksi produk dan
jasa.

6. Process
Adalah suatu metode pengoprasian atau serangkaian tindakan yang diperlukan untuk
menyajikan produk dan jasa yang baik kepada pelanggan.
7. Physical Environment
Adalah perangkat yang diperlukan dalam menyajikan secara nyata kualitas produk dan
jasa.

2.3 Desain Produk

A. Dalam menyajikan produk ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti yang
dijelaskan oleh Soehardi Sigit (2012), dimana dapat dijelaskan sabagai berikut:
 Produk bisa diartikan sebagai kepuasan yang ditawarkan produsen (perusahaan)
kepada konsumen.
 Untuk dapat mencapai maksud tersebut maka perusahaan memfokuskan diri pada
pengembangan keunggulan bersaing melalui strategi bisnis,diantaranya :
 Pembedaan (diferensiasi)
 Biaya Rendah (kepemimpinan biaya)
 Respon Cepat (rapid respon)
 Kombinasi diantara ketiga strategi tersebut.

B. Analisa Produk berdasarkan nilai ( Product by value analysis)


 Berdasarkan prinsip Pareto yaitu focus pada permasalahan yang sedikit tapi penting,
maka memilih desain produk yang cocok seharusnya mengacu pada prinsip tersebut
 Sehingga perlu menerapkan analisa produk berdasarkan nilai yaitu mengurutkan
produk dari yang tertinggi ke yang terendah berdasarkan kontribusi nilai uang dari
masing masing produk bagi perusahaan.
 Analisis tersebut juga mengurutkan kontribusi pendapatan total tahunan dari tiap
produk, sehingga apabila kontribusi per unit rendah mungkin akan terlihat berbeda jika
tingkat penjualannya tinggi.

C. PENCIPTAAN PRODUK BARU


1. Peluang Penciptaan Produk Baru

Keadaan yang memberikan peluang munculnya produk baru diantaranya adalah :

1. Pemahaman Konsumen
2. Perubahan Ekonomi
3. Perubahan sosiologi dan Demografis
4. Perubahan Politik/Peraturan
5. Perubahan Teknoligi
6. Perubahan yang lain seperti :
 Praktik di Pasar
 Supplier
 Standart Profesi
 Distributor

2. Pentingnya Produk Baru

Perusahaan perlu terus menerus melakukan upaya penciptaan produk baru atau pembaruan
produk karena untuk dapat menimbangi persaingan yang dihadapi diantaranya produk subsitusi
maupun perubahan atau keinginan konsumen.

D. SISTEM PENGEMBANGAN PRODUK

1. Tahapan Pengembangan Produk

 Ide : Bisa berasa dari perusahaan bagian Riset dan Pengembangan dari luar melalui
pengalaman perilaku konsumen, persaingan, teknoligi, pekerja, persediaan.
Tahapan ini mnjadi dasar untuk mmasuki pasar dan biasanya mengikuti stratgi
pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan.
 Kemampuan : yang dimiliki perusahaan untuk mrealisasikan ide. Dengan
melakukan koordinasi dari berbagai bagian yang terkait diperusahaan yang
bersangkutan.
 Permintaan : dengan cara mengidentifiksikan posisi maamfaat produk yang
diinginkan konsumen melalui atribut tentang produk.
 Spesifikasi Fungsional : dengan melalui identifikasi karakteristik engineering
produk, kemungkinan dibandingkan dengan produk pesaing.
 Sepesifikasi Produk : melalui spesifikasi fisik seperti melalui ukuran, dimensi.
 Review Desain : apakah spesifikasi produk sudah terbaik dalam memenuhi
kebutuhan konsumen ?
 Tes Pasar : untuk memastikan prosfek kedepannya melalui penjualan dalam
jumlah besar.
 Perkenalan : dipasar dengan memproduksi secara massal untuk dipasarkan.
 Evalusi : untuk mengukur berhasil atau gagal, apabila gagal secara cepat agar bisa
diganti dengan produk yang lebih menguntungkan.

2. Pengorganisasian Pengembangan Produk

a. Tim pengembangan produk yang bertanggung jawab untuk menerjemahkan


permintaan pasar menjadi sebuah produk yang dapat mencapai keberhasilan produk
dalam arti dapat dipasarkan, dapat diproduksi dan mampu memberikan pelayanan.
b. Tim desain yang bertanggung jawab membuat desain produk sesuai keinginan
konsumen dan sesuai dengan kemampuan perusahaan untuk memproduksinya .
c. Tim rekayasa nilai biasanya terbentuk dari tabungan semua unsur yang terpengaruh
yang dikenal dengan lintas fungsional sehingga mengembangkan produk yang lebih
cepat dilakukan melalui kinerja simultan dari aspek yang beragam.

3. Manufacturability dan Value Engineering

1) Aktifitas yang menolong memperbaiki desain, produk, pemeliharaan, dan


penggunaan sebuah produk.
2) Hal ini dilakukan dengan tujuan diantara lain :
a. Mengurangi kompleksitas produk
b. Standratisasi tambahan dari komponen
c. Perbaikan aspek fungsional produk
d. Memperbaiki desain pekerjaan dan keamanaan pekerjaan
e. Memperbaiki kemudahaan pemeliharaan produk
f. Desain yang tangguh

E. ISU-ISU YANG BERKAITAN DENGAN DESAIN PRODUK

I. Desain yang Tangguh (Robust Design)


Sebuah desain yang diproduksi sesuai dengan permintaan walaupun dengan kondisi
yang tidak memadai pada proses produksi.
II. Desain Modular (Modular Design)
Bagian atau komponen sebuah produk dibagi menjadi komponen yang dengan
mudah ditukar ata diganti.
III. Computer Aided Design (CAD)
Penggunaan sebuah komputer secara interaktif untuk mengembangkan dan
merkomendasikan sebuah produk.
IV. Computer Aided Manufacturing (CAM)
Penggunaan teknologi informatif untuk mengendalikan mesin.
V. Teknologi Virtual Realitas (Reality Virtual Technology)
Bentuk komunikasi secara tampilan dimana gambar menggantikan kenyataan dan
biasanya pengguna dapat menanggapi secara interaktif.
VI. Analisis Nilai (Value Analysis)
Kajian dari produk sukses yang dilakukan selama proses produksi.
VII. Desain yang Ramah Lingkungan (Environtmentally Friendly Design)
 Merupakaan perancangan produk yang telah memasuki unsur kepekaan
terhadap permasalah lingkungan yang sangat luas pada proses produksi.
 Cara yang bisa dilakukan antara lain dengan :
 Membuat produk yang dapat didaur ulang
 Menggunakan bahan baku yang dapat didaur ulang
 Menggunakan komponen yang tidak membahayakan
 Menggunakan komponen yang lebih ringan
 Menggunakan energi yang lebih sedikit
 Menggunakan bahan baku yang lebih sedikit
 Menggunakan bahan baku yang lebih sedikit
2.3 Desain Distribusi
1. KONSEP MANAJEMEN DISTRIBUSI
Menurut Kotler dan Keller (2009) bahwa komponen dari bauran pemasaran adalah
distribusi, dalam hal ini dianggap penting karena dengan distribusi yang tepat, maka produk
yang akan diserahkan kepada konsumen akan dapat diterima dengan baik, karena inilah
bentuk pelayana dari perusahaan kepada konsumennya. Ada 2 hal yang dibahas yaitu :
a. Saluran distribusi
Proses pemindahan hak/ kepemilikan/ kontrol produk dari produsen kepada konsumen.
b. Distribusi fisik
Kegiatan yang menyangkut perpindahan produk secara fisik dari produsen kepada
konsumen yang umumnya terdiiri dari penyangkutan dan penyimpanan.

Distribusi Fisik juga merupakan usaha untuk memindahkan produk secara fisik dari tempat
asal (produsen) sampai ke tempat konsumen akhir.

Elemen-elemen pokok fungsi logistik diantaranya :

o Pemerosesan Order
o Penyimpanan/Pengudangan
o Tingkat Sediaan (stock)
o Transportasi

Saluran distribusi sangat diperlukan antaranya untuk :

Produsen tidak memiliki personil, dana fasilitas yang diperlukan untuk menyalurkan
produk-produknya langsung kepada konsumen.
Produsen tidak mempunyai pengenalan yang dalam mengenai situasi didaerah-daerah
tertentu.
Adanya kemungkinan untuk memperoleh mamfaat yang lebih besar jika sumber daya
digunakan untuk keperluan lain.
Dibutuhkan adanya penyimpanan produk karena perbedaan waktu komsumsi dan produksi.

Selain itu Soehardi Sigit (2012) menjelaskan, berbagai jasa yang berkecimpung dalam saluran
distribusi adalah :
 Tempat penyimpanan produk, setiap perusahaan harus menyimpan produknya sebelum
dijual, fungsi gudang diperlukn karena siklus produksi dan komsumsi jalan seiring.
 Pengangkutan
 Pencarian pesanan / Order
 Pembelian Kredit
 Pemberian Nasihat / Bantuan Teknis
 Promosi
 Informasi melalui riset atau intelejen pemasaran
 Pelayanan Purna Jurnal
 Merakit produk-produk yang terurai
 Membagi/ memecah dan mengemas dalam jumlah yang lebih kecil
 Segi-segi Kumulatif (nama baik,spealisasi,penyediaan produk-produk komplementer,dsb)

FAKTOR-FAKTOR PEMILIHAN DESAIN SALURAN DISTRIBUSI

Faktor-faktor pemilihan desain saluran distribusi dikemukakan oleh Kotler dan Keller
(2009) adalah sebagai berikut:

 Sifat-sifat pelanggan, seperti: jumlah, penyebaran, kebiasaaan, membeli.


 Sifat-sifat produk, seperti: daya tahan, nilai/harga, volume(bulky atau ringkas), bentuk
(standar atau khusus), teknis, dsb.
 Sifat-sifat dan reputasi dari macam-macam penyaluran yang ada.
 Situasi persaingan antar produsen
 Situasi perusahaan, seperti:ukuran ( besar atau kecil), ketersediaan sumber daya, bauran
produk, pengalaman dan kebijakan dalama bidang pemasaran.
 Situasi lingkungan, seperti: kondisi ekonomi, prasarana, politik, dan social.

2. PENETAPAN DESAIN DISTRIBUSI


Penetepan desain distribusi terdiri dari 3 elemen oleh Nandan dan Wilhelmus (2012), yaitu:
1. Panjangnya mata rantai distribusi
2. Jumlah penyalur / intensitas distribusi
3. Tugas dan tanggungjawab
Untuk dapat lebih jelasnya dibawah ini akan diuraikan langkah dalam mendesain
distribusi:

1. PANJANGNYA MATA RANTAI DISTRIBUSI


Produsen → konsumen
Produsen → pengecer → konsumen
Produsen → pedagang besar → pengecer → konsumen
Barang-barang konsumsi yang sifat distribusinya intensif: jalurnya panjang
Barang-barang industri jalur distribusinya lebih pendek / ditangani sendiri

2. JUMLAH PENYALUR / INTENSITAS DISTRIBUSI


Dalam saluran distribusi terdapat penyalur yang melakukan kegiatannya, menurut
Kotler dan Keller (2009) menyatkan bahwa penyalur itu sendiri dari:
1. Distribusi insentif
Produsen memilih sebanysk mungkin pelanggan (outlet) dalam suatu daerah
pemasaran tertentu.
Produk dengan ciri-ciri sebagai berikut dapat didistribusikan secara intensif:
a. Jumlah permintaan cukup besar dan tersebar.
b. Harga per satuan relative rendah
c. Tidak memerlukan pengetahuan teknis untuk memperdagangkan atau
menggunakannya.
d. Sedikit atau tidak memperlakukan pelayanan purna jual.
e. Sedikit atau tidak memerlukan fasilitas reparsi.
f. Tidak memerlukan sediaan suku cadang.
2. Distrbusi selektif
Produsen memilih beberapa pedagang untuk menyalurkan produknya. Ciri-ciri
produknya adalah;
 Harga relatif tinggi
 Perlu pengetahuan teknis untuk memperdagangkannya.
 Memerlukan pelaynan purna jual.
 Memerlukan garasi dalam masa tertentu setelah pembelian.
 Sering memerlukan persediaan suku cadang
3. Distribusi eksklusif
Hanya satu pedagang yang ditunjuk untuk mendistribusikan produk tertantu.
Ciri-ciri produknya yaitu:
 Memerlukan pengetahuan teknis khusus untuk memperdagangkan dan
mereparasi.
 Harga per satuan tinggi.
 Mempunyai nilai pretise tinggi
 Memerlukan investasi untuk menyalurkannya
 Memerlukan pendidikan khusus tentang produk.
 Memerlukan pelayanan purna jual.

3. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SALURAN DISTRIBUSI


Lebih lanjut Kotler dan Keller (2009) mengemukanan tugas dan tanggungjawab saluran
distribusi, yaitu:
1. Produsen harus menentukan kondisi dan tanggung jawab pihak-pihak yang terlibat
dalam distribusi.
2. Kebijakan harga: daftar harga, harga eceran tertinggi, potongan/diskon.
3. Kondisi penjualan: persyaratan-persyaratan pembayaran serta jaminan-jaminan yang
diberikan oleh produsen.
4. Wilayah penjualan: batas-batas operasi yang diberikan kepada penyalur.
5. Ikut dalam kegiatan promosi, produsen harus memberikan latihan/training kepada
petutas-petugas penyalur, dan lain-lain.

3. KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN SALURAN DISTRIBUSI


Sebagaimana Nandan dan Wilhelmus (2012) mengungkapkan bahwa keputusan
dalam manajemen untuk saluran distribusi enyangkut hal-hal sebagai berikut:
1. Memilih anggota saluran distribusi
a. Pengalaman dan reputasi, dalam hal manajemen harus selektid dalam
merekrut pihak-pihak yang terjun langsung karena jika tidak orang yang
pengalaman dan memiliki reputasi, saluran distribusi bias mendapatkan
kendala.
b. Pertumbuhan, selalu menjadi perhatian kareba setiap aktivitas selalu akan
dievaluasi untuk memperoleh tujuan yang diharapkan.
c. Profitabilitas, mengenai profit juga diperhitungkan dalam bisnis.
d. Kualitas tenaga penjual, sebagaimana halnya manajemen perlu menugaskan
tenaga penjual yang memiliki kredibilitas.
e. Lokasi, melalui riset terlebih dahulu, agar biasa memperoleh informasi
tentang hal-hal yang menghambat saluran distribusi.
f. Macam pelanggan, petugas harus biasa memahami pelanggan, karena
tujuan perusahaan adalah bias melayani pelanggan dengan baik.
g. Strategi perusahaan (push atau pull strategy), manajemen perusahaan selalu
melakukan pengendalian dari aktivitas saluran distribusi.
2. Memotivasi anggota saluran
- Komisi, potongan, intensif, bonus.
- Kredit, syarat pembayaran.
- Kontrak untuk memberikan rasa aman.
- Kualitas produk sendiri
- Bantuan dalam promosi
- Pelatihan untuk wiraniaga
- Bantuan teknis
- Hubungan baik
3. Mengevaluasi pretasi anggota saluran distribusi
- Pencapaian target.kuota
- Tingkat persediaan
- Pelayanan kepada konsumen
- Kerjasama dalam kegiatan promosi dan pelatihan.
- Penanganan barang
- Pembayaran
Selain itu Soehardi Sigit (2012), mengemukakan saluran distribusi, dimana produk dari produsen
melalui beberaoa tahapan agar bias sampai pada konsumen, secara ilustrasi dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:

Nol tinggkat
PENGECER

Satu tingkat
PRODU
KONSU
Dua tingkat SEN
PEDAGANG PENGECER
MEN
BESAR
Tiga tingkat

PEDAGANG PEMBORO PENGECER


BESAR NG

 Saluran Nol Tingkat (pemasaran langsung)


o Perusahaan manufaktur ke pelenggan akhir, melaui pos, telepon ,tv, dll.
 Saluran satu tinggkat
o Satu perantara → pengecer
 Saluran dua tingkat
o Dua perantara →barang konsumsi (pedagang besar dan pengecer)
 Saluran tinga tingkat
o Tiga perantara → missal dalam industri pengemasan daging (pedagang besar,
pemborong, pengecer)

Beberapa Faktor yang Mmepengaruhi Bentuk Saluran Distribusi


pertimbangan
pengguna akhir

ketersedian dan
keterampilan para karakteristik
perantara

kemampuan dan
fungsi-fungsi yg
sumber daya
disyaratkan
pabrik

Faktor yang mempengaruhi bentuk saluran distribusi menuut Kotler dan Keller (2009) adalah
sebagai berikut:

1. Karakteristik produk
2. Kemampuan dan sumber daya Pabrikan
3. Fungsi-fungsi yang disyaratkan
4. Kesediaan dan keterampilan dari perantara
5. Pertimbangan pengguna akhir

DESAIN HARGA

Salah satu keputusan yang penting dalam bauran pemasaran adalah “price” yaitu penetapan harga,
karena dalam pendapatan harga harga ini perusahaan harus menetapkan tujuan, kalkulasi biaya,
tingkat permintaan, harga pasar serta pencapaian lainnya yang ingin diperoleh perusahaan atas
produk atau jasa yang dimiliki. Salah satu cara untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara
menentukan harga yang tetap untuk produk yang terjual. Harga yang tepat adalah harga yang
sesuai dengan kulitas produk suatu barang, dan harga tersebut dapat meberikan kepuasan kepada
konsumen.
Disamping itu banyak perusahaan yang melakukan kesalahan dalam penetapan harga
antara lain:

1. Penetapan harga yang terlalu berorientasi biaya


2. Harga kurang sering direvisi untuk penambilan keuntungan dari perubahan pasar
3. Harga ditetapkan secara independen dari bauran pemasaran lainnya bukan sebagai unsur
intrinsic dari strategi penentuan posisi pasar
4. Harga kurang cukup bervariasi untuk berbagai macam produk, segmen pasar, dan saat
pembelian

Menurut Kotler Keller (2009) harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu
produk atau jasa, atau jumlah dari nilai tukar konsumen atas manfaat karena memiliki atau
menggunakan produk atau jasa tersebut. Sedangakn penetapan harga adalah suatu proses untuk
menentukan seberapa beasar pendapatan yag akan diperoleh atau diterima oleh perusahaan dari
produk atau jasa yang dihasikan.

Tujuan penetapan harga adalah:

1. Memaksimalkan harga, dengan memperhitungkan tingkat keuntungan yang ingin di


peroleh.
2. Meraih pangsa pasar, menetapkan harga yang serendah mungkin untuk menarik
perhatian konsumen.
3. Return on inverstment (ROI) Pengembalian modal, setiap usaha menginginkan tingkat
pengembalian modal yang tinggi. Dengan menaikkan profit margin maka akan
diperoleh ROI yang tinggi.
4. Mempertahakan pangsa pasar, perlu penetapan harga yang tepat agar dapat tetap
mempertahankan pangsa pasar terutama jika perusahaan memiliki pangsa pasar
tersendiri.
5. Stabilitas harga, menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil
antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin idustri.
6. Menjaga kelangsungan hidup perusahaan, menetapkan harga dengan
memperhitungkan segala kemungkinan agar tetap memiliki dana yang cukup untuk
tetap menjalankan aktivitas perusahaan.
Strategi dalam mendesain harga menurut Soehardi Sigit (2009) adalah sebagai berikut:

1. Penentuan harga berdasarkan biaya produksi; biaya produkasi per unit ditambah
dengan sedikit kenaikan
2. Penentuan harga berdasarkan suplai persediaan: ketika akan memperkenalkan produk
baru, perusahaan akan menurunkan harga prduk yang lama, agar persediannya
berkurang.
3. Penentuan harga berdasarkan harga pesaing: perusahaan mempertimbangakan harga
produk yang dijual oleh pesaing ketika menentukan harga produknya.
4. Penentuan harga defensif: strategi menurunkan harga produk untuk mempertahankan
pangsa pasar.
5. Penentuan harga predatori: strstegi menurunkan harga untuk menyerang pasaing baru
yang masuk kedalam pasar
6. Penentuan harga prestise: strategi penggunakan harga yang lebih tinggi untuk meraih
kesan sebagai yang terbaik.

RUMUS PENENTUAN HARGA DAN BREAK EVENT POINT(BEP)

Biaya = FC + (Q x VC) Dimana:

FC = fixed cost

Q = quantity

VC = variabel cost

Pendapatan : Q x Price per unit

Keuntungan : Pendapatan – Biaya

𝐹𝐶
𝑄𝐵𝐸
𝑃 − 𝑉𝐶

Contoh soal

Stallings Paint Company memper memiliki biaya tetap sebesar 3 juta per tahun. Biaya
fariabel adalaj $1,75 per liter cat yang diproduksi dan harga jual adalah $2 per liter.
1. Berapa titik impas operasional tahunan dalam liter (QBE)? Dalam jumlah uang
penjualan (SBE)?
2. Jika biaya operasional turun menjadi $1,68 per liter, apa yang terjadi dengan titik impas
operasionalnya (QBE)?
3. Jika biaya tetap naik menjadi $3,75 juta per tahun, apa pengaruhnya teradap titik impas
operasionalnya (QBE)?

Jawab:

1. QBE = 12 juta liter

SBE = $24 juta penjualan per tahun

2. QBE = 9,375 juta liter


3. QBE = 15 juta liter

DESAIN PROMOSI

1. Konsep Desain Promosi


Menurut Kotler dan Keller (2009) periklanan (Advertising) adalah merupakan segala
biaya yang harus dikeluarkan sposnsor untuk melakukan presentasi dan promosi non
pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa. Disamping itu lebih lanjut dijelaskan
bahwa;
“promosi: yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan
memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi sales
promotion, advertising, sales force, public relation, direct marketing.
Untuk lebih jelasnya diuraikan dibawah ini:
1. Sales promotion
intensif jangka pendek untuk nendorong keinginan mencoba atau pembelian
produk dan jasa
2. Advertising
Semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa oleh
sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran
3. Personal selling
Interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan
penjualan
4. Public relation
Berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan melindungi citra
perusahaan atau produk individual yang dihasilkan.
5. Direct marketing
Melakukan komunikasi pemasaran secara langsung untuk mendapatkan respon dari
pelanggan dan calon tertentu, yang dapat dilakukan dengan manggunakan suratm
telepon, dan alat penghubung nonpersonal lain.

Tujuan kegiatan promosi:

1. Mengidentifikasi dan menarik konsumen


2. Mengkomunikasikan produk baru
3. Menigkatkan jumlah konsumen untuk produk yang telah dikenal secara luas
4. Menginformasikan kepada konsumen tentang peningkatkan kualitas produk
5. Mengajak konsumen agar memilih atau membeli produk
6. Memotivasi konsumen agar memilih atau membeli suatu produk

Keputusan yang terpenting dalam periklanan menurut Kotler dan Keller (2009) adalah sebagai
berikut:

1. Menetapkan tujuan Iklan


- Memberi informasi
- Membujuk
- Mengingkatkan
2. Menetapkan anggaran periklanan
Faktor spesifik yang harus dipertimbangkan pada waktu menetapkan anggarn periklanan:
- Tahap didalam PLC
- Pangsa pasar
- Persaingan dan kesemrawuran
- Frekuensi periklanan
- Diferensiasi produk
3. Strategi iklan
- Penciptaan pesan iklan
- Penyeleksian media
Langkah utama dalam menyeleksi media:
 menentukan jangkauan frekuensi dan dampak
 tipe media utama
 wahana media
 waktu penayangan
4. Evaluasi periklanan
5. Mengorganisasikan periklanan

Keputusan periklanan

Kept. pesan
Keputusan
Penetapan tujuan anggaran Strtg. Pesan Evaluasi kampanye

Pdkt sesuai Pelaksanaan


Tujuan kemampuan % pesan Dampak
komunikasi penjualan komunikasi
tujuan meyamai
Dampak
penjunalan pesaing tujuan
penjualan
& tugas
Jangkauan
frekuensi
dampak tipe2
media utama
wahana
media
pemgambilan
wkt untuk
media

2@@
2. Promosi penjualan

Promosi penjulana (sales promotion)

Merupakan intensif jangka pendek untuk mendorong pemebelian atau penjualan


dari suatu produk atau jasa. (Nanda dan Wilhelmus, 2012)
Keputusan dalam promosi penjualan adalah:
 Menetukan tujuan promosi
 Menyelesaikan alat-alat promosi penjualan
 Menyusun program promosi penjualan
 Melaksanakan pra pengujian terhadap program promosi penjualan
 Melaksanakan dan mengendalikan program promosi
 Evaluasi hasil penjualan

3. Hubungan Masyarakat

Hubungan masyarat (public relation) adalah: membangun hubungan yang baik


dengan berbagai peblik perusahaan.

Hal ini dicapai dengan memperoleh publisitas yang menguntungkan, membangun


citra korporasi dan menangani atau mengatasi rumor, cerita dan kegiatan-kegiatan yang
tidak menguntungkan.

Keputusan utama hubungan masyarakat:

a. Menetapkan tujuan hubungan masyarakat


b. Memilih pesan dan wahan masyarakat
c. Mengimplementasikan rencana hubungan mansyarakat
d. Mengevaluasi hasil hubungan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai