Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH PENGETAHUAN KEUANGAN DAN JUMLAH TANGGUNGAN

TERHADAP KESEJAHTERAAN KEUANGAN DENGAN PERILAKU


PENGELOLAAN KEUANGAN SEBAGAI MEDIASI

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian


Program Pendidikan Strata Satu
Program Studi Manajemen

Oleh :
Nuning Arlinda
2018210372

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS HAYAM WURUK PERBANAS
SURABAYA
2022
PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Nama : Nuning Arlinda

Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 16 Desember 1999

NIM 2018210372

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Program Studi : Manajemen

Judul : Pengaruh Pengetahuan Keuangan dan Jumlah

Tanggungan Terhadap Kesejahteraan Keuangan

Dengan Perilaku Pengelolaan Keuangan Sebagai

Mediasi.

Disetujui Dan Diterima Baik Oleh :

Dosen pembimbing,
Tanggal : 18 Februari 2022

(Dr. Dra. Ec Rr Iramani, M. Si)


NIDN: 0725116401

Ketua Program Studi Magister Manajemen


Tanggal: 18 Februari 2022

(Burhanudin, S.E., M.Si.)


NIDN:0719047701
PENGARUH PENGETAHUAN KEUANGAN DAN JUMLAH TANGGUNGAN
TERHADAP KESEJAHTERAAN KEUANGAN DENGAN PERILAKU
PENGELOLAAN KEUANGAN SEBAGAI MEDIASI

Nuning Arlinda
Universitas Hayam Wuruk Perbanas Surabaya
Email : 2018210372@students.perbanas.ac.id

ABSTRACT

This study aims to examine the effect of financial knowledge and number of dependents
on financial welfare. This study uses data from 351 respondents who were taken by
online surveys in the Surabaya, Sidoarjo, and Gresik areas. The sampling technique
used in this research is purposive sampling. The analytical technique used is the
structural model equation method using the SmartPLS 3 program. The results of this
study are financial knowledge has a significant positive effect, while the number of
dependents has no significant positive effect, and financial management behavior
significantly mediates the effect of financial knowledge on financial welfare. The
managerial implication is that if the family wants to improve their financial welfare,
it can be done by increasing their financial knowledge while being able to manage
family finances properly and correctly.
Keywords : Financial knowledge, Number of dependents, Behavior of financial
management, Financial well-being.

PENDAHULUAN
Pandemi Covid-19 banyak membutuhkan situasi keuangan yang
membawa dampak yang dirasakan oleh baik. Sehingga secara universal tiap
berbagai lapisan masyarakat selama orang mengharapkan dan mencapai
satu tahun terakhir ini. Ketanggapan suatu kondisi yaitu kesejahteraan
perlu diteruskan untuk meningkatkan financial. Kesejahteraan keuangan
kesejahteraan pada masyarakat merupakan kondisi dimana seseorang
Indonesia. Pergerakan perekonomian memiliki kontrol atas keuangan sehari-
Indonesia juga sangat lah lamban hari, punya kapasitas untuk
dipertengahan tahun 2020 hingga awal menghadapi masalah keuangan, berada
tahun 2021. Tingkat kesejahteraan di jalur yang benar menuju tujuan
keluarga menjadi sorotan utama pada keuangan dan memiliki kebebasan
kondisi pandemi Covid-19 saat ini, financial dalam membuat pilihan yang
karena ketidakstabilan perekonomian dapat membuat menikmati kehidupan.
bisa mengecam kesejahteraan. Semua Tercapainya kesejahteraan
kebutuhan yang harus dipenuhi keuangan perlu adanya pengetahuan
1
keuangan yang benar dan tepat. mengurangi tingkat kesejahteraan
Pengetahuan keuangan adalah konsep keauangan. Karena jumlah tanggungan
uang diperlukan untuk menentukan yang banyak membuat seseorang
keputusan keuangan. Kemampuan bertanggungjawab kepada orang yang
dalam sebuah pengelolaan aset sangat ditanggung dalam memenuhi
lah penting dan dapat dilakukan dengan kehidupan selanjutnya. jumlah
cara pengelolaan keuangan yang benar. tanggungan akan mempengaruhi
Pengetahuan keuangan bukan hanya tingkat kesejahteraan keluarga jika
sekedar tentang keuangan, melainkan tidak diimbangi dengan pendapatan
juga kemampuan dan penguasaan yang cukup (Purwanto & Taftazani,
seseorang dalam pemahamannya 2018).
mengenai bagaimana cara mengatur, Ketika seorang individu atau
mengelola, dan merespon resiko dari keluarga dapat mengelola keuangannya
sumber daya keuangan yang ada untuk dengan benar dan tepat menunjukkan
mencapai keputusan keuangan yang bahwa keluarga tersebut sudah dapat
baik, dapat diperoleh baik dari latar bertanggung jawab atas uang yang
belakang pendidikan ataupun dimilikinya. Perilaku pengelolaan
lingkungan sekitar. Tercapainya keuangan membutuhkan kemampuan
kesejahteraan keuangan didasari pada seseorang untuk membuat keputusan
pengetahuan keuangan yang baik dan keuangan pribadi yang efektif dan
benar yang akan menciptakan berguna dalam perilaku pengelolaan
kenyamanan atas situasi keuangan serta keuangan. Mengelola keuangan
keyakinan dalam memenuhi kebutuhan keluarga sangat penting karena
keuangan darurat (Iramani & Lutfi, ketidakmampuan mengelola keuangan
2021). akan berdampak negative dalam jangka
Selain pengetahuan keuangan, Panjang. Perilaku pengelolaan
jumlah tanggungan dapat keuangan merupakan kemampuan
mempengaruhi kesejahteraan seseorang dalam mengatur
keuangan. Jumlah tanggungan (perencanaan, penganggaran,
merupakan anggota keluarga yang pemeriksaan, pengelolaan,
masih tanggungan dari keluarga pengendalian, pencarian dan
tersebut, baik saudara kandung maupun penyimpanan) dana keuangan sehari-
saudara bukan kandung yang belum hari. Dimana dalam posisi pengetahuan
bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari keuangan dimediasi perilaku
karena belum bekerja (dalam umur non pengelolaan keuangan maka secara
produktif) sehingga membutuhkan tidak langsung akan mempengaruhi
bantuan orang lain (orang tua). seorang kesejahteraan keuangan. Ketika
individu akan menjadi tulang punggung pengetahuan keuangan diterapkan
atau menanggung biaya kehidupan mulai sejak dini, maka pengetahuan
keluarga. Jumlah tanggungan dapat keuangan yang dimiliki semakin
mempengaruhi kesejahteraan banyak. Semakin tinggi pengetahuan
keuangan. Individu dengan jumlah keuangan yang diikuti dengan
tanggungan yang banyak akan pengelolaan keuangan. Maka disitulah

2
bisa terbentuknya kesejahteraan keuangan yang diketahui individu
keuangan. Perilaku keuangan ini tersebut semakin banyak maka individu
sebagai mediasi yang berpengaruh tersebut mampu mencapai
positif signifikan pada pengetahuan kesejahteraan keuangan. Seseorang
keuangan terhadap kesejahteraan yang dapat dikatakan sejahtera dalam
keuangan keluarga (Iramani dan Lutfi, hal keuangannya yakni seseorang yang
2021). dapat mengelola keuangannya untuk
Dalam penelitian ini Populasi mencapai tujuan yang dikehendaki.
yang digunakan adalah masyarakat Masalah kesejahteraan finansial dapat
Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. memperburuk hubungan social dan
Pengambilan sampel di dasarkan pada tekanan emosional (Iramani dan Lutfi,
kriteria yaitu pekerja atau keluarga 2021). Kesejahteraan keuangan adalah
sebagai pengelola keuangan dan keuangan yang baik menurut masing –
memiliki tanggungan minimal satu. masing orang (Mokhtar dan Husniyah,
Berdasarkan fenomena tersebut, tujuan 2017). Keuangan yang baik adalah
penelitian ini adalah menganalisis situasi dimana masyarakat merasa sehat
tingkat kesejahteraan keuangan dan bahagia serta bebas dari
keluarga. Sehingga peneliti kecemasan. Menurut Iramani & Lutfi,
memutusan meneliti Pengaruh (2021) beberapa indikator
Pengetahuan Keuangan dan Jumlah kesejahteraan keuangan meliputi : 1)
Tanggungan Terhadap Kesejahteraan Tekanan keuangan, 2) Kepuasan
Keuangan Dengan Perilaku keuangan, 3) Kenyamanan keuangan,
Pengelolaan Keuangan Sebagai 4) Kekhawatiran keuangan, 5)
Mediasi. Kepercayaan keuangan.

KERANGKA TEORITIS DAN Pengetahuan Keuangan


HEPOTESIS
Pengetahuan keuangan adalah
Kesejahteraan keuangan pengetahuan mengenai konsep-konsep
dasar keuangan, termasuk di antaranya
Kesejahteraan keuangan pengetahuan mengenai bunga
merupakan kondisi dimana seseorang majemuk, perbedaan nilai nominal dan
memiliki kontrol atas keuangan sehari- nilai riil, pengetahuan dasar mengenai
hari, punya kapasitas untuk diversifikasi risiko, nilai waktu dari
menghadapi masalah keuangan, berada uang dan lain-lain. terdapat beberapa
di jalur yang benar menuju tujuan indikator yang digunakan dalam
keuangannya dan memiliki kebebasan variabel pengetahuan keuangan, yang
finansial dalam membuat pilihan yang diantaranya pengetahuan tentang
dapat membuatnya menikmati hidup. tabungan dan investasi, pentingnya
Teori-teori ekonomi sering mengaitkan anggaran keuangan, asuransi,
antara tingginya tingkat kesejahteraan pengetahuan dan hutang. Seseorang
dengan kualitas hidup yang semakin yang memiliki pengetahuan keuangan
tinggi pula. Ketika pengetahuan cenderung melakukan pengelolaan

3
keuangan yang disarankan, seperti (2020) ada : beberapa indikator yang
membayar tagihan tepat waktu, mempengaruhi pengetahuan keuangan
melakukan pencocokan pencatatan sebagai berikut : 1) Pengetahuan umum
keuangan setiap bulan dan memiliki keuangan, 2) Tabuangan dan pinjaman,
dana darurat dengan demikian 3) Asuransi, 4) Investasi.
seseorang memiliki kepuasan finansial
yang lebih baik. Pengetahuan keuangan Hipotesis 1 : Pengetahuan Keuangan
dapat memperkuat kepuasan finansial terhadap Kesejahteraan keuangan
(Iramani dan Lutfi 2021). Semakin baik
pengetahuan keuangan maka semakin Perilaku Pengelolaan Keuangan
baik kesejahteraan finansial yang
dimiliki seseorang (Shim et al., 2009). Setiap individu tentu saja
Pengetahuan keuangan ini berpengaruh memiliki watak, sifat, dan kepribadian
positif signifikan terhadapa yang berbeda-beda yang menjadikan
kesejahteraan keuangan (Iramani dan perilaku antar individu juga berbeda.
Lutfi 2021). Pengetahuan keuangan ini Perilaku seseorang terbentuk karena
mampu berpengaruh secara langsung adanya kebiasaan, lalu ditunjukkan
yang berarti pengetahuan keuangan ini dengan sikap seseorang dalam
mampu atau berdampak secara berperilaku. Perilaku tersebut
langsung terhadap kesejahteraan menyangkut semua hal termasuk dalam
keuangan. Pengaruh langsung mengelola keuangan.
memberikan dampak yang kuat. Dalam theory of planned
Pemahaman tentang keuangan yang behavior Iramani dan Lutfi (2021)
diperlukan untuk pengelolaan menyatakan bahwa penentu perilaku
keuangan dalam kehidupan sehari-hari seseorang adalah intensi (niat) untuk
sehingga menjadi komponen yang bertindak untuk melakukan sesuatu,
sangat penting yang akan misalnya melakukan sesuatu yang
mempengaruhi langsung terhadap berguna bagi keluarga yaitu menabung
kesejahteraan keuangan sebuah guna dana darurat (Iramani dan Lutfi,
keluarga. 2021). Pengelolaan keuangan
Pengetahuan keuangan sendiri membutuhkan strategi yang baik untuk
mempengaruhi banyak faktor terutama mencapai perilaku pengelolaan
kepuasan finansial seseorang. Jika, keuangan yang baik, misalnya
pengetahuan keuangan seseorang melakukan perencanaan keuangan
mengenai pengetahuan keuangan jangka pendek atau jangka panjang.
semakin baik maka tingkat kepuasan pengelolaan keuangan adalah proses
seseorang terhadap masalah keuangan meramalkan, mengumpulkan,
juga akan semakin baik. Iramani & mengeluarkan, menginvestasikan dan
Lutfi, (2021) indikator pengetahuan merencanakan kas yang diperlukan
keuangan diantaranya : 1) Pengetahuan perusahaan atau individu agar dapat
keuangan dasar, 2) Tabungan, 3) beroperasi dengan lancar.
Kredit, 4) Asuransi, 5) Investasi. Pembentukan perilaku pada dasarnya
Sementara menurut Brilianti dan Lutfi berawal dari diri sendiri namun karena

4
manusia merupakan makhluk sosial Hipotesis 2 : Perilaku keuangan
yang tidak dapat hidup sendiri maka memediasi pengaruh pengetahuan
perilaku internal dan perilaku eksternal keuangan terhadap kesejahteraan
juga ikut terbentuk. Perilaku internal keuangan
adalah perilaku yang terbentuk dengan
sendirinya dalam artian bawaan sejak Jumlah Tanggungan
lahir yang diwariskan oleh orang tua.
Keluarga yang memiliki Jumlah tanggungan keluarga
pendapatan lebih rendah biasanya adalah jumlah anggota keluarga yang
memiliki kemungkinan yang kecil masih menjadi tanggungan dari
untuk menyisihkan penghasilannya keluarga tersebut, baik itu saudara
(menabung), akan tetapi walaupun kandung maupun saudara bukan
orang tersebut berpendapatan rendah kandung yang tidak mampu bekerja.
namun mereka dapat mengelola Namun semakin banyak jumlah
keuangan dengan baik maka tujuan tanggungan yang dimiliki oleh sebuah
pengelolaan keuangan dapat tercapai. keluarga biasanya akan berpengaruh
Seseorang yang memiliki perilaku pada tingkat pengeluaran keluarga
financial management behavior maka tersebut. Bisa jadi jika makin banyak
mereka akan lebih dapat memposisikan tanggungan maka alokasi dana masing-
pendapatannya agar tercapai tujuan masing anak akan berkurang jika tidak
yang dinginkan karena pengelolaan dibarengi dengan pendapatan yang
keuangan keluarga merupakan sebuah cukup. Selain itu jumlah tanggungan
strategi untuk mencapai tujuan bisa menjadi alasan seseorang untuk
keuangan di masa datang. Indikator bisa bekerja , misal saja seorang pekerja
yang digunakan dalam penelitian yang memiliki tanggungan akan lebih
Iramani & Lutfi, (2021) 1) Pembayaran semangat karena dia sadar bahwa
tagihan tepat waktu, 2) Pembayaran bukan hanya dia yang akan menikmati
tagihan penuh, 3) Penyisihan hasilnya tapi ada orang lain yang
pendapatan bulanan untuk tabuangan menunggu jerih payahnya dan menjadi
dan investasi, 4) Pengendalian biaya, 5) tanggung jawabnya (Purwanto &
Penyediaan dana darurat, 6) Penyisihan Taftazani, 2018). Jumlah tanggungan
dana pension, 7) Penyisihan dana keluarga mempengaruhi tingkat
asuransi. Sedangkan Menurut Brilianti kesejahteraan pekerja K3L Unpad
dan Lutfi (2020) dalam perilaku adalah benar adanya (Purwanto &
keuangan ada beberapa indikator Taftazani, 2018). Individu yang
meliputi: 1) Mengendalikan memiliki pengetahuan keuangan yang
pengeluaran, 2) Membayar tagihan lebih baik, ditambah dengan adanya
selalu tepat waktu, 3) Membuat jumlah tanggungan keluarga yang
perencanaan keuangan masa depan, 4) banyak maka individu tersebut
Menabung secara periodik, 5) membentuk kesejahteraan keuangan
Mengalokasikan uang untuk keperluan yang lebih baik dan bertanggungjawab
pribadi dan keluarga. agar tujuannya tercapai. Pada dasarnya
jumlah tanggungan akan berbanding

5
lurus dengan jumlah pengeluaran, kebutuhan sehari-hari akan meningkat
sehingga jika jumlah tanggungan dibandingkan saat individu tersebut
bertambah maka otomatis jumlah belum memiliki tanggungan keluarga,
pengluaran akan bertambah pula dan sehingga individu tersebut mengambil
apabila hal itu tidak dibarengi dengan keputusan untuk mencapai
peningkatan jumlah pendapatan maka kesejahteraan keuangan yang
akan muncul masalah yaitu tidak diinginkan.
terpenuhinya beberapa kebutuhan
sehari-hari. Misalkan individu yang Hipotesis 3 : Jumlah tanggungan
sudah memiliki tanggungan keluarga berpengaruh terhadap kesejahteraan
dan memiliki pengetahuan jika keuanganan

Perilaku
pengelolaan
Keuangan H3

Pengetahuan Kesejahteraan
H1
keuangan keuangan

H2

Jumlah
Tanggungan

Gambar 1
Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN adalah dengan menggunakan teknik


Penelitian Sampel purposive sampling, sesuai dengan
tujuan penelitian Sugiyono (2016).
Dalam penelitian ini Populasi Populasi yang akan diteliti cukup besar
yang digunakan adalah masyarakat dan memungkinkan peneliti dengan
Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Teknik mudah memperoleh sampel maka
pengambilan sampel pada penelitian ini digunakan teknik purposive sampling

6
dan convenience sampling yaitu dijadikan sebagai objek penelitian,
pengambilan sampel didasarkan pada Variabel bebas adalah Pengetahuan
kriteria tertentu dan kemudahan untuk keuangan dan jumlah tanggungan (X),
mendapatkannya dalam penelitian ini dan Variabel mediasi adalah Perilaku
(Sugiarto, 2001). Kriteria sampel pada Pengelolaan Keuangan (M). Variabel
penelitian ini adalah : Pekerja sebagai yang digunakan untuk menjadi media
pengelolaan keuangan yang bertempat atau perantara variabel bebas dan
tinggal di Kota Surabaya, Sidoarjo, dan variabel terikat.
Gresik dan Memiliki pendapatan secara
keseluruhan (Suami dan Istri) minimal Definisi Operasional dan
Rp 4.000.000. Pengukuran Variabel
Kesejahteraan Keuangan
Data Penelitian
Kesejahteraan keuangan
diartikan seseorang yang tercukupi
Penelitian ini meliputi data rasio
dalam kebutuhan hidup sehingga
untuk variabel pengetahuan keuangan
membuat kehidupan yang makmur
serta data inverval untuk kesejahteraan
yang tidak perna membuat kecemasan
keuangan, jumlah tanggungan dan
dalam keuangan. Dengan indikator
perilak pengelolaan keuangan.
yang digunakan dan pengukurannya:
Penelitian ini dalam mengumpulan data
(1) Tekanan keuagan saat ini : Skala
menggunkan skala likert dengan data
likert 1-5 yaitu 1) sangat stres ; 2) stres
kuantitatif. Pengumpulan data
; 3) cukup stres ; 4) tidak stres ; 5) sama
dilakukan secara primer, karena
sekali tidak stress, (2) Kepuasan
pengambilan dilakukan dengan cara
dengan situasi keuangan saat ini : Skala
penyebaran kuesioner kepada
likert 1-5 yaitu 1) sangat tidak puas ; 2)
responden kemudian dilakukan analisis
tidak puas ; 3) cukup puas ; 4) puas ; 5)
data. Dalam penelitian ini dilakukan
sangat puas, (3) Kenyamanan atas
secara online dengan menggunakan
situasi keuangan saat ini : Skala likert
media google form. Data primer
1-5 yaitu 1) sangat tidak nyaman ; 2)
diperoleh dari penelitian survei dengan
tidak nyaman ; 3) cukup nyaman ; 4)
menggunakan kuisioner, daftar
nyaman ; 5) sangat nyaman, (4)
pertanyaan ini ditujukan dan diisi oleh
Kekhawatiram untuk memenuhi
responden yang terpilih menjadi
kebutuhan biaya hidup sehari-hari :
sampel penelitian, dengan bentuk
Skala likert 1-5 yaitu 1) selalu khawatir
pilihan jawaban yang telah disediakan
; 2) sering khawatir ; 3) terkadang
dan responden tinggal memilih
khawatir ; 4) jarang khawatir ; 5) tidak
jawaban yang sesuai.
perna khawatir, dan (5) Keyakinan
Variabel Penelitian dalam memenuhi kebutuhan keuangan
darurat : Skala likert 1-5 yaitu 1) sangat
Variabel terikat adalah tidak mampu ; 2) tidak mampu ; 3)
kesejahteraan keuangan (Y). Variabel cukup mampu ; 4) mampu ; 5) sangat
terikat dalam penelitian ini dapat mampu. Dalam kesejahteraan

7
keuangan setelah skala likert terdapat produktif) sehingga membutuhkan
rumus yang mana menjadi tolak ukur bantuan orang lain (orang tua).
hasil dari skala likert . Indikator yang digunakan untuk
mengukur jumlah tanggungan adalah :
Pengetahuan Keuangan (1) Tidak ada Tanggungan, (2) 1
tanggungan, (3) 2 tanggungan, (4) 3
Pengetahuan keuangan adalah tanggungan, dan (5) > 3 tanggungan.
konsep uang diperlukan untuk
menentukan keputusan keuangan. Perilaku Pengelolaan Keuangan
Kemampuan dalam sebuah pengelolaan
aset sangat lah penting dan dapat Perilaku manajemen keuangan
dilakukan dengan cara pengelolaan merupakan perilaku individu dalam
keuangan yang benar. Indikator yang merencanakan, mengelola keuangan
digunakan untuk mengukur yang sesuai dengan pendapatan serta
pengetahuan keuangan adalah : (1) adanya rasa tanggung jawab agar
Pengetahuan dasar keuangan, (2) mencapai tujuan. Pengukuran variabel
Pengetahuan tabungan dan kredit, (3) menggunakan indikator berikut : (1)
Pengetahuan asuransi, dan (4) Pembayaran tagihan tepat waktu, (2)
Pengetahuan investasi. Pengukuran Pembayaran tagihan penuh, (3)
variabel dikaitkan dalam pengetahuan Penyisihan pendapatan untuk tabungan,
secara umum yang mencakup (4) Penyisihan pendapatan untuk
kewajiban dan tabungan. investasi, (5) Pengendalian biaya,
(6)Penyediaan dana darurat, (7)
Jumlah Tanggungan Penyisihan dana pension, dan
(8)Penyisihan dana asuransi
Jumlah tanggungan merupakan Skor pengukuran variabel tersebut
anggota keluarga yang masih adalah : skor 1 “tidak pernah” sampai
tanggungan dari keluarga tersebut, baik skor 5 “selalu” Interval pengukuran
saudara kandung maupun saudara skala likert. Interval pengukuran skala
bukan kandung yang belum bisa likert untuk variable pengelolaan
memenuhi kebutuhan sehari-hari keuangan sebagai berikut.
karena belum bekerja (dalam umur non

Tabel 1
Indikator Pengukuran Perilaku Pengelolaan Keuangan

Interval Kesimpulan
1,00 - 1,80 Sangat Buruk
>1,80 - 2,60 Buruk
>2,60 - 3,40 Cukup
>3,40 - 4,20 Baik
>4,20 - 5,00 Sangat Baik

8
Teknik Analisis Data mencerminkan reliabilitas semua
indikator dalam model. Besaran nilai
Teknik analisis yang digunakan minimal ialah 0,7 dan setiap variabel
dalam penelitian ini adalah analisis laten di harapkan bisa menjelaskan
deskriptif dan analisis inferensial varian indikator masing-masing
dengan menggunakan metode Partial setidak-tidaknya sebesar 50%, sehingga
Last Square Structural Equation korelasi absolut antara variabel laten
Modelling (PLS-SEM) dengan dan indikatornya harus > 0,7 (nilai
software SmartPLS 3.0. Alat ukur absolut loadings baku bagian luar atau
tersebut dapat dinyatakan valid jika disebut outer loadings). Hasil
sesuai dan bisa menjawab secara tepat kuesioner yang telah disebarkan pada
tentang variabel yang akan diukur. Uji responden akan di uji validitas dan
validitas dapat menunjukkan seberapa reliabilitas terlebih dahulu sebelum
ketepatan dari pernyataan dengan apa dilakukan uji hipotesis dengan
yang dinyatakan yang sesuai dengan menggunakana aplikasi WarpPls 6.0
nilai koefisien validitas. Validitas dan Microsoft Office Excel. Tabel 2
konvergen merupakan seperangkat bahwa indikator FB2, FB4, FB7, FB8
indikator yang mewakili variabel laten yang mana nilai dari loading factor
dan mendasari variabel laten tersebut kurang dari 0,7. Oleh sebab itu untuk
dengan menggunakan nilai rata-rata tahap analisis selanjutnya dari ke empat
varian yang diekstraksi Average indikator yaitu FB2, FB4, FB7, FB8
Variance Extracted (AVE). Nilai AVE nilai yang paling kecil yaitu FB2. Maka
> 0,5, maka satu variabel laten bisa FB2 tersebut telah dipertimbangkan
menjelaskan lebih dari setengah varian untuk selanjutnya dihapus. Setelah itu
dari indikator-indikatornya secara rata- dilakukan pengujian ulang tanpa
rata. Uji reliabilitas menggunakan adanya indikator FB2.
Cronbach’s Alpha. Nilai ini

Tabel 2
Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas Uji Reliabilitas


Variabel Indikator Item Loading Composite Cronbach
Factor Reability Alpha
Tekanan keuangan saat
FW1 0,781 (Valid)
ini
Kepuasan dengan situasi
FW2 0,836 (Valid)
keuangan saat ini
Kesejahteraan 0,905 0.858
Kenyamanan dengan
Keuangan FW3 0,895 (Valid) (Reliabel) (Reliabel)
situasi keuangan saat ini
Kekhawatiran untuk
memenuhi kebutuhan FW4 0,788 (Valid)
biaya operasional harian

9
Kemampuan dalam
memenuhi kebutuhan FW5 0,739 (Valid)
keuangan darurat
Pengetahuan dasar FK1-
keuangan FK2
Pengetahuan keuangan FK3-
tentang tabungan dan FK4-
Pengetahuan kredit FK5
Tidak diuji
Keuangan Pengetahuan keuangan FK6-
tentang asuransi FK7
FK8-
Pengetahuan keuangan
FK9-
tentang investasi
FK10
Jumlah orang dalam
Jumlah keluarga yang masih JT Tidak diuji
Tanggungan dalam tanggungan
Membayar semua
FB1 0,715 (Valid)
tagihan tepat waktu
Penyisihan dana untuk
FB3 0,793 (Valid)
tabungan
Penyisihan dana untuk
FB4 0,713 (Valid)
Perilaku investasi
Penyisihan dana untuk 0,892 0.868
Pengelolaan FB5 0,742 (Valid)
dana darurat (Reliabel) (Reliabel)
Keuangan
Mematuhi anggaran
pengeluaran yang sudah FB6 0,766 (Valid)
saya rencanakan.
Dana pensiun FB7 0,707 (Valid)
Asuransi FB8 0,704 (Valid)
Sumber : Data Diolah

Karakteristik Responden melalui google form. Responden yang


memenuhi kriteria sebanyak 351,
Berdasarkan penyebaran sisanya sebanyak 101 kuesioner tidak
kuisioner, jumlah kuisioner yang termasuk dalam kriteria penelitian.
disebarkan sebanyak 452 kuisioner Tabel 3 Responden yang memenuhi
yang terdiri dari tiga wilayah Surabaya, kriteria sebanyak 351, sisanya
Sidoarjo, dan Gresik. Untuk sebanyak 101 kuesioner tidak termasuk
penyebaran kuisioner secara online dalam kriteria penelitian.

Tabel 3
Karakteristik Responden
Jumlah
No. Jenis Kelamin Persentase (%)
Responden
1. Laki-Laki 163 46%
2. Perempuan 188 54%

10
Jumlah
No. Status Persentase (%)
Responden
1. Menikah 170 48%
2. Belum Menikah 181 52%

Jumlah
No. Usia Persentase (%)
Responden
1. 20-30 Tahun 222 63%
2. >30-40 Tahun 34 10%
3. >40-50 Tahun 52 15%
4. >50-60 Tahun 39 11%
5. >60 Tahun 4 1%

Jumlah
No. Pekerjaan Persentase (%)
Responden
1. PNS 32 10%
2. BUMN/BUMD 20 6%
3. Swasta 183 58%
4. Wirausaha 85 26%

Jumlah
No. Pendidikan Persentase (%)
Responden
1. SD 12 3%
2. SMP 9 2%
3. SMA/SMK 178 51%
4. Diploma 32 9%
5. Sarjana 111 32%
6. Pasca Sarjana 9 3%

Jumlah
No. Jumlah Tanggungan Persentase (%)
Responden
1. Tidak Ada 1 0%
2. 1 117 33%
3. 2 123 35%
4. 3 70 20%
5. >3 40 12%

Jumlah
No. Pendapatan Persentase (%)
Responden
1. ≥ Rp 4 juta – Rp 5,5 juta 175 50%

11
2. >Rp 5,5 Juta – Rp 7 Juta 42 12%
3. >Rp 7 Juta - Rp 8,5 Juta 43 12%
4. > Rp 8,5 Juta – Rp 10 Juta 45 13%
5. > Rp 10 Juta 46 13%
Sumber : Data Diolah

Berdasarkan Tabel 3 pada bagian jenis sedikit yaitu bekerja di BUMN/BUMD


kelamin dapat dijelaskan bahwa sebesar 6% atau sebanyak 20
proporsi responden yang berjenis responden. Berikutnya pada bagian
kelamin Laki-Laki sebesar 46% atau Pendidikan dapat dijelaskan bahwa
sebanyak 163 responden, sedangkan mayoritas pendidikan akhir responden
proporsi responden yang berjenis adalah SMA/SMK sebesar 51% atau
kelamin perempuan sebesar 54% atau sebanyak 178 responden. Sementara
sebanyak 188 responden. Dari data responden yang paling sedikit yaitu
tersebut dapat dijelaskan bahwa dengan pendidikan akhir SMP sebesar
reponden yang mendominasi adalah 2% atau sebanyak 9 responden.
perempuan. Pada tabel tersebut juga
bagian status dijelaskan bahwa proporsi Tabel 3 pada bagian jumlah
responden yang sudah menikah sebesar tanggungan dijelaskan bahwa proporsi
48% atau sebanyak 170 responden, responden yang tidak memiliki
sedangkan proporsi responden yang tanggungan sebesar 0% atau tidak ada
belum menikah sebesar 52% atau responden, Sesuai kriteria penelitian ini
sebanyak 181 responden. Dari data untuk jumlah tanggungan minimal satu
tersebut dapat dijelaskan bahwa tanggungan. Kemudian yang memiliki
reponden yang mendominasi adalah tanggungan 2 sebesar 35% atau
yang berstatus belum menikah. sebanyak 123 responden. Responden
yang paling sedikit yaitu memiliki
Berdasarkan Tabel 3 bagian
usia tersebut dapat dijelaskan bahwa tanggungan >3 sebesar 12% atau
proporsi responden yang berusia 20-30 sebanyak 41 responden. Pada bagian
tahun sebesar 63% atau sebanyak 222 akhir yaitu pendapatan, dapat
responden. Responden yang paling dijelaskan bahwa proporsi responden
sedikit berusia >60 tahun sebesar 1% yang memiliki pendapatan ≥ Rp 4 juta
atau sebanyak 4 responden. Dari data – Rp 5,5 juta sebesar 50% atau
tersebut dapat dijelaskan bahwa sebanyak 175 responden. Responden
reponden yang mendominasi adalah yang paling sedikit yaitu memiliki
yang berusia 20-30 yang mana pendapatan > Rp 5,5 juta – Rp 7 juta
termasuk dalam kategori usia produktif. sebesar 12% atau sebanyak 42
Pada tabel 3 bagian pekerjaan responden. Dari data tersebut dapat
dijelaskan bahwa proporsi responden dijelaskan bahwa mayoritas reponden
terbesar adalah responden yang bekerja memiliki pendapatan ≥ Rp 4 juta – Rp
swasta sebesar 53% atau sebanyak 185 5,5 juta sesuai dengan UMK.
responden. Responden yang paling

12
HASIL DAN PEMBAHASAN masing-masing pertanyaan yang
Analisis Deskriptif diberikan oleh responden melalui
pengisian sesuai keadaan responden.
Pada sub bab ini menjelaskan Dalam analisi deskriptif menjelaskan
tentang deskriptif dari data penelitian bagaimana tanggapan responden
yang dihasilkan berdasarkan variabel mengenai indikator variabel yang
yang digunakan. Analisis deskriptif terdapat pada instrumen penelitian.
bertujuan untuk memberikan gambaran Berikut gambaran tanggapan dari
secara menyeluruh mengenai variabel responden mengenai masing-masing
penelitian berdasarkan jawaban variabel penelitian.

Tabel 4
Tanggapan Responden terhadap kesejahteraan keuangan

Kode
Pertanyaan Tanggapan Responden (%) Mean Keterangan
Item
SS S CS TS STS
FW1 Tekanan keuangan saat ini 3,63 Sejahtera
1,7 6,3 35,6 40,5 16
Kepuasan dengan situasi STP TP CP P SP Cukup
FW2 3,17
keuangan saat ini 1,7 13,7 54,1 24,5 6 Sejahtera
Kenyamanan atas situasi STN TN CN N SN Cukup
FW3 3,24
keuangan saat ini 2 13,7 49 29,1 6,3 Sejahtera
SLK SRK TK JK TPK
Kekhawatiran untuk memenuhi Cukup
FW4 3.27
kebutuhan biaya overhead harian 2 14 48,1 26,5 9,4 Sejahtera

Kepercayaan dalam memenuhi STM TM CM M SM


FW5 3,42 Sejahtera
kebutuhan keuangan darurat 0,3 7,1 51,6 32,8 8,3
Cukup
Rata-Rata 3,35
Sejahtera
Sumber : Data Diolah

Kesejahteraan keuangan diartikan menjawab sesuai keadaan responden


seseorang yang tercukupi dalam mengenai variabel kesejahteraan
kebutuhan hidup sehingga membuat keuangan.
kehidupan yang makmur yang tidak
perna membuat kecemasan dalam Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan
keuangan. Terdapat indikator yang nilai rata-rata sebesar 3,35 berarti
digunakan untuk mengukur kesejahteraan keuangan yang dimiliki
kesejahteraan keuangan adalah FW1, responden cukup sejahtera. Indikator
FW2, FW3, FW4, dan FW5. Tabel yang memiliki nilai rata-rata tertinggi
berikut menampilkan persentase sebesar 3,63 yakni indikator FW1
jawaban dari responden yang telah (Tekanan keuangan saat ini)

13
menunjukkan bahwa responden tidak memiliki nilai rata-rata tertinggi
memiliki tekanan keuangan saat ini. sebesar 58,3 yakni dari item FK1 dan
Sedangkan indikator yang memiliki FK2 (pengetahuan umum keuangan).
rata-rata terrendah sebesar 3,17 yakni Nilai ini menunjukkan bahwa
FW2 (Kepuasan dengan situasi responden memiliki pengetahuan
keuangan saat ini) menunjukkan bahwa umum keuangan yang masih rendah.
responden cukup puas dengan kondisi Sedangkan indikator yang memiliki
keuangan saat ini. rata-rata terrendah sebesar 46,53 yakni
dari item FK3 dan FK4 (pengetahuan
Pada Tabel 5 dibawah menjelaskan keuangan tentang tabungan dan kredit)
bahwa nilai rata-rata sebesar 51,59% menunjukkan bahwa responden
berarti responden mimiliki memiliki tingkat pengetahuan
pengetahuan keuangan yang rendah keuangan tentang tabungan dan kredit
karena kurang dari 60. Indikator yang yang rendah juga.

Tabel 5
Tanggapan Responden Terhadap Pengetahuan Keuangan

Kode Jawaban Benar


Indikator Rata-Rata(%)
Item Jumlah Presentase(%)
FK1 209 59,9
Pengetahuan umum keuangan
FK2 199 56,7 58,3
FK3 59 16,8
Pengetahuan keuangan tentang tabungan
FK4 226 64,4 46,53
dan kredit
FK5 205 58,4
FK6 182 51,9
Pengetahuan keuangan tentang asuransi 52,75
FK7 188 53,6
FK8 133 37,9
FK9 Pengetahuan keuangan tentang investasi 266 75,8 48,43
FK10 111 31,6
Rata-Rata(%) 51,59
Sumber : Data Diolah

Tabel 6
Tanggapan Responden Terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan

Tanggapan Responden (%)


Kode
Pertanyaan Tidak Kadang- Mean Keterangan
Item Jarang Sering Selalu
Pernah Kadang
Pembayaran tagihan tepat
FB1 2,3 2,6 18,5 29,9 46,7 4,16 Baik
waktu
FB3 Pembayaran tagihan penuh 0,9 4,6 17,4 31,6 45,6 4,17 Baik

14
Penyisihan pendapatan
FB4 bulanan untuk tabungan 17,4 10 28,8 14 29,9 3,29 Cukup
dan investasi
FB5 Pengendalian biaya 2 6,8 25,6 36,5 29,1 3,84 Baik
FB6 Penyediaan dana darurat 1,4 9,1 21,9 34,8 32,8 3,88 Baik
FB7 Penyesihan dana pensiun 16,8 10 21,4 16,2 35,6 3,44 Baik
FB8 Penyisihan dana asuransi 20,8 9,7 18,5 18,2 32,8 3,32 Cukup
Rata-Rata 3,72 Baik
Sumber : Data Diolah

Tabel 6 menunjukkan nilai rata- dalam melakukan penyisihan danannya


rata sebesar 3,72 yang berarti perilaku untuk keikutsertaan asuransi mandiri.
pengelolaan keuangan yang dimiliki
responden baik. Indikator yang Pengujian Hipotesis dan
memiliki nilai rata-rata tertinggi Pembahasan
sebesar 4,17 yakni indikator FB3 (Saya
menyisihkan sebagian penghasilan Pada sub bab ini menjelaskan
untuk tabungan) yang menunjukkan tentang hasil pengujian hipotesis yang
responden sering menyisihkan sebagian dilakukan, yaitu terkait diterima atau
penghasilan untuk tabungan. ditolaknya hipotesis yang telah
Sedangkan indikator yang memiliki diajukan. Hasil analisis yang disajikan
rata-rata terrendah sebesar 3,32 yakni disesuaikan dengan tujuan penelitian.
FB8 (Saya menyisihkan dana untuk Tabel 7 berikut menyajikan hasil Smart
keikutsertaan asuransi mandiri PLS untuk mengetahui pengaruh
(ditanggung/dibayar sendiri) yang langsung variabel bebas terhadap
menunjukan responden cukup baik variabel terikat.

Tabel 7
Pengujian Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung

T Statistik
Original Sample P Values Kesimpulan
(|O/STDEV|)
FK  FW 0,051 2,134 0,033 H0 ditolak
FBFW 0,423 9,534 0,000 H0 ditolak
FK  FB  FW 0,051 2,134 0,033 H0 ditolak
JT  FW -0,027 0,565 0,532 H0 diterima
Sumber : Data Diolah

Hipotesis 1 (Pengetahuan Keuangan keuangan (FK) yakni 0,051. Hasil t


Berpengaruh Positif Signifikan hitung sebesar 2,134 dan p-value yakni
Terhadap Kesejahteraan Keuangan) 0,033. Hasil pengujian pada hipotesis
Tabel 4.11 menunjukan bahwa kesatu membuktikan bahwa H0 ditolak
hasil path coefficient pengetahuan dan H1 diterima karena t hitung lebih

15
dari 1,64 dan p-values kurang dari 0,05. Tabel 4.11 menunjukan bahwa
Hal ini dapat dijelaskan bahwa hasil path coefficient jumlah
pengetahuan keuangan berpengaruh tanggungan yakni -0,027 dengan hasil t
positif signifikan terhadap hitung sebesar 0,565 nilai p-values
kesejahteraan keuangan, yang artinya sebesar 0,532. Hasil pengujian pada
semakin baik pengetahuan keuangan hipotesis ketiga membuktikan bahwa
maka kesejahteraan keuangan akan H0 diterima dan H3 ditolak karena t
semakin baik juga. hitung kurang dari 1,64 dan p-values
lebih dari 0,05. Hal ini dapat dijelaskan
Hipotesi 2 (Perilaku pengelolaan bahwa jumlah tanggungan tidak
keuangan memediasi pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap
keuangan terhadap kesejahteraan kesejahteraan keuangan.
keuangan)
Tabel 4.11 hasil pengujian KESIMPULAN, KETERBATASAN
pengaruh tidak langsung perilaku DAN SARAN
pengelolaan keuangan memdiasi Kesimpulan
pengetahuan keuangan terhadap Berdasarkan hasil analisis yang telah
kesejahteraan keuangan diperoleh path dilakukan baik secara deskriptif maupu
coefficient 0,051 dengan t hitung infrensial, maka penelitian ini dapat
sebesar 2,134 dan p-values sebesar diambil secara kesimpulan sebagai
0,033 sehingga membuktikan bahwa H0 berikut. Pengetahuan keuangan
ditolak dan H1 diterima. Hal ini berpengaruh positif signifikan terhadap
menunjukkan bahwa perilaku kesejahteraan keuangan. Individu yang
pengeloaan keuangan mampu memiliki pengetahuan keuangan yang
memediasi pengetahuan keuangan baik maka dalam membuat keputusan
terhadap kesejahteraan keuangan. keuangan semakin baik sehingga
Tabel 4.11 juga menunjukan kesejahteraan keuangannya semakin
bahwa hasil path coefficient FB ke FW baik pula, Perilaku pengelolaan
yakni 0,423. Hasil dari t hitung sebesar keuangan memediasi secara parsial
9,534 dan p-values yakni 0,000 yang pengetahuan keuangan terhadap
berarti pengaruh perilaku pengelolaan kesejahteraan keuangan. Sehingga
keuangan memediasi pengetahuan dapat disimpulkan bahwa semakin baik
keuangan terhadap kesejahteraan pengetahuan keuangan seseorang maka
keuangan. Sehingga perilaku semakin baik perilaku pengelolaan
pengeloaan keuangan memediasi keuangannya sehingga kesejahteraan
secara parsial pengaruh pengetahuan keuangannya akan semakin baik pula,
keuangan terhadap kesejahteraan dan Jumlah tanggungan tidak
keuangan. berpengaruh terhadap kesejahteraan
keuangan. Hal ini dapat disimpulkan
Hipotesis 3 (Jumlah Tanggungan bahwa berapapun jumlah tanggungan
Tidak Berpengaruh Signifikan keluarga tidak berdampak pada
Terhadap Kesejahteraan Keuangan) kesejahteraan keuangan.

16
Keterbatasan Masyarakat perlu meningkatkan
pengetahuan keuangan dan pengelolaan
Penelitian yang dilakukan saat ini keuangan agar mampu mencapai
masih memiliki beberapa keterbatasan, kesejahteraan keuangan, dan
diantaranya adalah: Penelitian Masyarakat perlu meningkatkan
dilakukan di era pandemi sehingga pengetahuan keuangan tentang
kuesioner disebar secara online dan tabungan dan kredit agar mampu
tidak menggali langsung secara mencapai kesejahteraan keuangan. (3)
wawancana dengan responden jika ada Bagi Pengelola Keuangan Pengelola
ketidakpahaman terkait kuesioner. keuangan perlu meningkatkan
Kemudian, Distribusi demografi yang pengetahuan keuangan agar menjadi
tidak proposional, dimana berusia 20- kebiasaan yang baik, dapat tumbuh
30 proporsi terbanyak sebanyak 63% dengan baik, sehingga membentuk
atau sebanyak 222 responden dan usia kesejahteraan keuangan yang lebih
20-30 juga sebagai pengelolaan baik, bijaksana dan bertanggung jawab.
keuangan, dan Nilai R-square sebesar (4) Bagi Pembuat Kebijakan Pembuat
0,181 yang menunjukkan bahwa model kebijakan disarankan untuk
hanya mampu menjelaskan variabel memberikan akses atau tingkat inklusi
kesejahteraan keuangan sebesar 18,1% jasa keuangan secara luas karena
dan sisanya dipengaruhi variabel lain, pengetahuan yang banyak dalam jasa
sehingga dapat dikatakan model lemah. keuangan mampu mendorong
kesejahteraan keuangan yang baik dan
Saran Pembuat kebijakan disarankan untuk
semakin maksimal dalam memberikan
Berdasarkan kesimpuan dan edukasi keuangan kepada masyarakat
keterbatasan penelitian yang telah khususnya pengetahuan terkait
diuraikan, maka peneliti dapat investasi yang skornya masih sangat
memberikan saran-saran yang dapat rendah namun penting dalam
bermanfaat bagi pihak-pihak terkait. kesejahteraan keuangan.
Berikut saran yang diberikan oleh
peneliti. (1) Bagi peneliti : Dalam DAFTAR RUJUKAN
indikator yang diajukan jangan terlalu
banyak dan terlalu sulit dipahami oleh Adiana & Ni Luh Karmini, (2012).
responden dan Penelitian selanjutnya Pengaruh Pendapatan, Jumlah
disarankan untuk menambahkan Anggota Keluarga, Dan
variabel lain, seperti pengalaman Pendidikan Terhadap Pola
keuangan dan Locus of Control Konsumsi Rumah Tangga Miskin
dikarenakan R-square masih masuk ke Di Kecamatan Gianyar. E-Jurnal
dalam kategori model lemah. (2) Bagi Ekonomi Pembangunan
Masyarakat Masyarakat perlu Universitas Udayana, 1(1), 39–
meningkatkan pengetahuan keuangan 48.
dan pengelolaan keuangan agar mampu Baron, R. M., & Kenny, D. A. (1986).
mencapai kesejahteraan keuangan, The Moderator-Mediator Variable

17
Distinction in Social saving motives and financial
Psychological Research. literacy. Asian Social Science,
Conceptual, Strategic, and 9(5), 274–284.
Statistical Considerations. Journal Mokhtar, N., and A. R. Husniyah. 2017.
of Personality and Social “Determinants of Financial Well-
Psychology, 51(6), 1173–1182. Being among Public Employees in
Being for young adults’, Journal of Putrajaya, Malaysia.” Pertanika
Applied Developmental Journal of Social Sciences and
Psychology, 30(6), pp. 708–723. Humanities 25(3):1241–60.
Ghozali, I. and Latan, H. (2014) Partial Nababan, S. S. M. (2013). Pendapatan
Least Squares Konsep, Metode dan jumlah tanggungan
dan Aplikasi Menggunakan pengaruhnya terhadap pola
Program WARP PLS 4.0. konsumsi PNS dosen dan tenaga
Semarang: Badan Penerbit kependididkan pada fakultas
Universitas Diponegoro. ekonomi dan bisnis Universitas
Hair, J. F., Hult, G. T. M., Ringle, C. Sam Ratulangi Manado. Jurnal
M., & Sarstedt, M. (2017). A EMBA, 1(4), 2130–2141.
Primer on Partial Least Squares OJK. (2017). Strategi Nasional Literasi
Structural Equation Modeling Keuangan Indonesia (Revisit
(PLS-SEM). In SAGE (2 ed.). 2017). Otoritas Jasa Keuangan,
Herdjiono, I., & Damanik, L. A. (2016). 1–99.
Pengaruh Financial Perry, V. G., & Morris, M. D. (2005).
Attitude,Financial Knowledge, Who is in control? the role of self-
Parental Income Terhadap perception, knowledge, and
Financial Management Behavior. income in explaining consumer
Jurnal Manajemen Teori dan financial behavior. Journal of
Terapan| Journal of Theory and Consumer Affairs, 39(2), 299–
Applied Management, 9(3), 226– 313.
241. Shim, S. et al. (2009) ‘Pathways to life
Iramani, R., & Lutfi, L. (2021). An success: A conceptual model of
integrated model of financial well- financial
being: The role of financial well-
behavior. Accounting, January, Sugiyono (2017) Metode Penelitian
691–700. Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Mahdzan, N. S., & Peter Victorian, S. Bandung: Alfabeta.
M. (2013). The determinants of
life insurance demand: A focus on

18

Anda mungkin juga menyukai