BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................4
Pengertian Sistem........................................................................................................6
KESIMPULAN...............................................................................................................................16
SARAN...........................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................17
BAB II PEMBAHASAN
Filsafat secara umum dapat diberi pengertian sebagai ilmu pengetahuan yang
menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran hakiki, karena
filsafat telah mengalami perkembangan yang cukup lama tentu dipengaruhi oleh
berbagai faktor, misalnya ruang, waktu, keadaan dan orangnya. Itulah sebabnya maka
Sifat hirarkis dan bentuk piramidal itu nampak dalam susunan Pancasila,
dimana sila pertama Pancasila mendasari dan menjiwai keempat sila lainnya, sila
kedua didasari sila pertama dan mendasari serta menjiwai sila ketiga, keempat dan
kelima, sila ketiga didasari dan dijiwai sila pertama dan kedua, serta mendasari dan
menjiwai sila keempat dan kelima, sila keempat didasari dan dijiwai sila pertama,
kedua dan ketiga, serta mendasari dan menjiwai sila kelima, sila kelima didasari
dan dijiwai sila pertama, kedua, ketiga dan keempat. Dengan demikian susunan
Pancasila memiliki sistem logis baik yang menyangkut kualitas maupun
kuantitasnya.
Susunan isi arti Pancasila meliputi tiga hal, yaitu:
1. Isi arti Pancasila yang Umum Universal, yaitu hakikat sila-sila Pancasila yang
merupakan intisari Pancasila sehingga merupakan pangkal tolak dalam
pelaksanaan dalam bidang kenegaraan dan tertib hukum Indonesia serta dalam
realisasi praksis dalam berbagai bidang kehidupan yang konkrit.
2. Isi arti Pancasila yang Umum Kolektif, yaitu isi arti Pancasila sebagai pedoman
kolektif negara dan bangsa Indonesia terutama dalam tertib hukum Indonesia.
3. Isi arti Pancasila yang bersifat Khusus dan Konkrit, yaitu isi arti Pancasila dalam
realisasi praksis dalam berbagai bidang kehidupan sehingga memiliki sifat
khusus konkrit serta dinamis (Notonagoro, 1975: 36-40)
Pancasila adalah sebagai dasar negara Indonesia, memegang peranan penting dalam
setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Pancasila banyak memegang
peranan yang sangat penting bagi kehidupan bangsa Indonesia, salah satunya
adalah Pancasila sebagai suatu sistem etika.
Di dunia internasional bangsa Indonesia terkenal sebagai salah satu negara yang
memiliki etika yang baik, rakyatnya yang ramah tamah, sopan santun yang
dijunjung tinggi dan banyak lagi, dan pancasila memegang peranan besar dalam
membentuk pola pikir bangsa ini sehingga bangsa ini dapat dihargai sebagai salah
satu bangsa yang beradab didunia.Kecenderungan menganggap hal yang tak
penting akan kehadiran pancasila diharapkan dapat ditinggalkan. Karena bangsa
yang besar adalah bangsa yang beradab. Pembentukan etika bukanlah hal yang
mudah, karena berasal dari tingkah laku dan hati nurani.
Pancasila sebagai etika, dapat kita ketahui bahwa dalam pembahasan Bab 3 ini
tentang pancasila sebagai etika. Etika merupakan kelompok filsafat praktis (filsafat
yang membahas bagaimana manusia bersikap terhadap apa yang ada ) dan dibagi
mejadi kelompok. Etika merupakan pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-
ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika juga ilmu yang membahas tentang
bagaimana dan mengapa kita harus belajar tentang etika dan mengikuti ajaran
moral. Etika pun dibagi menjadi 2 kelompok etika umum dan khusus.
Etika khusus ini terbagi dua yaitu terdari etika individual dan etika social. Etika
politik adalah cabang bagian dari etika social dengan demikian membahas
kewajiban dan norma-norma dalam kehidupan politik, yaitu bagaimana seseorang
dalam suatu masyarakat kenegaraan ( yang menganut system politik tertentu)
berhubungan secara politik dengan orang atau kelompok masyarakat lain. Dalam
melaksanakan hubungan politik itu seseorang harus mengetahui dan memahami
norma-norma dan kewajiban-kewajiban yang harus dipatuhi.Dan pancasila
memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika yang baik di negara ini.
Maka bisa dikatakan bahwa fungsi pancasila sebagai etika itu sangatlah penting
agar masyarakat harus bisa memilih dan menentukan calon yang akan menjabat
dan menjadi pimpinan mayarakat dalam demokrasi liberal memberikan hak kepada
rakyat untuk secara langsung memilih pejabat dan pemimpin tinggi (nasional,
provinsi, kabupaten/kota) untuk mewujudkan harapan rakyat ! dengan biaya
tinggi serta adanya konflik horizontal. Sesungguhnya, dalam era reformasi yang
memuja kebebasan atas nama demokrasi dan HAM, ternyata ekonomi rakyat makin
terancam oleh kekuasaan neoimperialisme melalui ekonomi liberal. Analisis ini
dapat dihayati melalui bagaimana politik pendidikan nasional (konsep : RUU BHP
sebagai kelanjutan PP No. 61 / 1999) yang membuat rakyat miskin makin tidak
mampu menjangkau.Bidang sosial ekonomi, silahkan dicermati dan dihayati
Perpres No. 76 dan 77 tahun 2007 tentang PMDN dan PMA yang tertutup dan
terbuka, yang mengancam hak-hak sosial ekonomi bangsa !
Pasal 95 (1), (2), yang menetapkan : calon terpilih bila memperoleh suara lebih dari
25 % dari jumlah suara sah.
1) Peri Kebangsaan,
2) Peri Kemanusiaan,
3) Ke-Tuhanan,
Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 mengusulkan dasar negara dalam lima
prinsip dasar, yaitu:
BAGIAN III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Berfilsafat adalah
berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sedangkan Pancasila sebagai sistem
filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling
bekerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan
secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa
inti sila, nilai dan landasan yang mendasar.
Pancasila sebagai sistem etika adalah Pancasila memegang peranan dalam perwujudan
sebuah sistem etika yang baik di negara ini. Di setiap saat dan dimana saja kita berada
kita diwajibkan untuk beretika disetiap tingkah laku kita. Seperti tercantum di sila ke
dua pada Pancasila, yaitu Kemanusian yang adil dan beradab sehingga tidak dapat
dipungkiri bahwa kehadiran pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat
berandil besar. Dengan menjiwai butir-butir Pancasila masyarakat dapat bersikap
sesuai etika baik yang berlaku dalam masyarakat, bangsa dan negara.
3.2 SARAN
Dalam makalah ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada pembaca
agar ikut peduli dalam mengetahui sejauh mana kita mempelajari tentang filsafat,
filsafat pancasila, dan pancasila sebagai sistem filsafat. Semoga dengan makalah ini
para pembaca dapat menambah cakrawala ilmu pengetahuan.