Anda di halaman 1dari 14

Pemahaman Pengetahuan Keuangan Dalam Menghadapi

Masyarakat Ekonomi Asean

Farah Margaretha Leon


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti
Alamat E-mail: farahmargaretha@trisakti.ac.id

ABSTRACT

Society can improve understanding about personal finance which is very useful in everyday
life. Thus, the community will get a prosperous life, quality and can achieve financial freedom
in the future. In addition, it is important to develop and improve personal financial attitudes,
such as making financial records, performing personal financial attitudes, spending not
exceeding income, making insurance payments, diversifying investments, avoiding lending,
using various sources of information to obtain financial information and have confidence in
making financial decisions. And in choosing the source of the loan should the community
consider the source of funds to be earned, the interest rate given by the creditors and the loan
period adjusted for the asset usage period. With an understanding of high financial literacy,
Indonesian people are expected to compete in the era of MEA 2016.

Keywords: financial institution, financial literacy, personal finance.

ABSTRAK

Masyarakat dapat meningkatkan pemahaman tentang personal finance yang sangat berguna
dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan demikian maka masyarakat akan mendapatkan
kehidupan yang sejahtera, berkualitas dan dapat meraih kebebasan keuangan dimasa
yang akan datang. Selain itu, sangat penting untuk mengembangkan dan meningkatkan
sikap keuangan pribadi, seperti membuat catatan keuangan, melakukan sikap keuangan
pribadi, melakukan pembelanjaan yang tidak melebihi pendapatan, melakukan pembayaran
asuransi, melakukan diversifikasi investasi, menghindari pinjaman, menggunakan berbagai
sumber informasi untuk memperoleh informasi keuangan dan memiliki keyakinan dalam
membuat keputusan keuangan. Dan dalam memilih sumber pinjaman sebaiknya masyarakat
mempertimbangkan sumber dana yang akan diperoleh, tingkat bunga yang diberikan oleh
kreditor dan jangka waktu pinjaman yang disesuaikan dengan masa penggunaan aset. Dengan
pemahaman tentang literasi keuangan yang tinggi, dharapkan masyarakat Indonesia mampu
bersaing di era MEA 2016

Kata kunci: lembaga keuangan, literasi keuangan, personal finance

KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 12, NO. 2, JULI - DESEMBER 2017 | 103
1. Pendahuluan keuangan berkembang antara lain tingkat
Kecerdasan finansial merupakan bunga tabungan yang rendah, meningkatnya
salah satu aspek penting dalam kehidupan tingkat kebangkrutan dan tingkat hutang,
saat ini. Kecerdasan finansial adalah dan meningkatnya tanggung jawab individu
kecerdasan dalam mengelola aset pribadi untuk membuat keputusan yang akan
(Widayati, 2012).  Individu harus memilki mempengaruhi perekonomian mereka
suatu pengetahuan dan keterampilan untuk dimasa depan (Servon & Kaestner, 2008).
mengelola sumber keuangan pribadinya Literasi keuangan sangat berkaitan
secara efektif demi kesejahteraannya. Selain dengan kesejahteraan seorang individu.
menetapkan keputusan keuangan jangka Pengetahuan keuangan dan keterampilan
pendek seperti tabungan dan pinjaman, dalam mengelola keuangan pribadi sangat
individu juga harus memikirkan keputusan penting dalam kehidupan sehari-hari,
keuangan jangka panjang seperti perencanaan Krishna et al. (2010) menjelaskan bahwa
pensiun dan perencanaan pendidikan untuk literasi keuangan membantu individu
anak-anaknya. Literasi keuangan telah agar terhindar dari masalah keuangan.
berkembang dalam beberapa tahun terakhir Kesulitan keuangan bukan hanya fungsi
dan mendapatkan perhatian yang lebih, dari pendapatan semata (rendahnya
khususnya pada negara-negara maju. Istilah pendapatan), kesulitan keuangan juga
literasi keuangan adalah kemampuan seorang dapat muncul jika terjadi kesalahan dalam
individu untuk mengambil keputusan dalam pengelolaan keuangan (miss-management)
hal pengaturan keuangan pribadinya. seperti kesalahan penggunaan kredit,
Remund (2010) menjelaskan lima domain dan tidak adanya perencanaan keuangan.
dari literasi keuangan: Keterbatasan finansial dapat menyebabkan
1. Pengetahuan tentang konsep keuangan stress, dan rendahnya kepercayaan diri.
2. Kemampuan untuk berkomunikasi Dengan memiliki pengetahuan keuangan
tentang konsep keuangan dan literasi keuangan akan membantu
3. Kemampuan untuk mengelola keuangan individu dalam mengatur perencanaan
pribadi keuangan pribadi, sehingga individu tersebut
4. Kemampuan dalam membuat keputusan bisa memaksimalkan nilai waktu uang dan
keuangan keuntungan yang diperoleh oleh individu
5. Keyakinan untuk membuat perencanaan akan semakin besar dan akan meningkatkan
keuangan masa depan taraf kehidupannya. Bhushan & Medury
(2013) menjelaskan literasi keuangan sangat
Literasi keuangan telah berkembang penting karena beberapa alasan. Konsumen
pesat selama beberapa tahun terakhir, yang memiliki literasi keuangan bisa melalui
beberapa faktor yang menyebabkan literasi masa-masa keuangan yang sulit karena

104 | PEMAHAMAN PENGETAHUAN KEUANGAN... (Leon)


faktanya bahwa mereka mungkin memiliki keuangan yang kurang, mengakibatkan
akumulasi tabungan, membeli asuransi kerugian bagi individu, baik akibat dari
dan diversifikasi investasi mereka. Literasi inflasi, penurunan kondisi perekonomian
keuangan juga secara langsung berkorelasi baik dalam negeri maupun luar negeri,
dengan perilaku keuangan yang positif atau berkembangnya sistem perekonomian.
seperti pembayaran tepat waktu tagihan Nidar & Bestari (2012) menjelaskan
dan angsuran pinjaman, tabungan sebelum bahwa perekonomian nasional tidak akan
menghabiskan dan menggunakan kartu berpengaruh pada krisis keuangan global jika
kredit secara bijaksana. masyarakat memahami sistem keuangan.
Bhushan & Medury (2013 menjelaskan Kesalahpahaman menyebabkan banyak
lanskap keuangan telah menjadi semakin orang mengalami kerugian keuangan, sebagai
kompleks selama beberapa tahun terakhir akibat dari pengeluaran yang boros dan
dengan pengenalan banyak produk konsumsi, tidak bijaksana dalam penggunaan
keuangan baru. Untuk memahami risiko kartu kredit, dan menghitung perbedaan
dan keuntungan yang terkait dengan antara kredit konsumen dan pinjaman bank
produk keuangan, tingkat minimum literasi Selain itu, kurangnya pengetahuan tentang
keuangan sudah menjadi suatu keharusan. keuangan menyebabkan seseorang sulit
Individu yang memiliki literasi keuangan, untuk melakukan investasi atau mengakses
dapat membuat penggunaan yang efektif ke pasar keuangan.
dari produk dan jasa keuangan, individu Keyakinan pasar modal Indonesia
tidak akan mudah ditipu oleh orang-orang berpotensi tumbuh lebih besar dari pasar
yang menjual produk-produk keuangan modal Negara lain. Hal ini dapat menjadi
yang tidak sesuai dengan individu tersebut. modal dasar bagi pelaku pasar dan termasuk
Literasi keuangan membantu untuk otoritas pasar modal untuk memacu
meningkatkan kualitas pelayanan keuangan daya saing lebih besar lagi. Maka tak
dan memberikan kontribusi terhadap ayal menghadapi persaingan pasar bebas
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2016,
suatu negara. Dengan semakin meningkatnya otoritas pasar modal memiliki keyakinan
kompleksitas ekonomi, kebutuhan individu untuk bias terus tumbuh dengan berbagai
dan produk keuangan, individu harus alasan, seperti likuiditas yang besar, nilai
memilki literasi keuangan untuk mengatur harga saham yang tinggi dan produk
keuangan pribadinya. investasi.
Pengetahuan tentang keuangan sangat Berdasarkan kelompok pekerjaannya,
penting bagi seorang individu, agar mereka masyarakat yang melek akan keuangan masih
tidak salah dalam membuat keputusan didominasi oleh pekerja formal sebesar
keuangan mereka. Pengetahuan tentang 45,62%, sedangkan pekerja nonformal

KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 12, NO. 2, JULI - DESEMBER 2017 | 105
sebesar 40,7%. Sementara di tingkatkan informasi dan membuat keputusan
pelajar dan ibu rumah tangga jumlahnya yang efektif mengenai penggunaan dan
masih rendah atau masing-masing 8,64% pengelolaan uang. Literasi keuangan adalah
dan 2,18%. Masih rendahnya tingkat literasi kombinasi dari kemampuan individu,
keuangan masyarakat dalam negeri, menjadi pengetahuan, sikap dan akhirnya perilaku
alasan banyak investor dalam negeri mudah individu yang berhubungan dengan
tertipu dengan imbalan keuntungan di luar uang. Dari definisi-definisi tersebut dapat
kewajaran dan minimnya akses masyarakat disimpulkan bahwa literasi keuangan adalah
terhadap industri keuangan (http://www. pengetahuan individu tentang keuanagan
neraca.co.id/bisnis-indonesia/45900/Basis- dan kemampuan individu untuk membuat
Literasi-Keuangan/2 diakses tanggal 15 keputusan keuangan yang efektif.
November 2015). Pengetahuan tentang keuangan yang
kurang, mengakibatkan kerugian bagi
2. Literasi Keuangan individu, baik akibat dari inflasi, penurunan
kondisi perekonomian baik dalam negeri
Pengertian Literasi Keuangan
maupun luar negeri, atau berkembangnya
Keuangan merupakan aspek penting
sistem perekonomian yang menjadikan
yang melekat dalam kehidupan masyarakat
masyarakat lebih konsumtif atau lebih
luas. Dengan memiliki pengetahuan
menjadi boros. Selain itu, kurangnya
keuangan dapat membantu individu dalam
pengetahuan tentang keuangan menyebabkan
menetukan keputusan-keputusan dalam
seseorang sulit untuk melakukan investasi
menentukan produk-produk finansial
atau mengakses ke pasar keuangan. Krishna
yang dapat mengoptimalkan keputusan
et al. (2010) menjelaskan bahwa literasi
keuangannya.
keuangan membantu individu agar terhindar
Pengertian literasi keuangan, menurut
dari masalah keuangan. Kesulitan keuangan
Vitt et al (2000) adalah kemampuan untuk
bukan hanya fungsi dari pendapatan semata
membaca, menganalisis, mengelola dan
(rendahnya pendapatan), kesulitan keuangan
berkomunikasi tentang kondisi keuangan
juga dapat muncul jika terjadi kesalahan
pribadi yang akan mempengaruhi dalam pengelolaan keuangan (miss-
kesejahteraan material. Pengertian literasi management) seperti kesalahan penggunaan
keuangan, menurut Bhushan & Medury kredit, dan tidak adanya perencanaan
(2013) adalah kemampuan untuk membuat keuangan. Keterbatasan finansial dapat
penilaian informasi dan mengambil menyebabkan stress, dan rendahnya
keputusan yang efektif tentang penggunaan kepercayaan diri. Selain itu dalam Habschick
dan pengelolaan uang. Pengertian literasi et al. (2007) resiko jika sesorang tidak
keuangan, dalam ANZ (2011) adalah memahami literasi keuangan dapat dilihat
kemampuan untuk membuat penilaian pada gambar 1 berikut ini.

106 | PEMAHAMAN PENGETAHUAN KEUANGAN... (Leon)


management) seperti kesalahan penggunaan kredit, dan tidak adanya perencanaan keuangan.
Keterbatasan finansial dapat menyebabkan stress, dan rendahnya kepercayaan diri. Selain itu
dalam Habschick et al. (2007) resiko jika sesorang tidak memahami literasi keuangan dapat
dilihat pada gambar 2.1 berikut ini.

Kerugian dari
perkembangan
ekonomi pribadi

Konsekuensi
pada individu
Kekurangan Hutang yang
financial literacy berlebihan
Terbatasnya
akses ke jasa Penempatan
kekayaan pribadi
keuangan /
yang salah
keterbatasan Struktur pasar
keuangan yang tidak optimal
Rendahnya tingkat
pendapatan /
status sosial
Konsekuensi
pada ekonomi
Pertumbuhan
yang tidak optimal

Bertambahnya
beban pada sistem
kesejahteraan sosial

Sumber : Habshick et al. (2007)

Gambar 1
Resiko dari Kurangnya Literasi Keuangan

Dari gambar 1 dapat dijelaskan bahwa Aspek-aspek dalam Literasi Keuangan


individu yang memiliki literasi keuangan Dalam konsep literasi keuangan
4
yang rendah serta tingkat pendapatan mencangkup beberapa aspek keuangan.
yang rendah akan menyababkan sulitnya Menurut Chen & Volpe (1998) terdapat 4
individu tersebut mengakses ke jasa aspek dalam literasi keuangan, yaitu (1)
keuangan sehingga individu tersebut tidak pengetahuan umum tentang personal finance
bisa memngelola kekayaan pribadinya (general personal finance knowledge),
dengan benar (misallocation) yang (2) tabungan dan pinjaman (saving and
menyebabkan kerugian bagi dirinya dan borrowing), (3) asuransi (insurance), (4)
juga pada perekonomian negara seperti investasi (investment).
perkembangan ekonomi individu yang 1. Pengetahuan umum tentang personal
kurang menguntungkan, meningkatnya finance (general personal finance
hutang, tidak optimalnya struktur pasar dan knowledge)
pertumbuhan dan bertambahnya beban pada Pengetahuan umum tentang personal
sistem kesejahteraan sosial. finance mencakup pemahaman terhadap

KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 12, NO. 2, JULI - DESEMBER 2017 | 107
beberapa hal-hal yang paling dasar dalam Ada kalanya jumlah pendapatan tidak
sistem keuangan seperti pengelolaan dapat memenuhi jumlah pengeluaran, oleh
pengeluaran yang baik, pengelolaan sebab itu individu dapat memanfaatkan
pajak pribadi, perhitungan tingkat bunga penggunaan hutang atau kredit. Hutang
sederhana, bunga majemuk, pengaruh adalah sejumlah uang atau sesuatu yang
inflasi, nilai waktu dari uang, likuiditas dapat dinilai dengan uang yang diterima dari
suatu asset, resiko-resiko yang akan terjadi. pihak lain berdasarkan persetujan dengan
Mengenai risiko-risiko apa saja yang dapat kewajiban mengembalikan untuk melunasi
terjadi dalam kaitannya dengan finansial, (Manurung & Rizky, 2009). Kapoor et al.
(2015) menyarankan bahwa proporsi untuk
2. Tabungan dan pinjaman (saving and angsuran penggunaan kredit maksimal
borrowing) 20% dari pendapatan bersih setelah pajak
Menurut Undang-undang No 10 setiap bulannya. Manurung & Rizky (2009)
Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan menjelaskan bahwa terdapat 2 jenis hutang:
adalah simpanan yang penarikannya hanya a. Utang produktif
dapat dilakukan menurut syarat tertentu Segala jenis hutang yang mempunyai
yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik ciri khas: nilai aset yang dibeli dengan
dengan cek, bilyet giro, dan /atau alat cara berhutang akan meningkat seiring
lainnya yang dipersamakan dengan itu. dengan berjalannya waktu, aset yang
Tabungan adalah bagian dari pendapatan dibeli dengan cara berhutang dapat
yang tidak digunakan, tetapi disimpan dan memberikan / menghasilkan penghasilan
akan digunakan dimasa yang akan datang. yang sama atau lebih besar dari biaya
Dalam Kapoor et al. (2015) terdapat 6 faktor cicilan utang (pokok dan bunga).
yang harus dipertimbangkan dalam memilih b. Utang konsumtif
tabungan. (1) rate of return (presentase Segala jenis hutang yang mempunyai
kenaikan dari tabungan, kenaikan dari ciri khas: nilai aset yang dibeli dengan
frekuensi compounding), (2) inflation (perlu cara berhutang akan turun sejalan
dibandingkan dengan tingkat pengembalian dengan waktu, aset yang dibeli dengan
karena dapat mengurangi daya beli), (3) cara berhutang tidak dapat memberikan
taxes (bunga yang dikenakan pajak akan / menghasilkan penghasilan yang sama
mengurangi jumlah yang akan diterima), atau lebih besar dari biaya cicilan hutang
(4) liquidity (kemudahan untuk menarik (pokok dan bunga).
tabungan), (5) safety (tersedianya keamanan/
asuransi dari tabungan), dan (6) restrictions Menurut Warsono (2010) selain
dan fees (batasan saldo minimum, biaya jumlah maksimum utang ada beberapa
tambahan untuk transaksi). faktor lain yang harus dipertibangkan.

108 | PEMAHAMAN PENGETAHUAN KEUANGAN... (Leon)


(1) sumber utang yang harus dipertimbangkan Manurung & Rizky (2009)
secara matang, (2) jangka waktu utang yang menjelaskan 8 manfaat berasuransi:
disesuaikan dengan masa penggunaan aset, a. Memberikan rasa aman dan perlindungan
dam (3) sistem tingkat bunga yang diberikan b. Pendistribusian biaya dan manfaat yang
oleh kreditor. lebih adil
c. Memberikan kepastian
1. Asuransi (Insurance) d. Sarana menabung
Resiko adalah peristiwa atau bahaya e. Instrumen pengalihan dan penyebaran
yang menyebabkan kerugian finansial resiko
(Madura, 2014). Resiko selalu dihubungan f. Membantu meningkatkan kegiatan usaha
dengan kemungkinan terjadinya suatu tertanggung
kerugian yang dialami oleh individu yang g. Menjadikan hidup lebih tenang
tidak diduga ataupun diinginkan terjadi, h. Jaminan kredit
oleh sebab itu individu memerlukan asuransi
untuk menghindari dari suatu kerugian yang Malinda (2007) menjelaskan secara
akan terjadi dimasa depan. Menurut UU No.2 garis besar asuransi terbagi menjadi tiga
tahun 1992 tentang usaha perasuransian, katergori:
asuransi atau pertanggungan adalah a. Asuransi kerugian
perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan Jenis asuransi kerugian memberikan
mana pihak penanggung mengikatkan diri pertanggungan finansial pada semua
kepada tertanggung, dengan menerima premi resiko kerugian pada property atau hak
asuransi, untuk memberikan penggantian milik dari si tertanggung. Jenis-jenis
kepada tertanggung karena kerugian, produk yang termasuk dalam kategori
kerusakan atau kehilangan keuntungan asuransi kerugian:
yang diharapkan atau tanggung jawab 1) Asuransi kebakaran
hukum pihak ke tiga yang mungkin akan 2) Asuransi kebongkaran
diderita tertanggung, yang timbul dari suatu 3) Asuransi kendaraan bermotor
peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan 4) Asuransi kecelakaan diri
suatu pembayaran yang didasarkan atas 5) Asuransi pengakutan barang
meninggal atau hidupnya seseorang yang 6) Asuransi contractor all risk (CAR)
dipertanggungkan. Manurung & Rizky 7) Asuransi erection all risk (EAR)
(2009) menjelaskan asuransi adalah suatu b. Asuransi jiwa
bentuk kesepakatan atau kontrak pengalihan Asuransi jiwa adalah jenis asuransi
resiko atas kehilangan jiwa atau asset dalam yang menyediakan pengalihan kerugian
bentuk ekonomi kemudian resiko tersebut finansial atas bencana yang bisa terjadi
diambil oleh seseorang atau perusahaan lain, pada manusia, baik akibat langsung
dalam hal ini perusahaan asuransi. seperti kematian atau cacat maupun

KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 12, NO. 2, JULI - DESEMBER 2017 | 109
akibat tidak langsung seperti biaya investasi pada aktiva keuangan. Warsono
pengobatan, kehilangan penghasilan. (2010) menjelaskan bahwa investasi
c. Asuransi sosial pada aktiva riil memiliki likuidasi yang
Asuransi sosial adalah program asuransi rendah, dan sebaliknya investasi pada
wajib yang diselenggarakan pemerintah aktiva keuangan memilki likuidasi yang
berdasarkan UU. Maksud dan tujuan tinggi.
asuransi sosial adalah menyediakan b. Investasi pada aktiva keuangan (financial
jaminan dasar bagi masyarakat dan assets)
tidak bertujuan untuk mendapatkan Investasi ini dilakukan pada aktiva
keuntungan komersial. bersifat keuangan seperti deposito,
obligasi, saham dan reksa dana. Jika ingin
2. Investasi berinvestasi pada aset keuangan dengan
Investasi adalah mengeluarkan risiko rendah, maka pengembalian yang
sejumlah uang atau menyimpan uang pada diharapkan juga rendah dan sebaliknya
sesuatu dengan harapan suatu saat mendapat jika resiko yang tinggi pada investasi
keuntungan finansial. Investasi secara aset keuangan maka pengembaliannya
umum dapat dilakukan apabila seseorang juga akan tinggi pula.
mempunyai pendapatan yang melebihi
kebutuhan dasarnya. Menurut Karvof (2009) Dalam Kapoor et al. (2015) terdapat
investasi diperlukan karena: enam faktor yang mempengaruhi investasi
a. Menghasilkan uang lebih banyak (1) safety and risk, (2) the risk-return
b. Melindungi kekayaan dari inflasi, karena trade off, (3) component of risk factor,
inflasi membuat nilai uang menjadi turun (4) investment income, (5) investment
c. Memperbesar kemampuan belanja atau growth, dan (6) investment liquidity. Dalam
konsumsi dimasa depan berinvestasi ada 2 sikap yang harus dijauhi
d. Untuk kebutuhan masa depan seperti oleh individu Warsono (2010) yang pertama
pendidikan anak dan dana pensiun adalah ketamakan (greed) dan yang kedua
e. Banyaknya unsur ketidakpastian dimasa adalah ketakutan (fear).
depan
Literasi Keuangan di Indonesia
Menurut Malinda (2007) terdapat dua Chen & Volpe (1998) mengkategorikan
jenis investasi secara umum, yaitu: literasi keuangan menjadi 3 kelompok, yaitu
a. Investasi pada aktiva riil (reel assets) (1) <60% yang berarti individu memiliki
Investasi ini dilakukan pada aktiva yang pengetahuan tentang keuangan yang rendah,
bisa terlihat dan bisa terukur dengan (2) 60% - 79%, yang berarti individu memiliki
jelas, seperti investasi pada property, pengetahuan tentang keuangan yang sedang,
emas dan sebagainya. Investasi seperti ini dan (3) >80% yang menunjukan bahwa
resikonya relatif kecil karena aktivanya individu memiliki pengetahuan keuangan
riil, tetapi tingkat pengembalianya juga yang tinggi. Pengkategorian ini didasarkan
seringkali lebih kecil dibandingkan pada persentase jawaban responden

110 | PEMAHAMAN PENGETAHUAN KEUANGAN... (Leon)


<60% yang berarti individu memiliki pengetahuan tentang keuangan yang rendah, (2) 60% -
79%, yang berarti individu memiliki pengetahuan tentang keuangan yang sedang, dan (3) >80%
yang menunjukan bahwa individu memiliki pengetahuan keuangan yang tinggi. Pengkategorian
ini didasarkan pada persentase jawaban responden yang benar dari sejumlah pertanyaan yang
yang digunakan
benar dari
untuk sejumlah pertanyaan
mengukur literasi survei tersebut menunjukan bahwa Indonesia
keuangan.
yang digunakan untuk mengukur literasi berada pada posisi ke-27 dengan skor 27,7
Di Indonesia, tingkat literasi keuangan berada dalam tingkat yang rendah dibandingkan
keuangan. berada dibawah negara Vietnam dan diatas
dengan negara lain. Dan hal tersebut juga terungkap dalam survei yang dilakukan oleh VISA
Di Indonesia, tingkat literasi negara Pakistan. Adapun di peringkat tiga
keuangan berada dalam tingkat yang rendah Literacy
mengenai Visa International Financial teratasBarometer 2012
dari survey yang dilakukan
tersebut di 28 negara.
adalah Brazil,
Dari surveidengan
dibandingkan tersebutnegara
menunjukan
lain. bahwa
Dan Indonesia
Meksiko,berada pada posisi
dan Australia. ke-27 dilakukan
Survey dengan skor 27,7
hal tersebut juga terungkap
berada dibawah dalam survei
negara Vietnam dan diatasterhadap 25.500 partisipan
negara Pakistan. Adapun didi peringkat
ke-28 negara
tiga teratas
yang dari
dilakukan
survey oleh VISA
tersebut adalah Brazil, Visa
mengenai sepanjang
Meksiko, Februari-April
dan Australia. 2012 (Kontan,
Survey dilakukan terhadap5 25.500
International Financial Literacy Barometer Juni 2012).
partisipan di ke-28 negara sepanjang Februari-April 2012 (Kontan, 5 Juni 2012).
2012 yang dilakukan di 28 negara. Dari

Sumber : Kontan, 2012

Gambar 2
Survey Tingkat Literasi Keuangan

OtoritasOtoritas
jasa jasakeuangan
keuangan (OJK) menjelaskan
(OJK) yang kondisi
diteliti akses
oleh masyarakat
Worldbank Indonesia ke lembaga
Indonesia
keuangan
menjelaskan formalakses
kondisi masih sangat rendah dibandingkan
masyarakat menempatidengan
posisinegara-negara
ke-6 dengan di Asia. Dari 6 negara9
presentase
Indonesia Asia
ke lembaga oleh Worldbank
yang ditelitikeuangan formalIndonesia menempati
sebesar 20% posisi ke-6 dibawah
berada dengan presentase
negarasebesar
20%rendah
masih sangat berada dibawah negara Philippines.
dibandingkan dengan Philippines.
negara-negara di Asia. Dari 6 negara Asia

Sumber : .Worldbank, Global Financial Inclusion Index 2011

Gambar 3
Kondisi Akses Masyarakat Indonesia ke Lembaga Keungan Formal

Hasil survei Nasional Literasi Keuangan yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada
KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 12, NO. 2, JULI - DESEMBER 2017 | 111
tahun 2013 menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia masih tercatat sangat rendah akan tingkat
pemahaman serta keyakinannya akan perbankan. Tingkat literasi keuangan Indonesia masih
Hasil survei Nasional Literasi hanya 4%, sedangkan tingkat utilitasnya
Keuangan yang digelar Otoritas Jasa hanya 0,1%.
Keuangan (OJK) pada tahun 2013 Tahun 2014 lalu, tingkat literasi
menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia keuangan masyarakat Indonesia mencapai
masih tercatat sangat rendah akan tingkat 23%, atau tumbuh dari 21,8% di tahun
pemahaman serta keyakinannya akan 2013. Sementara, tingkat inklusi atau
perbankan. Tingkat literasi keuangan keterjangkauan mencapai 61,7% di tahun
Indonesia masih masuk kategori rendah di 2014, atau tumbuh dari 59,7% di tahun 2013.
ASEAN. Tahun 2015, OJK menargetkan pertumbuhan
Pada sektor perbankan misalnya, literasi dan inklusi keuangan mencapai 2%
tingkat pemahaman dan keyakinan (Wulandari, 2015).
masyarakat akan perbankan hanya Hasil Penelitian Khan (1998)
mengkategorikan literasi keuangan menjadi
22%. Sementara, tingkat utilitas dan
3 kelompok :
pemanfaatannya baru 57%. Selanjutnya,
1. Rendah jika hasil jawaban kuesioner <
disusul oleh Tahunasuransi yang
2014 lalu, tingkat literasi tingkat
keuangan masyarakat Indonesia mencapai 23%, atau tumbuh

literasinya dari 21,8% di tahun 2013.


(pemahaman dan Sementara,
keyakinan)tingkat inklusi60%
atau keterjangkauan mencapai 61,7% di
tahun 2014, atau tumbuh dari 59,7% di tahun 2013. 2. Tahun
Sedang jikamenargetkan
2015, OJK hasil jawaban kuesioner 60-
pertumbuhan
mencapai 18%. Ironisnya, tingkat utilitas
literasi dan inklusi keuangan mencapai 2% (Wulandari,79% 2015).
asuransi lebihHasil
rendah, yakni 12%. Di sektor
Penelitian Khan (1998) mengkategorikan3. literasi keuangan menjadi
Tinggi jika hasil3 kelompok
jawaban : kuesioner >
pergadaian,1. tingkat literasi
Rendah jika mencapai
hasil jawaban kuesioner15%
< 60%
80%
dan tingkat utilitas
2. Sedang jika mencapai 5%. Pada
hasil jawaban kuesioner 60-79%
Area literasi keuangan yang diteliti
3. Tinggi jika hasil
sektor pembiayaan, jawaban
tingkat kuesioner10%
literasi > 80%
mencakup
Area literasi keuangan yang diteliti mencakup : :
dan tingkat utilitas 6%. Adapun sektor dana
1. Pengelolaan keuangan 1. Pengelolaan keuangan
pensiun, tingkat literasi mencapai 7% dan
2. Investasi 2. Investasi
tingkat utilitas
3. Hutanghanya 2%. Paling rendah, 3. Hutang
sektor pasar4. modal,
Asuransi yang tingkat literasinya
4. Asuransi

Tabel 1
Hasil Penelitian Tingkat Literasi Keuangan di Jakarta 2014-2015

Karyawan Jasa Pemegang Mahasiswa S1 Mahasiswa S2


Keuangan di Jakarta Kartu Kredit FE (512 orang)
(245 orang) (618 orang) (623 orang)
Rendah 40,56% 50,90% 77,7% 67,85%

Sedang 54,84% 41,20% 21,4% 30,55%

Tinggi 4,60% 6,90% 0,9% 1,60%

100% 100% 100% 100%

Rata- 61,11% 59,61% 48,91% 48,78%


rata
(sedang) (rendah) (rendah) (rendah)
Sumber : Hasil Penelitian Farah (2015)

Faktor-faktor yang mempengaruhi literasi keuangan (Farah, 2015)


112 | PEMAHAMAN PENGETAHUAN KEUANGAN... (Leon)

11
Faktor-faktor yang mempengaruhi Selain masyarakat maka berbagai
literasi keuangan (Farah, 2015) pendidik dapat memberikan pendidikan
1. Tingkat pendidikan tentang personal finance kepada peserta
didiknya sejak dini memiliki pengetahuan
2. Umur tentang keuangan pribadi, sehingga mereka
bisa membangun kehidupan yang sejahera
3. Pendapatan
dan berkualitas dimasa depan.
4. Bidang Pekerjaan (manufaktur, ritel, non Perusahaan keuangan di Indonesia bisa
perbankan, perbankan) memberikan pengetahuan tentang keuangan
kepada masyarakat yang merupakan
corporate social responsibility. Dengan
memberikan edukasi kepada masyarakat
3. Upaya akan semakin membantu masyarakat
Agar masyarakat Indonesia mampu dengan memberikan pengetahuan tentang
bersaing di MEA 2016, sebaiknya masyarakat keuangan, sehingga masyarakat dapat
dapat meningkatkan pemahaman tentang memiliki pengetahuan tentang keuangan dan
personal finance yang sangat berguna dalam dengan mudah untuk mengakses ke lembaga
kehidupannya sehari-hari, dengan demikian keuangan. Hal tersebut bisa dilakukan
maka masyarakat akan mendapatkan dengan memberikan seminar tentang
kehidupan yang sejahtera, berkualitas dan mengelola keuangan pribadi kepada pelajar,
dapat meraih kebebasan keuangan dimasa mahasiswa ataupun ibu rumah tangga.
yang akan datang. Selain itu, sangat penting
untuk mengembangkan dan meningkatkan
sikap keuangan pribadi, seperti membuat Daftar Pustaka
catatan keuangan, melakukan sikap ANZ, Bank (2011). Adult Financial Literacy
keuangan pribadi, melakukan pembelanjaan in Australia. Executive Summary of
the Results from 2011 ANZ Survey.
yang tidak melebihi pendapatan, melakukan
Bhushan, Puneet & Medury, Yajulu.
pembayaran asuransi, melakukan (2013). Financial Literacy and its
diversifikasi investasi, menghindari Determinants. International Journal
pinjaman, menggunakan berbagai sumber of Engineering, Business and
Enterprise Applications (IJEBEA),
informasi untuk memperoleh informasi 4(2), 155-160.
keuangan dan memiliki keyakinan dalam Chen, H., & Volpe, R. P. (1998). An Analysis
membuat keputusan keuangan. Dan dalam of Financial Literacy Among College
Students. Financial Services Review,
memilih sumber pinjaman sebaiknya 7(1), 107-128.
masyarakat mempertimbangkan sumber
Farah Margaretha dan Reza Pambudhi,
dana yang akan diperoleh, tingkat bunga (2014), Literasi Keuangan pada
yang diberikan oleh kreditor dan jangka Karyawan yang Bekerja pada Jasa
Keuangan di DKI Jakarta, Jurnal
waktu pinjaman yang disesuaikan dengan Manajemen, Vol. XVIII/02/Juni,
masa penggunaan aset. 279-294.

KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 12, NO. 2, JULI - DESEMBER 2017 | 113
Farah Margaretha dan Reza Pambudhi, Madura, Jeff (2014). Personal Finance. Fifth
(2015), Tingkat Literasi Edition. United State of America :
Keuangan Mahasiswa S1 Fakultas Pearson Education, Inc.
Ekonomi, Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan, Vol. 17 No.1, 76-85. Malinda, Maya. (2007). Perencanaan
Farah Margaretha dan Siti May, (2015), Keuangan Pribadi. Edisi Pertama.
Analisis Faktor-faktor Yang Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Mempengaruhi Tingkat Literasi
Para Pengguna Kartu Kredit, Jurnal Manurung, Adler, H & Rizky, Lutfi, T.
Akuntansi dan Investasi, vol 16 (2009). Successful Financial Planer.
no Juli 2015, DOI: 10.18196/ Cetakan Kedua. Jakarta: Grasindo.
JAI.2015.0038; 132-144
Nabhani, Ahmad http://www.neraca.co.id/
Farah Margaretha dan Yosephine Andiani, bisnis-indonesia/45900/Basis-
(2016) Literasi Keuangan pada Literasi-Keuangan/2 (diakses
Mahasiswa Pascasarjana Universitas tanggal 15 November 2014)
Trisakti, Business and Enterpreneur
Review. Nidar, S. R., & Bestari, S. (2012). Literasi
Habshick, Marco.; Seidi, Britta. & Jan Evers keuanganAmong University
(2007). Survey of Financial Literacy Students. World Journal of Social
Schemes in the EU27. Hamburg. Sciences, 2(4), 162-171.
Financial Services EVERS JUNG
Research and Consulting. Final Remund, D. L. (2010). Financial Literacy
Report. Explicated: The Case For a Clear
Definition in an Increasingly
Ibrahim, M, L & Alqaydi, F, R. (2013). Complex Economy. The Journal of
Financial Literacy, Personal
Financial Attitude, and Forms of Consumer Affairs, 44(2), 276-295.
Personal Debt Among Residents of Sabri, M.F., MacDonald, M., Masud, J.,
the UAE. International Journal of
Economic and Finance 5(7), 126- Hira, T.K., Othman, Mohd. A.,
138 (2008). Financial Behavior and
Problem among College Student in
Kapoor, Jack, R., Dlabay, Les, R. & Robert Malaysia :Research and Education
J. Hughes. (2015). Personal Finance. Implication. Consumer Interest
Eleventh Edition. New York:
McGraw-Hill. Annual, 54, 166-170.

Kontan (2012), Survei Visa, Indonesia Servon, L., & Kaestner, R. (2008). Consumer
Tertinggal Soal Keuangan, http:// Financial Literacy and The Impact
keuangankontan.co.id (diakses 15 of Online Banking on The Financial
November 2014). Behavior of Lower-Income Bank
Karvof, Anatoli. (2009). Cerdas Mengelola Customers. Journal of Consumers
Keuangan Pribadi. Edisi Pertama. Affairs, 42(2), 271-305.
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Shaari, Noor Azizah; Hasan, Nurfadhilah
Krishna Ayu.; Rofaida, Rofi. & Maya Sari Abu; Mohamed, Ramesh Kumar
(2010). Analisis Literasi Keuangan Moona Haji; Sabri, Mior Ahmad
di Kalangan Mahasiswa dan Faktor- Jafri Md. (2013). Financial Literacy
Faktor yang Mempengaruhinya. : A Study Among The University
Proceedings of The 4th International
Conference on Teacher Education; Student. Interdisciplinary Journal Of
Join Conference UPI & UPSI Contemporary Research In Business,
Bandung, Indonesia. 5(2), 279-299.

114 | PEMAHAMAN PENGETAHUAN KEUANGAN... (Leon)


Vitt, Lois A.; Andorsen, Carol. Jamie
Kent, Deanna M. Lyter, Jurg K.
Siegenthaler, Jeremy Ward. (2000).
Personal Finance and the Rush to
Competence: Financial Literacy
Education in the U.S. Virginia.
Institute for Socio-Financial Studies.
Warsono. (2010). Prinsip-Prinsip dan Praktik
Keuangan Pribadi. Jurnal Salam
13(2), 137-151.
Widayati, Irin. (2012). Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Literasi Finansial
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Brawijaya. Jurnal
Akutansi dan Pendidikan 1(1), 89-
99.
Worldbank (2011). Global Financial
Inclusion icdx 2017.
Wulandari, (2015), Tingkat Literasi
Keuangan sangat Rendah, Bagaimana
OJK Mengedukasi Publik, Majalah
Mix Marcomm.

KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 12, NO. 2, JULI - DESEMBER 2017 | 115
116 | PEMAHAMAN PENGETAHUAN KEUANGAN... (Leon)

Anda mungkin juga menyukai