TINJAUAN PUSTAKA
peneliti dan sebagai perbandingan antara berbagai hasil penelitian yang disajikan
sebagai berikut :
kemampuan mengelola keuangan. Hal ini tercermin dari hasil sikap keuangan
orang agar terhindar dari masalah keuangan. Kesulitan keuangan bukan hanya
riset secara umum menunjukkan bahwa masih terjadi tingkat literasi keuangan
9
serius mengingat literasi keuangan berpengaruh positif terhadap inklusi dan
perilaku keuangan.
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Literasi keuangan pada UMKM
keuangan UMKM pada penelitian ini dipengaruhi oleh beberapa hal yakni
pelaku UMKM.
penelitian dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
signifikan terhadap kinerja UMKM. Hal ini menunjukan bahwa kinerja UMKM
signifikan terhadap kinerja UMKM. Hal ini menunjukan bahwa kinerja UMKM
literasi keuangan.
10
keuangan terhadap pengelolaan keuagan atau kinerja pada UMKM dan
B. Landasan Teori
11
b. Indikator Pengelolaan Keuangan
2005) :
1) Perencanaan
bentuk moneter.
2) Pencatatan
12
3) Pelaporan
dalam buku besar dan buku besar pembantu akan ditutup pada
4) Pengendalian
umpan balik.
2006):
13
2) Pengetahuan Keuangan/ Financial Knowledge
2. Literasi Keuangan
OJK no. 76 Tahun 2016 dan dalam Strategi Nasional Literasi Keuangan
14
kualitas pengambian keputusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka
2018)..
2) Investasi
15
dengan meletakkan uang ke dalam surat berharga termasuk saham,
4) Asuransi
16
c. Klasifikasi Literasi Keuangan
1) Well Literate
dan risiko, hak dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan,
keuangan.
2) Sulficient Literate
dan risiko, hak dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan.
3) Less Literate
4) Not Literate
17
3. Inklusi Keuangan / Keuangan Inklusi
mengurangi segala bentuk hambatan yang bersifat harga maupun non harga,
inklusif yaitu hak setiap orang untuk memiliki akses dan layanan penuh dari
18
SNKI tersebut kemudian direvisi pada tanggal 1 September 2016
secara tepat waktu, lancar dan aman dengan biaya terjangkau sesuai
kebutuhan masyarakat
19
(Soetiono & Setiawan, 2018). Data yang dapat diandalkan sangat
jasa keuangan.
4. UMKM
Mikro (UMi), Usaha Kecil (UK), Usaha Menengah (UM) dan Usaha Besar
(UB) umumnya didasarkan pada nilai asset awal (tidak termasuk tanah dan
20
definisi UMKM berdasarkan ketiga alat ukur ini berbeda disetiap Negara.
Berdasarkan Undang-Undang
Negara lainnya dan berbeda pula definisi yang dibuat oleh berbagai lembaga
jumlah tenaga kerja yang dipergunakan, jumlah capital dan omzet dari
Tahun 2008, terdapat berbagai rumusan definisi yang dibuat oleh berbagai
Bank Indonesia, biro Pusat Statistik, Kementrian Koperasi dan UMKM, dan
usaha perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hokum, atau badan
21
b) Anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau
c) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 juta, tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan paling
Biro Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil
usaha yang memiliki omzet kurang dari Rp. 1 miliar pertahun; usaha
menengah adalah usaha yang memiliki batas maksimal omzet antara Rp. 1-
50 miliar pertahun.
memiliki nilai asset tetap (di luar tanah dan bangunan) paling besar Rp. 200
memiliki kriteria asset tetap dengan besaran yang dibedakan antara industri
manufaktur (Rp. 200 juta sampai Rp. 5 miliar) dan non-manufaktur (Rp. 200
a. Kriteria UMKM
(Tanjung, 2017).
22
Tabel 2.1
Klasifikasi UMKM berdasarkan UU No. 20/2008
total nilai kekayaan usaha (asset) dengan total nilai kewajiban, tidak
puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
berikut:
ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
23
1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus
usaha.
(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
C. Kerangka Penelitian
Gambar 2.1
Kerangka Hubungan Literasi dan Inklusi Keuangan Terhadap Pengelolaan
Keuangan pada Pelaku UMKM
Literasi Keuangan
(X1)
H1
Pengelolaan Keuangan
Pada Pelaku UMKM
H2 (Y)
Inklusi Keuangan
(X2) H3
Keterangan :
Parsial :
Simultan :
24
Variabel independen pada penelitian ini terdiri dari faktor Literasi keuangan
(X1) dan Inklusi Keuangan (X2). Sedangkan variabel dependen atau variabel
D. Hipotesis
yang relevan, maka hipotesis yang akan diujikan kebenarannya secara empiris
adalah:
keuangan usaha dengan kemampuan yang hanya sebatas pada pencatat tetapi
25
usaha ataupun meningkatkan kapasitas usahanya”. Hal ini juga didukung dengan
hasil dari penelitian Yanti (2019) yaitu “Inklusi keuangan memberikan pengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM. Hal ini menunjukkan bahwa
kinerja UMKM akan meningkat secara signifikan apabila pelaku UMKM terus
Masalah yang sama juga akan mencegah individu memanfaatkan produk dan
yang telah dilakukan oleh Yanti (2019), maka dapat ditarik kesimpulan yakni
UMKM. Hal ini menunjukan bahwa kinerja UMKM akan meningkat secara
kinerja UMKM. Hal ini menunjukan bahwa kinerja UMKM akan meningkat
26
H3 : Literasi dan Inklusi keuangan berpengaruh terhadap pengelolaan
Malang.
memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM. Hal ini
UMKM Sentra Kerajinan Batik Kabupaten Bantul dan Terdapat pengaruh positif
27