Anda di halaman 1dari 17

Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi

Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada
batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini masih
tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 SM. Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan
Yonani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan
yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka-angka desimal arab dan semakin
berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.

Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan organisasi dan kegiatan suatu usaha, karena
kehadirannya memerlukan pencatatan sehingga seluruh kegiatan akan tergambar di dalamnya. Pada
abad ke-15 seorang ahli Matematika berkebangsaan Italia Luca Paciolo telah menyusun buku tentang
akuntansi dengan judul Tractatus de Cumputis at Scritorio buku ini berorientasi pada pembukuan
berpasangan. Pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) mencatat kedua aspek transaksi
sedemikian rupa yang membentuk suatu pemikiran yang berimbang. Praktek pencatatan akuntansi
dalam arti pencatatan kejadian yang berhubungan dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian
dalam double entry bookkeeping.

Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry sudah ada sejak 5000 tahun
yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu sistem tata buku berpasangan ini maka dapat
dikemukakan sebagai berikut. Double entry accounting systemtelah disepakati para ahli mula-mula
diterbitkan oleh Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi 36 bab yang terbit pada tahun 1949 di Florence,
Italia dengan judul Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita yang berisi
tentang palajaran ilmu pasti.

Inoue (dalam Harahap, 1997) menyebutkanOrang yang pertama-tama menulis (bukan menerbitkan
seperti Pacioli) tentang double entry bookkeeping system adalah Bonedetto Cotrugli pada 1458, 36
tahun sebelum terbitnya buku Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli ini baru terbit pada tahun 1573
atau 89 tahun setelah buku Pacioli terbit. Dengan demikian penjelasan ini maka pertentangan
sebenarnya tidak ada.

Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam, sebenarnya pada awal pertumbuhannya sudah ada sistem
akuntansi. Akan tetapi, sayangnya literatur belum banyak menganalisis bagaimana rupa eksistensi
akuntansi pada zaman itu ( 570 Masehi). Seperti yang dikemukakan oleh Russel (dalam Rosjidi, 1999)
Sebenarnya orang-orang Italia dalam abad ke-14 baru menerapkan sistem pembukuan berpasangan
lengkap setelah terlebih dahulu digunakan oleh saudagar-saudagar Moslem (Moslem Merchants).

Revolusi indusrti di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek positif terhadap perkembangan
akuntansi. Pada tahun 1845 undang-undang perusahaan yang pertama di Inggris dikeluarkan untuk

mengatur tentang organisasi dan status perusahaan. Dalam undang-undang tersebut, diatur tentang
kemungkinan perusahaan meminjam uang, mengeluarkan saham, membayar hutang, dan dapat
bertindak sebagaimana halnya perorangan. Keadaaan-keadaaan inilah yang menimbulkan perlunya
laporan baik sebagai informasi maupun sebagai pertanggungjawaban.

Dalam artikelnya, Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan akuntansi sebagai berikut.

Tahun 1775 : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entry maupundouble
entry.

Tahun 1800 : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan dalam
perusahaan.

Tahun 1825 : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).

Tahun 1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap lebih
penting.

Tahun 1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian yang
dilaksanakan secara nasional.

Tahun 1925 : banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:

1.

Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan, akuntansi


pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah;

2.

Laporan keuangan mulai diseragamkan;

3.

Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan

4.

Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya punch card
record.

Tahun 1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan akuntansi, yaitu
sebagai berikut.

1.

Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan data.

2.

Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).

3.

Analisis Cost Revenue semakin dikenal.

4.

Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai ditawarkan profesi
akuntan.

5.

Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk kepentingan manajemen
mulai dikenal dan berkembang cepat.

6.

Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan pengawasan.

7.

Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.

Tahun 1975 : mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi bidang-bidang lainnya,
perkembangan itu antara lain:

1.

Timbulnya management scienceyang mencakup analisis proses manajemen dan usaha-usaha


menemukan dan menyempurnakan kekurangan-kekurangannya;

2.

Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan model-model organisasi,


perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan, dan analisis cost benefit;

3.

Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics;

4.

Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal; dan

5.

Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan yang
mempengaruhi lingkungan masyarakat.

Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada
pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747. Perkembangan akuntansi yang
mencolok baru muncul setelah undang-undang mangenai tanam paksa dihapuskan tahun 1870. Dengan
dihapuskannya tanam paksa, kaum pengusaha Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk
menanamkan modalnya. Sistem yang dianut oleh pengusaha Belanda ini adalah seperti yang diajarkan
oleh Luca Pacioli.

Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan tata buku.


Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan.
Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi
cara Amerika (Anglo-Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di
Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo-Saxon).

Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai dikenalkan di Indonesia tahun 1907, yaitu sejak seorang anggota
NIVA, Van Schagen, menyusun dan mengontrol pembukuan perusaan. Pengiriman Van Schagen ini

merupakan cikal bakal dibukanya Jawatan Akuntan Negara (GAD Government Accountant Dients) yang
resmi didirikan pada tahun 1915. Akuntan public pertama adalah Frese & Hogeweg, yang mendirikan
kantornya di Indonesia tahun 1918.

Dalam masa pendudukan Jepang, Indonesia sangat kekurangan tenaga di bidang akuntansi. Jabatanjabatan pimpinan dib Jawatan Keuangan yang 90% dipegang oleh bangsa belanda, menjadi kosong.
Dalam masa ini, atas prakarsa Mr. Slamet, didirikan kusus-kursus untuk mengisi kekosongan jabatab tadi
dengan tenaga-tenaga Indonesia. Pada tahun 1874, hanya ada seorang akuntan berbangsa Indonesia,
yaitu Prof. Dr. Abutari. Di Indonesia, pendidikan akuntansi mulai dirintis dengan dibukanya jurusan
akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1952. Pembukaan ini kemudian diikuti Institut
Ilmu Keuangan (sekarang Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) tahun 1960 dan Fakultas-fakultas Ekonomi di
Universitas Padjadjaran (1961), Universitas Sumatera Utara (1964), universitas Airlangga (1962), dan
universitas Gadjah Mada (1964).

Organisasi profesi yang menghimpun para akuntan Indonesia bediri 23 Desember 1957. Organisasi ini
diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan pendiri lima orang akuntan Indonesia.profesi akuntan
mulai berkembang dengan pesat sejak tahun 1967. Pada tahun itu juga dikeluarjannya undang-undang
modal asing yang kemudian disusul dengan undang-undang penanaman modal dalam negeri tahun 1968
yang merupakan pendorong berkembangnya profesi akuntansi. Setelah krisis ekonomi Indonesia tahun
1997, peran profesi akuntan diakui semakin signifikan mengingat profesi ini memiliki peranan strategis di
dalam menciptakan iklim transparansi di Indonesia.

2.3 Bidang-bidang Akuntansi

1.

Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)

2.

Pemeriksaan Akuntan (Auditing)

3.

Akuntansi Manajemen (Management Accounting)

4.

Akuntansi Biaya (Cost Accounting)

5.

Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)

6.

System Informasi (Information System)

7.

Anggaran (Budgeting)

8.

Akuntansi Pemerintahan (Govermental Accounting)

9.

Akrual Basis dan Kas Basis

10.

Akuntan Internal dan Akuntan Eksternal

11.

Akuntansi Proyek (Project Accounting)

2.4 Hubungan Akuntansi dengan Bidang Lain

Pentingnya pemahaman akuntansi tidaklah terbatas hanya pada dunia usaha semata. Banyak karyawan
yang pendidikannya bukan dalam bidang bisnis juga menggunakan data akuntansi dan mereka itu perlu
mengetahui prinsip-prinsip serta terminologi akuntansi. Semua orang akan berhubungan dengan
transaksi usaha sehingga harus memperhatikan aspek keuangan yang terdapat dalam dirinya sendiri.
Dalam dunia bisnis yang semakin modern, akuntansi memainkan peranan penting, dan dalam arti luas
semua warga Negara akan berhubungan dengan dunia akuntansi pada kesempatan tertentu.

Sumber :
https://accountance.wordpress.com/about/makalahsejarah_perkembangan_akuntansi/

Perkembangan Akuntansi dari Sistem Pembukuan Berpasangan


Pencatatan perhitungan kekayaan mulai dibutuhkan sejak manusia mengenal arti nilai suatu barang
dan alat tukar. Sebelum manusia mengenal arti suatu barang, pemenuhan kebutuhan dilakukan dengan tukarmenukar barang tanpa memperhatikan nilai suatu barang [innatura] dan pencatatan kekayaan belum
diperlukan. Semenjak mengenal arti suatu barang, manusia melakukan tukar-menukar barang dengan
memperhatikan nilai barang [barter] dan memerlukan pencatatan perhitungan harta kekayaannya [akuntansi].
Pencatatan awal dilakukan diatas batu, kulit kayu, dan tanah liat. Pencatatan itu telah dilakukan berabad-abad
sebelum Masehi, seperti di Babilonia, Mesir, dan Yunani Kuno. Pencatatan seperti ini berkembang dari waktu-ke
waktu sesuai dengan peradaban manusia ataaupun dunia usaha, walaupun belum lengkap dan sistematis.
Pencatatan yang lebih lengkap sejalan dengan perkembangan dunia usaha muncul di kota Venesia Italia. Seorang
biarawan atau pastur dari ordo Fransiskus pakar matematika yang bernama lucas paciolo tahun 1494
menerbitkan buku yang berjudul Summa de Arithmatica, Geometrica, dan Proporpioni et Proportionality. Buku
itu yang pertama memuat dasar-dasar akuntansi. Pada bagian buku itu terdapat subjudul Tractus de Computies
et Screptoria yang membahas secara khusus dasar-dasar akuntansi.Subjudul itu dikembangkan menjadi tulisan
yang khusus membahas akuntansi dengan diberi judul La Scoula Perfecta de Mercaanti dan diterbitkan oleh
penerbit Paganini.karena tulisannya itu, Lucas Paciolo dijuluki Bapak Akuntansi.
Risalahnya mencerminkan praktik-praktik yang berlaku di venesia pada masa itu yang kemudian dikenal sebagai
Metode Venesia atau Metode Italia . Oleh sebab itu ia bukanlah penemu dari pembukuan pencatatan
berpasangan, tetapi menguraikan mengenai apa yang dipraktikkan pada masa itu. Ia menyatakan bahwa tujuan
pembukuan adalah untuk memberikan informasi yang tidak tertunda kepada para pedagang mengenai keadaan
aktiva dan utang-utangnya.

Ia berkata Seluruh pencatatan harus berpasangan. Yaitu jika anda membuat seorang kreditor, maka anda harus
membuat seorang debitor. Tiga buku digunakan disini yaitu memorandum, sebuah jurnal, dan sebuah buku
besar. Pencatatan-pencatatannya cukup deskriptif. Pacioli menyarankan agar tidak hanya nama dari pembeli
atau penjual saja yang dicatat, begitupula deskripsi melalui barangnya dengan berat, ukuran atau hasil
pengukuran.dan harganya, tetapi syarat pembayaran juga harus ditampilkan dan kapan saja uang yang
diterima atau dikeluarkan,pencatatan akan menyajikan jenis mata uang yang dipergunakan dan nilai tukarnya.
Pada waktu yang bersamaan, mengingat umur yang pendek dari perusahaan perusahaan bisnis, Pacioli
menyarankan perhitungan dari laba suatu periode dan penutupan buku
Ciri-ciri mendasar sistem akuntansi yang dikemukakan Lucs Paciolo adalah sistem berpasangan [double entry]
yaitu pencatatan peristiwa ekonomi dalam dua aspek Debet dan Kredit, sehingga diperoleh hasil pencatatan
yaang sistematis dan mudah dikontrol. Sistem itu berkembang dan mendasari sistem akuntansi yang dipakai
dalam dunia usaha sekarang ini.
Dibawah ini saran-saran yang diberikan;
Merupakan suatu hal yang baik untuk menutup buku setiap tahun, terutama jika anda memiliki kerjasama
kemitraan dengan pihak-pihak lain. Seringnya melakukan pencatatan akuntansi akan memperpanjang
persahabatan.Buku Pacioli tersebut diterjemahkan kedalam beberapa bahasa, memberikan kontribusi pada
merebaknya popularitas dari metode Italia ini. Menarik untuk dicatat bahwa Pacioli berteman dengan Leonardo
da Vinci bahkan pernah berkolaborasi dengan Pacioli dam buku Divine Proportione dimana Pacioli membuat
naskahnya dan Da Vinci membuat ilustrasimya.
Perkembangan pembukuan pencatatan berpasangan
Metode Italia ini menyebar ke seluruh Eropa pada abad ke 16 dan ke 17 , yang selanjutnya menerima
karakteristik-karakteristik dan perkembangan-perkembangan baru, untuk menjadi apa yang kita kenal sekarang
sebagai model pencatatan berpasangan. Dalam sebuah usaha untuk menunjukkan bahwa model pencatatan
berpasangan telah mengalami evolusi dengan cara yang mirip dengan ilmu pengetahuan sedara umum., Cushing
mencatatkan serangkaian perkembangan. Perkembangan-perkembangan tersebut meliputi hal-hal:
1 .Sekitar abad ke 16 terjadi beberapa perubahan didalam tehnik-tehnik pembukuan. Perubahan yang patut
dicatat adalah diperkenalkannya jurnal-jurnal khusus untuk pencatatan berbagai jenis transaksi yang
berbeda.Menurut Opimi Yamey:
Hal ini meliputi penggunaan buku-buku tambahan khusus misalnya untuk mencatat transaksi kas, transaksi
penagihan atau jenis-jenis pengukuran tertentu . Tujuannya adalah untuk menjaga agar detail berada di luar
jurnal dan buku besar, dengan maksud untuk tidak membuatnya sepat penuh. Tampaknya sudah merupakan
suatu praktik yang umum untuk dimiliki paling tidak sebuah buku kas yang terpisah, dengan pencatatanpencatatan berkala atas jumlah totalnya ke akun kas didalam buku besar, dengan ataupun tanpa sebuah
rangkuman pencatatan didalam jurnal
2. Pada abad ke 16 dan ke 17 terjadi evolusi pada praktik laporan keuangan periodik. Sebagai tambahan lagi, di
abad ke 17 dan ke 18 terjadi evolusi pada personifikasi dari seluruh akun dan transaksi, sebagai suatu usaha
untuk merasionalisasikan aturan debet dan kredit yang digunakan pada akun-akun yang tidak pasti
hubungannya dan abstrak.
3. Penerapan dari sistem pencatatan berpasangan juga diperluas ke jenis-jenis organisasi yang lain.Menurut
Paragllo:
Dalam siklus kedua , sepanjang tahun 1559 hingga 1795, telah muncul suatu unsur baru- kritik atas pembukuan.
Saat ini adalah juga periode di mana pencatatan berpasangan memperluas bidang pengaplikasiannya ke jenis-

jenis organisasi yang lain, seperti biara dan negara bagian. Dengan adanya kritik dan lingkungan yang semakin
melebar atas pembukuan, dimulailah pelaksanaan riset-riset teoretis atas subjek ini.
4. Abad ke 17 mencatat terjadinya penggunaan akun-akun persediaan yang terpisah untuk jenis barang yang
berbrda.Menurut Yamey:
Berbagai akun barang yang digabungkan dengan akun barang-barang lain dalam kondisinya barang pada
kemitraan [perusahaan], dan akun dalam perjalanan mungkin dapat menjadi satu bagian yang besar didalam
buku besar. Dan akan tidak mungkin untuk mencari sebuah akun tunggal kolektif untuk penjualan, dimana hasil
dari seluruh aktivitas pembelian dan penjualan untuk satu periode dikumpulkan bersama, persiapan sebelum
ditransfer ke akun laba rugi umum. Kita harus menarik kesimpulan bahwa banyak pedagang akan menerima
manfaat jika tersedia banyak akun barang yang terpisah, jika tidak justru akan ada pertanyaan mengenai
akuntansi kepada partner atau prinsipal atas peembuangan barang-barang mereka.
5. Dimulai dengan East India Company di abad ke 17 dan selanjutnya diikuti dengan perkembangan dari
perusahaan seiring dengan revolusi industri, akuntansi mendapatkan status yang lebih baik, yang ditunjukkan
dengan adanya kebutuhan akan akuntansi biaya, dan kepercayaan yang diberikan kepada konsep mengenai
kelangsungan, periodisitas dan akrual.
6. Metode-metode untuk pencatatan aktiva tetap mengalami evolusi pada abad ke 18. Menurut Yamey:
Petama-tama aktiva tersebut dicatat sesuai dengan biaya perolehannya, perbedan antara pembayaran
pendapatan dan penerimaannya [contohnya:perbaikan rumah dan pendapatan sewa yang diterima], yang pada
umumnya dimasukkan kedalam akun aktiva dipindahkan ke akun laba rugi pada saat tanggal neraca. Kedua,
akun aktiva yang berisi pencatatan-pencatatan mengenai pembiayaan awal dan pengeluaran-pengeluaran serta
penerimaan-penerimaan lain [termasuk penerimaan dari penjualan sebagian aktiva tersebut] ditutup pada saat
tanggal neraca dan perbedaan antara total debet dan total kredit dibawa sebagai saldo akun. Tidak ada debet atau
kredit yang dicatat ke akun laba rugi.Ketiga, aktiva tersebut direvaluasi, naik atau turun, pada saat tanggal
neraca, nilai yang direvisi dicatat didalam akun dan perbedannya [termasuk laba atau rugi atas revaluasi] dicatat
kedalam akun laba rugi untuk menyeimbangkannya.
7. Sampai dengan awal abad ke 19, depresiasi untuk aktiva tetap hanya diperhitungkan pada barang dagangan
yang tidak terjual. Pada paruh kedua abad ke 19, depresiasi pada industri rel kereta api dianggap tidak
dibutuhkan kecuali jika aktiva tetap tersebut dinilai memiliki kondisi yang sudah tidak dapat dipergunakan lagi.
Meskipun tidak terlalu banyak dipergunakan, terdapat bukti, yang ditunjukkanoleh Saleiro pada tahun 1915,
akan adanya metode-metode depresiasi berikut ini: garis lurus [straight line], metode saldo menurun [reduching
method], metode dana pelunasan dan anuitas [sinking fund dan anuity method], dan metode biaya [unit cost
method]. Baru setelah tahun 1930 an beban depresiasi menjadi lebih umum dipergunakan.
8. Akuntansi biaya muncul diabad ke 19 sebagai sebuah hasil dari revolusi industri.Akuntansi biaya ini diawali
dengan oleh pabrik-pabrik tekstil abad ke 15.D.R Scott mencatat hasil dari perkembangan pabrik didalam
bukunya, The Cultural Significance of accounts:
Sebelum revolusi industri, akuntansi hanya sebuah pencatatan atas hubungan eksternal antara satu unit bisnis
dengan unit bisnis yang lainnya, pencatatan atas hubungan yang ditentukan didalam pasar, Namun dengan
munculnya operasi produksi berskala besar- berkembang kebutuhan untuk lebih memberikan penekanan pada
akuntansi untuk kepentingan didalam unit-unit kompetitif dan pada penggunaan catatan akuntansi sebagai salah
satu cara pengendalian administratif atas perusahaan. Munculnya akuntansi biaya pada perusahaan manufaktur
adalah semua contoh.,
Catatan-catatan dari pabrik tekstil dan perusahaan-perushaan manufaktur raksasa di abad ke 19 di pakai untuk
mendukung kedua hipotesis berikut ini;

a.Hipotesis pertama adalah meningkatnya penggunaan aktiva tetap memicu perkembangan dan akuntansi biaya
pada industri.
b.Hipotesis kedua adalah bahwa perubahan pada bagaimana aktivitas ekonomi diorganisasikan, dan bukan
hanya untuk perubahan sementara pada struktur biaya mereka memicu perkembangan dari prosedur akuntansi
biaya internal pada abad ke 19.
9. Pada paruh terakhir dari abad ke 19 terjadi perkembangan pada teknik-teknik akuntansi untuk pembayaran
dibayar dimuka dan akrual, sebagai cara untuk memungkinkan dilakukannya perhitungandari laba periodik.
10. Akhir abad ke 19 dan ke 29 terjadi perkembangan pada laporan dana.
11. Di abad ke 29 terjadi perkembangan pada metode-metode akuntansi untuk isu-isu kompleks, mulai dari
perhitungan laba persaham, akuntansi untuk perhitungan bisnis, akuntansi untuk inflasi, sewa jangka panjang
dan pensiun, sampai kepada masalah penting dari akuntansi sebagai produk baru dari rekayasa keuangan
[financial engineering]
2.Perkembangan Akuntansi dari Sistem Kontinental ke Anglo Saxon
Revolusi industri di Inggris pada abad pertengahan ke 18 membutuhkan teknik pencatatan yang memadai.
Sistem akuntansi dari Lucas Paciolo yang dipandang lebih lengkap dan sistematis, mudah dikontrol, diperdalam
di Skotlandia dan di seluruh daratan Eropa .Sistem akuntansi yang berkembang di Eroopa dikenal dengan sistem
Kontinental.
Munculnya beberapa industri raksasa di amerika dan berkembangnya perdagangan mengundang para pedagang
Eropa untuk melakukan hubungan dagang sekaligus membawa sistem akuntansi ke daratan Amerika.Sistem
akuntansi dari Lucas Paciolo pun diterima di Amerika dan dalam perkembangannya dikenal dengan sistem Anglo
Saxon.
Di Indonesia karena penjajahan Belanda, sistem akuntansi yang semula berkembang di Indonesia adalah sistem
Kontinental [atau sistem Tata Buku]. Namun sejak konfrontasi dengan Belanda [kembalinya Irian Barat]
Indonesia kembali mengirimkan tenaga pendidik ke Amerika untuk belajar akuntansi di universitas
Amerika.Setelah Belanda menjajah Indonesia, Sistem akuntansi beralih dari sistem kontinental [Belanda]
menjadi sistem Anglo Saxon [Amerika] dan kemudian dikenal dengan nama akuntansi [accounting].

Sumber:
https://malikmakassar.wordpress.com/2008/10/05/sejarah-perkembanganakuntansi/
A.

Sejarah Perkembangan Akuntansi

1. Sejarah Lahirnya Praktik Akuntansi


Pada hakikatnya para ahli akan sepakat apabila dikatakan bahwa fungsi
akuntansi atau praktik pencatatan akuntansi dalam arti pencatatan kejadian
yang berhubungan dengan bisnis sudah dimulai lama, sejak adanya kejadian
transaksi bisnis, bahkan sejak adanya kehidupan sosial ekonomi manusia. Hal ini
terbukti dari berbagai penemuan-penemuan seperti dikemukakan Ernest
Stevelinck dalam artikelnya yang berjudul Accounting in Ancient Times ( The
Accounting Historians Journal Volume 12 No.1 (1985). Jika kita simak ke masa
lampau, ternyata orang-orang pada beberapa tingkat peradaban
mengetengahkan dan menggunakan berbagai corak sistem pencatatan untuk
menyimpan data seluruh kegiatan usahanya. Misalnya saja pencatatan itu
dilakukan pada kayu, tanah liat ataupun alat lainnya yang dapat digunakan
untuk melakukan pencatatan. Hitungan yang digunakan dalam pencatatan itu
adalah satuan nilai tertentu yang berlaku pada saat itu.
Pada tahun 3200 SM telah dikenal dua macam teknik akuntansi secara simultan.
Yang pertama, koin dengan bentuk tertentu disimpan dan ditandai kemudian
dimasukan ke dalam amplop. Jenis lainnya, token disimpan dalam bentuk yang
lebih besar dengan berbagai variasi yang lebih kompleks. Pemisahan ini
menggambarkan perbedaan tranksaksi cash ( Utang, Piutang, dan lain-lain)
dengan transaksi noncash (persediaan, peralatan, tanah, dan lain-lain)
( Mattessich, 1987:79).
Berdasarkan catatan yang ada, akuntansi yang paling tua ditemukan sekitar
3.600 SM di Babylonia, yaitu penemuan berupa catatan pembayaran gaji pada

lempengan tanah liat. Banyak bukti-bukti lain dari pencatatan dan sistem kontrol
akuntansi yang ditemukan di daerah Mesir yaitu pada awal kerajaan Mesir
seorang manager yang bernama My mencatat transaksi hariannya dalam
calamosreed(sejenis kulit) . di sini My yang memiliki asisten telah bekerja secara
efisien dan dengan sistem yang dibuatnya ia mampu mengamati kapalnya yang
mengangkut barang-barang dari tokonya melalui sungai Nil. Di Inggris, sistem
pencatatan mulai dianut pada abad ke-11. Ketika itu sistem pencatatan
dilakukan atas perintah dari William the Conueror yang dimaksudkan untuk
mengetahui sumber-sumber keuangan kerajaan (kingdom).
Pada masa lampau akuntansi hanya digunakan untuk aspek yang sifatnya
terbatas pada operasi keuangan khusus atau perusahaan milik negara. Jadi pada
saat ini belum ada sistematika akuntansi untuk seluruh transaksi, yang ada
hanyalah tipe khusus atau bagian-bagian dari transaksi. Akuntansi yang lengkap
untuk perusahaan kemudian baru timbul di dunia usaha karena adanya dorongan
kebutuhan akan sistem pencatatan tertentu dari kantor dagang Itali, Roma.
2. Sejarah Metode Pencatatan Double Entry
Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan organisasi dan kegiatan
suatu usaha, karena kehadirannya memerlukan pencatatan sehingga seluruh
kegiatan akan tergambar di dalamnya. Pada abad ke-15 seorang ahli Matematika
berkebangsaan Italia Luca Paciolo telah menyusun buku tentang akuntansi
dengan judul Tractatus de Cumputis at Scritorio buku ini berorientasi pada
pembukuan berpasangan. Pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping)
mencatat kedua aspek transaksi sedemikian rupa yang membentuk suatu
pemikiran yang berimbang. Praktek pencatatan akuntansi dalam arti pencatatan
kejadian yang berhubungan dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian
dalam double entry bookkeeping.
Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry sudah
ada sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu
sistem tata buku berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut.
Double entry accounting system telah disepakati para ahli mula-mula diterbitkan
oleh Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi 36 bab yang terbit pada tahun 1949
di Florence, Italia dengan judul Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni
et Proportionalita yang berisi tentang palajaran ilmu pasti.
Inoue (dalam Harahap, 1997) menyebutkan Orang yang pertama-tama
menulis (bukan menerbitkan seperti Pacioli) tentang double entry bookkeeping
system adalah Bonedetto Cotrugli pada 1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku
Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli ini baru terbit pada tahun 1573 atau 89
tahun setelah buku Pacioli terbit. Dengan demikian penjelasan ini maka
pertentangan sebenarnya tidak ada.
Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam, sebenarnya pada awal
pertumbuhannya sudah ada sistem akuntansi. Akan tetapi, sayangnya literatur
belum banyak menganalisis bagaimana rupa eksistensi akuntansi pada zaman
itu ( 570 Masehi). Seperti yang dikemukakan oleh Russel (dalam Rosjidi, 1999)
Sebenarnya orang-orang Italia dalam abad ke-14 baru menerapkan sistem
pembukuan berpasangan lengkap setelah terlebih dahulu digunakan oleh
saudagar-saudagar Moslem (Moslem Merchants).
3. Perkembangan Ilmu Akuntansi

Revolusi indusrti di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek positif
terhadap perkembangan akuntansi. Pada tahun 1845 undang-undang
perusahaan yang pertama di Inggris dikeluarkan untuk mengatur tentang
organisasi dan status perusahaan. Dalam undang-undang tersebut, diatur
tentang kemungkinan perusahaan meminjam uang, mengeluarkan saham,
membayar hutang, dan dapat bertindak sebagaimana halnya perorangan.
Keadaaan-keadaaan inilah yang menimbulkan perlunya laporan baik sebagai
informasi maupun sebagai pertanggungjawaban.
Dalam artikelnya The GAO Review (Fall 1972,p 31) dengan judul Growth of
Accountability Knowledge , Leo Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan
perkembangan akuntansi sebagai berikut.
1. Tahun 1775 : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang
single entry maupun double entry.
2. Tahun 1800 : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama
digunakan dalam perusahaan.
3. Tahun 1825 : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).
4. Tahun 1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan
yang dianggap lebih penting.
5. Tahun 1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan
melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional.
6. Tahun 1925 : banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:
a. Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk
perpajakan, akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah;
b. Laporan keuangan mulai diseragamkan;
c. Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan
d. Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai
dikenalkannya punch card record
7. Tahun 1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam
perkembangan akuntansi, yaitu sebagai berikut:
a. Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan
data. Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).Analisis Cost
Revenue semakin dikenal.
b. Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai
ditawarkan profesi akuntan.
c. Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk
kepentingan manajemen mulai dikenal dan berkembang cepat.
d. Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan pengawasan.
e. Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.
8. Tahun 1975 : mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi
bidang-bidang lainnya, perkembangan itu antara lain:
a. Timbulnya management science yang mencakup analisis proses manajemen
dan usaha-usaha menemukan dan menyempurnakan kekurangankekurangannya;
b. Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan modelmodel organisasi, perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan, dan
analisis cost benefit;
c. Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics;

d. Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai


dikenal; dan
e. Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi
perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.
B.
Sejarah Akuntansi di Indonesia
Sejarah akuntansi di Indonesia tentu tidak bisa lepas dari perkembangan
akuntansi di Negara asal perkembangannya. Dengan perkataan lain, Negara
luarlah yang membawa akuntansi itu masuk ke Indonesia. Kendatipun tidak bisa
disangkal bahwa masyarakat Indonesia sendiri pasti memiliki sistem akuntansi
atau sistem pencatatan pelaporan tersendiri. Misalnya saja pada zaman
keemasan Sriwijaya, Majapahit, Mataram. Zaman tersebut pasti memiliki sistem
akuntansi tersendiri. Sayangnya, sejauh ini penelitian mengenal hal ini masih
belum dilakukan. Namun, Sukoharsono (1997) menilai akuntansi masuk ke
Indnesia melalui pedagang Arab yang melakukan transaksi bisnis di kepelauan
Nusantara.
Periodisasi perkembangan akuntansi di Indonesia dapat dibagi atas zaman
kolonial dan zaman kemerdekaan.
1. Zaman Kolonial
Pada waktu orang-orang Belanda datang ke Indonesia kurang lebih abad ke-16,
mereka datang dengan tujuan untuk berdagang. Kemudian mereka membentuk
perserikatan Maskapai Belanda yang dikenal dengan nama Vereenidge Oost
Indische Campagnie (VOC), yang didirikan pada tahun 1602. Akhir abad ke-18
VOC mengalami kemunduran dan akhirnya dibubarkan pada tanggal 31
Desember 1799. Dalam kurun waktu itu, VOC memperoleh hak monopoli
perdagangan rempah-rempah yang dilakukan secara paksa di Indonesia, dimana
jumlah transaksi dagangnya, baik frekuensi maupun nilainya terus bertambah
dari waktu ke waktu. Pada tahun itu bisa dipastikan Maskapai Belanda telah
melakukan pencatatan atas mutasi transaksi keuangan.
Dalam hubungan itu, Ans Saribanon Sapiie (1980), mengemukakan bahwa
menurut Stible dan Stroomberg, bukti autentik mengenai catatan pembukuan di
Indonesia paling tidak sudah ada menjelang pertengahan abad ke-17.
2. Zaman Penjajahan Belanda
Setelah VOC bubar pada tauhn 1799, kekuasaannya diambil alih oleh Kerajaan
Belanda,zaman penjajahan Belanda dimulai tahun 1800-1942. Pada waktu itu,
catatan pembukuannya menekankan pada mekanisme debet dan kredit, yang
antara lain dijumpai pada pembukuan Amphioen Socyteit bergerak dalam usaha
peredaran candu atau morfin (amphioen) yang merupakan usaha monopoli di
Belanda.
Catatan pembukuannya merupakan modifikasi system Venesia-Italia, dan tidak
dijumpai adanya kerangka pemikiran konseptual untuk mengembangkan system
pencatatan karena kondisinya sangat menekankan pada praktik-praktik dagang
yang semata-mata untuk kepentingan perusahaan Belanda.
Hadibroto (1992) mengikhtisarkan system pembukuan asal etnis sebagai berikut.
a. System pembukuan Cina, terdiri dari lima kelompok, yaitu

1) System Hokkian (Amoy);


2) System Kanton;
3) System Hokka;
4) System Tio Tjoe atau System Swatow;
5) System gaya baru.
b. System pembukuan India atau system Bombay
c. System pembukuan Arab atau Hadramaut
3. Zaman Penjajahan Jepang
Pada masa penjajahan Jepang 1942-1945, banyak orang Belanda yang ditangkap
dan dimasukkan kedalam sel-sel oleh tentara Jepang. Hal ini menyebabkan
kekurangan tenaga kerja pada jawatan-jawatan negara termasuk Kementrian
Keuangan. Untuk mengatasi hal tersebut, diadakan latihan pegawai dan kursuskursus pembukuan pola Belanda.
Sejalan dengan itu, kondisi pembukuan pada masa pendudukan Jepang tidak
mengalami perubahan. Jepang juga mengajarkan pembukuan dengan
menggunakan huruf Kanji, namun tidak diajarkan pada orang-orang Indonesia.
4. Zaman Kemerdekaan
System akuntansi yang berlaku awalnya di Indonesia adalah system akuntansi
Belanda yang lebih dikenal system tata buku. Setelah pada tahun 1950-an
perusahaan milik Belanda dinasionalisasi dan modal asing pun mulai masuk,
terutama dari Amerika yang juga membawa system akuntansinya sendiri yang
harus diikuti perusahaan miliknya di Indonesia. Pada saat yang sama,
perusahaan yang ada masih tetap menigkuti system akuntansi Belanda yang
sudah mapan. Sejak saat ini muncullah dualisme system akuntansi di Indonesia.
Pada tahum 1980 atas bantuan pinjaman dari World Bank, pemerintah Indonesia
melakukan upaya harmonisasi system akuntansi sehingga diupayakan untuk
menghapus dualisme tadi sehingga berakhirlah dualisme system akuntansi di
Indonesia.
a. Standar Prinsip Akuntansi di Indonesia
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), yaitu wadah wadah organisasi profesi akuntansi
di Indonesia, berdiri di Jakarta pada tanggal 23 Desember 1957. Untuk
memudahkan pengkoordinasian akuntan di Indonesia didirikan Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI). IAI berhasil menyusun dan menerbitkan Prinsip Akuntansi
Indonesia (PAI) pada tahun 1973. Dengan maksud antara lain : menghimpun
prinsip-prinsip yang lazim berlaku di Indonesia dan sebagai prasarana bagi
terbentuknya pasar uang dan modal di Indonesia pada waktu itu, laporan
keuangan dari perusahaan yang akan go public harus disusun atas dasar prinsipprinsip akuntansi di Indonesia.
Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk menghimpun prinsip akuntansi
Indonesia 1973 antara lain :
1) Buku Prinsip-Prinsip Accounting yang diterbitkan oleh Direktorat Akuntan
Negara, Direktorat Jendral Pengawasan Keuangan Negara (DJPKN), Departement
Keuangan RI sekarang bernama Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP).
2) Inventory of Generally Accepted Accounting Principles for Bussiness

Enterprice, oleh Paul Grady diterbitkan oleh AICPA.


3) Opinions of Australian Accounting Principles, diterbitkan oleh Accounting and
Auditing Research Committee dari Accounting Research Foundation.
4) Kumpulan dari Accounting Research Bulletins diterbitkan oleh AICPA.
5) A Statement of Australian Accounting Principles, diterbitkan oleh NIVRA.
6) Wet op de Jaarekening Van Ondernemingen, diterbitkan oleh NIVRA.
PAI setelah berjalan selama satu dasawarsa, akhirnya disempurnakan pada
tahun 1984. Hanya saja dalam PAI tahun1984 dibatasi pada hal-hal yang
berhubungan dengan akuntansi keuangan yang diungkapkan secara garis besar
atau bersifat umum tidak mencangkup praktik akuntansi untuk industri tertentu.
Pada Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 masih memerlukan penjabaran lebih
lanjut diatur dengan pernyataan sendiri.
Sehubungan dengan itu, komite PAI-IAI mulai tahun 1986 menerbitkan
serangkaian pernyataan PAI dan interpretasi PAI untuk mengembangkan,
menambah, mengubah, serta menjelaskan standar akuntansi keuangan yang
berlaku yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PAI 1984.
Setelah berlangsung selama sepuluh tahun PAI 1984 diganti menjadi Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan 1994 (PSAK). PSAK 1994 ini mengadopsi
pernyataan resmi Internasional Accounting Standard Committee (IASC). IAI
mengadopsi pernyataan IASC sebagai dasar acuan standar akuntansi keuangan
yang berlaku di Indonesia, kemuadian menerbitkan dua buah buku yaitu Standar
Akuntansi Keuangan-Oktober 1994, Buku 1 dan Buku 2 yang berisi :
1) Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan.
2) Seperangkat Standar Akuntansi Keuangan, terdiri dari 35 pernyataan yang
setaraf dengan standar International.
Kerangka dasar dan seperangkat pernyataan tersebut merupakan landasan yang
dianggap kokoh untuk pengembangan lebih lanjut. Berlaku untuk penyususnan
Laporan Keuangan mencangkup periode laporan yang dimualai atau setelah
tanggal 1 Januari 1995.
Sekarang ini standar akuntansi yang dikeluarkan oleh IAI disebut Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Namun dengan adanya standar akuntansi
untuk entitas Syariah, maka aka nada dua jenis standar akuntansi yaitu standar
akuntansi konvensional dan standar akuntansi syariah yang saling mendukung.
Organisasi akuntan yang paling tua dan berpengaruh di Indonesia adalah
Amerikan Institute of Certified Public Accountans (AICPA) dan American
Accounting Association (AAA). Dari tahun 1959-1973, Dewan Prinsip Akuntansi
(Accounting Principles Boards APB) telah banyak memberikan tuntunan dalam
pengembangan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim. APB terdiri dari delapan
belas akuntan, anggota AICPA.
Pada tahun 1973 APB digantikan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
(Financial Accounting Standards Boards FASB). Badan tersebut terdiri dari tujuh
anggota, empat diantaranya harus anggota CPA yang direkrut dari praktek
umum FASB dibantu oleh Dewan Pertimbangan dengan duapuluh anggota, yang
tanggung jawab utamanya ialah memberikan rekomendasi mengenai prioritas
dan agenda kerja. Setelah menerbitkan memo hasil diskusi dan usulan
pendahuluan dan setelah mengevaluasi tanggapan beberapa pihak, dewan
tersebut mengeluarkan pernyataan standar akuntansi keuangan yang

merupakan bagian dari prinsip-prinsip akuntansi yang lazim.


Beberapa lembaga pemerintah yang mempunyai andil dalam pengembangan
prinsip-prinsip akuntansi ialah komisi pasar modal. Komisi yang didirikan
berdasarkan undang-undang Kongres tahun 1934 ini mengeluarkan peraturanperaturan yang harus dipatuhi dalam penyiapan laporan keuangan dan laporan
lain yang diminta komisi. Direktorat Pajak Amerika mengeluarkan peraturan yang
mengatur perhitungan laba untuk keperluan pajak penghasilan. Organisasiorganisasi lain yang mempengaruhi perkembangan prinsip akuntansi di
Indonesia antara lain, Institut Eksekutif Keuangan dengan mendorong dan
mensponsori penelitian akuntansi, Asosiasi Akuntansi Nasional dan Federasi
Analisis Keuangan.
b. Pendidikan Akuntansi
Sebelum dikeluarkannya UU No. 34/1954 tentang Gelar Akuntan , semua orang
dapat menyatakan dirinya selaku akuntan dan memakai gelar akuntan. Dengan
dikeluarkannya UU tersebut maka pemerintah mengatur mereka yang berhak
memakai gelar akuntan hanyalah mereka yang lulus dari Fakultas Ekonomi
Negeri Jurusan Akuntansi dan Swasta yang disamakan, diatur oleh panitia
Persamaan Ijasah Akuntan. Dengan semakin banyaknya fakultas ekonomi swasta
maka pemerintah bersama IAI mengatur pelaksanaan Ujian Negara Akuntan.
Pelaksanaan ujian ini terus dibenahi sampai pada akhirnya lulusan negeri dan
swasta diwajibkan harus mengikuti ujian yang sama jika ingin mendapatkan
gelar akuntan.
Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru
ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun
1747. Perkembangan akuntansi yang mencolok baru muncul setelah undangundang mangenai tanam paksa dihapuskan tahun 1870. Dengan dihapuskannya
tanam paksa, kaum pengusaha Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk
menanamkan modalnya. Sistem yang dianut oleh pengusaha Belanda ini adalah
seperti yang diajarkan oleh Luca Pacioli.
Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan-perusahaan di Indonesia
menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun
asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang
lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara
Amerika (Anglo-Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan
yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem
Amerika (Anglo-Saxon).
Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai dikenalkan di Indonesia tahun 1907, yaitu
sejak seorang anggota NIVA, Van Schagen, menyusun dan mengontrol
pembukuan perusaan. Pengiriman Van Schagen ini merupakan cikal bakal
dibukanya Jawatan Akuntan Negara (GAD Government Accountant Dients) yang
resmi didirikan pada tahun 1915. Akuntan public pertama adalah Frese &
Hogeweg, yang mendirikan kantornya di Indonesia tahun 1918.
Dalam masa pendudukan Jepang, Indonesia sangat kekurangan tenaga di bidang
akuntansi. Jabatan-jabatan pimpinan dib Jawatan Keuangan yang 90% dipegang
oleh bangsa Belanda, menjadi kosong. Dalam masa ini, atas prakarsa Mr. Slamet,
didirikan kusus-kursus untuk mengisi kekosongan jabatan tadi dengan tenagatenaga Indonesia. Pada tahun 1874, hanya ada seorang akuntan berbangsa

Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari. Di Indonesia, pendidikan akuntansi mulai


dirintis dengan dibukanya jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia tahun 1952. Pembukaan ini kemudian diikuti Institut Ilmu Keuangan
(sekarang Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) tahun 1960 dan Fakultas-fakultas
Ekonomi di Universitas Padjadjaran (1961), Universitas Sumatera Utara (1964),
universitas Airlangga (1962), dan universitas Gadjah Mada (1964).
Organisasi profesi yang menghimpun para akuntan Indonesia bediri 23
Desember 1957. Organisasi ini diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
dengan pendiri lima orang akuntan Indonesia.profesi akuntan mulai berkembang
dengan pesat sejak tahun 1967. Pada tahun itu juga dikeluarjannya undangundang modal asing yang kemudian disusul dengan undang-undang penanaman
modal dalam negeri tahun 1968 yang merupakan pendorong berkembangnya
profesi akuntansi. Setelah krisis ekonomi Indonesia tahun 1997, peran profesi
akuntan diakui semakin signifikan mengingat profesi ini memiliki peranan
strategis di dalam menciptakan iklim transparansi di Indonesia.
c.
Definisi Akuntansi
1) Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah
dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan
keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan
mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke
dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan.
Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk
mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
2) Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi.
Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta
perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan
satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan
khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat
keputusan suatu organisasi.
3) Laporan Dasar Akuntansi
Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat output laporan rugi laba, laporan
perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau organisasi
lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan,
nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut
untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan dapat bersifat periodik
dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja.

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa sejarah akuntansi di Indonesia tentu tidak lepas dari
perkembangan akuntansi di Negara asal perkembangannya, dengan kata lain,
Negara luarlah yang membawa akuntansi itu masuk ke Indonesia. Kendatipun
bisa disangkal bahwa di masyarakat Indonesia sendiri pasti memiliki system
akuntansi.
Orang yang pertama kali menerbitkan buku double entry bookkeeping adalah
Lucas Pacioli pada tahun 1949. Sedangkan di Indonesia akuntansi mulai
diterapkan pada tahun 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada
pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747.
Akuntansi sangat berhubungan dengan bidang-bidang lain, meskipun hal itu
tidak selalu berhubungan. Terutama di zaman modern ini yang pertarungan
bisnis dan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat menuntut
semua kegiatan menggunakan ilmu akuntansi meskipun terkadang tidak
dilakukan persis sesuai dengan aturan.
B.
Saran
Penulis mengharapkan kepada semua pihak yang terutama pihak yang terkait
dengan langsung agar dapat menggunakan akuntansi sebagaimana mestinya.
Lebih dari itu, penulis mengharapkan agar tidak melupakan serta dapat
mempertahankan dan mengembangkan akuntansi itu sendiri, terlebih di zaman
yang semakin maju ini.

Sumber :
http://sayukadhek.blogspot.com/2012/01/makalah-sejarah-perkembanganakuntansi.html

Anda mungkin juga menyukai