Management Accounting
Research, 100707
RESUME
Variabel Penelitian
Variabel Independent penelitian ini adalah mood (suasana hati) sedangkan variabel
Teori
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah kontingensi hedonis teori. Teori
kontingensi hedonis menunjukkan bahwa proses kognitif yang mendasari tampilan kejujuran
akan lebih tinggi ketika manajer berada dalam suasana hati yang positif berasal dari
keinginan manajer untuk mempertahankan suasana hati ini dengan melaporkan anggaran
Metodologi Penelitian
Jumlah partisipan dalam penelitian ini sebanyak 106 mahasiswa bisnis. Penelitian ini
setting budgetary slack, dimana partisipan sebagai manajer divisi diminta untuk membuat
anggaran dan akan diserahkan ke kantor pusat. Kantor pusat selalu menyetujui berapapun
anggaran yang diminta dan tidak pernah mengetahui biaya aktualnya sehingga partisipan
bebas menikmati selisih antara biaya yang dilaporkan dengan biaya aktualnya. Koefisien
bentuk mood yang diukur adalah negatif, netral, dan positif dengan desain faktorial: 1x3.
Hasil
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suasana hati manajer dapat mempengaruhi
kejujuran pelaporan anggaran mereka. Ketika manajer berada dalam suasana hati yang
positif, mereka melaporkan secara signifikan lebih jujur daripada ketika mereka berada dalam
suasana hati yang negative. Manajer yang dalam suasana hati yang positif tidak secara
signifikan lebih jujur daripada mereka yang berada dalam suasana hati yang netral. Pelaporan
yang dilakukan oleh manajer dalam suasana hati yang netral tidak berbeda secara signifikan
dari manajer dalam suasana hati yang negatif. Ini menyiratkan bahwa mengangkat suasana
hati negatif ke suasana hati netral tidak cukup meningkatkan kejujuran dan, dengan demikian,
Kontribusi Penelitian
Penelitian ini berkontribusi pada literatur akuntansi yang meneliti efek mood pada
pengambilan keputusan, seperti dalam evaluasi kinerja subjektif (Ding dan Beaulieu, 2011),
penilaian persediaan (Chung et al., 2008), dan evaluasi auditor (Kadous, 2001). Sementara
beberapa studi terakhir telah menunjukkan bahwa menghilangkan pengaruh suasana hati
suasana hati dapat memberikan cara bagi organisasi untuk mendorong manajer untuk
menampilkan perilaku yang diinginkan dalam konteks penganggaran. Suasana hati (mood)
merupakan faktor situasional, temuan ini juga berkontribusi pada literatur yang membahas
pengaruh situasional pada kejujuran pelaporan anggaran dengan adanya insentif moneter
untuk menciptakan kelonggaran (misalnya, Arnold dan Schreiber, 2013; Cardinaels, 2016;
De Baerdemaeker dan Bruggeman, 2015; Hannan dkk., 2006). Berbeda dengan audit internal
(Arnold dan Schreiber, 2013) atau sistem informasi (Cardinaels, 2016; Hannan et al., 2006),
suasana hati karyawannya selalu hadir dalam sebuah organisasi. Oleh karena itu, jika
melakukan tindakan mengurangi suasana hati yang negatif dan mendorong suasana hati yang
positif.