ROPOSAL THESIS
OLEH
NADIA PRIMA INDRATIRTA
NIM. 190421862404
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
MAGISTER AKUNTANSI
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pandemi Covid-19 telah mengguncang perekonomian dunia. Salah satu
dampak dari pandemic tersebut adalah meningkatnya pengangguran (Baker et al.,
2020) dan krisis substansial dimana tidak ada kepastian kapan pandemic ini akan
berakhir meskipun telah ditemukan vaksin (Jorda et al., 2020). Dengan adanya
penyebaran Covid-19 ditengah masyarakat turut memukul perekonomian negara
Indonesia. Hampir semua sektor perekonomian nasional mengalami perlambatan.
Bahkan ada kekhawatiran Covid-19 menyebabkan krisis ekonomi yang berujung
pada Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK), ditengah pandemi yang belum dapat
di prediksi kapan berakhir, work from home (WFH) menjadi satu-satunya opsi
untuk mencegah keadaan lebih buruk bagi karyawan maupun parusahaan
(Mustakim & Syafrida, 2020).
Biaya transportasi sedikit menurun karena aktivitas banyak dirumah,
konsumsi BBM berkurang dan secara nasional juga dapat berkurang, diasumsikan
mengurangi beban anggaran pemerintah disatu sisi, tapi disisi lain juga diiringi oleh
menurunnya pendapatan keluarga. Pelaku-pelaku ekonomi (terutama menengah dan
kecil UMKM) yang pendapatan mulai berkurang bahkan berhenti, imbasnya
pembayaran upah/gaji dapat berkurang, ditunda, tidak dibayar (Herispon, 2020).
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (2017), literasi keuangan masyarakat yang
baik dapat mendukung pembangunan ekonomi karena hal tersebut menandakan
sumber daya manusia dalam negeri berkualitas. Oleh sebab itu, membentuk
masyarakat yang well literate menjadi PR besar bagi pemerintah. Krisis keuangan
merupakan salah satu bentuk nyata dari akibat kurangnya literasi keuangan (Geradi
et al, 2010) dan memberikan pelajaran berharga bagi dunia. Masyarakat di Amerika
memperoleh pelajaran berharga melalui kejadian krisis keuangan, yaitu pentingnya
mengelola uang (Remund, 2010). Agar dapat tertanam pemikiran tersebut, literasi
keuangan harus dibangun dengan melalui pengedukasian keuangan. Jika
masyarakat memahami akan pentingnya literasi keuangan maka dengan adanya
virus corona ini maka tidak akan dapat mempengaruhi proyeksi pasar. Investor juga
bisa menunda investasi karena ketidakjelasan supply chain atau akibat asumsi
pasarnya berubah.
Di Indonesia banyak orang mengalami masalah keuangan yang ditandai
dengan beberapa fakta, antara lain pada hutang rumah tangga atau individu yang
semakin meningkat, semakin berkembangnya kegiatan menabung dan
penganggaran dana untuk masa depan, semakin berkembangnya bisnis konsultasi
kredit konsumen, dan ketergantungan akan kartu kredit meningkat. Selain itu, 46%
kenakalan remaja adalah tingkat pencurian dengan alasan faktor ekonomi dan
keadaan karena tidak bekerja akibat COVID atau di PHK.
(www.youthfinanceindonesia.org). Individu yang memiliki kemampuan untuk
membuat keputusan yang benar tentang keuangan tidak akan memiliki masalah
keuangan di masa depan dan dapat menujukkan perilaku keuangan yang sehat.
Perencanaan keuangan menjadi salah satu perilaku keuangan yang dapat
mengantisipasi menculnya masalah keuangan di masa yang akan datang. Literasi
keuangan di Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan Malaysia dan
Thailand pada tahun 2018 hanya 21,84% masyarakat Indonesia yang memiliki
pemahaman yang baik tentang finasial (Otoritas Jasa Keuangan, 2016).
Banyaknya masyarakat yang tidak mengerti tentang finansial menyebabkan
banyak masyarakat yang mengalami kerugian, baik akibat penurunan kondisi
ekonomi dan inflansi atau karena berkembangnya sistem ekonomi yang cenderung
boros karena masyarakat konsumtif dan juga dengan adanya pandemi COVID ini
dalam hal ini biasanya wanita cenderung mengalami optimis dalam kondisi
ekonomi dan keuangan pribadi (Jacobsen dkk, 2014).
C. Tujuan Penelitian
1. Mengobservasi, menyelidiki serta menginterpretasikan financial fragility
dalam menurunkan financial optimism dan financial literacy.
2. Mengobservasi, menyelidiki serta menginterpretasikan financial resilience
dalam meningkatkan financial optimism.
3. Mengobservasi, menyelidiki serta menginterpretasikan peran moderasi
financial literacy dan financial resilience terhadap financial optimism.
4. Memberikan informasi serta literature berupa financial fragility, financial
resilience, financial optimism dan financial literacy khususnya kepada
perusahaan agar dapat segera mendapatkan kepulihan finansial selama
pandemi.
5. Bagi masyarakat khususnya calon mahasiswa akuntansi dan lulusan prodi
akuntansi supaya lebih meningkatkan kesadaran isu financial optimism dan
financial fragility yang akan menjadi suatu motivasi bagi dirinya dalam
meningkatkan survive individu dalam menghadapi pandemi.
D. Metode penelitian
Rencana obyek penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang ada di karesidenan
Madiun, provinsi Jawa Timur. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan kuisioner pada
ibu rumah tangga yang ada di karesidenan Madiun, provinsi Jawa Timur. Hasil
rekapitulasi data tersebut kemudian akan di olah menggunakan metode Moderated
Regression Analysis (MRA).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Data Penelitian
Data penelitian dalam penelitian ini meliputi dan sumber data beserta metode
pengumpulan data yaitu sebagai berikut:
1. Jenis dan sumber data
Dalam sebuah penelitian, diperlukan jenis data dan sumber data yang
lengkap dan akurat jenis data dalam penelitian ini adalah Rencana obyek
penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang ada di karesidenan Madiun,
provinsi Jawa Timur. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan kuisioner
pada ibu rumah tangga yang ada di karesidenan Madiun, provinsi Jawa
Timur. Hasil rekapitulasi data tersebut kemudian akan di olah
menggunakan metode analisis regresi linear.
X1
X2
X3
Financial Literacy
X4
X5