Anda di halaman 1dari 13

TAUHID DAN URGENSINYA DALAM KEHIDUPAN

MUSLIM
KELOMPOK 8
ANGGOTA KELOMPOK:
1. Nellyta Dwi Afrillia (2008010100)
2. Asri wahyuni Natawiria (2008010101)
3. Nikmah Aulia Madani (2008010102)
4. Revalina Avrillia Yulanda (2008010103)
5. Nur Laelatul Rohmah (2008010104)
OUTLINE

• Pengertian tauhid
• Makna kalimat laa ilaaha illa Allah dan konsekuensinya dalam
kehidupan
• Tauhid sebagai landasan bagi semua aspek kehidupan
• Jaminan Allah bagi orang yang bertauhid mutlak
APA ITU TAUHID?

Tauhid berasal dari bahasa arab yaitu masdar dari kata


wahada yuwahidu- tauhidan yang artinya mengesakan atau
menjadikan satu. Makna wahhadtullahu adalah saya
beri’tiqab keesaa-Nya pada dzat dan sifat-sifat yang tidak ada
tandingan dan kesamaan bagi-Nya.
Makna Wahhadtuhu adalah saya tahu Dia Esa. Dapat
dikatakan juga maknanya adalah meniadakan al-kaifiyyah
(berbentuk tertentu) dan al-kammiyah (berjumlah) bagi-Nya,
maka Dia itu Esa pada dzat yang tidak terbagi pada sifat yang
tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak ada Rabb selain-Nya, dan
tidak ada pencipta selain-Nya.
Secara Terminologi ulama mendefinisikan Tauhid sebagai berikut:

1. Menurut Imam Junayd al-Bagdadi (w.298 H/910H)


Tauhid adalah mensucikan yang tidakmempunyai pemulaan (al-Qadim/Allah) dari menyerupai ciptaan-
Nya (mukhadas/makhluk-Nya).
2. Menurut A. Hanafi
Tauhid ialah percaya tenteang wujud Tuhan Yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya, baik zat, sifat,
maupun perbuatan-Nya; yang meminta pertanggung jawaban seseorang di akhirat.
3. Menurut TM. Hasby Ash-Shidieqy
Ilmu tauhid adalah ilmu yang membicarakan tentang cara-cara menetapkan akidah agama dengan
mempergunakan dalil-dalil yang meyakinkan, baik dalil naqli, aqli, maupun dalil wijdani (perasaan yang halus).
4. Menurut Muhammad Abduh
Ilmu tauhid adalah ilmu yang membahas tentang wujud Allah dan sifat-sifat yang wajib ada pada-Nya, dan sifat
yang boleh ada pada-Nya dan sifat yang tidak harus ada pada-Nya (mustahil), ia juga membahas tentang para
rasul untuk menegaskan tugas dan risalahnya, sifat-sifat yang wajib ada padanya yang boleh ada padanya (jaiz)
dan yang tidak boleh ada padanya (mustahil).
Secara Garis Besar Tauhid Dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Tauhid Rububiyah
Tauhid rububiyah adalah keyakinan yang pasti bahwa hanya Allah semata Rabb dan
pemilik segala sesuatu, tidak ada sekutu bagi-Nya, Dia-lah Yang Maha pencipta. Dia-
lah yang mengatur alam dan menjalankannya. Dia-lah yang menciptakan para hamba
yang memberi rizki kepada mereka, menghidupkan dan mematikannya, beriman
kepada qada’ dan qadar-Nya serta ke-Esaan-Nya dalam Dzat-Nya.
2. Tauhid Uluhiyah
Tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah Ta’ala melalui perbuatan para hamba,
dinamakan juga dengan tauhid ibadah.
3. Tauhiid Asma’was Shifat
Tauhid Asma’was shfat adalah keyakinan dengan pasti bahwa Allah SWT mempnyai
asmaul husna (nama-nama yang baik), dan sifat-sifat yang mulia.
Makna Kalimat ''Laa Ilaaha Illa Allah'' dan
Konsekuensinya dalam Kehidupan Makna
Kalimat ''Laa Ilaaha Illa Allah''

Kalimat laa ilaaha illa Allah mengandung dua makna, yaitu


makna penolakan segala bentuk sesembahan selain Allah swt
dan makna penetapan bahwa satu-satunya sesembahan yang
benar hanyalah Dia semata. Laa ilaaha menafsirkan hak
penyembahan selain Allah sedangkan illa Allah adalah
penetapan hak Allah semata untuk disembah.
Menurut al-Qahthani (2005: 30) bahwa gigi-gigi
tersebut adalah syarat-syarat laa ilaaha illa
Allah, sebagai berikut:
• Syarat pertama, mengetahui makna yang dimaksudkan, baik penafian
maupun penetapan.
• Syarat kedua, keyakinan yang dapat menghilangkan keraguan.
• Syarat ketiga, menerima konsekuensi kalimat ini dengan hati dan lisannya.
• Syarat keempat, tunduk kepada apa yang dikandungnya dan menolak
meninggalkannya.
• Syarat kelima, jujur dalam mengucapkannya.
• Syarat keenam, ikhlas.
• Syarat ketujuh, mencintai kalimat ini, apa yang menjadi konsetakuensinya,
dan kandungan-kandungannya, mencintai orang-orang yang memiliki,
mengamalkan, dan komitmen dengan syarat-syaratnya, serta membenci
segala yang dapat menggugurkan hal itu.
Konsekusi kalimat tauhid dalam kehidupan

Konsekuensi syahadat laa ilaaha illa Allah adalah meninggalkan ibadah kepada
selain Allah dari segala macam yang dipertuhankan sebagai keharusan dari peniadaan
pada kalimat laa ilaaha illa Allah (tidak ada Tuhan yang berhak disembah). Keharusan
beribadah kepada Allah tanpa ada rasa syirik adalah keharusan dari penetapan
kalimat illa Allah (kecuali Allah).
Tauhid bukan hanya pernyatan tentang tidak ada pencipta selain Allah dan Allah
adalah Tuhan dan pemilik segala sesuatu. Akan tetapi, tauhid meliputi kecintaan
kepada Allah, tunduk kepada-Nya, merendahkan ibadah kepada-Nya, kepatuhan
penuh dalam mentaati-Nya, memurnikan ibadah kepada-Nya, dan mengharapkan
ridha-Nya dengan perkataan dan perbuatan, serta rasa cinta dan benci yang akan
menghindarkan pelakunya dari faktor-faktor yang menjerumuskannya kepada
kemaksiatan dan terus-menerus dalam kemaksiatan.
Menurut al-Maududi menyatakan bahwa kalimat tauhid akan memberikan beberapa pengaruh dalam kehidupan seorang muslim, yaitu:

6. Keimanan terhadap kalimat tauhid ini akan


1. Orang yang beriman dengan kalimat tauhid ini
maka tidak akan sempit pandangannya mendidik seseorang dengan kekuatan besar
yang berupa tekad yang kuat, kemauan yang keras,
2. Keimanan terhadap kalimat tauhid akan keberanian, kesabaran.
menumbuhkan kebanggaan dan kebesaran jiwa
7. Kalimat tauhid ini akan mendorong orang untuk
3. Iman kepada kalimat laa ilaaha illa Allah juga mengisi hatinya dengan keberanian.
akan menumbuhkan kerendahan hati tanpa
kehinaan dan ketinggian hati tanpa keangkuhan. 8. Orang yang mengucapkan kalimat tauhid ini maka
tidak akan dihinggapi oleh keputusan.
4. Orang yang beriman dengan kalimat tauhid ini
maka akan mengetahui secara yakin bahwa
tidak ada jalan menuju keselamatan dan 9. Keimanan kepada kalimat tauhid ini akan
keberuntungaan kecuali dengan mensucikan menjadikan seseorang berkomitmen dan menjaga
jiwa dan amal shalih syariat Allah.
5. Orang yang mengucapkan kalimat tauhid ini
maka tidak akan dihinggapi oleh keputusan.
Tauhid Sebagai Landasan Bagi Semua Aspek Kehidupan

• Membebaskan Manusia dari Belenggu Kepercayaan Palsu


Islam dengan konsep tauhidnya datang tidak kenal kompromi. Seorang muslim harus mampu menghilangkan
(negasi) segala bentuk ketergantungan (dependensi) terhadap benda-benda dan memandangnya sebagai benda
apa adanya, benda-benda yang seharusnya ditundukkan dan dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup manusia
sehari-hari bukan untuk disembah.
• Semangat Pembebasan Diri (Self Liberation)
Tauhid berkaitan dengan sikap percaya atau beriman kepada Allah, namun Tauhid sebagai ekspresi iman, tidak
cukup hanya dengan percaya dengan bahwa Allah itu Esa, tetapi juga menyangkut pengertian yang benar tentang
siapa tuhan yang benar itu, dan bagaimana bersikap kepada-Nya, dan kepada objek objek selain Dia.
• Persamaan (Emansipasi) Harkat dan Martabat Kemanusiaan
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi. Manusia juga merupakan puncak kreasi Allah. Hal ini
menunjukkan bahwa manusia mempunyai harkat dan martabat kemanusiaan yang sangat luar biasa. Namun
demikian, manusia juga memiliki potensi untuk terdegradasi menjadi sangat rendah.
Agar tetap terjaga harkat dan martabat kemanusiaannya, manusia harus menyelamatkan imannya dengan tetap
menghambakan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berarti, dengan hanya menghambakan diri kepada Tuhan,
manusia akan mendapatkan kepribadiannya yang utuh dan integral.
Jaminan Allah Bagi Orang yang Bertauhid Mutlak

• Ahli tauhid diharamkan dari neraka


• Ahli tauhid diampuni dosa-dosanya
• Ahli Tauhid mendapatkan hidayah dan ketenangan.
• Ahli tauhid mendapatkan kehidupan yag baik
selama di dunia, dan mendapatkan pahala
melimpah di akherat karena diterimanya
amalannya.
• Ahli tauhid pasti mask suga
• Ahli tauhid terbebas dari azab api neraka
• Ahli tauhid diampuni dosanya

Anda mungkin juga menyukai