Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PRINSIP DASAR MANAJEMEN

KEUANGAN DALAM ORGANISASI KESEHATAN

DISUSUN OLEH:
WEGGY KURNIA SEPTARI (2113201015)
SUCI TIARA NINGTIAS (2113201032)
FAHREZA KURNIA SARI (2113201020)

DOSEN PENGAMPUH:
WULAN ANGRAINI, S.KM., M.KM

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas segalah limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah tentang Prinsip Dasar Manajemen
Keuangan Dalam Organisasi ini tepat pada waktunya.
Penulis dapat menyelesaikan Makalah tentang Prinsip Dasar Manajemen Keuangan
Dalam Organisasi ini tidak terlepas dari doa dan dorongan semangat serta perhatian yang didapat
dari saudara-saudara, rekan-rekan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu Program
Studi ilmu kesehatan masyarakat dan dosen Organisasi Manajemen Keuangan yang telah
membimbing penulis serta telah banyak menyumbang hasil pemikiran serta memberi bantuan
moril maupun materil kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah
tentang Prinsip Dasar Manajemen Keuangan Dalam Organisasi dengan selesai.
Penulis menyadari bahwa Makalah tentang Prinsip Dasar Manajemen Keuangan Dalam
Organisasi ini jauh dari kesempurnaan, mempunyai kesalahan dan kekurangan, kritik dan saran
membangun dikemudian hari sangat menyenangkan hati dan nurani penulis.
Akhir kata penulis berharap semoga Makalah tentang Prinsip Dasar Manajemen
Keuangan Dalam Organisasi ini dapat memberikan sumber informasi dan pikiran yang dapat
membantu kita dalam menempuh program studi Kesehatan Masyarakat Universitas
Muhammadiyah Bengkulu.

Bengkulu, ……………..`2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap individu Pasti memiliki manajemen dalam menjalankan aktivitas hidupnya.
Dengan adanya manajemen, maka diharapkan semua aktivitas dapat dilakukan
dengan sistematis atau berurutan dan maksimal sehingga medapatkan hasil yang baik.
Apabila seorang individu saja membutuhkan adanya manajemen untuk mengatur
hidupnya pasti sebuah organisasi atau perusahaan akan lebih membutuhkan adanya
manajemen untuk mengatur kinerja dari anggota agar dapat mencapai tujuan yang
diinginkan dan mendapatkan hasil kerja yang baik. Salah satu jenis manajemen yang
penting ialah adanya manajemen keuangan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Pengertian Manajemen Keuangan mengalami perkembangan mulai dari
pengertian manajemen yang hanya mengutamakan aktivitas memperoleh dana saja
sampai yang mengutamakan aktivitas memperoleh dan menggunakan dana serta
pengelolaan terhadap aktiva. Khususnya penganalisisan sumber dana dan
penggunaannya untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan
tersebut. Seorang manajer keuangan harus memahami arus peredaran uang baik
eksternal maupun internal. Namun manajemen keuangan juga berkepentingan
dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan
pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Untuk
memperoleh dana, manajer keuangan dapat memperolehnya dari dalam maupun luar
perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, bisa berbentuk
hutang atau modal sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen keuangan?
2. Apakah tujuan dari adanya manajemen keuangan?
3. Bagaimanakah sumber dan jumlah dana serta belanja organisasi?
4. Bagaimanakah prinsip – prinsip pengelolahan keuangan (POAC Keuangan)?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu manajemen keuangan.
2. Untuk mengetahui apa itu tujuan dari adanya manajemen keuangan.
3. Untuk mengetahui sumber dan jumlah dana serta belanja organisasi.
4. Untuk mengetahui prinsip – prinsip pengelolahan keuangan (POAC keuangan).

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Keuangan


Pengelolaan manajemen keuangan sangat penting baik di dalam kehidupan sehari-
hari maupun di dalam sebuah perusahaan. Didalam perusahaan pengelolaan yang baik
mencerminkan keberhasilan perusahaan tersebut di dalam mengelola keuangannya.
Manajemen keuangan sederhananya merupakan upaya merencanakan, mengelola,
menyimpan dan mengendalikan aset atau dana perusahaan. Dalam pelakasanaannya
harus cermat dengan tujuan tidak mendatangkan permasalahan kedepannya. Dengan
alasan itulah perusahaan wajib mempunyai tenaga yang ahli di bidang keuangan.
Terdapat beberapa pengertian manajemen keuangan. menurut para ahli antara lain:

1. Menurut Kasmir (2010)


Manajemen keuangan adalah semua aktivitas yang berhubungan dengan
perolehan, pendanaan dan segala aktivitas dengan beberapa tujuan menyeluruh.
2. Menurut Bambang Riyanto (2013)
Manajemen keuangan adalah keseluruhan aktivitas yang bersangkutan dengan
usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan atau mengalokasikan dana
tersebut.
3. Harry G. Guthmann and Herbert E. Dougall
Dalam pandangan Guthmann dan Dougall melalui buku berjudul Corporate
Financial Policy, manajemen keuangan adalah aktivitas yang berkaitan erat
dengan perencanaan, pengembangan, pengontrolan, serta administrasi setiap dana
yang digunakan dalam bisnis.
4. Irham Fahmi (2011)
Manajemen keuangan merupakan penggabungan dari ilmu dan seni yang
membahas, mengkaji, dan menganalisis tentang bagaimana seorang manajer
keuangan dengan mempergunakan seluruh sumber daya perusahaan untuk
mencari dana dan membagi dana dengan tujuan mampu memberikan prodit bagi
para pemegang saham dan sustainbility (keberlangsungan) usaha bagi perusahaan.
5. Joseph L. Massie
Definisi yang berbeda dijelaskan oleh Joseph L. Massie, penulis buku The
Essentials of Management. Massie mengatakan kalau manajemen keuangan
adalah aktivitas bisnis yang bertanggung jawab untuk mendapatkan dan
menggunakan dana perusahaan untuk mencapai operasional yang efektif.
6. Menurut J.F. Bradley
Sementara itu, J.F. Bradley punya definisi yang berbeda terkait pengertian
pengelolaan keuangan. Dalam buku berjudul Administrative Financial
management, Bradley mengungkapkan kalau manajemen keuangan adalah aspek
pengelolaan bisnis untuk mengatur penggunaan modal perusahaan.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan


merupakan suatu kegiatan perencanaan, pengelolaan, penyimpanan, dan juga
pengendalian atas harta baik berupa uang ataupun aset yang dimiliki oleh organisasi
maupun perusahaan.

B. Tujuan Manjemen Keuangan


Berikut ini adalah tujuan manajemen keuangan:
1. Pendekatan Keuntungan dan Risiko
Manajer keuangan harus menciptakan keuntungan atau laba yang maksimal
dengan tingkat risiko yang minimal. Menciptakan laba di sini bertujuan agar
perusahaan memperoleh nilai yang tinggi, dan dapat memakmurkan pemilik
perusahaan atau pemegang saham. Sedangkan tingkat risiko yang minimal
diperlukan agar perusahaan tidak memperoleh kerugian atau kalau perusahaan
menetapkan target keuntungan dalam suatu tahun, diharapkan pencapaian target
bisa terpenuhi, tetapi andaikan lebih rendah dari target, tidak jauh berbeda dari
target tersebut.
a) Laba yang maksimal maksudnya adalah agar perusahaan memperoleh laba
yang besar, sesuai dengan tujuan setiap perusahaan yang didirikan.
b) Risiko yang minimal, maksudnya adalah agar biaya operasional perusahaan
diusahakan sekecil mungkin dengan jalan efisiensi
c) Untuk memperoleh laba yang maksimal dan risiko yang minimal adalah
dengan melakukan pengawasan aliran dana. Maksudnya adalah dengan
melakukan pengawasan terhadap dana yang masuk maupun dana yang keluar,
agar perusahaan dapat merencanakan kegiatan berikutnya, di samping tidak
terjadi penyimpangan dana.
d) Menjaga fleksibilitas usaha. Maksudnya adalah agar manajer Keuangan selalu
berusaha menjaga maju mundurnya perusahaan.

2. Pendekatan Likuiditas Profitabilitas


Tujuan manajemen keuangan berikutnya adalah pendekatan likuiditas dan
profitabilitas sebagai berikut:
a) Menjaga likuiditas dan profitabilitas.
b) Likuiditas berarti manajer keuangan menjaga agar selalu tersedia uang kas
untuk memenuhi kewajiban finansialnya dengan segera.
c) Profitabilitas berarti manajer keuangan berusaha agar memperoleh laba
perusahaan, terutama untuk jangka panjang.

C. Sumber dan Jumlah Dana Serta Belanja Organisasi


1. Pembiayaan Program Kesehatan.
Sumber utama pembiayaan kesehatan di Indonesia, adalah :
a. Pemerintah.
b. Swasta.
c. Masyarakat dalam bentuk pembiayaan langsung (fee for service) dan asuransi.
d. Sumber-sumber lain dalam bentuk hibah atau pinjaman dari luar negeri.

Pembiayaan kesehatan di masa depan akan semakin mahal karena :


a. Pertumbuhan ekonomi nasional yang juga mengakibatkan meningkatnya
tuntutan (demand) masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu.
b. Perkembangan teknologi kedokteran dan pertumbuhan industri kedokteran,
hampir semua teknologi kedokteran masih diimpor sehingga harganya relatif
mahal karena nilai rupiah kita dibawah dolar Amerika.
c. Subsidi Pemerintah semakin menurun akibat krisis ekonomi tahun 1998.
Seiring dengan turunnya kemampuan pemerintah, daya beli masyarakat juga
menurun untuk mengakses pelayanan kesehatan.

2. Sumber Dana Kegiatan Sektor Kesehatan.


a. Pemerintah, yaitu APBN yang disalurkan ke daerah dalam bentuk Dana
Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus. Dengan diberlakukannya otonomi
daerah, porsi dana sektor kesehatan yang bersumber dari APBN menurun.
Pemerintah pusat juga masih tetap membantu pelaksanaan program kesehatan
di daerah melalui bantuan dana dekonsentrasi khususnya untuk pemberantasan
penyakit menular.
b. APBD yang bersumber dari PAD (pendapatan asli daerah) baik yang
bersumber dari pajak, atau penghasilan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Mobilisasi dana kesehatan juga bisa bersumber dari masyarakat dalam bentuk
asuransi kesehatan, investasi pembangunan sarana pelayanan kesehatan oleh
pihak swasta dan biaya langsung yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk
perawatan kesehatan. Dana pembangunan kesehatan yang diserap oleh
berbagai sektor harus dibedakan dengan dana sektor kesehatan yang diserap
oleh Dinas kesehatan.
c. Bantuan luar negeri, dapat dalam bentuk hibah (grant) atau pinjaman (loan)
untuk investasi atau pengembangan pelayanan kesehatan.

D. Prinsip – prinsip Pengelolahan Keuangan (POAC Keuangan)


1. Prinsip Manajemen
Prinsip dapat didefinisikan sebagai sebuah pernyataan fundamental atau
kebenaran yang menjadi pedoman ke arah pemikiran atau tindakan. Prinsip-
prinsip muncul dari pengalaman dan hasil-hasil pelaksanaan pekerjaan.
Dalam manajemen, prinsip-prinsip ada sebagai penjaga dan rem pakem
dalam bertindak dan mengambil keputusan penting yang berdasarkan
pertimbangan untuk keberlangsungan hidup suatu perusahaan atau organisasi.
Melalui prinsip-prinsip manajemen, seorang manajer dapat menghindari
terjadinya kesalahan-kesalahan fundamental dalam tindakan-tindakannya. Apalagi
yang mengancam fondasi perusahaan.
Prinsip-prinsip memang bersifat dasar, tetapi sekalipun seperti itu adanya
bukan bersifat mutlak namun prinsip ada dan bertahan lama. Penggunaan prinsip-
prinsip manajemen ditujukan untuk menyederhanakan pekerjaan manajemen.
Dalam membangun, membentuk prinsip dalam sebuah manajemen untuk
organisasi George Terry dalam terjemahan Winardi (2012) mengungkapkan harus
memperhatikan sifat-sifat dari prinsip itu sendiri, di antaranya:
a. Praktis
Dalam arti harus selalu dapat digunakan terlepas daripada waktu atau saat
diterapkan.
b. Relevan
Harus selaras dengan ketentuan yang bersifat dasar dan luas dengan demikian
menciptakan perspektif yang mencakup banyak hal.
c. Konsisten
Dalam arti bahwa dalam situasi yang serupa akan timbul hasil – hasil yang
serupa pula.

Masih dari terjemahan Winardi (2012), George R. Terry, mengemukakan


tentang sifat-sifat yang akan membantu untuk mengerti ilmu manajemen, yang
nantinya bisa digunakan dalam menyusun dan membentuk prinsip-prinsip
manajemen yang tepat dan sesuai dengan sasaran.
a) Manajemen mempunyai tujuan.
b) Manajemen menyebabkan terjadinya hal-hal tertentu.
c) Manajemen merupakan sebuah aktivitas, jadi bukanlah berarti berupa orang
atau kelompok orang-orang.
d) Manajemen dilaksanakan melalui dan dengan usaha-usaha dari pihak lain.
e) Manajemen biasanya berkaitan dengan usaha-usaha suatu kelompok.
f) Manajemen bersifat abstrak.
g) Manajemen dibantu oleh teknologi, bukanlah diganti olehnya.
h) Manajemen merupakan alat yang luar biasa untuk memengaruhi kehidupan
manusia.

2. Fungsi Manajemen
Secara basisnya manajemen memiliki fungsi dalam menata setiap aktivitas
yang ada agar memiliki daya dan ketepatan yang dihasilkan tertuju pada sasaran-
sasaran yang telah ditargetkan. Tepat guna, tepat waktu, dan berujung pada tepat
sasaran. Dalam sebuah organisasi dan perusahaan, pakem sebuah fungsi ini akan
menjadi roda yang berputar konsisten pada porosnya jika dibarengi dengan
perawatan perawatan dan pemahaman-pemahaman dalam menanganinya. Karena
manajemen memang telah mempunyai fungsi dari awalnya dan akan langsung
memandu kita pada pemanfaatan fungsi tersebut. sisanya adalah terhadap orang-
orang di posisi manajerialnya, dalam hal ini adalah seorang manajer.
Ada empat fungsi manajemen yang akrab disapa dengan POAC
berdasarkan George R. Terry dalam terjemahan Winardi (2012), adalah sebagai
berikut:
a. Perencanaan (planning)
Mencakup proses perumusan sasaran, penetapan strategi untuk mencapai
sasaran, serta penyusunan rencana guna menyelaraskan dan mengoordinasi
kegiatan
b. Pengorganisasian (organization) Merancang pekerjaan guna mencapai sasaran
organisasi, melalui proses penciptaan struktur organisasi.
c. Pelaksanaan (actuating) Pengarahan dan memotivasi seluruh pihak yang
terlibat, sehingga mampu mengatasi atau menyelesaikan konflik.
d. Pengendalian (controlling)
Proses pemantauan, evaluasi, dan membuat perbaikan jika ada kegiatan dalam
proses mencapai tujuan ada hambatan atau mengalami kegagalan.
Seringkali orang tertukar antara proses manajemen dengan fungsi
manajemen (POAC) ini, bahkan ada yang menyamakan antara proses manajemen
adalah POAC itu sendiri. Secara teori, ada perbedaan antara proses manajemen
dan fungsi manajemen, dalam konteks ini yaitu POAC.
Proses manajemen sendiri adalah serangkaian keputusan dan kegiatan
kerja secara terus menerus yang dijalani oleh para manajer sewaktu mereka
merancang, mengorganisasi, melaksanakan, dan mengendalikan. POAC adalah
salah satu bentuk proses tersebut. POAC termasuk ke dalam proses manajemen
namun proses manajemen tidak hanya sebatas POAC saja, ada yang termasuk
pengelolaan, evaluasi, sampai pada pengambilan keputusan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen Keuangan mengalami perkembangan mulai dari pengertian manajemen
yang hanya mengutamakan aktivitas memperoleh dana saja sampai yang mengutamakan
aktivitas memperoleh dan menggunakan dana serta pengelolaan terhadap aktiva.
Khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaannya untuk merealisasikan
keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajer keuangan harus
memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal. Namun
manajemen keuangan juga berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang
layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk
membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan dapat
memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat menjadi acuan dalam mempelajari materi Prinsip Dasar m
Manajemen Keuangan Dalam Organisasi Kesehatan dan harapan kami makalah ini tidak
hanya berguna bagi semua pembaca sehingga menghasilkan informasi yang berkualitas
dan dibutuhkan oleh para penggunanya.
DAFTAR PUSTAKA

Irnawati Jeni, dkk. 2021. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan. CV Media Sains Indonesia :
Bandung
Herlambang, Susatyo. 2012. Manajemen Kesehatan Dan Rumah Sakit. Gosyen Publishing :
Yogyakarta
Nurdiansyah, Haris. 2019. Pengantar Manajemen. Diandra Kreatif : Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai