Anda di halaman 1dari 19

PENGANTAR AKUNTANSU BIAYA DAN MANAJEMEN BIAYA

A. Pembagian Akuntansi
Akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan menghasilkan
informasi terutama untuk memenuhi kebutuhan pihak luar, sedangkan akuntansi
manajemen menghasilkan informasi terutama untuk memenuhi kebutuhan para manajer
dan berbagai jenjang organisasi.

Akuntansi Manajemen Akuntansi Keuangan


Tujuan Informasi Membantu manajer Mengomunikasikan posisi
mengambil keputusan untuk keuangan organisasi kepada
memenuhi tujuan organisasi. para investor, bank, regulator,
dan pihak-pihak luar lainnya.
Pemakai Utama Manajer organisasi. Pihak eksternal.
Fokus dan Penekanan Berorientasi masa depan Berorientasi masa lalu (laporan
(anggaran untuk tahun 2006 mengenai kinerja tahun 2005
disiapkan pada tahun 2005). disiapkan pada tahun 2006).
Aturan Pengukuran dan Pengukuran dan laporan Laporan keuangan harus
Pelaporan internal tidak harus dibuat disajikan sesuai dengan GAAP
sesuai dengan GAAP tetapi dan disahkan oleh auditor
didasarkan pada analisis biaya- eksternal yang independen.
manfaat.
Rentang Waktu dan Jenis Bervariasi, mulai dari informasi Laporan keuangan tahunan
Laporan per jam hingga 15-20 tahun, dan kuartalan, terutama
berupa laporan keuangan dan mengenai perusahaan secara
laporan nonkeuangan keseluruhan.
mengenai produk,
departemen, daerah, dan
strategi.
Implikasi Perilaku Dirancang untu mempengaruhi Terutama melaporkan
perilaku manajer dan kejadian-kejadian ekonomi
karyawan lainnya. tetapi juga memepengaruhi
perilaku karena kompensasi
manajer sering didasarkan
pada hasil keuangan yang
dilaporkan.

B. Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan
penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta
penafsiaran terhadapnya.
Informasi yang dihasilkan untuk memenuhi tujuan berikut:
 Untuk tujuan penentuan harga pokok produksi, akuntansi biaya menyajikan
biaya yang telah terjadi di masa lalu.
 Untuk tujuan pengendalian biaya, akuntansi biaya menyajikan informasi
biaya yang diperkirakan akan terjadi dengan biaya yang sesungguhnya
terjadi, kemudian menyajikan analisis terhadap penyimpangannya.
 Untuk tujuan pengambilan keputusan khusus, akuntansi biaya menyajikan
biaya yang relevan dengan keputusan yang akan diambil, dan biaya yang
relevan dengan pengambilan keputusan khusus ini selalu berhubungan
dengan biaya masa yang akan datang.
C. Hubungan Akuntansi Keuangan, Manajemen dan Biaya
 Akuntansi keuangan mencatat transaksi keuangan yang kemudian di proses sehingga
menghasilkan laporan keuangan untuk pihak eksternal.
 Akuntansi keuangan menghasilkan akuntansi biaya, di mana akuntansi biaya
mencatat transaksi biaya produksi untuk membuat laporan biaya produksi, kemudian
di proses sehingga menghasilkan informasi keuangan untuk pihak internal (manajer).
 Akuntansi biaya menghasilkan akuntansi manajemen yang bertugas untuk
menyajikan informasi keuangan kepada pihak internal (manajer).
 Agar perusahaan mampu bersaing dengan pihak lain, diperlukan akuntansi
manajemen strategik.

D. Konsep Biaya
Biaya adalah kas dan setara kas yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang dan
jasa yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi organisasi di masa yang akan datang.
Beban adalah biaya-biaya yang manfaatnya telah digunakan dalam rangka
menghasilkan pendapatan bagi organisasi dan dicatat dalam laporan laba/rugi.
Rugi adalah biaya yang telah digunakan manfaatnya tanpa menghasilkan keuntungan
dan dicatat dalam laporan laba/rugi.
Aset adalah biaya-biaya yang belum habis masa manfaatnya dalam suatu periode
tertentu dan dilaporkan dalam neraca.
Biaya peluang adalah keuntungan yang hilang atau dikorbankan ketika memilih salah
satu alternatif.
E. Pengelompokan Biaya
 Menurut objek pengeluarannya.
Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar
penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka
semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut biaya bahan
bakar.
 Menurut fungsi-fungsi pokok dalam perusahaan.
Biaya produksi adalah biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku
menjadi produk jadi yang siap untuk dijual (BBB, BTKL, BOP). Biaya non produksi
yaitu biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan
pemasaran produk serta biaya administrasi dan umum adalah biaya-biaya untuk
mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk.
 Menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai.
Biaya langsung adalah biaya yang dapat ditelusuri ke obyek biaya tersebut
dengan cara yang layak secara ekonomi (efektif-biaya). Biaya tidak langsung adalah
biaya yang namun tidak dapat ditelusuri ke obyek biaya tersebut dengan cara yang
layak secara ekonomi (efektif-biaya).
 Menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan
perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel adalah biaya yang berubah tidak
sebanding dengan perubahan volume kegiatan dan mengandung unsur biaya tetap
dan variabel. Biaya semi fixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan
tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan
tertentu. Biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen biaya tetap dan
biaya variable.
 Menurut jangka waktu manfaatnya.
Pengeluaran modal (capital expenditures) adalah biaya yang mempunyai
manfaat lebih besar dari satu periode. Pengeluaran pendapatan (revenue
expenditures) adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode
akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.

Total Biaya Produk=BBB+ BTKL+ BOP

Total Biaya Produk


Biaya per Unit =
Jumlah Unit yang Diproduksi

BBB : Bahan baku yang dapat ditelusuri pada barang/jasa dengan mudah.
BTKL : Biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri secara fisik ke dalam pembuatan barang/jasa
dengan mudah atau tanpa memakan banyak biaya.
BOP : meliputi semua biaya produksi selain BBB dan BTKL. Terdiri dari bahan penolong, TKTL,
dan biaya produksi lain-lain.
Beban Pemasaran : adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan,
mendistribusikan, dan menjual suatu barang atau jasa.
Beban administrasi : adalah biaya-biaya yang terkait dengan penelitian, pengembangan, dan
administrasi umum yang tidak dapat dibebankan pada beban marketing atau produksi.

F. Manajemen Biaya
Sistem manajemen biaya adalah sistem yang didesain untuk memberikan informasi
bagi manajemen untuk mengidentifikasi peluang-peluang penyempurnaan, perencanaan
strategi, dan pengambilan keputusan operasional mengenai pengadaan dan penggunaan
sumber- sumber yang diperlukan oleh organisasi.
G. Sistem Akuntansi Manajemen Biaya Maju
 Orientasi Pelanggan
 Manajemen Mitu Terpadu ( Total Quality Management)
 Waktu Sebagai Elemen Kompetitif
 Kemajuan Dalam Teknologi Informasi
 Kenajuan Dalam Lingkungan Produksi
 Pertumbuhan Industri Jasa
 Persaingan Global

H. Akuntansi dan Tindakan Etis


Kejujuran, Integritas, Memegang janji, Kesetiaan, Kewajaran, Perhatian pada lainnya,
Menghargai lainnya, Tanggungjawab Kenegaraan, Pencarian Kesempurnaan, Dapat
diperhitungkan.

KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA

A. A System Framework
Sistem informasi akuntansi terbagi menjadi sistem akuntansi keuangan dan sistem
manajemen biaya. Sistem manajemen biaya terbagi menjadi dua, yaitu:
 Sistem akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan
penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara
tertentu, serta penafsiaran terhadapnya.
 Sistem pengendalian operasional adalah suatu proses yang digunakan oleh
manajemen untuk menjamin bahwa tugas-tugas tertentu dilaksanakan secara efektif
dan efisien.
B. Cost Assigment : Direct Tracing, Driver Tracing, and Allocation
Objek Biaya adalah sesuatu yang digunakan dalam sistem akuntansi manajemen
untuk mengukur dan menetapkan biaya-biaya. Aktivitas adalah suatu unit kerja dasar yang
dikerjakan dalam sebuah organisasi.
Pembebanan biaya bertujuan untuk mengukur dan membebankan biaya-biaya
secara akurat dengan menggunakan objek biaya.
Cost traceability adalah kemampuan untuk membebankan suatu biaya ke dalam
suatu objek biaya dengan cara seekonomis mungkin dengan mempertimbangkan hubungan
sebab akibat.
Alokasi adalah biaya yang ditempatkan oleh biaya tidak langsung ke objek biaya.
Direct tracing (penelusuran langsung) adalah proses identifikasi dan pembebanan
biaya pada objek biaya yang secara spesifik atau fisik berhubungan dengan objek biaya.
Sedangkan driver tracing (penelusuran pemicu) adalah faktor yang menyebabkan perubahan
pada pengguna kegiatan, biaya dan pendapatan.
Drivers adalah faktor-faktor penyebab yang digunakan untuk mengukur tingkat
penggunaan biaya oleh objek biaya.
C. Product and Service Cost
Karakteristik jasa:
 Intangibility (tidak berwujud)
 Perishability (tidak tahan lama)
 Inseparability (tidak dapat dipisahkan)
 Heterogeneity (tidak selalu sama)
Biaya Utamaatau Prime Cost =BBB + BTKL
Biaya Konversi=BTKL+ BOP
I. Cots Management System
Terbagi menjadi dua, yaitu Functional Based MS dan ABC MS.
A. Functional Based MS
 Cost View yaitu hanya menggunakan pendorong yang terkait dengan fungsi
produksi untuk membebankan biaya. Contoh BBB, BTKL, dan jam mesin.
 Operational Efficiency View yaitu memegang manajer dari setiap fungsi yang
bertanggung jawab untuk mengendalikan biaya untuk mendorong efisiensi
operasional.
B. ABC MS
 Cost View yaitu pendorong analisis, analisis aktivitas dan menyajikan
evaluasi. Sistem penelusuran secara intensif.
 Operational Efficiency View yaitu berfokus pada memanage aktivitas dan
meningkatkan nilai untuk keefisiensi operasi.

PERILAKU BIAYA KEGIATAN

A. Konsep Perilaku Biaya


Fungsi biaya menjelaskan perilaku biaya. Perilaku biaya adalah cara suatu biaya berubah
dalam hubungannya dengan perubahan dalam penggunaan aktivitas.
B. Horison Waktu, Aktivitas, Penggunaan Sumber Daya dan Perilaku Biaya
Horison waktu sangat penting dalam menentukan perilaku biaya karena biaya dapat
berubah dari tetap ke variabel tergantung apakah keputusan terjadi dalam jangka pendek
atau jangka panjang.
Sumber daya terbagi menjadi dua cara, yaitu:
 Sumber Daya Fleksibel adalah sumber daya yang diperoleh dari luar dan tidak
diperlukan adanya komitmen jangka panjang untuk setiap jumlah tertentu sumber
daya. Secara umu, dapat diperlakukan sebagai biaya variabel.
 Sumber Daya Terikat adalah sumber daya yang diperoleh dengan menggunakan
kontrak eksplisit maupun implisit untuk mendapatkan kuantitas tertentu sumber
daya tersedia seluruhnya atau tidak.
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPING

A. Perhatikan Hal Berikut


 Ketika perusahaan menghasilkan produk lebih dari satu atau beberapa lini produk.
 Biaya yang diperhitungkan adalah biaya yang digunakan secara bersama oleh produk
bersama tersebut.
 Perhitungan biaya ditujukan pada saat pembebanan biaya pada masing-masing
produk. Pembebanan biaya dapat digunakan dalam menentukan persediaan,
penentuan laba, dan pelaporan keuangan.
 Perhitungan biaya produk bersama dan produk sampingan digunakan manajemen
perusahaan untuk tujuan perencanaan laba dan evaluasi kinerja.
B. Produk Bersama
Produk Bersama adalah adalah beberapa produk yang dihasilkan dalam suatu
rangkaian atau seri produk secara bersama dengan menggunakan bahan, tenaga kerja dan
biaya overhead secara bersama. Biaya tersebut tidak dapat ditelusuri atau dipisahkan pada
setiap produk, dan setiap produk mempunyai nilai jual atau kuantitas yang relatif sama.
C. Biaya Produk Bersama
Biaya bersama atau Joint Cost adalah biaya yang diolah secara bersama seperti
bahan, tenaga kerja dan biaya overhead untuk menghasilkan beberapa produk. Produk
Bersama dapat menghasilkan :
 Produk Utama (Main Product).
Produk Utama adalah produk yang dihasilkan dalam proses produksi secara bersama,
namun mempunyai nilai atau kuantitas yang lebih besar dibandingkan dengan
produk lain(produk sampingan).
 Produk Sampingan (By Product).
Produk Sampingan adalah produk yang dihasilkan dalam proses produksi secara
bersama, tetapi produk tersebut nilai atau kuantitasnya lebih rendah dibandingkan
dengan produk lain (produk utama).
 Contoh Produk Bersama dan Sampingan
Penggilingan padi yang dapat menghasilkan beras mempunyai sisa dalam bentuk
dedak. Beras merupakan produk utama sedangkan dedak produk sampingan
Pengilangan minyak bumi yang dapat menghasilkan sisa dalam bentuk aspal. Minyak
bumi merupakan produk utama sedangkan aspal produk sampingan.
D. Karakteristik Produk Bersama
 Produk diproses secara bersamaan dan setiap produk mempunyai nilai yang relatif
sama antara satu dengan yang lainnya.
 Setiap produk mempunyai hubungan fisik yang sangat erat dalam proses produksi.
Apabila terjadi peningkatan kualitas untuk satu unit jenis produk yang dihasilkan,
maka kualitas yang lain akan bertambah secara proporsional.
 Dalam produk bersama dikenal istilah Split Off Point adalah saat dimana produk-
produk tersebut dapat diidentifikasi atau dipisah ke masing-masing produk secara
individual.
 Setelah Split Off Point (titik pisah) tersebut dapat dijual pada titik pisah (secara
langsung) dan dapat juga dijual setelah pisah (setelah proses lebih lanjut) untuk
mendapatkan produk yang lebih menguntungkan. Biaya yang dikeluarkan untuk
memproses produk lebih lanjut disebut biaya proses lanjutan atau biaya setelah titik
pisah (severable Cost).
E. Manfaat Alokasi Biaya
 Menghitung harga pokok dan menentukan nilai persediaan untuk tujuan pelaporan
keuangan internal dan eksternal.
 Menilai persediaan untuk tujuan asuransi.
 Menentukan nilai persediaan jika terjadi kerusakan terhadap nilai barang yang rusak.
 Biaya bahan yang hancur.
 Menetukan biaya departemen atau divisi untuk tujuan pengukuran kinerja eksekutif.
 Pengaturan tarif karena adanya sebagian produk atau jasa yang diproduksi dikenakan
peraturan harga.
 Mengetahui besarnya kontribusi masing-masing produk bersama terhadap total
pendapatan perusahaan.
 Mengetahui seluruh biaya produksi yang dibebankan ke masing-masing produk
bersama.
F. Harga Jual Tidak Diketahui Pada Saat Titik Pisah
Apabila suatu produk tidak bisa dijual pada titk pisah, maka harga tidak dapat
diketahui pada saat titik pisah. Produk tersebut memerlukan proses tambahan sehingga
harga jual dapat dikethui sebelum dijual. Dasar yang dapat digunakan dalam mengalokasikan
biaya bersama adalah harga pasar hipotesis. Harga pasar hipotesis adalah nilai jual suatu
produk setelah diproses lebih lanjut dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk
memproses lebih lanjut.
Jumlah NJ Hipotesis Masing−Masing Produk Setelah Titik Pisah
Pembebanan= x Biaya Bersama
Jumlah NJ Hipotesis Seluruh Produk Setelah Titik Pisah

G. Metode Unit Fisik


Metode unit fisik adalah suatu metode dalam pembebanan biaya bersama kepada
produk didasarkan atas unit secara fisik atau output dari suatu produk. Dalam metode unit
fisik, unit output dari suatu produk harus diungkapkan dalam bentuk atau satuan yang sama.
Satuan dapat berupa volume, bobot, atau ukuran karakteristik lainnya.

Jumlah Unit Masing−Masing Produk


Pembebanan= x Biaya Bersama
JumlahUnit Keseluruhan Produk

H. Metode Rata-Rata per Unit


Metode rata-rata per unit adalah suatu metode dalam mengalokasikan biaya
bersama, bahwa seluruh produk yang dihasilkan dari proses produksi bersama harus
dibebani suatu nilai secara proposional dari seluruh biaya bersama atau dari besarnya unit
yang diproduksi.
Jumlah Biaya Bersama
Biaya per Unit =
Jumlah Unit Keseluruhan Produk
Pembebanan=Biaya per unit x Jumlah Unit Masing−Masing Produk

I. Metode Rata-Rata Tertimbang


Metode rata-rata tertimbang adalah metode yang dalam mengalokasikan biaya
bersama berdasarkan pada unit produksi dan dikalikan dengan faktor penimbang, dan
diperoleh jumlah penimbang rata-rata setiap produk dibagi dengan jumlah penimbang rata-
rata seluruh produk.
Jumlah Penimbang Rata−Rata Setiap Produk
Pembebanan= x Biaya Bersama
Jumlah Penimbang Rata−Rata Seluruh Produk

J. Produk Sampingan
Produk Sampingan adalah produk yang dihasilkan dalam proses produksi secara
bersama, tetapi produk tersebut nilai atau kuantitasnya lebih rendah dibandingkan dengan
produk lain (produk utama). Contoh :
 Kerosin merupakan produk sampingan dalam pembuatan bensin.
 Perca kain dalam produksi garmen.
 Papan dan balok dalam produksi kayu.

K. Pengelompokan Produk Sampingan


 Produk sampingan siap dijual setelah dipisah dari produk utama.
 Produk sampingan yang memerlukan proses lebih lanjut.
 Produk sampingan yang siap dijual setelah titik pisah dari produk utama, tetapi dapat
diproses lebih lanjut agar dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi.
L. Metode Perhitungan dan Akuntansi Harga Pokok Produk Sampingan
 Metode Tanpa Harga Pokok
Metode tanpa harga pokok adalah suatu metode dalam perhitungan produk
sampingan tidak memperoleh alokasi biaya bersama dari pengolahan produk
sebelum dipisah.
a. Produk sampingan dapat langsung dijualpada saat saat titik pisah (split of
point) atau pengakuan atas pendapatan kotor.
b. Produk sampingan memerlukan proses lanjutan setelah dipisah dari produk
utama atau pengakuan atas pendapatan bersih.

 Metode dengan Harga Pokok


Metode harga pokok merupakan suatu metode dimana produk sampingan
memperoleh alokasi biaya bersama sebelum dipisah dari
produk utama. Metode dengan harga pokok terdiri dari :
a. Harga Pokok Pengganti.
b. Harga Pokok Pembatalan Biaya (Reversal)

ACTIVITY BASED COST (ABC)

A. Perkenalan
1. ABC adalah sistem biaya yang berfokus pada aktivitas penyajian untuk
memproduksi produk.
2. ABC menghubungkan biaya (sumber daya yang dikonsumsi) dengan
pekerjaan yang diselesaikan (output yang dihasilkan).
3. ABC sebagai kontibusi biaya untuk biaya unit dalam basis penerimaan
manfaat dari aktivitas tidak langsung (The Chartered Institute of
Management Accountants (CIMA).
B. ABC Basic Premise
1. Objek biaya mengkonsumsi aktivitas.
2. Aktivitas menghabiskan sumber daya.
3. Konsumsi sumber daya inilah yang mendorong biaya.
4. Memahami hubungan ini sangat penting untuk manajemen anggaran yang
sukses.
C. ABC Basic Steps
1. Organisational activities (Identify the organisation’s major activities)
2. Cost driver (Identify the cost driver for each major activity)
3. Cost centre (or cost pool) (Established a cost centre (or cost pool) for major
activities)
4. Cost of activities (Allocate the cost of activities to products according to their
demand for activities)
D. Classification of Organizational Activities for an ABC (Cooper, 1990) :
1. Unit -level activities related to the number of units produced. Related
expenses include direct labour, direct materials, energy costs and expenses
(depreciation and maintenance).
2. Batch-related activities included setting up a machine or processing a
purchase order, production scheduling, and material handling, movement
and inspection
3. Product-sustaining activities are supporting activities to different products in
the product line (e.g. engineering activities)
4. Facility-sustaining (or service-sustaining) activities relate to administration,
plant management, accounting service etc, that can not be traced to
individual products or services, but support the organization as a whole.

E. ABC Basic Manfaat


1. Makes it possible to determine production cost traced to outputs.
2. Targets areas needing management attention.
3. Encourages the consideration of alternative methods of production.
4. Highlights operational efficiency.

F. Tahap – Tahap Pembebanan Produk


1. mengidentifikasi aktivitas,
2. mengidentifikasi cost driver,
3. mengelompokkan biaya ke aktivitas,
4. menentukan tarif per cost driver,
5. membebankan biaya ke produk.

Sistem Activity Based Costing adalah penentuan harga pokok produksi dengan
cara melakukan identifikasi aktivitas suatu produk kemudian malakukan
identifikasi sumber daya apa saja yang dibutuhkan setelah itu melakukan
penggolongan biaya dan melakukan perhitungan.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Activity Based Costing dapat diterapkan


pada perusahaan Manufaktur, Jasa dan UMKM serta mampu meningkatkan
akurasi dan efisiensi alokasi biaya.

Anda mungkin juga menyukai