Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1. PERBEDAAN AKUNTANSI BIAYA, AKUNTANSI MANAJEMEN,


AKUNTANSI KEUANGAN, DAN MANAJEMEN BIAYA

Akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan mempunyai perbedaan pada tujuan.


Akuntansi manajemen bertujuan untuk memberikan informasi dan membantu manajer dalam
membuat keputusan sedangkan akuntansi keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keungan
yang ditujukan ke pihak ketiga. Akuntansi manajemen mengukur, mencatat, dan menganalis laporan
keuangan dan laporan non keuangan untuk membuat stategi perusahaa. Akuntansi manajemen
memikirkan perencanaan ke depan seperti strategi perusahaan yang akan diterapkan ke depan,
anggaran perusahaan sehingga informasi yang dibuat oleh akuntansi manajemen tidak harus
mempunyai standar, hanya bergantung pada kebutuhan manajer.

Akuntansi Keuangan adalah mencatat dan menganalisis transaksi untuk membuat laporan
keuangan yang berdasarkan standar akuntansi yaitu PSAK dan untuk dipergunakan oleh pihak
ketiga sebagai pembuatan keputusan. Pihak ketiga disini adalah bank, pemerintah, investor,
supplier, dan lainnya. Akuntansi keuangan lebih pada mencatat histori kejadian ekonomi artinya
mencatat apa yang sudah terjadi, berbeda dengan akuntansi manajemen dimana membuat informasi
apa yang akan dilakukan.

Akuntansi biaya memberikan informasi kepada akuntansi manajemen dan akuntansi


keuangan. Akuntansi biaya mengukur, menganalisis dan melaporkan perhitungan biaya untuk
akuntansi keuangan contohnya adalah perhitungan HPP dan biaya-biaya lain sedangkan akuntansi
manajemen membutuhkan informasi HPP untuk mengetahui berapa harga yang diterima pasar
sehingga dapat mengetahui berapa marginnya.

Manajemen biaya adalah dua kata yang memiliki makna berbeda. Manajemen adalah
proses yang sistematis dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan serta pengendalian pada
seluruh sumber daya perusahaan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan, biaya
menurut Hansen dan Mowen (2009 : 47) mendefinisikan bahwa biaya adalah kas atau nilai setara
kas yang dikorbankan untuk mendapatkan
barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa depan bagi
organisasi. Jadi, ketika menggabungkan kedua definisi tersebut, manajemen dan biaya menjadi
manajemen biaya adalah proses yang sistematis dari segala kegiatan aktivitas perusahaan yang
memerlukan biaya tidak sedikit / banyak demi kepentingan organisasi / perusahaan dimasa yang
akan datang.

Secara Keseluruhan Kesimpulannya ; Akuntansi biaya, akuntansi manajemen dan


manajemen biaya, ketiganya memiliki kesamaan yang saling terkait dan berhubungan satu sama lain.
Hal ini karena ketiganya masing – masing memiliki tujuan yang sama, yaitu ; mengkomunikasikan
informasi kemudian menyediakan informasi tersebut guna sebagai bahan pertimbangan / alat
pengambilan keputusan demi kepentingan perusahaan dimasa yang akan datang. Namun, yang
menjadi perbedaannya adalah : kalau akuntansi biaya itu sebagai penentu harga pokok pada suatu
produk, sedangkan akuntansi manajemen itu sebagai pembuat perencanaan yang berdasar dari
laporan akuntansi bagi kepentingan manajemen, dan manajemen biaya itu sendiri sebagai proses
kegiatan perusahaan yang selalu dibarengi dengan biaya.
2. MENGAPA SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN KEUANGAN
HARUS DIPISAHKAN

AKUNTANSI AKUTANSI
PERBEDAAN KEUANGAN
MANAJEMEN
Pelaporan akuntansi keuangan
harus mengikuti prosedur
Batasan Input Dan akuntansi yang ditetapkan oleh
Tidak terikat aturan tertentu.
Proses pihak yang berwenang
(Bapepam & IAI di Indonesia)
Akuntansi Keuangan :
Berfokus pada penyediaan Berfokus pada penyediaan
Target Pengguna
informasi untuk untuk pengguna informasi untuk pengguna
internal eksternal

Informasi keuangan & non Akuntansi Keuangan :


Jenis Informasi keuangan, dimungkinkan juga Informasi keuangan yang
informasi yang bersifat subjektif bersifat objektif

Mencatat dan melaporkan


Menekankan pada informasi peristiwa yang sudah terjadi
Orientasi Waktu
tentang peristiwa di masa depan (data historis)
Evaluasi internal dan pembuatan Informasi yang disediakan
keputusan dilakukan berfokus pada kinerja
Tingkat Agregasi
berdasarkan informasi yang perusahaan secara keseluruhan
sangat detail
Melibatkan aspek ekonomi
Kedalaman manajerial, teknik industri dan Lebih spesifik
ilmu manajemen (bersifat
multidisipliner)
Keakuratan Vs Tepat Lebih menekankan pada Menekankan pada keakuratan
Waktu ketepatwaktuan
Lebih menekankan pada Lebih menekankan pada
Verifikasi Vs Relevansi relevansi terhadap perencanaan kemampuan verifikasi
dan pengendalian

Kesimpulannya:
sistem akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan harus dipisahkan karena
keduanya memiliki fungsi tersendiri dan memiliki banyak perbedan masing –
masing sistem, walaupun memiliki beberapa kesaamaan yaitu atas dasar
pertanggungjawaban, baik dari akuntansi manajemen untuk akuntansi
keuangan, maupun dari akuntansi keuangan untuk akuntansi manajemen,
namun tetap keduanya tidak dapat dipersatukan / harus dipisahkan.
3. EMPAT TAHAPAN SISTEM AKUNTANSI PERUSAHAAN

1. Tahap Pencatatan
Identifikasi bukti transaksi, pencatatan transaksi dalam jurnal dan posting ke buku besar
2. Tahap Pengikhtisaran
Menyusun neraca saldo berdasarkan saldo akun-akun buku besar pada akhir periode
3. Tahap Pelaporan
Menyusun laporan keuangan yang didahului dengan jurnal penyesuaian untuk
menyesuaikan saldo akun-akun yang belum sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan
neraca lajur untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.
4. Tahap Penutupan Buku
Menutup saldo akun-akun nominal dengan cara membuat jurnal penutup, posting jurnal
penutup ke buku besar, dan pembuatan neraca saldo setelah penutupan.

5. DIFFERENT COST FOR DIFFERENT PURPOSES (Biaya yang Berbeda


untuk Tujuan Berbeda)
Biaya produk adalah suatu pembebanan biaya yang mendukung objek manajerial
tertentu. Definisi biaya produk tergantung pada tujuan manajerial yang ingin dicapai. Hal ini
sesuai dengan prinsip dasar manajemen biaya, yakni “biaya yang berbeda untuk tujuan
berbeda (different cost for different purposes)”.

Jika tujuan manajemen adalah melakukan analisis laba strategis, maka semua
aktivitas yang ada dalam rantai nilai (merancang, mengembangkan, memproduksi,
memasarkan, mendistribusikan dan melayani produk) dibebankan ke produk. Namun jika
tujuan manajerial adalah jangka pendek/analisa laba taktis, seperti pada keputusan
menerima / menolak pesanan khusus, maka hanya aktivitas yang terdapat dalam rantai nilai
yang relevan (perancangan & pengembangan tidak lagi relevan) yang digunakan untuk
membebankan biaya aktivitas ke produk (biaya produk operasi). Demikian pula halnya jika
tujuan manajerial adalah untuk penyusunan laporan keuangan eksternal, maka hanya biaya
produksi yang digunakan dalam perhitungan biaya produk (biaya produk tradisional).

Anda mungkin juga menyukai