OLEH :
JURUSAN KEPARIWISATAAN
Makalah ini dilatarbelakangi dari tugas yang diberikan oleh Dosen Mata Kuliah
Kewarganegaraan, yaitu Bapak Dr. Drs. I Wayan Suka Ardana Yasa, M.Pil.H selain itu
menjadi langkah awal untuk mengasah kemampuan kami dalam membuat makalah
sekaligus menambah wawasan mengenai Integrasi Nasional. Makalah ini juga berisikan
tentang betapa pentingnya Integrasi Nasional dalam keterkaitannya dengan pluralitas.
Pengetahuan kita mengenai kebudayaan Indonesia sangatlah kurang, anak muda
zaman sekarang lebih mengetahui tentang moderanisasi ketimbang tradisional. Pengaruh
kebudayaan luar menyebabkan kurangnya pengetahuan kita mengenai proses kebudayaan
yang ada di Indonesia. Kurangnya pengetahuan akan hak dan kewajiban kita sebagai warga
negara menimbulkan hilangnya rasa persatuan kita baik terhadap sesama maupun negara.
Masing-masing individu lebih mementingkan kepentingannya sendiri, tanpa ada rasa
peduli terhadap sesamanya.
Sifat masyarakat Indonesia yang individualisme menjadi salah satu faktor penyebab
runtuhnya jiwa persatuan dan kesatuan bangsa. Maka dari itu diperlukan pendidikan
kewarganegaraan sejak dini untuk menumbuhkan semangat jiwa berbangsa dan
patriotisme. Semangat jiwa berbangsa dan patriotisme diperlukan untuk tetap menjaga
kebhinekaan bangsa, sebab dengan menjaga kebhinekaan akan tercipta kehidupan yang
aman dan tentram di setiap lapisan masyarakat.
Sebagai generasi penerus bangsa, marilah kita memiliki rasa tanggung jawab
terhadap keutuhan dan kesatuan bangsa. Tidak hanya sebagai generasi penerus bangsa,
tetapi kita adalah generasi pelurus bangsa dimana menjunjung tinggi sikap keadilan adalah
suatu keharusan demi terciptanya kesejahteraan dan kemakmuran bangsa.
Sebagai warga Negara Indonesia yang baik, marilah kita memiliki rasa Integrasi
Nasional. Yaitu suatu sikap kepedulian terhadap sesama, serta memiliki rasa persatuan
yang tinggi, baik terhadap bangsa, negara, agama, sosial, budaya, maupun keluarga. Tidak
ada kata terlambat untuk memulai terciptanya kehidupan yang berlandaskan Pancasila,
berpegang teguh pada semboyan bangsa “Bhinneka Tunggal Ika” dan bersandar hukum
pada UUD.
Integrasi suatu bangsa terjadi karena adanya perpaduan dari berbagai unsur, seperti
suku bangsa, tradisi, kepercayaan atau agama, sosial budaya, dan budaya ekonomi
sehingga terwujud satu kesatuan wilayah, politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang
membentuk jati diri suatu bangsa. Menurut Liddle, suatu integrasi nasional yang tangguh
hanya bisa berkembang apabila :
1. Sebagian besar anggota suatu masyarakat bersepakat tentang batas-batas teritorial dari
negara sebagai suatu kehidupan politik di mana mereka menjadi warganya.
2. Apabila sebagian besar anggota masyarakat tersebut bersepakat mengenai struktur
pemerintahan dan aturan-aturan daripada proses-proses politik yang berlaku bagi
seluruh masyarakat diatas wilayah negara tersebut.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Integrasi nasional berasal dari kata “integrasi” dan “nasional”. Integrasi dalam bahasa
inggris adalah “Integrate” bermakna menggabungkan dan mempersatukan. Sementara itu,
“nasional” dalam bahasa Inggris adalah “nation”, yang berarti berkaitan dengan bangsa.
Jadi Integrasi nasional adalah upaya atau proses untuk menyatukan berbagai unsur atau
kelompok sehingga menjadi kesatuan nasional. Terdapat berbagai pengertian integrasi
nasional, seperti :
a. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), integrasi berarti berasimilasi hingga
menjadi satu kesatuan yang utuh. Namun, “nation” berarti bangsa.
b. Konteks politik, integrasi nasional adalah upaya untuk mengintegrasikan berbagai
kelompok sosial dan budaya ke dalam kesatuan wilayah nasional yang
mengembangkan identitas nasional.
c. Perspektif antropologis, integrasi nasional adalah proses penyesuaian diri dengan
berbagai faktor budaya untuk mencapai keselarasan fungsi-fungsi yang ada dalam
kehidupan Masyarakat.
Integrasi Nasional adalah proses penyatuan berbagai suku, agama, budaya, dan daerah
yang berbeda-beda menjadi satu kesatuan bangsa Indonesia yang utuh dan berdaulat.
Integrasi Nasional bertujuan untuk mempertahankan keutuhan dan keberlangsungan
bangsa Indonesia sebagai sebuah negara yang berdaulat dan mandiri. Integrasi Nasional
meliputi upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan seluruh elemen masyarakat
untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, menghormati keanekaragaman budaya
dan agama, dan membangun rasa cinta tanah air yang kuat.
Konsep Integrasi Nasional terdiri dari integrasi vertikal yang mencakup hubungan
antara orang dan pemerintah, serta integrasi horizontal yang melibatkan penyatuan bangsa
Indonesia yang beragam. Integrasi vertikal berkaitan dengan bagaimana pemerintah pusat
dan daerah dapat terintegrasi, sedangkan integrasi horizontal berkaitan dengan
pembangunan identitas nasional yang sama meskipun terdapat perbedaan agama, suku, dan
identitas. Dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika, integrasi menghasilkan kesatuan yang
harmonis dalam NKRI dan merupakan upaya untuk menggabungkan perbedaan budaya
atau kelompok sosial menjadi satu kesatuan.
Di dalam keberagaman tentunya terdapat berbagai perbedaan, baik itu perbedaan dalam
segi ekonomi, hingga sosial budaya. Perbedaan tersebut sudah seharusnya disatukan agar
Indonesia menjadi negara yang selaras dan harmonis. Berkaitan dengan masalah tersebut,
Indonesia memerlukan sebuah proses penyatuan untuk berbagai macam perbedaan yang
disebut dengan integrasi nasional. Tujuan utama dari integrasi nasional adalah menjaga
persatuan dan kesatuan negara Indonesia sesuai dengan semboyan Negara Indonesia yaitu
Bhinneka Tunggal Ika. Integrasi nasional membutuhkan beberapa syarat yang perlu
dipenuhi agar tercapai. Berikut adalah beberapa syarat:
Persamaan hak bagi setiap warga negara, sehingga tidak ada diskriminasi dalam
perlakuan antarwarga negara.
Jaminan keadilan bagi setiap warga negara, sehingga tidak ada ketidakadilan dalam
pemenuhan hak dan kewajiban.
Dukungan partisipasi masyarakat dalam proses penyelenggaraan negara, sehingga
tercipta kesadaran dan tanggung jawab bersama untuk membangun negara.
Sikap keterbukaan yang dapat menumbuhkan saling pengertian, menghormati, dan
kerja sama antara berbagai kelompok sosial dan budaya.
Masyarakat dapat menemukan dan menyepakati nilai-nilai fundamental yang dapat
dijadikan rujukan bersama.
Masyarakat terhimpun dalam unit sosial sekaligus memiliki anggota dari berbagai
kesatuan sosial sehingga menghasilkan loyalitas ganda.
Masyarakat saling ketergantungan dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi.
1. Penerapan seragam sekolah yang sama untuk semua murid, tanpa memandang latar
belakang kelas sosial, agama, ras, atau suku. Hal ini melambangkan integrasi dalam
mencapai tujuan bersama.
2. Pelaksanaan gotong royong sebagai bentuk kerja sama yang menyatukan beragam latar
belakang dalam masyarakat. Gotong royong merupakan nilai kemanusiaan yang tinggi
di masyarakat Indonesia dan dapat memudahkan dalam menyelesaikan masalah yang
ada.
3. Saling menghargai dan menghormati di antara orang-orang yang memiliki perbedaan
suku, agama, budaya, dan adat istiadat. Hal ini penting untuk hidup rukun dan damai
dalam masyarakat majemuk Indonesia.
4. Akulturasi dan asimilasi budaya untuk menciptakan budaya negara yang lebih maju
tanpa mengabaikan budaya lokal. Proses ini melibatkan integrasi budaya yang sejalan
dan bersatu dalam satu identitas negara.
5. Kepatuhan terhadap hukum sebagai bentuk kepentingan umum yang memastikan hak
individu tidak bertentangan dengan hak orang lain. Hal ini membantu mencapai
integrasi melalui kepatuhan terhadap peraturan dan aturan yang berlaku.
6. Toleransi beragama yang tinggi di Indonesia, yang menjamin hak asasi manusia dan
kebebasan menjalankan agama sesuai dengan keyakinannya. Hal ini merupakan suatu
keberhasilan integrasi dalam beberapa dekade kemerdekaan.
7. Upacara bendera sebagai identitas nasional dan bagian dari integrasi nasional yang
dirayakan dalam beberapa perayaan nasional dan di sekolah setiap hari Senin. Hal ini
memperkuat rasa cinta tanah air dan memperkuat disiplin siswa untuk menaati
peraturan.
Ancaman bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri
Indonesia itu sendiri dalam berbagai dimensi kehidupan. Ancaman tersebut biasanya berupa
ancaman militer dan nonmiliter. Berikut ini diuaraikan secara singkat ancaman yang
dihadapi Bangsa Indonesia baik yang berupa ancaman militer maupun non-milter.
a. Ancaman di Bidang Militer.
Ancaman yang berupa kekuatan persenjataan militer. Ancaman ini berupa Agresi
Militer yang terjadi di Indonesia sebanyak dua kali, yaitu Agresi militer I dari tanggal
21 Juli hingga 5 Agustus 1947 dan Agresi militer II tanggal 19 Desember 1948.
Pemberontakan bersenjata juga termasuk Ancaman militer yang harus serius ditangani.
Aksi Teror, Spionase juga menjadi salah Ancaman militer yang membahayakan
masyarakat
2. Ancaman Non-Militer
Pada hakikatnya Ancaman yang menggunakan faktor Non-militer dinilai mempunyai
kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, kepribadian bangsa, keutuhan
wilayah, dan keselamatan bangsa. Ancaman ini salah satunya disebabkan oleh pengaruh
negative dari globalisasi. Globalisasi yang menghilangkan sekat atau batas pergaulan
antar bangsa secara disadari maupun tidak, telah memberikan dampak negatif yang
menjadi ancaman bagi keutuhan negara.
3. Ancaman di Bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
a. Ancaman di bidang Ideologi
Adanya Ideologi-Ideologi yang mempengaruhi bangsa seperti Liberalisme yaitu
mengarah pada kehidupan liberal yang menekankan pada aspek kebebasan
individual
b. Ancaman di bidang Politik
Ancaman ini dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri Ancaman
politik dari luar, dilakukan suatu negara dengan memberikan tekanan politik
terhadap Indonesia. Intimidasi, Provokasi, atau Blokade Sedangkan Ancaman
Politik dari dalam, dapat berupa separatisme.
c. Ancaman di bidang Ekonomi
Tersaingnya Produk buatan Indonesia
Perekonomian yang dikuasai pihak asing
Persaingan bebas menciptakan keleluasaan memonopoli pasar
Memperburuk prosepek pertumbuhan ekonomi jangka panjang, apabila hal-hal
diatas berlaku dalam suatu negara
d. Ancaman di bidang Sosial Budaya
Ancaman dari dalam ditimbulkan oleh isu-isu kemiskinan, keterbelakangan,
ketidak adilan yang menjadi titik pangkal separatism, terorisme, kekerasan.
Ancaman dari luar:
Munculnya Kehidupan Konsumtif
Munculnya sifat Hedonisme
Sikap Individualisme
Westernisasi
Memudarnya gotong royong
Lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan mastarakat
e. Ancaman di bidang pertahanan dan keamanan
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau
keseluruhan. Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan
perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan
secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar
baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi
bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola
budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan
sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru.
3.2 Saran
Integrasi nasional sangat diperlukan oleh negara indonesia karena dari integrasi nasional
dapat mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada di indonesia, sehingga tidak adanya
konflik perpecahan yang terjadi dikarenakan perbedaan semata. Walaupun indonesia ini
berbeda - beda suku, ras, agama, dan budaya, tetapi tetap indonesia adalah negara yang satu
yang mempunyai satu tujuan untuk memakmurkan negara indonesia. Dengan mengetahui
pentingnya Integrasi Nasional Bagi Bangsa Indonesia, diharapkan kita bisa menjadi warga
negara yang baik dan mampu melaksanakan proses pemersatuan perbedaan yang ada pada
negara kita sehingga terciptanya keserasian dan tidak adanya konflik dalam negara ini.