Anda di halaman 1dari 29

STUDI FAKTOR

DETERMINAN
PERILAKU KEUANGAN
TENAGA KERJA
MILENIAL BANK
SYARIAH INDONESIA
DI KOTA BOGOR
Disusun oleh: Hafizh Muhammad Fiqri
Pembimbing: Miftakhus Surur, S.E.I.,MSc (Fin)
Penguji: Dina Diana, S.P., M.Si & Shofi
Arofatul Marits
01.
Latar
belakang
Perilaku keuangan menjadi salah satu pokok pembahasan pada
saat ini, sebab terkait dengan Gaya Hidup, Literasi Keuangan, maupun
Tingkat Pendapatan pada masyarakat indonesia saat ini, khusus nya pada
Generasi muda saat ini atau yang kita ketahui dengan Generasi Milenial.
Generasi milenial juga tercatat menjadi populasi paling dominan di Kota
Bogor, dicatat dalam Badan Pusat Statistik Kota Bogor jumlah Penduduk
Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kota Bogor, 2021
menunjukan bahwa generasi milenial menjadi populasi paling dominan
dengan total 256.631 dengan rentang umur 25-40 tahun.
Berdasarkan data jumlah penduduk kota bogor yang
didominasi oleh milenial, peneliti mengamati juga, dalam data Bank
Syariah Indonesia 2021, peneliti menemukan fakta yang sama
bahwa lebih dari 55,20% dengan rentang umur 25-40 menjadi
karyawan dari Bank Syariah Indonesia.
Berdasarkan hasil riset 2021, Fitness Financial Index
Score masyarakat kalangan muda Indonesia skor nya rata-rata
37,72 dan dari hasil survei hampir 86% terlihat kondisi
finansial nya adalah kategori kurang sehat. Berdasarkan data
Indonesia Millennial Report dikemukakan oleh OJK pada
tahun 2019 menunjukan, sebanyak 51% uang milenial
dihabiskan untuk keperluan konsumtif. Sedangkan untuk dana
tabung, menujukan sebanyak 51% dan yang terakhir hanya 2%
yang digunakan untukinvestasi.
01 03
1. Bagaimana pengaruh Gaya Hidup 1. Bagaimana Pengaruh Tingkat
terhadap Perilaku Keuangan Pendapatan terhadap Perilaku
Tenaga Kerja Milenial di Bank Keuangan Tenaga Kerja Milenial Bank
RUMUSAN Syariah Indonesia di Kota Bogor? Syariah Indonesia di Kota Bogor?

MASALAH
02 04
1. Bagaimana pengaruh literasi 1. Bagaimana Pengaruh Gaya Hidup,
Keuangan terhadap Perilaku Literasi Keuangan, dan Tingkat
Keuangan Tenaga Kerja Milenial Pendapatan Terdapat Perilaku Keuangan
Bank Syariah Indonesia di Kota Tenaga Kerja Milenial Bank Syariah
Bogor? Indonesia di Kota Bogor?
01
1. Bank Syariah Indonesia
Kota Bogor

Batasan
penelitian
02

1. Karyawan bank Syariah Indonesia Kota


Bogor dengan rentang umur 25-40 tahun
02.
Landasan
teori
Planned behavior theory menjelaskan bahwa sikap terhadap perilaku
merupakan pokok penting yang sanggup memperkirakan suatu
perbuatan, meskipun demikian perlu dipertimbangkan sikap seseorang
dalam menguji norma subjektif serta mengukur kontrol perilaku
persepsian orang tersebut. Bila ada sikap yang positif, dukungan dari
orang sekitar serta adanya persepsi kemudahan karena tidak ada
hambatan untuk berperilaku maka niat seseorang untuk berperilaku
akan semakin tinggi (Ajzen, 2005). Seseorang yang memiliki sikap
yang positif pada investasi saham, mendapat dukungan dari orang
disekitarnya dan adanya persepsi kemudahan karena tidak ada
hambatan untuk berinvestasi saham maka niat seseorang untuk
berinvestasi saham akan semakin tinggi.

Theory of planned behavior


Perilaku keuangan mempelajari bagaimana manusia secara
aktual berperilaku dalam menentukan sebuah keputusan
dalam keuangan, khususnya dalam mempelajari bagaimana
psikologi keputusan keuangan, perusahaan dan pasar
keuangan (Wicaksono dan Dirvanda, 2015). Perilaku
keuangan juga menjadi gambaran bagaimana seseorang
dapat bersikap ketika dihadapkan dengan keputusan
keuangan yang harus mereka ambil
( Chinen dan Endo, 2012).

Perilaku keuangan
Gaya hidup mencerminkan pola konsumsi yang menggambarkan pilihan seseorang
bagaimana ia menggunakan waktu dan uang (Sumarwan, 2011). Dengan gaya
hidup yang tinggi membuat perilaku keuangan juga menjadi gambaran
bagaimana seseorang bersikap ketika dihadapkan dengan keputusan keuangan
yang harus diambilnya. Menurut Chinen & Hideki (2012), seseorang yang
mampu mengambil keputusan dalam mengelola keuangannya tidak akan
mengalami kesulitan di masa depan dan memperlihatkan perilaku yang sehat
sehingga mampu menentukan skala prioritas tentang apa yang menjadi
kebutuhan dan keinginannya. Dengan begitu setelah mengetahui dasar dari
pengelolaan keuangan, sehingga kita dapat mengetahui bahwa uang harus
berfikir terlebih dahulu dalam peggunaannya.

Gaya hidup
Pengetahuan tentang keuangan menjadi sangat penting bagi individu agar tidak salah
dalam membuat keputusan keuangan nantinya (Margaretha dan Pambudhi,
2015). Terdapat beberapa definisi mengenai literasi keuangan. Kumar dkk
(2017) Literasi keuangan yaitu semua tentang bagaimana individu dapat
mengelola uangnya dengan menggunakan pengetahuan mereka tentang
keuangan itu sendiri. Literasi keuangan menurut Kozina dan Ponikvar dalam
Isomidinova dan Singh (2017) kegiatan kuangan sebagai sebuah komponen
modal manusia untuk meningkatkan kesejahteraan individu. Dari uraian diatas
disimpulkan bahwa literasi keuangan berupa pengetahuan seseorang terkait
mengelola keuangannya, dengan literasi keuangan yang dimiliki berdampak
terhadap peningkatan kesejahteraannya.

Literasi Keuangan
Pendapatan adalah sama dengan pengeluaran. Pendapatan yang dicapai oleh
jangka waktu tertentu senantiasa sama dengan pengeluaran jangka waktu
tersebut. Pendapatan harus senantiasa sama dengan pengeluaran karena
kedua istilah yang menunjutkan hal yang sama hanya dipandang dari
sudut pandang lain (Winardi, 2007). Makin tinggi pendapatan
perseorangan akan makin sedikit anggota masyarakat yang memilikinya,
yang terbanyak menempati ruangan pendapatan yang rendah. Besarnya
pendapatan produktif dari atau faktor yang bersangkutan dalam proses
produksi (Kalsan, 2009).

Tingkat pendapatan
Menurut Yuswohady dalam artikel Milennial Trends (2016) Generasi milenial
(Millennial Generation) adalah generasi yang lahir dalam rentang waktu awal
tahun 1980 hingga tahun 2000. Generasi ini sering disebut juga sebagai Gen-Y,Net
Generation, Generation WE, Boomerang Generation, Peter Pan Generation,dan
lain-lain. Mereka disebut generasi milenial karena merekalah generasi yang hidup
di pergantian milenium. Secara bersamaan di era ini teknologi digital mulai
merasuk ke segala sendi kehidupan. Berdasarkan hasil penelitian dari Lancaster &
Stillman (2002) Generasi Y dikenal dengan sebutan generasi millenial atau
milenium. Ungkapan generasi Y mulaidipakai pada editorial koran besar Amerika
Serikat pada Agustus 1993. Generasi inibanyak, menggunakan teknologi
komunikasi instan seperti email, SMS, instantmessaging dan media sosial seperti
facebookdan twitter, IG dan lain-lain, sehingga dengan kata lain generasi Y adalah
generasi yang tumbuh pada era internet booming.

Generasi milenial
Penelitian terdahulu

Penelitian dengan judul Financial Literacy Among Millennials (Anu Mohta, V. Shunmugasundaram 2022). Temuan
tersebut mengungkapkan bahwa literasi keuangan milenial rendah dan mereka memiliki pengetahuan yang buruk tentang nilai
waktu dari konsep uang dan menemukan harga obligasi dengan konsep suku bunga yang sulit dipahami. Studi ini menyimpulkan
bahwa buta huruf finansial akut pada wanita. Keyakinan umum bahwa kualifikasi pendidikan tinggi adalah indikator literasi
keuangan yang lebih tinggi berlaku untuk penelitian ini. Generasi milenial dengan tingkat pendapatan yang lebih rendah
memiliki tingkat literasi keuangan dasar dan lanjut yang lebih rendah. Kesimpulan ini ditemukan signifikan secara statistik.
Makalah ini mengisi kesenjangan penelitian literasi keuangan milenial di India.

Peneltian dengan judul Identifying Factors of a Financial Literacy Scale Used among Vulnerable Populations (Chen,
Zibei 2021). Temuan menunjukkan bahwa praktisi yang bekerja dengan pekerja migran atau kelompok dengan pendapatan lebih
rendah, tingkat pendidikan yang lebih rendah dapat menggunakan instrumen ini untuk menilai tingkat literasi keuangan dan
mengeksplorasi intervensi yang meningkatkan bidang pengetahuan keuangan tertentu.

Penelitian dengan judul Analisis Perilaku Keuangan Generasi Milenial Di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia 1 (Eka
Lystiani, Alfida Azizi, Wahyudi 2021). Hasil yang diperoleh meliputi (1) literasi keuangan berpengaruh dan positif terhadap
perilaku keuangan, (2) gaya hidup berpengaruh dan negatif terhadap perilaku keuangan.
Penelitian terdahulu

Penelitian dengan judul Literasi keuangan pada Generasi Milenial (Mega Noerman Ningtyas 2019). Hasil pengujian
menunjukkan literasi keuangan dasar dan syariah berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku keuangan. Hal
tersebutdibuktikan dengan nilai thitung kedua variabel (literasi keuangan dasar dan literasi keuangan lanjutan) yang lebih besar
dari pada tabel. Semakin seseorang paham akan konsep keuangan maka semakin ia mampu mengelola dengan baik
keuangannya.
Penelitian dengan judul Pengaruh gaya hidup dan literasi keuangan terhadap perilaku konsumtif mahasiswa (Delyana
Rahmawany Pulungan, Hastina Febriaty 2018), hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial dan simultan gaya hidup
dan literasi keuangan berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumtif di Fakultas Manajemen Jurusan Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dengan koefisien determinasi sebesar 49,20 persen.

Penelitian dengan judul Perilaku Generasi Milenial Dalam Menggunakan Aplikasi Go-Food (Syarif Hidayatullah,
Abdul Waris 2018). 1) keputusan generasi milenial untuk menggunakan Aplikasi go-food dipengaruhi oleh perilaku generasi
milenial; dan 2) perilaku generasi milenial yang memiliki pengaruh dominan dalam membuat Keputusan menggunakan aplikasi
Go-food merupakan perilaku konsumtif.
Penelitian terdahulu

Penelitian dengan judul The Characterization of the Millennials and Their Buying Behavior (Flor Madrigal Moreno,
Jaime Gil Lafuente, Fernando Avila, Salvador Madrigal Moreno 2017). Temuan menunjukkan bahwa Milenials adalah pasar
yang sangat menarik karena mereka tumbuh di lingkungan di mana teknologi menyediakan platform untuk personalisasi dan
kepuasan langsung dalam semua aspek kehidupan. Akibatnya, proses pembelian bagi mereka adalah saat yang menyenangkan,
di mana loyalitas terhadap merek yang mereka beli bersifat relatif. Selain itu, kaum milenial cenderung menghabiskan
pendapatan mereka dengan cepat dan lebih sering melalui web, dan khususnya melalui jejaring sosial seperti Facebook. Selain
itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kaum milenial lebih tertarik dengan iklan virtual sebagai kupon atau diskon.
Hasilnya berkontribusi pada literatur dengan memberikan deskripsi konsumen milenial; menunjukkan secara rinci pentingnya
segmen pasar ini dan perilaku pembelian mereka.

Penelitian dengan judul Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Keuangan Mahasiswa ( Perbadaningan
Mahasiswa Ekonomi dan Non Ekonomi) (Destyan Nurul Fatimah 2017). Hasil Analisis Ini Menunjukan bahwa literasi keuangan
memiliki hubungan yang signifikan terhadap oerilaku keuangan pribadi mahasiswa dan terdapat perbedaan literasi keuangan dan
perilaku keuangan antara mahasiswa ekonomi dan non ekonomi.
Penelitian terdahulu

Penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Pengalaman Keuangan dan tingkat Pendapatan Terhadap Perilaku
Keuangan Keluarga Di Kecamatan Purwokerto Timur (Wida Purwidianti dan Rina Mudjiyanti 2016). Menunjukkan pengalaman
keuangan memberikan efek positif dan signifikan terhadap perilaku keuangan keluarga. Sedangkan variabel tingkat pendapatan
tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap perilaku keuangan keluarga di Purwokerto Timur.

Penelitian dengan judul Financial Literacy Dan Perilaku Keuangan Mahasiswa (Dian Anita Sari 2015). Belajar di
pendidikan tinggi dan keuangan pendidikan mempengaruhi literasi keuangan siswa, sedangkan literasi keuangan berdampak
pada keuanganperilaku para siswa. Selain itu, literasi keuangan terbukti mampu memoderasi pembelajaran di perguruan tinggi
dan pendidikan keuangan keluarga dalam perilaku keuangan siswa.
Kerangka pemikiran
Pengembangan hipotesis

H0 : Gaya Hidup tidak berpengaruh terhadap Perilaku Keuangan Tenaga Kerja Milenial
H1 : Gaya Hidup berpengaruh terhadap Perilaku Keuangan Tenaga Kerja Milenial

H0 : Literasi Keuangan tidak berpengaruh terhadap Perilaku Keuangan Tenaga Kerja Milenial
H2 : Literasi Keuangan berpengaruh terhadap Perilaku Keuangan Tenaga Kerja Milenial

H0 : Tingkat Pendapatan tidak berpengaruh terhadap Perilaku Keuangan Tenaga Kerja Milenial
H3 : Tingkat Pendapatan berpengaruh terhadap Perilaku Keuangan Tenaga Kerja Milenial

H0 : Gaya Hidup, Literasi Keuangan, dan Tingkat Pendapatan tidak berpengaruh terhadap Perilaku
Keuangan Tenaga Kerja Milenial
H4 : Gaya Hidup, Literasi Keuangan, dan Tingkat Pendapatan berpengaruh terhadap Perilaku
Keuangan Tenaga Kerja Milenial
03.
metodologi
penelitian
METODOLOGi

Waktu penelitian Jenis penelitian


Penelitian ini dilakukan di Bank Syariah Penelitian ini merupakan penelitian
Indonesia di Kota Bogor. Dan penelitian ini deskriptif kuantitatif
dilakukan selam periode Juli-Oktober 2022.

Jenis data Populasi dan


Data yang digunakan dalam penelitian
sampel
Populasi dan sampel pada penelitian ini yaitu
ini adalah data primer dan sekunder karyawan Bank Syariah Indonesia di Kota Bogor
dengan batas usia 25-40 tahun
metodologi

Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling Menurut (Sugiyono
2018) simple random sampling adalah pengambilan sampel secara acak tanpa melihat strata. Bisa dilakukan dengan
wawancara maupun dengan kuisioner meliputi indikator-indikator yang diberikan kepada responden langsung yakni
karyawan pada kantor cabangBank Syariah Indonesia Kota Bogor. Pertanyaan kuisioner berdasarkan indikator
setiap variable, skala penelitian yang digunakan adalah skala likert. Skala likert adalah skala yang digunnakan
untuk mengukur pendapat dan sikap serta tingkat persetujuan terhadap sejumlah pertanyaan dalam kuisioner.
Tingkat persetujuan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

STS Sangat Tidak Setuju


TS Tidak Setuhu
S Setuju
SS Sangat Setuju
Definisi operasional variabel
Analisis regresi berganda
Regresi linear berganda merupakan model regresi yang melibatkan lebih dari satu variabel
independen. Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui arah dan seberapa besar
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2018).
Peneliti menggunakan Analisa Regresi Berganda dikarenakan pada penelitian ini memiiki
lebih dari satu variabel. Hal ini menunjukan hubungan antara variabel independen yaitu Gaya Hidup
(X1), Literasi Keuangan (X2), dan Tingkat Pendapatan (X3), terhadap Perilaku Tenaga Kerja
Milenial Bank Syariah Indonesia Kota Bogor (Y). Berikut merupakan peersamaan regresi liear
berganda:
Uji validitas dan uji releabilitas

Uji Validitas
Uji Releabilitas
Menurut Singarimbun (2010) dalam Sani (2010:249), Menurut Sumadi Suryabrata (2004: 28) reliabilitas
Menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran dengan alat
mengukur apa yang diukur.  tersebut dapat dipercaya. Hasil pengukuran harus reliabel
dalam artian harus memiliki tingkat konsistensi dan
kemantapan.

Keterangan:

X = Skor item
Y = Skor Total
XY = Skor Pertanyaan Jika nilai alpha > 0.7 artinya reliabilitas mencukupi
N = Jumlah Responden untuk diuji coba (sufficient reliability) sementara jika alpha > 0.80 ini
R = Korelasi Product Moment mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara
konsisten memiliki reliabilitas yang kuat.
Uji asumsi klasik

Uji normalitas adalah pengujian yang bertujuan untuk


Ghozali
Uji normalitas (2018:161)
mengetahui apakah variabel independen maupun dependen
mempunyai distribusi yang normal atau tidak

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model


Uji Ghozali regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.
multikoelinearitas (2016:103) Diharapkan pada pengujian ini asumsi multikoelinearitas tidak
terjadi.

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam


Uji Ghozali
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari
heteroskedastisitas (2018:137)
residual suatu pengamatan ke pengamatan lain.

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model


Ghozali regresi liner ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
Uji auto korelasi (2018:111) periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
(sebelumnya).
Uji hipotesis

Menurut Arifin (2017:17), uji hipotesis digunakan untuk menguji kebenaran


suatu pernyataan secara statistik dan membuat kesimpulan menerima atau menolak
pernyataan tersebut.Pengujian hipotesis digunakan untuk membantu dalam
pengambilan keputusan suatu hipotesis yang diajukan.

Uji F untuk melihat apakah variabel indepeden Gaya Hidup (X1), Literasi
Keuangan (X2), dan Tingkat Pendapatan (X3) secara simultan berpengaruh
Uji F terhadap variabel dependen Perilaku Kauangan Tenaga Kerja Milenial Bank
Syariah Indonesia Kota Bogor (Y)

Ghozali (2018; 88) Uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing


variabel independen yang digunakan dalampenelitian ini terhadap variabel
dependen secara parsial. Menurut Sugiyono (2018; 223) Uji t merupakan
Uji t jawaban sementara terhadap rumusan masalah, yaitu yang menanyakan
hubungan antara dua variabel atau lebih. Rancangan pengujian hipotesis
digunakan untuk mengetahui korelasi dari kedua variabel yang diteliti.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai