Anda di halaman 1dari 59

AKUNTANSI MANAJEMEN

Novie Nostalgia Adiwinata


081911117658
novnos244@gmailcom
Pengertian Akuntansi
Manajemen
 Supriyono: Akuntansi Manajemen
mengungkapkan: “Akuntansi manajemen
adalah salah satu bidang akuntansi yang
tujuan utamanya untuk menyajikan laporan-
laporan suatu satuan usaha atau organisasi
tertentu untuk kepentingan pihak internal
dalam rangka melaksanakan proses
manajemen yang meliputi perencanaan,
pembuatan keputusan, pengorganisasian
dan pengarahan serta pengendalian”.
 Hansen mowen : akuntansi manajemen
menghasilkan informasi untuk pengguna
internal. Akuntansi manajemen
mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur
dan mengklasifikasikan, dan melaporkan
informasi yang bermanfaat bagi pengguna
internal dalam merencanakan dan
mengambil keputusan.
Akuntansi manajemen berkaitan dengan masalah penyajian
informasi yang diperlukan oleh suatu organisasi.
Akuntansi manajemen yaitu akuntansi yang menyajikan informasi
keuangan untuk pihak internal perusahaan, sedangkan akuntansi
keuangan menyajikan informasi keuangan untuk pihak eksternal
perusahaan.

Akuntansi manajemen adalah suatu kegiatan/proses yang meng-


hasilkan informasi keuangan bagi manajemen untuk pengambilan
keputusan ekonomi dalam melaksanakan fungsi manajemen.

Akuntansi: suatu kegiatan yang menyajikan informasi, terutama yang


bersifat keuangan, mengenai suatu kesatuan ekonomi yang digunakan
untuk pengambilan keputusan ekonomi (AICPA – American Institute of
Certificate Public Accountants)
Fungsi Manajemen
 Perencanaan

Proses penentuan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan


oleh suatu organisasi pada masa yang akan datang,
termasuk di antaranya adalah penetapan tujuan organisasi.

 Koordinasi
Proses yang mengintegrasikan kegiatan masing-masing bagian di
dalam organisasi agar terjalin kerja sama untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.

 Pengendalian
Proses yang menjamin bahwa organisasi melaksanakan strateginya
sesuai dengan tujuan yang diharapkan
Akuntansi sebagai suatu sistem
pengolahan informasi keuangan
System Informasi Akuntansi

Informasi
Akuntansi
Data PROSES

Masukan Keluaran
 Akuntansi manajemen dapat dipandang
sebagai suatu sistem informasi yang
menghasilkan keluaran (output) dengan
menggunakan masukan (input) dan
memprosesnya untuk mencapai tujuan
khusus manajemen.

 Proses (pengolahan) adalah inti dari suatu


sistem informasi akuntansi manajemen dan
digunakan untuk mengubah masukan
menjadi keluaran yang memenuhi tujuan
suatu sistem.
Akuntansi manajemen sebagai
suatu tipe akuntansi

Akuntansi Keuangan

Tipe
Akuntansi

Akuntansi Manajemen
Perbedaan Akuntansi Manajemen dengan
Akuntansi Keuangan
Akuntansi
Faktor Akuntansi Keuangan
Manajemen
Pemakai Informasi Pihak eksternal Pihak internal
(manajemen)
Dasar penyajian Disusun berdasarkan Disusun berdasarkan
informasi Prinsip Akuntansi tipe informasi
Indonesia
Fokus informasi Posisi kemampuan Informasi keuangan
keuangan perusahaan dari bagian-bagian
secara keseluruhan dlm perusahaan
Orientasi informasi Data masa lalu Data masa lalu dan
masa yg akan datang
Tipe informasi Informasi moneter Informasi moneter dan
non moneter
Ketepatan informasi Data disajikan lebih Ditekankan pada
tepat ketepatan waktu
Persamaan Akuntansi Manajemen dengan
Akuntansi Keuangan

1. Keduanya sama-sama tipe informasi akuntansi


2. Prinsip akuntansi yang digunakan untuk penyusunan informasi
akuntansi keuangan juga relevan digunakan untuk penyusunan
informasi akuntansi manajemen.
3. Data yang digunakan untuk kedua tipe informasi tersebut, sama-
sama berasal dari informasi operasi
 Prinsip akuntansi yang lazim yang diterima baik dalam
akuntansi keuangan kemungkinan besar juga merupakan
prinsip pengukuran yang relevan pula dalam akuntansi
manajemen.
 Sebagai contoh:
akuntansi keuangan menganut prinsip perbandingan
pendapatan dengan biaya yang bersangkutan dengan
pendapatan tersebut dalam menghitung laba yang diperoleh
perusahaan dalam periode akuntansi tertentu. Demikian
pula akuntansi manajemen menganut prinsip yang sama
dalam mengukur laba yang diperoleh divisi tertentu untuk
mengukur prestasi manajer divisi yang bersangkutan.
 Akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen
menggunakan informasi operasi yang sama sebagai
bahan baku untuk menghasilkan informasi yang
disajikan kepada pemakainya.
 Oleh karena itu, dalam pengolahan infromasi keuangan
dipakai pedoman bahwa prinsip akuntansi yang lazim
dipakai sebagai acuan dalam mengumpulkan data dasar
guna menghasilkan informasi yang akan diolah melalui
akuntasi keuangan maupun akuntansi manajemen.
Sudut pandang terhadap
akuntansi manajemen

Sebagai Suatu Tipe Informasi

Akuntansi
Manajemen

Sebagai Suatu Tipe Akuntansi


 Tipe akuntansi, akuntansi manajemen merupakan
suatu sistem pengolahan informasi keuangan yang
digunakan untuk menghasilkan informasi
keuangaan bagi kepentingan pemakai intern
organisasi.
 Tipe informasi, akuntansi manajemen merupakan
tipe informasi kuantitatif yang menggunakan uang
sebagai satuan ukuran, yang digunakan untuk
membantu manajemen dalam pelaksanaan
pengelolaan perusahaan.
Informasi
Informasi manajemen berkaitan erat dengan informasi, karena
akuntansi manajemen merupakan salah satu tipe informasi.

Informasi

Informasi Kuantitatif Informasi Kualitatif

Informasi Akuntansi Informasi Non


Akuntansi

Informasi Operasi

Laporan Keuangan

Akuntansi Manajemen
Ada 3 macam informasi akuntansi, yaitu informasi operasi,
Laporan keuangan dan akuntansi manajemen.

Informasi operasi mempunyai peran penyedia data untuk penyusunan


laporan keuangan dan akuntansi manajemen.
Laporan keuangan merupakan hasil proses akuntansi keuangan, berisi
posisi keuangan dan hasil-hasil yang diperoleh perusahaan.
Akuntansi manajemen memberikan informasi keuangan untuk
manajemen, akuntansi manajemen memerlukan informasi keuangan
yang lebih terinci dibandingkan dengan informasi akuntansi keuangan.

Tipe-tipe Akuntansi Manajemen


1. Informasi Akuntansi Penuh (Full Accounting Information)

2. Informasi Akuntansi Diferensial

3. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban


Informasi Akuntansi Penuh (Full Accounting Inf.)
Menyajikan informasi mengenai pendapatan, total, biaya total
dan atau aktiva total baik pada masa lalu maupun masa yang akan
datang. Tipe informasi ini terutama berkaitan dengan biaya atau
disebut Informasi Akuntansi Biaya Penuh (Full Cost Accounting
Information).
 Informasi biaya penuh masa lalu digunakan untuk penyusunan
laporan keuangan, menentukan harga jual produk atau penyerahan
jasa, serta bermanfaat untuk menganalisis prestasi masing-masing
manajer dalam perusahaan.
 Informasi biaya penuh masa yang akan datang digunakan untuk
penyusunan perencanaan khususnya jangka panjang (penyusunan
program), selain itu digunakan untuk penetapan harga jual dalam
kondisi yang normal.
Informasi Akuntansi Differensial
Menyajikan informasi mengenai taksiran pendapatan, biaya dan
atau aktiva yang berbeda jika suatu tindakan tertentu dipilih,
dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain.
Jadi informasi akuntansi differensial berkaitan dengan pengambilan
keputusan dimasa yang akan datang.

Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban


Menyajikan informasi mengenai pendapatan, biaya atau aktiva yang
dikaitkan dengan bagian atau unit di dalam perusahaan, yang dipimpin
oleh seorang manajer yang bertanggungjawab terhadap bagian yang
bersangkutan (pusat pertanggungjawaban).
Informasi akuntansi pertanggungjawaban masa lalu bermanfaat untuk
menganalisis prestasi masing-masing manajer pusat pertanggung
jawaban.
Informasi akuntansi pertanggungjawaban masa yang akan
datang digunakan dalam kegiatan perencanaan, khususnya
perencanaan tahunan yang dikenal dengan Anggaran
(Budget).

Pendapatan dan Data masa yang


Data masa lalu
biaya atau aktiva akan datang
Penuh 1. Laporan keuangan 1. Penyusunan
2. Analisis prestasi program
manajer 2. Penentuan harga
3. Penentuan harga jual normal
berdasarkan kontrak
Diferensial Tidak ada Pemilihan alternatif

Pertanggung- Analisis prestasi manajer Penyusunan


jawaban anggaran
Keterkaitan akuntansi manajemen
dan akuntansi biaya
 Sistem akuntansi manajemen dibuat untuk mengukur dan
membebankan biaya perusahaan yang disebut objek biaya
 Objek biaya dapat berupa produk, pelanggan, departemen yang
digunakan untuk membebankan dan mengukur biaya
 Pembebanan biaya untuk menentukan biaya dari objek tersebut
merupakan informasi yang penting perlu diketahui manajer
 Manajer harus memahami biaya karena efiesiensi dan manfaat
dimasa yang akan datang
KLASIFIKASI, KONSEP DAN
TERMINOLOGI BIAYA
 KONSEP BIAYA
 Di dalam semua bisnis akan terjadi biaya (cost) dan biaya
(expense). Biaya sebagai cost berbeda dengan expense.
 Pengertian Cost
 Cost adalah semua biaya (kas atau sejenisnya yang
dikorbankan) untuk memperoleh atau memproduksi
barang yang dianggap akan memberi manfaat di waktu
yang akan datang dan oleh sebab itu akan dicantumkan
dalam neraca.
 Pengertian Expense
 Expense adalah pengeluaran untuk mendapatkan
pendapatan pada suatu periode tertentu yang
dikurangkan pada pendapatan untuk memperoleh laba.
 Biaya dlm Akuntansi Keuangan:
Suatu pengorbanan yang dilakukan untuk mendapatkan
barang atau jasa.
 Dalam Akuntansi Manajemen:

- Biaya (Cost) adalah kas atau setara kas yang


dikorbankan (dibayarkan) untuk barang atau jasa yang
diharapkan memberikan manfaat (pendapatan) pada saat
ini atau di masa mendatang bagi organisasi.
- Biaya yang akan memberikan manfaat (benefit) hanya
pada periode berjalan (current periode) biasanya dicatat
sebagai beban.
Meskipun semua bisnis memiliki biaya namun biaya
tersebut akan berbeda jika jenis bisnisnya berbeda. Jenis
bisnis ada 3 yaitu :
1. Manufaktur. Perusahaan yang memproduksi bahan baku
menjadi barang jadi
2. Dagang. Perusahaan yang membeli barang dan
kemudian menjualnya kembali tanpa proses lebih lanjut. 
3. Jasa. Perusahaan yang hanya menyediakan jasa
MANFAAT INFORMASI BIAYA BAGI MANAJER
Penilaian Persediaan yakni untuk mengetahui biaya mana
yang akan dilekatkan (dibebankan) dalam persediaan
perusahaan.
Penentuan Laba Usaha  yakni : untuk mengetahui biaya
mana saja yang akan dikurangkan dari pendapatan dalam
laporan laba rugi untuk menentukan laba usaha selama
periode tertentu.
Perencanaan Keuangan  yakni : mengetahui perencanaan
biaya masa depan dengan tujuan finansial yang dikehendaki.
Pengendalian Kegiatan Usaha  yakni : Mengetahui informasi
tentang hasil biaya sesungguhnya dibandingkan dengan biaya
yang dianggarkan.
Pengambilan Keputusan yakni : untuk mengetahui keputusan
apa yang harus diambil dlm menghadapi berbagai alternatif
tindakan yang berhubungan dengan biaya
KLASIFIKASI BIAYA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Dalam akuntansi manajemen terdapat banyak sekali istilah biaya dan biaya-
biaya ini diklasifikasikan secara berbeda sesuai dengan kebutuhan
manajemen.  Klasifikasi biaya biasanya tergantung tipe organisasinya, misalnya
manufaktur, perdagangan, dan jasa. Mari terlebih dahulu kita membahas biaya
pada perusahaan manufaktur.
1.  Biaya produksi.
Kebanyakan perusahaan manufaktur membagi biaya ke manufaktur ke
dalam 3 kategori besar: biaya langsung, biaya tenaga kerja, biaya overhead
pabrik.
a. Biaya Langsung adalah bahan yang menjadi bagian terpisahkan dari produk
jadi dapat ditelusuri secara fisik dan mudah ke produk tersebut.
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung adalah biaya tenaga kerja yang dapat
ditelusuri dengan mudah ke produk jadi. Contoh, tukang kayu, tukang batu,
operator mesin.
c. Biaya Overhead Pabrik adalah biaya yang tidak termasuk dalam biaya
langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Jenis biiaya ini misalnya seperti
biaya bahan tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya
pemeliharaan dan perbaikan peralatan produksi, listrik dan penerangan, pajak
property, penyusustan, asuransi fasilitas-fasilitas produksi.
2.  Biaya Non Produksi
Jenis biaya non produksi dipilah menjadi dua yaitu:
a.    Biaya penjualan dan marketing
Biaya penjualan dan marketing termasuk semua biaya yang diperlukan untuk
menangani pesanan konsumen dan memperoleh produk atau jasa untuk
disampaikan kepada konsumen. Biaya marketing meliputi pengiklanan,
pengiriman, perjalanan dalam rangka penjualan, komisi penjualan, gaji dan
bagian penjualan, komisi penjualan, gaji untuk bagian penjualan, biaya gudang
produk jadi.
b.    Biaya Administrasi
Biaya administrasi meliputi eksekutif, organisasional, dan klerikal yang
berkaitan dengan manajemen umum organisasi. Contohnya adalah
kompensasi eksekutif, akuntansi umum, secretariat, public relation, dan biaya
sejenisnya.

Biaya Periode Dan Biaya Produk


Pada perusahaan manufaktur terdapat biaya periode dan biaya produk.
A.   Biaya Periode adalah biaya yang ditemukan sebagai lawan (pengurang)
pendapatan pada periode tertentu. Semua biaya biaya penjualan dan
administrasi dalah merupakan biaya periode.
B.    Biaya Produk adalah biaya yang terdiri dari semua biaya yang masuk
dalam pembelian atau pembuatan barang. Biaya produk terlihat melekat pada
unit produk yang dibeli atau dibuat.
Untuk membantu manajemen menganalisis biaya pabrikasi
produknya, biaya pabrikasi pada umumnya di bagi ke
dalam tiga komponen, yakni :
Bahan baku langsung

Tenaga kerja langsung

Overhead pabrikasi

Dalam Perusahaan Pabrikasi (manufactured products)


Total Biaya : Biaya Produk + Biaya periode
Biaya produk : 
Biaya bahan baku langsung + Biaya tenaga kerja langsung + Biaya overhead pabrikasi.

Biaya Periode :
Biaya pemasaran/penjualan + Biaya administratif dan umum
SISTEM JUST IN TIME (JIT) &
SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC)
Just In Time
Just In Time merupakan suatu filosofi yang memusatkan pada eliminasi aktivitas pemborosan dengan cara memproduksi
produk sesuai dengan permintaan konsumen dan hanya membeli bahan sesuai dengan kebutuhan produksi dengan
tujuan strategis meningkatkan laba, meningkatkan mutu, mengendalikan sediaan, dan memperbaiki kinerja pengiriman
(RA. Supriyono, 1999).

Activity Based Costing


Activiti Based Costing adalah suatu sistem biaya yang mengumpulkan
biaya-biaya ke dalam aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam perusahaan
lalu membebankan biaya atau aktivitas tersebut kepada produk atau
jasa, dan melaporkan biaya aktivitas dan produk atau jasa tersebut
pada manajemen agar selanjutnya dapat digunakan untuk perencanaan,
pengendalian biaya, dan pengambilan keputusan. (Charles T. Hongren,
Sundem, & Stratton, 1996 : 502).
Konsep Dasar Just In Time
Terdapat empar konsep dasar dalam melaksanakan JIT, yaitu:
1.Produksi JIT adalah memproduksi apa yang dbutuhkan, hanya pada saat dibutuhkan dan
dalam jumlah yang diperlukan.
2.Autonomasi, merupakan suatu unit pengendalian cacat secara otomatis yang tidak
memungkinkan unit cacat mengalir ke proses berikutnya.
3.Tenaga kerja yang fleksibel, pekerja dengan fungsi ganda.

4.Pemikiran kreatif, yang berarti memperhatikan saran para pekerja.

Penerapan Just In Time


1.Aliran Material yang lancer,

2.Pengurangan waktu set-up,

3.Pengurangan lead time vendor,

4.Komponen zero defect,

5.Kontrol lantai produksi yang disiplin


Penerapan Sistim dan Mertode Just In Time
Metode pelancaran produksi, untuk menyesuaikan diri dengan perubahan permintaan.

Perpendekan waktu penyiapan, untuk mengurangi waktu pesanan produksi.

Tata ruang mesin dan pekerja fungsi ganda untuk konsep tenaga kerja yang fleksibel.

Aktivitas perbaikan melalui kelompok kecil dan sistem saran untuk meningkatkan moril
tenaga kerja.
Sistem pengendalian visual untuk mencapai konsep autonomasi.

Sistem manajemen fungsional untuk mempromosikan pengendalian mutu ke seluruh


bagian perusahaan.

Prinsip – Prinsip Just In Time


1. Simplification, merupakan salah satu tools just in time dalam penyederhanaan proses
yang ada.
2.Cleanliness and Organization, merupakan aturan dalam organisasi dan perusahaan

3.Visibility, membuat agar kesalahan terlihat.

4.Cycle time, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu produk.

5.Agility, kekuatan dalam pembuatan produk

6.Variability Reduction, kemampuan mengurangi hal-hal yang tidak diperlukan.

7.Measurement, pengertian akan proses keseluruhan.


Metode Menghitung Harga Pokok Produk Activity Based Costing
1.Metode Harga Pokok Penuh (Full Costing)
Metode harga pokok penuh merupakan metode penentuan harga
pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke
dalam harga pokok produk yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang bersifat
tetap maupun variable
2. Metode Harga Pokok Variabel (Variable Costing)
Metode harga pokok variabel merupakan metode penentuan harga
pokok produksi yang hanya mempehitungkan biaya produksi yang
bersifat variabel ke dalam harga pokok produksi. Biaya tersebut
meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik variabel.
Activity Based Costing System
timbul sebagai akibat dari kebutuhan manajemen akan informasi
akuntansi yang mampu mencerminkan konsumsi sumber daya
dalam berbagai aktivitas untuk menghasilkan produk. Kebutuhan
akan informasi biaya yang akurat tersebut disebabkan oleh hal-
hal sebagai berikut:
1.Persaingan global (Global Competition)
2.Penggunaan teknologi
3.market–driven strategy.
4.Market–driven strategy menuntut manajemen untuk inovatif
5.Pemanfaatan teknologi komputer dalam pengolahan data
akuntansi memungkinkan dilakukannya pengolahan berbagai
informasi biaya yang sangat bermanfaat dengan cukup akurat.
Keyakinan Dasar Yang Melandasi Activity Based Costing

1.Costis caused
Biaya ada penyebabnya dan penyebab biaya adalah aktivitas.
Dengan demikian, pemahaman yang mendalam tentang aktivitas yang
menjadi penyebab timbulnya biaya akan menempatkan personal
perusahaan pada posisi yang dapat mempengaruhi biaya. ABC
System berangkat dari keyakinan dasar bahwa sumber daya
menyediakan kemampuan untuk melaksanakan aktivitas, bukan
sekedar menyebabkan timbulnya biaya harus dialokasikan.

2.The causes of cost can be managed


Penyebab terjadi biaya (yaitu aktivitas) dapat dikelola. Melalui
pengelolaan terhadap aktivitas yang menjadi penyebab terjadinya
biaya, personel perusahaan dapat mempengaruhi biaya. Pengelolaan
terhadap aktivitas memerlukan berbagai informasi tentang aktivitas.
Manfaat Activity Based Costing bagi pihak manajemen
1.Suatu pengkajian sistem biaya ABC dapat meyakinkan pihak manajemen bahwa mereka harus
mengambil sejumlah langkah untuk menjadi lebih kompetitif.
2.Pihak manajemen akan berada dalam suatu posisi untuk melakukan penawaran kompetitif yang
lebih wajar.
3.Sistem biaya ABC dapat membantu dalam pengambilan keputusan (management decision making)
membuat-membeli yang manajemen harus lakukan, disamping itu dengan penentuan biaya yang
lebih akurat maka maka keputusan yang akan diambil oleh phak manajemen akan lebih baik dan
tepat.
4.Mendukung perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement), melalui analisa
aktivitas, sistem ABC memungkinkan tindakan eleminasi atau perbaikan terhadap aktivitas yang
tidak bernilai tambah atau kurang efisien.
5.Memudahkan penentuan biaya-biaya yang kurang relevan (cost reduction), pada sistem tradisional,
banyak biaya-biaya yang kurang relevan yang tersembunyi.
6.Dengan analisis biaya yang diperbaiki, piliak manajemen dapat melakukan analisis yang lebih
akurat mengenai volume produksi yang diperlukan untuk mencapai impas (break even) atas produk
yang bervolume rendah.
PERILAKU BIAYA :
ANALISIS DAN PENGGUNAAN DANA
A. PERILAKU BIAYA
Pengertian perilaku biaya

Setiap aktivitas perusahaan yang melibatkan kegiatan ekonomi maka


konsekuensi yang didapat adalah harus mampu mewujudkan tujuan
perusahaan yaitu memperoleh keuntungan yang semaksimal mungkin
dengan pengeluaran biaya yang minimum.
Prinsip ekonomi tersebut kemudian diinterpretasikan kedalam lingkungan
perusahaan, terlebih khususnya perusahaan manufaktur yang memiliki
banyak penggunaan biaya dalam kegiatan operasionalnya, seperti biaya
bahan baku yang digunakan, biaya tenaga kerja, overhead, dan lain-lain.
Dalam buku Akuntansi manajemen karangan Baldric Siregar, dkk (2013:73)
bahwa pengertian dari perilaku biaya adalah pola yang menggambarkan
bagaimana jumlah biaya yang bervariasi atas perubahan aktivitas bisnis.
Analisa Perilaku Biaya
Dalam menjalankan kegiatan suatu perusahaan masa kini dan menghadapi era
globalisasi, perusahaan dituntut efisien dan ekonomis serta dapat mengantisipasi
perkembangan yang terjadi dimasa yang akan datang.
Hal ini penting karena dalam persaingan global hanya perusahaan yang
menjalankan kegiatan/beroperasi secara efisien, ekonomis dan produktif yang
mampu memenangkan persaingan.
Penggolongan biaya sesuai dengan perilaku biaya merupakan faktor kunci yang
sangat penting didalam menaksir biaya masa depan dan bermanfaat untuk
pengambilan keputusan.
Terdapat tiga faktor penting yang mempengaruhi perilaku biaya. Ketiga faktor
yang mempengaruhi biaya tersebut adalah
1. Pengaruh manajemen terhadap biaya
2. Karakteristik biaya dihubungkan dengan keluarannya
3. Pengaruh perubahan volume kegiatan terhadap biaya.
Selain ketiga macam faktor tersebut diatas, sebenarnya masih banyak faktor Yang
lain mempengaruhi perilaku biaya. Faktor ini dapat berasal dari internal organisasi
dan ekstemal organisasi. Seperti : kebijaksanaan pemerintah dibidang ekonomi
dan politik, tingkat inflasi dan deflasi perubahan pasar dan persaingan serta
lainnya.
Pengaruh Manajemen Terhadap Biaya
Manajemen merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perubahan
biaya. Atas dasar pengaruh manajemen terhadap biaya yang dapat digolongkan
menjadi dua :
1. Biaya Terkendali
Biaya terkendali adalah biaya yang langsung dapat dipengaruhi oleh seorang
manajer tingkatan tertentu dalam jangka waktu tertentu.
Contoh : Biaya bahan baku besarnya ditentukan oleh dua taktor penting yakni
harga bahan baku per unit dan kwantitas bahan baku . Manajer yang dapat
mempengaruhi atau mengendalikan harga bahan baku adalah manajer
pembelian karena dia memiliki wewenang untuk memperoleh bahan baku per
unit.
Oleh karena itu manajer pembelian bertanggung jawab terhadap harga bahan
baku . Di lain pihak manajer produksi dapat mempengaruhi atau mengendalikan
kuantitas bahan baku sehingga dapat mempengaruhi besamya kuantitas bahan
baku yang digunakan.

2. Biaya Tidak Terkendalikan (Uncontrollable Cost)


Biaya tidak terkendalikan adalah biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh
seorang manajer atau pejabat tingkatan tertentu berdasar wewenang yang dia
miliki atau tidak dapat dipengaruhi oleh seorang manajer tertentu dalam jangka
waktu tertentu.
B. PEMICU BIAYA DALAM PERILAKU BIAYA

Pengertian Pemicu biaya


Disebut juga dengan cost driver adalah setiap aktivitas yang menimbulkan
biaya. Cost Driver merupakan factor yang dapat menerangkan konsumsi
biaya-biaya overhead. Factor ini menunjukkan suatu penyebab utama tingkat
aktivitas yang akan menyebabkan biaya dalam aktivitas-aktivitas selanjutnya.

Faktor dalam Pemilihan Pemicu Biaya


Menurut Cooper dan Kaplan (1991:383) mengatakan bahwa terdapat tiga
faktor yang dapat digunakan dalam memilih cost driver, yaitu:
1.Kemudahan untuk memperoleh data yang dibutuhkan oleh cost
driver tersebut.
2.Korelasi antara konsumsi dari aktivitas seperti yang digambarkan
melalui cost driver dengan konsumsi yang sesungguhnya.
3.Pengaruh cost driver terhadap perilaku

Cost driver  yang digunakan dalam ABC Systems sangat bergantung pada 


tingkat keakurasian biaya yang diharapkan yang akan dilaporkan dan
tingkat diversifikasi produk yang diproduksi. Semakin tinggi tingkat keakuratan
yang diharapkan dan semakin besar tingkat diversifikasi produk, maka
semakin banyak cost driver yang harus digunakan.
C. JENIS-JENIS POLA PERILAKU BIAYA
Jika kita  berbicara mengenai perilaku, maka konsekuensinya kita harus tahu apa saja
yang termasuk kedalam perilaku tersebut begitupun dengan biaya, jika dalam hal ini kita
membicarakan  biaya, maka kita harus tahu apa saja yang termasuk kedalam kategori
biaya tersebut, berikut beberapa jenis-jenis perilaku biaya :
 1.) Biaya Variabel ( Variable Cost )
Biaya variable adalah Biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan
aktivitas dan volume produksi, sementara jumlah perunitnya tidak berubah.
Jenis Organisasi Biaya yang biasanya bersifat Variabel terhadap
volume output
Perusahaan dagang Harga pokok (produk) penjualan
Contoh Perusahaan Manufaktur Biaya produksi (BB, TKL)
Biaya Porsi variabel biaya overhead
Variabel
Perusahaan dagang dan Perusahaan Manufaktur Biaya penjualan, umum dan adm.
Komisi, biaya pengiriman, dll
Perusahaan Jasa Bahan habis pakai, perjalanan, dll

 Biaya Variabel Sejati (Engineered variable cost)


Engineered variable cost atau true variable cost yaitu biaya yang memiliki spesifikasi hubungan fisik yang eksplisit
dengan pelaksanaan suatu aktivitas. Biaya ini timbul dalam rangka aktivitas operasi normal perusahaan.
Contoh konkrit untuk biaya ini adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang berubah volumenya
karna proses perekayasaan produk.
 Biaya Variabel Bertahap (Discretionary variable cost)
Discretionary variable cost atau step variable cost yaitu semacam biaya discretionary yang memiliki pola grafis
variabilitas, tetapi bukan karena alasan yang sama seperti bahan langung atau tenaga kerja langsung.
Pertambahan biaya ini mungkin lebih berhubungan dengan otoritas manajemen dalam membelanjainya.
2.) Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya Tetap merupakan biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa
terpengaruh oleh tingkat aktivitas. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahan
aktivitas. 
Karena total biaya bersifat konstan, jumlah biaya tetap per-unit akan semakin kecil
bila tingkat aktivitasnya naik.
Tipe-tipe biaya tetap :
Biaya tetap biasanya disebut biaya kapaitas (capacity cost) sebab biaya tersebut
terjadi karena adanya gedung, peralatan, karyawan profesional yang terlatih dan
item lainnya yang dibutuhkan untuk menyediakan kapasitas pokok untuk
mempertahankan aktivitasnya.
Biaya tetap yang telah ditentukan (committed fixed cost)

Committed fixed cost meliputi biaya-biaya tetap yang berhubungan dengan


investasi dalam fasilitas, peralatan, dan struktur dasar organisasai sebuah
perusahaan.
Contoh biaya ini meliputi ; penyusutan gedung dan peralatan, pajak bangunan,
asuransi, dan gaji manajemen puncak dan karyawan operasional.
Biaya Tetap Kebijakan (Discretionary fixed cost)

Discretionary fixed cost atau dikenal juga sebagai managed fixed cost meliputi
biaya-biaya tetap yang timbul dari keputusan-keputusan tahunan manajeman
untuk membelanjai bidang-bidang biaya tetap tertentu seperti iklan, dan penelitian.
3.) Biaya Semivariabel (mixed cost)
Merupakan biaya yang terdiri atas elemen biaya variabel maupun biaya
tetap. Disebut juga dengan biaya campuran.

Biaya semi variabel memiliki karakteristik sebagai berikut :


1.) Biaya semi variabel jumlah totalnya berubah sesuai dengan
perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat-sifat perubahannya tidak
sebanding. Semakin tinggi volume kegiatan semakin besar jumlah total
biaya, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah pula jumlah
total biaya, tetapi perubahannya tidak sebanding (not proportional).
2.) Biaya semi variabel per satuan berubah terbalik dihubungkan dengan
perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding. Sampai
dengan tingkat kegiatan tertentu, semakin tinggi volume kegiatan
semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin
tinggi biaya satuan.

Contoh biaya semi variabel misalnya : biaya reparasi dan pemeliharaan


aktiva tetap, biaya kendaraan, biaya listrik, biaya telpon.
Untuk tujuan perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengendalian
biaya maka biaya semi variabel harus dipisahkan ke dalam biaya tetap
dan biaya variabel.
Pemisahan Biaya Semi Variabel
Untuk memisahkan biaya semi variabel ke dalam biaya tetap dan biaya
varibel dapat digunakan beberapa pendekatan pemisahan yang meliputi :
Pendekatan lntuisi

Pendekatan intuisi atau metode intuisi menggolongkan biaya kedalam


biaya tetap dan biaya variabel dengan meneliti kegiatan (misalnya
kegiatan produksi), adanya surat-surat keputusan manajemen, dan
kontrak-kontrak perjanjian dengan pihak lain.
Pendekatan Engineering

Pendekatan engineering (engineering approach) adalah metode estimasi


biaya dengan cara mengidentifikasikan hubungan fiisik antara kegiatan
(misalnya kegiatan pabrik) dengan biaya.
Pendekatan Perilaku Biaya Sesungguhnya Masa Lalu

Pendekatan engineering meskipun dapat menentukan variabel biaya


dengan relatif teliti tetapi seringkali memerlukan biaya yang terlalu mahal.
Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dipakai pendekatan perilaku
biaya sesungguhnya masa lalu untuk menaksir biaya masa datang.
D. ESTIMASI BIAYA
Pengertian Estimasi Biaya

Estimasi biaya membantu manajemen untuk memprediksi berapa besarnya biaya pada
level aktivitas yang direncanakan termasuk menyusun perencanaan kegiatan dan
menyusun anggaran. 
Estimasi biaya adalah proses menaksir hubungan antara biaya-biaya dan pengarah
biaya yang menyebabkannya. Beberapa biaya-biaya secara langsung dihubungkan
dengan suatu aktivitas dan dapat diperkirakan didasarkan pada aktivitas itu.
Dalam melakukan estimasi (penghitungan) biaya diperlukan :
Pengetahuan dan keterampilan teknis estimator, seperti membaca gambar (membaca
stuasi)
 Personal  jugdement  berdasarkan  pengalaman  estimator

Estimasi biaya digunakan untuk membantu memprediksi berapa besarnya biaya pada
level aktivitas yang direncanakan. Beberapa biaya secara langsung dihubungkan
dengan suatu aktivitas yang dapat diperkirakan berdasarkan pada aktivitas tersebut.
 Metode Estimasi Biaya
Metode estimasi digunakan untuk memisahkan biaya semi variable menjadi
biaya variable dan biaya tetap, yang meliputi :
1. Industrial engineering method
Yakni dengan memfokuskan berapa biaya yang digunakan untuk
menghasilkan suatu produk dengan fasilitas produksi paling efisien.
2. Conference method
Estimasi biaya berdasarkan analisis dan pendapat mengenai biaya dan cost
driver-nya yang dikumpulkan dari berbagai departemen dalam perusahaan
(purchasing, proses manufaktur, karyawan dsb).
3. Account Analysis method
Yakni mengklasifikasikan biaya variable, tetap, dan semi variabel dengan
berdasar akun atau pengamatan terhadap perilaku biaya yang terjadi
sebelumnya.
4. Quantitative Analysis method
Analisis kuantitatif ini menggunakan metode matematis formal untuk
menyesuaikan fungsi biaya dengan observasi data masa lalu.
HARGA POKOK VARIABEL
(Variable Costing)
 Harga pokok produk dapat ditentukan dengan dua
metode yaitu variabel costing (harga pokok variabel) dan
full costing (harga pokok penuh).
 Penentuan harga pokok variabel (variable costing) atau
harga pokok langsung (direct costing) atau harga pokok
marginal (marginal costing) adalah cara menentukan
harga pokok dengan membebankan elemen biaya
produksi variabel saja ke dalam harga pokok produk.
Sedangkan biaya produksi tetap, yaitu biaya overhead
pabrik tetap bersama dengan elemen biaya tetap lainnya
merupakan biaya periodik.
 Full costing disebut pula dengan harga pokok
penuh, harga pokok konvensional (conventional
costing), harga pokok penyerapan (absorption
costing) adalah cara penentuan harga pokok yang
membebankan semua elemen biaya produksi baik
tetap maupun variabel ke dalam harga pokok produk.
Jadi pada konsep ini semua biaya produksi
merupakan biaya produk (product cost) dan biaya
non produksi merupakan biaya periode (period cost).

 Margin kontribusi (contribution margin) atau laba


marginal (marginal income) adalah selisih
pendapatan penjualan dengan semua biaya variabel.
Margin kontribusi dihitung dengan cara
mengurangkan biaya variabel, baik untuk biaya
produksi maupun non produksi, dari penjualan.
CONTOH 
• QST corporation memproduksi satu jenis produk dan memiliki
kapasitas normal sebesar 20.000 unit per kuartal atau 80.000 per
tahun. Biaya standar variabel per unit terdiri atas $ 30 bahan baku
langsung, $ 22 TKL, serta $ 8 overhead pabrik variabel. Overhead
pabrik tetap dianggarkan sebesar $ 1.200.000 per tahun atau $
300.000 per kuartal ( $ 15 per unit pada kapsitas normal dengan
perhitungan biaya penyerapan penuh). Overhead dibebankan
berdasarkan jumlah unit diproduksi. Beban pemasaran dan
administrasi tetap adalah $ 200.000 per kuartal atau $ 800.000 untuk
tahun tersebut. Beban pemasaran variabel sebesar $ 5 per unit dan
harga jual sebesar $ 100.
• Varians bahan baku, TKL dan varians terkendali dari FOH untuk
tahun 20xx memiliki total nilai bersih yang tidak menguntungkan
masing-masing sebesar $ 15.000, $ 19.000, $ 14.000 dan $ 17.000
untuk kuartal pertama, kedua, ketiga dan keempat.
• Diminta: Susunlah laporan laba rugi dengan metode variable costing
dan full costing
Latihan soal

 Sebutkan dua tipe akuntansi dan jelaskan dua sifat umum yang
sama diantara kedua tipe akuntansi tersebut
 Pemakai luar dan pemakai intern perusahaan mempunyai
kepentingan yang berbeda terhadap informasi yang dihasilkan
oleh akuntansi. Jelaskan perbedaan tersebut!
 Lingkup yang dicakup oleh informasi yang dihasilkan oleh
akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen adalah berbeda.
Jelaskan perbedaan tersebut!
 Jelaskan mengapa umumnya manajemen lebih menyukai
informasi kuantitatif dalam mengurangai ketidakpastiannya
dalam pengmbilan keputusan?
SOAL 1-1
Berikut ini adalah informasi yang berhubungan dengan biaya manufaktur
pada PT Bagaskara untuk bulan Maret 1999:
lTenaga kerja langsung bekerja dengan total 600 jam termasuk jam lembur
sebanyak 100 jam. Tarif upah adalah Rp100.000 per jam, sedangkan tarif
upah lembur adalah Rp150.000 per ja. (catatan: upah lembur seluruhnya
diakui sebagai biaya tenaga kerja langsung).
lBahan baku awal periode berjumlah Rp85.500.000. Pembelian yang
dilakukan selama periode ini berjumlah Rp34.500.000 dan persediaan
bahan baku pada akhir periode tidak ada.
lDepresiasi peralatan pabrik adalah Rp100.000.000

lBiaya asuransi peralatan pabrik yang dikonsumsi periode ini adalah


Rp6.000.000
lBiaya tenaga kerja tidak langsung (gaji supervisor pabrik) berjumlah
Rp20.000.000
Kerjakan instruksi-instruksi berikut ini:
a.Hitunglah biaya utama (prime cost) untuk bulan Maret 1999.

b.Hitungah biaya konversi untuk bulan Maret 1999.


jawab
SOAL 1-2
Berikut adalah informasi yang berhubungan dengan biaya manufaktur pada
PT Cendrawasih untuk bulan Mei 1999:
Kerjakanlah instruksi-instruksi berikut ini:
•Susunlah laporan harga pokok produksi
•Susunlah laporan harga pokok penjualan
Keterangan Jumlah

Biaya tenaga kerja langsung Rp130.000.000

Pembelian bahan baku 80.000.000


Supplies yang digunakan 6.750.000

Asuransi pabrik 3.500.000


Depresiasi mesin pabrik 20.000.000

Supervisi pabrik 12.300.000


Pemakaian bahan penolong 27.450.000

Persediaan produk dalam proses awal 125.000.000


Persediaan produk dalam proses akhir 142.500.000
Persediaan bahan baku awal 40.000.000

Persediaan bahan baku akhir 20.000.000


Persediaan produk jadi awal 56.850.000

Persediaan produk jadi akhir 32.500.000


jawab
UTS

Anda mungkin juga menyukai