PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam akuntansi keuangan, istilah biaya didefiniskan sebagai suatu pengukuran
dalam satuan moneter, jumlah dari sumber daya yang dipergunakan untuk beberapa
tujuan dalam akuntansi manajerial. Istilah biaya digunakan dalam beberapa cara yang
berbeda. Terdapat perbedaan jenis dari biaya yang digunakan untuk perbedaan tujuan.
Beberapa biaya sangat bermanfaat dan diperlukan untuk penilaian persediaan dan
penentuan laba. Beberapa biaya sangat bermanfaat untuk perencanaan, penganggaran,
dan pengendalian biaya. Selain itu, masih terdapat manfaat lain dari biaya dalam
pengambilan keputusan jangka pendek dan jangka panjang. Biaya adalah kas atau nilai
ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan
memberi manfaat bagi organisasi pada saat ini atau pada masa mendatang.
Biaya dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat di masa mendatang. Manfaat (bagi
perusahaan yang berorientasi laba) berarti pendapatan. Jika biaya telah dihabiskan dalam
proses menghasilkan pendapatan, maka biaya tersebut dinyatakan kadaluwarsa. Biaya
yang sudah kadaluwarsa disebut beban. Sementara biaya yang belum kadaluwarsa
disebut biaya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DILEMA BISNIS
PT Bromo Bisnis Center merupakan perusahaan manufaktur yang berlokasi di
Jakarta yang telah beroperasi selama puluhan tahun. PT BBC menghasilkan banyak
produk beton bagi bangunan perumahan di area metropolitan Jakarta. Tahun 2016 PT
BBC melakukan ekspansi dengan melakukan akuisisi dan menaikkan kapasitas produk
sebagai antisipasi atas meningkatnya permintaan. Perusahaan ini didirikan tahun 2003.
Resesi industri perumahan yang terjadi periode 2005-2007 menyebabkan PT BBC
berada di posisi yang sangat rentan. Pada saat resesi, perusahaan mengalami penurunan
penjualan karena pembatalan kontrak oleh pemerintah. Penjualan perusahaan turun
sebesar 32% pada tahun 2004 dan penurunan ini bertambah sebesar 7% pada tahun 2005.
PT BBC mempraktikkan sistem pendanaan tradisional anggaran biaya untuk setiap tahun
dibuat berdasarkan estimasi manajemen mengenai volume penjualan yang diharapkan.
Pada perencanaan biaya pada tahun 2006, manajemen memiliki tingkat keyakinan
yang tinggi berdasarkan prediksi dari suatu penemuan dalam industri perumahaan.
Mereka mempekirakan penjualan akan mencapai 85% dari tingkat penjualan pada tahun
2003 dan perencanaan pemakaian bahan, biaya tenaga kerja dan biaya overhead
didasarkan pada prediksi ini. Hasilnya benar benar mengecewakan dan benar-benar
membingungkan semua mengenai variasi anggaran tersebut. Manajemen merasa malu
terhadap estimasi volume pada tahun 2007. Resesinya kelihatannya lebih parah daripada
yang diduga sebelumnya. Dalam perencanaan volume produksi perusahaan, manajemen
mengantisipasi penjualan menjadi 65% dari angka yang dicapai pada tahun 2003.
Demikian pula, penjualan pada tahun 2008 diperkirakan sebesar 90% dari penjulan 2003.
Anggaran yang diijinkan untuk bahan baku dan tenaga kerja yang didasarkan pada
volume produksi aktual lebih rendah dibandingkan dengan volume produksi aktual yang
lebih rendah dibandingkan dengan volume yang dianggarkan menghasilkan varians yang
menguntungkan pada seluruh bagian produksi. Biaya per kilogram yang dianggarkan saat
ini terlalu tinggi ketika biaya tetap diasumsikan akan diserap oleh volume keluaran
(output) yang lebih rendah dibandingkan dengan kondisi aktual. Hasilnya adalah varians
overhead yang menguntungkan di seluruh pelaporan kinerja. Fakta menunjukkan area
permasalahan dan inefesiensi menjadi lebih sulit terdeteksi. Dalam satu minggu setelah
pertemuan dengan tim manajemen, direktur PT BBC meminta penjelasan terkait
permasalahan ini dan gesekkan serius yang terjadi diantara manajer keuangan dan
manajer operasi
Selanjutnya, setelah pembahasan diperluas akan menjadi lebih jelas bahwa sistem
akuntansi biaya saat ini kelihatannya lebih menekankan pada masalah anggaran,
pengendalian dan evaluasi kinerja. Telah diputuskan untuk menghubungi konsultan dari
kantor akuntan publik yang menugaskan mereka untuk memodifikasi sistem yang
digunakan saat ini, jika memungkinkan, jika tidak, perlu dibuat desain yang baru.
BIAYA MANUFAKTUR
Merupakan seluruh biaya yang berhubungan dengan aktivitas pabrikasi perusahaan.
Biaya manufaktur dikelompokan lagi menjadi tiga kategori yaitu:
1. Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang menjadi satu bagian integral
dari produk jadi, contohnya baja yang digunakan untuk membuat rangka mobil dan
kayu yang digunakan untuk furnitur, sedangkan bahan baku tidak langsung yaitu lem,
paku, dan bahan-bahn kecil lainnya dan digolongkan sebagai bagian dari overhead
pabrik.
2. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang dilibatkan secara langsung dalam
pembuatan produk. Contoh gaji dari pekerja perakitan pada suatu lini perakitan dan
gaji dari operator alat-alat mesin.
3. Tenaga tidak langsung seperti gaji dari penyedia dan penjaga bangunan yang
digolongkan sebagai dari bagian biaya overhead pabrik.
4. Biaya overhead pabrik dapat didefinisikan sebagai seluruh biaya manufaktur kecuali
bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, beberapa contoh dari biaya overhead
pabrik meliputi penyusutan, sewa, pajak, angsuran, keuntungan tambahan, pajak
penghasilan dan biaya waktu menganggur.
Biaya kualitas merupakan biaya yang terjadi karena mutu produk yang rendah atau
untuk mencegah agar mutu produk yang rendah tidak terjadi. Sub kategori dari biaya
kualitas yaitu:
a) Biaya pencegahan merupakan biaya yang terjadi untuk mencegah dihasilkannya
produk cacat.
b) Biaya penelitian merupakan biaya yang dibuat untuk melakukan pemantauan
atau inspeksi.
c) Biaya kegagalan internal merupakan biaya kegagalan yang terjadi selama proses
manufaktur atau produksi, seperti biaya bahan baku sisa dan inspeksi ulang.
d) Biaya kegagalan eksternal merupakan kegagalan yang terjadi setelah produk
tersebut dijual.
BIAYA SEMIVARIABLE
Biaya semivariable merupakan biaya-biaya yang totalnya selalu berubah secara
proporsional (sebanding) dengan perubahan volume kegiatan perusahaan. Besar kecilnya
total biaya variable dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi/penujualan secara
proporsional. Biaya ini mengandung unsur biaya tetap dan biaya variable. Biaya ini
mengungkapkan bahwa ada biaya minimum yang harus dikorbankan, baik ada maupun
tidak adanya aktivitas produksi.
D. BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PERENCANAAN
Umumnya dalam perencanaan ditentukan harga pokok produk, rumus fungsi
tersebut dijadikan sebagai dasar perhitungan untuk menetapkan standar biaya produk atau
jasa yang dihasilkan.
PENGENDALIAN
Perilaku biaya memberikan informasi terkait unsur-unsur biaya yang perlu
mendapatkan perhatian dalam setiap aktivitasnya. Dengan demikian, yang dapat
dikendalikan adalah penggunaan biaya bahan baku berdasarkan standar pemakaian bahan
baku yang efisien agar mampu menekan biaya (controllable). Akan tetapi, pada unsur
harga pembelian, biasanya ditentukan oleh pasar dan berada diluar kendali manajemen,
sehingga unsur ini tidak dapat dikendalikan langsung oleh manajemen (uncontrollable)
karena harga beli berkaitan dengan pihak eksternal perusahaan.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pola perilaku biaya juga membantu manajemen dalam memberikan informasi
yang berguna untuk pengambilan keputusan. Dengan memahami konsep biaya
berdasarkan perilaku, manajemen dapat melakukan sejumlah pengambilan keputusan
strategis maupun keputusan khusus jangka pendek maupun jangka panjang.
G. SISTEM BIAYA TRADISIONAL VERSUS BIAYA STANDAR
I. PENGENDALIAN BIAYA
Pengelompokan biaya ke dalam komponen biaya variabel dan biaya tetap
memberikan dasar yang lebih baik untuk pengendalian biaya. Hal tersebut
memungkinkan penyusunan laporan laba rugi menggunakan margin kontribusi yang
menekankan pada pola perilaku biaya dan memberikan perincian kepada manajemen
mengenai biaya teknik, biaya yang berkomitmen, dan biaya diskresioner. Perbedaan ini
penting bagi manajemen karena setiap jenis biaya memerlukan prosedur pengendalian
yang berbeda.
J. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Selain penekanan terhadap perbedaaan antara biaya tetap dan biaya variabel serta
memberikan informasi biaya differensial dalam situasi pengambilan keputusan tertentu.
Perhitungan biaya variabel dan biaya tetap memberikan informasi penting lainnya bagi
manajer,informasi tersebut meliputi margin kontribusi dari produk.
Beberapa situasi pengambilan keputusan yang umum akan di jelaskan sebagai berikut :
1. Keputusan bauran produk
Manajer penjualan yang mengtahui margin kontribusi dari produk akan jauh letak
mampu menentukan produk mana yang akan di dorong dan mana yang harus di
kurangi atau difenterir hanya karna penjualannya menguntungkan produk yang lain
2. Penentuan Harga Produk Baru
Produk baru pada umumnya di terima dipasar hanya setelah di uji coba secara
ekstensif ulah perusahaan yang memiliki reputasi dalam industry tersebut. Untuk
mendorong perusahaan menggunakan produk itu dalam uji cobanya manajemen dapat
menjualnya pada tingkat biaya variable selanjutnya setelah produk tersebut di uji coba
secara mencukupi dan dapat di terima oleh pemakai maka produk tersebut akan di
terapkan harganya pada biaya penuh yang konsisten dengan tujuan menghasilkan laba
perusahaan secara keseluruhan.
3. Penetrasi Pasar
Manajer dapat menggunakan biaya variable sebagai dasar untuk menentukan
harga mereka bermaksud untuk memasuki produk baru (misalnya pasar luar negeri)
dengan produk yang sudah ada atau ketika mereka terpaksa menghadapi persaingan.
4. Penghapusan produk
Margin kontribusi akan membantu manajemen dalam menentukan sejauh mana
menghentikan suatu produk atau hanya berhenti menjualnya di pasar tertentu dengan
mengetahui hubungan biaya, volume, laba .
5. Pesanan khusus
Perusahaan juga di hadapkan pada dua jenis situasi pesanan khusus. Situasi ini
dapat melibatkan akomodasi untuk pelanggan istimewa atau persyaratan khusus
tentang ukuran,metode pengiriman dan pengemasan . selama pesanan khusus tidak
melibatkan perubahan utama dalam proses produksi dan selama perusahaan memiiki
kepentingan yang belum di gunakan maka harga penjualan berapapun diatas biaya
variable akan memperbaiki profitabilitas secara keseluruhan.
6. Kampanye iklan dan promosi
Untuk meningkatkan volume penjualan saat ini, perusahaan dapat melaporkan
kampanye iklan dan promosi khusus. Jika perusahaan menggunakan system
perhitungan biaya tradisional maka keputusan tersebut kemungkinan besar hanya akan
di dasarkan pada perbandingan antara tambahan biaya dengan prospek peningkatan
dalam volume penjualan.
7. Keputusan mengurangi biaya
Jika harga jual perusahaan ditetapkan oleh pesaing maka manajemen ikut
mengetahui seberapa besar variable yang diizinkan pada volume operasi saat ini jika
tujuan mencapai tingkat laba tertentu harus di capai, pengetahuan ini akan mendorong
manajemen untuk sangat waspada terhadap biaya dan juga memperkenalkan alat dan
prosedur untuk menghemat biaya.
PENETAPAN STANDAR
Segmen yang paling berpengaruh dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan system
biaya adalah standar yang di gunakan sebagai kriteria kinerja. Empat prasyarat utama bagi
system pengendalian yang unggul secara keprilakuan :
1. Standar harus di tetapkan dalam cara yang sedemikian rupa sehingga orang
menerimanya sebagai sesuatu yang realistis dan bukannya arbitrer
2. Orang-orang harus merasa bahwa mereka memiliki pengaruh dalam menetapkan
tujuannya sendiri
3. Orang-orang harus yakin bahwa mereka tidak akan di hokum secara tidak adil untuk
variasi normal yang terjadi secara kebetulan dalam kinerjanya
4. Umpan balik atas kinerja harus bertujuan untuk memperbaiki maupun mengevaluasi
PENYERAPAN OVERHEAD
Bidang lain yang penuh dengan dorongan disfungsional adalah penyerapan overhead.
Praktik umum untuk membebankan overhead manufaktur tetap dan variabel ke produk
adalah tarif estimasiyang di dasarkan pada tingkat kapasitas yang telah di tentukan
sebelumnya,ketika dasar yang di gunakan unruk penyerapan berbeda dengan yang telah di
tentukan sebelumnya maka pembebanan varians yang terlalu tinggi atau terlalu rendah
akan terjadi, ukuran dari varians ini juga di pengaruhi oleh tingkat kapasitas yang di pilih
sebagai penyebut dalam penentuan tarif tersebut.
ANALISIS VARIANS
Unsur utama dari pengendalian biaya adalah perbandingan secara periodik antara biaya
aktual dengan sasaran biaya yang sudah di tentukan sebelumnya baik dalam bentuk
anggaran maupun standar. Perbandingan tersebut juga akan menghasilkan sejumlah
varians karna mustahil bahwa biaya aktual yang terjadi akan setara dengan standar atau
anggaran dari elemen operasional yang akan di kembalikan. Varians tersebut dapat
merupakan hasil berbagai penyebab, beberapa di antaranya dapat di jelaskan dan di
kendalikan,sementara yang lain tidak dapat di jelaskan maupun di kendalikan.
ASPEK KEPERILAKUAN
Batas pengendalian kisaran hasil kinerja yang di anggap dapat di terima oleh manajer
adalah batasan pengendalian. Batasan ini menentukan seberapa mudah atau tidak bagi
berapa banyak ruang yang di miliki untuk gagal sekali waktu. Tingkat informasi ini dapat
memengaruhi kinerja aktualnya
Hasil Umpan Balik informasi yang umpan balik terkait kinerja manusia akan
menimbulkan perasaan berhasil atau gagal dalam diri manusia yang di kendalikan umpan
balik yang positif akan memberitahu mereka bahwa mereka ada pada jalur yang tepat dan
akan motivasi mereka untuk mengukangi usaha yang sama. Umpan balik yang negatif
tidak akan secara otomatis mendorong mereka melakukan usaha yang lebih besar tetapi
hal tersebut dapat secara perlahan-lahan menurunkan tingkat apresiasinya dan mengikis
tingkat usaha serta kinerjanya.
Keketatan pemaksaan pemaksaaan yang ketat atau kebijakan pengendalian akan
menimbulkan dalam diri individu yang di kendalikan,sementara tekanan dapat
menyegarkan individu tertentu,tekanan tersebut dapat mengintimidasi individu yang lain
dan menurunkan kinerja mereka yang buruk lebih jauh lagi. Dalam jangka panjang
pemaksaan longgar akan menurunkan motivasi individu untuk berjuang bagi pencapaian
tujuan.
Struktur penghargaan orang atau kelompok akan memodifikasi perilaku yang tidak di
inginkan dan mengulangi perilaku yang diinginkan ketika mereka memandang bahwa
perybahan atau pengulangan perilaku tersebut disertai penghargaan intrinsik maupun
ekstrinsik. Oleh karena ada efek umpan balik psikologis diantara berbagai faktor
kebijakan pengendalian dengan kinerja masa depan maka kebjijakan pengendalian yang
ideal harus di buat khusus dan bervariasi dari situasi ke situasi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam hal ini telah ditunjukkan bahwa sistem biaya tradisional tidaklah bagus
secara keperilakuan dan dapat mendorong respons yang tidak diinginkan maupun bersifat
destruktif saat digunakan untuk mengendalikan dan mengevaluasi kinerja individual.
Walaupun sistem biaya standar memiliki potensi meningkatkan motivasi dan keselarasan
tujuan, sistem tersebut dapat digunakan mencapai tingkat pengendalian otokratis dan
koersif yang tinggi. Metode yang unggul secara keperilakuan adalah sistem perhitungan
biaya langsung karena mengisolasikan biaya produk dan biaya periode, memberikan
informasi yang lebih relevan untuk mengendalikan berbagai jenis biaya, dan
mengarahkan manajemen pada keputusan yang lebih menguntungkan. Analisis aspek
keperilakuan dari langkah akuntansi biaya yang dilakukan dan menyarankan sejumlah
pendekatan yang dapat mendorong perilaku karyawan yang diinginkan.
Perhitungan biaya langsung atau biaya variabel lebih unggul dalam menyediakan
informasi yang relevan untuk mengendalikan berbagai jenis biaya dan mengarahkan
manajemen pada keputusa yang lebih baik terkait profitabilitas secara keseluruhan. Dari
sudut pandang pengambilan keputusan, keunggulannya jarang dipertanyakan karena
metode ini satu-satunya metode yang memisahkan biaya produksi tetap dan variabel.
Perhitungan biaya langsung juga merupakan metode yang bagus, baik secara teknis
maupun keperilakuan. Pendukung perhitungan biaya langsung yakin bahwa metode ini
sebaiknya digunakan sebagai alternatif yang dapat diterima untuk pelaporan eksternal
oleh badan pembuat keputusan dalam profesi akuntansi.