PLURALITAS BANGSA
Hal-hal yang perlu tentang koreksi maupun tambahan/perbaikan terhadap isi dari tema
di atas:
1. Terhadap ejaan Kontitutif yang benar Konstitutif yang artinya secara konstitusi.
Bukti sejarah mengungkapkan pada saat sidang Pleno BPUPKI tanggal 10 Juli
1945 Soekarno melaporkan bahwa panitia Sembilan telah bersidang dan
berhasil merumuskan bahwa modus/persetujuan pihak islam dan pihak
kebangsaan yang hasilnya dicantumkan dalam suatu pembukaan/preambule
hukum dasar persembahan dari panitia kecil siding Pleno BPUPKI bahwa terjadi
persebatan mengenai sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa
dengan menjalanka Syariat islam banyak diperdebatkan dan menjadi mentah
akhirnya keputusan mengambang sampai batas waktu tak terhingga dan
keputusan belum berakhir sampai pada tahap diplroklamirkan Kemerdekaan RI,
tidak selang lama Hatta mendapat laporan bahwa rakyat luar jawa tidak setuju
sebab mereka(pihak luar jawa) sebagai kaum minoritas juga ingin diperhatikan
dan mengingat perjalan kermerdekaan bangsa Indonesia baru berjalan untuk
mengatasai perpecahan mayarakat luar jawa menurut pikiran Hatta takut
disusupi oleh pemerintah belanda dengaan menlancarkan pengaruh De vide Et
empera maka kata dalam sila pertama dalam Pancasila menjadi Ketuhanan
Yang Maha Esa dampaknya pada UUD 45 yaitu pada pasal 6 ayat 1 Presiden
harus orang Indonesia asli dan pasal 29 ayat 1 Negara berdasar pada
Ketuhanan Yang Maha Esa saja.