1. Literasi Keuangan
Literasi keuangan sering disebut juga sebagai pendidikan keuangan individu
(personal financial education) merupakan kemampuan individu dalam mengelola
keuangan pribadi dan mencegah hutang pada tingkat dimana pribadi tidak mampu
untuk membayar (www.birmingham.ac.uk). Potrich, Vieira dan Kirch (2015)
memberikan kesimpulan dari beberapa penelitian terdahulu bahwa literasi
keuangan sinonim dengan pengetahuan keuangan atau pendidikan keuangan.
Literasi keuangan diartikan oleh Chen dan Volpe (1998) merupakan sebagai
pengetahuan untuk mengelola keuangan dalam pengambilan keputusan. Dalam
penelitian Chen dan Volpe menggunakan empat aspek pada keuangan individu
dengan uraian dari Rosaline (2014) yaitu :
1. pengetahuan umum (general knowledge); proses perencanan dan pengendalian
keuangan dari unit individu atau keluarga
2. menyimpan dan meminjam (saving and borrowing); bentuk simpanan di bank
yang dapat dilakukan dalam bentuk tabungan, deposito berjangka, sertifikat
deposito dan giro
3. asuransi (insurance); salah satu bentuk pengendalian resiko yang dilakukan
dengan cara mengendalikan/ transfer resiko dari satu pihak ke pihak lain
4. investasi (investment); suatu bentuk pengalokasian pendapatan yang dilakukan
saat ini untuk memperoleh keuntungan di kemudian hari yang bisa melebihi modal
investasi saat ini.
Berdasarkan uraian beberapa penelitian terdahulu di atas dapat disimpulkan
bahwa literasi keuangan merupakan pengetahuan dan kemampuan individu
membaca kondisi keuangan serta mengelola keuangan pribadi.
Literasi keuangan penting untuk ekonomi dan stabilitas keuangan. Manfaat
literasi keuangan dikutip dari laporan OECD (2013) adalah :
1. konsumen dapat memperoleh banyak informasi untuk membuat keputusan dan
permintaan jasa berkualitas dimana dapat mendorong persaingan dan inovasi di
pasar.
2. konsumen dapat memprediksi kondisi pasar, sedikit melakukan komplain dan
mendapat manfaat untuk mengelola resiko
3. membuat efisiensi dalam sektor jasa keuangan dan potensial mengurangi biaya
keuangan reguler dan supervisi
4. dapat mengurangi bantuan pemerintah dan pajak
2. Perilaku Keuangan
Perilaku keuangan yang sehat ditunjukkan oleh aktivitas perencanaan,
pengelolaan serta pengendalian keuangan yang baik. Indikator perilaku keuangan
yang baik dapat dilihat dari cara/sikap seseorang dalam mengelola keluar masuknya
uang, manajemen kredit, tabungan dan investasi. (Hilgert dan Hogart, 2003).
Berdasarkan definisi dari DIW Berlin (2015) perilaku keuangan sebagai
diversifikasi aset dari jenis investasi. Setiap jenis investasi mempunyai resiko,
sehingga bermanfaat dalam melakukan diversifikasi aset dari jenis investasi.
Indikator perilaku yaitu portofolio investor dan preferensi individu dalam memilih
jenis investasi.
Daftar Pustaka
Chen dan Volpe. 1998. An Analysis of Personal Financial Literacy Among College
Students. Financial Services Review, 7(2) : 107-128. ISSN : 1057-0810. JAI
Press Inc.
Grohmann dan Menkhoff. 2015. Financial Literacy and Financial Behaviour. DIW
Economic Bulletin Volume 5 July, 29 2015. ISSN 0012-1304
Rosaline. 2014. Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan (Studi empiris Pada
Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Panggung Lor, Kecamatan Semarang
Utara, Kota Semarang). Skripsi. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga