Disusun oleh
Nama :
NIM :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan rahmat-Nya
penulis diberi kesehatan walafiat, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
menjadi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan ini dengan tepat waktu.
Makalah yang berjudul “Esensi dan Urgensi Identitas Nasional” ini merupakan
aplikasi dari penulis selain untuk memenuhi tugas mata kuliah tersebut juga untuk
memberikan pengetahuan tentang identitas nasional. Selesainya makalah ini tidak lepas
dari kerjasama berbagai pihak, baik itu dari dosen pengajar ataupun dari pihak – pihak
lainnya yang turut serta membantu terselesaikannya makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I...........................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................2
1.3 TUJUAN............................................................................................2
BAB II..........................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................3
2.1 PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL............................................3
2.2 UNSUR-UNSUR IDENTITAS NASIONAL.........................................5
2.3 FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KELAHIRAN IDENTITAS
NASIONAL..............................................................................................6
PENUTUP...................................................................................................8
3.1 KESIMPULAN...................................................................................8
3.2 SARAN..............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap Negara yang merdeka dan berdaulat sudah dapat dipastikan berupaya
memiliki identitas nasional agar negara tersebut dapat dikenal oleh negara-bangsa
lain, dan dapat dibedakan dengan bangsa lain. Identitas Nasional mampu menjaga
eksistensi dan kelangsungan hidup negara-bangsa. Negara-bangsa memiliki
kewibawaan dan kehormatan sebagai bangsa yang sejajar dengan bangsa lain serta
akan menyatukan bangsa yang bersangkutan.
Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi ini mendapat tantangan yang
sangat kuat, terutama karena pengaruh kekuasaan internasional. Menurut Berger
dalam The Capitalis Revolution, era globalisasi dewasa ini ideologi kapitalislah yang
akan menguasai dunia. Kapitalisme telah mengubah masyarakat satu per satu dan
menjadi sistem internasional yang menentukan nasib ekonomi sebagian besar
bangsa-bangsa di dunia, dan secara tidak langsung juga nasib sosial, politik, dan
kebudayaan (Berger, 1988).
Situasi dan kondisi ini menghadapkan kita pada suatu keprihatinan dan
sekaligus juga mengundang kita untuk ikut bertanggung jawab atas mosaik
Indonesia yang retak bukan sebagai ukiran melainkan membelah dan meretas
jahitan busana tanah air, tercabik-cabik dalam kerusakan yang menghilangkan
keindahannya. Untaian kata-kata dalam pengantar sebagaimana tersebut
merupakan tamsilan bahwasannya Bangsa Indonesia yang dahulu dikenal sebagai
“het zachste volk ter aarde” dalam pergaulan antar bangsa, kini sedang mengalami
tidak saja krisis identitas melainkan juga krisis dalam berbagai dimensi kehidupan
yang melahirkan instabilitas yang berkepanjangan semenjak reformasi digulirkan
pada tahun 1998. (Koento W, 2005).
Kehalusan budi, sopan santun dalam sikap dan perbuatan, kerukunan, toleransi
dan solidaritas sosial, idealisme dan sebagainya telah hilang hanyut dilanda oleh
derasnya arus modernisasi dan globalisasi yang penuh paradoks. Berbagai lembaga
kocar-kacir semuanya dalam malfungsi dan disfungsi. Trust atau kepercayaan antar
sesama baik vertikal maupun horisontal telah lenyap dalam kehidupan
bermasyarakat. Identitas nasional kita dilecehkan dan dipertanyakan eksistensinya.
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara etimologis identitas nasional berasal dari dua kata yaitu “identitas”
dan “nasional”. Kata identitas berasal dari bahasa Inggris Identity yang memiliki
pengertian harafiah ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang
atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Dalam term antropologi
identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri
pribadi sendiri, golongan sendiri, kelompok sendiri, komunitas sendiri, atau negara
sendiri. Mengacu pada pengertian ini identitas tidak terbatas pada individu semata
tetapi berlaku pula pada suatu kelompok. Sedangkan kata nasional merupakan
identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh
kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama, dan bahasa maupun non
fisik seperti keinginan, cita-cita dan tujuan.
3
“Bhinneka Tunggal Ika” sebagai dasar dan arah pengembangannya. Dengan kata
lain dapat dikatakan bahwa hakikat Identitas Nasional kita sebagai bangsa di dalam
hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah Pancasila yang
aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya
dalam aturan perundang-undangan atau hukum, sistem pemerintahan yang
diharapkan, nilai-nilai etik dan moral yang secara normatif diterapkan di dalam
pergaulan baik dalam tataran nasional maupun internasional dan lain sebagainya.
Nilai-nilai budaya yang tercermin di dalam Identitas Nasional tersebut bukanlah
barang jadi yang sudah selesai dalam kebekuan normatif dan dogmatis, melainkan
sesuatu yang “terbuka” yang cenderung terus-menerus bersemi karena hasrat
menuju kemajuan yang dimilki oleh masyarakat pendukungnya. Konsekuensi dan
implikasinya adalah bahwa Identitas Nasional adalah sesuatu yang terbuka untuk
ditafsir dengan diberi makna baru agar tetap relevan dan fungsional dalam kondisi
aktual yang berkembang dalam masyarakat.
1) Suku Bangsa: adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada
sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di
Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan
tidak kurang 300 dialek bahasa.
4
pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara
dihapuskan.
5
proses pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia beserta identitasnya,
melalui interaksi berbagai faktor yang ada di dalamnya.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Secara etimologis identitas nasional berasal dari dua kata yaitu “identitas” dan
“nasional”. Kata identitas berasal dari bahasa Inggris Identity yang memiliki
pengertian harafiah ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang
atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Sedangkan kata nasional
merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang
diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama, dan bahasa
maupun non fisik seperti keinginan, cita-cita dan tujuan. Secara terminologis istilah
identitas nasional memiliki pengertian yang berbeda-beda menurut pendapat
beberapa ahli. Menurut Kaelan (2010: 43) menyatakan bahwa identitas nasional
adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan
bangsa tersebut dengan bangsa lain. unsur-unsur pembentuk identitas yaitu suku
bangsa, agama, kebudayaan dan bahasa.
Identitas nasional itu penting bagi sebuah negara agar bangsa kita dikenal oleh
bangsa lain. Apabila kita sudah dikenal oleh bangsa lain maka kita dapat
melanjutkan perjuangan untuk mampu eksis sebagai bangsa sesuai dengan
fitrahnya. Identitas nasional bagi sebuah negara-bangsa sangat penting bagi
kelangsungan hidup negara-bangsa tersebut. Identitas nasional penting bagi
kewibawaan negara dan bangsa Indonesia. Dengan adanya identitas maka akan
tumbuh rasa hormat dan saling menghargai antar negara-bangsa. Dalam
berhubungan antarnegara tecipta
3.2 SARAN
Sebagai masyarakat Indonesia kita harus bisa ikut serta dalam menjaga dan
melestarikan apa yang menjadi identitas negara Indonesia. Jangan biarkan bangsa
lain mengklaim apa yang menjadi identitas negara kita. Dan apabila hal itu terjadi
7
maka sudah seharusnya pemerintah menindak lanjutinya secara tegas demi
kembalinya identitas negara.
8
DAFTAR PUSTAKA
Herdiawanto, H., & Hamdayama, J. (2010). Cerdas, Kritis, Dan Aktif Berwarganegara.
Jakarta: Erlangga.
Sumantri, A. (2014). Bab II Bagaimana Esensi dan Urgensi Identitas Nasional Sebagai
Salah Satu Determinan Pembangunan Bangsa dan Karakter. Dipetik
Desember 3, 2016, dari kuliahdaring.dikti.go.id