Anda di halaman 1dari 13

UJIAN AKHIR SEMESTER

METODE PENELITIAN KUANTITATIF DALAM AKUNTANSI

Dosen Pengampu :
Dr. I Nyoman Wijana Asmara Putra, S.E., M.Si, AK

Oleh :

NAMA : I Nyoman Endra


NIM : 2181611023

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2021
SOAL 1 Buatlah propasal penelitian maksimum 4 halaman

NIAT DAN PERILAKU WAJIP PAJAK ORANG PRIBADI MENGIKUTI


PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA (PPS)

Latar Belakang

Dunia perpajakan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Perubahan-


perubahan tersebut meliputi hukum dan aturan perpajakan sampai pada pembenahan
institusi serta pelayanan perpajakan itu sendiri. Berbagai fasilitas juga ditawarkan bagi
Wajib Pajak yang setia dan jujur dalam membayar pajak, misalnya tax amnesty yang
menuai banyak pujian di tahun 2016 dan 2017. Tujuan utama tax amnesty adalah
memasukkan kembali ke dalam negeri investasi atau dana-dana milik orang Indonesia
yang disimpan di luar negeri maupun asset dalam negeri yang belum dilaporkan. Dana
yang berhasil direpatriasi ke dalam negeri akan digunakan untuk menunjang
pertumbuhan ekonomi. Pemerintah akan menggelar kembali program tax amnesty jilid
II atau Program Pengungkapan Sukarela (PPS) pada 1 Januari hingga 30 Juni 2022.
Pelaksanaan PPS diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2021 tentang
Harmonisasi Peraturan Perpajakan. Pemerintah memberikan keuntungan yang menarik
ketika wajib pajak mengikuti Program Pengungkapan Sukarela (PPS). Keuntungan yang
diterima wajib pajak jika mengikuti Program Pengungkapan Sukarela (PPS) cukup
membuat wajib pajak tergerak untuk mengikuti program ini. Dibalik usaha pemerintah
dengan keuntungan yang ditawarkan, wajib pajak juga memiliki kepentingan dan niat
tersendiri mengapa wajib pajak memilih untuk mengikuti Program Pengungkapan
Sukarela (PPS). Adanya perbedaan kepentingan dan sudut pandang di atas membuat
peneliti ingin meneliti apa yang menjadi niat bagi wajib pajak orang pribadi untuk
mengikuti Program Pengungkapan Sukarela (PPS). Dasar untuk menganalisis niat dari
wajib pajak dalam berperilaku untuk mengikuti Program Pengungkapan Sukarela (PPS)
adalah teory of Planned behavior. Berdasarkan Theory of Planned Behavior, niat
seseorang untuk berperilaku akan ditentukan oleh 3 faktor yaitu behavioral beliefs,
Normatif beliefs dan control beliefs. Beberapa penelitian telah menggunakan TPB untuk
menguji kepatuhan wajib pajak terhadap peraturan perpajakan. Hadi Saputra (2019)
sikap dan kontrol perilaku yang dipersepsikan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap niat berperilaku patuh terhadap pajak, sedangkan norma subjektif berpengaruh
positif namun tidak signifikan terhadap niat berperilaku patuh terhadap pajak. Yustina
& Hamidah (2017) menyatakan niat wajib pajak dalam mengikuti Program
Pengungkapan Sukarela (PPS) dipengaruhi oleh Attitude towards the behavior (Sikap)
dan Subjective Norm (Norma Subjektif).

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan penelitian-penelitian sebelumnya maka dapat


dirumuskan pokok permasalahan yaitu bagaimana niat dan perilaku wajib pajak orang
pribadi mengikuti Program Pengungkapan Sukarela (PPS)

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan penelitian diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana niat dan perilaku wajib pajak orang pribadi mengikuti Program
Pengungkapan Sukarela (PPS)

Batasan Penelitian

Fokus peneliti adalah pengalaman wajib pajak orang pribadi. Tujuan peneliti memilih
wajib pribadi adalah wajib pajak pribadi merupakan target pemerintah dalam program
ini selain itu wajib pajak pribadi dianggap lebih bisa memberikan penjelasan lebih
dalam mengenai pengalaman dan niatnya mengikuti Program Pengungkapan Sukarela
(PPS) dibandingkan wajib pajak badan.

Konsep Penelitian

Gambar 1 Konsep Penelitian


Hubungan antara ketiga dimensi penentu niat dan perilaku dengan penjelasan :

a. Attitude towards the behavior (Sikap)


Ajzen (2005) mengemukakan bahwa sikap terhadap perilaku ini ditentukan oleh
keyakinan mengenai konsekuensi/maksud dari suatu perilaku atau secara singkat
disebut keyakinan-keyakinan perilaku (behavioral beliefs). Keyakinan dan evaluasi
dalam membentuk sikap terhadap perilaku tertentu. Keyakinan bersifat unik
individual sehingga dapat digunakan menjadi alat pengukur dalam penelitian
berbasis TPB. Bila dikaitkan dengan Program Pengungkapan Sukarela (PPS),
apabila wajib pajak akan mengikuti program ini berarti wajib pajak akan memiliki
keyakinan mengenai manfaat yang diperolehnya. Wajib pajak akan
mempertimbangkan apakah manfaat yang diterima akan lebih besar daripada
tebusan yang akan dibayarkan. Apabila sesorang meyakini bahwa terdapat
konsekuensi positif yang akan ia dapatkan, orang tersebut akan memilih melakukan
perilaku tersebut begitu pula sebaliknya.
b. Subjective Norm (Norma Subjektif)
Norma subjektif adalah persepsi individu terhadap harapan dari orang-orang yang
berpengaruh dalam kehidupannya (significant others) mengenai dilakukan atau
tidak dilakukannya perilaku tertentu. Seseorang akan cenderung melakukan suatu
hal jika lingkungan sekitarnya mendukung hal tersebut. Hal ini diketahui dengan
cara memberi pertanyaan pada responden untuk menilai apakah orang-orang lain
yang penting tadi cenderung akan setuju atau tidak setuju jika ia memilih untuk
melakukan suatu perilaku.
c. Perceived Behavioral Control (Persepsi kontrol perilaku)
Persepsi kontrol perilaku atau kontrol perilaku adalah persepsi individu mengenai
mudah atau sulitnya mewujudkan suatu perilaku tertentu (Ajzen, 2005). Dalam
TPB, Ajzen (2005) mengemukakan bahwa persepsi kontrol perilaku ditentukan
oleh keyakinan individu mengenai ketersediaan sumberdaya berupa peralatan,
kompatibelitas, kompetensi, dan kesempatan (control belief strength) yang
mendukung atau menghambat perilaku yang diprediksi dan besarnya peran sumber
daya tersebut (power of control factor) dalam mewujudkan perilaku tersebut.
Kerangka Penelitian

Penelitian ini berawal dari adanya suatu fenomena dimana target penerimaan pajak dari
Program Pengungkapan Sukarela (PPS) tidak tercapai. Kemudian muncul pertanyaan
apakah yang menjadi niat wajib pajak orang pribadi dalam mengikuti Program
Pengungkapan Sukarela (PPS). Peneliti akan melakukan wawancara semi terstruktur
kepada beberapa wajib pajak orang pribadi yang akan mengikuti Program
Pengungkapan Sukarela (PPS). Dimana panduan wawancara akan dibuat berdasarkan
tiga faktor penentu niat atau keinginan untuk berperilaku berdasarkan Theory of
Planned Behavior yaitu attitude toward the behaviour (sikap), subjective norm (norma
subjektif), dan perceived behavioral control (persepsi kontrol perilaku).

Gambar 2 Kerangka Penelitian


SOAL 2 Jelaskan proposal saudara dari segi metodologinya sesuai dengan topik yang
pernah diajarkan dalam metode penelitian baik itu kulitatif maupun
kuantitatif

METODELOGI PENELITIAN

Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan metode
fenomenologi. Fenomenologi bertujuan untuk mengetahui dunia dari sudut pandang
orang dalam hal ini objek penelitian yang mengalami secara langsung atau berkaitan
dengan sifat-sifat alami pengalaman manusia, dan makna yang ditempelkannya padanya

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di wilayah Bali. Informan yang digunakan yaitu beberapa
wajib pajak orang pribadi yang berprofesi sebagai wajib pajak orang pribadi UMKM,
dan wajib pajak sebagai pengusaha yang dilakukan di lokasi perusahaan tempat
informan bekerja.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber data yang
ditentukan oleh peneliti dimana sumber data tersebut berhubungan langsung dengan
objek penelitian yang diteliti. Data sekunder diperoleh dari Surat Pernyataan Harta dari
masing-masing individu, serta dokumen seperti peraturan perpajakan dan berita-berita
yang terdapat di media cetak maupun online.

Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode wawancara semi-terstruktur. Dalam penelitian


kualitatif teknik pengumpulan data triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan
data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber
data yang telah ada. Triangulasi data dilakukan yaitu triangulasi sumber dan triangulasi
Teknik.
Teknik Analisis Data

a. Reduksi Data
Reduksi data yaitu suatu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari
càtatan-catatan tertulis pada saat melakukan wawancara.
b. Penyajian Data
Tahap selanjutnya adalah penyajian data. Penelitian ini penyajian data akan dibuat
dalam bentuk bagan yang disertai uraian singkat. Miles dan Huberman membatasi
suatu “penyajian” sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan suatu kesimpulan.
c. Menarik Kesimpulan/Verifikasi
Dalam pandangan Miles & Huberman, penarikan kesimpulan dalam analisis data
kualitatif hanyalah bagian dari serangkaian proses penelitian secara keseluruhan.
Verifikasi maksudnya peneliti meninjau kembali atau mengoreksi ulang catatan-
catatan data yang ia peroleh dan pemaknaan yang ia lakukan terhadap data tersebut.
SOAL 3 Cari tiga jurnal yang saudara replikasi dalam membuat proposal
penelitian tersebut & screenshot abstraknya

Artikel 1

Artikel ini terdaftar di Jurnal Akuntansi Universitas Jember – Vol. 15 No. 1 Juni 2017
Artikel 2

Artikel ini terdaftar di Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 4, No. 1, Hal: 66-87 Juni 2019.
Artikel 3

Artikel ini terdaftar di : International Journal of Management, 26(2), 272.


SOAL 4 Apakah kelebihan, kekurangan, kebaruan dari proposal penelitian
saudara dibandingkan dengan artikel yang saudara replikasi

1. Kelebihan
Kelebihan proposal penelitian ini yaitu mengangkat isu dan phenomena yang
terbaru yaitu Program Pengungkapan Sukarela yang baru akan digelar pada 1
januari 2022 dimana penelitian ini diajukan berdasarkan program tax amnesty yang
telah dilakukan di tahun 2016, tujuan utama dilakukan penelitian ini untuk menilai
apa yang menjadi niat wajib pajak mengikuti program ini yang selanjutnya dapat
menjadi bahan pertimbangan bagi pembuat peraturan (direktorat jendral paja)
mengenai apa yang menjadi kelemahan dah kelebihan yang ditimbulkan akibat
adanya program yang dijalankan.
2. Kekurangan
Kekurangannya yaitu cakupan/daerah penelitian ini masih kecil yaitu sebatas
wilayah Bali dan penelitian kualitatif menggunakan beberapa informan saja yang
besar kemungkinan antara informan yang diteliti dengan informan yang tidak
diteliti memiliki pandangan yang berbeda yang akan menyebabkan hasil dari
penelitian tidak dapat merepresentasikan banyak informan karena pandangan setiap
orang berbeda-beda.
3. Kebaruan
Masalah yang diteliti sangat baru dan relevan serta dibutuhkan baik dari segi wajib
pajak yang mengikuti program tersebut maupun bagi pemerintah pembuat
peraturan, menggunakan informan yang belum pernah diteliti sebelumnya, akan
menggunakan lebih banyak informan dibandingkan dengan penelitian sebelumnya,
masalah yang diangkat sangat penting.
SOAL 5 Lampirkan judul-judul penelitian yang terkait dengan proposal penelitian
yang telah saudaran buat

Dwikjayanti, Yustina W. & Hamidah. 2017. Niat Dan Perilaku Wajip Pajak Orang
Pribadi Mengikuti Program Tax Amnesty (Studi Fenomenologi). Jurnal Akuntansi
Universitas Jember – Vol. 15 No. 1 Juni 2017
Sulistiowati & Syaiful. 2018. Mengungkap Realitas Kepatuhan Wajib Pajak Pasca Tax
Amnesty. Journal of Islamics Accounting and Tax JIAT 1 (2) 103-118 (2018).
Nirwana, Nihlatul Q. S. 2018. Dampak Tax Amnesty Terhadap Pelaku UMKM di
Kabupaten Sidoarjo (Studi Interpretif Atas Pemberlakuan Tax Amnesty Terhadap
Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Journal Of Accounting Science Vol. 2
No. 2 EISSN 2548-3501
Rosyadi. Mengungkap Kepatuhan Wajib Pajak Pasca Tax Amnesty. Universitas
Brawijaya.
Yasa, I. N. P, Edy sujana & I Gede Dodi Andriawan. 2019. Persepsi Wajib Pajak Atas
Program Tax Amnesty Dalam Perspektif Budaya Meboya. Jurnal Ilmiah
Akuntansi Vol. 4, No. 1, Hal: 66-87 Juni 2019.
Lesmana, Desy, Delfi Panjaitan & Mutiara Maimunah. 2017. Tax Compliance Ditinjau
dari Theory of Planned Behavior (TPB): Studi Empiris Pada Wajip Pajak Orang
Pribadi dan Badan yang Terdaftar Pada KPP di Kota Palembang. Jurnal InFestasi
Vol. 13 No. 2 Desember 2017 Hal. 354 – 366.
Andriawan, I.G.D, Edy Sujana & I Nyoman Putra Yasa. 2017. Mengungkap Faktor-
Faktor Yang Mendorong Wajib Pajak Buleleng Mengikuti Program Tax Amnesty.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1
(Vol: 8 No: 2 Tahun 2017).
Hasbiansyah. 2008. Pendekatan Penomenologi: Pengantar Praktik Penelitian dalam
Ilmu Sosial dan Komunikasi. Mediator, Vol.9 No.1 Juni 2008.
Syakura, M. A., Khairin, F. N., Ginting, Y. L., Kusumawardani, A., & Fitria, Y. 2016. A
Behavioral Study on Voluntary Compliance of E-Commerce Tax. In ASEAN/Asian
Academic Society International Conference Proceeding Series.
Ernawati, W. D., & Purnomosidhi, Bambang. (2011). Pengaruh sikap, norma subjektif,
kontrol perilaku yang dipersepsikan dan sunset policy terhadap kepatuhan wajib
pajak dengan niat sebagai variabel intervening. Peran dan Implementasi Statistika
dalam Analisis Finansial dan Pengambilan Keputusan Bisnis, Semarang.
Ramayah, T., Yusoff, Y. M., Jamaludin, N., & Ibrahim, A. (2009). Applying the Theory
of Planned Behavior (TPB) to predict internet tax filing intentions. International
Journal of Management, 26(2), 272.
Winarsih, E. S. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Niat Ketidakpatuhan Dalam
Membayar Pajak (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak PBB-P2 Kabupaten
Sukoharjo). MAGISTRA, 26(91), 8.

Anda mungkin juga menyukai