Anda di halaman 1dari 10

SOAL NO.

1 keuntungan dan resiko menggunakan ERPS


Pada organisasi atau perusahaan yang tidak menerapkan sistem ERP, umumnya
menggunakan sistem database yang terpisah. Di mana setiap unit kerja memiliki database
tersendiri, seperti pemasaran yang memiliki database pemasaran, sumber daya manusia atau
HRD dengan database HRD tersendiri, purchashing memiliki database pembeliannya tersendiri,
dan bagian finance (keuangan) memiliki database keuangan tersendiri. Sistem terpisah demikian
memiliki database yang berbeda dan sering terjadi ketidaksesuaian sehingga sulit untuk
pengelolaannya.
ERP (Enterprise Resource Planning) ini dikembangkan untuk menggantikan sistem-
sistem yang terpisah tersebut menjadi terintegrasi sehingga pengelolaannya lebih efektif dan
efisien. Berikut di bawah ini adalah beberapa keuntungan yang bisa dinikmati oleh organasasi
yang berhasil menerapkan ERP.

1. Integrasi Bisnis & Akurasi Data yang Lebih Baik


Sistem ERP terdiri dari berbagai modul dan sub-modul yang dapat mewakili komponen bisnis
tertentu. Jika data yang dimasukan pada suatu modul (contohnya data penerimaan material)
maka modul-modul lain seperti “pembayaran” dan “persediaan” akan secara otomatis
diperbaharui juga. Pembaharuan ini terjadi secara realtime atau tepat pada waktu terjadinya
transaksi.

Data yang dimasukan tersebut hanya perlu sekali pemasukan saja yaitu saat terjadinya transaksi
sehingga tidak perlu lagi ada pemasukan data pada modul lainnya. Dengan demikian, kebutuhan
untuk beberapa kali entri data dapat dieliminasi (dihilangkan) dan kemungkinan terjadinya
kesalahan pengetikan data dan duplikat data juga dapat diminimalisasikan. Struktur database
yang terpusat juga memungkinkan administrasi dan keamanan yang lebih baik atau untuk
menghindari terjadi kehilangan data yang penting.

2. Perencanaan & Manajemen Sistem Informasi


Sistem ERP memiliki alat-alat pendukung pengambilan keputusan yang baik seperti alat
perencanaan dan alat simulasi yang dapat membantu manajemen untuk lebih tepat
memanfaatkan sumber dayanya seperti material, sumber daya manusia dan mesin atau peralatan
kerja. Dalam menyajikan laporan, sistem ERP dapat menghasilkan laporan standar yang
diperlukan oleh manajemen dan laporan tersebut dapat diakses oleh manajemen kapan saja saat
dibutuhkan.

3. Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas


Selain menyediakan perencanaan yang lebih baik, sistem ERP juga dapat meningkatkan efisiensi
pada aktivitas rutin harian seperti pemesanan, pengiriman, kinerja pemasok, manajemen kualitas,
manajemen kas, dan realisasi penjualan. Dengan adanya sistem ERP, siklus waktu penjualan ke
kas dan pembayaran ke pemasok pun dapat dipersingkat.

4. Pembentukan Standarisasi Prosedur


Sistem ERP didasarkan pada proses praktik Internasional terbaik yang diadopsi oleh organisasi
yang menerapkannya. Pekerjaan menjadi lebih terstruktur sehingga tidak tergantung pada
individu atau pekerja tertentu saja. Sistem ERP bagi sebuah perusahaan dapat meningkatkan
efisiensi dan efektifitas.

Software akuntansi online adalah salah satu sistem ERP yang dapat Anda gunakan untuk
menunjang kinerja perusahaan dalam hal pembuatan laporan keuangan. Jurnal adalah salah satu
software akuntansi online yang dapat membantu Anda mengelola keuangan hingga membuat
laporan keuangan secara instan di mana pun dan kapan pun. Dengan memiliki laporan keuangan,
Anda dapat lebih mudah melihat kondisi sekaligus menganalisa keuangan perusahaan. Temukan
info dan fitur lain dari Jurnal di sini.

Risiko Implementasi ERP


Dalam melakukan implementasi ERP, terdapat beberapa resiko yang dapat ditemui, yaitu

 Kegagalan implementasi ERP kebanyakan dikarenakan masalah dalam budaya


perusahaan yang belum menerima proses ini. Sehingga akan ada penentangan terhadap sistem
karena setiap orang dalam organisasi lebih mengenal sistem/proses lama. Hal ini juga disebabkan
karena data yang harus diisi lebih banyak dibandingkan dengan saat menggunakan sistem lama
 ERP tidak mendukung satu atau lebih proses bisnis yang penting karena salah memilih
ERP. Sehingga membutuhkan perubahan model ERP yang luas dan memakan waktu juga
menghabiskan dana.
 Penempatan individu yang tidak sesuai dengan kualifikasi yang disebabkan karena salah
memilih konsultan. Kebanyakan implementasi ERP melibatkan konsultan untuk membantu
dalam organisasi, banyaknya implementasi menyebabkan konsultan kekurangan kekurangan
SDM. Hal ini juga yang menyebabkan kegagalan dalam implementasi ERP
 Biaya juga merupakan salah satu resiko yang dapat menyebabkan kegagalan dalam
implementasi ERP. Jumlah biaya yang diabaikan sering kalimelebihi yang diperkirakan.
Misalnya, dalam pelatihan biaya yang dikeluarkan dapat melebihi biaya yang dianggarkan.
Pengujian dan penyatuan sistem serta konversi basis data yang memerlukan biaya yang besar
sedangkan manfaatnya tidak dapat dirasakan dalam jangka waktu yang pendek
 Sistem ERP yang dapat mengacaukan operasi perusahaan yang disebabkan karena ERP
terlihat asing dibandingkan dengan sistem lama, sehingga membutuhkan waktu lagi untuk
menyesuaikan dan memperlancar proses implementasi.
SOAL NO.2 Hubungan antara pengendalian internal,auditing dan ERPS

Manajemen perusahaan menerapkan sistem pengendalian internal agar mencapai kinerja


dan efisien. Evaluasi secara periodik dan kontinu atas pengendalian intern adalah alat
manajemen untuk meyakinkan bahwa pengendalian intern yang diterapkan efektif dan diperoleh
perbaikan-perbaikan atas kekurangan yang ada

Salah satu alat evaluasi itu adalah audit, Audit mengavaluasi setiap pengendalian control
yang efektif dan efisein perusahaan. Oleh karena itu, Pengendalian intern termasuk dalam ruang
lingkup audit . Hasil audit itu sendiri berupa rekomendasi perbaikan-perbaikan atas kekurangan
atau kelemahan dari sistem pengendalian intern yang ada

Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah bahasa
Inggris-nya Enterprise Resource Planning, adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi
perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan
proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan
bersangkutan (Wikipedia, 2010).
Enterprise Resource Planning merupakan sebuah teknologi sistem informasi yang terintegrasi
dan digunakan oleh manufaktur kelas dunia dalam meningkatkan kinerja perusahaan. ERP
adalah suatu sistem, baik sebagai suatu sistem perencanaan ,maupun sebagai sistem informasi
(Indrajit dan Permono, 2005).

SOAL NO.3
IMPLIKASI ATAS PENGENDALIAN INTERNAL DAN AUDIT
Otorisasi Transaksi
Manfaat utama dari sistem ERP adalah berbagai arsitektur modulnya yang sangat
terintregasi. Jika prosedur mengenai pembuatan daftar perincian bahan baku tidak
dikonfigurasikan dengan benar, setiap komponen yang menggunakan daftar perincian bahan
baku tersebut dapat terpengaruh. Perlu dibuat pengendalian dalam sistem tersebut untuk
memvalidasi berbagai transaksi sebelum diterima dan ditidaklanjuti oleh modulnya.
Audit Gudang Data
Sebagai bagian dari audit sistem informasi, auditor mendesain sebuah prosedur untuk
mengumpulkan bukti yang berkaitan dengan berbagai pernyataan pihak manajemen, yang
berkaitan dengan laporan keuangan perusahaan. Sebagai bagian dari prosedur ini, auditor sering
kali melakukan tinjauan analitis (analytical review) atas berbagai saldo akun untuk
mengidentifikasi hubungan antara berbagai akun dan risiko yang jika tidak di anallisis tidak akan
terlihat.
Banyaknya jumlah data yang berada dalam gudang data adalah sumber yang sempurna
untuk melakukan analisis rangkaian waktu (time-series) dan rasio. Dalam hal siklus pendapatan,
tinjauan analisis akan memberikan auditor perspektif umum atas berbagai trend dalam penjualan,
penerimaan kas, pengembalian penjualan, dan piutang usaha. Contohnya, auditor dapat
membandingkan penjualan yang dilaporkan untuk triwulan tertentu dengan periode yang sama di
tahun-tahun sebelumnya. Prosedur audit lainnya yang berguna untuk mengidentifikasi berbagai
potensi resiko audit melibatkan pemindaian ribuan atau bahkan jutaan record untuk mencari
transaksi yang tidak biasa dan saldo akun yang abnormal. Dalam hal siklus pengeluaran, tinjauan
analitis dapat memberikan auditor perspektif umum atas berbagai tren dalam utang usaha dan
berbagai biaya lain yang terkait.
Auditor dapat menggunakan berbagai teknik penggalian untuk mengidentifikasi aktivitas
berbisnis tingkat yang sangat tinggi dengan pemasok tertentu. Pembelian berlebihan dari salah
satu pemasok dapat mewujudkan ketergantungan bisnis yang tidak normal, dan dapat
membahayakan perusahaan jika pemasok tersebut menaikkan harga atau tidak dapat mengirim
secara tepat waktu. Pembelian tersebut juga dapat menandai adanya hubungan penipuan
melibatkan penyuapan ke para personel pembelian atau pihak manajemen lainnya.
Pembersihan data adalah tahap yang penting dalam pemeliharaan gudang data agar
gudang data dapat berguna sebagai alat OLAP, maka gudang data bebas dari kontaminasi.
Auditor harus hati-hati dengan keyakinan atas sumber ini. Karena gudang dat aberada dalam
kondisi yang asli secara buatan, maka gudang data mungkin bukan merupakan pengganti yang
sesuai untuk basis data operasional ketika menilai pengujian pengendalian proses dan melakukan
pengujian subtantif.

2.3 Peluang yang Dimiliki oleh Akuntan Setiap tantangan pasti akan menimbulkan peluang yang
baru. Seperti juga dalam lingkungan perdagangan elektronik, kompetensi akuntan telah ditantang
dengan adanya berbagai macam pemahaman baru yang bukan berasal dari disiplin ilmu
akuntansi. Tantangan ini mestinya dijawab dengan terus mengembangkan diri agar kompetensi
akuntan tetap dapat mengikuti perubahan lingkungan bisnis akibat pemanfaatan teknologi
informasi. Pasar baru atau peluang ini selain disebabkan oleh perubahan lingkungan bisnis
adalah juga disebabkan oleh adanya teknologi yang terus berkembang serta kebutuhan akuntan
publik untuk terus dapat mencari lahan dan kesempatan jenis pekerjaan baru baginya.
Kesempatan diversifikasi jenis pekerjaan ini semakin besar jika diingat bahwa dalam
menjalankan penugasannya akuntan publik harus selalu ingat perannya, yaitu sebagai pihak
ketiga yang independen. Akuntan harus tetap memberikan keyakinan pada pihak-pihak yang
melakukan transaksi bahwa dengan adanya pemanfaatan teknologi, maka keamanan transaksi
tidak perlu menjadi satu masalah yang perlu dikhawatirkan. Akuntan bersama –sama dengan
praktisi lain dibidang teknologi informasi, misalnya programmer dapat memberikan jasa
penyusunan sistem akuntansi berbasis komputer dan desain pengendalian internalnya,
membangun database akuntansi dan keuangan yang terintegrasi, merancang program-program
yang dapat membantu pengambilan keputusan manajerial secara cepat dan akurat dan sebagainya
Akuntan publik harus dapat memahami pengendalian internal dalam lingkungan e-commerce
baik yang bersifat preventif maupun detektif. Dalam proses continuous audit akuntan publik
harus dapat menggunakan software audit yang akan lebih bermanfaat apabila dapat terintegrasi
dengan sistem informasi perusahaan klien sehingga memungkinkan audit dilakukan bersamaan
waktunya dengan perusahaan klien yang sedang melakukan pemrosesan transaksi (embedded
audit module). Oleh karena itu, continuous audit mensyaratkan agar akuntan memiliki
kompetensi dalam aspek penguasaan teknologi informasi, meskipun sesungguhnya kompetensi
ini dulunya bukan kompentensi inti disiplin ilmu akuntansi

SOAL NO.4 Keuntungan penggunaan E-commerce bagi perusahaan dan


pelanggan,berikan ilustri dengan menggunakan contoh yang menggunakan E-commerce

 Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang Manfaat E-Commerce bagi
Perusahaan,Konsumen, dan Masyarakat. Electronic Commerce (e-commerce) sangat
penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Perusahaan, konsumen, atau pun
masyrakat akan selalu menggunakan e-commerce dalam menjalani aktivitas bisnisnya.
Berikut ini adalah manfaat e-commerce bagi perusahaan, konsumen dan masyarakat :

Manfaat bagi Perusahaan :

Jangkauan global, Pengurangan biaya operasi , Perbaikan rantai pasokan,


Penambahan jam buka, Kustomisasi , Model bisnis baru,. Spesialisasi vendor
Kecepatan time-to-market, Biaya komunikasi/koordinasi lebih rendah, Efisiensi
pengadaan, Meningkatkan hubungan dengan konsumen, Informasi yang up-to-date,
Tidak harus membayar pajak/biaya usaha fisik

Manfaat bagi Konsumen :

“Dimana saja – kapan saja”, Lebih banyak pilihan produk dan jasa ,Harga lebih murah,
Pengiriman/penyampaian segera, Ketersediaan informasi, Kesempatan berpartisipasi,
Wahana komunitas elektronik, Personalisasi, sesuai selera, Tidak dikenai pajak penjualan
Manfaat bagi Masyarakat :
Memungkinkan telecommuting, Peningkatan kualitas hidup, memudahkkan
masyaratakat untuk mengakses dimana saja

SOAL NO.5 PERBEDAAN AUDIT KEUANGAN DAN AUDIT SISTEM INFORMASI

Audit teknologi informasi (Inggris: information technology (IT) audit atau


information systems (IS) audit) adalah bentuk pengawasan dan pengendalian
dari infrastruktur teknologi informasisecara menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat
berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan
pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal dengan
audit pemrosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara umum
merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan sistem informasi dalam
perusahaan itu. Istilah lain dari audit teknologi informasi adalah audit komputer yang banyak
dipakai untuk menentukan apakah aset sistem informasi perusahaan itu telah bekerja secara
efektif, dan integratif dalam mencapai target organisasinya.
Pengertian Audit IT.

Secara umum Audit IT adalah suatu proses kontrol pengujian terhadap infrastruktur teknologi
informasi dimana berhubungan dengan masalah audit finansial dan audit internal. Audit IT lebih
dikenal dengan istilah EDP Auditing (Electronic Data Processing), biasanya digunakan untuk
menguraikan dua jenis aktifitas yang berkaitan dengan komputer. Salah satu penggunaan istilah
tersebut adalah untuk menjelaskan proses penelahan dan evaluasi pengendalian-pengendalian
internal dalam EDP. Jenis aktivitas ini disebut sebagai auditing melalui komputer. Penggunaan
istilah lainnya adalah untuk menjelaskan pemanfaatan komputer oleh auditor untuk
melaksanakan beberapa pekerjaan audit yang tidak dapat dilakukan secara manual. Jenis
aktivitas ini disebut audit dengan komputer.
Audit IT sendiri merupakan gabungan dari berbagai macam ilmu, antara lain Traditional Audit,
Manajemen Sistem Informasi, Sistem Informasi Akuntansi, Ilmu Komputer, dan Behavioral
Science. Audit IT bertujuan untuk meninjau dan mengevaluasi faktor-faktor ketersediaan
(availability), kerahasiaan (confidentiality), dan keutuhan (integrity) dari sistem informasi
organisasi.

Audit Keuangan atau lebih tepat disebut sebagai Audit laporan keuanganmerupakan penilaian
atas suatu perusahaan atau badan hukum lainnya (termasuk pemerintah) sehingga dapat
dihasilkan pendapat yang independen tentang laporan keuangan yang relevan, akurat, lengkap,
dan disajikan secara wajar. Audit keuangan biasanya dilakukan oleh firma-firma akuntan karena
pengetahuannya akan laporan keuangan.

NO.6 isi dari SOX seksi 302 dan 404 jelaskan impikasinya terhadap teknologi informasi

Seksi 404 berisi peraturan yang mewajibkan manajemen untuk menilai


internal kontrol yang sudah dilaksanakan atas laporan keuangannya serta
pengesahan dari auditor eksternal. Seksi 906 berisi peraturan yang mewajibkan
manajemen perusahaan secara periodik untuk melaporkan segala sesuatu menyangkut
informasi keuangan yang juga tunduk kepada peraturan bursa
saham, serta menyatakan dengan benar kondisi laporan keuangan dan hasil operasi
perusahaan. SOX’s act seksi 302 berisi peraturan yang hampir sama dengan seksi
906, tetapi seksi 302 berisi tambahan atas pengungkapan yang berhubungan dengan
pengungkapan internal kontrol dan prsodurnya, serta internal kontrol dan penipuan/kecurangan.
Berikut ini dijelaskan beberapa bagian (section) dari Sarbanes-Oxley Act yang perlu
mendapat perhatian.

Seksi 404
SOX’s Act seksi 404 ini berisi kewajiban bagi manajemen perusahaan untuk menilai internal
control yang sudah dilaksanakan atas laporan keuangannya;
1. Perusahaan harus mengevaluasi internal kontrol atas laporan keuangannya setiap tahun
. Manajemen harus menyimpulkan efektifitas dari internal kontrol setiap akhir tahun. Pihak
yang bertanggungjawab untuk mengevaluasi internal kontrol perusahaan adalah departemen
internal control/audit
2. Akuntan publik yang disewa perusahaan harus menegaskan dan melaporkan hasil evaluasi
atas internal kontrol atas laporan keuangan
perusahaan. Seksi 404 secara khusus memberikan perhatian kepada internal kontrol perusa
haan atas laporan keuangannya.
Dalam mengevaluasi internal kontrol yang dilaksanakan perusahaan, manajemen melalui
departemen internal kontrol/audit perlu menggunakan kerangka yang disusun oleh COSO
(Committee of Sponsoring Organization of the Tradeway Commission).
Seksi 302
SOX’s Act 2002 seksi 302 ini merupakan dokumen penjelasan manajemen atas internal
kontrol yang ada pada perusahaan. Pihak manajemen yang bertanggungjawab dalam
pengungkapan ini adalah direktur utama dan direktur keuangan perusahaan.
PENERAPAN SOA DI INDONESIA
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk sebagai perusahaan yang telah tercatat di bursa saham dalam
negeri dan luar negeri berkomitmen penuh untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan
serta praktek tata kelola perusahaan dengan pembenahan internal dan pemenuhan standard
internasional. Standard internasional khususnya aturan yang ditetapkan oleh US Securities and
Exchange Commission (US SEC) yang harus diadopsi oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk,
sebagai salah satu perusahaan yang telah listing di New York Stock Exchange (NYSE), adalah
Sarbanes Oxley Act (SOA). Sistem pengendalian internal yang tercantum dalam Sarbanes Oxley
Act merupakan unsur penting dalam praktek Good Corporate Governance. PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk saat ini menerapkan tiga section Sarbanes Oxley Act, yaitu section 302, section
404, dan section 906. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan tiga section tersebut dapat
diterapkan sebagai langkah awal implementasi Sarbanes Oxley Act. Sedangkan untuk section
lainnya, kemungkinan di masa mendatang juga akan diterapkan secara bertahap bila perusahaan
telah mampu menjalankan tiga section tersebut dengan lengkap dan benar, serta adanya
pertimbangan manajemen terhadap benefit yang diperoleh.

NO. 8.sebut dan jelaskan hasil penelitian dari Siamak Nejaddhosseini Soudani “The
Usefulness of an Accounting Information System for Effective Organization Performance”
The Usefulness of an Accounting Information System for Effective Organizational
Performance Siamak Nejadhosseini Soudani
Abstract
The aim of this study is to investigate usefulness of accounting information system
(AIS) for effective organizational performance. AIS is the whole of the related components that
are working together to collect, store and disseminate data for the purpose of planning, control,
coordination, analysis and decision making. Therefore, impact of AIS on elements of
organizational performance such as: performance management and financial performance is
examined. The results of this study show that although AIS is very useful and have effect on
organizational performance to listed companies in Dubai financial market (DFM) but, there is no
relationship between AIS an
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kegunaan sistem informasi
akuntansi (AIS) untuk kinerja organisasi yang efektif. AIS adalah keseluruhan komponen terkait
yang bekerja sama untuk mengumpulkan, menyimpan dan menyebarkan data untuk tujuan
perencanaan, pengendalian, koordinasi, analisis dan pengambilan keputusan. Oleh karena itu,
dampak AIS terhadap elemen kinerja organisasi seperti: manajemen kinerja dan kinerja
keuangan diperiksa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa walaupun AIS sangat bermanfaat
dan berpengaruh terhadap kinerja organisasi kepada perusahaan publik di pasar keuangan Dubai
(DFM) namun, tidak ada hubungan antara manajemen kinerja dan AIS.

d performance management.

Anda mungkin juga menyukai