PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat masalah
yang perlu dikaji yaitu :
1. Apakah terdapat pengaruh antara financial literacy
terhadap keputusan investasi pada investor Galeri
Investasi BEI di Jawa Timur.
2. Apakah terdapat pengaruh antara financial knowledge
terhadap keputusan investasi pada investor Galeri
Investasi BEI di Jawa Timur.
3. Apakah terdapat pengaruh antara investment experience
terhadap keputusan investasi pada investor Galeri
Investasi BEI di Jawa Timur.
4. Apakah risk perception dapat memoderasi pengaruh
antara financial literacy terhadap keputusan investasi
pada investor Galeri Investasi BEI di Jawa Timur.
5. Apakah risk perception dapat memoderasi pengaruh
antara financial knowledge terhadap keputusan investasi
pada investor Galeri Investasi BEI di Jawa Timur.
6. Apakah risk perception dapat memoderasi pengaruh
antara investment experience terhadap Keputusan investasi
pada investor galeri Investasi BEI di Jawa Timur.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang akan dikaji,
penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh financial literacy terhadap
keputusan investasi pada investor Galeri Investasi BEI di
Jawa Timur.
2. Untuk mengetahui pengaruh financial knowledge terhadap
keputusan investasi pada investor Galeri Investasi BEI di
Jawa Timur.
10
D. Manfaat Penelitian
Harapan dari penelitian ini memiliki manfaat sebagai
berikut :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi
terkait faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
investasi, khususnya di Indonesia, mendukung teori-teori
yang telah ada terkait faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan investasi serta dapat digunakan untuk
mengembangkan teori-teori baru terkait faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan investasi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Dengan adanya penelitian ini dapat meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan dalam melakukan
penelitian, khususnya penelitian kuantitatif serta
mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan
analisis.
b. Bagi pembaca
11
E. Batasan Penelitian
Agar penelitian ini berfokus pada pokok permasalahan
yang membahas “Pengaruh Financial Literacy, Financial
Knowledge, dan Investment Experience terhadap Keputusan
Investasi dengan Risk Perception sebagai Variabel Moderasi
(Studi Pada Investor Galeri Investasi BEI Jawa Timur)”, maka
peneliti membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut:
1. Keputusan investasi ini merupakan keputusan investasi
yang dilakukan oleh individu.
2. Responden penelitian ini yaitu investor muda pada
Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia di Jawa Timur
dengan usia <30 tahun.
3. Responden penelitian ini adalah investor aktif yang
memiliki SID dan setidaknya pernah melakukan
transaksi di bursa efek seperti saham, reksadana,
obligasi, dsb sebanyak 3 kali.
12
F. Asumsi Penelitian
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
keputusan investasi hanya dipengaruhi oleh financial literacy ,
financial knowledge, serta investment experience. Sedangkan
variabel lain dianggap tetap (ceteris paribus).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
2. Prospect Theory
Teori prospek yaitu teori yang menjelaskan
pengambilan keputusan individu di bawah kondisi
ketidakpastian. Teori tersebut dikembangkan oleh
Kahneman dan Tversky pada 1979 yang merupakan
perbaikan dari teori expected utility theory yang
menyatakan seseorang bersifat rasional dan linear dalam
mengambil suatu Keputusan. Keputusan yang dibuat
seseorang berdasarkan prospek atau estimasi investasi
yang dipilih, namun terdapat faktor psikologis yang
dapat mempengaruhi keputusan yang diambil oleh
seseorang (Kahneman & Tversky, 1979).
Teori prospek menyatakan bahwa individu tidak
selalu bertindak rasional dalam pengambilan keputusan,
melainkan dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis,
seperti :
1) Titik referensi, yaitu kondisi awal yang
digunakan sebagai dasar untuk menilai
keuntungan atau kerugian. Titik referensi ini
dapat berupa kondisi aktual, harapan, atau
keyakinan. Misalnya, seorang investor yang telah
berinvestasi di suatu saham akan menggunakan
harga saham saat ini sebagai titik referensinya.
2) Ketidaksimetrisan dalam menilai keuntungan
dan kerugian, dimana individu cenderung lebih
sensitif terhadap kerugian daripada keuntungan.
Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya kurva
utilitas yang tidak simetris. Kurva utilitas adalah
18
B. Konsep Variabel
1. Keputusan Investasi
2. Financial Literacy
3. Financial Knowledge
Menurut Halim & Astuti (2015) financial knowledge
merupakan kemampuan untuk memahami, mengatur,
dan mengevaluasi keadaan untuk membuat keputusan
keuangan yang bijaksana dan mencegah kesulitan
keuangan. Seseorang akan memiliki lebih banyak
dorongan dan keinginan untuk berinvestasi jika semakin
banyak financial knowledge yang mereka miliki. (Pertiwi et
al., 2020). Tanpa financial knowledge yang baik, maka
23
4. Investment Experience
Menurut Subagio et al (2020) investment experience
merupakan hasil dari beberapa transaksi yang dilakukan
dengan penuh pemikiran. Investment experience juga
dapat diartikan sebagai kejadian terkait aktivitas
24
5. Risk Perception
Risk perception merupakan cara pandang individu
terhadap sesuatu yang berisiko berdasarkan kondisi
25
C. Penelitian Terdahulu
Fachrudin &
Fachrudin Structural
(2016) Equation Persamaan :
Modelling Variabel Experience,
The Influence of Variabel Independen : H1 = NS dan metode SEM
Education and X1 = Education H2 = NS
Experience Toward X2 = Experience Perbedaan :
Investment Decision H3 = S+ Variabel Education,
with Moderated by Variabel Mediasi : H4 = NS moderasi Financial
1 Financial Literacy Z1 = Financial Literacy H5 = S+ Literacy
Variabel Independen : Persamaan :
Pertiwi et al. (2020) X1 = Financial Variabel Financial
Knowledge Knowledge, Financial
Knowledge, X2 = Financial H1 = S+ Experience
Partial
Experience, Financial Experience H2 = S+
Least
Satisfaction, And X3 = Financial H3 = NS Perbedaan :
Square
Investment Satisfaction Variabel Financial
Decisions: Gender As H4 = NS Satisfaction,
A Moderating Variabel Moderasi : H5 = NS moderasi Gender,
2 Variable Z1 = Gender H6 = NS dan metode PLS
Persamaan :
Ademola & Variabel Financial
Musa (2019) Variabel Independen : Literacy, Financial
X1 = Financial Literacy Partial H1 = NS Knowledge, dan
Moderating Effect of X2 = Financial Least H2 = S+ moderasi Risk
Risk Perception on Knowledge Square H3 =NS Perception
Financial Knowledge, Perbedaan :
Literacy and Variabel Moderasi : H4 = S+ Objek Penelitian
3 Investment Decision Z1 = Risk Perception H5 = S+ dan metode PLS
Aslam et al. (2020) Persamaan :
Variabel Financial
Impact of Financial Variabel Independen : Knowledge,
Knowledge and X1 = Financial Investment
Multiple
Investment Knowledge Experience, dan
Regression
Experience on X2 = Investment H1 = NS metode MRA
Analysis
Investment Decision Experience H2 = S+
Making with and Perbedaan :
without Risk Variabel Moderasi : H3 = NS Variabel Risk
4 Tolerance Mediation Z1 = Risk Tolerance H4 = S+ Tolerance
27
Investment
Experience and Risk Persamaan :
Tolerance Affect Variabel Financial
Investment Decision Regression Literacy, Investment
During Pandemi Analysis Experience, Metode
Covid 19 in Indonesia Variabel Independen : regresi
(Case Study of X1 = Financial Literacy
Investment Gallery X2 = Risk Tolerance H1 = NS Perbedaan :
Students in South Ja X3 = Investment H2 = S+ Variabel Risk
6 karta) Experience H3 = S+ Tolerance
Variabel Independen : Persamaan :
Mubaraq et al. X1 = Financial Variabel Financial
(2021) Knowledge H1 = S= Knowledge dan
X2 = Risk Tolerance Multiple H2 = S+ metode MRA
The Influence of X3 = Gender Regression H3 = NS
Financial Knowledge X4 = Age Analysis H4 = NS Perbedaan :
and Risk Tolerance on X5 = Profession H5 = NS Variabel Gender,
Investment Decision X6 = Education H6 = NS Age, Profession,
7 Making X7 = Income H7 = NS Education, Income
Woode et al. (2023)
Mahasiswa
Surabaya
Pradikasari &
Isbanah (2018) Persamaan :
Variabel Financial
Pengaruh Financial Literacy, Risk
Literacy, Illusion of Perception, dan
Control, Regresi
metode regresi
Overconfidence, Risk Linear
linear berganda
Tolerance, dan Risk Variabel Independen : Berganda
Perception terhadap X1 = Financial Literacy H1 = NS Perbedaan :
Keputusan X2 = Illusion of Control H2 = NS Variabel Illusion of
Investasi pada X3 = Overconfidence H3 = S+ Control,
Mahasiswa di Kota X4 = Risk Tolerance H4 = S+ Overconfidence, dan
13 Surabaya X5 = Risk Perception H5 = NS Risk Tolerance
Persamaan :
Panjaitan & Variabel Literasi
Listiadi (2021) keuangan dan
Variabel Independen : metode regresi
Literasi Keuangan X1 = Literasi Regresi linear berganda
dan Pendapatan Keuangan Linear
pada Keputusan X2 = Pendapatan Berganda H1 = S+ Perbedaan :
Investasi dengan H2 = NS Variabel
Perilaku Keuangan Variabel Moderasi : pendapatan dan
sebagai Variabel Z1 = Perilaku H3 = S+ moderasi Perilaku
14 Moderasi Keuangan H4 = NS Keuangan
Pradhana (2018) Persamaan :
Variabel Financial
Pengaruh Financial Variabel Independen : Literacy dan metode
Literacy, Cognitive X1 = Financial Literacy regresi linear
Bias, dan Emotional X2 = Overconfidence berganda
Regresi
Bias terhadap X3 = Cognitive H1 = NS
Linear
Keputusan Dissonance H2 = S+ Perbedaan :
Berganda
Investasi (Studi X4 = Illusion of Control H3 = NS Variabel
Pada Investor X5 = Loss Aversion Bias H4 = S+ Overconfidence,
Galeri Investasi X6 = Regret Aversion H5 = NS Cognitive
Universitas Negeri Bias H6 = S+ Dissonance, Illusion
15 Surabaya) X7 = Status Quo Bias H7 = S+ of Control, Loss
30
Persamaan :
Hikmah et al. (2020) Variabel Literasi
Keuangan
Structural
Analisis Tingkat
Equation
Literasi Keuangan, Variabel Independen : Perbedaan :
Modelling
Experienced Regret, X1 = Literasi Variabel Experience
PLS
dan Risk Tolerance Keuangan H1 = S+ regret , Risk
pada Keputusan X2 = Experience Regret H2 = S+ Tolerance, dan
19 Investasi di Batam X3 = Risk Tolerance H3 = S+ metode SEM PLS
Rizky et al. (2020)
Analisis Pengaruh
Literasi Keuangan,
Investment Persamaan :
Experience dan Variabel Literasi
Regresi
Toleransi Risiko Keuangan,
Linear
terhadap Investment
Berganda
Keputusan Variabel Independen : Experience dan
Investasi (Studi X1 = Literasi metode regresi
Kasus Mahasiswa Keuangan
Akuntansi X2 = Investment H1 = S+ Perbedaan :
Universitas Experience H2 = S+ Variabel Toleransi
20 Pancasila) X3 = Toleransi Risiko H3 = S+ Risiko
Sumber : Data diolah penulis
E. Kerangka Berpikir
39
F. Hipotesis Penelitian
Z1 = Risk Perception
H4
X1 = Financial Literacy H5
H1
H6
H3
X3 = Investment Experience
42
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Berdasarkan kategorinya terdapat dua jenis
penelitian, yaitu eksploratif dan konklusif. Penelitian
eksploratif berfungsi untuk menemukan suatu
pengetahuan, informasi, gagasan, dan lainnya dalam
upaya merumuskan dan menjelaskan masalah yang
diteliti. Sedangkan penelitian konklusif berfungsi untuk
melakukan pengujian hipotesis secara formalitas melalui
proses secara terstruktur, sampel yang mewakili, dan
menggunakan analisis data kuantitatif (Malholtra, 2010).
Terdapat dua jenis penelitian konklusif, yaitu penelitian
deskriptif yang digunakan untuk menjelaskan sesuatu,
dan penelitian kausal yang digunakan untuk
memaparkan hubungan sebab akibat antar variabel
(Malholtra, 2010).
Penelitian yang digunakan merupakan penelitian
konklusif kausal dikarenakan bertujuan untuk
mengetahui hubungan sebab akibat antar variabel,
Dimana variabel independen sebagai sebab yang terdiri
dari Financial Literacy, Financial Knowledge, dan Investment
Experience dengan variabel dependen sebagai akibat yaitu
Keputusan investasi investor pasar modal di Jawa Timur.
43
44
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari suatu populasi
yang mempunyai ciri-ciri dan kepribadian yang
sebanding agar dapat dijadikan sebagai sampel yang
representatif bagi keseluruhan populasi. (Sugiyono,
2016b). Sugiyono (2016:81) berpendapat bahwa
sampel yakni komponen dari keseluruhan ciri
populasi dan pengambilan sampel harus benar-benar
representatif. Penggunaan sampel dilakukan karena
besarnya populasi pada objek penelitian sehingga
akan sangat sulit untuk melakukan pengumpulan
data dari seluruh populasi mengingat adanya
keterbatasan waktu, tenaga, dan kemampuan. Maka
dari itu peneliti memutuskan pengambilan data
melalui sampel dengan mengambil sebagian populasi.
Karena pengambilan sampel non-probabilitas
digunakan untuk menentukan ukuran sampel dalam
penelitian ini, tidak semua anggota mempunyai
kesempatan untuk dimasukkan ke dalam sampel.
Purposive sampling adalah metode pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Salah
satu komponen pendekatan pengambilan sampel non-
probabilitas adalah purposive sampling, yaitu
pengambilan sampel berdasarkan standar yang telah
ditentukan. Kriteria pengambilan sampel penelitian
ini yakni:
a. Investor galeri investasi di Jawa Timur
45
46
Rumus Slovin :
𝑛 = 𝑁 / (1+(𝑁 x 𝑒 2 )) × 110%
n = 1.536.750 / (1+(1.536.750 × )) × 110%
n = 439,88
Dimana :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = toleransi terhadap kesalahan pengumpulan
sampel yang dapat diterima, kemudian
dikuadratkan. (5%)
47
45
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan sebuah alat
yang berfungsi untuk membantu peneliti dalam
melakukan pengukuran fenomena penelitian (Sanusi,
2012). Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner
yang sifatnya sistematis dan akan diberikan kepada
responden dengan kriteria yang telah ditentukan. Dalam
kuesioner tersebut memuat pertanyaan terkait profil
responden dengan pilihan jawaban secara langsung dan
pertanyaan berdasarkan indikator tiap variabel dengan
pilihan jawaban menggunakan skala pengukuran
tertentu. Untuk memudahkan responden dalam
memberikan jawaban, peneliti memberikan petunjuk
pengisian berdasarkan pilihan jawaban. Untuk
50
Dimana :
51
Indeks Kategori
110-220 Rendah
221-330 Sedang
331-440 Tinggi
Sumber : data diolah penulis
secara tiba-tiba.
Ketakutan berinvestasi RP 3
di saham dengan
kinerja keuangan yang
negatif
Berinvestasi pada RP 4
saham dengan trend
kinerja positif
Sumber: Data diolah penulis
1. Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2013) saat mendeskripsikan atau
merangkum data yang diperoleh, statistik deskriptif
digunakan tanpa membuat penilaian atau
generalisasi apa pun.
2. Uji Validitas
Tujuan uji validitas adalah untuk menilai
seberapa efektif alat penelitian menjelaskan variabel
yang ingin dinilai. Validitas alat ukur dinyatakan
tercapai jika alat tersebut dapat mengukur konstruk
54
3. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur
konsistensi instrumen penelitian. Suatu instrumen
dapat dikatakan reliable apabila menunjukkan
konsistensi data yang sama ketika tiap kali
digunakan (Ferdinand, 2014). Penelitian ini
menggunakan uji statistik Cronbach alpha yang
dilakukan terhadap respon 30 responden untuk
melakukan uji reliabilitas dengan menggunakan
aplikasi SPSS dimana nilai construction reliability (CR)
yang dihasilkan harus 0,70 sehingga dapat
dikatakan instrumen memiliki konsistensi yang baik
(Ghozali, 2021).
4. Uji Asumsi
Peneliti dapat mengukur sejauh mana
penyimpangan data yang dikumpulkannya dengan
menggunakan uji asumsi klasik. Penggunaan Teknik
analisis regresi linier berganda pada penelitian ini
memerlukan uji asumsi klasik diantaranya uji
normalitas, uji multikolinearitas, dan uji
heteroskedastisitas.
2) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk
mengetahui adanya korelasi atau hubungan
antar variabel bebas atau tidak. Menurut
(Ghozali, 2021) Jika tidak ada hubungan atau
keterkaitan antar variabel independen, maka
suatu model regresi dikatakan sangat baik.
Dalam menguji multikolinearitas, dapat
menggunakan nilai tolerance dan nilai Variance
Inflation Factor (VIF) dengan ketentuan :
• Tidak terjadi multikolinieritas pada model
regresi jika nilai VIF 10 dan nilai tolerance
0,10.
• Terjadi multikolinieritas pada model regresi
jika nilai VIF 10 dan nilai tolerance 0,10.
3) Uji Heteroskedastisitas
Tujuan dari uji heteroskedastisitas
adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya
56
Y= + + + +
Dimana :
Y = Keputusan Investasi
57
= Konstanta
= Financial Literacy
= Financial Knowledge
= Investment Experience
= eror
Persamaan 1 : Y = + + + +
Persamaan 2 : Y = + + + +Z+
Persamaan 3 : Y = + + + + +
+ +
Y = Keputusan Investasi
= Konstanta
= Financial Literacy
= Financial Knowledge
= Investment Experience
Z = Risk Perception
= eror
58
7. Uji Hipotesis
Setelah uji asumsi klasik menyatakan kelayakan
model regresi, dapat dilakukan pengujian hipotesis
untuk memastikan kebenaran asumsi sementara
mengenai kejadian yang dibahas dalam penelitian.
Dalam penelitian ini digunakan uji koefisien
determinan, uji parsial, dan uji simultan untuk
menguji hipotesis.
c. Koefisien Determinan ( )
Menentukan seberapa baik model dapat
memperhitungkan perubahan variabel dependen
merupakan tujuan dari koefisien determinan.
Nilai koefisien determinan ( ) berada antara 0
dan 1. Kemampuan variabel terikat dalam
menggambarkan kemampuan variabel terikat
semakin menurun seiring dengan menurunnya
nilai . Kapasitas variabel terikat dalam
60