Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam akuntansi keuangan, istilah biaya didefiniskan sebagai suatu pengukuran
dalam satuan moneter, jumlah dari sumber daya yang dipergunakan untuk beberapa
tujuan dalam akuntansi manajerial. Istilah biaya digunakan dalam beberapa cara yang
berbeda. Terdapat perbedaan jenis dari biaya yang digunakan untuk perbedaan tujuan.
Beberapa biaya sangat bermanfaat dan diperlukan untuk penilaian persediaan dan
penentuan laba. Beberapa biaya sangat bermanfaat untuk perencanaan, penganggaran,
dan pengendalian biaya. Selain itu, masih terdapat manfaat lain dari biaya dalam
pengambilan keputusan jangka pendek dan jangka panjang. Biaya adalah kas atau nilai
ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan
memberi manfaat bagi organisasi pada saat ini atau pada masa mendatang.
Biaya dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat di masa mendatang. Manfaat (bagi
perusahaan yang berorientasi laba) berarti pendapatan. Jika biaya telah dihabiskan dalam
proses menghasilkan pendapatan, maka biaya tersebut dinyatakan kadaluwarsa. Biaya
yang sudah kadaluwarsa disebut beban. Sementara biaya yang belum kadaluwarsa
disebut biaya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. DILEMA BISNIS
PT Bromo Bisnis Center merupakan perusahaan manufaktur yang berlokasi di
Jakarta yang telah beroperasi selama puluhan tahun. PT BBC menghasilkan banyak
produk beton bagi bangunan perumahan di area metropolitan Jakarta. Tahun 2016 PT
BBC melakukan ekspansi dengan melakukan akuisisi dan menaikkan kapasitas produk
sebagai antisipasi atas meningkatnya permintaan. Perusahaan ini didirikan tahun 2003.
Resesi industri perumahan yang terjadi periode 2005-2007 menyebabkan PT BBC
berada di posisi yang sangat rentan. Pada saat resesi, perusahaan mengalami penurunan
penjualan karena pembatalan kontrak oleh pemerintah. Penjualan perusahaan turun
sebesar 32% pada tahun 2004 dan penurunan ini bertambah sebesar 7% pada tahun 2005.
PT BBC mempraktikkan sistem pendanaan tradisional anggaran biaya untuk setiap tahun
dibuat berdasarkan estimasi manajemen mengenai volume penjualan yang diharapkan.
Pada perencanaan biaya pada tahun 2006, manajemen memiliki tingkat keyakinan
yang tinggi berdasarkan prediksi dari suatu penemuan dalam industri perumahaan.
Mereka mempekirakan penjualan akan mencapai 85% dari tingkat penjualan pada tahun
2003 dan perencanaan pemakaian bahan, biaya tenaga kerja dan biaya overhead
didasarkan pada prediksi ini. Hasilnya benar benar mengecewakan dan benar-benar
membingungkan semua mengenai variasi anggaran tersebut. Manajemen merasa malu
terhadap estimasi volume pada tahun 2007. Resesinya kelihatannya lebih parah daripada
yang diduga sebelumnya. Dalam perencanaan volume produksi perusahaan, manajemen
mengantisipasi penjualan menjadi 65% dari angka yang dicapai pada tahun 2003.
Demikian pula, penjualan pada tahun 2008 diperkirakan sebesar 90% dari penjulan 2003.
Anggaran yang diijinkan untuk bahan baku dan tenaga kerja yang didasarkan pada
volume produksi aktual lebih rendah dibandingkan dengan volume produksi aktual yang
lebih rendah dibandingkan dengan volume yang dianggarkan menghasilkan varians yang
menguntungkan pada seluruh bagian produksi. Biaya per kilogram yang dianggarkan saat
ini terlalu tinggi ketika biaya tetap diasumsikan akan diserap oleh volume keluaran
(output) yang lebih rendah dibandingkan dengan kondisi aktual. Hasilnya adalah varians
overhead yang menguntungkan di seluruh pelaporan kinerja. Fakta menunjukkan area
permasalahan dan inefesiensi menjadi lebih sulit terdeteksi. Dalam satu minggu setelah
pertemuan dengan tim manajemen, direktur PT BBC meminta penjelasan terkait
permasalahan ini dan gesekkan serius yang terjadi diantara manajer keuangan dan
manajer operasi
Selanjutnya, setelah pembahasan diperluas akan menjadi lebih jelas bahwa sistem
akuntansi biaya saat ini kelihatannya lebih menekankan pada masalah anggaran,
pengendalian dan evaluasi kinerja. Telah diputuskan untuk menghubungi konsultan dari
kantor akuntan publik yang menugaskan mereka untuk memodifikasi sistem yang
digunakan saat ini, jika memungkinkan, jika tidak, perlu dibuat desain yang baru.

B. BIAYA DENGAN FUNGSI MANAJEMEN


Pengambilan keputusan manajemen dalam penentuan kebijakan jangka pendek
maupun jangka panjang memerlukan informasi biaya yang didasarkan pada perilakunya.
Informasi biaya yang sistemastis dan komparatif, serta data biaya dan analitis dibutuhkan
agar manager dapat menetapkan taget laba, menetapkan target departemental untuk
managemen tingkat menengah dan manajemen operasi, mengevaluasi efektifitas rencana,
menujukkan keberhasilan dan kegagalan tertentu, mengidentifikasikan dan menentukan
strategi, serta memutuskan perlunya penyesuaian dan perbaikan dalam organisasi.
Mendesain sistem akuntansi biaya membutuhkan pemahaman atas struktur
organisasi dan jenis informasi yang dibutuhkan. Sistem tersebut harus didesain untuk
mendukung managemen atas pengecualian, yaitu sistem tersebut harus menyediakan
informasi yang memfasilitasi identifikasi segera atas aktifitas-aktifitas yang memerlukan
perhatian bagi managemen.
Informasi biaya yang tepat, baik dan akurat diperlukan oleh setiap pengguna
informasi biaya. Hal tersebut dipenuhi jika :
1. Informasi biaya yang digunakan harus sistematis dan komparatif, sehingga informasi
biaya yang digunkan dapat diandalkan dalam memustuskan tindakan apa yang akan
memberikan hasil yang optimal bagi perusahaan
2. Informasi yang digunakan harus terkoordinasi dan terintegrasi, sehingga informasi
yang tersedia dapat digunakan manager perusahaan dan mudah dipahami dan
dimengerti
3. Mencerminkan Otoritas. Sehingga masing-masing manajer dapat diminati
pertanggungjawabanya
4. Informasi sebaiknyadapat emefoskukan erhatian manajer

BIAYA MANUFAKTUR
Merupakan seluruh biaya yang berhubungan dengan aktivitas pabrikasi perusahaan.
Biaya manufaktur dikelompokan lagi menjadi tiga kategori yaitu:
1. Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang menjadi satu bagian integral
dari produk jadi, contohnya baja yang digunakan untuk membuat rangka mobil dan
kayu yang digunakan untuk furnitur, sedangkan bahan baku tidak langsung yaitu lem,
paku, dan bahan-bahn kecil lainnya dan digolongkan sebagai bagian dari overhead
pabrik.
2. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang dilibatkan secara langsung dalam
pembuatan produk. Contoh gaji dari pekerja perakitan pada suatu lini perakitan dan
gaji dari operator alat-alat mesin.
3. Tenaga tidak langsung seperti gaji dari penyedia dan penjaga bangunan yang
digolongkan sebagai dari bagian biaya overhead pabrik.
4. Biaya overhead pabrik dapat didefinisikan sebagai seluruh biaya manufaktur kecuali
bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, beberapa contoh dari biaya overhead
pabrik meliputi penyusutan, sewa, pajak, angsuran, keuntungan tambahan, pajak
penghasilan dan biaya waktu menganggur.
Biaya kualitas merupakan biaya yang terjadi karena mutu produk yang rendah atau
untuk mencegah agar mutu produk yang rendah tidak terjadi. Sub kategori dari biaya
kualitas yaitu:
a) Biaya pencegahan merupakan biaya yang terjadi untuk mencegah dihasilkannya
produk cacat.
b) Biaya penelitian merupakan biaya yang dibuat untuk melakukan pemantauan
atau inspeksi.
c) Biaya kegagalan internal merupakan biaya kegagalan yang terjadi selama proses
manufaktur atau produksi, seperti biaya bahan baku sisa dan inspeksi ulang.
d) Biaya kegagalan eksternal merupakan kegagalan yang terjadi setelah produk
tersebut dijual.

BIAYA NON MANUFAKTUR


Disebut sebagai biaya operasi. Biaya non manufaktur dikelompokkan menjadi :
 Biaya Penjualan adalah semua biaya yang dihubungkan dengan aktifitas penjualan
dan pengiriman produk, contoh biaya iklan dan biaya komisi penjualan.
 Biaya Administrasi dan umum mencangkup semua biaya yang terjadi dalam
kaitannya dengan aktifitas administrasi dan umum. Contoh biaya gaji eksekutif dan
biaya legal.

C. POLA PERILAKU BIAYA


Biaya berdasarkan hubungannya dengan perubahan volume kegiatan perusahaan
dikenal dengan istilah perilaku biaya, dan terkadang dikenal juga dengan istilah
variabilitas biaya. Biaya dapat digolongkan sebagai berikut :

BIAYA TETAP (FIXED COST)


Merupakan biaya-biaya yang pada limit tertentu atau kapasitas tertentu (range of
capacity) totalnya tetap, meskipun volume kegiatan perusahaan berubah ubah, sejauh
tidak melampaui batas kapasitas, total biaya tetap tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya
volume kegiatan perusahaan. Biaya tetap merupakan bagian dari biaya Diskrisioner dan
juga merupakan biaya berkomitmen karena menentukan besaran angka pada volume
aktivitas dan biaya yang dikorbankan yang memerlukan kajian dan analisis khusus.

BIAYA VARIABLE (VARIABLE COST)


Biaya variable adalah biaya-biaya yang totalnya selalu berubah secara
proposional (sebanding) dengan perubahan volume kegiatan perusahaan. Perubahan pada
total biaya variable dipengaruhi besar kecilnya volume produksi atau volume penjualan
secara proposional (sebanding). Biaya variable ini timbul untuk memenuhi aktivitas
normal operasional suatu perusahaan. Penentuan awal biaya variable ini ditetapkan oleh
manajemen berdasarkan standar kualitas produk atau jasa yang akan dihasilan, sehingga
biaya ini juga termasuk diskresioner.

BIAYA SEMIVARIABLE
Biaya semivariable merupakan biaya-biaya yang totalnya selalu berubah secara
proporsional (sebanding) dengan perubahan volume kegiatan perusahaan. Besar kecilnya
total biaya variable dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi/penujualan secara
proporsional. Biaya ini mengandung unsur biaya tetap dan biaya variable. Biaya ini
mengungkapkan bahwa ada biaya minimum yang harus dikorbankan, baik ada maupun
tidak adanya aktivitas produksi.
D. BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

JENIS-JENIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Dalam mengelola perusahaan sehari-hari, sering kali manajemen dihadapkan pada
berbagai masalah terkait pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan jika dilihat dari
sisi jangka waktu yang di pengaruhi dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
1. Pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan jangka pendek, yaitu
pengambilan keputusan diantara berbagai alternatif yang segera dilakukan dan
bersifat jangka pendek, seperti : menerima atau menolak pesanan khusus,
meningkatkan, mengurangi, atau menghentikan produk-produk tertentu, memilih area
atau daerah penjualan baru, menetapkan potongan harga, mengganti sejumlah
peralatan dengan peralatan yang baru, dan lain-lain.
2. Pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan jangka panjang, seperti
pengambilan keputusan mengenai penanaman modal aset tetap.

PENGERTIAN DAN KONSEP BIAYA RELEVAN


Seluruh aktivitas pengambilan keputusan oleh manajemen harus
mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan tersebut. Salah
satu faktor penting yang dapat mempengaruhi aktivitas pengambilan keputusan adalah
faktor biaya yang disebut sebagai biaya relevan. Biaya relevan merupakan biaya yang
terjadi pada suatu alternatif, tetapi tidak terjadi pada alternatif tindakan lain, atau
merupakan biaya yang dapat dihindari (avoidable cost) pada suatu alternatif tindakan.
Semua biaya bisa merupakan biaya yang dapat dihindari kecuali:
1. Biaya masa lalu (sunk cost)
2. Biaya masa mendatang yang tidak memiliki perbedaan diantara berbagai alternatif
tindakan yang tersedia.
Sementara biaya relevan adalah biaya yang memiliki karakteristik:
1. Biaya masa yang akan datang, yaitu biaya yang dapat diperkirakan akan terjadi dalam
periode yang akan datang.
2. Biaya yang memiliki perbedaan diantara berbagai alternatif pengambilan keputusan.
Biaya relevan untuk pengambilan keputusan didasarkan pada konsep “different analysis
for different purposes” yang berarti bahwa untuk tujuan berbeda (termasuk analisis biaya
relevan) untuk tujuan (pengambilan keputusan) yang berbeda. Oleh karena itu, terdapat
beberapa konsep biaya relevan untuk berbagai pengambilan keputusan, antara lain:
1. Biaya Diferensial (Differential Cost)
Biaya diferensial adalah biaya yang akan datang yang memiliki perbedaan di antara
berbagai alternatif pengambilan keputusan yang mungkin dipilih. Dalam pengambilan
keputusan, biaya diferensial dibandingkan dengan pendapatan diferensial untuk
menentukan besarnya laba diferensial.
2. Biaya Yang Dapat Dilacak (Traceable Cost)
Biaya traceable adalah biaya yang dapat diikuti jejaknya pada produk, pesanan, pusat
biaya, departemen, atau divisi tertentu dalam suatu perusahaan.
3. Biaya Penggantian (Replacement Cost)
Biaya penggantian adalah biaya yang berkaitan dengan penggantian aset atau jasa
yang akan terjadi (future cost) di waktu yang akan datang pada saat dilakukan
penggantian
4. Biaya Kesempatan (Opportunity Cost)
Biaya kesempatan merupakan penghasilan atau penghematan biaya yang dikorbankan
karena dipilihnya satu alternatif tertentu.
5. Biaya Yang Diperhitungkan (Imputed Cost)
Biaya yang diperhitungkan adalah biaya yang sebenarnya tidak terjadi. Biaya yang
diperhitungkan seringkali harus dipertimbangkan untuk perbandingan dan analisis
biaya.
6. Biaya Inkremental (Incremental Cost)
Biaya inkremental adalah biaya-biaya yang ditambahkan atau biaya-biaya yang tidak
akan dikorbankan apabila suatu alternatif (proyek) tertentu tidak dipilih untuk
dilaksanakan.
7. Biaya Tunai (Out of Pocket Cost)
Biaya tunai atau disebut pula dengan istilah biaya kas adalah biaya yang memerlukan
pengeluaran kas sebagai akibat dari keputusan manajemen. Konsep biaya ini
bermanfaat untuk menganalisis aliran dana atau aliran kas di waktu yang akan datang
dalam kaitannya dengan keputusan penanaman modal.
8. Biaya Tertanam (Sunk Cost)
Biaya tertanam adalah biaya yang dalam situasi tertentu tidak dapat diperoleh
kembali. Biaya tertanam merupakan pengeluaran yang telah terjadi dimasa lalu, yang
tidak dapat ditutupi kembali situasi tertentu, dan tidak akan mempengaruhi biaya di
masa depan. Langkah-langkah yang perlu di lakukan dalam analisis pengambilan
keputusan meliputi :
a. Penentuan masalah.
b. Identifikasi-identifikasi yang mungkin diambil.
c. Penentuan data biaya dan penghasilan yang relevan.
d. Evaluasi data.
e. Mempertimbangkan data-data yang tidak dapat diukur secara kuantitatif.
f. Pengambilan keputusan.

PENGGUNAAN BIAYA RELEVAN UNTUK TUJUAN PENGAMBILAN


KEPUTUSAN JANGKA PENDEK
Beberapa permasalahan yang penyelesaiannya menggunakan konsep biaya
relevan, antara lain :
1. Keputusan menerima atau menolak pesanan khusus
2. Keputusan pemanfaatan kapasitas menganggur
3. Keputusan pemanfaatan kapasitas yang terbatas
4. Keputusan penggantian aset tetap
5. Keputusan penyewaan atau penggunaan sebagian kapasitas

E. PENTINGNYA MANAJEMEN BIAYA


Kebanyakan pendapatan penjualan dalam suatu perusahaan dihasilkan dengan
mengeluarkan biaya. Oleh karena itu, manajemen biaya dapat dikatakan penting.
Anggaran biaya dan analisis biaya adalah salah satu cara mengendalikan dan mengatur
biaya untuk memperbaiki laba neto. Cara lain untuk memperbaiki laba neto adalah
mengurangi biaya, tanpa memedulikan konsekuensinya.

F. PERILAKU BIAYA UNTUK PERENCANAAN, PENGENDALIAN, DAN


PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Dalam menyusun perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan untuk
melakukan evaluasi atas biaya yang terjadi pada tingkat aktivitas yang berbeda, maka
biaya tetap dan biaya variabel harus dipisahkan. Pemisahan biaya tetap dan biaya variabel
diperlukan untuk tujuan berikut:
1. Perhitungan biaya overhead predeterminasi dan analisis varians.
2. Perhitungan biaya langsung dan analisis varians.
3. Analisis titik impas, serta analisis biaya volume dan laba.
4. Anailisis biaya diferensial dan komparatif.
5. Analisis maksimal laba dan minimalisasi biaya jangka pendek.
6. Analisis anggaran modal.
7. Analisis profitabilitas pemasaran berdasarkan area/daerah.produk,dan pelanggan.
Pola perilaku biaya yang telah dijelaskan sebelumnya sangat berguna bagi
manajemen untuk keperluan perencanaan,pengendalian, dan pengambilan keputusan.
Pentingnya pemahaman konsep biaya berdasarkan perilaku akan memudahkan
manajemen dalam menyusun anggaran biaya produksi. Penentuan dan pelaksanaan
pengendalian biaya ini untuk alasan efesiensi. Dalam penentuan harga pokok berdasarkan
perilaku biaya,untuk menggambarkan hubungan antara harga total dengan volume
kegiatan perusahaan, umumnya dinyatakan dengan fungsi biaya sebagai berikut:
Total Biaya = Total Biaya Tetap + Total Biaya Variabel
Total biaya adalah seluruh biaya yang dikorbankan untuk menghasilkan produk
atau jasa yang terdiri dari unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel. Total biaya tetap
yang diperhitungkan sesuai dengan biaya diskresioner yang telah disepakati berdasarkan
standar produk atau jasa yang dihasilkan. Sementara total biaya tetap diperoleh dari
perkalian biaya per unit yang ditetapkan dengan volume aktivitas yang terjadi.dengan
demikian, jika dengan persamaan matematis akan dirumuskan sebagai berikut.
Y = a + bx
Dimana Y adalah total biaya , a adalah total biaya tetap, b adalah harga per unit,
sementara x adalah volume aktivitas.

PERENCANAAN
Umumnya dalam perencanaan ditentukan harga pokok produk, rumus fungsi
tersebut dijadikan sebagai dasar perhitungan untuk menetapkan standar biaya produk atau
jasa yang dihasilkan.

PENGENDALIAN
Perilaku biaya memberikan informasi terkait unsur-unsur biaya yang perlu
mendapatkan perhatian dalam setiap aktivitasnya. Dengan demikian, yang dapat
dikendalikan adalah penggunaan biaya bahan baku berdasarkan standar pemakaian bahan
baku yang efisien agar mampu menekan biaya (controllable). Akan tetapi, pada unsur
harga pembelian, biasanya ditentukan oleh pasar dan berada diluar kendali manajemen,
sehingga unsur ini tidak dapat dikendalikan langsung oleh manajemen (uncontrollable)
karena harga beli berkaitan dengan pihak eksternal perusahaan.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pola perilaku biaya juga membantu manajemen dalam memberikan informasi
yang berguna untuk pengambilan keputusan. Dengan memahami konsep biaya
berdasarkan perilaku, manajemen dapat melakukan sejumlah pengambilan keputusan
strategis maupun keputusan khusus jangka pendek maupun jangka panjang.
G. SISTEM BIAYA TRADISIONAL VERSUS BIAYA STANDAR

TUJUAN DAN PENGGUNAAN SISTEM AKUNTANSI BIAYA


Tidak peduli apakah suatu organisasi memproduksi dan menjual produk atau
memberikan jasa, organisasi tersebut perlu mengetahui biayanya. Data biaya harus
diakumulasi untuk berbagai tujuan, baik eksternal maupun internal. Akuntansi biaya
memiliki dua tujuan. Melalui akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan
laba, akuntansi biaya melayani kebutuhan pengguna eksternal seperti pemegang saham,
kantor pemeriksaan pajak, dan kreditor. Dengan menyediakan informasi yang tepat waktu
dan relevan bagi manajemen, akuntansi biaya membantu dalam perencanaan,
pengendalian, dan evaluasi aktivitas operasional harian dan orang yang bertanggungjawab
atas hal itu.
Pendekatan dan sistem yang digunakan dalam penyediaan informasi biaya sangat
berbeda satu sama lain. Setiap jenis memiliki aspek keperilakuannya sendiri. Akan
dibahas mengenai sistem akuntansi yang digunakan serta kekuatan dan kelemahan
perilakunya.
1. Sistem Biaya Tradisional
Mengacu pada sistem biaya yang membatasi masukan pada biaya historis dan
mengusahakan penyerapan penuh atas biaya tetap dan variable oleh unit produk atau
jasa. Sistem ini fokus pada identifikasi dan akumulasi biaya per unit produk atau jasa.
Sistem tersebut digunakan untuk menghitung nilai persediaan dan data beban pokok
penjualan atau jasa yang diberikan bagi pelaporan keuangan eksternal.
Salah satu kelemahan utama sistem biaya tradisional adalah bahwa persyaratan
akuntansi keuangan menuntut agar biaya per unit produk/jasa memperhitungkan
semua biaya, baik yang dapat ditelusuri ke suatu produk atau jasa maupun yang terjadi
untuk satu periode waktu tertentu atau untuk lebih dari satu objek biaya. Biaya periode
atau kapasitas dan biaya yang terjadi untuk lebih dari satu produk atau segmen tidak
dapat ditelusuri langsung ke unit jasa, produk, atau departemen tertentu. Biaya
tersebut dibebankan melalui alokasi yang kurang lebih bersifat arbiter. Alokasi ini
menyesatkan manajemen dan mempengaruhi kualitas keputusan manajerial secara
negatif, seperti penetapan harga atau keputusan buat atau beli dalam jangka pendek
yang memerlukan informasi biaya incremental. Ketika menggunakan biaya tradisional
untuk mengevaluasi kinerja dari manajer segmen, ada kemungkinan manajer dibebani
sebagian biaya yang mana manajer tidak memiliki kendali atas hal itu.
Kelemahan utama lainnya yang berkaitan dengan penggunaan sistem biaya
tradisonal untuk tujuan pengendalian adalah bahwa satu-satunya dasar untuk
pengendalian adalah perbandingan kinerja saat ini dengan kinerja dari periode
sebelumnya. Perbandingan ini dapat dikatakan cukup menyesatkan karena tidak ada
cara untuk mengetahui apakah biaya dari periode sebelumnya terlalu tinggi, rendah,
atau hampir tepat. Hal lainnya yang membingungkan adalah varians anggaran yang
timbul dari membandingkan hasil kinerja aktual dengan standar anggaran yang
ditetapkan untuk suatu tingkat aktivitas yang berbeda dengan anggaran aktualnya yang
dicapai. Semakin jelas bahwa informasi yang diberikan sistem biaya tradisional tidak
sesuai dengan tujuan pengendalian modern.
Kelemahan yang terbesar adalah bahwa sistem tersebut berbahaya karena
mendorong respons yang tidak diinginkan dan bersifat destruktif ketika digunakan
untuk mengevaluasi kinerja individu atau tugas yang diberikan untuk melaksanakan
berbagai aktivitas dalam batasan anggaran tersebut.
2. Sistem Biaya Standar
Ruang Lingkup Adanya pengakuan terhadap kelemahan dari sistem biaya tradisional
membuat banyak organisasi mengadopsi “ sistem biaya standar “. Pada awalnya,
sistem ini merupakan pencatatan biaya produksi berdasarkan standar. Sistem biaya
standar menunjukkan kombinasi yang berpotensi efektif dari akuntansi dengan konsep
pengendalian dari teori organisasi modern. Biaya standar adalah sasaran biaya per unit
produk atau jasa yang ditentukan sebelumnya secara ilmiah yang dikembangkan
melalui studi teknik dan akuntansi. Di dalamnya juga mencerminkan estimasi
terperinci dan canggih terkait besarnya biaya untuk melaksanakan suatu tugas tertentu
atau menghasilkan suatu produk tertentu.
Sistem biaya standar dapat digunakan dalam perhitungan biaya proses maupun
berdasar pesanan. Sistem biaya standar pada umumnya lebih dapat beradaptasi dalam
lingkungan industri dengan penggunaan teknologi yang relatif stabil dan menghasilkan
produk yang homogen. Biaya standar sangat membantu perencanaan dan pengendalian
operasi perusahaan dalam :
a. Penetapan anggaran. Dengan adanya sistem biaya standar, maka penyusunan
anggaran untuk volume dan bauran produk dapat disusun dengan cepat dan lebih
andal.
b. Pengendalian biaya. Hal ini dilakukan dengan cara memotivasi karyawan dan
mengukur efisiensi operasi. Pengendalian biaya yang efektif tergantung pada
pemahaman manajemen atas proses pemicu biaya dan motivasi karyawan yang
mengendalikan proses tersebut. Dalam hal ini standar menyediakan informasi
sebagai dasar untuk mengevaluasi hasil operasi yang aktual.
c. Penyederhanaan prosedur perhitungan biaya dan percepatan penyusunan laporan
biaya. Biaya standar menyederhanakan perhitungan biaya dengan mengurangi
pekerjaan klerikal karena standar yang lengkap mencakup semua elemen biaya
produksi.
d. Pembebanan biaya kepersediaan, produk dalam proses, dan produk jadi. Beberapa
perusahaan tidak menggunakan biaya standar untuk perencanaan dan pengendalian
perusahaan. Namun, menyertakan biaya standar dalam catatan akuntansi untuk
meningkatkan efisiensi dan ketepatan dalam pekerjaan klerikal.
e. Penetapan tawaran biaya kontrak. Perhitungan biaya yang terjadi untuk suatu
kontrak akan lebih mudah menggunakan biaya standar atau jika akan
memproduksi suatu produk yang spesifik. Standar sangat berguna dalam
menetapkan harga jual kontrak apabila standar tersebut merupakan standar yang
terbaru.

Sistem Biaya Standard dan Anggaran Fleksibel


Anggaran fleksibel adalah anggaran yang disusun untuk mencakup sejumlah
jangkauan aktivitas dan yang digunakan untuk mengembangkan biaya yang dianggarkan
pada titik mananapun dalam rentang waktu tersebut untuk diperbandingkan dengan biaya
aktualyang disertakan. Terdapat hubungan yang penting antara penganggaran fleksibel
dan sistem biaya standar. Sebenarnya, taksiran sistem biaya standar menginventarisasi
selama periode pada jumlah anggaran fleksibel.
Kompatibilitas dengan Konsep Teori Organisasi Modern
Salah satu aliran besar dalam teori organisasi adalah teori modern yang sering kali
disebut juga analisis sistem. Teori modern adalah multidisiplin dengan sumbangan dari
berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Dalam mengembangkan kerangka kerja untuk sistem
biaya standar yang sesuai dengan konsep teori organisasi modern, berikut langkah
pengendaliannya :
1. Penetapan tujuan organisasi.
2. Penentuan pusat pertanggungjawaban yang sesuai dan penugasan fungsi kepada
masing-masing individu.
3. Pengisian posisi staf dari pusat pertanggungjawaban dengan individu-individu yang
memiliki kemampuan, motivasi, dan pengetahuan yang mencukupi untuk melakukan
fungsinya.
4. Penciptaan jalur komunikasi antara pusat pertanggungjawabn dan unit organisasi
lainnya, serta lingkungan eksternal, jika diperlukan.
5. Pengembangan prosedur yang memastikan bahwa terdapat informasi yang
mencukupi, relevan, dan tepat waktu selama alur komunikasi.
6. Desain dan implementasi mekanisme pengendalian yang mengukur dan mengevaluasi
kinerja terkait tujuan organisasi dan memberikan umpan balik mengenai penyesuaian
yang diperlukan dalam tujuan atau kinerja.

H. PERHITUNGAN BIAYA LANGSUNG ATAU BIAYA VARIABEL

FILOSOFI YANG MENDASARI


Seluruh metode akuntansi biaya tradisional, sesuai dengan konsep biaya tersebut,
membebankan unit produk atau jasa dengan biaya penuh. Bahan baku langsung dan
tenaga kerja langsung dibebankan langsung ke unit produk atau jasa, sementara overhead
tetap dan variabel pada kebanyakan kasus diserap berdasarkan estimasi tarif yang
didasarkan pada volume yang telah ditentukan sebelumnya. Metode yang disebut dengan
perhitungan biaya langsung atau biaya variabel ini dianggap memberikan hasil yang lebih
berarti bagi manajemen dan bagi mereka yang berhadapan dengan pengambilan keputusan
sehari-hari berdasarkan hasil perhitungan akuntansi biaya.
DORONGAN KEPERILAKUAN
Konsep, prinsip, dan praktik akuntansi memengaruhi pengukuran kinerja manajerial dan
keputusan manajemen. Hal ini tidak selalu mengarah pada hasil yang diharapkan karena
banyak ukuran kinerja yang didalamnya memotivasi manajer untuk memilih alternatif
tindakan yang tidak sesuai dengan kepentingan operasi/keuangan perusahaan. Dalam
proses pengujian ulang, pertanyaan yang ditanyakan :
1. Apakah hal yang dimotivasi oleh konsep akuntansi, prinsip, atau praktik akuntansi
untuk dilakukan oleh manajer berdasarkan kepentingan pribadi mereka yang egois ?
2. Apakah tindakan yang dianggap mungkin ini mengaburkan kinerja material,
memberikan ilusi kinerja yang sebenarnya tidak ada, atau mengarah pada tindakan
ekonomi yang buruk ?

I. PENGENDALIAN BIAYA
Pengelompokan biaya ke dalam komponen biaya variabel dan biaya tetap
memberikan dasar yang lebih baik untuk pengendalian biaya. Hal tersebut
memungkinkan penyusunan laporan laba rugi menggunakan margin kontribusi yang
menekankan pada pola perilaku biaya dan memberikan perincian kepada manajemen
mengenai biaya teknik, biaya yang berkomitmen, dan biaya diskresioner. Perbedaan ini
penting bagi manajemen karena setiap jenis biaya memerlukan prosedur pengendalian
yang berbeda.

J. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Selain penekanan terhadap perbedaaan antara biaya tetap dan biaya variabel serta
memberikan informasi biaya differensial dalam situasi pengambilan keputusan tertentu.
Perhitungan biaya variabel dan biaya tetap memberikan informasi penting lainnya bagi
manajer,informasi tersebut meliputi margin kontribusi dari produk.
Beberapa situasi pengambilan keputusan yang umum akan di jelaskan sebagai berikut :
1. Keputusan bauran produk
Manajer penjualan yang mengtahui margin kontribusi dari produk akan jauh letak
mampu menentukan produk mana yang akan di dorong dan mana yang harus di
kurangi atau difenterir hanya karna penjualannya menguntungkan produk yang lain
2. Penentuan Harga Produk Baru
Produk baru pada umumnya di terima dipasar hanya setelah di uji coba secara
ekstensif ulah perusahaan yang memiliki reputasi dalam industry tersebut. Untuk
mendorong perusahaan menggunakan produk itu dalam uji cobanya manajemen dapat
menjualnya pada tingkat biaya variable selanjutnya setelah produk tersebut di uji coba
secara mencukupi dan dapat di terima oleh pemakai maka produk tersebut akan di
terapkan harganya pada biaya penuh yang konsisten dengan tujuan menghasilkan laba
perusahaan secara keseluruhan.
3. Penetrasi Pasar
Manajer dapat menggunakan biaya variable sebagai dasar untuk menentukan
harga mereka bermaksud untuk memasuki produk baru (misalnya pasar luar negeri)
dengan produk yang sudah ada atau ketika mereka terpaksa menghadapi persaingan.
4. Penghapusan produk
Margin kontribusi akan membantu manajemen dalam menentukan sejauh mana
menghentikan suatu produk atau hanya berhenti menjualnya di pasar tertentu dengan
mengetahui hubungan biaya, volume, laba .
5. Pesanan khusus
Perusahaan juga di hadapkan pada dua jenis situasi pesanan khusus. Situasi ini
dapat melibatkan akomodasi untuk pelanggan istimewa atau persyaratan khusus
tentang ukuran,metode pengiriman dan pengemasan . selama pesanan khusus tidak
melibatkan perubahan utama dalam proses produksi dan selama perusahaan memiiki
kepentingan yang belum di gunakan maka harga penjualan berapapun diatas biaya
variable akan memperbaiki profitabilitas secara keseluruhan.
6. Kampanye iklan dan promosi
Untuk meningkatkan volume penjualan saat ini, perusahaan dapat melaporkan
kampanye iklan dan promosi khusus. Jika perusahaan menggunakan system
perhitungan biaya tradisional maka keputusan tersebut kemungkinan besar hanya akan
di dasarkan pada perbandingan antara tambahan biaya dengan prospek peningkatan
dalam volume penjualan.
7. Keputusan mengurangi biaya
Jika harga jual perusahaan ditetapkan oleh pesaing maka manajemen ikut
mengetahui seberapa besar variable yang diizinkan pada volume operasi saat ini jika
tujuan mencapai tingkat laba tertentu harus di capai, pengetahuan ini akan mendorong
manajemen untuk sangat waspada terhadap biaya dan juga memperkenalkan alat dan
prosedur untuk menghemat biaya.

K. ASPEK KEPRILAKUAN DARI LANGKAH AKUNTANSI BIAYA YANG


DIPILIH

PENETAPAN STANDAR
Segmen yang paling berpengaruh dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan system
biaya adalah standar yang di gunakan sebagai kriteria kinerja. Empat prasyarat utama bagi
system pengendalian yang unggul secara keprilakuan :
1. Standar harus di tetapkan dalam cara yang sedemikian rupa sehingga orang
menerimanya sebagai sesuatu yang realistis dan bukannya arbitrer
2. Orang-orang harus merasa bahwa mereka memiliki pengaruh dalam menetapkan
tujuannya sendiri
3. Orang-orang harus yakin bahwa mereka tidak akan di hokum secara tidak adil untuk
variasi normal yang terjadi secara kebetulan dalam kinerjanya
4. Umpan balik atas kinerja harus bertujuan untuk memperbaiki maupun mengevaluasi

L. PARTISIPASI DALAM PENETAPAN STANDAR

STANDAR YANG KETAT VERSUS STANDAR YANG LONGGAR


Sebagai alat motivasi, standar yang akan di gunakan seharusnya tidak terlalu ketat dan
tidak terlalu longgar. Standar yang ketat akan lebih sering tidak tercapai daripada di
penuhi. Variasi yang di hasilkan mungkin tidak secara adil berkaitan dengan kinerja yang
buruk dan tidak di identifikasi sebagai seseuatu yang di sebabkan oleh standar yang terlalu
ketat.

PENYERAPAN OVERHEAD
Bidang lain yang penuh dengan dorongan disfungsional adalah penyerapan overhead.
Praktik umum untuk membebankan overhead manufaktur tetap dan variabel ke produk
adalah tarif estimasiyang di dasarkan pada tingkat kapasitas yang telah di tentukan
sebelumnya,ketika dasar yang di gunakan unruk penyerapan berbeda dengan yang telah di
tentukan sebelumnya maka pembebanan varians yang terlalu tinggi atau terlalu rendah
akan terjadi, ukuran dari varians ini juga di pengaruhi oleh tingkat kapasitas yang di pilih
sebagai penyebut dalam penentuan tarif tersebut.

ALOKASI BIAYA TIDAK LANGSUNG


Dalam riset yang didukung oleh National assosiation of accountantns (NAA) fremgen dan
ahu S.Liao menemukan bahwa perusahaan responden membedakan dengan tegas dua jenis
biaya tidak langsung yakni biaya jasa korporat dan biaya administratif korporat. Biaya
jasa korporat adalah biaya atas jasa yang di lakukan secara terpadu terkait manfaatnya
bagi korporat dan berbagai pusat pertanggungjawaban biaya termasuk biaya akuntansi,
pengolahan data, WATS line, penelitian dan pengembangan serta memiliki beberapa
hubungan yang dapat di identifikasi dengan tingkat dari berbagai pusat
pertanggungjawaban. Biaya administratif korporat adalah sesuatu yang di perlukan untuk
mengopweasikan kantor korporat,biaya ini termasuk hubungan masyarakat dan biaya
korporat lainnya yang terjadi untuk menjalankan perusahaan secara keseluruhan.

ANALISIS VARIANS
Unsur utama dari pengendalian biaya adalah perbandingan secara periodik antara biaya
aktual dengan sasaran biaya yang sudah di tentukan sebelumnya baik dalam bentuk
anggaran maupun standar. Perbandingan tersebut juga akan menghasilkan sejumlah
varians karna mustahil bahwa biaya aktual yang terjadi akan setara dengan standar atau
anggaran dari elemen operasional yang akan di kembalikan. Varians tersebut dapat
merupakan hasil berbagai penyebab, beberapa di antaranya dapat di jelaskan dan di
kendalikan,sementara yang lain tidak dapat di jelaskan maupun di kendalikan.

KEPUTUSAN INVESTIGASI VARIANS


Keputusan semata mata bergantung pada penilaiannya atas signifikansi iskrepansi yang di
amati,varians ini memiliki signifikansi pengendalian hanya jika varians tersebut berasal
dari penyebab yang dapat di tentukan atau dengan kata lain tidak bersifat acak dan rentan
terhadap tindakan perbaikan.

ASPEK KEPERILAKUAN
Batas pengendalian kisaran hasil kinerja yang di anggap dapat di terima oleh manajer
adalah batasan pengendalian. Batasan ini menentukan seberapa mudah atau tidak bagi
berapa banyak ruang yang di miliki untuk gagal sekali waktu. Tingkat informasi ini dapat
memengaruhi kinerja aktualnya
Hasil Umpan Balik informasi yang umpan balik terkait kinerja manusia akan
menimbulkan perasaan berhasil atau gagal dalam diri manusia yang di kendalikan umpan
balik yang positif akan memberitahu mereka bahwa mereka ada pada jalur yang tepat dan
akan motivasi mereka untuk mengukangi usaha yang sama. Umpan balik yang negatif
tidak akan secara otomatis mendorong mereka melakukan usaha yang lebih besar tetapi
hal tersebut dapat secara perlahan-lahan menurunkan tingkat apresiasinya dan mengikis
tingkat usaha serta kinerjanya.
Keketatan pemaksaan pemaksaaan yang ketat atau kebijakan pengendalian akan
menimbulkan dalam diri individu yang di kendalikan,sementara tekanan dapat
menyegarkan individu tertentu,tekanan tersebut dapat mengintimidasi individu yang lain
dan menurunkan kinerja mereka yang buruk lebih jauh lagi. Dalam jangka panjang
pemaksaan longgar akan menurunkan motivasi individu untuk berjuang bagi pencapaian
tujuan.
Struktur penghargaan orang atau kelompok akan memodifikasi perilaku yang tidak di
inginkan dan mengulangi perilaku yang diinginkan ketika mereka memandang bahwa
perybahan atau pengulangan perilaku tersebut disertai penghargaan intrinsik maupun
ekstrinsik. Oleh karena ada efek umpan balik psikologis diantara berbagai faktor
kebijakan pengendalian dengan kinerja masa depan maka kebjijakan pengendalian yang
ideal harus di buat khusus dan bervariasi dari situasi ke situasi.
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam hal ini telah ditunjukkan bahwa sistem biaya tradisional tidaklah bagus
secara keperilakuan dan dapat mendorong respons yang tidak diinginkan maupun bersifat
destruktif saat digunakan untuk mengendalikan dan mengevaluasi kinerja individual.
Walaupun sistem biaya standar memiliki potensi meningkatkan motivasi dan keselarasan
tujuan, sistem tersebut dapat digunakan mencapai tingkat pengendalian otokratis dan
koersif yang tinggi. Metode yang unggul secara keperilakuan adalah sistem perhitungan
biaya langsung karena mengisolasikan biaya produk dan biaya periode, memberikan
informasi yang lebih relevan untuk mengendalikan berbagai jenis biaya, dan
mengarahkan manajemen pada keputusan yang lebih menguntungkan. Analisis aspek
keperilakuan dari langkah akuntansi biaya yang dilakukan dan menyarankan sejumlah
pendekatan yang dapat mendorong perilaku karyawan yang diinginkan.
Perhitungan biaya langsung atau biaya variabel lebih unggul dalam menyediakan
informasi yang relevan untuk mengendalikan berbagai jenis biaya dan mengarahkan
manajemen pada keputusa yang lebih baik terkait profitabilitas secara keseluruhan. Dari
sudut pandang pengambilan keputusan, keunggulannya jarang dipertanyakan karena
metode ini satu-satunya metode yang memisahkan biaya produksi tetap dan variabel.
Perhitungan biaya langsung juga merupakan metode yang bagus, baik secara teknis
maupun keperilakuan. Pendukung perhitungan biaya langsung yakin bahwa metode ini
sebaiknya digunakan sebagai alternatif yang dapat diterima untuk pelaporan eksternal
oleh badan pembuat keputusan dalam profesi akuntansi.

Referensi : Ikhsan, Arfan dan Muhammad Ishak. 2008. Akuntansi Keperilakuan.


Jakarta: Penerbit Salemba Empatt

Anda mungkin juga menyukai