AKUNTANSI KEPRILAKUAN
OLEH :
Dosen Pengampu :
Eka Fauziahardani, SE, M.Si. Ak
ARTIKEL 1
1. Tujuan riset
Studi ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh
ekspektansi kinerja, ekspektansi usaha, pengaruh sosial dan kondisi yang
memfasilitasi terhadap perilaku penggunaan sistem e-village budgeting di
desa.
2. Latar belakang
Perkembangan sistem informasi yang sangat cepat pada saat ini memberikan
banyak manfaat bagi instansi pemerintah seperti pemerintah desa yang
menggunakan sistem informasi untuk pengelolaan dana desa. Melalui sistem
e-village budgeting aparatur desa lebih mudah untuk mengelola dan
menyajikan laporan penggunaan dana desa serta memudahkan masyarakat
untuk berpartisipasi dalam mengawal dana desa (Ramadhany, 2018).
Penggunaan sistem informasi seperti e-village budgeting tentu tidak mudah
untuk diimplementasikan disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah
partisipasi pengguna (user).
3. Landasan teori
Studi ini menggunakan model UTAUT untuk menganalisis persepsi aparatur
desa terhadap penggunaan sistem e-village budgeting yang telah diwajibkan
oleh Pemerintah Banyuwangi telah mewajibkan sistem e-filling sebagai
implementasi kebijakan menteri dalam negeri (Permendagri) untuk
menggunakan sistem informasi dalam mengelola dana desa. Studi Williams et
al., (2015) serta Setiawan, Kurniawan, & Payamta (2018) menjelaskan bahwa
penelitian yang berkaitan sistem informasi memerlukan eksplorasi lebih
mendalam mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penerimaan
individu terhadap suatu sistem. Faktor-faktor yang dieksplorasi pada
penelitian ini meliputi ekspektansi kinerja, ekspektansi usaha, pengaruh sosial,
dan kondisi yang memfasilitasi terhadap perilaku penggunaan sistem e-village
budgeting berdasarkan perspektif aparatur desa yang menggunakan sistem
tersebut.
4. Originalitas
Ada, Beberapa penelitian terdahulu telah menggunakan konsep UTAUT
(Alwahaishi & Snášel, 2013; Bakar, Razak, & Abdullah, 2013; Batara,
Nurmandi, Krishnaraju & Mathew, 2016; Warsito, & Pribadi, 2017; Mansoori
et al., 2018; Martensen, Ryschka, Blesik, & Bick, 2016; Zolotov, Oliveira, &
Casteleyn, 2018).
5. Motode penelitian
- Ruang lingkup penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kantor pemerintah desa yang
ada di Kabupaten Banyuwangi. Sedangkan unit sampel yang digunakan pada
penelitian ini adalah aparatur desa dengan kriteria menggunakan sistem
e-village budgeting dalam pekerjaannya. Aparatur desa yang menggunakan
e-village budgeting dapat berupa bendahara desa, sekretaris desa, maupun
staf desa lainnya.
- Metode pengumpulan data
Pengumpulan data pada penelitian ini melalui kuesioner dengan responden
aparatur desa yang menggunakan secara langsung sistem e-village budgeting.
- Metode pengukuran variabel
Pengukuran variabel pada penelitian ini menggunakan skala likert dengan
skala 1 – 7 dari sangat tidak setuju (STS) sampai dengan setuju sangat (SS).
- Metode analisis data
metode analisis menggunakan metode analisis kuantitatif dengan menguji
data menggunakan alat uji berupa SEM-PLS (Partial Least Square).
- Variabel
Variabel independen merupakan tipe variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel lain, adapun variabel independen pada artikel ini
yaitu minat keprilakuan
Variabel dependen sendiri merupakan tipe variabel yang dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel lain, adapun variabel dependennya adalah
perilaku penggunaan sistem e-village budgeting
Variabel moderasi yang memperkuat konstruk utama antara lain gender,
usia, pengalaman, dan kesukarelaan penggunaan.
6. Hipotesisis
H1:Ekspektansi kinerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku
penggunaan sistem e-village budgeting.
H2:Ekspektansi Usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku
penggunaan sistem e-village budgeting.
H3: Pengaruh sosial berdampak positif dan signifikan terhadap perilaku
penggunaan sistem e-village budgeting.
H4: Kondisi yang memfasilitasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
perilaku penggunaan sistem e-village budgeting.
7. Hasil penelitian
Bukti empiris yang diperoleh menunjukkan bahwa ekspektansi kinerja,
ekspektansi usaha, dan kondisi yang memfasilitasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap perilaku penggunaan sistem e-village budgeting oleh
aparatur desa dalam pengelolaan dana desa, sedangkan pengaruh sosial tidak
memiliki dampak tersebut.
8. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa ekspektansi kinerja, ekspektansi usaha, dan kondisi yang memfasilitasi
merupakan determinan perilaku penggunaan sistem e-village budgeting dalam
mengelola dana desa. Konstruk ekspektansi usaha menunjukkan nilai
signifikansi paling besar di antara variabel lainnya. Hal ini dapat
diinterpretasikan bahwa kemudahan penggunaan sistem e-village budgeting
menjadi faktor utama ketika sistem tersebut di implementasikan. Dengan
kemudahan sistem saat dipakai, aparatur desa tidak mengalami kendala yang
berarti serta tidak memerlukan usaha yang besar dan waktu yang lama untuk
menggunakannya. Implikasi dari penerapan sistem e-village budgeting di
lapangan, pemerintah perlu mengembangkan sistem dengan mempermudah
lagi pemakaiannya dan mengadakan pelatihan rutin untuk membiasakan
aparatur desa mengerjakan laporan keuangannya menggunakan sistem
e-village budgeting.
9. Kelemahan riset
- Pertama, konstruk penelitian tidak menyertakan variabel moderasi
sebagaimana pada konsep awal UTAUT.
- Kedua, penelitian menggunakan metode kuantitatif, dimana jawaban
responden yang tersedia memungkinkan tidak mencerminkan keadaan
sebenarnya karena terbatas pada penyataan yang tersedia di dalam kuesioner.
- Ketiga, variabel yang digunakan hanya mengacu kepada konsep awal
UTAUT, yaitu ekspektansi kinerja, ekspektansi usaha, pengaruh sosial dan
kondisi yang memfasilitasi.
ARTIKEL 2
1. Tujuan riset
Bertujuan untuk menguji efek framing dalam alat bantu keputusan audit
2. Latar belakang
Ketidaksesuaian antara keterampilan pengguna bantuan keputusan dan
kompleksitas tugas juga menyebabkan fenomena bias keputusan. Auditor
cenderung heuristik dan lebih bergantung pada bantuan keputusan. Dalam
proses audit, auditor melakukan tugas-tugas yang lebih kompleks dan
menerima banyak tekanan. Oleh karena itu, mempelajari bagaimana auditor
menggunakan alat bantu keputusan menjadi lebih penting dan menarik.
Memahami masalah ini akan membantu auditor menjadi pengguna alat
bantu keputusan yang baik (Swinney, 1999).
Penilaian audit bergantung pada karakteristik masalah yang tidak relevan
dengan keputusan framing. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui efek
ini di area audit karena auditor dalam audit menghadapi tekanan dan risiko
yang lebih tinggi daripada di area lain. Tekanan dan risiko tersebut
membuat auditor lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan dalam
proses audit. Selain itu, audit juga memiliki kompleksitas tugas yang
berbeda dari area bisnis. Variabel tugas yang berbeda ini dapat memberikan
hasil yang berbeda. Oleh karena itu, efek pembingkaian dapat berjalan
dengan cara yang berbeda dari area lain.
3. Landasan teori :
Teori yang diacu didalam penelitian ini adalah Teori Prospek . Teori ini
menyatakan bahwa orang membuat keputusan berdasarkan nilai akhir
potensial dari kerugian dan keuntungan dan bahwa orang mengevaluasi
kerugian dan keuntungan menggunakan a heuristik tertentu (Kahneman &
Tversky, 1979). Dalam teori prospek, hasil tersebut dianggap sebagai
deviasi positif atau negatif (keuntungan atau kerugian) dari hasil referensi
netral, yang nilainya nol (Tversky & Kahneman, 1981). Dengan kata lain,
dalam situasi yang menguntungkan, individu akan cenderung memilih opsi
yang menguntungkan. Sedangkan pada kondisi sebaliknya, individu
cenderung memilih opsi yang memiliki kerugian paling kecil
(meminimalkan kerugian). Teori prospek dapat menjelaskan bagaimana
efek framing terjadi. Individu akan mengevaluasi semua informasi sebelum
mengambil keputusan. Opsi yang tampaknya paling menguntungkan lebih
mungkin untuk dipilih. Terkadang, meskipun opsi sebenarnya sama, ketika
diberikan (untung atau rugi) secara berbeda, hal itu dapat menyebabkan
keputusan yang berbeda. Teori prospek membantu banyak studi tentang
pengambilan keputusan untuk mengembangkan dan membangun argumen
mereka (Edwards, 1996). Tentunya teori prospek ini juga dapat
menjelaskan cara auditor mengambil keputusan di bidang akuntansi dan
audit.
4. Originalitias
Ada, Penelitian terdahulu / sebelumnya fokus pada pengujian efek framing
dari bantuan keputusan di bidang bisnis dan pemasaran, namun pada
penelitian ini lebih berfokus kepada pengambilan keputusan audit
5. Metode penelitian :
-Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa sarjana akuntansi dari
sebuah universitas besar di Indonesia. Partisipan yang terlibat dalam
percobaan ini adalah mereka yang telah menyelesaikan dan lulus mata
kuliah akuntansi keuangan. Kriteria seleksi ini digunakan untuk
memastikan bahwa siswa memiliki pemahaman yang cukup untuk
mengerjakan tugas piutang pada materi percobaan. Dengan cara ini, dapat
diasumsikan bahwa semua sampel memiliki tingkat pemahaman yang
sama dengan akuntan profesional jika diberikan tugas seperti itu.
Sedangkan unit sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
menyelesaikan dan lulus mata kuliah akuntansi keuangan , dan memiliki
pemahanman yang cukup untuk mengerjakan tugas piutang pada materi
percobaan.
- Metode pengumpulan data : metode pengumpulan data didalam penelitian
ini dilakukan dengan eksperimen, Skenario percobaan dalam penelitian ini
merupakan modifikasi kecil dari Gomaa et al. (2011). Kami melakukan uji
coba tiga kali dengan 57 siswa (yang tidak berpartisipasi dalam eksperimen
utama) untuk memastikan skenario eksperimen kami. Setelah
menyelesaikan masing-masing uji coba, kami mengadakan diskusi
mendalam dengan peserta uji coba dan akuntan profesional tentang
hasilnya.
- Model penelitian bersifat deskirptif, menjelaskan bagaimana peneliti
memperbaiki model penelitian sebelumnya dengan tambahan masukan
- Metode pengukuran variabel : menggunakan uji-T sampel independen
untuk membandingkan antara jenis kelamin.
- Variabel
Variabel independen merupakan tipe variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel lain, adapun variabel independen pada artikel ini
yaitu efek framing.
Variabel dependen sendiri merupakan tipe variabel yang dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel lain, adapun variabel dependennya adalah tingkat
kecenderungan peserta untuk mengikuti rekomendasi bantuan keputusan
6. Hipotesis :
H1: Peserta cenderung mengikuti rekomendasi alat bantu keputusan ketika
reliabilitas alat bantu keputusan ditampilkan dalam bentuk positif
dibandingkan ketika ditampilkan dalam bentuk negatif
7. Hasil penelitian :
Hipotesis penelitian ini menunjukkan bahwa partisipan cenderung
mengikuti rekomendasi alat bantu keputusan ketika reliabilitas alat bantu
keputusan ditampilkan dalam bentuk positif daripada jika ditunjukkan
dalam bentuk negatif.
Hasil studi menunjukkan bahwa teori ini juga dapat diterapkan dalam
kondisi keandalan alat bantu keputusan audit. Reliabilitas bantuan
keputusan yang disajikan secara negatif menyebabkan kecenderungan yang
lebih rendah untuk mengikuti rekomendasi bantuan daripada reliabilitas
positif. Hal ini mendukung penelitian sebelumnya bahwa state framing
effect terjadi pada alat bantu pengambilan keputusan. Hasil ini mendukung
teori Lowe et al., (2002). teori framing atribut menurut Levin Schneider dan
Gaeth (1998) dan teori framing oleh Tversky dan Kahneman (1981) yang
menyatakan bahwa individu cenderung lebih memperhatikan informasi
negatif daripada informasi positif. . Pengiriman informasi reliabilitas
dengan cara yang berbeda akan mengarah pada tingkat kecenderungan yang
berbeda untuk mengikuti rekomendasi bantuan. Studi ini menyarankan
temuan baru, yaitu dalam konteks tugas audit, dan dalam alat bantu
keputusan audit, memang ada framing effect.
8. Kesimpulan
Beberapa kesimpulan dapat ditarik dari penelitian ini. Pertama, framing
positif akan menyebabkan tingkat kecenderungan mengikuti bantuan audit
lebih tinggi daripada framing negatif. Argumen ini sejalan dengan teori
prospek dan penelitian sebelumnya oleh (F.-F. Cheng & Wu, 2010; FF
Cheng, Wu, & Lin, 2014). Kedua, satu temuan penting adalah bahwa dalam
konteks tugas audit dan dalam bantuan keputusan audit, ditemukan adanya
efek framing. Artinya pada domain audit yang memiliki persepsi risiko
yang lebih besar dibandingkan domain lainnya, framing effectnya juga
kuat.
9. Kelemahan riset :
- Pertama, penelitian ini dilakukan dengan eksperimen laboratorium dengan
peserta didik sebagai partisipan. Itu desain eksperimental memiliki validitas
internal yang tinggi, tetapi tidak untuk validitas eksternal.
- Kedua, penelitian masa depan harus membandingkan beberapa area (misalnya:
bisnis, audit, pemasaran online, dll.) Untuk menangkap perbedaannya
Nama Judul Anteseden Perilaku Penggunaan Apakah Framing Atribut Ada dalam
E-Budgeting: Kasus Sistem Informasi Alat Bantu Keputusan Audit?
Keuangan Desa di Banyuwangi,
Indonesia
Abstrak Studi ini bertujuan untuk memperoleh Penelitian ini bertujuan untuk menguji
bukti empiris mengenai pengaruh efek framing dalam alat bantu
ekspektansi kinerja, ekspektansi usaha, keputusan audit. Penelitian ini
pengaruh sosial, dan kondisi yang menggunakan desain eksperimental
memfasilitasi terhadap perilaku antar subjek dengan sampel 56
penggunaan sistem e-village budgeting mahasiswa S1. Variabel terikat adalah
di desa. Penelitian ini dilakukan di kecenderungan untuk mengikuti
desa yang masuk ke dalam wilayah rekomendasi bantuan yang diukur
kabupaten Bayuwangi, Jawa Timur dengan skenario Gomaa, Hunton,
Vaassen, dan Carree's (2011). Efek
framing dimanipulasi sebagai berikut:
(1) framing positif, (2) framing negatif.
Pendahuluan Pemanfaatan sistem informasi Saat ini, kita berada di ambang revolusi
akuntansi dapat memberikan industri keempat, yang disebut sebagai
transparansi pada pengelolaan Industri 4.0. Revolusi ini menekankan
keuangan desa dan menjadi sangat pada proses otomatis dan memengaruhi
penting bagi masyarakat dalam setiap area kerja, termasuk audit.
memantau pelaksanaan pengelolaan Industri 4.0 dapat digambarkan sebagai
dana desa (Triani & Handayani, 2018). integrasi penuh dari teknologi informasi
Implementasi sistem informasi dan komunikasi dan teknologi otomatis
akuntansi pengelolaan dana desa untuk di "pabrik masa depan" (Heynitz,
akuntabilitas dan transparansi Bremicker, & Amadori, 2016). Ini
penggunaan dana desa diwujudkan menimbulkan tantangan serius untuk
oleh Pemerintah Kabupaten proses audit di mana semua data klien
Banyuwangi melalui implementasi diintegrasikan melalui internet. Auditor
sistem e-village budgeting system. dapat menggunakan teknologi untuk
Pemerintah Banyuwangi salah satu membantu mereka dalam proses audit
daerah di Indonesia yang seperti alat bantu pengambilan
menggunakan sistem informasi dalam keputusan.
mengatur dana desa yaitu melalui
electronic village budgeting system
atau dikenal dengan evillage budgeting
(Fikri, Suharto, & Nugroho, 2018)
H2 : Ekspektansi Usaha
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap perilaku penggunaan
sistem e-village budgeting.
Hasil Analisis Hasil penelitian saat ini Penelitian ini bertujuan untuk
mengindikasikan pula bahwa pengaruh menyelidiki efek framing dari bantuan
sosial bukan merupakan faktor yang keputusan. Secara khusus, kami
mempengaruhi perilaku penggunaan menguji apakah efek framing terjadi
sistem e-village budgeting karena atau tidak dalam cara keandalan bantuan
aparatur desa cenderung tidak keputusan disajikan.
mempersepsikan pengaruh sosial Mempertimbangkan tujuan tersebut,
seperti status sosial atau image dapat maka hipotesis penelitian ini
meningkat dalam sistem sosialnya menunjukkan bahwa partisipan
setelah menggunakan sistem e-village cenderung mengikuti rekomendasi alat
budgeting. Selain itu, penggunaan bantu keputusan ketika reliabilitas alat
sistem e-village budgeting lebih bantu keputusan ditampilkan dalam
didasarkan pada kemauan dan bentuk positif daripada jika ditunjukkan
kesadaran individu pengguna aplikasi dalam bentuk negatif
tersebut untuk
Hasil studi menunjukkan bahwa teori ini
mengimplementasikannya karena
juga dapat diterapkan dalam kondisi
dinilai sebagai suatu kewajiban yang
keandalan alat bantu keputusan audit.
harus dilaksanakan oleh aparatur desa.
Reliabilitas bantuan keputusan yang
Dengan demikian, dapat disimpulkan
disajikan secara negatif menyebabkan
bahwa pengaruh sosial sebagai
kecenderungan yang lebih rendah untuk
determinan perilaku penggunaan
mengikuti rekomendasi bantuan
sistem e-village budgeting adalah tidak
daripada reliabilitas positif. Hal ini
didukung
mendukung penelitian sebelumnya
bahwa state framing effect terjadi pada
alat bantu pengambilan keputusan. Hasil
ini mendukung teori Lowe et al., (2002
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah Beberapa kesimpulan dapat ditarik dari
dilakukan, maka dapat disimpulkan penelitian ini. Pertama, framing positif
bahwa ekspektansi kinerja, ekspektansi akan menyebabkan tingkat
usaha, dan kondisi yang memfasilitasi kecenderungan mengikuti bantuan audit
merupakan determinan perilaku lebih tinggi daripada framing negatif.
penggunaan sistem e-village budgeting Argumen ini sejalan dengan teori
dalam mengelola dana desa. Konstruk prospek dan penelitian sebelumnya oleh
ekspektansi usaha menunjukkan nilai (F.-F. Cheng & Wu, 2010; FF Cheng,
signifikansi paling besar di antara Wu, & Lin, 2014). Kedua, satu temuan
variabel lainnya. Hal ini dapat penting adalah bahwa dalam konteks
diinterpretasikan bahwa kemudahan tugas audit dan dalam bantuan
penggunaan sistem e-village budgeting keputusan audit, ditemukan adanya efek
menjadi faktor utama ketika sistem framing. Artinya, pada domain audit
tersebut diimplementasikan. Dengan yang memiliki persepsi risiko lebih
kemudahan sistem saat dipakai, besar dibandingkan domain lainnya,
aparatur desa tidak mengalami kendala framing effect juga kuat
yang berarti serta tidak memerlukan
usaha yang besar dan waktu yang lama
untuk menggunakannya.