Anda di halaman 1dari 3

CRITICAL REVIEW OF JOURNAL

Judul: Determinan Fraud Belanja Bantuan Sosial Pemerintah Daerah

Penulis: Dwi Ratmono, Adriana Pradopowati

Tahun: 2016

Volume/halaman: Volume 7/ no 3/ hal 328-340

Instansi: Universitas Diponegoro Semarang

Reviewer: Ridhan Rahmah (186020300111030)

Sumber Jurnal: Jurnal Akuntansi Multiparadigma (JAMAL)

Sumber Format: University of New South Wales, Australian

Introduction (Pendahuluan)

Penelitian ini dilatarbelakangi karena munculnya berbagai permasalahan pencairan dana


bantuan sosial (Bansos). Permasalahan ini berupa pada ketidakjelasan penerima bansos,
kekurangan volume, dan belum dimanfaatkannya bansos secara optimal. Beberapa penelitian
sebelumnya telah menemukan masalah mengenai belanja bantuan sosial tetapi belum ada yang
menguji faktor penyebab penyimpangan bansos tersebut. Oleh karena itu, pada penelitian ini
berfokus pada literatur akuntansi sektor publik dengan memberikan bukti empiris penyebab
penyimpangan belanja bantuan sosial, serta upaya pencegahan dari penyimpanan belanja bantuan
sosial tersebut.

Body Paragraph (Bagian Paragraf)

Summary (Ringkasan)

Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis penyebab (determinan) tingkat


penyimpangan (fraud) belanja bantuan sosial pemerintah daerah. Dalam fenomena fraud,
kecurangan bisa terjadi dimana saja, entah itu dalam organisasi maupun pemerintahan. Beberapa
teori yang dapat memprediksi mengenai fenomena fraud ini, yaitu teori GONE dan fraud Triangel.
Pada teori GONE terdapat empat faktor yang mendorong sesorang melakukan perbuatan
menyimpang seperti Greed (serakah), Opportunity (kesempatan), Needs (kebutuhan), Exposure
(pengungkapan). Sedangkan pada fraud triangel karena adanya faktor tekanan, peluang dan
rasionalisasi.

Belanja bantuan sosial sendiri merupakan pengiriman uang atau barang yang dilakukan
oleh pemerintah daerah kepada masyarakat kepada masyarakat serta untuk mendanai kegiatan
sosial dan bersifat sementara. Penyimpangan yang terjadi pada bantuan sosial ini perlu dilakukan
pengendalian dan harus diwaspadai karena dapat merugikan daerah. Oleh karena itu, perlu
diketahui faktor penyebab penyimpangan pada bantuan soaial yang sering terjadi di pemerintah
daerah serta bagaimana cara mencegah penyimpangan tersebut.

Penelitian ini dilakukan diseluruh Pemerintahan kabupaten/kota di Jawa Tengah. Hal ini
dikarenakan Jawa tengah merupakan salah satu provinsi yang cukup sering terjadi penyimpangan
belanja bantuan sosial. Adapun metode yang digunakan untuk memperoleh mengenai gambaran
mengenai bantuan sosial tersebut yaitu metode sensus laporan hasil pemeriksaan BPK pada tahun
2009-2013. Penelitian menggunakan alat analisis Structural Equation Modeling (SEM) dengan
metode Partial Least Square (PLS). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa penyebab
(determinan) tingkat penyimpangan belanja bantuan sosial diakibatkan oleh 2 faktor, yaitu
lemahnya pengendalian internal dan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
Semakin banyak kelemahan pengendalian internal maka semakin tinggi tingkat penyimpan pada
bantuan sosial serta perlunya peningkatan kepatuhan terhadap perundang-undangan. Dan secara
keseluruhan, penelitian ini menunjukkan dukungan terhadap grand theory yaitu fraud triangle dan
teori GONE.

Evaluation (Evaluasi)

Secara keseluruhan penelitian ini sudah cukup baik dan penelitian ini mengangkat topik
yang menarik untuk diteliti. Peneliti juga telah menguraikan mengenai hal apa saja yang
menyebabkan penelitian ini akan dilakukan. Topik permasalahan yang diangkat pun dibahas
secara umum dan menjadi lebih khusus ke dalam tujuan penelitiannya.
Model penelitian yang digunakan juga cukup berbeda dari penelitian-penelitian terdahulu
yang sama-sama membahas mengenai belanja bantuan sosial dikarenakan pada model yang
digunakan peneliti bisa menguji penyebab terjadinya penyimpangan (fraud) dan cara
pencegahannya, sedangkan penelitian terdahulu hanya fokus pada sebatas faktor yang
mempengaruhi penyimpangan (fraud) tersebut.

Namun, penelitian ini masih kurang memberikan secara mendalam isu-isu terkait belanja
bantuan sosial ini meskipun sebelumnya telah banyak yang membahasnya. Selain itu, masih
kurang penjelasan secara luas mengenai teori-teori terkait untuk mendukung argumen peneliti.
penelitian ini hanya lebih memberikan penjelasan mengenai penelitian terdahulu, sedangkan
penelitian terdahulu tidak dapat digeneralisasikan untuk kasus dalam penelitian ini.

Peneliti juga seharusnya meluaskan elemen pengendalian internal yang digunakan untuk
mengungkap Sistem Pengendalian Internal pada belanja bantuan sosial serta bagaimana peraturan
perundang-undangannya untuk mencapai keselarasan dalam pemahaman peneliti selanjutnya.

Conclusion(Kesimpulan)

Setelah menganalisis secara keseluruhan, maka yang dapat saya simpulkan bahwa
penelitian ini sudah baik karena telah menjawab permasalahan yang telah diangkat dan layak untuk
diteruskan untuk dijadikan sebagai pedoman atau referensi untuk penelitian selanjutnya dengan
teori yang mendukung dibahas dalam penelitian ini dan tentunya akan memberikan ilmu baru
untuk peneliti yang akan mengangkat dengan topik yang sama. Diharapkan untuk peneliti
selanjutnya dapat mengungkap sistem pengendalian internal secara luas serta peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan digunakan pada pemerintahan daerah.

Anda mungkin juga menyukai