Anda di halaman 1dari 7

Tia Lusi Olinda (E2A021319)

PENGARUH LITERASI KEUANGAN DAN GAYA HIDUP


TERHADAP PERILAKU PENGELOLAAN KEUANGAN PADA
GENERASI MUDA

Tia Lusi Olinda1 , Dr. R. Kartiko Adi W, SE.,MM2

1 .Mahasiswi Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi

2 .Dosen Mata Kuliah Bank dan Lembaga Keuangan

Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS)

Jl. Kedungmundu Raya no. 18 Semarang, Telp. (024) 76740297 Ext. 5715

E-mail : fe@unimus.ac.id

tialusiolinda@gmail.com1

kartikoadiwibowo@gmail.com2

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh literasi keuangan terhadap
perilaku keuangan dan gaya hidup terhadap perilaku pengelolaan keuangan pada
generasi muda. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i di Kota
Semarang. Teori yang digunakan dalam artikel ini adalah Theory Planned
Behavior, dikarenakan teori tersebut dirancang untuk memprediksi dan
menjelaskan perilaku dalam konteks yang lebih spesifik. Dalam penelitian ini
menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara literasi keuangan dengan perilaku
pengelolaan keuangan pada generasi muda. Hal ini dikarenakan semakin tinggi
tingkat literasi keuangan, maka semakin tinggi tingkat perilaku mahasiswa dalam
mengelola keuangan. Terdapat hubungan antara gaya hidup dengan perilaku
pengelolaan keuangan. Hal ini dikarenakan semakin baik generasi muda dalam
mengatur gaya hidup, maka perilaku pengelolaan keuangan juga akan lebih baik.
Terdapat hubungan antara literasi keuangan dan gaya hidup terhadap perilaku
pengelolaan keuangan, dikarenakan semakin baik tingkat literasi dan kepercayaan
maka semakin tinggi perilaku pengelolaan keuangan.
Kata Kunci : Literasi keuangan, gaya hidup, perilaku mahasiswa

Abstract
The purpose of this study was to examine the effect of financial literacy on
financial behavior and lifestyle on financial management behavior in the younger
generation. The population in this study were students in the city of Semarang.
The theory used in this article is the Theory of Planned Behavior, because the
theory is designed to predict and explain behavior in a more specific context. This
study explains that there is a relationship between financial literacy and financial
management behavior in the younger generation. This is because the higher the
Tia Lusi Olinda (E2A021319)

level of financial literacy, the higher the level of student behavior in managing
finances. There is a relationship between lifestyle and financial management
behavior. This is because the better the younger generation is in managing their
lifestyle, the better their financial management behavior will be. There is a
relationship between financial literacy and lifestyle on financial management
behavior, because the better the level of literacy and trust, the higher the behavior
of financial management.
Keyword : Financial literacy, lifestyle, student behavior

Pendahuluan
Pengelolaan keuangan merupakan suatu kondisi yang harus dihadapi dalam
menjalani kehidupan sehari-hari. Seseorang harus mengelola keuangan dengan
baik dengan tujuan agar dapat menyeimbangkan antara pendapatan dan
pengeluaran. Dengan adanya pengelolaan keuangan yang baik, maka akan
berdampak di masa datang yang tidak merasa kesulitan dalam perihal keuangan.
Menurut Zohroh dalam Yushita (2017) menyatakan bahwa pengelolaan keuangan
pribadi merupakan salah satu aspek yang paling mendasar dan dibutuhkan oleh
masyarakat. Pengelolaan keuangan memiliki hubungan keterkaitan dengan literasi
keuangan. Hal ini dikarenakan semakin tinggi tingkat literasi keuangan, maka
semakin baik pula pemahaman seseorang dalam mengelola keuangan.
Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No 76 Tahun 2016 Bab 1 Pasal
1 ayat 6, menyampaikan bahwa literasi keuangan merupakan sebuah pengetahuan,
keterampilan, dan keyakinan yang memengaruhi sikap serta perilaku untuk
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam
rangka mencapai kesejahteraan. Oleh karena itu, sebagai seorang generasi muda
harus mempunya jiwa kompetensi yang baik dalam mengelola keuangan agar
tidak mengalami kesusahan. Terkadang perilaku konsumtif mendorong para
mahasiswa untuk mengkonsumsi barang atau jasa secara berlebihan tanpa
memperhatikan skala prioritas. Kendala yang sering dihadapi adalah
keterlambatan kiriman uang bulanan atau habis sebelum waktunya, hal ini
disebabkan pengelolaan keuangan pribadi yang kurang tepat.
Berdasarkan data Indonesia Millennial Report tahun 2022 menunjukkan
bahwa generasi muda lebih sering mengelola keuangan untuk keperluan
konsumtif daripada untuk menabung dan investasi. Dengan adanya teknologi yang
semakin canggih, maka dapat memberikan dampak signifikan bagi
keberlangsungan hidup. Apabila tidak pandai dalam mengendalikan diri di
persaingan globalisasi, akan lebih mudah terbawa dampak derasnya globalisasi.
Generasi muda dapat mengakses segala hal yang dibutuhkan dalam berinvestasi
melalui internet di gadget. Gaya hidup yang dinamsi serta minimnya literasi
keuangan akan merasa kesulitan untuk mengelola keuangan.
Sikap terhadap uang merupakan suatu kecendurungan sikap yang dapat
bersifat positif maupun negatif. Mahasiswa yang memiliki sikap terhadap uang
secara positif merupakan individu yang mampu memahami kondisi keuangan dan
menyikapi uang yang dimiliki sesuai dengan kondisi tersebut. Begitupun
sebaliknya, jika memiliki sikap negatif maka cenderung tidak bisa mengelola
keuangan dengan baik. Munculnya sikap negatif terhadap uang dapat mendorong
Tia Lusi Olinda (E2A021319)

seorang mahasiswa dalam melakukan pembelian secara berlebihan dan dapat


mendorong untuk melakukan aksi berhutang. Hal tersebut secara tidak langsung
akan berakibat pada perilaku pengelolaan keuangan pribadi yang buruk.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk mengambil topik tentang
“Pengaruh Literasi Keuangan dan Gaya Hidup terhadap Perilaku
Pengelolaan Keuangan Generasi Muda”

Tinjauan Pustaka
Theory of Planned Behavior
Teori perilaku perencanaan diperkenalkan oleh Icek Ajzen melalui artikel
yang berjudul “a Theory of Planned Behavior”. Teori tersebut merupakan teori
tindakan beralasan dan dirancang untuk memprediksi serta menjelaskan perilaku
secara spesifik. Hal ini berasumsi bahwa perilaku tidak hanya dikendalikan oleh
dirinya sendiri, tetapi juga membutuhkan konsep kontrol perilaku yang akan
memengaruhi niat dan tindakan.

Literasi Keuangan
Literasi keuangan atau financial literacy merupakan tingkat pengetahuan,
keterampilan, keyakinan masyarakat terkait lembaga keuangan serta produk dan
jasanya yang dituangkan dalam parameter ukuran indeks. Literasi finansial atau
disebut juga dengan pengetahuan keuangan didefinisikan sebagai kemampuan
untuk mengelola informasi ekonomi, membuat perencanaan keuangan, dan
membuat keputusan yang lebih baik tentang akumulasi kekayaan, pensiun, dan
juga hutang (Lusardi dan Mitchell, 2013).
Dari definisi yang diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa literasi
keuangan merupakan serangkaian kegiatan dalam pengetahuan pemahaman
konsep keuangan dengan tujuan membuat pilihan keuangan yang efektif dan
pengelolaan keuangan dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Menurut Anugrah
(2018), Financial literacy mencakup beberapa dimensi keuangan yang harus
dikuasai. Beberapa dimensi financial literacy meliputi :
1) Pengetahuan umum tentang keuangan adalah bagaimana cara mengatur
pendapatan dan pengeluaran, memahami konsep dasar keuangan.
2) Simpanan dan pinjaman adalah produk perbankan yang lebih dikenal sebagai
tabungan dan kredit. Tabungan merupakan sejumlah uang yang disimpan
untuk kebutuhan di masa depan. Sedangkan pinjaman adalah fasilitas untuk
melakukan peminjaman uang dan membayarnya kembali dalam jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga.
3) Asuransi adalah suatu bentuk perlindungan secara finansial yang bisa
dilakukan dalam bentuk asuransi jiwa, properti, pendidikan, dan kesehatan.
4) Investasi adalah menyimpan/menetapkan uang agar bisa bekerja sehingga
dapat menghasilkan uang yang lebih banyak.

Gaya Hidup
Menurut Setiadi (2010), gaya hidup merupakan cara hidup yang membahas
bagaimana seseorang menghabiskan waktu, apa yang dipikirkan tentang diri
sendiri maupun sekitarnya. Gaya hidup mencerminkan pola konsumtif yang
Tia Lusi Olinda (E2A021319)

menggambarkan pilihan seseorang untuk bagaimana dirinya mempergunakan


waktu dan uangnya. Jadi, definisi di atas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup
lebih menggambarkan perilaku seseorang, yaitu bagaimana dirinya hidup,
menggunakan uangnya dan memanfaatkan waktu yang dimilikinya.

Perilaku Pengelolaan Keuangan


Menurut penelitian Nababan dan Sadalia (2012), perilaku keuangan
memiliki suatu hubungan dengan bagaimana seseorang memperlakukan,
mengelola, dan menggunakan sumber daya keuangan yang ada pada dirinya.
Dalam melaksanakan proses pengelolaan tersebut tentu tidak mudah untuk
dijalankan, dikarenakan terdapat beberapa langkah yang harus diikuti. Sehingga
setelah mengetahui dasar dari pengelolaan keuangan, maka akan paham akan
segala sesuatu harus diawali dengan berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak.
Dari situlah perilaku keuangan yang bijak dan bertanggung jawab akan tercipta.

Pengembangan Hipotesis
Hubungan Literasi Keuangan dengan Perilaku Pengelolaan Keuangan
Generasi Muda
Secara singkat, literasi keuangan merupakan keahlian yang dimiliki oleh
individu untuk mengelola pendapatannya agar mencapai tingkat kesejahteraan
finansial. Seseorang yang memiliki kemampuan dan pengetahuan literasi
keuangan yang baik, maka dapat melihat uang dengan sudut pandang yang
berbeda. Tidak hanya mengikuti zaman atau konsumtif, tetapi dapat
menyeimbangkan antara pemasukan dan pengeluaran. Berdasarkan uraian di atas,
dapat diduga bahwa literasi keuangan berpengaruh terhadap perilaku pengelolaan
keuangan generasi muda.
H1 : Literasi keuangan berpengaruh terhadap perilaku pengelolaan
keuangan generasi muda

Hubungan Gaya Hidup dengan Perilaku Pengelolaan Keuangan Generasi


Muda
Menurut Fudyartanta (2012), menyatakan bahwa gaya hidup seseorang
dapat berubah, tetapi bukan disebabkan oleh perubahan kebutuhan. Pada masa
pubertas, bukan lagi orang tua yang menjadi model, melainkan orang – orang
yang umumnya sama akan menjadi model utama. Adanya fenomena gaya hidup
dalam perilaku keuangan mengakibatan generasi muda banyak yang mengikuti
zaman dengan gaya hidup yang semakin kekinian atau hedonisme. Menurut jurnal
penelitian yang dilakukan oleh Parmitasari, dkk (2018), menyampaikan bahwa
dalam perilaku berkonsumsi antar individu pada umumnya memiliki perbedaan
dalam prioritas. Pada awalnya, prioritas konsumsi ideal berdasarkan pada skala
kebutuhan, yaitu dari kebutuhan primer, ke sekunder, lalu ke tersie. Hubungan di
antara gaya hidup dengan perilaku keuangan adalah bagaimana individu dalam
perilaku keuangannya yang tercermin dalam gaya hidup yang dijalani.
H2 : Gaya hidup berpengaruh terhadap perilaku pengelolaan keuangan
generasi muda
Tia Lusi Olinda (E2A021319)

Theory Framework
Penelitian ini menggunakan variabel independen adalah Literasi Keuangan
sebagai X1, dan Gaya Hidup sebagai X2. Sedangkan variabel dependen dalam
penelitian ini adalah Perilaku Pengelolaan Keuangan. Sehingga dapat dibuat
kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

Pembahasan

Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan


Mahasiswa
Literasi keuangan dapat meliputi pengetahuan mengenai tabungan, asuransi,
hutang, investasi, dan lain-lain. Hal ini dapat memengaruhi perilaku mahasiswa
dalam mengelola keuangan. Semakin mengetahui mengenai apa saja elemen –
elemen keuangan, maka dapat menjadikan orang tersebut menjadi bijaksana
dalam menghadapi finansial. Penelitian ini didukung oleh Chen dan Volpe (1998)
yang menjelaskan bahwa mahasiswa yang memiliki sedikit pengetahuan
mengenai literasi keuangan, maka berdampak kepada opini dan pengambilan
keputusan keuangan yang buruk.
H1 : Berdasarkan uraian teori dan hasil penelitian tersebut, dapat diduga bahwa
Literasi Keuangan Berpengaruh terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan
Generasi Muda.

Pengaruh Gaya Hidup terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan Generasi


Muda
Gaya hidup merupakan pola hidup seseorang yang dijalankan sehari-hari untuk
mengekspresikan dalam aktivitias, minat, serta pendapatnya. Hal ini membuktikan
bahwa gaya hidup yang dijalankan oleh generasi muda memiliki dampak yang
kuat dan secara nyata memengaruhi perubahan perilaku keuangan diri sendiri.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ferrinadewi (2016) menyatakan bahwa
konsumen sangatlah berperan secara dominan untuk memutuskan pembelian
barang mewah yang akan berdampak secara tidak langsung pada loyalitas
terhadap merek dibandingkan pengaruh hedonisme. Gaya hidup generasi muda di
zaman sekarang kecenderungan konsumtif terhadap finansial. Seringkali tidak
mampu dalam mengelola keuangannya sendiri. Dengan gaya hidup yang semakin
tinggi, maka akan membuat generasi muda ikut dalam trend dan akan membuat
Tia Lusi Olinda (E2A021319)

seseorang lupa dengan hidup di masa yang akan datang. Sehingga salah dalam
penggunaan uang yang tepat.
H2 : Berdasarkan uraian teori di atas dan hasil penelitian tersebut, dapat diduga
bahwa Gaya Hidup Berpengaruh terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan
Generasi Muda.

Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
antara literasi keuangan dengan perilaku pengelolaan keuangan, hal ini
dikarenakan bahwa tingginya tingkat literasi keuangan yang dimiliki oleh generasi
muda, maka akan menghasilkan tingkat perilaku pengelolaan keuangan yang
membaik. Selain itu, terdapat hubungan antara gaya hidup dengan perilaku
keuangan. Hal ini disebabkan oleh kondisi generasi muda dalam mengatur gaya
hidup yang baik, akan berdampak kepada perilaku pengelolaan keuangan yang
semakin baik juga.

Daftar Pustaka
Ajzen, Icek. (1991). The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior
and Human Decision Processes. 50. 179-211. 10.1016/0749-5978(91)90020-
T

Anugrah, R. 2018. “Pengaruh Literasi keuangan dan Sikap Keuangan terhadap


Perilaku Pengelolaan Keuangan Masyarakat dengan Niat Sebagai Variabel
Intervening”. Skripsi, Makassar: UIN Alauddin

Chen, H., & Volpe, R. P. (1998). An Analysis of Personal Financial Literacy


Among College Students. Financial services review

Ferrinadewi, Erna, 2008, Merek & Psikologi Konsumen Implikasi pada Strategi
Pemasaran, edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta

Fudyartanta. (2012). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Pustaka Pelajar

Lusardi dan Mitchell. (2013) The Economy Importance Of Finansial Literacy:


Theory and Evidance, Journal Of Economic Literature

Nababan, D., & Sadalia, I. (2012). Analisis personal financial literacy dan
financial behavior mahasiswa strata I fakultas ekonomi Universitas Sumatera
Utara.

Otoritas Jasa Keuangan. 2016. “Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 76


Tahun 2016 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor
Jasa Keuangan untuk Konsumen dan atau Masyarakat”. Consultation Paper

Parmitasari, Rika DA, Djabir Hamsah, Syamsul Alam, dan Abd Rakhman Laba,
“Analysis of Ethics and Investor Behavior and Its Impact on Financial
Tia Lusi Olinda (E2A021319)

Satisfaction of Capital Market Investors”, Scientific Research Journal


(SCIRJ), Volume VI, Issue I, January 2018

Setiadi. J., dan Nugroho. (2010). Perilaku Konsumen. Edisi Revisi. Penerbit
Prenada Media Grup, Jakarta

Yushita,A.N.2017. “Pentingnya Literasi Keuangan bagi Pengelolaan Keuangan


Pribadi”. Jurnal Nominal, Volume 6. Nomor 1 Halaman 11- 24

Anda mungkin juga menyukai