Anda di halaman 1dari 7

TEORI PASAR MODAL DAN PORTOFOLIO

ISU TERKINI PASAR MODAL INDONESIA

Dosen: Dr. Dra. Gayatri., M.Si., Ak., CA., ACPA

Oleh:

Ida Ayu Surya Antari 2181611022


I Nyoman Endra 2181611023
I Gede Prabawa Adi Saputra 2181611024
I Gusti Ngurah Agung Dananjaya 2181611025

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2022
SEKTOR KEUANGAN MASIH JADI PILIHAN INVESTOR GEN Z

DAN MILENIAL

Kondisi pasar modal Indonesia selama Ramadan 2022 masih dalam kondisi baik
dan cukup menggembirakan. Hal ini terlihat dari jumlah investor pasar modal Indonesia
yang tercatat di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang terus meningkat.
Tercatat investor pasar modal telah menembus 8,6 juta per akhir April 2022 atau naik
15,11 persen dari posisi akhir tahun 2021 lalu. Sesuai data di KSEI per akhir April
2022, sektor keuangan masih menjadi pilihan favorit bagi investor gen Z dan milenial
untuk berinvestasi, disusul dengan saham dari sektor infrastruktur. Data pada akhir
April 2022 juga menunjukan investor dengan latar pendidikan terakhir Sekolah
Menengah Atas (SMA) semakin banyak yang tertarik untuk berinvestasi di pasar modal.
Secara demografi dilihat dari tingkat pendidikan, per akhir April 2022 jumlah investor
pasar modal didominasi oleh investor dengan pendidikan terakhir SMA yang mencapai
persentase sebesar 60,57 persen dengan nilai aset saham Rp160,69 triliun serta nilai aset
reksa dana Rp38,08 triliun. Selanjutnya, disusul dengan tingkat pendidikan S1 (29,42
persen), D3 (7,32 persen) dan S2 (2,69 persen). Berikut ini merupakan data perumbuhan
Single Investor Identification (SID) dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Namun, dilihat dari sisi jumlah aset, investor dengan tingkat pendidikan S1
memiliki jumlah aset terbesar dengan nilai aset saham mencapai Rp427,51 triliun dan
nilai aset reksa dana mencapai Rp106,43 triliun. Direktur Utama KSEI Uriep Budhi
Prasetyo menuturkan, data tersebut membuktikan investor dengan tingkat pendidikan
terakhir SMA sudah banyak yang melirik pasar modal sebagai alternatif investasi.
“Sinyal ini menunjukan pasar modal bukan lagi menjadi investasi bagi kalangan tertentu
saja, tetapi merupakan pilihan masyarakat Indonesia”. Secara demografi dilihat dari
tingkat pendidikan, per akhir April 2022 jumlah investor pasar modal didominasi oleh
investor dengan pendidikan terakhir SMA yang mencapai persentase sebesar 60,57%
dengan nilai aset saham Rp160,69 triliun serta nilai aset reksa dana Rp38,08 triliun.
Selanjutnya, disusul dengan tingkat pendidikan S1 (29,42%), D3 (7,32%) dan S2
(2,69%). Namun, dilihat dari sisi jumlah aset, investor dengan tingkat pendidikan S1
memiliki jumlah aset terbesar dengan nilai aset saham mencapai Rp427,51 triliun dan
nilai aset reksa dana mencapai Rp106,43 triliun.
Berikut ini merupakan demografi investor individu per maret 2022 menurut jenis
kelamin, pekerjaan, Pendidikan dan penghasilannya.
Berikut merupakan data pertumbuhan asset tercatat di C-BEST, perkembangan
tersebut tercantum rata-rata meningkat dari tahun 2018 sampai maret 2022

Faktor Pendukung

Faktor pendukungnya antara lain investasi di pasar modal yang semakin mudah
diakses oleh masyarakat, salah satunya dengan adanya pembukaan rekening online yang
diinisiasi KSEI sejak 2019. Selain sektor finansial dan infrastruktur, lima sektor lain
yang paling banyak diminati oleh investor dengan tingkat pendidikan terakhir SMA
dalam berinvestasi adalah consumer cyclicals, consumer non-cyclicals, energi, basic
materials dan properties & real estate. Data transaksi di Bursa Efek Indonesia juga
menunjukkan kondisi yang sangat positif. Tercatat hingga April 2022 rata-rata nilai
transaksi harian (RNTH) mencapai Rp15,4 triliun dan rata-rata frekuensi transaksi
harian mencapai 1,4 juta kali transaksi. Dari data tersebut RNTH investor dengan
pendidikan terakhir SMA tercatat mencapai Rp1,4 triliun (9,1 persen dari total RNTH)
dengan rata-rata frekuensi transaksi lebih dari 271 ribu kali (18,9 persen dari total rata-
rata frekuensi transaksi). Dari sisi industri reksa dana, investor lokal mendominasi
dengan komposisi kepemilikan aset sebesar 97 persen. Reksa dana pasar uang masih
merupakan reksa dana yang paling diminati oleh investor dengan jumlah investor lebih
dari 2,2 juta disusul oleh reksa dana pendapatan tetap dengan jumlah investor mencapai
924 ribu dan reksa dana saham dengan jumlah investor mencapai 715 ribu.

Literasi dan Inkluasi Masih Jadi PR

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat tingkat literasi di pasar modal
masih minim, kendati jumlah investor terus meningkat. Direktur Pengembangan BEI,
Hasan Fawzi mencatatat jumah investor pasar modal sentuh 9 juta investor, 4 juta di
antaranya merupakan investor saham. Namun, di tengah tren pertumbuhan itu, rupanya
literasi pasar modal masih memiliki sejumlah tantangan. Salah satunya terkait literasi
pasar modal. Sehingga Bursa mendukung penuh kegiatan yang dapat membantu
menumbuhkan kesadaran investasi hingga pengenalan produk-produk di pasar modal
melalui peningkatan literasi dan inklusi mengenai pasar modal. "Tingkat literasi dan
inklusi industri jasa keuangan kita, pasar modal merupakan yang tertinggal untuk
mendapatkan tingkat literasi dan inklusi yang baik," kata Hasan dalam Opening
Ceremony HOTS Championship Season 8, Senin (30/5/2022). Untuk itu, BEI
mengapresiasi langkah PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia atas gelaran HOTS
Championship Season 8. Acara ini diharapkan mendapat sambutan yang baik di pasar.
Sehingga dapat memperluas jangkauan edukasi pasar modal. "Kami harapkan acara
HOTD Championship kembali mendapatkan sambutan yang baik dari seluruh client dan
juga calon-calon investor dan masyarakat secara luas di Indonesia dan mudah-mudahan
acara ini menghasilkan pemahaman dan tingkat edukasi generasi penerus yang semakin
baik lagi ke depan,” ujar Hasan.

Nilai Transaksi Harian Meningkat

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kenaikan rata-rata nilai


transaksi harian di Bursa. Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi menyebutkan,
RNTH pada perdagangan akhir pekan lalu mencapai Rp 15,8 triliun. "Nilai transaksi
harian year to date di tahun ini sudah mencapai Rp 15,8 triliun atau tumbuh 18,1 persen
kalau kita dibandingkan di 2021 lalu. Ini juga merupakan rekor tertinggi sepanjang
sejarah," kata Hasan dalam Opening Ceremony HOTS Championship Season 8, Senin
(30/5/2022). Hal serupa juga terjadi pada frekuensi dan volume transaksi yang
menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hasan
menjabarkan, pada awal 2022 kondisi pertumbuhan di pasar modal masih cukup stabil.
Bahkan ia mencermati tren peningkatan yang terus menunjukkan momentumnya.
"Tahun 2022 ini kita lihat IHSG dan kapitalisasi pasar kita kembali berhasil mencetak
rekor tertinggi dalam sejarah. Kalau kita lihat hingga kemarin, IHSG berada pada level
kembali melampaui angka 7.000, tepatnya 7.026,3 di tengah dinamika pasar global yang
sangat dinamis,” ungkap Hasan. Pertumbuhan IHSG juga turut terus didorong dan
didukung oleh peningkatan likuiditas dan turnover harian di pasar. Dia menuturkan, hal
itu menjadi cerminan keyakinan investasi dari para pelaku pasar. Bursa meyakini
kinerja pasar modal saat ini tak lepas dari kerja sama seluruh stakeholder dalam
membangun pasar modal tanah air dari hari ke hari.

Anda mungkin juga menyukai