Anda di halaman 1dari 11

Machine Translated by Google

Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Keputusan Investasi

Mochammad Rizaldy Insan Baihaqqy1 , Disman2 , Nugraha3 , Maya Sari4 , Sugiyanto Ikhsan5 ¹Doktoral,Manajemen,
Universitas
Pendidikan Indonesia 2Manajemen, Universitas Pendidikan
Indonesia 3Doktoral, Manajemen, Universitas
Pendidikan Indonesia 4Manajemen, Universitas Pendidikan
Indonesia 5Manajemen, Institut Manajemen Koperasi
Indonesia baihaqqyriza@gmail.com, disman@upi.edu,
nugraha@upi.edu, mayasari@upi.edu, ugie@ikopin.ac.id

Abstrak Kata kunci

Peningkatan pasar ekonomi dan populasi yang menua di literasi keuangan; keputusan
Indonesia telah menghasilkan pemahaman baru tentang investasi; Indonesia
investasi. Pada dasarnya literasi keuangan seseorang akan
sejalan dengan keputusan investasi, karena seseorang sudah
memahami tingkat risiko dan tingkat return yang diperoleh di
masa depan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan menggunakan metode survey yang melibatkan 400
sampel penelitian yang terdiri dari Baby Boomers, Generasi X
dan Gen-Y/ NetGen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
literasi keuangan berpengaruh terhadap keputusan investasi.
Hasil ini juga menunjukkan kesamaan pola dengan penelitian
di negara maju dan negara emerging market, namun menunjukkan inkonsistensi dengan penelitian lain di

I. Pendahuluan

Laju pertumbuhan ekonomi global akan sejalan dengan arah perkembangan pasar keuangan,
sehingga kondisi ekonomi global yang membaik mendorong peralihan investasi dari obligasi pemerintah
(safe haven assets) ke saham yang berkorelasi kuat dengan pertumbuhan ekonomi. Pergeseran ini juga
menunjukkan meningkatnya risk appetite investor global yang tercermin dari keinginan untuk berinvestasi
pada aset yang lebih berisiko, seperti saham dan obligasi pemerintah di negara berkembang. Banyaknya
aliran modal masuk ke negara berkembang berdampak pada nilai tukar mata uang lokal yang cenderung
menguat terhadap USD (US Dollar) meskipun beberapa negara masih terdepresiasi.

Namun, risiko pembalikan relatif meningkat, terutama di negara berkembang.


Menurut laporan Bank Dunia, Indonesia berada di peringkat 72 dari 190 negara berdasarkan
kategori Ease of Doing Business (EoDB). Laporan Investasi Dunia 2018 juga menunjukkan bahwa telah
terjadi pertumbuhan investasi yang signifikan dalam Penanaman Modal Asing (FDI) ke Indonesia.

Banyak ekonom telah melakukan penelitian tentang perkiraan tingkat ambang inflasi menggunakan
data panel untuk sejumlah negara dan data deret waktu untuk kasus satu negara dan para peneliti ini
menetapkan tingkat ambang inflasi untuk negara berkembang dan maju (Wollie, 2018). Lembaga
pemeringkat (Fitch Rating) telah membuat Sovereign Credit Rating Indonesia mendapat peringkat BBB.
Hal ini mencerminkan kepercayaan terhadap perekonomian Indonesia dan ketahanan sektor eksternal
Indonesia di tengah kondisi ekonomi global saat ini.
Pertumbuhan ekonomi masih menjadi tujuan penting dalam perekonomian suatu negara, terutama
bagi negara berkembang seperti Indonesia (Magdalena, 2020). Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang
stabil didorong oleh semua kegiatan ekonomi nasional dan diuntungkan oleh populasi yang menua.
United Nation (2015) menjelaskan bahwa penduduk yang menua adalah a

______________________________________________________________

DOI: https:// doi.org/ 10.33258/ birci.v3i4.1333 3073


Machine Translated by Google
Jurnal Lembaga Riset dan Kritik Internasional Budapest (BIRCI-Journal)
Volume 3, No 4, November 2020, Halaman:
3073-3083 e-ISSN: 2615-3076 (Online), p-ISSN:
2615-1715 (Cetak) www.bircu-
journal.com/ index.php/ birci email: birci.journal@

fenomena bertambahnya usia media suatu daerah akibat meningkatnya usia harapan hidup. Lebih lanjut
dijelaskan bahwa penduduk lanjut usia merupakan indikasi keberhasilan daerah dalam menurunkan angka
kematian anak, meningkatkan kualitas pendidikan, meningkatkan kesempatan kerja, menegakkan
kesetaraan atau emansipasi, meningkatkan kualitas reproduksi, dan meningkatkan pelayanan kesehatan.

Sudut pandang seorang investor jika dilihat dari teori klasik (utility theory) akan memiliki keinginan
berinvestasi berdasarkan dua hal yaitu portofolio dan profitabilitas (Aminatuzzahra, 2014). Dengan
demikian investor akan bersikap rasional sesuai dengan tingkat literasi keuangannya dalam mengambil
keputusan investasi, artinya pengambilan keputusan akan didasarkan pada pertimbangan semua informasi
relevan yang dapat diukur, sehingga investor yang rasional akan memiliki informasi yang kredibel dan
keuntungan diri yang sempurna. , dan dapat mengukur pola perilaku (Pompian, 2006). Dalam mengukur
pola perilaku ini mengacu pada pengambilan keputusan investasi yang tidak melanggar prinsip normatif
dari teori dasar ekonomi (keuangan), sehingga penilaian dalam keputusan akan didasarkan pada
keuntungan pribadi yang sempurna.

Pelaku ekonomi, pada dasarnya memiliki fungsi yang sangat penting (Ansari, 2019). Dalam
menentukan keputusan investasi individu akan didorong oleh literasi keuangan, hal ini terlihat dari
bagaimana mereka mengelola keuangannya, yang akan mempengaruhi kepuasan dalam pengelolaan
keuangan. Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sarah (2009) menunjukkan bahwa literasi
keuangan berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan keuangan. Dengan demikian secara umum
pengambilan keputusan investasi sangat dipengaruhi oleh literasi keuangan karena literasi keuangan
yang tinggi akan mengoptimalkan pengolahan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan
keputusan investasi.
Mason & Wilson dalam Krisna dan Suthapa (2010) menjelaskan bahwa literasi keuangan
merupakan kompetensi individu dalam memahami dan mengevaluasi informasi yang kredibel untuk
pengambilan keputusan dengan lebih memahami risiko keuangannya. seseorang untuk memperoleh,
memahami, dan mengevaluasi informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan dengan memahami
konsekuensi finansial yang ditimbulkannya. Dari penjelasan tersebut terlihat bahwa pengetahuan
keuangan sangat penting bagi setiap individu, karena literasi keuangan memungkinkan setiap individu
terhindar dari kesalahan dalam mengelola masalah keuangannya, misalnya dari penggunaan kartu kredit
yang tidak terkontrol yang mengakibatkan hutang yang tinggi, tabungan yang rendah. dan risiko
kebangkrutan yang tinggi (Bernheim, Garrett & Maki, 2001). Pendapat tersebut diperkuat dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Chen dan Volpe (1998) yang menemukan bahwa individu dengan tingkat
literasi keuangan yang buruk cenderung memiliki pendapat yang salah tentang keuangan dan cenderung
melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan keuangan.
Widayat (2010) menyatakan bahwa keputusan investasi dipengaruhi oleh banyak variabel
anteseden seperti literasi keuangan, aspek demografi, dan kondisi ekonomi individu. Sementara itu, hasil
penelitian Cristanti dan Mahastanti (2011) menunjukkan bahwa investor dengan usia tua cenderung lebih
banyak pertimbangan dalam menentukan keputusan investasi dibandingkan dengan investor muda.
Selain itu, dengan mengkategorikan jenis kelamin diketahui bahwa laki-laki akan lebih bersedia mengambil
keputusan investasi dibandingkan perempuan dan pengalaman investasi juga berperan penting dalam
pengambilan keputusan investasi.
Penelitian ini berfokus untuk mengkaji pengaruh literasi keuangan terhadap keputusan investasi
masyarakat Indonesia dibandingkan dengan penelitian di negara maju dan negara emerging market,
sehingga dapat ditemukan pola diantara keputusan investasi berdasarkan literasi keuangan masyarakat
Indonesia.

3074
Machine Translated by Google

II. Metode penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan verifikatif.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode survei dimana sampel dan
populasi diambil melalui kuesioner untuk mengumpulkan data. Penelitian ini untuk mengidentifikasi,
menggali, dan menganalisis literasi keuangan dalam menentukan keputusan investasi.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari hasil
penyebaran kuesioner, serta data sekunder sebagai pendukung berupa dokumen, penelitian
terdahulu, jurnal dan buku-buku yang relevan dengan penelitian ini.
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Indonesia yang memiliki investasi di pasar
modal sebanyak 1.613.165 orang, dengan jumlah investor di Indonesia saat ini didominasi oleh laki-
laki (59,13%), berusia 21-30 tahun (39,72%), dengan status bekerja pegawai swasta. (58,27%) dan
Sarjana (51,42%), KSEI (2018). Sejalan dengan KSEI, penelitian ini mengambil populasi yang
mengacu pada variabel kontrol dengan menyamakan sosial ekonomi (pendapatan) dan demografi
(jenis kelamin dan lingkungan).

Tabel 1. Jumlah Sampel Setiap Kelompok Kelompok Generasi


Jumlah sampel Baby Boomers 28 orang
Generasi Xers 237 orang Gen-
Y / NetGen 135 orang Total 400
orang

Pada penelitian ini menggunakan uji validitas dengan menghubungkan setiap skor per item
dengan skor total yang merupakan skor keseluruhan dari setiap item yang ditambahkan. Jika dalam
uji validitas ini terdapat item pertanyaan yang tidak valid, maka tidak perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut. Suatu item atau instrumen dinyatakan valid jika koefisien korelasi r hitung lebih besar dari
koefisien korelasi r tabel dengan taraf signifikansi 5%. Dalam kuesioner dapat dinyatakan reliabel
apabila jawaban yang dipilih responden konsisten dan stabil (Ghozali, 2013).
Maka untuk menentukan apakah suatu kuesioner reliabel maka harus dilakukan uji reliabilitas. Oleh
karena itu digunakan uji reliabilitas yang digunakan untuk mengetahui keakuratan nilai kuesioner
dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha Coefficient (Azwar, 2011).

AKU AKU AKU. Hasil dan Diskusi

Deskripsi demografi responden dijelaskan berdasarkan jenis kelamin, pendidikan, usia,


status, pekerjaan, pendapatan, pengalaman, jenis investasi dan teknologi pencarian informasi
dalam investasi. Hasil analisis data disajikan dalam bentuk tabel berikut:

Tabel 2. Deskripsi Jenis Kelamin Responden


Jenis kelamin Persentase Frekuensi 252 63 148 37 400
Pria 100
Wanita
jumlah

Hasil analisis menunjukkan bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 252 orang atau 63%
adalah laki-laki dan sisanya 148 orang atau 37% adalah perempuan. Minat investasi di pasar modal
di Indonesia cenderung dilakukan oleh laki-laki, yang mana

3075
Machine Translated by Google

menunjukkan bahwa laki-laki memiliki motivasi, pengetahuan, keberanian mengambil risiko dan faktor
pendorong perilaku investasi yang lebih besar dibandingkan perempuan. Hal ini sejalan dengan penjelasan
Khan dalam Khairani & Putri (2009) bahwa wanita pada dasarnya memiliki emosi, berhati-hati dan sensitif,
sedangkan pria memiliki rasionalitas.
Pada uji validitas ini digunakan analisis item menggunakan rumus Pearson Product Moment dengan
syarat minimum (rhitung > 0,361). adapun hasil uji validitas yaitu:

Tabel 3. Uji Validitas Variabel Penelitian Soal rhitung


rtabel Kesimpulan
Financial Literacy Apa
yang dimaksud dengan pasar modal Apa 0,575 0,361 Sah
yang dimaksud dengan saham 0,608 0,361 Sah
Dimana anda dapat membeli saham 0,600 0,361 Sah
perusahaan Apakah saham memiliki jangka waktu / 0,599 0,361 Sah
tanggal jatuh tempo Apakah obligasi memiliki jatuh 0,768 0,361 Sah
tempo / jatuh tempo Apa keuntungan dari investasi yang 0,712 0,361 Sah
dilakukan Jika perusahaan mengalami rugi, apakah perusahaan akan 0,534 0,361 Sah
membagikan dividen kepada investor?
Berinvestasi pada saham memberikan keuntungan yang 0,404 0,361 Sah
lebih tinggi daripada obligasi Investasi deposito menawarkan 0,674 0,361 Sah
keuntungan yang lebih tinggi daripada saham 0,503 0,361 Sah
Apa prinsip dasar investasi Di bawah ini 0,682 0,361 Sah
adalah risiko berinvestasi, kecuali Apakah perusahaan yang 0,707 0,361 Sah
menjual sahamnya kepada
publik (go public) bisa bangkrut Capital loss adalah istilah 0,647 0,361 Sah
dalam investasi yang artinya Adalah pemegang saham memiliki hak 0,534 0,361 Sah
untuk berbagi kekayaan perusahaan jika perusahaan bangkrut

Dalam uji kelayakan instrumen penelitian selanjutnya digunakan uji reliabilitas menggunakan koefisien
Cronbach Alpha dengan pengambilan keputusan secara keseluruhan dari pernyataan dinyatakan reliabel
(dapat diandalkan) jika nilai Cronbach Alpha > 0,60. Hasil uji reliabilitas adalah:

Tabel 4. Uji Reliabilitas Variabel Penelitian Cronbach


Variabel Alpha Provisions 0.872 0.60 0.741 0.60 Kesimpulan
Literasi keuangan Dapat diandalkan

Keputusan investasi Dapat diandalkan

Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang dilakukan melalui uji Cronbach’s alpha diketahui nilai alpha lebih
besar dari nilai yang ditetapkan (0,60) sehingga dapat disimpulkan jika variabel keputusan investasi reliabel.

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel penelitian. Selain itu, analisis ini juga
dapat mengetahui sebaran variabel penelitian berdasarkan kategorinya. Berikut hasil analisis univariat yang
dilakukan melalui chi-square dengan ketentuan p value < 0,05.

3076
Machine Translated by Google

Tabel 5. Hubungan Literasi Keuangan dengan Keputusan Investasi


Tab silang

financial_literacy tidak
baik Total
Keputusan investasi Tidak begitu bagus Hitung 0 5 5
% dari Total 0,0% 1,3% 1,3%

tidak baik Hitung 9 0 9


% dari Total 2,3% 0,0% 2,3%

cukup Menghitung 27 31 58
% dari Jumlah 6,8% 7,8% 14,5%
Sehat Hitung 113 125 238
% dari Total 28,2% 31,3% 59,5%

sangat bagus Hitung 30 60 90


% dari Total 7,5% 15,0% 22,5%
Total Menghitung 179 221 400
% dari Jumlah 44,8% 55,3% 100,0%

Tes Chi-Square
Signifikansi Asimtotik (2-sisi)
Nilai df

Pearson Chi-Square 20.699a 4 .000


Rasio Kemungkinan 26.065 4 .000
Asosiasi Linear-demi-Linear 3.731 1 .053
N dari Kasus yang Valid 400

A. 4 sel (40,0%) memiliki jumlah yang diharapkan kurang dari 5. Jumlah minimum yang diharapkan adalah 2,24.

Berdasarkan hasil analisis crosstab diketahui mayoritas responden memiliki literasi keuangan
yang baik yaitu sebanyak 221 orang atau 55,3% dan memiliki keputusan investasi yang baik yaitu
238 orang atau 59,5%. Investor dengan literasi keuangan yang baik mayoritas akan memiliki
keputusan investasi yang baik yaitu sebanyak 125 orang atau 31,3% serta investor yang memiliki
literasi keuangan yang buruk memiliki kecenderungan menghasilkan keputusan investasi yang buruk
yaitu sebanyak 9 orang atau 2 orang. 3%. Selanjutnya jika dilihat dari hasil uji chi-square diketahui p
value 0,000 < 0,05, sehingga dapat dinyatakan literasi keuangan akan memberikan dorongan dalam
menentukan keputusan investasi.

Berdasarkan uraian tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh literasi keuangan


terhadap keputusan investasi. Hasil tersebut serupa dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Jappelli (2009) yang menunjukkan bahwa literasi keuangan berpengaruh sangat positif terhadap
keputusan investasi. Hal ini menunjukkan bahwa literasi keuangan secara konsisten berpengaruh
terhadap keputusan investasi.
Penelitian lain yang berfokus pada bidang keuangan dilakukan oleh Suhardi & Gadzali (2019)
yang menunjukkan bahwa keputusan umum seseorang untuk memilih bank adalah kerahasiaan,
biaya dan manfaat dari produk yang ditawarkan, penyampaian layanan, kenyamanan, ukuran dan
reputasi bank. , pengaruh teman dan keluarga. , keramahan personel, iklan media massa, dan
kepuasan terhadap produk, layanan perbankan dan religiusitas. Pertimbangan tersebut merupakan
aspek yang berkaitan dengan literasi keuangan seseorang. Sehingga pengaruh literasi keuangan
terhadap keputusan investasi menunjukkan pola yang konsisten. Selain itu, Yulianti dan Silvy (2013)
menyatakan bahwa pengetahuan keuangan berpengaruh baik terhadap pengambilan keputusan dan
perencanaan investasi karena peningkatan pengetahuan keuangan juga dapat meningkatkan perilaku
keuangan.
Upaya menganalisis pengaruh literasi keuangan terhadap keputusan investasi dilakukan
dengan melakukan perbandingan dengan penelitian di negara berkembang, maju dan penelitian lain
yang dilakukan di Indonesia.

3077
Machine Translated by Google

Terkait penelitian di negara berkembang, Murugiah (2016) melakukan penelitian untuk


mengidentifikasi tingkat pemahaman literasi keuangan di Malaysia dan strategi untuk meningkatkan tingkat
literasi keuangan. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan responden terhadap literasi keuangan
berdasarkan pengetahuan dasar, nilai waktu uang, suku bunga majemuk, diversifikasi risiko dan produk
atau jasa keuangan dan perbankan. Analisis korelasi menyatakan bahwa literasi keuangan memiliki
pengaruh terhadap keputusan investasi.

Grohmann (2018) melakukan penelitian untuk mengkaji dampak literasi keuangan di kalangan kelas
menengah ke atas yang tinggal di perkotaan di Asia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat
literasi keuangan di kalangan kelas menengah di Bangkok hanya 24 persen yang bisa menjawab dengan
benar pertanyaan tentang penyelaman pasar saham. Studi ini juga menunjukkan bahwa orang yang sadar
finansial lebih cenderung memiliki aset selain rekening tabungan dan lebih cenderung memiliki rekening
deposito. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat literasi keuangan berpengaruh positif
terhadap perilaku keuangan seseorang.

Abdullah dan Anderson (2015) menunjukkan bahwa terdapat sembilan faktor yang menentukan
literasi keuangan bankir di Kuala Lumpur yaitu pandangan terhadap produk perbankan, pandangan
terhadap produk perbankan syariah, pengaruh orang tua terhadap produk dan jasa keuangan syariah,
faktor penentu investasi pada sekuritas, pandangan produk. perbankan konvensional, sikap tentang
pengaruh pengelolaan keuangan pribadi terhadap pengelolaan keuangan pribadi, pengetahuan tentang
perencanaan dan pengelolaan kekayaan serta sikap terhadap produk dan jasa keuangan syariah.

Er Assoc dan Mutlu (2017) menemukan bahwa nilai indeks literasi keuangan syariah di Turki masih
berada di bawah nilai literasi keuangan yang telah disusun dalam berbagai penelitian. Oleh karena itu
perlu dilakukan kajian dengan muatan literasi keuangan syariah untuk meningkatkan tingkat awareness
terkait partisipasi perbankan.
Al-Tamimi dan Kalli (2009) mengungkapkan bahwa literasi keuangan dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan, tingkat pendidikan, dan aktivitas kerja. Selain itu, terdapat perbedaan signifikan dalam literasi
keuangan antara responden pria dan wanita. Disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
literasi keuangan dengan keputusan investasi.
Di wilayah lain, penelitian tentang tingkat literasi keuangan di negara maju telah banyak dilakukan.
Konsep literasi keuangan telah dipelajari oleh banyak peneliti, Glaser dan Weber (2007) dimana dalam
penelitian ini ditemukan bahwa literasi keuangan akan mempengaruhi seseorang dalam melakukan suatu
perilaku. Ketika seseorang tidak memiliki literasi keuangan yang baik maka dapat menyebabkan kesalahan
dalam pengambilan keputusan keuangan (Lusardi dan Mitchell, 2011).
Oleh karena itu, literasi keuangan menjadi kunci untuk menentukan keputusan (Coskun, Sahin dan
Ateÿ, 2016).
Huston (2010) melakukan penelitian untuk mengkaji literatur sebelumnya untuk mengidentifikasi
hambatan dan mengusulkan pendekatan untuk mengembangkan ukuran literasi keuangan yang lebih
standar. Hasil penelitian ini mencakup empat area untuk mengukur tingkat literasi, yaitu dasar uang,
meminjam, berinvestasi, dan melindungi sumber daya.
Studi Australia yang dilakukan pada tahun 2004 oleh Commonwealth Foundation bekerja sama
dengan universitas dan lembaga penelitian untuk membuat keputusan investasi dan menganalisis
hubungannya dengan literasi keuangan dan dampaknya terhadap individu. Hasilnya menunjukkan bahwa
faktor sosial ekonomi seperti pendapatan dikaitkan dengan keputusan investasi dan individu yang lebih
berpendidikan memiliki pendapatan yang jauh lebih tinggi untuk memiliki bisnis dan kemampuan lebih
untuk meningkatkan 10 persen dari pendapatan tahunan mereka dalam seminggu, meningkatkan
kemampuan mereka untuk menahan tekanan keuangan yang tiba-tiba. tiba.

3078
Machine Translated by Google

Payne, Yogason & Dew (2013) menunjukkan bahwa materialisme yang merupakan variabel independen
berpengaruh negatif terhadap perencanaan keputusan investasi. Te ”eni-Harari (2016) menunjukkan bahwa
anak-anak yang memiliki tingkat keterlibatan yang tinggi dalam investasi uang memiliki sikap yang lebih tinggi
terhadap tabungan, serta sikap yang lebih positif terhadap investasi.
Xiao et al., (2006) dan Woodyard, Ann., Robb, Cliff (2011) yang menyatakan bahwa seseorang dengan
tingkat pengetahuan keuangan yang baik cenderung memiliki perilaku keuangan yang lebih baik daripada seseorang
dengan tingkat pengetahuan keuangan yang lebih rendah. Kemudian hasil penelitian yang dilakukan oleh Lusardi
dan Mitchell (2007) menyatakan bahwa tingkat pengetahuan keuangan yang memadai akan membuat seseorang
merencanakan, termasuk merencanakan antisipasi masa pensiun dengan investasi dari usia produktif.

Hassan dan Anood (2009) menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan akan dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan, tingkat pendidikan dan aktivitas kerja. Perbedaan yang signifikan dalam literasi keuangan ditemukan
antara responden menurut jenis kelamin. Dimana wanita memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih rendah
dibandingkan pria. Dan empat faktor yang paling mempengaruhi keputusan investasi adalah alasan agama, reputasi
perusahaan, persepsi etika perusahaan dan tujuan diversifikasi. Literasi keuangan berpengaruh negatif terhadap
masing-masing lima kategori yang mempengaruhi keputusan investasi, kecuali kategori informasi akuntansi.

Peter Garlans Sina (2013) menyatakan bahwa financial education merupakan salah satu pemicu seseorang
untuk mengelola keuangannya dengan baik dan berusaha untuk memperbaiki cara pengelolaan uangnya sehingga
investor yang memiliki tingkat financial efficacy yang tinggi akan cenderung lebih tepat dalam mengambil keputusan.
keputusan investasi sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya. Seseorang yang memiliki keinginan untuk
mencoba berinvestasi harus memiliki keyakinan yang positif agar dapat mengambil dan mengambil keputusan
investasi yang tepat guna mendapatkan kemakmuran di masa yang akan datang.
Perbandingan dengan penelitian lain di Indonesia seperti yang dilakukan oleh Yulianto (2018) menunjukkan
bahwa literasi keuangan syariah mengenai basic finance, literasi keuangan syariah mengenai pembiayaan
keuangan, literasi keuangan syariah mengenai investasi/tabungan, dan literasi keuangan syariah mengenai
asuransi tidak berpengaruh terhadap keputusan investasi. di lembaga keuangan Islam.

Nur’Aini, Syafitri & Wijaya (2017) menyatakan bahwa literasi keuangan dan faktor demografi secara simultan
berpengaruh terhadap keputusan investasi di pasar modal. Literasi keuangan secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap keputusan investasi di pasar modal.
Khairiyati & Krisnawati (2019) menemukan bahwa literasi keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan investasi. Semakin tinggi literasi keuangan individu maka akan semakin bijaksana dalam mengambil
keputusan investasi.
Fitriarianti (2018) menunjukkan bahwa literasi keuangan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
investasi, sedangkan perilaku keuangan dan pendapatan berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi. Ni
Made Dwiyana Rasuma Putri dkk (2017) mengatakan literasi keuangan memiliki pengaruh paling besar dalam
menentukan perilaku keputusan investasi individu dibandingkan faktor sosiodemografi. Sedangkan menurut
penelitian Musdhalifa (2016) menunjukkan pengaruh signifikan dimana locus of control, pengetahuan keuangan
dan pendapatan berpengaruh positif terhadap keputusan investasi pada masyarakat Kota Makassar.

Tarora dan Juwita (2017), penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh literasi keuangan terhadap
keputusan investasi. Variabel yang digunakan adalah Pengetahuan Umum Keuangan Pribadi, Simpan Pinjam,
Asuransi, Investasi dan Keputusan Investasi.
Hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa semua variabel independen berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen dengan Fhitung sebesar 134,595. Secara parsial semua variabel independen mempengaruhi
variabel dependen. Keuangan Pribadi Umum

3079
Machine Translated by Google

Variabel Pengetahuan memiliki thitung sebesar 2,918, variabel Simpan Pinjam memiliki thitung sebesar 8,154,
variabel Asuransi memiliki thitung sebesar 3,438 dan variabel Investasi memiliki thitung sebesar 4,257.

Wardani dan Luthfi (2016) menunjukkan bahwa toleransi risiko berpengaruh positif terhadap keputusan
investasi keluarga Bali. Sedangkan literasi keuangan, penyesalan, dan motivasi tidak berpengaruh signifikan
terhadap keputusan investasi keluarga Bali. Hasil ini menyiratkan bahwa masyarakat Bali menganggap toleransi
risiko sebagai faktor utama yang dipertimbangkan dalam mengambil keputusan apakah akan memasukkan uang
ke dalam rekening bank atau instrumen pasar modal.
Putri dan Hamidi (2019) menunjukkan bahwa Literasi Keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pengambilan keputusan investasi pada Mahasiswa MM Fakultas Ekonomi Unand Padang. Financial Efficacy
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengambilan keputusan investasi pada Mahasiswa MM Fakultas
Ekonomi Unand Padang.
Faktor demografi tidak berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan investasi pada mahasiswa MM
Fakultas Ekonomi Unand Padang.
Ida dan Cinthia Yohana Dwinta (2010) menunjukkan bahwa pengetahuan keuangan berpengaruh terhadap
kebiasaan perilaku keuangan, sedangkan Locus of Control dan pendapatan tidak berpengaruh terhadap kebiasaan
perilaku keuangan.
Penelitian Rasuma Putri & Rahyuda (2017) menemukan bahwa literasi keuangan dan gender berpengaruh
positif terhadap perilaku keputusan investasi individu, sedangkan faktor sosio demografi dinilai berpengaruh
negatif terhadap perilaku keputusan individu. Dewi dan Purbawangsa (2018) menunjukkan literasi keuangan,
pendapatan berpengaruh positif terhadap perilaku keputusan investasi, tetapi tenur tidak berpengaruh positif
terhadap perilaku keputusan investasi.

Penelitian Ubaidillah (2019) menunjukkan bahwa literasi keuangan dan faktor demografi secara simultan
berpengaruh terhadap keputusan investasi. Secara parsial literasi keuangan yang diukur dengan 4 aspek yaitu
pengetahuan umum tentang keuangan, simpan pinjam, asuransi, dan investasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan investasi; Sedangkan faktor demografi yang diukur dari tingkat pendidikan tidak berpengaruh
terhadap investasi.
Berdasarkan perbandingan tersebut, terlihat bahwa secara konsisten baik di Indonesia maupun di negara-
negara emerging market menunjukkan literasi keuangan berpengaruh terhadap keputusan investasi. Hal ini
menandakan bahwa orang yang berinvestasi selalu mempertimbangkan dan memahami setiap informasi sebelum
melakukan investasi. Pola pengaruh literasi keuangan terhadap keputusan investasi juga memiliki pengaruh yang
sama dengan negara maju. Bahkan penelitian di negara maju telah berfokus pada anak-anak. Hal ini menunjukkan
bahwa literasi keuangan secara konsisten mempengaruhi keputusan investasi baik di negara berkembang maupun
negara maju. Pola yang berbeda justru terjadi di Indonesia, dimana terdapat ketidakkonsistenan pengaruh literasi
keuangan terhadap keputusan investasi.

IV. Kesimpulan

Sesuai dengan pendahuluan, teori, metodologi, dan hasil analisis data yang telah disampaikan, dapat
disimpulkan bahwa literasi keuangan diketahui memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan investasi
dengan besaran pengaruh sebesar 2,1%. Pola pengaruh secara konsisten baik di Indonesia maupun di negara-
negara emerging market menunjukkan literasi keuangan berpengaruh terhadap keputusan investasi. Pola pengaruh
literasi keuangan terhadap keputusan investasi mirip dengan negara maju. Pola yang berbeda justru terjadi di
Indonesia, dimana terdapat ketidakkonsistenan pengaruh literasi keuangan terhadap keputusan investasi.

3080
Machine Translated by Google

Referensi

Abdullah, MA, & Anderson, A. (2015). Literasi keuangan Islam di kalangan bankir di Kuala
Lumpur. Journal of Emerging Economics and Islamic Research, 3(2), 79-94.
Amelia, RW, & Sunarsi, D. (2020). Pengaruh Return On Asset Dan Return On Equity Terhadap
Debt To Equity Ratio PadA PT. Kalbe Farma, TBK. Ad Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Islam, 4(01), 105-114.
Aminatuzzahra. (2014). Persepsi Pengaruh Pengetahuan Keuangan, Sikap Keuangan,
Demografi Sosial Terhadap Perilaku Keuangan Dalam Pengambilan Keputusan Investasi
Individu. Strategi Bisnis, 23(2), 70–96.
Ansari, TS (2019). Mengingatkan Pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Menggunakan
Prinsip 'Business Judgment Rule': Sebuah Catatan Pendahuluan. Jurnal Institut Riset
dan Kritik Internasional Budapest (BIRCI-Journal), 27-38.
Azwar, S. (2011). Sikap manusia: teori & pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bernheim, BD, Garrett, DM, & Maki, DM (2001). Pendidikan dan Tabungan: Efek Jangka
Panjang dari Mandat Kurikulum Keuangan SMA. Jurnal Ekonomi Publik, 80 (Juni): 436–
466.
Cahyono, Y., Purwanto, A., Sukanta, FNA, Fitriaty, HW, Sihotang, M., & Sugianto, A. (2020).
DAMPAK KUALITAS LAYANAN, CITRA UNIVERSITAS DAN KEPUASAN MAHASISWA
TERHADAP LOYALITAS MAHASISWA: BUKTI DARI UNIVERSITAS SWASTA DI
INDONESIA. Jurnal Tinjauan Kritis, 7(19), 3916-3924.

Chen, H. & Volpe, R. (1998). Analisis Literasi Keuangan Pribadi Di Antara Mahasiswa, Tinjauan
Layanan Keuangan, Vol. 7 No.2, hlm. 107-128.
Christanti, N dan Mahastanti, LA (2011). Faktor yang Dipertimbangkan Investor dalam Melakukan
Investasi. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, Volume 4 No.3, Desember 2011. Hal.
37-51.
Coskun, A., Sahin, MA, & Ates, S. (2016). Dampak Literasi Keuangan terhadap Bias Perilaku
Investor Saham Individu: Bukti dari Borsa Istanbul.
Jurnal Riset Bisnis dan Ekonomi, 7(3), 1–1.
Dewi, IM, & Purbawangsa, IBA (2018). Pengaruh Literasi Keuangan, Pendapatan Serta Masa
Bekerja Terhadap Perilaku Keputusan Investasi. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana, 7, 1867-1894.
Er, B., & Mutlu, M. (2017). Inklusi keuangan dan keuangan Islam: Survei indeks literasi keuangan
Islam. Jurnal Internasional Studi Ekonomi dan Keuangan Islam, 30(5661), 1-22.

Fitriarianti, B. (2018). Pengaruh Literasi Keuangan, Perilaku Keuangan dan Penerimaan


Terhadap Keputusan Berinvestasi. Dalam Proseding Seminar Nasional Akuntansi (Vol. 1,
No. 1).
Ghozali, Imam. (2013). “Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS”.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Glaser, M., & Weber, M. (2007). Terlalu percaya diri dan volume perdagangan. Kajian Risiko
dan Asuransi Jenewa, 32(1), 1-36.
Grohmann, A. (2018). Literasi keuangan dan perilaku keuangan: Bukti dari kelas menengah
Asia yang sedang berkembang. Jurnal Keuangan Cekungan Pasifik, 48, 129-143.
H Wijoyo, SL Marpaung. (2020). Pengaruh Kualitas Informasi Dan Reputasi Aplikasi Tix Id
Terhadap Minat Pembelian Tiket Secara Online Di Bioskop Xxi Mall Ciputra Seraya Kota
Pekanbaru. Jurnal Suluh Pendidikan 8 (2), 9-21

3081
Machine Translated by Google

Hassan Al-Tamimi, HA dan Anood Bin Kalli, A 2009, 'Literasi Keuangan dan Keputusan
Investasi Investor UEA', The Journal of Risk Finance, Vol. 10, No.5, Hal. 500- 516.

Hidayat, A., & Sunarsi, D. (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dana Pihak Ketiga Dan
Dampaknya Terhadap Profitabilitas (Survei Pada Bpr Syariah Di Jawa Barat Tahun
2014–2017). Jurnal Proaksi, 7(1), 54-65.
Huston, SJ (2010). Mengukur literasi keuangan. Jurnal urusan konsumen, 44(2), 296-
316.
Ida, IDA, & Dwinta, CY (2010). Pengaruh Locus Of Control, pengetahuan keuangan,
pendapatan terhadap perilaku pengelolaan keuangan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi,
12(3), 131-144.
Jappelli, T. (2009) Economic Literacy: A International Comparison.
Khairani, R., & Putri, DE (2009). Perbedaan kematangan emosi antara pria dan wanita yang
menikah muda. Artikel tidak dipublikasikan, Universitas Gunadarma, Program Sarjana,
Fakultas Psikologi.
Khairiyati, C., & Krisnawati, A. (2019). Analisis Pengaruh Literasi Keuangan terhadap
Keputusan Investasi pada Masyarakat Kota Bandung. Jurnal Manajemen dan Bisnis,
53(9), hlm. 1689-1699.
Krisna dan I Dewa Gde Suthapa. (2010). Teori dan. Praktek Keuangan Mikro Indonesia.
Jakarta: Rineka Cipta.
Lusardi, A. dan Mitchell, OS (2011). Literasi keuangan dan perencanaan pensiun di Amerika
Serikat. Kertas Kerja CeRPNo. 107, hlm. 1-27.
Magdalena, S., Suhatman, R. (2020). Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Investasi Dalam
Negeri, Investasi Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sektor Primer di Kalimantan
Tengah. Jurnal Institut Riset dan Kritik Internasional Budapest (Jurnal BIRCI), 1692-1703.

Murugiah, L. (2016). Tingkat pemahaman dan strategi untuk meningkatkan literasi keuangan
di kalangan masyarakat Malaysia. Jurnal Internasional Ekonomi dan Masalah Keuangan,
6(3S).
Nur'Aini, NA, Syafitri, L., & Wijaya, T. (2017). Pengaruh Literasi Keuangan dan Faktor
Demografi Terhadap Keputusan Investasi di Pasar Modal (Studi Kasus Karyawan PT.
Semen Baturaja (PERSERO) Tbk).
Payne, SH, Yogason, JB, & Embun, JP (2014). Menghabiskan hari ini atau menabung untuk
besok: Pengaruh sosialisasi keuangan keluarga terhadap persiapan keuangan untuk
masa pensiun. Jurnal Masalah Keluarga dan Ekonomi, 35(1), 106-118.
Pompian, Michael. M. (2006). Keuangan Perilaku dan Manajemen Kekayaan. Baru.
Putri, NMDR, & Rahyuda, H. (2017). Pengaruh Tingkat Literasi Keuangan dan Faktor
Sosiodemografi terhadap Perilaku Keputusan Investasi Individu. E-Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana, 6(9), 3407-3434.
Putri, WW, & Hamidi, M. (2019). Pengaruh literasi keuangan, efikasi keuangan, dan faktor
demografi terhadap pengambilan keputusan investasi (studi kasus pada mahasiswa
magister manajemen fakultas ekonomi universitas andalas padang).
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen, 4(1), 210-224.
Sara. (2009). “Analisis Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Penggabungan dan
Akuisisi Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Akuntansi,
Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.
Silvy, M., & Yulianti, N. (2013). Sikap pengelola keuangan dan perilaku perencanaan investasi
keluarga di Surabaya. Jurnal Bisnis dan Perbankan, 3(1), 57-68.

3082
Machine Translated by Google

Sina, PG (2013). Kemanjuran Finansial dan Kepuasan Finansial: Ditinjau dari Perbedaan
Jenis kelamin. Jurnal Manajemen Maranatha, 12(2).
Suhardi, D., & Gadzali, SS (2019). Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Pt. Unit Bank
Mandiri Republik Indonesia Tanjung Siang. Jurnal Dunia Administrasi Bisnis, 20-42.

Susanti, N., Latifa, I., & Sunarsi, D. (2020). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Likuiditas Terhadap
Financial Distress Pada Perusahaan Ritel Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Ilmu
Administrasi Publik, 10(1), 45-52.
Tamimi, H., & Hassan, A. Al Anood Bin Kalli. (2009). Literasi Keuangan dan Investasi
Keputusan Investor UEA.
Tarora, H., & Juwita, R. (2017). Analisis Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Keputusan Investasi (Studi
Kasus Nasabah Asuransi Generali Indonesia Cabang Palembang).
Te'eni-Harari, T. (2016) „Literasi keuangan di kalangan anak-anak: peran keterlibatan dalam menabung',
Konsumen Muda, 17(2), 197–208 .
Ubaidillah, MS (2019). Pengaruh Pengetahuan Keuangan Terhadap Perilaku Keuangan Dengan Sikap
Keuangan Dan Self-Efficacy Sebagai Variabel Mediasi (Studi Empiris Pada Mahasiswa Jurusan
Akuntansi Universitas Airlangga)(Disertasi doktor, UNIVERSITAS AIRLANGGA).

Persatuan negara-negara. (2015). Divisi Kependudukan. Prospek Penduduk Dunia. 2015


Revisi. New York: PBB.
Wardani, AK, & Lutfi, L. (2017). Pengaruh literasi keuangan, penyesalan yang dialami, toleransi risiko, dan
motivasi pada keputusan investasi keluarga dalam perspektif masyarakat Bali. Jurnal Bisnis dan
Perbankan, 6(2), 195-214.
Widayat (2010) Penentu Perilaku Berinvestasi. Jurnal Ekonomika-Bisnis,Vol. 01 No.02,
111-128
Wollie, G. (2018). Hubungan antara Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi di Ethiopia.
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal), 264- 271.

Woodyard, Ann., Robb, Cliff. (2011). Pengetahuan Keuangan dan Perilaku Praktik Terbaik.
Jurnal Konseling Keuangan dan Perencanaan Vol. 22, Edisi 1.
Xiao, JJ (2008). Menerapkan teori perilaku untuk perilaku keuangan. Dalam Handbook of consumer finance
research (hlm. 69-81). Springer, New York, NY.
Yulianto, A. (2018). Pengaruh Literasi Keuangan Syariah Terhadap Keputusan Penggunaan Produk Atau
Layanan Lembaga Keuangan Syariah.

3083

Anda mungkin juga menyukai