Anda di halaman 1dari 2

Sebutkan contoh peran akuntan manajemen dalam rangka menjaga perilaku etis nya dan disertai

dengan penjelasannya ?

Peran akuntan manajemen dalam rangka menjaga perilaku etis sebagai berikut :

1. Whistle Blowing

Akuntan manajemen merupakan kontroler dan navigasi dalam organisasi maka akuntan manajemen
harus mampu menjadi penegak moral dan penjaga etika dalam organisasi dari tindakan curang yang
mengancam keselamatan organisasi. Whistle blowing atau mengungkapkan aib, Motivasi utamanya
adalah moral. Whistle blowing bias juga sebagai pembuka rahasia perusahaan.

Contohnya seorang karyawan melaporkan kecurangan Rumah sakit dalam membuang limbah hasil
kegiatan pemusnahan obat yang telah kadaluwarsa ke laut.

2. Creative Accounting Creative Accounting adalah proses mengatur laporan keuangan. Beberapa
oknum dalam perusahaan sering menggunakan pemahaman pengetahuan akuntansi (misalnya
pemahaman terhadap: kebijakan, standar, metode, dan teknik) yang digunakan untuk memanipulasi
pelaporan keuangan (Amat, Blake dan Dowd, 1999). Pihak pihak yang bisa terlibat di dalam proses
creative accounting seperti pimpinan atau manajer, akuntan perusahaan, pemerintah, asosiasi industri,
dan perusahaan lainnya.

Creative accounting (manajemen laba), bukan merupakan tindakan melanggar aturan, karena dalam
membuat laporan keuangan dapat memilih berbagai metode atau kebijakan dan teknik-teknik
akuntansi sesuai kebutuhannya. Namun, kebijakan, standar, metode, dan teknik-teknik akuntansi
didasarkan pada kepentingan oportunistis, maka tindakan tersebut 1.40 Akuntansi Manajemen
sehingga menjadi tidak etis. Akuntan manajemen harus mampu menjadi pengawal perilaku etis
tersebut. Menurut Watt dan Zimmerman (1986), manajer dalam memilih kebijakan akuntansi seringkali
dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu skema bonus, kos politik, dan adanya perjanjian utang kepada pihak
ketiga.

Watt dan Zimmerman mengajukan tiga buah hipotesis yaitu :

a. Bonus plan hyphotesis yaitu perilaku manajer sering dipengaruhi oleh skema bonus yang didasarkan
atas laba yang diperoleh. Hal ini berdampak manajemen akan memilih kebijakan dan metode-metode
akuntasi yang dapat meningkatkan laba, dengan tujuan mendapatkan bonus yang besar.

b. Debt convenant hyphotesis. Dalam suatu perjanjian utang tercantum syarat-syarat yang harus selalu
dipenuhi oleh pihak manajemen. Syarat-syarat berbasis pada laporan keuangan. Oleh karena itu pihak
manajemen berusaha mengatur agar rasio keuangan sesuai dengan syarat-syarat yang ada dalam
perjanjian.

c. Political cost hyphotesis. Jika manajemen tahu bahwa besarnya laba yang dilaporkan akan menjadi
perhatian banyak pihak, maka manajemen akan mengatur angka laba yang dilaporkan.

3. Fraud Accounting Fraud adalah tindakan yang dilakukan secara sengaja dalam hal penggunaan
sumber daya perusahaan secara tidak wajar dan salah menyajikan fakta untuk memperoleh keuntungan
pribadi. Fraud adalah penipuan yang disengaja. penipuan yang disengaja seperti: berbohong, menipu,
menggelapkan dan mencuri, oleh karenanya tidak etis dan tidak bermoral. Penggelapan disini adalah
mengubah asset atau kekayaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya secara tidak wajar untuk
kepentingan salah satu oknum. Akuntan manajemen harus mampu meminimalkan hal-hal tersebut yang
kemungkinan akan terjadi di suatu perusahaan.

Sumber : EKMA 4314 modul 1 hal. 1.38-1.41

Anda mungkin juga menyukai