Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH INTEGRASI NASIONAL

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………..
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………….
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………………...
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………………………….
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………...
2.1 Pengertian Integrasi Nasional…………………………………………………………………..
2.2 Jenis-jenis Integrasi Nasional…………………………………………………………………..
2.3 Faktor pendukung Integrasi Nasional…………………………………………………………
3.4 faktor penghambat Integrasi Nasional………………………………………………………..
BAB III
PENUTUP…………………………………………………………………………………………………
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………………
3.2 Saran………………………………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Di Indonesia istilah integrasi masih sering disamakan dengan istilah pembauran
atau asimilasi, padahal kedua istilah tersebut memiliki perbedaan. Integrasi diartikan
dengan integrasi kebudayaan, integrasi sosial, dan pluralisme sosial. Sementara
pembauran dapat berarti penyesuaian antar dua atau lebih kebudayaan mengenai
beberapa unsur kebudayaan (cultural tratis) mereka yang berbeda atau bertentangan,
agar dapat dibentuk menjadi suatu system kebudayaan yang selaras (harmonis). Caranya
adalah melelui defuse (penyebaran), dimana unsur kebudayaan baru diserap ke dalam
suatu kebudayaan yang berbeda dalam keadaan konflik dengan unsur kebudayaan
tradisional tertentu. Cara penanggulangan masalah konflik adalah melalui modifikasi
dengan koordinasi dari unsur-unsur kebudayaan baru dan lama. Inilah yang disebut
sebagai integrasi sosial.
Integrasi nasionala adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan
yang ada pada suatunegara sehingga tercapainya keserasian dan keselarasan secara
nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik
dari kebudayaan atauoun wilayah. Di satu sisi hal ini membawa dapak positif bagi bangsa
karna kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola
budaya-budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan
sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui
dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau
manusia-manusia yang berbeda pula ssehingga dapat mengancam keutuhan bangsa
Indonesia.
Integrasi nasional merupakan suatu konsep yang mengarah pada terciptanyanya
keutuhan bangsa melalui penciptaan konsensus di antara keragaman yang ada. Melalui
upaya ini, setiap fenomena kemasyarakatan diharapkan dapat memberikan sumbangan
maksimal bagi eksistensi dan kemajuan bangsa. Ide pokok integrasi nasional adalah
memaksimalkan persamaan dan meminimalkan perbedaan dalam pendayagunaan
potensi, pemenuhan aspirasi, dan penanggulangan setiap masalah kebangsaan. Dengan
demikian, integrasi nasional merupakan suatu proses yang perlu terus dibina dan
ditingkatkan, terutama karena sifatnya yang dinamis sejalan dengan kondisi kehidupan
politik nasional yang juga selalu berkembang.

1.2 Rumusan Masalah


1. apa pengertian integrasi nasional ?
2. apa saja jenis-jenis integrasi nasional ?
3. apa saja faktor pendukung integrasi nasional ?
4. apa saja faktor penghambat integrasi nasional ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian integrasi nasional ?
2. Mengetahui jenis-jenis integrasi nasional ?
3. Mengetahui faktor pendukung integrasi nasional ?
4. Mengetahui faktor penghambat integrasi nasional ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian integrasi nasional
Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “Integrasi” dan “Nasional”. Integrasi
berasal dari bahas inggris, Integrate artinya menyatupadukan, menggabungkan,
mempersatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Integrasi artinya pembauran
hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Kata Nasional berasal dari bahasa
Inggris, nation yang artinya bangsa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi
nasional mempunyai arti politis dan antropologis.
➢ Secara Politis
Integrasi secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam
kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
➢ Secara Antropologis
Integrasi secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur
kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam
kehidupan masyarakat.

Pada suatu taraf tertentu. Bila tidak, persatuan nasional akan dibahayakan. Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional bangsa indonesia berarti
hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai suatu bangsa, menjadi satu kesatuan
bangsa secara resmi, dan direalisasikan dalam satu kesepakatan atau konsensus
nasional melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.

Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan


yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara
nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik
dari kebudayaan ataupun wilayahnya.Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi
bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau
mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain
menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru.
Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter
atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa
Indonesia.

2.2 Jenis-jenis integrasi nasional


Masalah integrasi nasional merupakan persoalan yang dialami oleh semuanegara,
terutama adalah negara-negara berkembang. Dalam usianya yang masih relatif muda
dalam membangun negara bangsa (nation state), ikatan antara kelompok-kelompok yang
berbeda dalam negara masih rentan dan mudah tersulut untuk terjadinya pertentangan
antar kelompok. Di samping itu masyarakat di negara berkembang umumnya memiliki
ikatan primordial yang masih kuat. Kuatnya ikatan primordial menjadikan masyarakat lebih
terpancang pada ikatan-ikatan primer yang lebih sempit seperti ikatan keluarga, ikatan
kesukuan, ikatan sesama pemeluk agama, dan sebagainya. Dengan demikian upaya
mewujudkan integrasi nasional yang notabene mendasarkan pada ikatan yang lebih luas
dan melawati batas-batas kekelua rgaan, kesukuan, dan keagamaan menjadi sulit untuk
diwujudkan.
1. Integrasi Asimilasi

Asimilasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih menjadi
satu kebudayaan yang baru, di mana dengan percampuran tersebut maka masing-masing
unsur budaya melebur menjadi satu sehingga dalam kebudayaan yang baru itu tidak
tampak lagi identitas masing-masing budaya pembentuknya. Ketika asimilasi ini menjadi
sebuah strategi integrasi nasional, berarti bahwa negara mengintegrasikan
masyarakatnya dengan mengupayakan agar unsur-unsur budaya yang ada dalam negara
itu benar-benar melebur menjadi satu dan tidak lagi menampakkan identitas budaya
kelompok atau budaya lokal. Dengan strategi yang demikian tampak bahwa upaya
mewujudkan integrasinasional dilakukan tanpa menghargai unsur-unsur budaya kelompok
atau budaya lokal dalam masyarakat negara yang bersangkutan. Dalam konteks
perubahan budaya, asimilasi memang bisa saja terjadi dengan sendirinya oleh adanya
kondisi tertentu dalam masyarakat. Namun bisa juga hal itu merupakan bagian dari
strategi pemerintah negara dalam mengintegrasikan masyarakatnya, yaitu dengan cara
melakukan rekayasa budaya agar integrasi nasional dapat diwujudkan. Dilihat dari
perspektif demokrasi, apabila upaya yang demikian itu dilakukan dapat dikatakan sebagai
cara yang kurang demokratis dalam mewujudkan integrasi nasional.

2. Integrasi Akulturasi

Akulturasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih sehingga
memunculkan kebudayaan yang baru, di mana ciri-ciri budaya asli pembentuknya masih
tampak dalam kebudayaan baru tersebut. Dengan demikian berarti bahwa kebudayaan
baru yang terbentuk tidak “melumat” semua unsur budaya pembentuknya. Apabila
akulturasi ini menjadi strategi integrasi yang diterapkan oleh pemerintah suatu negara,
berarti bahwa negara mengintegrasikan masyarakatnya dengan mengupayakan adanya
identitas budaya bersama namun tidak menghilangkan seluruh unsur budaya kelompok
atau budaya lokal. Dengan strategi yang demikian tampak bahwa upaya mewujudkan
integrasi nasional dilakukan dengan tetap menghargai unsur-unsur budaya kelompok atau
budaya lokal, walaupun penghargaan tersebut dalam kadaryang tidak terlalu besar.
Sebagaimana asimilasi, proses akulturasi juga bisa terjadi dengan sendirinya tanpa
sengaja dikendalikan oleh negara. Namun bisa juga akulturasi menjadi bagian dari
strategi pemerintah negara dalam mengintegrasikan masyarakatnya. Dihat dari
perspektif demokrasi, strategi integrasi nasional melalui upaya akulturasi dapat dikatakan
sebagai cara yang demokratis dalam mewujudkan integrasi nasional karena masih
menunjukan pengharhaan terhadap unsur kelompok budaya lokal

3.Integrasi Pluralis

Paham Pluralis merupakan paham yang menghargai terdapatnya perbedaan dalam


masyarakat. Paham Pluralis pada prinsipnya mewujudkan integrasi nasional dengan
memberi kesempatran pada segala unsur perbedaan yang ada dalam masyarakat untuk
hidup dan berkembang. Ini berarti bahwa dnegan strategi pluralis dalam mewujudkan
integrasi nasional negara memberi kesempatan kepada semua unsur keragaman dalam
negara. Baik suku, agama, buaya daerah, dan perbedaan-perbedaan lainnya untuk
tumbuh dan berkembang serta hidup berdampingan secara damai. Jadi Integrasi nasional
diwujudkan dengan tetap ,menghargai terdapatnya perbvedaan-perbedaan dalam
msyarakat. Hal ini sejalan dengan pandangan multikulturalisme bahwa setiap unsur
perbedaan memiliki nilai dan kedudukan yang sama, sehingga masing-masing berhak
mendapatkan kesempatan untuk berkembang.

2.3 Faktor Pendukung Integrasi Nasional


a. Penggunaan bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa. Jika melihat sejarah, hal ini
telah dikumandangkan sejak di gelorakan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928
yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuaan
Bahasa
Indonesia”. Dengan semangat para pemuda tersebut maka, disepakati Bahasa
Indonesia adalah bahasa pemersatu tanpa memandang perbedaan di dalamnya.
b. Semangat persatuan serta kesatuan di dalam Bangsa
Kesadaran akan persatuan perlu dimunculkan dalam semangat persatuan dan
kesatuan, hal ini diperlukan untuk menjalin rasa kekeluargaan, persahabatan, dan
sikap saling tolong-menolong antar sesama dan bersikap nasionalisme, serta menjalin
rasa
kemanusiaan yang memiliki sikap dan toleransi serta keharmonisan untuk hidup secara
berdampingan.
c. Adanya Kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama yakni Pancasila
Pancasila adalah landasan idiil bangsa yang kedudukannya sangat berpengaruh
bagi jalannya kehidupan berbangsa dan bernegara. Bagi seseorang yang di dalam
jiwanya terdapat sifat patriotisme yang tinggi, maka Ia akan selalu menerapkan butir-
butir Pancasila di setiap aspek kehidupannya.
d. Adanya jiwa dan rasa semangat dalam bergotong royong
Gotong royong berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang
didambakan. Sikap gotong royong adalah bekerja bersama-sama dalam
menyelesaikan pekerjaan dan secara bersama-sama menikmati hasil pekerjaan
tersebut secara adil. Serta suatu usaha atau pekerjaan yang dilakukan tanpa pamrih
dan secara sukarela oleh semua komponen masyarakat menurut batas
kemampuannya masing-masing.

2.4 Faktor Penghambat Integrasi Nasional


Faktor penghambat sendiri merupakan suatu penghalang untuk melakukan tindakan
secara individu maupun kelompok. Beberapa faktor penghambat terwujudnya integrasi
nasional diantaranya:
a. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan
Indonesia adalah negara yang memiliki jumlah suku dan kebudayaan terbanyak di
dunia. Namun sayangnya, ada beberapa pandangan masyarakat terhadap pemerintah
tentang keberagaman ini. Ada beberapa kemajemukan yang terdapat di dalam
masyarakat yang kurang diperhatikan oleh pemerintah terutama yang berkaitan dengan
kebudayaan setempat. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang
dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat Indonesia sendiri membuat
kemajemukan itu terkikis secara perlahan-lahan.
b. Kurangnya toleransi antar sesama golongan.
Kurangnya toleransi terhadap keberagaman dan kemajemukan yang ada di
masyakat menjadi salah satu penyebab konflik sosial. Dampak akibat konflik sosial
yang terjadi di dalam masyarakat terutama dalam hal yang berkaitan dengan toleransi
akan mengurangi rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu, kurangnya toleransi
terhadap perbedaan yang terjadi secara terus-menerus akan membuat sebuah bangsa
hancur akan sendirinya sehingga integrasi nasional tidak akan pernah terwujud.
c. Kurangnya kesadaran di dalam diri masing-masing rakyat Indonesia
Kurangnya kesadaran diri dalam diri masyarakat untuk menjaga persatuan dan
kesatuan juga menjadi salah satu faktor yang mengambat terwujudnya integrasi
nasional. Di era globalisasi, masyarakat menjadi lebih individualistis dan cenderung
tidak memperdulikan kondisi dan situasi yang ada di sekitarnya. Jika tidak dicegah,
rasa kesadaran diri yang berkurang sebagai dampak globalisasi akan makin
mempersulit terwujudnya integrasi nasional. Oleh karena itu, diperlukan kiat-kiat untuk
membangun karakter bangsa di era globalisasi untuk meningkatkan kesadaran diri
masyarakat untuk
mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan demi terwujudnya integrasi nasional
bangsa.
d. Adanya sikap ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan
pembangunan
Dengan diberlakukannya otonomi daerah, maka sebagian wewenang dan
tanggungjawab pemerintah pusat telah dilimpahkan kepada pemerintah daerah.
Dengan begitu akan semakin nampak ketimpangan baik sosial maupun ekonomi antar
daerah. Untuk menyeimbangkan ketimpangan tersebut diperlukan kesadaran diri akan
rasa keadilan sosial yang merata di berbagai daerah di Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “Integrasi” dan “Nasional”. Integrasi
berasal dari bahas inggris, Integrate artinya menyatupadukan, menggabungkan,
mempersatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Integrasi artinya pembauran
hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Kata Nasional berasal dari bahasa
Inggris, nation yang artinya bangsa.
 Jenis-jenis integrasi nasional yaitu : integrasi asimilasi, integrasi akulturasi, dan
Integrasi Pluralis
 Faktor pendukung integrasi Nasional meliputi Penggunaan bahasa Indonesia, .
Semangat persatuan serta kesatuan di dalam Bangsa, Adanya Kepribadian dan
pandangan hidup kebangsaan yang sama yakni Pancasila, dan Adanya jiwa dan rasa
semangat dalam bergotong royong.
 Faktor penghambat integrasi nasional meliputi Kurangnya penghargaan terhadap
kemajemukan, kurangnya toleransi antar sesame golongan, Kurangnya kesadaran di
dalam diri masing-masing rakyat Indonesia, dan Adanya sikap ketidakpuasan terhadap
ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan Kewarganegaraan Tahun 2014. Universitas Sriwijaya. UPT Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian.
https://putriwindu.wordpress.com/2012/04/29/integrasi
http://www.habibullahurl.com/2015/05/faktor-faktor-pendorong-pendukung-dan-penghambat-
integrasi-nasional.html

Anda mungkin juga menyukai