Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

ANALISIS STUDI KASUS


PT BUANA INDAH JAKARTA
&
PT. CIPTA DAYAMU JOGJAKARTA

Disusun Oleh:

Tasyanari Handayani 2110104014


Meisya Kusumaningtyas 2110104017
Farhan Susiawan 2110104026
Risma Indah Islami 2120104041
Andriyanto 2120104045
Mia Audina 2120104049
Aprilya Retno Sasviranti 2120104054

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TIDAR

2023
PT BUANA INDAH JAKARTA

1. Apakah sifat tanggung jawab dari manajer divisi?

2. Seberapa Luas wewenang yang dimiliki manajer divisi dalam mengendalikan divisinya?

3. Apakah pengaruh pemasukan elemen ke dalam alat ukur ROI terhadap perilaku manajer divisi?

Jawab: Pemasukan elemen ke alat ukur ROI dapat berpengaruh terhadap perilaku manajer divisi,
yaitu dalam rangka pengukuran kinerja manajer divisi, kas yang dimasukkan sebagai elemen
investasi dibatasi sebsesar kas yang terkendali oleh manajer divisi. Selain itu, pemasukan elemen
seperti piutang dan persediaan juga dapat mempengaruhi perilaku manajer divisi dalam mengelola
asset perusahaan.

 Keunggulan ROI sebagai Alat ukur Kinerja


ROI dapat mendorong manajer divisi untuk memberikan perhatian yang lebih luas terhadap
hubungan antara penjualan, biaya, dan investasi yang seharusnya menjadi fokus bagi manajer
investasi.
 Kelemahan
Manajer pusat investasi cenderung menolak investasi yang bisa menurunkan ROI pusat
pertanggungjawaban, walaupun akan meningkatkan profitabilitas perusahaan secara
keseluruhan.

Oleh karena, pemasukan elemen ke dalam alat ukur ROI dapat mempengaruhi perilaku manajer
divisi dalam mengelola asset perusahaan.

4. Apakah tindakan yang dilakukan tersebut untuk kepentingan perusahaan secara


keseluruhan?

Tindakan yang dilakukan oleh manajer divisi, seperti pengendalian atas aktiva, pengajuan
proposal fasilitas, dan pengurangan biaya, dapat berkontribusi pada kepentingan
perusahaan secara keseluruhan. Misalnya, pengurangan biaya tenaga kerja dapat
memperbaiki rasio kembalian investasi, yang pada gilirannya menguntungkan perusahaan
secara keseluruhan. Dalam kasus PT Buana Indah Jakarta, tindakan tersebut mendukung
pencapaian tujuan keuangan jangka panjang perusahaan. Misalnya, pengelolaan
persediaan bahan baku, komponen komputer, persediaan dasar, dan produk jadi, serta
pengendalian aktiva tetap seperti tanah, bangunan, dan mesin-mesin, dapat membantu
perusahaan mencapai tujuan pertumbuhan dan ekspansi jangka panjang. Selain itu,
pengajuan proposal fasilitas dan pengeluaran modal juga dilakukan dengan
mempertimbangkan tingkat kembalian investasi, sehingga dapat memberikan manfaat
bagi perusahaan secara keseluruhan.

PT CIPTA DAYAMU YOGYAKARTA

1. Sesuai dengan cerita di awal kasus ini, apakah tindakan yang seharusnya dilakuka oleh
Hasbullah?
Dengan pertimbangan kurangnya pengendalian biaya di pabrik pulp dan keputusan pusat
yang dianggap hanya didasarkan pada suatu proses acak, serta mengenai wilayah mana
yang harus memasok barangnya dari pabrik pulp dengan biaya rendah dan wilayah mana
yang harus memasok barangnya dari pebrik pulp dengan biaya tinggggi oleh PT. Cipta
Dayamu, seharusnya Hasbullah selaku manajer wilayah Surabaya dari divisi kertas
manyampai apa yang diketahuinya atau analisisnya terhadap pengendalian yang harus
dilakukan oleh Perusahaan. Sistem akuntansi biaya Cipta Dayamu yang didasarkan pada
biaya sesungguhnya membuat pabrik di Sidoarjo terbebani dengan biaya untuk
menghasilkan produk pulp di pabrik Solo. Padahal di pebrik ini ketinggalan dalam bidang
teknologi dan merupakan salah satu pabrik dengan biaya operasi yang tinggi. Biaya yang
dilaporkan untuk memasok pelanggan akan lebih murah jika dipasok dari Surabaya
dibangkan dari Sidoarjo. Tetapi karena system akuntansi berdasarkan biaya sesungguhnya
kelemahan ini tidak dapat diketahui. Hasbullah yang sadar akan hal itu seharusnya
memasok pelanggan dari pabrik di Surabaya. Hasbullah juga bisa menjelaskan bagaimana
pabrik pulp yang bukan merupakan pusat laba juga malah menghasilkan laba yang lebih
tinggi disbanding divisi kertas yang merupakan pusat laba. Dengan hal tersebut tentu
Hasbullah akan membantu Perusahaan dalam meningkatkan laba untuk kembalian
investasi.
2. Lakukan evaluasi terhadap berbagai system pengendalian manajemen yang pernah
digunakan oleh Hasbullah bagi pabrik pulp dan pabrik kertas antara tahun 1991 sampai
1996?
Hasbullah, manajer wilayah Surabaya, menghadapi sejumlah masalah terkait sistem
pengukuran kinerja pusat laba di divisi kertas PT. Cipta Dayamu. Evaluasi sistem
pengendalian manajemen yang pernah digunakan antara tahun 1991 dan 1996 dapat
diuraikan sebagai berikut:
a. Sebelum 1991
 Sistem terintegrasi di mana pabrik pulp dan pabrik kertas merupakan satu unit
organisasi.
 Biaya dialokasikan dan dilaporkan ketika terjadi, pendapatan dilaporkan ketika
diperoleh.
 Pengiriman pulp dari pabrik pulp ke pabrik kertas dilaporkan berdasarkan unit
(berat).
b. Tahun 1991
 Sistem pelaporan diubah untuk mengukur profitabilitas pabrik pulp dan pabrik
kertas secara terpisah.
 Pabrik pulp dibebani dengan total biaya termasuk biaya pembelian bahan baku
kayu.
 Output pabrik kertas dinilai berdasarkan harga jual sesungguhnya.
c. Tahun 1992
 Rekening-rekening terpisah bagi pabrik pulp dan pabrik kertas dibuat.
 Sistem akuntansi didasarkan pada biaya sesungguhnya.
d. Tahun 1994:
 Pertimbangan untuk menjadikan pabrik pulp sebagai pusat laba ditolak.
 Modifikasi sistem akuntansi membebankan pabrik kertas dengan biaya
sesungguhnya di pabrik pulp, ditambah dengan beban modal tertentu.
e. Tahun 1995:
 Penyesuaian biaya pengiriman pulp dengan tarif standar untuk menutup biaya dan
mencapai kembalian investasi 20%.
 Penyesuaian besar-besaran pada akhir tahun untuk memperbaiki kinerja pabrik
pulp.
f. Tahun 1996:
Perbaikan sistem informasi untuk memberikan data biaya incremental pada semua
produk kepada pabrik-pabrik kertas wilayah.

Evaluasi:
 Pergeseran dari sistem terintegrasi ke sistem terpisah pada tahun 1991
menyebabkan perubahan signifikan dalam pelaporan dan pengukuran kinerja.
 Modifikasi sistem pada tahun 1994 menciptakan kompleksitas dalam pembebanan
biaya dan memunculkan ketidakpuasan manajer pabrik kertas terkait pengaruh
biaya pulp terhadap laba mereka.
 Kesulitan dalam menilai profitabilitas dan pengambilan keputusan strategis
menjadi sorotan, dengan penolakan keras terhadap laporan yang dianggap
hipotetis pada tahun 1995.
 Perubahan berkelanjutan dan penyesuaian di tahun-tahun berikutnya menunjukkan
tantangan mengenai efektivitas sistem pengendalian manajemen yang diha dapi
oleh divisi tersebut.
3. Kelemahan dan keunggulan dari sistem pengendalian manajemen yang digunakan pada
tahun 1996?
Kelemahan: Keputusan pusat yang dianggap hanya didasarkan pada suatu proses acak,
mengenai wilayah-wilayah mana yang harus mengambil bahan baku dari pabrik pulp
dengan biaya rendah dan wilayah rendah dan wilayah mana yang harus memasok
barangnya dari pabrik pulp berbiaya tinggi. Sistem tersebut memberikan jaminan atas
suatu tingkat kembalian investasi tertentu, tanpa memperhatikan permintan penjualan dan
kondisi pasar.
Kelebihan: Sistem akuntansi tidak hanya ditujukan untuk membantu pengambilan
keputusan lokal tetapi juga digunakan untuk mengukur kinerja manajemen dan untuk
memonitor daya tarik masing-masing unit usaha.
4. Perlukah dilakukan perubahan-perubahan terhadap sistem pengendalian yang digunakan pada
tahun 1996?
Berdasarkan informasi kasus yang ada, dapat disimpulkan adanya ketidakpuasan dan sebuah
tantangan dalam khusunya pada sistem pengendalian akuntansi di Cipta Dayamu, terutama
terkait dengan pengaruh biaya dan keadilan dalam alokasi sumber daya. Dengan demikian,
perubahan mungkin perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan efektivitas dan keadilan sistem
tersebut, seperti menyesuaikan metode alokasi biaya atau mempertimbangkan faktor-faktor
permintaan dan kondisi pasar dalam penilaian kinerja.

Perlunya dilakukan evaluasi yang fokus terhadap masalah yang dihadapi perusahaan untuk
membantu menentukan perubahan sistem. Berikut hal yang melatarbelakangi kemungkinan
perlunya melakukan perubahan.

Pertama, ketidakpuasan manajer kertas terhadap pengaruh biaya yang digunakan untuk
melaporkan kinerja unit tampaknya menciptakan hambatan dalam pengambilan keputusan yang
efektif (adanya perbedaan kepentingan (konflik kepentingan)). Kedua, adanya persepsi
ketidakadilan karena sistem memberikan jaminan kembalian investasi kepada pabrik pulp tanpa
mempertimbangkan permintaan penjualan dan kondisi pasar, sehingga mengganggu alokasi
sumber daya yang optimal. Selain itu, kekhawatiran manajemen puncak terhadap kegunaan sistem
ini untuk menilai profitabilitas juga menyoroti kebutuhan untuk menyesuaikan pendekatan
pelaporan agar lebih sesuai dengan kebutuhan evaluasi strategis perusahaan.

Kemudian perubahan yang perlu dilakukan yakni:

a. Peninjauan terhadap metode Alokasi Biayanya yaitu dengan melakukan evaluasi dan
disesuaikan agar dapat mencerminkan lebih akurat terhadap pengaruhnya pada biaya
terhadap kinerja unit dan dapat mengatasi ketidakpuasan manajer kertas terhadap alokasi
biaya yang memengaruhi laba.
b. Sistem perlu dirancang agar lebih responsif terhadap perubahan permintaan pasar dan kondisi
eksternal, memberikan fleksibilitas dalam pengambilan keputusan terkait alokasi sumber
daya.
c. Melibatkan manajer kertas dan pabrik pulp dalam perancangan sistem baru untuk memastikan
bahwa kebutuhan dan perspektifa najemen diakomodasi, meningkatkan penerimaan dan
kepatuhan terhadap perubahan.
d. Kriteria untuk menilai profitabilitas harus lebih menyeluruh, mempertimbangkan tidak hanya
kembalian investasi tetapi juga permintaan penjualan, kondisi pasar, dan faktor-faktor
strategis lainnya.
e. Sistem perlu ditingkatkan dalam hal transparansi untuk memberikan visibilitas yang lebih
baik terhadap proses pengambilan keputusan dan alokasi sumber daya, mengurangi
ketidakadilan yang dirasakan.
f. Pusat keputusan perlu mengadopsi pendekatan konsultatif dengan masing-masing unit bisnis,
mendengarkan dan mempertimbangkan masukan mereka dalam proses pengambilan
keputusan yang bersifat strategis.
g. Diperlukan pelatihan dan komunikasi yang efektif untuk memastikan semua pihak terlibat
memahami perubahan tersebut dan dapat menerapkannya dengan tepat.

Dengan demikian perubahan ini dapat meningkatkan efektivitas sistem pengendalian di Cipta
Dayamu dan mengatasi masalah yang dihadapi dalam kasus yang ada.

Anda mungkin juga menyukai