Anda di halaman 1dari 12

RISET & JURNAL AKUNTANSI

Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224


https://doi.org/10.33395/owner.v3i2.147 p–ISSN : 2548-7507

Financial Literacy: Pengetahuan,


Kepercayaan Diri dan Perilaku Keuangan
Mahasiswa Akuntansi
Gilang Puspita, Surabaya, Isnalita, Surabaya, Indonesia
Indonesia isnalita@feb.unair.ac.id
gilangpuspita16@gmail.com
ABSTRAK

The aims of this research is to examine the effect of financial knowledge and self confidence on
financial behavior, the effect of self confidence on financial behavior, and the role of mediating self
confidence on the relationship of financial knowledge to financial behavior. This research processed
primary data using a questionnaire distributed to the student of Airlangga University. The research
sample was selected using the Slovin formula at the level of confidence 5%. The sample analyzed were
328 questionnaire. The analytical tool used is Structural Equation Modeling with the Partial Least
Square approach. The results showed that financial knowledge had an effect on self-confidence, self-
confidence had an effect on financial behavior, self-confidence mediated the effect of financial
knowledge on financial behavior. In addition, financial knowledge does not affect financial behavior.

Keywords : financial knowledge, self-confidence, financial behaviour, financial literacy

I. PENDAHULUAN informasi dan digital, dimana mereka mampu


Tren global mengantisipasi bahwa untuk mengaplikasikan semua kegiatan dalam
hubungan antara individu dan sistem keuangan satu waktu dengan menggunakan tekonologi
akan meningkat. Faktor-faktor seperti informasi yang ada. Kondisi ini membuat
meningkatnya harapan hidup dan perubahan mahasiswa mampu untuk menyerap informasi
kemakmuran negara mendorong semakin banyak lebih banyak guna mendukung aktivitas yang
individu harus dilibatkan dalam mengambil ada, akan tetapi kondisi ini menimbulkan sebuah
keputusan keuangan. Keputusan seperti permasalahan dimana mahasiswa dimungkinkan
menabung untuk pensiun, pengeluaran untuk untuk menjadi lebih konsumtif dalam
pendidikan dan kesehatan, atau membeli rumah, membelanjakan uang mereka. Oleh karena itu,
diambil dalam skenario di mana pasar keuangan untuk mencegah terjadinya konsumerisme yang
lebih mudah diakses oleh konsumen, karena berlebihan pada mahasiswa dibutuhkan literasi
kemajuan teknologi utama (pengurangan biaya keuangan (financial literacy), sehingga mereka
transaksi antara penawaran dan permintaan) dan mampu untuk mengendalikan keuangan mereka
penampilan baru jasa keuangan. secara bijak agar pola konsumerisme tidak
Kaum muda harus beroperasi di dunia menjadikan masalah bagi mahasiswa di masa
keuangan yang semakin kompleks, khususnya depan (Lusardi & Mitchell, 2014).
mereka yang tinggal di negara maju. Mengingat Literasi keuangan merupakan hal
kapasitas pengeluaran mereka yang menonjol, penting bagi individu-individu yang mengalami
anak muda orang adalah target yang menarik, peningkatan aktivitas dalam lingkungan yang
terutama untuk perbankan dan lembaga kartu semakin kompleks (Atkinson & Messy, 2012).
kredit. Namun, mereka memiliki kemampuan Pemerintah di seluruh dunia tertarik untuk
terbatas dalam mengambil keputusan keuangan mencari pendekatan yang efektif untuk
yang benar. Pendidikan keuangan di kalangan meningkatkan tingkat literasi keuangan
kaum muda dan persiapan mereka untuk penduduk mereka melalui penciptaan atau
pengambilan keputusan dalam kehidupan peningkatan strategi nasional untuk pendidikan
mereka di masa depan telah meningkatkan keuangan dengan tujuan menawarkan
kekhawatiran pemerintah. kesempatan belajar di berbagai tingkat
Mahasiswa sebagai kaum muda pendidikan (Atkinson & Messy, 2012).
merupakan individu yang dekat dengan teknologi Literasi keuangan mencerminkan

117
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2.147 p–ISSN : 2548-7507

kemampuan individu untuk memahami dimana perilaku keuangan dipengaruhi oleh


informasi keuangan dan menggunakannya pengetahuan keuangan dan kepercayaan diri
dengan terampil dan percaya diri (Huston, 2010), individu (Huston, 2010; Potrich et al., 2016).
serta dipahami sebagai fenomena kompleks yang Individu yang tidak terbiasa dengan konsep
terdiri dari kombinasi pengetahuan, sikap, dan pengetahuan keuangan dasar merasa sulit untuk
perilaku (OECD, 2012), yang cocok untuk menilai dan akhirnya menggunakan produk dan
digunakan dari pandangan multi-dimensi untuk jasa keuangan tidak berdasarkan pengetahuan
membuat konsep dan mengoperasionalkan yang ada (Atkinson & Messy, 2012).
konstruk yang ada (Huston, 2010). Individu yang sadar secara finansial
Konseptualisasi mengenai literasi akan memiliki pengetahuan dasar tentang
keuangan meminimalisir terjadinya bias perilaku beberapa konsep utama keuangan (OECD,
yang dapat terjadi dalam proses pengambilan 2012). Huang et al. (2013) menganggap
keputusan keuangan individu (Schmeiser & pengetahuan keuangan sebagai pemahaman
Seligman, 2013). Lyons (2004) mengindikasikan konsep keuangan individu. Herd et al. (2012)
bahwa produk dan jasa keuangan secara inheren menyatakan pengetahuan keuangan sebagai
telah meningkat dan menjadi lebih kompleks pengetahuan individu mengenai situasi
tanpa disertai dengan pertumbuhan yang sepadan keuangannya sendiri, daripada konsep keuangan
dalam tingkat literasi keuangan dalam kehidupan dasar, dan memperlakukannya sebagai prasyarat
individu-individu modern. Dalam hal ini, untuk mengambil keputusan keuangan secara
sejumlah individu dengan keuangan potensial efektif. Pengetahuan keuangan adalah jenis
tidak memiliki pengetahuan keuangan yang modal khusus yang diperoleh dalam hidup
relevan dengan konsep dan keterampilan yang melalui kemampuan untuk belajar mengelola
diperlukan untuk memfasilitasi pilihan dan pendapatan, pengeluaran, dan tabungan dengan
keputusan mereka yang paling bermanfaat untuk cara yang aman (Delavande et al., 2008).
meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan Berdasarkan beberapa definisi tersebut,
(Atkinson & Messy, 2012; Lusardi & Mitchell, pengetahuan keuangan merupakan pengetahuan
2014). yang dimiliki oleh individu terkait dengan situasi
Oleh karena itu, dalam sebuah studi keuangannya, sehingga mampu untuk
literasi keuangan, penting untuk mengevaluasi mengambil keputusan berdasarkan kondisi
proses pengambilan keputusan individu, serta keuangan yang ada.
menyelidiki kemungkinan perilaku positif Berdasarkan penelitian terdahulu
individu terkait dengan keuangan mereka yang terbukti bahwa pengetahuan keuangan
dapat menghasilkan peningkatan ketahanan di berpengaruh terhadap perilaku keuangan
saat-saat krisis (OECD, 2012). Selain itu, individu. Tang & Baker (2016) membuktikan
memahami perilaku keuangan individu dalam bahwa pengetahuan keuangan berpengaruh
mendorong kesejahteraan keuangan (Huston, terhadap perilaku keuangan. Hasil riset yang
2010; OECD, 2012), dan perilaku individu dalam mendukung riset tersebut adalah Potrich et al.
kepuasan finansial yang lebih besar (Grable & (2016) membuktikan bahwa pengetahuan
Joo, 2004). keuangan berpengaruh terhadap perilaku
Perilaku keuangan melihat pendekatan keuangan. Sedangkan hasil penelitian Hadar et
pengambilan keputusan individu, termasuk bias al. (2013) menyatakan bahwa pengaruh
kognitif dan emosional. Perilaku keuangan pengetahuan keuangan terhadap perilaku
membuat premis bahwa berbagai masalah keuangan menunjukkan hasil yang tidak
obyektif dan subyektif mempengaruhi proses signifikan.
pengambilan keputusan. Perilaku keuangan Selain pengetahuan keuangan, literasi
membuat premis bahwa berbagai masalah keuangan memandang penting untuk memahami
obyektif dan subyektif mempengaruhi proses aspek terkait kepercayaan diri individu dalam
pengambilan keputusan. Berbagai penelitian, memainkan peranan penting guna membentuk
survei, dan studi pasar di dokumen perilaku keuangan individu (Asaad, 2015).
mendokumentasikan bagaimana individu dalam Kepercayaan diri secara luas dianggap sebagai
kehidupan nyata membuat penilaian dan aset penting yang dimiliki oleh seorang individu
keputusan terkait dengan keputusan keuangan yang dapat membantu dalam mencapai
(Baker & Ricciardi, 2014). kesuksesan pribadi (Gelaidan & Abdullateef,
Model literasi keuangan merupakan 2017). Twibell et al. (2008) mendefinisikan
model membentuk perilaku keuangan individu, kepercayaan diri sebagai perasaan manusiawi

118
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2.147 p–ISSN : 2548-7507

akan kepercayaan pada kualitas, kemampuan dan keuangan terhadap kepercayaan diri, pengaruh
penilaiannya. kepercayaan diri terhadap perilaku keuangan.
Xia et al. (2014) mengklaim bahwa Tujuan lain dari penelitian ini adalah menguji
individu dengan kepercayaan diri yang besar peran mediasi kepercayaan diri pada pengaruh
akan memiliki kecenderungan untuk tidak pengetahuan keuangan terhadap perilaku
menggunakan pengetahuan yang mereka miliki, keuangan.
sehingga membentuk perilaku keuangan yang
tidak baik. Individu dengan kepercayaan diri II. KAJIAN PUSTAKA
yang tinggi memiliki keyakinan bahwa mereka 2.1 Teori Sosial Kognitif
mampu membuat keputusan tanpa bantuan dan Menurut Teori Sosial Kognitif,
menjadi lebih rentan terhadap penipuan (Drew & mahasiswa akan lebih cenderung mencoba,
Cross, 2016; OECD, 2012). bertahan, dan mencoba untuk berhasil dalam
Berdasarkan penelitian terdahulu kegiatan dan tugas ketika mereka memiliki rasa
terbukti bahwa kepercayaan diri berpengaruh self-efficacy yang kuat (Bandura, 1986). Self-
terhadap perilaku keuangan individu. Ramalho & efficacy mengacu pada keyakinan bahwa
Forte (2018) membuktikan bahwa kepercayaan seseorang bisa mencapai dan berhasil pada tugas
diri berpengaruh terhadap perilaku keuangan. yang diberikan disertai dengan motivasi,
Hasil riset yang mendukung riset tersebut adalah optimisme dan keyakinan bahwa seseorang dapat
Woodyard et al. (2017) membuktikan bahwa mengatasi berbagai tantangan kehidupan
kepercayaan diri berpengaruh terhadap perilaku (Bandura, 1986). Kepercayaan diri individu
keuangan. Sedangkan hasil penelitian Arellano et merupakan bagi penting dalam self-efficacy yang
al. (2014) menyatakan bahwa pengaruh mendorong individu untuk membuat suatu
kepercayaan diri terhadap perilaku keuangan keputusan (Flores, 2014).
menunjukkan hasil yang tidak signifikan pada Terdapat hubungan yang kuat antara
beberapa tingkatan. sejauh mana mahasiswa dengan self-efficacy
Orang yang tidak berpendidikan tidak yang baik dengan manajemen keuangan pribadi
mungkin menunjukkan literasi keuangan (Disney berdasarkan keterampilan literasi keuangan.
& Gathergood, 2013) dan akibatnya, mereka Bandura (1986) menyatakan bahwa individu
mungkin kurang memiliki kepercayaan diri membuat keputusan hidup sehari-hari
terkait aspek keuangan. Literasi keuangan berdasarkan persepsi mereka terhadap mereka
memainkan peran utama dalam memungkinkan kemampuan di bidang tertentu. Demikian pula,
kepercayaan diri terkait aspek keuangan. Oleh mahasiswa membuat keputusan keuangan
karena itu, kepercayaan diri memiliki hubungan berdasarkan kemampuan yang dirasakan mereka.
positif dengan prestasi dan kemampuan Bandura (1986) lebih lanjut
pendidikan keuangan yang baik. Lorz et al. menyatakan bahwa seseorang salah dalam
(2013) menyatakan pengetahuan keuangan menilai kemampuan yang dimiliki dapat
sebagai modal individu memiliki efek positif menyebabkan hasil negatif, sehingga berdampak
pada pembentukan kepercayaan diri individu pada upaya untuk menghindari keputusan atau
terkait dengan aspek keuangan. Kepercayaan diri tugas tertentu. Mahasiswa dapat menghindar
yang tumbuh mendorong individu untuk untuk menghadapi keputusan manajemen
mengambil keputusan keuangan secara baik. keuangan yang sulit, jika mereka belum
Berdasarkan penelitian terdahulu berpengalaman positif karena kurangnya
terbukti bahwa kepercayaan diri memediasi kepercayaan pada diri mereka. Karena itu,
pengaruh pengetahuan keuangan terhadap penting untuk pertimbangkan dampak
perilaku keuangan individu. Ramalho & Forte kepercayaan diri pada literasi keuangan karena
(2018) membuktikan bahwa kepercayaan diri dapat mengindikasikan atau mengungkapkan
memediasi pengaruh pengetahuan keuangan kekurangan kepercayaan individu akan
terhadap perilaku keuangan. Sedangkan hasil pengetahuan yang dimiliki sehingga sukar untuk
penelitian Flores (2014) menyatakan bahwa menghasilkan keputusan keuangan yang baik.
kepercayaan diri memediasi pengaruh
pengetahuan keuangan terhadap perilaku 2.2 Literasi Keuangan
keuangan. Huston (2010) berpendapat bahwa
Tujuan penelitian ini adalah menguji literasi keuangan memiliki dua dimensi:
pengaruh pengetahuan keuangan terhadap pemahaman yang mewakili pengetahuan
perilaku keuangan, pengaruh pengetahuan keuangan pribadi dari pendidikan keuangan, dan

119
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2.147 p–ISSN : 2548-7507

penggunaan yang mengacu pada manajemen


pengetahuan keuangan pribadi. Dalam konteks
ini, individu bisa memiliki pengetahuan 2.4 Pengetahuan Keuangan
keuangan, tetapi untuk dianggap memahami, ia Orang yang memahami keuangan akan
harus memiliki kemampuan dan kepercayaan memiliki pengetahuan dasar tentang beberapa
untuk mengimplementasikannya saat membuat konsep keuangan utama (OECD, 2012).
keputusan. Hal ini menunjukkan bahwa literasi Pengetahuan keuangan merupakan bentuk
keuangan harus mencerminkan kemampuan pemahaman individu mengenai konsep-konsep
individu untuk memahami informasi keuangan keuangan. Pemahaman konsep keuangan
dan menggunakannya dengan terampil dan tersebut sesuai dengan pemahaman atas dasar-
percaya diri (Huston, 2010). Pengetahuan dasar manajemen keuangan. Hal ini menegaskan
keuangan individu memiliki peranan penting bahwa pengetahuan keuangan merupakan sebuah
dalam literasi keuangan. Pengetahuan individu pengetahuan yang dimiliki oleh individu untuk
memiliki bagian penting dalam mengelola finansialnya secara aman.
mengkoordinasikan keseluruhan aspek literasi Pengetahuan keuangan yang dimiliki individu
keuangan dalam membentuk perilaku keuangan menghantarkan individu untuk melakukan
individu (Agarwalla et al., 2013; OECD, 2012). sebuah sikap yang bijak terkait dengan keputusan
keuangan.
2.3 Perilaku Keuangan Pengetahuan keuangan didefinisikan
Perilaku keuangan merupakan elemen sebagai pengetahuan individu mengenai situasi
penting dari literasi keuangan, bahkan keuangannya sendiri yang dihasilkan dari
merupakan satu elemen paling penting (OECD, pemahaman konsep keuangan dan
2012). Dimensi perilaku keuangan merupakan memperlakukannya sebagai prasyarat untuk
penentu literasi keuangan (Lusardi & Mitchell, mengambil keputusan keuangan secara efektif.
2014). Perilaku keuangan melihat pendekatan Dalam definisi yang lain disebutkan bahwa
pengambilan keputusan individu, termasuk bias pengetahuan keuangan dapat dijelaskan melalui
kognitif dan emosional. Perilaku keuangan dua dimensi, yaitu: 1) Pengetahuan keuangan
membuat premis bahwa berbagai masalah dasar yang mengarah kepada pengetahuan
obyektif dan subyektif mempengaruhi proses individu mengenai konsep dasar terkait dengan
pengambilan keputusan. komposisi keuangan, meliputi: tarif pajak,
Perilaku keuangan tumbuh dari sebuah inflasi, dan nilai uang berdasarkan waktu; 2)
sikap positif dari individu untuk mengelola Pengetahuan keuangan lanjutan yang mengarah
keuangannya guna peningkatan kesejahteraan kepada pengetahuan individu mengenai
keuangan individu. Perilaku keuangan tidak instrumen-instrumen investasi, fungsi dari pasar
dapat tumbuh dengan baik tanpa adanya sebuah modal, dan pemilihan investasi pada instrumen
pemahaman ide-ide mengenai konsep keuangan tertentu (Van Rooij et al., 2011).
yang baik, sehingga mampu menghantarkan
individu satu tindakan keuangan yang berguna 2.5 Kepercayaan Diri
bagi masa depannya. Individu dengan tingkat kompetensi
Perilaku keuangan didefinisikan atau kemampuan yang tinggi akan meningkatkan
sebagai perilaku individu yang relevan dengan penilaian positif terhadap dirinya. Individu
manajemen keuangan. Dalam definisi yang lain tersebut menyadari kemampuan yang dimiliki
disebutkan bahwa perilaku keuangan dapat serta berupaya untuk memanfaatkannya secara
dijelaskan untuk mengevaluasi perilaku individu tepat. Sikap positif individu dalam memandang
mengenai manajemen keuangan melalui tiga potensi kemampuannya sendiri untuk bertingkah
dimensi, yaitu: 1) Penggunaan kartu kredit yang laku sesuai dengan yang diharapkannya sebagai
mengarah kepada perilaku individu mengenai suatu perasaan yang yakin pada tindakannya,
opsi kredit dan pembayaran kredit; 2) Konsumsi bertanggung jawab terhadap tindakannya dan
terencana yang mengarah kepada perilaku tidak terpengaruh oleh orang lain.
individu mengenai kontrol keuangan, Kepercayaan diri terkait aspek
penyusunan rencana biaya, dan pengendalian keuangan didefinisikan sebagai sikap positif
biaya; 3) Tabungan yang mengarah kepada individu atas pengetahuan dan kompetensi terkait
perilaku individu mengenai perencanaan dengan aspek keuangan. Dalam definisi yang lain
tabungan, pengalokasian cadangan keuangan, disebutkan bahwa kepercayaan diri terkait aspek
konsistensi (Potrich et al., 2016). keuangan dapat dijelaskan melalui penilaian diri

120
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2.147 p–ISSN : 2548-7507

individu mengenai pengetahuan keuangan yang memiliki kepercayaan diri yang lebih baik dalam
dimiliki (Ramalho & Forte, 2018). pengelolaan keuangan mereka. Mahasiswa
akuntansi memiliki kesadaran bahwa
pengetahuan yang dimiliki memberikan manfaat
2.6 Hubungan Pengetahuan Keuangan dan
bagi diri mereka dalam mengelola aspek
Perilaku Keuangan
keuangan pribadi. Kemampuan pada bidang
Pemahaman manajemen keuangan yang
akuntansi dan keuangan memberikan kemudahan
baik membentuk sebuah pengetahuan keuangan
bagi mahasiswa akuntansi dalam membuat
yang baik dalam diri individu. Mahasiswa
keputusan keuangan, sehingga kemampuan
akuntansi merupakan individu dengan tingkat
kognitif terkait dengan keuangan tersebut akan
pengetahuan keuangan yang baik, dikarenakan
meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa
mahasiswa akuntansi merupakan individu yang
terkait aspek keuangan.
mengalami proses pembelajaran terkait dengan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
aspek keuangan yang kompleks. Pengetahuan
Ramalho & Forte (2018) membuktikan bahwa
keuangan mahasiswa akuntansi diharapkan
pengetahuan keuangan berpengaruh positif dan
mampu membentuk keputusan keuangan yang
signifikan terhadap kepercayaan diri. Hal ini
selektif. Pengetahuan keuangan yang baik pada
berarti semakin baik pengetahuan keuangan yang
mahasiswa akuntansi melahirkan sebuah
dimiliki oleh individu membentuk kepercayaan
keterampilan keuangan yang diharapkan,
diri yang tinggi. Sejalan dengan penelitian
sehingga mampu mengubah perilaku dan
Ramalho & Forte (2018), penelitian yang
kemampuan mereka untuk memecahkan masalah
dilakukan Asaad (2015) membuktikan bahwa
keuangan sehari-hari. Keterampilan kognitif
pengetahuan keuangan berpengaruh positif dan
yang terbentuk pada mahasiswa akuntansi terkait
signifikan terhadap kepercayaan diri.
dengan aspek keuangan merupakan bentuk
Berdasarkan temuan dua peneliti terdahulu yang
pembelajaran yang memengaruhi kemampuan
menyatakan bahwa terdapat pengaruh
seseorang untuk mewujudkan hasil dan
pengetahuan keuangan terhadap kepercayaan
akibatnya terhadap perilaku.
diri, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
hipotesis sebagai berikut.
Potrich et al. (2016) membuktikan bahwa
H2: Pengetahuan keuangan berpengaruh positif
pengetahuan keuangan berpengaruh positif dan
terhadap kepercayaan diri
signifikan terhadap perilaku keuangan
mahasiswa. Hal ini berarti semakin baik
pengetahuan keuangan yang dimiliki oleh 2.8 Hubungan Kepercayaan Diri dan
mahasiswa akan membentuk perilaku keuangan Perilaku Keuangan
yang baik. Sejalan dengan penelitian Potrich et Kepercayaan diri yang tinggi pada diri
al. (2016), penelitian yang dilakukan Tang & mahasiswa akuntansi terkait dengan aspek
Baker, (2016) membuktikan bahwa pengetahuan keuangan memberikan dorongan kepada
keuangan berpengaruh positif dan signifikan mahasiswa untuk melakukan sebuah tindakan
terhadap perilaku keuangan. Berdasarkan keuangan yang lebih besar dibandingkan dengan
temuan dua peneliti terdahulu yang menyatakan individu lainnya. Kepercayaan diri yang muncul
bahwa terdapat pengaruh pengetahuan keuangan akibat pengetahuan yang dimiliki mendorong
terhadap perilaku keuangan, maka dalam mahasiswa untuk membuat perencanaan-
penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sebagai perencanaan keuangan yang lebih baik dan
berikut. mengambil sebuah kesempatan yang lebih untuk
H1: Pengetahuan keuangan berpengaruh positif meningkatkan keuangan mereka. Kepercayaan
terhadap perilaku keuangan diri yang tinggi pada diri mahasiswa akuntansi
terkait aspek keuangan mendorong mahasiswa
akuntansi untuk berperilaku lebih baik dengan
2.7 Hubungan Pengetahuan Keuangan dan
mengikuti prinsip-prinsip manajemen keuangan
Kepercayaan Diri
yang berlaku.
Pembelajaran aspek keuangan yang
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
kompleks pada mahasiswa akuntansi akan
Ramalho & Forte (2018) membuktikan bahwa
meningkatkan pengetahuan keuangan dalam diri
kepercayaan diri berpengaruh positif dan
mahasiswa. Meningkatnya pengetahuan
signifikan terhadap perilaku keuangan. Hal ini
keuangan yang dimiliki oleh mahasiswa
berarti semakin tinggi kepercayaan diri yang
akuntansi akan mendorong mahasiswa untuk
dimiliki oleh individu membentuk membentuk

121
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2.147 p–ISSN : 2548-7507

perilaku keuangan yang baik. Sejalan dengan III. METODE PENELITIAN


penelitian Ramalho & Forte (2018), penelitian Penelitian dilakukan di jurusan
yang dilakukan Allgood & Walstad (2016) Akuntansi Universitas Airlangga. Alasan
membuktikan bahwa kepercayaan diri dipilihnya jurusan Akuntansi Universitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Airlangga dikarenakan Universitas Airlangga
perilaku keuangan. Berdasarkan temuan dua merupakan salah satu kampus negeri terbaik di
peneliti terdahulu yang menyatakan bahwa Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan
terdapat pengaruh kepercayaan diri terhadap ekonomi dan keuangan. Adapun populasi
perilaku keuangan, maka dalam penelitian ini penelitian ini adalah mahasiswa jurusan
dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut. Akuntansi Universitas Airlangga. mahasiswa
H3: Kepercayaan diri berpengaruh positif jurusan Akuntansi Universitas Airlangga hingga
terhadap perilaku keuangan tahun 2018 berjumlah 1981 mahasiswa. Teknik
purposive sampling digunakan dalam penelitian
ini, dengan pertimbangan responden yang
2.9 Hubungan Pengetahuan Keuangan,
dijadikan sampel adalah mahasiswa yang telah
Kepercayaan Diri, dan Perilaku
menempuh mata kuliah Akuntansi Keuangan
Keuangan
Lanjutan dengan asumsi mahasiswa yang telah
Individu dengan tingkat pengetahuan
menempuh mata kuliah Akuntansi Keuangan
keuangan rendah tidak mungkin menunjukkan
Lanjutan memiliki pengetahuan yang lebih baik
literasi keuangan. Hal ini mengakibatkan
terhadap aspek keuangan. Berdasarkan hasil
individu dengan pengetahuan keuangan yang
perhitungan, jumlah sampel minimal dalam
rendah kurang memiliki kepercayaan diri terkait
penelitian ini sebesar 215 responden. Selanjutnya
aspek keuangan. Literasi keuangan memainkan
kuesioner disebarkan kepada 463 responden,
peran utama dalam memungkinkan kepercayaan
akan tetapi dengan pertimbangan kelayakan dan
diri terkait aspek keuangan. Pengetahuan
konsistensi jawaban, maka penelitian ini
keuangan memiliki peran penting dalam
menggunakan 328 kuesioner sebagai sampel.
membentuk kepercayaan diri individu terkait
dengan aspek keuangan. Kepercayaan diri yang
muncul dalam diri individu mendorong individu 3.1 Definisi Operasional Variabel dan
untuk membuat perencanaan keuangan yang Indikator
lebih baik, sehingga mereka akan lebih Variabel yang digunakan dalam
termotivasi untuk berperilaku keuangan yang penelitian ini meliputi perilaku keuangan,
baik. pengetahuan keuangan, dan kepercayaan diri.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Perilaku keuangan didefinisikan sebagai perilaku
Ramalho & Forte (2018) membuktikan bahwa individu yang relevan dengan manajemen
kepercayaan diri memediasi pengaruh keuangan, diukur dengan indikator: 1)
pengetahuan keuangan terhadap perilaku Penggunaan kartu kredit; 2) Konsumsi terencana;
keuangan. Hal ini berarti semakin tinggi 3) Tabungan (Potrich et al., 2016).
pengetahuan keuangan individu akan Variabel kedua adalah pengetahuan
membentuk kepercayaan diri yang tinggi, keuangan yang didefinisikan sebagai
sehingga kepercayaan diri tersebut akan pengetahuan individu mengenai situasi
membentuk perilaku keuangan yang baik. keuangannya sendiri yang dihasilkan dari
Sejalan dengan penelitian Ramalho & Forte pemahaman konsep keuangan dan
(2018), penelitian yang dilakukan Allgood & memperlakukannya sebagai prasyarat untuk
Walstad (2016) membuktikan bahwa mengambil keputusan keuangan secara efektif,
kepercayaan diri berpengaruh positif dan diukur dengan indikator: 1) Pengetahuan
signifikan terhadap perilaku keuangan. keuangan dasar; 2) Pengetahuan keuangan
Berdasarkan temuan dua peneliti terdahulu yang lanjutan (Van Rooij et al., 2011).
menyatakan bahwa terdapat pengaruh Selanjutnya variabel ketiga adalah
kepercayaan diri terhadap perilaku keuangan, kepercayaan diri yang didefinisikan sebagai
maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan sikap positif individu atas pengetahuan dan
hipotesis sebagai berikut. kompetensi terkait dengan aspek keuangan,
H4: Kepercayaan diri memediasi pengaruh diukur dengan indikator: 1) Penilaian diri atas
positif pengetahuan keuangan terhadap perilaku kemampuan pengetahuan keuangan (Ramalho &
keuangan Forte, 2018).

122
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2.147 p–ISSN : 2548-7507

3.2 Teknik Analisis Sebaran Jenis Kelamin Responden


Penelitian ini menggunakan metode No Jenis Kelamin Jumlah %
analisis konfirmatori untuk menguji hipotesis Laki- Laki 94 28,7
dengan menggunakan analisis Structural 1
Equation Model (SEM). Analisis Structural 2 Perempuan 234 71,3
Equation Model (SEM) menggunakan Sumber: Data primer diolah, 2018.
pendekatan Partial Least Square (PLS) dengan Sebaran responden berdasarkan jenis
bantuan software WarpPLS 5.0. Estimasi yang di kelamin, sebagian besar responden berjenis
dapat dengan menggunakan WarpPLS 5.0 kelamin perempuan yaitu sebanyak 234 orang
meliputi dua kategori yaitu: 1) Estimasi jalur atau 71,3 persen dari total responden. Kondisi ini
(path estimate) yang menghubungkan variabel menunjukkan bahwa mahasiswa akuntansi
laten dan antar variabel laten serta blok Universitas Airlangga didominasi oleh
indikatornya (loading); 2) Estimasi lokasi perempuan. Selain itu, data menunjukkan bahwa
parameter untuk indikator dan variable laten. perempuan memiliki ketertarikan yang lebih
Untuk memperoleh kedua estimasi besar dalam bidang akuntansi dan keuangan.
tersebut, PLS menggunakan proses iterasi dua
tahap dan setiap tahap estimasi menghasilkan Tabel 3
estimasi. Tahap pertama menghasilkan estimasi Sumber Keuangan
lokasi parameter. Selanjutnya tahap kedua
No Sumber Keuangan Jumlah %
dilakukan proses iterasi untuk menghasilkan
estimasi jalur yang menghubungkan variabel 1 Orang tua 275 83,7
laten dengan variabel laten lainnya. 2 Diri Sendiri 53 53
Sumber: Data primer
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN diolah, 2018.
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan sumber keuangan yang
Responden penelitian adalah diterima responden, sebanyak 83,7% responden
mahasiswa Akuntanasi Universitas Airlangga memperoleh uang dari orang tua mereka. Hal itu
dengan jumlah 328 mahasiswa. Tabel 1 dan menunjukkan bahwa sebagian besar responden
Tabel 2 menjelaskan sebaran berdasarkan usia belum bekerja sehingga sumber pendapatan
dan jenis kelamin responden. mereka berasal dari orang tua.
Tabel 1 Tabel 5
Sebaran Umur Responden Besar Pendapatan Bulanan
N Jumla No Pendapatan (Rp) Jumlah %
o Umur (Th) h %
1 ≤ 1.000.000 23 7,1
20 50 15,
1.000.001 sampai ≤ 199 60,7
1 1
2 2.000.000
21 193 58,
3 > 2.000.000 106 32.2
2 9
22 68 20, Sumber: Data primer diolah, 2018.
3 6 Besar pendapatan bulanan yang
23 11 3,5 diterima, sebanyak 60,7% responden memiliki
4
pendapatan antara satu juta sampai kurang dari
5 Lainnya 6 1,9
dua juta rupiah. Hal itu menunjukkan bahwa
Sumber: Data primer diolah, 2018. uang saku yang responden terima berkisar antara
Berdasarkan usia, sebagian besar satu juta hingga dua juta rupiah per bulan.
mahasiswa berusia 21 tahun yaitu sebanyak 193
orang atau 58,9 persen dari total responden. Hal
tersebut dapat menggambarkan mahasiswa yang 4.2 Hasil Model Pengukuran
telah menempuh mata kuliah Akuntansi Uji validitas digunakan untuk
Keuangan Lanjutan didominasi oleh mahasiswa mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner.
dengan usia 21 tahun. Hal ini mengindikasikan Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan
pada usia tersebut pengetahuan keuangan pada kuesioner/ indikator mampu untuk
mahasiswa sudah cukup baik sebagai dasar mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
dalam literasi keuangan. kuesioner tersebut. Uji validitas dengan program
Tabel 2 WarpPLS 5.0 dilakukan dengan menggunakan

123
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2.147 p–ISSN : 2548-7507

ukuran: 1) Convergent validity; dan 2) 4.2.2 Composite Reliability


Composite reliability. Composite reliability digunakan untuk
4.2.1 Convergent Validity menguji reliabilitas suatu konstruk. Uji
Convergent validity dari model reliabilitas terpenuhi apabila nilai composite
pengukuran refleksif indicator dinilai reliability lebih besar dari 0,7.
berdasarkan korelasi antara item score/ Tabel 8
component score yang diestimasi dengan nilai Hasil Composite Reliability
outer loading factor. Batas minimum nilai outer Composite Reliability
loading factor suatu indikator yang layak Pengetahuan
digunakan untuk merefleksikan suatu variabel Keuangan 0.742
adalah sebesar 0,5 (Chin, 1998). Kepercayaan
Diri 1.000
Tabel 6 Perilaku
Hasil Outer Loading Factor Keuangan 0.858
Perilaku Keperca Sumber: Data primer diolah, 2018.
Keuanga -yaan Pengetahuan
n Diri Keuangan Berdasarkan hasil perhitungan
FB1 0,739 composite reliability menunjukkan seluruh
FB4 0,807 konstruk memiliki nilai lebih besar dari 0,7. Hal
ini berarti bahwa seluruh konstruk dalam
FB5 0,696
penelitian adalah reliabel.
FB6 0,636 Berdasarkan uji validitas dan
FB9 0,68 reliabilitas, maka dapat disimpulkan bahwa
FB1 seluruh konstruk penelitian (perilaku keuangan,
1 0,685 pengetahuan keuangan, dan kepercayaan diri)
valid dan reliabel, sehingga seluruh konstruk
SC 1
penelitian dapat dilakukan analisis lebih lanjut
FKB 0,768 untuk menjawab permasalahan penelitian.
FKA 0,768
Sumber: Data primer diolah, 2018. 4.3 Hasil Model Struktural (Inner Model)
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Hasil pengolahan data dengan
setiap konstruk yang dijadikan model penelitian menggunakan software WarpPLS 5.0 bertujuan
memiliki nilai outer loading factor lebih besar untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
dari 0,5 sehingga konstruk tersebut dikatakan pengetahuan keuangan terhadap perilaku
valid untuk model penelitian. keuangan dengan di mediasi oleh kepercayaan
diri. Grafik berikut merupakan hasil perhitungan
Tabel 7 dari model struktural yang dibangun dalam
Hasil Average Variance Extacted (AVE) penelitian.
Average Variance Extracted
(AVE)
Pengetahuan
Keuangan 0.590
Kepercayaan
Diri 1.000
Perilaku
Keuangan 0.503
Sumber: Data primer diolah, 2018.
Berdasarkan hasil AVE pada tabel 7, Gambar 1
semua konstruk bernilai lebih besar dari 0,5, Hasil Model Struktural
sehingga uji convergent validity dapat diterima. Inner model dihitung dengan
Hal ini menunjukkan bahwa pengukur-pungukur menggunakan nilai R-square untuk konsruk
(manifest variable) setiap konstruk berkorelasi dependen, Stone-Geisser Q-square test untuk
tinggi terhadap konstruknya. perdiktif relevan, uji-t serta signifikasi dari
koefisien parameter jalur struktural dan uji Sobel

124
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2.147 p–ISSN : 2548-7507

serta signifikasi dari koefisisen. signifikasi koefisien jalur struktural


Nilai Q-square predictive relevance menunjukkan jalur struktural pengaruh
digunakan untuk mengukur seberapa baik nilai pengetahuan keuangan terhadap kepercayaan
observasi dihasilkan oleh model dan juga diri, pengaruh kepercayaan diri terhadap perilaku
estimasi parameternya. Nilai Q-square keuangan. Hal ini ditujukkan dari nilai signifikasi
predictive relevance lebih besar dari 0 (nol) koefisien parameter jalur struktural (p-value)
menunjukkan bahwa model mempunyai prediktif lebih kecil dari 0,05. Sementara itu, jalur
relevan, sedangkan apabila nilai Q-square struktural pengaruh pengetahuan keuangan tidak
kurang dari 0 (nol) menunjukkan bahwa model berpengaruh terhadap perilaku keuangan. Hal ini
kurang mempunyai prediktif relevan. ditujukkan dari nilai signifikasi koefisien
Nilai Q-square predictive relevance parameter jalur struktural (p-value) lebih besar
dihitung dengan menggunakan rumus: dari 0,05.
Q2 = 1 – (1 – R2SC) x (1 – R2FB) Berdasarkan hasil perhitungan
= 1 – (1 –0,010) x (1 –0,086) signifikasi koefisien jalur struktural pengaruh
= 1 – (0,99) x (0,914) tidak langsung menunjukkan seluruh jalur
= 1 – 0,90486 struktural yang dibangun dalam penelitian
= 0,09514 memiliki pengaruh tidak langsung. Hal ini
Nilai Q-square predictive relevance ditujukkan dari nilai signifikasi koefisien
adalah 0,09514 atau 9,514 persen. Hasil ini parameter jalur struktural (p-value) mediasi
menunjukkan bahwa model penelitian memiliki kepercayaan diri pada pengaruh pengetahuan
nilai prediktif relevan, sehingga dapat digunakan. keuangan terhadap perilaku keuangan lebih kecil
Selain itu, nilai ini menunjukkan bahwa model dari 0,05.
memiliki prediktif relevan yang lemah.
4.5 Pengaruh Pengetahuan Keuangan
4.4 Pengujian Hipotesis Terhadap Perilaku Keuangan
Pengujian hipotesis merupakan tahapan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
dalam menguji permasalahan yang dibangun menunjukkan bahwa probabilitas kesalahan (p-
dalam penelitian dengan membandingkan value) pengaruh pengetahuan keuangan terhadap
kenyataan dengan dugaan sementara penelitian. perilaku keuangan sebesar 0,188. Hasil
Pengujian hipotesis didasarkan pada hasil pengujian memberikan temuan bahwa p-value >
pengolahan data dengan menggunakan software 0,05. Hasil ini tidak mendukung hipotesis yang
WarpPLS 5.0 dengan melihat hasil perhitungan menyatakan pengetahuan keuangan berpengaruh
koefisien jalur serta signifikasi koefisien terhadap perilaku keuangan. Nilai path
parameter jalur struktural. Selain itu, digunakan coefficient pengaruh pengetahuan keuangan
uji Sobel untuk membuktikan adanya pengaruh terhadap perilaku keuangan sebesar -0,049
mediasi pada jalur struktural yang ada dengan artinya pengetahuan keuangan berpengaruh
menihat nilai signifikasi koefisien parametenya. negatif terhadap perilaku keuangan.
Hipotesis penelitian diterima apabila signifikasi Hasil pengujian hipotesis menunjukkan
koefisien jalur struktural lebih kecil dari 0,05. bahwa pengetahuan keuangan yang dimiliki oleh
Tabel 9 mahasiswa tidak memberikan dampak yang
Hasil Perhitungan Koefisien Jalur cukup berarti dalam mengubah keputusan
Koefisien p- keuangan mahasiswa. Pengetahuan keuangan
Jalur value yang dimiliki oleh mahasiswa tidak memberikan
Pengetahuan Keuangan -- pilihan terkait dengan keputusan keuangan
> Perilaku Keuangan -0,049 0,188 mahasiswa yang bersifat terbatas. Mahasiswa
Pengetahuan Keuangan -- sebagai invidu yang sebagian besar belum
> Kepercayaan Diri 0,102 0,031 memiliki penghasilan tidak memiliki banyak
Kepercayaan Diri --> <0,0 pilihan terkait dengan keputusan keuangan,
Perilaku Keuangan 0,297 01 sehingga perubahan perilaku keuangan
Pengetahuan Keuangan -- mahasiswa menjadi terbatas.
> Kepercayaan Diri --> Hasil penelitian ini sejalan dengan
Perilaku Keuangan 0,030 0,011 penelitian yang dilakukan oleh Hadar et al.
Sumber: Data primer diolah, 2018. (2013) yang menemukan bukti empiris bahwa
Berdasarkan hasil perhitungan pengetahuan keuangan tidak berpengaruh
terhadap perilaku keuangan. Hadar et al. (2013)

125
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2.147 p–ISSN : 2548-7507

menyimpulkan bahwa pengetahuan keuangan kepercayaan diri berpengaruh terhadap perilaku


tidak harus berfokus pengetahuan keuangan keuangan. Nilai path coefficient pengaruh
obyektif, tetapi juga mempertimbangkan tingkat kepercayaan diri terhadap perilaku keuangan
pengetahuan keuangan subyektif. Baik sebesar 0,297 artinya kepercayaan diri
pengetahuan keuangan obyektif dan subyektif berpengaruh positif terhadap perilaku keuangan.
harus dipertimbangkan dalam upaya untuk Hasil pengujian hipotesis menunjukkan
mendidik individu untuk membantu mereka bahwa kepercayaan diri yang dimiliki oleh
mengelola keuangan dengan bijaksana. mahasiswa terkait aspek kepuangan memberikan
dampak yang besar dalam membentuk perilaku
keuangan. Mahasiswa akuntansi merupakan
4.6 Pengaruh Pengetahuan Keuangan
individu dengan pengetahuan keuangan yang
Terhadap Kepercayaan Diri
baik akan membuat sebuah tindakan-tindakan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
keuangan yang lebih komplek dibandingkan
menunjukkan bahwa probabilitas kesalahan (p-
dengan individu lain. Hal ini dikarenakan
value) pengaruh pengetahuan keuangan terhadap
pengetahuan keuangan yang lebih baik dari
kepercayaan diri sebesar 0,031. Hasil pengujian
mahasiswa akuntansi akan mendorong
memberikan temuan bahwa p-value < 0,05. Hasil
mahasiswa untuk membuat sebuah tindakan
ini mendukung hipotesis yang menyatakan
keuangan baru sebagai pembelajaran dari
pengetahuan keuangan berpengaruh terhadap
pengetahuan yang dimiliki. Kepercayaan diri
kepercayaan diri. Nilai path coefficient pengaruh
yang tinggi pada diri mahasiswa akuntansi
pengetahuan keuangan terhadap kepercayaan diri
dengan menjalankan tindakan-tindakan
sebesar 0,102 artinya pengetahuan keuangan
keuangan baru menimbulkan sebuah resiko,
berpengaruh positif kepercayaan diri.
sehingga untuk mengurangi resiko yang timbul,
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan
mahasiswa harus mampu membuat keputusan
bahwa pengetahuan keuangan yang dimiliki oleh
keuangan yang baik sesuai dengan prinsip
mahasiswa memberikan dampak yang besar
keuangan yang berlaku.
dalam membentuk kepercayaan diri mahasiswa
Hasil penelitian ini sejalan dengan
terkait dengan aspek keuangan. Mahasiswa
penelitian yang dilakukan oleh Ramalho & Forte
akuntansi memiliki kesadaran bahwa
(2018) dan Allgood & Walstad (2016) yang
pengetahuan yang dimiliki memberikan manfaat
menemukan bukti empiris bahwa kepercayaan
bagi diri mereka dalam mengelola aspek
diri berpengaruh terhadap perilaku keuangan.
keuangan pribadi. Kemampuan pada bidang
Ramalho & Forte (2018) dan Allgood & Walstad
akuntansi dan keuangan memberikan kemudahan
(2016) menyimpulkan bahwa semakin tinggi
bagi mahasiswa akuntansi dalam membuat
kepercayaan diri yang dimiliki oleh individu
keputusan keuangan, sehingga kemampuan
membentuk membentuk perilaku keuangan yang
kognitif terkait dengan keuangan tersebut akan
baik.
meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa
terkait aspek keuangan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan 4.8 Kepercayaan Diri Memediasi Pengaruh
penelitian yang dilakukan oleh Ramalho & Forte Pengetahuan Keuangan Terhadap
(2018) dan Asaad (2015) yang menemukan bukti Perilaku Keuangan
empiris bahwa pengetahuan keuangan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
berpengaruh terhadap kepercayaan diri. Ramalho menunjukkan bahwa probabilitas kesalahan (p-
& Forte (2018) dan Asaad (2015) menyimpulkan value) pada uji Sobel sebesar 0,011. Hasil
bahwa pengetahuan keuangan berpengaruh pengujian memberikan temuan bahwa p-value <
positif dan signifikan terhadap kepercayaan diri. 0,05. Hasil ini mendukung hipotesis yang
menyatakan kepercayaan diri mampu memediasi
pengaruh pengetahuan keuangan terhadap
4.7 Pengaruh Kepercayaan Diri Terhadap
perilaku keuangan. Hasil temuan
Perilaku Keuangan
mengindikasikan meningkatnya pengetahuan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
keuangan yang dimiliki mahasiswa akuntansi
menunjukkan bahwa probabilitas kesalahan (p-
akan meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa
value) pengaruh pengetahuan keuangan terhadap
terkait dengan aspek keuangan, sehingga
kepercayaan diri sebesar 0,001. Hasil pengujian
kepercayaan diri yang tumbuh mampu
memberikan temuan bahwa p-value < 0,05. Hasil
membentuk perilaku keuangan yang baik
ini mendukung hipotesis yang menyatakan
terutama terkait dengan pengambilan keputusan

126
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2.147 p–ISSN : 2548-7507

keuangan.
Hasil penelitian mengindikasikan
bahwa pengetahuan keuangan dasar dan
pengetahuan keuangan lanjutan yang dimiliki
mahasiswa akan menjadi sumber pengetahuan
keuangan bagi mahasiswa. Pengetahuan DAFTAR PUSTAKA
keuangan menjadi sumber bagi mahasiswa untuk Agarwalla, S. K., Barua, S. K., Jacob, J., & Varma, J.
meningkatkan kompetensi atau kemampuan R. (2013). Financial literacy among working
mereka menjadi lebih tinggi, sehingga hal ini young in urban India. Indian Institute of
mendorong mahasiswa untuk meningkatkan Management Ahmedabad, WP, (2013–10), 2.
penilaian positif terhadap dirinya. Sikap positif Allgood, S., & Walstad, W. B. (2016). The effects of
mahasiswa akuntansi dalam memandang perceived and actual financial literacy on
kemampuan pengetahuan keuangannya mencoba financial behaviors. Economic Inquiry, 54(1),
untuk bertingkah laku sesuai dengan yang 675–697.
diharapkannya sebagai suatu perasaan yang Arellano, A., Cámara, N., & Tuesta, D. (2014). The
yakin pada tindakannya, bertanggung jawab effect of self-confidence on financial literacy.
terhadap tindakannya dan tidak terpengaruh oleh BBVA Research WP, 14, 28.
orang lain. Hal ini membentuk kepercayaan diri Asaad, C. T. (2015). Financial literacy and financial
yang tinggi pada mahasiswa akuntansi untuk behavior: Assessing knowledge and confidence.
mengaplikasikan pengetahuan keuangan yang Financial Services Review, 24(2), 101–118.
dimiliki dalam membentuk sebuah tindakan Atkinson, A., & Messy, F.-A. (2012). Measuring
keuangan tertentu. Dalam menjalankan tindakan financial literacy.
keuangan tersebut, maka mahasiswa akuntansi Baker, H. K., & Ricciardi, V. (2014). Investor
harus mampu mempetimbangkan secara baik, behavior: The psychology of financial planning
sehingga perilaku dalam proses mengambil and investing. John Wiley & Sons.
keputusan menjadi faktor penting bagi Bandura, A. (1986). Social foundations of thought and
mahasiswa akuntansi dalam menghasilkan action. Englewood Cliffs, NJ, 1986.
keputusan yang baik. Chin, W. W. (1998). The partial least squares
Hasil penelitian ini sejalan dengan approach to structural equation modeling.
penelitian yang dilakukan oleh Ramalho & Forte Modern Methods for Business Research, 295(2),
(2018) dan Allgood & Walstad (2016) yang 295–336.
menyatakan bahwa kepercayaan diri memediasi Delavande, A., Rohwedder, S., & Willis, R. J. (2008).
pengaruh pengetahuan keuangan terhadap Retirement planning and the role of financial
perilaku keuangan. Hal ini berarti semakin tinggi literacy and cognition. Michigan Retirement
pengetahuan keuangan individu akan Research Center Working Paper, 190.
membentuk kepercayaan diri yang tinggi, Disney, R., & Gathergood, J. (2013). Financial
sehingga kepercayaan diri tersebut akan literacy and consumer credit portfolios. Journal
membentuk perilaku keuangan yang baik. of Banking & Finance, 37(7), 2246–2254.
Drew, J. M., & Cross, C. (2016). Fraud and its PREY:
V. SIMPULAN Conceptualising social engineering tactics and
Berdasarkan pengujian hipotesis its impact on financial literacy outcomes. In
penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan Financial Literacy and the Limits of Financial
keuangan berpengaruh positif terhadap Decision-Making (pp. 325–340). Springer.
kepercayaan diri, kepercayaan diri berpengaruh Flores, C. (2014). First generation college student
positif terhadap perilaku keuangan, dan financial literacy: Impact of self-efficacy and
kepercayaan diri memediasi pengaruh behavior.
pengetahuan keuangan terhadap perilaku Gelaidan, H. M., & Abdullateef, A. O. (2017).
keuangan Hasil ini mengindikasikan Entrepreneurial intentions of business students
pengetahuan keuangan memiliki peranan penting in Malaysia: the role of self-confidence,
dalam meningkatkan kepercayaan diri educational and relation support. Journal of
mahasiswa akuntansi, sehingga kepercayaan diri Small Business and Enterprise Development,
yang tumbuh dalam diri mendorong mahasiswa 24(1), 54–67.
untuk membuat keputusan keuangan yang baik, Grable, J. E., & Joo, S.-H. (2004). Environmental and
sehingga perilaku terkait dengan aspek keuangan biophysical factors associated with financial risk
akan semakin meningkat. tolerance.

127
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2.147 p–ISSN : 2548-7507

Hadar, L., Sood, S., & Fox, C. R. (2013). Subjective Schmeiser, M. D., & Seligman, J. S. (2013). Using the
knowledge in consumer financial decisions. right yardstick: Assessing financial literacy
Journal of Marketing Research, 50(3), 303–316. measures by way of financial well‐being.
Herd, P., Holden, K., & Su, Y. T. (2012). The links Journal of Consumer Affairs, 47(2), 243–262.
between early‐life cognition and schooling and Tang, N., & Baker, A. (2016). Self-esteem, financial
late‐life financial knowledge. Journal of knowledge and financial behavior. Journal of
Consumer Affairs, 46(3), 411–435. Economic Psychology, 54, 164–176.
Huang, J., Nam, Y., & Sherraden, M. S. (2013). Twibell, R. S., Siela, D., Riwitis, C., Wheatley, J.,
Financial knowledge and child development Riegle, T., Bousman, D., … Hollars, R. (2008).
account policy: A test of financial capability. Nurses’ perceptions of their self-confidence and
Journal of Consumer Affairs, 47(1), 1–26. the benefits and risks of family presence during
Huston, S. J. (2010). Measuring financial literacy. resuscitation. American Journal of Critical
Journal of Consumer Affairs, 44(2), 296–316. Care, 17(2), 101–111.
Lorz, M., Mueller, S., & Volery, T. (2013). Van Rooij, M. C. J., Lusardi, A., & Alessie, R. J. M.
Entrepreneurship education: a systematic review (2011). Financial literacy and retirement
of the methods in impact studies. Journal of planning in the Netherlands. Journal of
Enterprising Culture, 21(2), 123–151. Economic Psychology, 32(4), 593–608.
Lusardi, A., & Mitchell, O. S. (2014). The economic Woodyard, A. S., Robb, C., Babiarz, P., & Jung, J.
importance of financial literacy: Theory and (2017). Knowledge and practice: Implications
evidence. Journal of Economic Literature, for cash and credit management behaviors.
52(1), 5–44. Family and Consumer Sciences Research
Lyons, A. C. (2004). A profile of financially at‐risk Journal, 45(3), 300–314.
college students. Journal of Consumer Affairs, Xia, T., Wang, Z., & Li, K. (2014). Financial literacy
38(1), 56–80. overconfidence and stock market participation.
OECD. (2012). OECD/INFE high-level principles on Social Indicators Research, 119(3), 1233–1245.
national strategies for financial education.
OECD Publishing.
Potrich, A. C. G., Vieira, K. M., & Mendes-Da-Silva,
W. (2016). Development of a financial literacy
model for university students. Management
Research Review, 39(3), 356–376.
Ramalho, T. B., & Forte, D. (2018). Financial literacy
in Brazil – Do knowledge and self-confidence
relate with behavior? RAUSP Management
Journal. https://doi.org/10.1108/rausp-04-2018-
0008

128

Anda mungkin juga menyukai