Anda di halaman 1dari 17

MENJALANKAN BISNIS SECARA

ETIS DAN BERTANGGUNG


JAWAB

Anisa Hertiyana (F0317012)

Annisa Hayu S P (F0317013)

Fatma Diaclara (F0317047)

Muhammad Ridwan I (F0317071)

Pranindya Fatimah Zahra (F0317081)


ETIKA DALAM LINGKUNGAN KERJA

Sebenarnya apakah yang dimaksud perilaku etis itu? Etika merupakan keyakinan mengenai tindakan yang
benar dan yang salah atau tindakan baik dan yang buruk, yang mempengaruhi hal lainnya. Dengan kata
lain, perilaku etis merupakan perilaku yang mencerminkan keyakinan perseorangan dan norma-norma
sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yang benar dan baik. Sedangkan
perilaku tidak etis adalah perilaku yang menurut keyakinan perseorangan dan norma-norma sosial
dianggap salah atau buruk. Etika bisnis adalah istilah yang biasanya berkaitan dengan perilaku etis atau
tidak etis yang dilakukan oleh manajer atau pemilik suatu organisasi.

ETIKA INDIVIDUAL

Karena didasarkan pada konsep sosial dan keyakinan perorangan, etika dapat bervariasi dari satu orang ke
orang lainnya, dari satu situasi ke situasi lainnya, serta dari satu budaya ke budaya lainnya. Cakupan
standar sosial, misalnya, cenderung cukup mendukung beberapa perbedaan keyakinan. Tanpa melanggar
standar umum suatu budaya, individu dapat mengembangkan kode etik pribadi yang mencerminkan
beragam sikap dan keyakinan. Dengan demikian, perilaku etis dan tidak etis sebagian ditentukan oleh
budaya.

Ambiguitas, Hukum, dan Dunia Nyata

Masyarakat umumnya menerapkan undang-undang formal yang mencerminkan standar etis atau norma
sosial yang berlaku. Sebagai contoh, karena kebanyakan orang menganggap pencurian merupakan
perilaku tidak etis, kita mempunyai undang-undang melawan perilkau tersebut dan cara menghukum
orang yang mencuri. Pemerintah berupaya membuat undang-undang yang tidak bersifat ambigu. Situasi
dunia nyata sering dapat ditafsirkan berbeda, dan menerapkan aturan baku ke dunia nyata tidak selalu
mudah.

ETIKA BISNIS DAN ETIKA MANAJERIAL

ETIKA MANAJERIAL

Merupakan standar perilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka. Walaupun etika dapat
mempengaruhi kerja dalam sejumlah hal, tidak ada ruginya menggolongkan dalam tiga kategori yang
luas, yaitu:

a. Perilaku Terhadap Karyawan

Kategori ini meliputi materi seperti merekrut dan memecat, menentukan kondisi upah dan kerja, serta
memberikan privasi dan respek. Pedoman etis dan hukum mengemukakan bahwa keputusan perekrutan
dan pemecatan harus didasarkan hanya pada kemampuan karyawan melakukan perkerjaan. Upah dan
kondisi kerja,walaupun diatur oleh undang-undang, juga merupakan bidang yang kontroversial.

b. Perilaku Terhadap Organisasi

Isu etis juga muncul dari perilaku karyawan terhadap majikannya, khususnya dalam kasus seperti konflik
kepentingan, kerahasiaan, dan kejujuran. Konflik kepentingan terjadi ketika suatu aktivis bisa
menguntungkan individu dengan merugikan pihak majikannya. Sebagai contoh, kebanyakan perusahaan
memiliki kebijakan yang melarang bagian pembelian menerima hadiah-hadiah dari pemasok. Industri –
industri yang bersaing ketat- perangkat lunak dan pakaian mode, misalnya mempunyai penjaga keamanan
(safeguard) terhadap perancang yang menjual rahasia perusahaan ke pesaing. Masalah yang relatif umum
di bidang kejujuran umumnya mencakup perilaku seperti mencuri pasokan, menggelembungkan laporan
biaya, dan menggunakan telepon kantor untuk kepentingan pribadi. Kebanyakan karyawan sebetulnya
jujur, namun kebanyakan organisasi tak pernah waspada.

c. Perilaku Terhadap Agen Ekonomi Lainnya


Etika juga tampil dalam hubungan antara perusahaan dan karyawannya dengan apa yang disebut agen
kepentingan primer (primary agents of interest) terutama pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok
penyalur dan serikat buruh. Dalam menghadapi agen-agen tersebut, ada peluang terjadinya ambiguitas
etis dalam hampir setiap aktivitas periklanan, laporan keuangan, pemesanan dan pembelian tawar-
menawar dan perundingan dan hubungan bisnis lainnya. Sebagai contoh, bisnis dalam industri farmasi
mendapat kritik karena tingginya harga obat. Mereka berargumentasi bahwa harga obat tinggi karena
harga itu harus menutup biaya program riset dan pengembangan untuk mengembangkan obat-obat baru.
Jalan keluar masalah tersebut tampak jelas: menemukan keseimbangan yang tepat antara penetapan harga
yang wajar dan penipuan harga. Tetapi sperti halnya etika, banyak perbedaan pandangan tentang
bagaimana keseimbangan yang tepat itu. Masalah lainnya adalah variasi global dan praktek bisnis.

MENILAI PERILAKU ETIS

Apa yang membedakan perilaku etis dari perilaku tidak etis kadang kala bersifat subjektif dan
mengundang perbedaan pendapat. Jadi bagaimana seseorang dapat memutuskan apakah suatu tindakan
atau keputusan itu? Untuk menerapkan penilaian etis terhadap situasi yang dapat timbul selama kita
melakukan aktivitas bisnis:

1. Mengumpulkan informasi faktual dan relevan

2. Menganalisis fakta-fakta untuk menentukan nilai moral yang paling tepat

3. Melakukan penilaian etis berdasarkan kebenaran atau kesalahan terhadap aktivitas atau kebijakan yang
akan kita nilai tersebut.

Norma-norma etis juga muncul dalam kasus seperti ini.Perhatikanlah 4 norma dan persoalan yang
ditimbulkannya:

a.kegunaan(utility):apakah suatu tindakan mengoptimalkan keuntungan mereka yang dipengaruhi oleh


tindakan tersebut?

b.hak(rights):apakh tindakan itu mengharagai hak hak orang yang terlibat?

c.keadilan(justice):apakah tindakan itu konsisten dengan apa yangkita anggap adil?

d.kepedulian(caring):apakah tindakan itu konsisten dengan tanggung jawab masing masing pihak kepada
pihak lainnya?

Gambar 3.2 adalah versi pengembangan dari gambar 3.1 yang telah menyertakan pertimbangan norma
norma etis itu.

sekarang kembalilah ke kasus laporan biaya yang melambung .sementara norama


kegunaan(utility)mengetahui bahwa manajer mendapat manfaat dari penggelembungan laporan biaya
sedangkan pihak lainnya seperti teman sekerja dari pemilik perusahaan,tidak mendapatrkan manfaat apa
apa.Demikian pula,sebagian besar ahli nakan setuju bahwa tindakan trsebut tudak menghargai hak orang
lain.Selain itu ,hal itu jelas jelas tidak adil dan bertentangan dengan tanggung jawab manajer tersebut
kepada pihak lain. jadi,tindakan itu jelas jelas tidak etis.

Akan tetapi,gambar 3.2 juga memberikan mekanisme untuk mempertimbangkan kondisi unik kondisi
yang diterapkan hanya pada situasi tertentu saja. Sebagai contoh,andaikan seorang manajer kehilangan
bon makan malam bisnis tetapi menyimpan bon lain dari makan malam dengan temannya.beberapa orang
akan berpendapat bahwa boleh boleh saja menyerahkan bon yang tidak sah itu karena manajer kita hanya
melakukannya untuk mendapatkan penggantian [defensif].akan tetapi,ada orang yang berpendapat bahwa
menyerahkan bon yang salah tetap termasuk tindakan yang salah dalam situasi apapunjuga.Kita tidak
akan membuat keputusan untuk kasus itu.Untuk tujuan kita,kita hanya akan membuat point
berikut:perubahan situasi dapat membuat persoalan menjadi lebih atau kurang jelas.

Praktek praktek Perusahaan dan Buku Bisnis


Organisasi berusaha mendorong perilaku etis dan melarang perilaku tidak etis dengan berbagai
cara,Karena manajer dan karyawannya semakin sering melakukan aktivitas yang tidak etis dan bahkan
ilegal di berbagai perusahaan,maka banyak perusahaan yang mengambil langkah tambahan untuk
mendorong perilaku etis di lingkungan kerja.Banyak di antaranya,

Gambar 3.2 perluasan model pembuatan keputusan etis


Mengumpulkan fakta yang berkaitan
Pengumpulan data dengan suatu tindakan atau kebijakan

Apakah tindakan atau kebijakan dapat diterima berdasarkan


empat nama

 Kegunaan(utility):Apakah hal itu mengoptimalakan


keputusan seluruh pihak
 Hak(right):apakah hal itu menghargai hak dan
kewajiban orang yang terlibat
 Keadilan(justice):apakah konsisten dengan keadilan?
 Kepedulian(caring):apakah konsisten dengan
tanggung jawab untuk memperhatikan

Analisis
Tidak pada Tidak pada ya pada
Seluruh satu atau seluruh
Kriteria dua kriteria kriteria

 Apakah ada alasan


untuk menolak satu
atau dua norma etika?
 Apakah satu norma
etika lebih penting
daripada lainnya?
 Apakah ada alasan
mengapa seseorang
terpaksa melakukan
tindakan atau
mengikuti kebijakan

Tidak ya
Penilaian Tindakan atau Tindakan atau kebijakan
kebijakan tersebut tersebut etis
tidak etis

Misalnya,menetapkan aturan main dalam menjalankan dan mengembangkan posisi etis yang jelas
mengenai cara perusahaan dan karyawan menjalankan bisnisnya.bidang yang semakin menjadi
kontroversi yang berkaitan dengan etika bisnis dan praktek praktek perusahaan yang mencakup privasi
email dan komunikasi lain yang terjadi di dalam suatu organisasi.

Barangkali langkah tunggal yang paling efektif yang dapat diambil perusahaan adalah memperlihatkan
dukungan manajemen puncak terhadap tindakan yang etis.sebagai contoh,pada waktu united tehnologies
[UT],konglomerat industri yang berpusat Connecticur,menerbitkan kode etik sebanyak 21 halaman,UT
juga mengangkat seorang wakil presiden untuk praktek bisnis,untuk memastikan UT melakukan bisnis
secara etis dan bertanggungjawab.dengan adanya kode etik yang terinci dan seorang pejabat senior yang
memberdayakannya,perusahaan tersebut mengirimkan harapannya akan tindakan

Gambar 3.3 prisip prinsip inti dan nilai nilai organisasi

Strategi praktek

Tujuan organisasi

Prinsip prinsip
Nilai nilai organisasi
Tidak berubah

Berubah sekali kali

Sering direvisi

etis dari para karyawannya.Dua pendekatan paling umum untuk membentuk komitmen manajemen
puncak terhadap praktek bisnis yang etis adalah membuat peraturan tertulis dan memberlakukan program
etika.

Menerapkan Kode Etik Tertulis

Banyak perusahaan menuliskan kode etik tertulis yang secara formal menyatakan keingainan mereka
melakukan bisnis dengan perilaku yang etis.Jumlah perusahaan seperti itu meningkat secara pesat dalam
kurun waktu tiga dasawarsa terakhir ini,dan kini hampir semua korporasi besar telah memiliki kode etik
tertulis.Bahkan Enron memiliki kode etik,tetapi para manajer tentu harus menjalankan kode etik itu jika
penerapan kode etik berhasil.Pernah terjadi, dewan direktur Enron melakukan pengambilan suara untuk
mengesampingkan suatu kode etik supaya bisa menyelesaikan satu transaksi yang akan melanggar kode
itu;setelah transaksi selesai,mereka melakukan pengambilan suara untuk kembali memberlakukan kode
etik tersebut!
Gambar 3.3 mengilustrasikan peranan penting etika dan nilai [values]yang harus digunakan dalam
kebijakan korporasi.Anda dapat menggunakan untuk mengetahui cara menyusun pernyataan etika yang
bagus.Pada dasarnya,gambar itu menyarankan bahwa walaupun strategi dan praktek bisnis bisa sering
berubah,bahkan tujuan bisnis pun kadang kadang berubah,prinsip inti dan nilai organisasi harus tetap
bertahan.Hewlett Packard,misalnya,memiliki kode etik tertulis,yang mereka sebut The HP Way,sejak
1957.Unsur unsur pentingnya adalah sebagai berikut:

 Kami mempunyai dan menghargai individu


 Kami fokus pada tingkat pencapaian prestasi dan kontribusi yang tinggi.
 Kami menjalankan bisnis dengan integritas tanpa kompromi.
 Kami meraih tujuan umum kami melalui kerja kelompok.
 Kami mendorong fleksibilitas dan inovasi .
Memberlakukan Program Etika

Banyak contoh mengemukakan bahwa tanggapan etis dapat dipelajari berdasarkan


pengalaman.Misalnya,dalam satu contoh klasik beberapa tahun lalu,penyabot perusahaan meracuni kapsul
Tylenol,yang mengakibatkan kematian konsumen.karyawan pada johnson& johnson,pembuat
Tylenol,mengetahui bahwa tanpa melakukan intruksi atau pengarahan dari perusahaan,mereka harus
pergi ke rak rak pengecer dan menarik produk itu secepat mungkin.Dalam retrospeksi,ternyata karyawan
tahu bahwa inilah yang ingin dilakukan perusahaan.Akan tetapi,dapatkan etika bisnis diajarkan,baik
dalam lingkungan kerja maupun dibangku sekolah?Tidak mengherankan,sekolah sekolah bisnis telah
memegang peranan penting dalam perdebatan mengenai pendidikan etika.Sebagian besar analis setuju
bahwa walaupun sekolah sekolah bisnis harus tetap mengajarkan masalah masalah etika dilingkungan
kerja,perusahaan lah yang harus bertanggungjawab penuh dalam mendidik karyawannya.Kabar
baiknya,kini semakin banyak perusahaan yang melakukan hal tersebut.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL


Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah
suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki
suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan
lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.

CSR berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan“, di mana ada argumentasi bahwa
suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak
semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus
berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.

MODEL TANGGUN JAWAB TERHADAP PIHAK YANG


BERKEPENTINGAN
1. Tanggung jawab terhadap Pelanggan

Tanggung jawab perusahaan kepada pelanggan jauh lebih luas daripada hanya
menyediakan barang atau jasa. Perusahaan mempunyai tanggung jawab ketika memproduksi dan
menjual produknya, yang akan didiskusikan kemudian.

– Praktik tanggung jawab produksi

Produk sebaiknya dihasilkan dengan cara yang menjamin keselamatan pelanggan. Produk
sebaiknya memiliki label peringatan yang semestinya guna mencegah kecelakaan yag dapat
ditimbulkan dari penggunaan yang salah. Untuk beberapa produk, informasi mengenai efek
samping yang mungkin terjadi perlu disediakan.

– Praktik Tanggung Jawab Penjualan


Perusahaan perlu petunjuk yang membuat karyawan tidak berani menggunakan strategi
penjualan yang terlalu agresif atau advertensi yamg menyesatkan dan juga memakai survei
kepuasan pelanggan untuk meyakinkan bahwa pelanggan diperlakukan dengan semestinya oleh
karyawan bagian penjualan.

– Cara Perusahaan Menjamin Tanggung Jawab Sosial kepada Pelanggan

Perusahaan dapat menjamin tanggung jawab social kepada pelanggannya dengan beberapa tahap
yaitu:

1. Ciptakan kode etik. Perusahaan dapat menciptakan kode etik bisnis yang memberikan
serangkaian petunjuk untuk kualitas produk, sekaligus sebagai petujuk bagaimana karyawan,
pelanggan, dan pemilik seharusnya dipelihara.

2. Pantaulah semua keluhan. Perusahaan harus yakin bahwa pelanggan mempunyai telephone
yang dapat mereka hubungi apabila mereka mempunyai keluhan mengenai kualitas produk atau
bagaimana mereka diperlakukan oleh para karyawan. Perusahaan dapat berusaha mencari
sumber keluhan dan harus dapat menyakinkan bahwa problem tersebut tidak timbul lagi.

3. Umpan balik pelanggan. Perusahaan dapat meminta pelanggan untuk memberikan umpan
balik atas barang atau jasa yang mereka beli akhir-akhir ini, walaupun pelanggan tidak
menghubungi untuk memberikan keluhan. Proses ini dapat mendeteksi beberapa masalah lain
dengan kualitas produk atau cara perlakuan terhadap pelanggan.

– Cara Konsumerisme Menjamin Tanggung Jawab terhadap Pelanggan.

Tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan didorong tidak hanya oleh perusahaan, tetapi
juga oleh sekelompok konsumen tertentu. Konsumerisme mewakili permintaan kolektif
pelanggan dimana bisnis memenuhi kebutuhan mereka.

– Cara Pemerintah Menjamin Tanggung Jawab terhadap Pelanggan

Sebagai tambahan dari kode tanggung jawab perusahaan dan gelombang konsumerisme,
pemerintah cenderung menjamin tanggung jawab kepada pelanggan dengan berbagai hukum atas
keamanan produk, iklan,dan kompetisi industry.

2. Tanggung Jawab terhadap Karyawan

Bisnis mempunyai sejumlah tanggung jawab terhadap karyawan. Pertama, mereka


mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan lapangan pekerjaan jika mereka ingin tumbuh.
Perusahaan juga memiliki tanggung jawab terhadap karyawannya guna memastikan keselamatan
mereka, perlakuan yang semestinya oleh karyawan lain, dan peluang yang setara.

– Keselamatan Karyawan

Perusahaan memastikan bahwa tempat kerja aman bagi karyawan dengan memantau
secara ketat proses produksi. Beberapa tindakan pencegahan adalah memeriksa mesin dan
peralatan guna memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik, mengharuskan
digunakannya kacamata keselamatan atau peralatan lainnya yang dapat mencegah terjadinya
cedera, dan menekankan tindakan pencegahan khusus dalam seminar-seminar pelatihan.

Perusahaan yang menciptakan lingkungan kerja yang aman mencegah terjadinya cedera
dan meningkatkan moral karyawan. Banyak perusahaan saat ini mengidentifikasikan
keselamatan tu di tempat kerja sebagai salah satu tujuan utamanya. Pemilik perusahaan
mengakui bahwa perusahaan akan mengeluarkan biaya guna memenuhi tanggung jawab seperti
keselamatan karyawan. Usaha perusahaan untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman
mencerminkan biaya penting dalam menjalankan usaha.

– Perlakuan yang semestinya oleh karyawan lain

Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa karyawan diperlakukan dengan


semetinya oleh karyawan lain. Dua masalah utama berkaitan dengan perlakuan karyawan adalah
keragaman dan pencegahan terjadinya pelecehan seksual.

Keregaman, tidak hanya terbatas pada jender dan suku. Karyawan dapat berasal dari latar
belakang yang sepenuhnya berbeda dan memiliki keyakinan yang berbeda, sehingga dapat
menimbulkan konflik ditempat kerja. Banyak perusahaan memcoba untuk mengintegrasikan
karyawan dengan latar belakang yang berbeda agar mereka belajar bekerja sama guna mencapai
tujuan bersama perusahaan sekalipun merka memiliki pandangan yang berbeda mengenai
masalah-masalah di luar kerja. Banyak perusahaan merespons terhadap meningkatnya
keregaman antar karyawan dengan menawarkan seminar mengenai keregaman, yang
menginformasikan kepada karyawan mengenai keregaman budaya.

Pencegahan terjadinya pelecehan seksual. Masalah lain di tempat kerja adalah seksual(sexual
harassment), yang melibatkan komentar atau tindakan yang bersifat seksual tidak di terima.
Perusahaan cenderung mencegah pelecehan seksual dengan memberikan seminar mengenai hal
tersebut. Misalnya, seorang karyawan mungkin akan membuat suatu paksaan seksual terhadap
karyawan lain dan menggunakan kepuasaan pribadi dalam perusahaan untuk menakuti status
pekerjaan lain. Seperti, seminar deversitas. Seminar ini dapat menolong karyawan menyadari
bagaimana suatu pernyataan atau perilaku mungkin dapat menyinggung perasaan karyawan lain.
Seminar ini tidak hanya suatu tindakan tanggung jawab terhadap karyawan tetapi juga dapat
memperbaiki produktivitas perusahaan dengan menolong karyawan merasa kerasan dan nyaman.

3. Tanggung Jawab kepada Pemagang Saham (Investor)

Perusahaan bertanggung jawab untuk memuaskan pemiliknya(para pemegang saham).


Karyawan dapat tergoda untuk membuat keputusan yang memuaskan kepentingan mereka
sendiri dan bukannay kepentingan pemilik saham. Misalnya saja, bebrapa karyawan megambil
uang perusahaan untuk kepentingan pribadinya dan bukan kepentingan perusahaan. investor
yang dikenal sebagai pedagang dalam telah memilihcara-cara tidak etis untuk meningkatkan
kesehatan financial mereka sendiri. Perdangan dalam (insider trading) melibatkan orang dalam
yang menggunakan informasi rahasia perusahaan untuk memperkaya diri sendiri atau keluarga
dan teman-teman mereka. Sebuah kasus yang terjadi pada Martha Steward, meskipun Steward
tidak pernah dituntut dengan perdagangan dalam, ia diputuskan bersalah karena otoritas yang
menyelediki kemungkinan adanya perdagangan sejenis.

Konflik dalm usaha untuk memastikan Tanggung jawab. Mengaitkan kompemsasi karyawan
dengan kinerja perusahaan dapat menyelesaikan sebagian dari konflik kepentingan tetapi
menciptakan masalah lainnya. Terdapat banyak kasus perusahaan yang menyesatkan investor
potensial maupun investor yang ada saat ini dengan sengaja tidak menyebutkan informasi
relevan yang dapat membuat saham mereka menjadi jatuh. Selain itu, terdapat banyak kasus
perusahaan yang menerbitkan estimasi pendapatan dan laba yang terlau dibesar-besarkan. Ketika
perusahaan menyesatkan investor dengan menciptakan pandangan yang terlalu optimistis
terhadap kinerja potensialnya, perusahaan dapat menyebabkan investor membayar terlau banyak
untuk saham perusahaan. Harga saham tersebut kemungkinan besar akan turun ketika kondisi
kuangan perusahaan yang sebenarnya terlihat.
Investor menjadi lebih curiga terhadap laporan keuangan perusahaan sekarang ketika
mereka menyadari bahwa beberapa perusahaan mungkin terlibat dalam pelaporan yangtidak etis.
Beberapa perusahaan telah mengambi inisiatif untuk mengurangi kecurigaan dengan
menyediakan laporan keuangan yang lebih lengkap yang juga lebih dapat dipahami dan dapat
diinterprestasikan dengan lebih mudah.

Bagaimana Pemegang Saham Memastikan Tanggung Jawab. Pemegang saham untuk


mempengaruhi kebijakan manejemen perusahaan. Pemegang saham telah sangat aktif khususnya
ketika mereka tidak puas dengan gaji ekskutif perusahaan atau kebijakan lainnya.

Pemegang saham yang paling aktif adalah investor institusional (institusional investors),
atau lembaga keuangan yang membeli sejumlah besar saham. Jika satu investor institusional
yakin bahwa perusahaan dikelola dengan buruk, maka investor tersebut dapat mencoba untuk
eksekutif perusahaan dan menyatakan ketidakpuasannya. Investor tersebut juga dapat mencoba
berkolaburasi dengan investor institusional lain yang juga memiliki sejumlah besar saham
perusahaan. Hal ini memberikan kekuasaan yang lebih besar untuk melakukan negosiasi karena
eksekutif perusahaan kemungkinan besar akan mendengarkan investor institusional yang secara
kolektif memiliki sejumlah besar saham perusahaan. Investor institusional tidak mencoba
mendikte bagaimana perusahaan seharusnya dikelola. Melainkan, mereka mencoba untuk
memastikan bahwa menejer perusahaan mengambil keputusan kepentingan seluruh pemegang
saham.

4. Tanggung Jawab terhadap Kreditor

Perusahaan bertanggung jawab untuk memenuhi kewajiban keuangannya kepada kreditor.


Jika suatu perusahaan mengalami masalah keuangan dan tidak mampu memenuhi kewajibannya,
maka perusahaan tersebut harus menginformasikan hal ini kepada kreditornya. Suatu perusahaan
memiliki insentif yang kuat untuk memenuhi tanggung jawabnya terhadap kreditor. Jika
perusahaan tidak membayar utangnya kepada kreditor, perusahaan tesebut dapat dipaksa pailit.

5. Tanggung Jawab terhadap Komunitas

Suatu perusahaan ketika mendirikan basisnya di suatu komunitas, maka perusahaan


tersebut menjadi bagian dari komunitas itu dan mengandalkan komunitas tersebut sebagai
pelanggan dan karyawannya. Perusahaan mendemonstrasikan acara-acara local atau memberikan
sumbangan ke yayasan local, misalkan perusahaaan yang telah mendonasikan dana ke
unversitas-universitas.

Untuk perusahaan multinasional, komunitas perusahaan adalah lingkungan


internasionalnya. Ada banyak perusahaan yang terlibat dengan bisnis internasionalnya misalnya
sumbangan-sumbangan untuk bencana alam, seperti tsunami, gempa.

Konflik dengan memaksimalkan tanggung jawab sosial, keputusan para manajer perusahaan
yang memaksimalkan tanggung jawab sosial dapat konflik dengan memaksimalkan nilai
perusahaan. Biaya yang melibatkan dalam mencapai tujuan akan harus dibebankan kepada
pelanggan. Jadi, kecerendungan memaksimalkan tanggung jawab sosial terhadap komunitas akan
mengurangi kemampuan perusahaan menyediakan produk dengan harga wajar kepada
konsumen. Sebagai konsekuensi, masyarakat dan pemegang saham biasa mendapat keuntungan
dari mendukung sosial tersebut. Apabila suatu perusahaan dapat mengidentifikasikan secara
tepat suatu gerakan sosial yang ada hubungannya dengan bisnisnya, maka dapat secara
bersamaan memberikan konstribusi kepada masyarakat dan memaksimalkan ni lai perusahaan.
Misalnya, suatu manufaktur sepatu dapat mensponsori lomba lari.
BIDANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL
1. Tanggung Jawab terhadap lingkungan
Kualitas lingkungan adalah kebaikan public, dimana setiap orang menikmatinya tanpa peduli
siapa yng membayar untuknya. Jika suatu produk yang dihasilkan suatu perusahaan tentunya
membawa dampak negative tehadap lingkungan (pencemaran lingkunga) seperti, polusi udara,
tanah dan air. Dapat dijelaskan sebagai berikut:

– Polusi udara

beberapa proses produksi menimbulkan polusi udara yang sangat berbahaya


bagi lingkungan masyarakat karena bias menimbulkan penyakit dan saluran pernapasan.
Contonya seperti, polusinya kendaraan, produksi bahan bakar dan baja.

Suatu perusahaan tentunya mempunyai tujuan untuk menghasilkan suatu


produknya yang baik dengan begitu mereka berusaha agar yang dihasilkan tidak membahayakan
lingkungan, contoh pada perusahaan otomotif dan baaja telah mengurangi polusi udara dengan
mengubah proses produksinya sehingga lebih sedikit karbon dioksida yang dilepaskan ke udara.

Peranan pemerintah dalam mencegah polusi udara. Pemerintah juga terlibat


dalam memberlakukan pedoman tertentu yang mengharuskan perusahaan untuk membatasi
jumlah karbon dioksida yang ditimbulkan olehproses produksi. Pada tahun 1970, Environmental
Protection Agency(EPA), diciptakan untuk mengembangkan dan memberlakukan standar polusi.

– Polusi Tanah

Tanah telah terpolusi oleh limbah yang beracun yangn tida dihasilkan dari beberapa
proses produksi. Akibatnya tanah akan rusak tidak subur dan akan berdampak buruk bagi
pertanian.

Dengan begitu perusahaan harus mempunyai suatu strategi yang mengarah pada
pencegahan terhadap polusi tanah. Misalkan, perusahaan merevisi produksi dan pengemasan
guna mengurangi jumlah limbah. Perusahaan juga harus menyimpan limbah beracunnya
ditempat yang khusus untuk limbah beracun dan perusahaan juga bias mendaur ulang membatasi
penggunaan bahan baku yang pada akhirnya akan menjadi limbah padat. Ada banyak perusahaan
yang memiliki program lingkungan yang didesain untuk mengurangi kerusakan lingkuperngan.
Contoh, perusahaan Homestake Mining Company mengakui bahwa operasi penambangannnya
merusak tanah, sehingga perusahaan tersebut mengelurkan uang untuk meminimalkan dampak
terhadap lingkungan.

– Polusi Air / Pencemaran Air

Pencemaran air mengacu pada perubahan fisik, biologi, kimia dan kondisi badan air yang
akan mengganggu keseimbangan ekosistem.Seperti jenis polusi, hasil polusi air bila jumlah besar
limbah yang berasal dari berbagai sumber polutan tidak dapat lagi ditampung oleh ekosistem
alam.

Sebenarnya ada alasan tertentu yang berada di belakang apa yang menyebabkan
pencemaran air. Namun, penting untuk membiasakan diri dengan dua kategori utama
pencemaran air, polusi beberapa datang langsung dari lokasi tertentu seseorang. Jenis polusi
disebut pencemaran sumber titik seperti pipa air tercemar limbah yang mengalir ke sungai dan
lahan pertanian. Sementara itu, polusi sumber non-titik adalah polusi yang berasal dari daerah-
daerah besar seperti bensin dan kotoran lain dari jalan raya yang masuk ke danau dan sungai.
Salah satu penyebab utama pencemaran air yang telah menyebabkan masalah kesehatan
lingkungan yang serius dan merupakan polutan yang berasal dari bahan kimia dan proses
industri. Ketika pabrik-pabrik dan produsen menuangkan bahan kimia dan limbah ternak
langsung ke sungai dan sungai, air menjadi beracun dan tingkat oksigen yang habis
menyebabkan banyak organisme air mati. Limbah ini termasuk pelarut dan zat-zat beracun.
Sebagian besar limbah tidak biodegradable. tanaman Power, pabrik kertas, kilang, pabrik-pabrik
mobil membuang sampah ke sungai. Jadi suatu perusahaan sangat berperan penting dalam
menengani masalah tersebut dengan melakukan penilitian dan strategi untuk mencegah
terjadinya polusi air. Jadi pad prinsipnya perusahaan harus melakukan ada dua cara untuk
menanggulangi pencemaran, yaitu penanggulangan non-teknis dan secara teknis.
Penanggulangan secara non-teknis yaitu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan
dengan cara menciptakan peraturan perundang-undangan yang dapat merencanakan,mengatur
dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan teknologi sehingga tidak terjadi
pencemaran. Peraturan perundangan ini hendaknya dapat smemberikan gambaran secara jelas
tentang kegiatan industri yang akan dilaksanakan, misalnya AMDAL, pengaturan dan
pengawasan kegiatan, serta menanamkan perilaku disiplin. Sedangkan penanggulangan secara
teknis bersumber kepada industri terhadap perlakuan buangannya, misalnya dengan mengubah
proses, mengelola limbah atau menambah alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran.

DEFINISI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN


Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu
konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu
tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang
saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.

1. Tanggung Jawab terhadap lingkungan

Kualitas lingkungan adalah kebaikan public, dimana setiap orang menikmatinya tanpa peduli
siapa yng membayar untuknya. Jika suatu produk yang dihasilkan suatu perusahaan tentunya
membawa dampak negative tehadap lingkungan (pencemaran lingkunga) seperti, polusi udara,
tanah dan air. Dapat dijelaskan sebagai berikut:

- Polusi udara

Beberapa proses produksi menimbulkan polusi udara yang sangat berbahaya bagi lingkungan
masyarakat karena bias menimbulkan penyakit dan saluran pernapasan. Contonya seperti,
polusinya kendaraan, produksi bahan bakar dan baja.

Suatu perusahaan tentunya mempunyai tujuan untuk menghasilkan suatu produknya yang baik
dengan begitu mereka berusaha agar yang dihasilkan tidak membahayakan lingkungan, contoh
pada perusahaan otomotif dan baaja telah mengurangi polusi udara dengan mengubah proses
produksinya sehingga lebih sedikit karbon dioksida yang dilepaskan ke udara.

Peranan pemerintah dalam mencegah polusi udara. Pemerintah juga terlibat dalam
memberlakukan pedoman tertentu yang mengharuskan perusahaan untuk membatasi jumlah
karbon dioksida yang ditimbulkan olehproses produksi. Pada tahun 1970, Environmental
Protection Agency(EPA), diciptakan untuk mengembangkan dan memberlakukan standar polusi.

- Polusi Tanah
Tanah telah terpolusi oleh limbah yang beracun yangn tida dihasilkan dari beberapa proses
produksi. Akibatnya tanah akan rusak tidak subur dan akan berdampak buruk bagi pertanian.
Dengan begitu perusahaan harus mempunyai suatu strategi yang mengarah pada pencegahan
terhadap polusi tanah. Misalkan, perusahaan merevisi produksi dan pengemasan guna
mengurangi jumlah limbah. Perusahaan juga harus menyimpan limbah beracunnya ditempat
yang khusus untuk limbah beracun dan perusahaan juga bias mendaur ulang membatasi
penggunaan bahan baku yang pada akhirnya akan menjadi limbah padat. Ada banyak
perusahaan yang memiliki program lingkungan yang didesain untuk mengurangi kerusakan
lingkuperngan. Contoh, perusahaan Homestake Mining Company mengakui bahwa operasi
penambangannnya merusak tanah, sehingga perusahaan tersebut mengelurkan uang untuk
meminimalkan dampak terhadap lingkungan.

- Polusi Air / Pencemaran Air

Pencemaran air mengacu pada perubahan fisik, biologi, kimia dan kondisi badan air yang akan
mengganggu keseimbangan ekosistem.Seperti jenis polusi, hasil polusi air bila jumlah besar
limbah yang berasal dari berbagai sumber polutan tidak dapat lagi ditampung oleh ekosistem
alam.Sebenarnya ada alasan tertentu yang berada di belakang apa yang menyebabkan
pencemaran air. Namun, penting untuk membiasakan diri dengan dua kategori utama
pencemaran air, polusi beberapa datang langsung dari lokasi tertentu seseorang. Jenis polusi
disebut pencemaran sumber titik seperti pipa air tercemar limbah yang mengalir ke sungai dan
lahan pertanian. Sementara itu, polusi sumber non-titik adalah polusi yang berasal dari daerah-
daerah besar seperti bensin dan kotoran lain dari jalan raya yang masuk ke danau dan
sungai. Salah satu penyebab utama pencemaran air yang telah menyebabkan masalah
kesehatan lingkungan yang serius dan merupakan polutan yang berasal dari bahan kimia dan
proses industri. Ketika pabrik-pabrik dan produsen menuangkan bahan kimia dan limbah ternak
langsung ke sungai dan sungai, air menjadi beracun dan tingkat oksigen yang habis
menyebabkan banyak organisme air mati. Limbah ini termasuk pelarut dan zat-zat beracun.
Sebagian besar limbah tidak biodegradable. tanaman Power, pabrik kertas, kilang, pabrik-pabrik
mobil membuang sampah ke sungai. Jadi suatu perusahaan sangat berperan penting dalam
menengani masalah tersebut dengan melakukan penilitian dan strategi untuk mencegah
terjadinya polusi air. Jadi pad prinsipnya perusahaan harus melakukan ada dua cara untuk
menanggulangi pencemaran, yaitu penanggulangan non-teknis dan secara teknis.
Penanggulangan secara non-teknis yaitu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan
dengan cara menciptakan peraturan perundang-undangan yang dapat merencanakan,mengatur
dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan teknologi sehingga tidak terjadi
pencemaran. Peraturan perundangan ini hendaknya dapat smemberikan gambaran secara jelas
tentang kegiatan industri yang akan dilaksanakan, misalnya AMDAL, pengaturan dan
pengawasan kegiatan, serta menanamkan perilaku disiplin. Sedangkan penanggulangan secara
teknis bersumber kepada industri terhadap perlakuan buangannya, misalnya dengan mengubah
proses, mengelola limbah atau menambah alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran.
2. Tanggung jawab terhadap Pelanggan
Tanggung jawab perusahaan kepada pelanggan jauh lebih luas daripada hanya menyediakan
barang atau jasa. Perusahaan mempunyai tanggung jawab ketika memproduksi dan menjual
produknya, yang akan didiskusikan kemudian.

- Praktik tanggung jawab produksi

Produk sebaiknya dihasilkan dengan cara yang menjamin keselamatan pelanggan. Produk
sebaiknya memiliki label peringatan yang semestinya guna mencegah kecelakaan yag dapat
ditimbulkan dari penggunaan yang salah. Untuk beberapa produk, informasi mengenai efek
samping yang mungkin terjadi perlu disediakan.

- Praktik Tanggung Jawab Penjualan

Perusahaan perlu petunjuk yang membuat karyawan tidak berani menggunakan strategi
penjualan yang terlalu agresif atau advertensi yamg menyesatkan dan juga memakai survei
kepuasan pelanggan untuk meyakinkan bahwa pelanggan diperlakukan dengan semestinya oleh
karyawan bagian penjualan.

- Cara Perusahaan Menjamin Tanggung Jawab Sosial kepada Pelanggan

Perusahaan dapat menjamin tanggung jawab social kepada pelanggannya dengan beberapa
tahap yaitu:

1. Ciptakan kode etik. Perusahaan dapat menciptakan kode etik bisnis yang memberikan
serangkaian petunjuk untuk kualitas produk, sekaligus sebagai petujuk bagaimana karyawan,
pelanggan, dan pemilik seharusnya dipelihara.
2. Pantaulah semua keluhan. Perusahaan harus yakin bahwa pelanggan mempunyai
telephone yang dapat mereka hubungi apabila mereka mempunyai keluhan mengenai kualitas
produk atau bagaimana mereka diperlakukan oleh para karyawan. Perusahaan dapat berusaha
mencari sumber keluhan dan harus dapat menyakinkan bahwa problem tersebut tidak timbul
lagi.

3. Umpan balik pelanggan. Perusahaan dapat meminta pelanggan untuk memberikan umpan
balik atas barang atau jasa yang mereka beli akhir-akhir ini, walaupun pelanggan tidak
menghubungi untuk memberikan keluhan. Proses ini dapat mendeteksi beberapa masalah lain
dengan kualitas produk atau cara perlakuan terhadap pelanggan.

- Cara Konsumerisme Menjamin Tanggung Jawab terhadap Pelanggan.

Tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan didorong tidak hanya oleh perusahaan, tetapi
juga oleh sekelompok konsumen tertentu. Konsumerisme mewakili permintaan kolektif
pelanggan dimana bisnis memenuhi kebutuhan mereka.

- Cara Pemerintah Menjamin Tanggung Jawab terhadap Pelanggan

Sebagai tambahan dari kode tanggung jawab perusahaan dan gelombang konsumerisme,
pemerintah cenderung menjamin tanggung jawab kepada pelanggan dengan berbagai hukum
atas keamanan produk, iklan,dan kompetisi industry.

3. Tanggung Jawab terhadap Karyawan

Bisnis mempunyai sejumlah tanggung jawab terhadap karyawan. Pertama, mereka mempunyai
tanggung jawab untuk menciptakan lapangan pekerjaan jika mereka ingin tumbuh. Perusahaan
juga memiliki tanggung jawab terhadap karyawannya guna memastikan keselamatan mereka,
perlakuan yang semestinya oleh karyawan lain, dan peluang yang setara.

- Keselamatan Karyawan

Perusahaan memastikan bahwa tempat kerja aman bagi karyawan dengan memantau secara
ketat proses produksi. Beberapa tindakan pencegahan adalah memeriksa mesin dan peralatan
guna memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik, mengharuskan digunakannya
kacamata keselamatan atau peralatan lainnya yang dapat mencegah terjadinya cedera, dan
menekankan tindakan pencegahan khusus dalam seminar-seminar pelatihan.

Perusahaan yang menciptakan lingkungan kerja yang aman mencegah terjadinya cedera dan
meningkatkan moral karyawan. Banyak perusahaan saat ini mengidentifikasikan keselamatan tu
di tempat kerja sebagai salah satu tujuan utamanya. Pemilik perusahaan mengakui bahwa
perusahaan akan mengeluarkan biaya guna memenuhi tanggung jawab seperti keselamatan
karyawan. Usaha perusahaan untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman mencerminkan
biaya penting dalam menjalankan usaha.

- Perlakuan yang semestinya oleh karyawan lain

Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa karyawan diperlakukan dengan


semetinya oleh karyawan lain. Dua masalah utama berkaitan dengan perlakuan karyawan
adalah keragaman dan pencegahan terjadinya pelecehan seksual.
Keregaman, tidak hanya terbatas pada jender dan suku. Karyawan dapat berasal dari latar
belakang yang sepenuhnya berbeda dan memiliki keyakinan yang berbeda, sehingga dapat
menimbulkan konflik ditempat kerja. Banyak perusahaan memcoba untuk mengintegrasikan
karyawan dengan latar belakang yang berbeda agar mereka belajar bekerja sama guna
mencapai tujuan bersama perusahaan sekalipun merka memiliki pandangan yang berbeda
mengenai masalah-masalah di luar kerja. Banyak perusahaan merespons terhadap
meningkatnya keregaman antar karyawan dengan menawarkan seminar mengenai keregaman,
yang menginformasikan kepada karyawan mengenai keregaman budaya.

Pencegahan terjadinya pelecehan seksual. Masalah lain di tempat kerja adalah seksual(sexual
harassment), yang melibatkan komentar atau tindakan yang bersifat seksual tidak di terima.
Perusahaan cenderung mencegah pelecehan seksual dengan memberikan seminar mengenai
hal tersebut. Misalnya, seorang karyawan mungkin akan membuat suatu paksaan seksual
terhadap karyawan lain dan menggunakan kepuasaan pribadi dalam perusahaan untuk
menakuti status pekerjaan lain. Seperti, seminar deversitas. Seminar ini dapat menolong
karyawan menyadari bagaimana suatu pernyataan atau perilaku mungkin dapat menyinggung
perasaan karyawan lain. Seminar ini tidak hanya suatu tindakan tanggung jawab terhadap
karyawan tetapi juga dapat memperbaiki produktivitas perusahaan dengan menolong karyawan
merasa kerasan dan nyaman.

Tanggung Jawab Terhadap Penanam Modal


Pemegang saham merupakan pemilik perusahaan. Maka terdengar janggal apabila perusahaan
mengabaikan investornya. Manager bisa saja menghindari tanggung jawab mereka kepada investor,
namun perilaku tidak bertanggung jawab tersebut sama saja dengan merusak sumber keuanga perusahaan.
Dalam kasus seperti ini, pihak yang dirugikan adalah pemilik saham yang tidak menerima pendapatan dan
dividen mereka. Perusahaan juga bisa bertindak tidak bertanggung jawab dengan memberikan keterangan
yang menyimpang mengenai sumber daya perusahaan kepada para investor.

Managemen Finansial Yang Tidak Wajar

Kadang kala suatu organisasi dinyatakan bersalah akibat penyimpangan manajemen keuangan yang
dilakukan secara terang terangan. Seperti contohnya ; perusahaan memberi gaji yang terlalu besar
terhadap manajer senior, mengirim manajer senior ke resort yang eksotis dan mahal, memberi bonus yang
berlebihan, perijinan akses jet korporasi, uang dan jalan yang berlebihan, serta memberi keanggotaan di
klub klub mewah. Pada situasi seperti ini, kreditor tidak bisa bertindak banyak. Pemegang saham pun
hanya memiliki sedikit pilihan, karena memaksakan perubahan managemen hanya akan menempatkan
pemegang saham pada situasi sulit lainnya seperti turunnya harga saham.

Cek Kosong

Mengeluarkan cek kosong merupakan hal ilegal. Skema nya manajer menulis cek sebanyak yang
diinginkan manager ke dalam tabungan perusahaan. Mengetahui bank tidak akan mengambil seluruh total
deposit selama beberapa hari, mmereka menulis cek sebesar jumlah total yang didepositkan. Sehingga cek
ditalangi sampai seluruh deposit terkumpul

Insider Trading

Insider Trading adalah kegiatan penggunaan informasi rahasia perusahaan untuk mendapat keuntungan
dari penjualan maupun pembelian saham. Biasanya orang orang yang mengambil manfaat dari insider
trading adalah manager dan orang orang inti perusahaan perbankan yang bekerja di pengaturan finansial

Penyimpangan Laporan Keuangan


Meskipun dikategorikan sebagai hal yang ilegal, masih ada beberapa pihak yang melakukan
penyimpangan di laporan keuangan. Dalam mempertahankan dan melaporkan status keuangan, setiap
korporasi harus tunduk pada praktek akuntansi secara umum (GAAP), namun kadang ada manager yang
meproyeksikan laba melebihi penghasilan yang sebenarnya didapatkan , bahkan menyembunyikan
kerugian untuk menaikkan laba dalam pembukuan. Akan tetapi bila kebenaran muncul, kehancuran
perusahaan tidak dapat dihindari.

Mengimplementasikan Program Tanggung Jawab Sosial


Sebenarnya terdapat perbedaan pendapat mengenai peran tanggung jawab sosial sebagai salah satu tujuan
bisnis. Karena ada beberapa pihak yang menetang semua aktivitas yang mengancam laba. Ada pula yang
menyampaikan tanggung jawab sosial harus lebih diutamakan daripada laba. Beberapa orang skeptis
menyatakan apabila bisnis berkembang terlalu aktif, mereka akan memperoleh kontrol terlalu banyak
proyek yang ditujukan masyarakat umum, yang pada akhirnya ikut menekan badan pemerintah yang
seharusnya mengatur industri mereka. Pendukung tanggung jawab sosial berpendapat bahwa korporasi
juga warga negara, dengan demikian harus membantu memperbaiki hidup warga lain.

Pendekatan Tanggung Jawab Sosial

Mengingat adanya perbedaan pendapat mengenai tanggung jawab sosial, tidak heran korporasi
menerapkan pendekatan tanggung jawab sosial yang berbeda beda. Korporasi menerapkan berbagai posisi
dalam tanggung jawab sosial. Dan penerapan yang diambil berkaitan dengab kewajibannya kepada
masyarakar, dari yang terendah hingga yang tertinggi da;lam praktek tanggung jawab sosial.

Sikap Obstruktif

Organisasi yang mengambil sikap obstruktif biasanya melakukan usaha seminimal mungkin untuk
memecahkan masalah sosial maupun lingkungan. Apabila ada praktek yang ilegal maupun tidak dapat
diterima, mereka biasanya menyembunyikan maupun menolak tanggapan terhadap masalah tersebut.
Mereka tidak terlalu peduli terhadap perilaku etis dan sebisa menyembunyikan tindakan mereka yang
salah

Sikap Defensif

Organisasi yang menerapkan sikap defensif akan melakukan apa saja yang disyaratkan oleh peraturan
hukum tetapi tidak lebih dari itu. Pendekatan ini merupakan pendekatan yang paling konsisten dengan
tanggung jawab sosial korporasi. Manager akan menerapkan sikap defensif apabila merasa pekerjaan
mereka menghasilkan laba. Apabila perusahaan melakukan kesalahan, mereka tidak akan menutupi
kesalahan, umumnya mereka mengakui kesalahan, dan mengambil tindak perbaikan yang sesuai.

Sikap Akomodatif

Sikap ini diterapkan oleh perusahaan yang memenuhi persyaratan hukum dan etis tetapi juga mau
bertindak lebih jauh pada saat saat tertentu. Perusahaan ini akan secara sukarela berpartisipasi dalam
program program sosial, namun sebelumnya pencari sumbangan harus terlebih dahulu meyakinkan bahwa
program tersebut akan bermanfaat bagi perusahaan. Sikap akomodatif berarti tidak merasa perlu maupun
proaktif mencaru kesempatan untuk menyumbang.

Sikap Proaktif

Sikap proaktif merupakan tingkatan tertinggi dalam tingkatan tanggung jawab sosial. Perusahaan benar
benar melaksanakan tanggung jawab sosialnya. Mereka melihat dirinya sendiri sebagai masyarakat dan
secara proaktif mencari kesempatan untuk memberikan sumbangan. Cara yang paling umum adalah
dengan mendirikan yayasan dan menyalurkan dukungan finansial langsung dalam berbagai program
sosial. Program program yang dilakukan melebihi sikap akomodatif dan mengindikasikan komitmen tulus
perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan sosial secara umum yang mencerminkan sikap tanggung
jawab sosial yang proaktif.
Mengelola Program Tanggung Jawab Sosial

1. Tanggung jawab sosial harus dimulai dari atas dan dianggap sebagai satu faktor utama
dalam perencanaan strategis.
Tanpa dukungan managemen puncak, program tidak akan berhasil. Jadi managemen puncak
harus memperlihatkan dukungan yang kuat terhadap tanggung jawab sosial dan mengembangkan
kebijakan yang memperlihatkan komitmen.
2. Komite manager puncak harus mengembangkan rencana yang merinci level dukungan
managemen.
Beberapa perusahaan menetapkan besarnya presentase laba yang diperoleh untuk disumbangkan
pada program program sosial dengan menerapkan sistem prioritas.
3. Seorang eksekutif harus diberi tanggung jawab atas agenda perusahaan.
Entah peranan itu diciptakan sebagai pekerjaan terpisah atau ditambahkan ke pekerjaan yang
telah ada, eksekutif yang terpilih harus memonitori program dan menjamin agar implementasinya
konsisten dengan kebijakan dan rencana strategis perusahaan.
4. Organisasi harus melaksanakan audit sosial; analisis sistematis mengenai keberhasilan
perusahaan menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk tujuan tanggung jawab sosial.
Setiap pengeluaran mengenai tanggung jawab sosial perlu diamati keberhasilan maupun
kegagalannya. Kegagalan harus mengarah pada tinjauan ulang atas implementasi dan prioritas
program tersebut.

Anda mungkin juga menyukai