PROPOSAL PENELITIAN
disusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian
Oleh:
KHRISNA BAYU KUSUMA
2020212343
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan berikut identifikasi masalah
yang dihadapi para tenaga kerja muda di Kota Surabaya:
1. Pengetahuan mengenai pengelolaan keuangan yang masih rendah
2. Tenaga kerja muda masih belum mampu mengelola keuangannya dengan baik.
3. Gaya hidup hedonisme atau menganggap kenikmatan dan kesenangan semata itu
adalah hal utama mengakibatkan tenaga kerja muda sering mengalami kegagalan
dalam mengelola keuangan.
4. Kurangnya penggunaan keuangan tenaga kerja muda yang lebih efisien,
dikarenakan untuk mendapatkan citra diri yang tinggi didepan rekan kerja
lainnya.
C. Batasan Masalah
Pada penelitian ini, peneliti membatasi objek penelitian yaitu pada tenaga kerja
muda rentang usia 21-27 tahun CV. Muara Mas di Kota Surabaya.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, peneliti merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah literasi keuangan berpengaruh terhadap perilaku pengelolaan keuangan
tenaga kerja muda di Kota Surabaya?
2. Apakah gaya hidup hedonisme berpengaruh terhadap perilaku pengelolaan
keuangan tenaga kerja muda di Kota Surabaya?
4
3. Apakah tingkat pendapatan berpengaruh terhadap perilaku pengelolaan
keuangan tenaga kerja muda di Kota Surabaya?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah pada penelitian ini maka peneliti memiliki tujuan
sebagai berikut :
1. Untuk menguji pengaruh literasi keuangan terhadap perilaku pengelolaan
keuangan tenaga kerja muda di Kota Surabaya.
2. Untuk menguji pengaruh gaya hidup hedonisme terhadap perilaku pengelolaan
keuangan tenaga kerja muda di Kota Surabaya.
3. Untuk menguji pengaruh tingkat pendapatan terhadap perilaku pengelolaan
keuangan tenaga kerja muda di Kota Surabaya.
5
6
II. LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
1. Perilaku Pengelolaan Keuangan
Pengelolaan keuangan merupakan bagian dari kegiatan manajemen keuangan pribadi
yang merupakan proses seorang individu memenuhi kebutuan hidup melalui kegiatan
mengelola sumber keuangan secara tersusun dan sistematis (Putri & Lestari, 2019). Perry
& Morris (dalam Anggraeni, 2021) mendefinisikan bahwa perilaku pengelolaan
keuangan (financial management behavior) merupakan kecenderungan individu untuk
merencanakan, menyimpan, dan mengendalikan pengeluaran keuangan. Kholilah &
Iramani (2013) mendefinisikan perilaku pengelolaan keuangan sebagai kemampuan
seseorang dalam mengatur (perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan,
pengendalian, pencarian dan penyimpanan) dana keuangan sehari-hari. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa perilaku pengelolaan keuangan berkaitan dengan pengelolaan
pendapatan seseorang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di masa
sekarang maupun masa depan.
Pengelolaan keuangan dapat diukur dengan lima hal yaitu mengendalikan pengeluaran,
membayar tagihan tepat waktu, merencanakan keuangan masa depan seseorang,
menyimpan uang, dan menyediakan kebutuhan untuk individu dan keluarga Perry &
Morris (dalam Anggraeni, 2021). Kholilah & Iramani (2013) menyatakan bahwa
indikator untuk mengukur variabel perilaku pengelolaan keuangan ini yaitu dengan
pembayaran tagihan tepat waktu, penyusunan rancangan keuangan untuk masa depan,
penyisihan uang untuk tabungan, pembagian uang untuk pribadi dan keluarga.
9
Besar kemungkinan bahwa individu dengan pendapatan yang lebih akan
menunjukkan perilaku pengelolaan keuangan lebih bertanggung jawabkarenaindividu
tersebut memiliki lebih banyak sisa dana untuk menabung, berinvestasi, asuransi, dan
kebutuhan di hari tua. Hilgert dalam Anggraeni (2021) menyatakan bahwa seseorang
yang memiliki pendapatan yang lebih rendah kemungkinan akan melaporkan membayar
tagihan mereka kurang tepat waktu dibandingkan dengan seseorang yang memiliki
pendapatan yang lebih tinggi. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Novianti et al (2016)
yang menyatakan bahwa tingkat pendapatan berpengaruh positif terhadap perilaku
pengelolaan keuangan. Namun hal tersebut tidak sejalan dengan penelitian Kholilah &
Iramani (2013) serta Alexander & Pamungkas (2019) yang menyatakan bahwa
pendapatan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pengelolaan
keuangan.
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan deskripsi teori yang telah diuraikan maka kerangka pemikiran dalam
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
10
H3 : Tingkat Pendapatan berpengaruh positif terhadap pengelolaan keuangan
pekerja.
11
III. PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode
Metode penelitian adalah rancangan, pedoman ataupun acuan penelitian yang akan
dilaksanakan. Sesuai permasalahan yang di angkat dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif menurut Juliandi dkk (2015, hal 65) bahwa
penelitian kuantitatif adalah analisis data terhadap data-data yang mengandung angka-
angka atau numerik tertentu.
C. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, digunakan instrumen penelitian yaitu berupa kuesioner
menggunakan teknik skala likert dirancang untuk menguji tingkat kesetujuan (degree of
agreement) responden terhadap suatu pernyataan. Tingkat kesetujuan itu pada umumnya
dibagi atas lima angkatan yaitu Sangat Tidak Setuju (1), Tidak Setuju (2), Kurang Setuju
(3), Setuju (4) dan Sangat Setuju (5) responden diminta melingkari nomor yang sesuai
dengan penilaiannya. Kriteria pengukuran dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kriteria pengukuran skala likert
12
D. Teknik Pengumpulan Data
Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau
keterangan yang menunjukkan fakta (Juliandi, dkk: 2015, hal. 65). Dalam penelitian ini,
pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Peneliti
menyebarkan kuesioner secara tertutup. Selanjutnya dilakukan kriteria pengukuran
menggunakan skala likert seperti pada Tabel 1. Adapun instrumen yang disusun diuji
kelayakannya melalui pengujian validitas dan reliabilitas seperti berikut:
a. Uji Validitas
Validitas dapat menggambarkan ukuran tingkat kevalidan sebuah
instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila termasuk dalam kategori tinggi,
sedangkan instrumen yang memiliki validitas rendah maka dapat dikatakan
kurang valid (Arikunto, 2012). Kevalidan suatu instrumen dapat diuji
menggunakan rumus korelasi product moment, secara matematis ditulis
sebagai berikut:
N Σ XY −( Σ X )( ΣY )
r xy = (1)
√[ ( N Σ X −( Σ X ) )( N Σ Y −( Σ Y ) )]
2 2 2 2
(Arikunto, 2012)
Keterangan:
r xy =¿ angka korelasi product moment
N = banyaknya responden
X = skor butir soal
Y = skor total butir soal
Butir soal dikatakan valid apabila r hitung >r tabel dengan taraf signifikan
α =0 , 05 atau 5 %. Kriteria angka korelasi product moment dapat
diinterpretasikan pada Tabel 2.
Tabel 2 Kriteria angka korelasi product moment
Angka korelasi Makna
0,800<r ≤ 1,000 Sangat valid
0,600<r ≤ 0,799 Valid
0,400<r ≤ 0,599 Cukup valid
0,200<r ≤ 0,399 Tidak valid
0,000<r ≤ 0,199 Sangat tidak valid
(Arikunto, 2012)
b. Reliabilitas
13
Reliabilitas dapat menggambarkan sebuah instrumen dapat digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto,
2012). Adapun untuk menghitung reliabilitas digunakan rumus Spearman-
Brown dengan persamaan sebagai berikut:
2r1 1
22
r 11= (3.2)
(1+r 1 1 )
22
(Arikunto, 2012)
Keterangan:
r 11 =¿ reliabilitas instrumen
r 1 1 = r yang diartikan sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen
xy
22
Instrumen tes dinyatakan reliabel apabila r hitung >r tabel dengan taraf
signifikan α =0 , 05 atau 5 %. Kriteria koefisien reliabilitas dapat
diinterpretasikan pada Tabel 3.
Tabel 3 Kriteria koefisien reliabilitas
Angka korelasi Makna
0,81<r ≤ 1,00 Sangat tinggi
0,61<r ≤ 0,80 Tinggi
0,41<r ≤ 0,60 Cukup
0,21<r ≤ 0,40 Rendah
0,00<r ≤ 0,20 Sangat rendah
(Arikunto, 2012)
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan jawaban dari rumusan masalah yang akan diteliti
dari masing-masing variabel. Variabel bebas (Literasi Keuangan, Gaya Hidup, dan
Pendapatan) tersebut berpengaruh terhadap variabel terikat nya Perilaku Keuangan, baik
secara simultan maupun parsial. Berikut ini adalah teknik analisis data yang digunakan
untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini :
1. Regresi Linier Berganda
Regresi adalah suatu metode untuk menentukan sebab dan akibat antara satu
variabel dengan variabel-variabel yang lain. Secara umum rumus regresi
linier berganda adalah sebagai berikut :
Keterangan :
14
Y : Perilaku Keuangan
X1 : Literasi Keuangan
X2 : Gaya Hidup
a : Konstanta
β1 dan β2 : Koefisien regresi
2. Uji Normalitas
Menurut Sugiyono (2012, hal.93) Pengujian hipotesis adalah jawab
sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis adalah data yang
penting karna berperan penting untuk menjawab rumusan masalah penelitian,
dan hipotesis penelitian.
a. Uji t
Uji t dilakukan untuk menguji apakah ada pengaruh secara
parsial antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) untuk
menguji signifikan atau tidak antara variabel bebas terhadap variabel
terikat dapat dilihat pada nilai probabilitasnya. Menurut Sugiyono
(2010, hal 184) menyatakan bahwa untuk mengetahui tingkat
signifikan dapat dilakukan uji- t dengan rumus, yaitu :
Keterangan :
t = t hitung yang dikonsultasikan
r = Korelasi parsial yang ditemukan
n = Jumlah sampel
Ketentuan :
Jika nilai t dengan probabilitas korelasi yakni sig-2 tailed < taraf
signifikan (α) sebesar 0,05 maka H 0 diterima. Sedangkan jika nilai t
dengan probabilitas t dengan korelasi yakni sig-2 tailed > taraf
signifikan (α) sebesar 0,05 maka H0 ditolak.
Bentuk pengujian:
17
1) H0 : rs = 0, artinya tidak terdapat hubungan signifikan antara
variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y).
2) H0 : rs ≠ 0, artinya terdapat hubungan signifikan antara variabel
bebas (X) dengan variabel terikat (Y).
Kriteria pengambilan keputusan
1) H0 diterima jika: -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, pada α = 5%, df= n-2
2) H0 ditolak jika: thitung > ttabel atau –thitung < -ttabel
b. Uji – F
Uji F pada dasarnya menunjukkan secara serentak apakah
variabel bebas atau dependent variabel (Xi) mempunyai pengaruh yang
positif atau negatif, serta signifikan terhadap variabel terikat atau
dependent variabel (Y). Menurut Silaen (2017, hal. 165) untuk
pengujian signifikansi atau uji hipotesis terhadap korelasi berganda
digunakan uji F dengan menggunakan rumus F hitung sebagai berikut:
Keterangan:
Fh = F hitung
R2 = Koefisien korelasi ganda
k = Jumlah variabel independen
n = Jumlah Sampel
18
Adapun Tahap-tahapannya adalah sebagai berikut :
1) Bentuk pengujian hipotesis dengan uji F
H0 = 0, berarti secara bersama-sama tidak ada pengaruh variable
bebas terhadap variable terikat.
Ha ≠ 0 berarti secara bersama-sama ada pengaruh variable bebas
dengan variable terikat.
2) Menentukan nilai F tabel
Menentukan taraf nyata atau level of significant, α = 0,05 atau 0,01
Derajat bebas (df) dalam distribusi F ada dua, yaitu :
df pembilang = dfn =df1= k
df penyebut = dfd = df2 = n – k – 1
df2 = 100 – 3 – 1 = 96
Dimana :
d = degree of freedom/ derajad kebebasan
n = Jumlah sampel
k = Banyaknya koefisien regresi
3) Menentukan daerah keputusan, yaitu dimana daerah hipotesa nol
diterima atau ditolak
- Ho diterima jika Fhitung ≤ Ftabel, artinya semua variable bebas
secara bersama-sama bukan merupakan variable penjelas yang
signifikan terhadap variable terikat.
- Ha ditolak jika Fhitung > Ftabel, artinya sermua variable bebas
secara bersama-sama merupakan variable penjelas yang
signifikan terhadap variable terikat.
4) Menentukan uji statistik nilai F
Nilai F table yang diperoleh dibandingkan dengan nilai F hitung
apabila nilai F hitung lebih besar dari F table maka diterima
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan
antara variable independen dan variable dependen.
19
Gambar 3 Kriteria pengujian hipotesis Uji F
3. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan variabel independen (Merek dan Harga) dalam menerangkan
variabel dependen (Keputusan Pembelian).Nilai koefisien determinasi adalah
antara nol dan satu. Jika nilai R2 semakin kecil (mendekati nol) berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel
dependen amat terbatas atau memiliki pengaruh yang kecil. Dan jika nilai R 2
semakin besar (mendekati satu) berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi dependen atau memiliki pengaruh yang besar. Menurut Sugiyono
(2010, hal 185) determinasi dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
Dimana :
D = Koefisien determinasi
R = Koefisien korelasi variabel bebas dengan variabel terikat.
100% = Persentase Kontribusi
20
IV. ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
A. Organisasi Penelitian
Alokasi
Program Waktu
No. Nama/NIM Uraian Tugas
Studi (jam/
minggu)
1 Khrisna Bayu Manajemen 6 jam / 1. Bertindak Sebagai Ketua
Kusuma/ 2020212343 minggu Kegiatan
2. Mengontrol jalannya
setiap kegiatan yang
dilakukan
3. Mengkoordinir jalannya
setiap evaluasi kegiatan
4. Mengkoordinir
pembagian tugas anggota
2 Justin Sudarmono/ Manajemen 6 jam / 1. Bertindak sebagai Wakil
2020212344 minggu Ketua Kegiatan
2. Bertanggung jawab atas
proses pengambilan data
(penyebaran kuesioner
terhadap responden)
3 Linda Evangelista/ Manajemen 6 jam / 1. Bertindak sebagai
2020212345 minggu Sekertaris Kegiatan
2. Bertanggung jawab atas
penyiapan tempat, alat tulis,
perlengkapan kuesioner
yang diperlukan pada kegiatan.
4 Siti Fatimah/ Manajemen 6 jam / 1. Bertindak sebagai
2020212346 minggu Bendahara Kegiatan
2. Bertanggung jawab atas
perlengkapan anggota selama
kegiatan.
21
B. Jadwal Penelitian
Adapun penelitian ini akan dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Mei 2023
dengan jadwal sebagai berikut:
22