Anda di halaman 1dari 7

USULAN PENELITIAN

“Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba”

(Studi pada perusahaan BUMN Non-Keuangan yang terdaftar di Bursa Efek


Indonesia)

Usulan Penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat

Untuk Menyusun Tesis S2 Program Studi Magister Akuntansi

Diajukan Oleh:

MADE DWI HANDAYANI


2181611003

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2021
BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah


Fenomena terjadinya manajemen laba salah satunya dikarenakan kurangnya
penerapan GCG fenomena rekayasa laporan keuangan yang terjadi di BUMN yang
menunjukkan bahwa kurangnya penerapan GCG. PT Asuransi Jiwasraya memperoleh
opini tidak wajar pada tahun 2017 oleh Badan Pemeriksa Keuangan, hal ini disebabkan
kekurangan atas pencadangan senilai Rp7,7 triliun. PT Garuda Indonesia pada tahun
2018 seharusnya melaporkan rugi senilai USD244,95 namun pada tahun 2018
melaporkan laba bersih senilai USD809,84 ribu (Uly, 2020). Solusi untuk mengurangi
aktivitas manajemen laba yang dilakukan oleh pihak manajer perusahaan adalah dengan
kualitas audit yang tinggi atau Good Corporate Governance. Good Corporate
Governance dipercaya dapat mempengaruhi tingkat manajemen laba dikarenakan
semakin perusahaan menerapkan Good Corporate Governance maka semakin rendah
tingkat manajemen laba. Hubungan Good Corporate Governance dengan manajemen
laba adalah jika sebuah perusahaan menggunakan manajemen laba maka akan
melanggar prinsip Good Corporate Governance. Mekanisme GCG untuk mengurangi
manajemen laba adalah komite audit, komisaris inde- penden, kepemilikan manajerial,
dan kepemilikan institusional.
1.2 Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
Perumusan masalah yang diajukan oleh penulis terkait latar belakang yang telah
diungkapkan sebelumnya, yaitu apakah mekanisme corporate governance yang terdiri
dari proporsi dewan komisaris independen, ukuran dewan komisaris, keberadaan
komite audit, kualitas auditor, kepemilikan institusional, dan kepemilikan manajerial
berpengaruh secara parsial terhadap praktik manajemen laba?
BAB II Kajian Pustaka
2.1 Kajian Pustaka
1. Teori Agensi: Penjelasan konsep manajemen laba menggunakan pendekatan
teori keagenan (agency theory) yang menyatakan bahwa praktik manajemen
laba dipengaruhi oleh konflik kepentingan antara manajemen (agent) dan
pemilik (principal) yang timbul ketika setiap pihak berusaha untuk mencapai
atau mempertahakan tingkat kemakmuran yang dikehendakinya.
2. Manajemen Laba: Manajemen laba adalah tindakan manajer untuk
melaporkan laba yang dapat memaksimalkan kepentingan pribadi atau
perusahaan dengan menggunakan kebijakan metode akuntansi. Dalam hal ini
diperlukan suatu mekanisme pengendalian untuk menyejajarkan perbedaan
kepentingan antara manajemen dengan prinsipal yang disebut corporate
governance.
3. Good Corporate Governance: Komite Nasional Kebijakan Governance
mendefinisikan corporate governance sebagai suatu proses dan struktur yang
digunakan oleh organ perusahaan guna memberikan nilai tambah pada
perusahaan secara berkesinambungan dalam jangka panjang bagi pemegang
saham, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya.
4. Dewan Komisaris : Pengawasan oleh dewan komisaris akan menambah
keyakinan bahwa manajemen telah bertindak sesuai dengan kepentingan
pemegang saham, karena dewan komisaris diangkat oleh pemegang saham
maka mereka harus mewakili kepentingan para pemegang saham dalam
mengawasi tindakan manajemen.
5. Komite Audit: Komite audit merupakan komponen baru dalam sistem
pengendalian perusahaan. Selain itu komite audit dianggap sebagai
penghubung antara pemegang saham dan dewan komisaris dengan pihak
manajemen dalam menangani masalah pengendalian.
6. Reputasi Auditor: Reputasi auditor sering digunakan sebagai proksi dari
kualitas audit. Auditor big-4 seringkali dihubungkan dengan audit berkualitas
tinggi daripada auditor non big-
7. Struktur Kepemilikan: Konsentrasi kepemilikan dapat digunakan
perusahaan untuk menghilangkan masalah keagenan. Kepemilikan
institusional memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak manajemen
melalui proses monitoring secara efektif sehingga dapat mengurangi
manajemen laba.
2.2 Pembahasan Penelitian Sebelumnya
Penelitian Rohmat Galang Chaniago menunjukan bahwa komite audit tidak
berpengaruh terhadap manajemen laba. Penelitian I Gede Tarsan Subali menunjukan
berpengaruh negative terhadap manajemen laba. Penelitian Hustna Dara Sarra
menunjukan bahwa tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Penelitian Yola
Fionita menunjukan bahwa tidak ada pengaruh terhadap manajemen laba. Penelitian
Dendi Purnama menunjukan tidak ada pengaruh terhadap manajemen laba.
BAB III Kerangka Berpikir, Konsep Dan Hipotesis

3.1 Konsep Penelitian


Untuk memecahkan pemahaman konseptual dalam penelitian ini maka dibuat kerangka
konseptual sebagai berikut:

Dewan Komisaris Independen

Ukuran Dewan Komisaris

Komite Audit
Manajemen Laba
Kualitas Auditor

Kepemilikan Institusional

Kepemilikan Manajerial

3.2 Kerangka Berpikir

Kajian Teori: Fenomena Peneliti Sebelumnya:

1. Teori Agensi 1. Rohmat Galang Chaniago


2. Manajemen Laba Rumusan Masalah 2. I Gede Tarsan Subali
3. Good Corporate Governance 3. Hustna Dara Sarra
4. Dewan Komisaris 4. Yola Fionita
5. Komite Audit Hipotesis 5. Dendi Purnama
6. Reputasi Auditor
7. Struktur Kepemilikan

Uji Asumsi Klasik Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran

3.3 Hipotesis Penelitian


H1: Dewan Komisaris Independen Berpengaruh Terhadap Manajemen Laba
H2: Ukuran Dewan Komisaris Berpengaruh Terhadap Manajemen Laba
H3: Keberadaan Komite Audit Berpengaruh Terhadap Manajemen Laba
H4: Kualitas Auditor Berpengaruh Terhadap Manajemen Laba
H5: Kepemilikan Institusional Berpengaruh Terhadap Manajemen Laba
H6: Kepemilikan Manajerial Berpengaruh Terhadap Manajemen Laba
BAB IV Metode Penelitian

4.1 Desain Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian empiris untuk dalam bentuk
pengujian hipotesis. Metode yang digunakan adalah kausalitas yaitu menguji pengaruh
variabel-variabel bebas atau independen terhadap variabel terikat atau dependen.
Variabel independen terdiri dari mekanisme corporate governance yang terdiri dari
proporsi dewan komisaris independen, ukuran dewan komisaris, keberadaan komite
audit, kualitas auditor, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional.
Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah praktik manajemen laba. `
4.2 Lokasi Penelitian: Penelitian ini dilakukan pada perusahaan BUMN Non-Keuangan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4.3 Objek Penelitian: Objek penelitian ini adalah pengaruh dari kukuran dewan komisaris,
komite audit, komisaris independen, kualitas audit, kepemilikan manajerial, dan
kepemilikan institusional terhadap manajemen laba pada perusahaan BUMN Non-
keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4.4 Variabel Penelitian
4.4.1 Indentifikasi Variabel
1. Variabel Bebas (Variabel Independen): ukuran dewan komisaris, komite audit,
komisaris independen, kualitas audit, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan
institusional
2. Variabel Terikat (Variabel Dependen): manajemen laba.
4.4.2 Definisi Operasional Variabel
1. Dewan Komisaris Independen (X1): Dewan komisaris independen adalah
anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota
dewan komisaris lainnya, pemegang saham pengendali.Proporsi dewan
komisaris independen diukur dari jumlah persentase dewan komisaris
independen terhadap jumlah total komisaris yang ada dalam susunan dewan
komisaris perusahaan sampel atau dengan rumus.
2. Ukuran Dewan Komisaris (X2):Secara umum dewan komisaris ditugaskan
dan diberi tanggung jawab atas pengawasan kualitas informasi yang terkandung
dalam laporan keuangan. Ukuran dewan komisaris diukur dengan menggunakan
indikator jumlah seluruh dewan komisaris yang dimiliki perusahaan
3. Keberadaan Komite Audit (X3): Komite audit adalah komite yang dibentuk
oleh dewan komisaris untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan
perusahaan. Jika perusahaan sampel memiliki komite audit diberi angka 1, jika
tidak memiliki komite audit diberi angka 0.
4. Reputasi Auditor (X4): Auditor bereputasi baik yang diklasifikasikan sebagai
Big 4 dianggap mengurangi timbulnya praktik manajemen laba sekaligus
mengurangi tuntutan terhadap auditor (Antonia, 2008).
5. Kepemilikan Institusional (X5): Kepemilikan institusional merupakan
presentase saham institusi yang diperoleh dari penjumlahan atas persentase
saham perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan lain baik yang berada di dalam
maupun di luar negeri.
6. Kepemilikan Manajerial (X6): Kepemilikan manajerial merupakan jumlah
kepemiulikan saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham
perusahaan yang dikelola.
7. Manajemen Laba (Y):Manajemen laba diproksikan dengan menggunakan
discretionary accruals dan dihitung dengan menggunakan Modified Jones
Model. Modified Jones Model dapat mendeteksi manajemen laba lebih baik
dibandingkan dengan model-model lainnya.
4.5 Populasi, sampel, dan metode penentuan sampel
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan BUMN Non- Keuangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode judgement sampling.
4.6 Metode Pengumpulan Data
Data ini di kumpulkan dengan mendownload laporan keuangan perusahaan pada situs
web Bursa Efek Indonesia atau www.idx.co.id.
4.7 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder yang diambil dari
laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam kelompok perusahaan
BUMN Non- Keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015 – 2019.
Data ini diperoleh dari situs BEI yaitu www.idx.co.id.
4.9 Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
2. Uji Asumsi Klasik
3. Regresi Linier Berganda
4. Pengujian Hipotesis (Uji T)
Daftar Rujukan

Dendi.2017. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional


Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Manajemen Laba. Universitas Kuningan

Hustna.2020. Pengaruh Good Corporate Governance Dan Leverage Terhadap Manajemen


Laba, Universitas Muhammadiyah Tangerang

I Gede. 2021. Pengaruh Kualitas Audit, Komite Audit, Leverage, Dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Journal Research of Accounting. Vol. 3 No.1
Desember 2021: 93-108

Rohmat. 2021. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Growth, Leverage, dan Komite Audit terhadap
Manajemen Laba Perusahaan Sektor Perbankan yang terdaftar di BEI. Universitas
Muhammadiyah Surakarta

Suaidah, Y. M. & Utomo, L. P. (2018). Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance dan
Profitabilitas terhadap Manajemen Laba. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 20(2), 120–130.

Wareza, M. (2020). Erick Gandeng IFC, Direksi BUMN Gak Bisa ‘Bandel’ soal GCG.
Retrieved on October 5, 2020 from https://www.cnbcindonesia.com/
market/20200713104001-17-172140/erick-g andeng-ifc-bumn-gak-bisa- bandel-
soal-gcg.

Yola.2021. Pengaruh Kepemilikan Institusional, Komisaris Independen, Komite Audit,


Pertumbuhan Penjualan, dan Leverage terhadap Manajemen Laba. Jurnal Eksplorasi
Akuntansi (JEA). Vol. 3, No 4, November 2021, Hal 893-907

Yanti, N. P. T. R., & Setiawan, P. E., 2019. Pengaruh Asimetri Informasi, Ukuran Perusahaan,
Leverage Dan Profitabilitas Pada Manajemen Laba. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana Vol. 27.1 April (2019) : 708-736

Anda mungkin juga menyukai