Anda di halaman 1dari 12

Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

April 15, 2017

Indonesia merupakan negara multikultural, dimana beragam suku, agama, ras, budaya dan golongan
hidup bersama dalam satu atap yaitu NKRI. Keberagaman tersebut merupakan suatu kekayaanyang luar
biasa yang dianugrahkan Tuhan YME, namun keberagaman tersebut bisa menjadi potensi konflik yang
besar, manakala prinsip Bhinneka Tunggal Ika tidak diterapkan oleh kita semua. Ketika komflik terjadi,
maka ancaman disintegrasi nasional akan mudah terjadi. Walaupun bangsa Indonesia menyatakan
kemerdekaannya, tetapi negara Indonesia masih banyak mengalami penjajahan dari dalam dan luar
negeri. Dengan adanya kesadaran seluruh warga bangsa Indonesia telah menjadi kekuatan yang sangat
besar dan sudah terbukti dengan segala hal yang mengganggu ketentraman bangsa indonesia. Berbicara
masalah integritas, maka dibawah ini saya akan membahas tentang pengertian integrasi, macam-macam
integrasi serta faktor-faktor terbentuknya integrasi.

1. Pengertian Integrasi nasional

Istilah integrasi berasal dari bahasa inggris yaitu integration yang berarti pembauran hingga menjadi
kesatuan yang utuh dan bulat. integrasi juga berarti proses mengkoordinasikan berbagai tugas, fungsi
dan bagian-bagian, sedemikian rupa dapat bekerja sama dan tidak saling bertentangan dalam
pencapaian sasaran dan tujuan.sedangkan nasional, mempunyai arti sebagai kebangsaan, yang meliputi
satu bangsa. Seperti ciri-ciri nasional, tarian tradisional dan perusahaan nasional.

Menurut ICCE, integrasi nasional dapat diartikan penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari satu
masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang utuh, atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang
banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa.

Integrasi yang dimaksud disini adalah kesatuan dan persatuan negara. Secara umum, integrasi
nasional mencerminkan proses persatuan orang-orang dari berbagai wilayah yang berbeda, atau
memiliki berbagai perbedaan baik suku, budaya, dan berbagai latar belang ekonomi.

Menurut Paul B.Horton, integrasi yaitu proses pengembangan masyarakat yang mana segenap
kelompok ras dan etnik mampu berperan secara bersama-sama dalam kehidupan budaya dan ekonomi.
Oleh karena integrasi suatu yang diharapkan dalam kehidupan masyarakat, maka harus tetap dijaga
kelangsungannya.Integrasi nasional identik dengan integrasi bangsa yang berarti suatu prosespenyatuan
atau perubahan berbagai aspek sosial budaya kedalam suatu wilayah dan pembentukan nasional atau
bangsa.

2. Macam-macam Integrasi

Proses integrasi tidak terjadi begitu saja, tetapi merupakan suatu proses yang panjangdalam waktu
yang cukup lama, dan berikut ini macam-macam integrasi :

a. Integrasi Kebudayaan.

Integrasi kebudayaan adalah penyusaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda
sehingga mencapai keserasian fungsi dalam kehidupan bermasyarakat.

b. Integrasi Sosial.

Integrasi sosial merupakan penyusaian diantara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan
sosial sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang serasi bagi masyarakat tersebut.

c. Integrasi Nasional

Integrasi nasional adalah proses penyusaian diantara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan
dimasyarakat secara nasional sehingga menghasilkan suatupola kehidupan yang serasi fungsinya bagi
masyarakat tersebut.

3. Faktor-Faktor Pendorong Terbentuknya Integrasi.

Integrasi nasional yang kuat, akan terbentuk dan berkembang diatas kesepakatan nasional tentang
batas-batas suatu masyarakat politik dan sistim politik yang berlaku bagi seluruh masyarakat

tersebut. Kemudian suatu konsensus nasional mengenai bagaimana suatu kehidupan bersama suatu
bangsa harus diwujudkan atau diselenggarakan melalui suatu konsesnsus nasional mengenai sistem nilai
yang akan mendasarihubungan-hubungan sosial diantara suatu masyarakat negara. Integrasi nasional
dalam masyarakat akan bisa terwujud apabila ada faktor-faktor sebagai berikut :

1.Adanya rasa toleransi, saling menghormati dan tenggang rasa.

2.Terjadinya perkawinan campuran antara suku

3.Makin pesatnya komunikasi dan transportasi antar daerah

4.Meningkatnya solidaritas sosial yang dipengaruhi intensifnya kerja sama kelompok dalam masyarakat
menghadapi kejadian bersama.
5.Fungsi pemeintahan yang makin berjalan baik dan bijaksana terutama yang menyentuh masyarakat
bawah.

Adapun faktor-faktor pendorong integrasi nasional sebagai berikut :

1.Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib sepenanggungan.

2.Keinginan untuk bersatu dikalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam sumpah pemuda
tanggal 28 oktober 1928.

3.Rasa cinta tanah air dikalangan bangsa Indonesia sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut,
menegakkan dan mengisi kemerdekaan.

4.Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, sebagaimana dibuktikan oleh banyak
pahlawan yang gugur demi memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.

5.Adanya simbol kenegaraan dalam bentuk Garuda Pancasila

6.Pengembangan budaya gotong royong yang merupakan ciri khas kepribadian bangsa Indonesia secara
turun temurun.

Adapun faktor penghambat integrasi nasional sebagai berikut :

1.masyarakat Indonesia yang beraneka ragam dalam faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing-
masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya.

2.Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan pulau yang dikelilingi oleh lautan luas.

3.Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong keutuhan,
kesatuan dan persatun bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar negri.

4.Masih besarnya ketimpangan dan tidak meratanya pembangunan dan hasil-hasil pembangunan yang
menimbulkan rasa tidak puas.

5.Adanya paham etnosentrime diantara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihan
budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.

6.Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa, akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa, baik melewati kontak lansung maupun tidak lansung.

Sebagai warga negara Indonesia yang baik, kita harus memiliki rasa integrasi nasional yaitu suatu sikap
kepedulianterhadap sesama serta memiliki rasa persatuan yang tinggi baik terhadap bangsa negara,
agama serta keluarga. Untuk meningkatkan integritas nasional dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai
berikut :

1.Membangun dan menghidupkan komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu.


2.Membangun kelembagaan di masyarakat yang berakarkan pada nilai dan norma yang menyuburkan
persatuan dan kesatuan bangsa serta tidak memandang perrbedaan suku, agama, ras, keturunan, etnis
dan perrbedaan-perbedaan lainnya, yang sebenarnya tidak perlu diperdebatkan.

3.Meningkatkan integrasi bangsa, yaitu penyatuan berbagai macam kelompok sosial budaya dalam satu
kesatuan wilayah dan dalam satu identitas nasional.

4.Mengembangkan prilaku integratif di Indonesia dengan upaya bekerja sama dalam berorganisasi dan
berprilaku sesuai dengan cara yang dapat membantu tujuan organisasi.

5.Meningkatkan integritasi nilai diantara masyarakat dan integrasi nilai Indonesia ada dalam Pancasila
dan UUD 1945 sebagai sistim nilai bersama.
Ancaman terhadap Negara dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

PENGERTIAN ANCAMAN

Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Ancaman dapat dikategorikan sebagai berikut.

Berdasarkan asal datangnya ancaman

1.Ancaman Dari Luar, Yaitu segala ancaman terhadap ketahanan nasional yang berasal dari luar negeri.

2.Ancaman Dari Dalam, Yaitu Segala ancaman terhadap ketahanan nasional yang berasal dari dalam
negeri.

Berdasarkan bentuk ancaman

1.Ancaman Fisik, Yaitu segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu ketahanan nasional suatu
Negara yang dilakukan dengan tindakan secara fisik.

Contohnya : Pembunuhan, Serangan Bersenjata, Terorisme baik berasal dari dalam maupun luar negeri.

2.Ancaman Ideologis, yaitu segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu ketahanan nasional suatu
Negara yang dilakukan dalam tataran pemikiran.

Contohnya : Arus Globalisasi, Perang Ideologi, dan kepentingan politik baik berasal dari luar maupun
dalam negeri.

Ancaman Terhadap Negara Indonesia dalam Integritas Nasional

Ancaman terhadap negara mempunyai keterkaitan dengan terwujudnya integrasi nasional. Namun kita
sebelumnya akan membahas tentang pengertian Integrasi Nasional agar lebih mengerti makna dan
maksud Integrasi Nasional.

Integrasi berasal dari bahasa Inggris intregate yang artinya menyatupadukan, menggabungkan dan
mempersatukan. Sedangkan nasional berasal dari bahasa Inggris juga, nation yang artinya bangsa.
Pada intinya bahwa pada dasarnya ancaman merupakan segala sesuatu yang dapat mengganggu
stabilitas kehidupan masyarakat. Sedangkan integrasi nasional proses penyatuan dan penyesuaian antara
kebudayaan yang berbeda-beda sehingga tercipta suatu keselarasan dalam kehidupan bermasyarakat.
Jika kita hubungkan maka jika terjadi ancaman maka proses integrasi nasional atau proses penyatuan
tersebut tidak dapat berjalan dengan baik, maka dari itu kita sebagai warga negara yang baik harus
sebisa mungkin mencegah terjadinya ancaman terhadap negara tersebut sehingga kita dapat
melaksanakan integrasi nasional dengan sempurna

Dari segi geografis Indonesia merupakan bangsa yang mejemuk, posisi yang strategis dan potensial serta
kemajemukan Indonesia disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya sebagai berikut.

a.Terletak diantara dua benua yaitu benua asia dan benua Australia dan dua samudra yaitu samudra
Pasifik dan Samudra Hindia

b.Kaya akan sumber daya hayati baik hewan maupun tumbuhan.

c.Memiliki banyak wilayah dengan potensi lahan yang subur.

d.Dilewati garis khatulistiwa dan memiliki iklim tropis dengan dua musim yaitu musim kemarau dan
hujan

e.Memiliki jumlah penduduk terbesar ke-4 didunia dengan beragam suku, ras, bahasa, dan agama
sehingga memiliki kebudayaan yang beragam.

f.Terletak diantara dua dangkalan besar yaitu dangkalan sunda dan dangkalan sahul

g.Terletak diantara tiga lempeng yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik

h.Bentuk ancaman terhadap Negara Indonesia

Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 menyebutkan tujuan bangsa Indonesia membentuk suatu
pemerintahan Negara adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia untuk memajukan kesejahteraan umum , mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social,
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan pancasila.

Ancaman Menurut UU No. 34 tahun 2004

Bagian penjelasan UU no 34 tahun 2004 tentang tentara nasional Indonesia (TNI) menyebutkan ancaman
dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara yaitu sebagai berikut.
1.Agresi berupa penggunan kekuatan bersenjata oleh Negara lain terhadap kedaulatan Negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.

2.Pelanggaran wilayah yang dilakukan Negara lain.

3.Pemberontakan bersenjata

4.Sabotase dari pihak tertentu untuk merusak instalasi penting dan objek vital nasional

5.Spionase Yang dilakukan oleh Negara lain untuk mencari dan mendapatkan rahasia militer

6.Aksi Teror bersenjata yang dilakukan oleh teroris internasional atau bekerjasama dengan teroris
dalam/luar negeri

7.Ancaman keamanan dilaut atau udara yuridiksi nasional Indonesia

8.Konflik komunal yang terjadi antar kelompok masyarakat dapat membahayakan keselamatan bangsa.

Ancaman Disitegrasi

Ancaman terhadap keutuhan NKRI tidak selamanya dalam bentuk fisik atau bersifat militer. Ancaman
nonfisik atau tidak bersifat militer juga menjadi suatu ancaman dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara yang mengancam integrasi bangsa. Berikut ini merupakan bentuk bentuk ancaman yang dapat
menimbulkan disentegrasi dan mengganggu keutuhan NKRI dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.

1.Ideologi

2.Demografi

3.Penyalahgunaan Teknologi

4.Faktor Alam

5.Masalah social dan budaya

6.Politik

Ancaman Globalisasi

Globalisasi merupakan proses dunia menjadi satu jaringan tanpa batas antarbangsa karena kemajuan
teknologi dan komunikasi. Batas antarbangsa menjadi samar, masyarakat dapat mengakses informasi,
mendapatkan barang serta berpergian dengan mudah, namun dibalik semua keuntungan globalisasi
tersimpan bahaya yang mengancam. Berikut merupakan ancaman globalisasi dalam berbagai bidang

a.Ekonomi
b.Sosial budaya

Ancaman Memudarnya kesadaran terhadap nilai nilai budaya bangsa

Memudarnya kesadaran terhadap nilai nilai budaya bangsa menjadi permasalahan yang perlu mendapat
perhatian serius. Permasalahan ini sering dikaitkan dengan kemajuan dibidang komunikasi termasuk
didalamnya penyebaran informasi baik melalui media cetak maupun media elektronik. Hal tersebut
berdampak terhadap ideologi, agama, budaya dan nilai nilai yang dianut masyarakat Indonesia

Pengaruh derasnya budaya global yang negative menyebabkan kesadaran terhadap nilai nilai budaya
bangsa semakin memudar. Hal ini tercermin dari perilaku masyarakat Indonesia yang lebih menghargai
budaya asing dibandingkan budaya bangsa baik dalam cara berpakaian, bertutur kata, pergaulan bebas
dan pola hidup konsumtif serta kurangnya penghargaan terhadap produk dalam negeri

Membangun Integrasi Nasional Melalui Pemahaman Terhadap Nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika

Bhineka Tunggal Ika adalah semboyan bagi bangsa Indonesia yang artinya walaupun berbeda-beda
namun tetap satu jua. Makna dari semboyan ini menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa dan
NKRI.

Aktualisasi pemahaman nilai-nilai bhineka tunggal ika

aktualisasi nilai-nilai bhineka tunngal ika terimplomentasi dalam setiap bidang kehidupan, di antaranya
politik, hukum, pemerintahan, ekonomi, pendidikan, kesehatan, social dan budaya.

aktualisasi bidang politik

berikut adalah contoh aktualisasi bidang politik :

1.pada saat pemilu, setiap warga memiliki hak suara sekalipun warga yang cacat, seharusnya warga yg
seperti itu harus di fasilitasi untuk menyalurkan hak suaranya tersebut

2.walaupun berbeda politik, setiap anggota DPR harus mendahulukan kepentingan bangsa setiap
memutuskan kebijakan dan membuat peraturan perundang-undan

3.aktualisasi bidang hukum dan pemerintahan


berikut ini contoh aktualisasi bidang hukum dan pemerintahan :

a.seorang presiden atau kepala daerah harus dapat mengakomodasikan kepentingan rakyatnya tanpa
membedakan suku, agama, dan status sosial.

b.Para penegak hukum, seperti : polisi, pengacara, jaksa, dan hakim, harus bersikap objektif dan tidak
melakukan diskriminasi kepada semua para pelanggar hukum.

c.Masyarakat harus menaati setiap hukum yang berlaku di indonesia. Tidak adda perbedaan.

d.aktualisasi bidang sosial budaya

e.penerapan aktualisasi nilai-nilai bhineka tunggal ika dalam kehidupan sosial budaya akan mencipatakan
sikap yang mengakui, menerima dan menghormati segala bentuk keragaman masyarakat.

Berikut ini contoh aktualisasi bhineka tunggal ika dalam bidang sosial budaya :

1.satu suku dengan suku yang lainnya harus saling menghormati.

2.setiap orang di negeri ini bangga dan turut serta dalam mengembangkan kebudayaan nasional.

f.aktualisasi bidang pertahanan keamanan

penerapan pemahaman nilai-nilai bhineka tunggal ika dalam kehidupan pertahanan keamanan akan
menumbuhkan kesadaran cinta tanah air. Hal ini penting dalam membentuk sikap bela negara.

Berikut ini contoh aktualisasi bhineka tunggal ika dalam bidang pertahan dan keamanan :

1.setiap WNI harus memiliki sifat bela negara.

2.setiap unsur TNI/POLRI menjadi pengayon seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi

3.setiap individu dan masyarakat turut serta dalam menjaga keamanan di lingkungan sekitar.

4.perwujudan nilain-nilai bhineka tunggal ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam
memperkuatkan integrasi nasional

5.dalam perwujudan nilain-nilai bhineka tunggal ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam
memperkuatkan integrasi nasional dapat di laksanakan melalui dua pendekatan, yaitu :
a.pendekatan struktual yaitu upaya penanaman nilain-nilai bhineka tunggal ika dalam rangka
memperkuat integrasi nasional yang dapat di lakukan oleh pemerintah atau negara.

b.pendekatan kultural yaitu upaya penanaman nilai-nilai ke bhinekaan terhadap masyarakat

Pentingnya Usaha Pembelaan Negara dalam kesatuan NKRI

Setiap bangsa atau Negara tidak akan lepas dari ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri. Oleh
karena itu dibutuhkan upaya bela Negara dan kerelaan berkorban guna meniadakan ancaman yang
membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan Negara serta nilai nilai pancasila dan UUD 194. Konsep
bela Negara sering kali dikaitkan dengan militer, kepolisian maupun aparat penegak hokum lainya.

Arti bela Negara yang sebenarnya adalah upaya setiap warga Negara untuk mempertahankan NKRI dari
segala bentuk ancaman. UU Nomer 3 tahun 2002 tentang pertahanan Negara menjelaskan tata cara
penyelenggaraan pertahanan Negara yang dilakukan oleh TNI dan komponen bangsa lainya. Prinsip
penyelenggaraan pertahanan menurut UU No. 3 tahun 2002 adalah sebagai berikut

Bangsa Indonesia berhak dan wajib membela serta memperthankan kemerdekaan dan kedaulatan
Negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman, tantangan, hambatan,
dan gangguan

Pembelaan Negara yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya pertahanan Negara merupakan
tanggung jawab dan kehormatan bagi setiap warga Negara

Bangsa Indonesia cinta perdamaian tetapi lebih cinta pada kemerdekaan dan kedaulatanya

Pertahanan Negara disusun berdasarkan prinsip demokras, hak asasi manusia, kesejahteraan umum,
lingkungan hidup, ketentuan hokum nasional, hokum internasional, kebiasaan internasional, dan prinsip
hidup berdampingan secara damai dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai Negara
kepulauan.

Bangsa Indonesia menentang segala bentuk penjajahan dan menganut politik luar negeri yang bebas
aktif

Berikut adalah beberapa dasar hokum dan pertauran tentang kewajiban bela Negara.

Tap MPR No. VI Tahun 1973 tentang konsep wawasan nusantara dan keamanan nasional.

Undang Undang No. 29 tahun 1954 tentang pokok pokok perlawanan rakyat
Undang Undang No. 3 tahun 2002 tentang pertahanan Negara

Amandemen UUD 1945 pasal 30 dan pasal 27 ayat 3.

Tap MPR No. VI tahun 2000 tentang pemisahan TNI dengan Polri

Menurut pasal 9 ayat (2) UU No. 3 Tahun 2002 usaha pembelaan Negara diselenggarakan melalui
pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar militer secara wajib, pengabdian sebagai prajurit TNI
secara sukarela maupun wajib dan pengabdian sesuai dengan profesi masing masing.

Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air

Pelatihan dasar kemiliteran

Salah satu contoh komponen warga Negara yang mendapat pelatihan dasar militer adalah unsur
mahasiswa yang tersusun dalam organisasi resimen mahasiswa (menwa)

Pengabdian sebagai prajurit TNI

Berdasarkan pasal 10 ayat 3 UU No 3 Tahun 2002, TNI merupakan komponen utama dalam kegiatan bela
negar. Dalam upaya pembelaan Negara, peranan TNI sebagai alat pertahanan Negara sangat penting dan
strategis karena TNI memilik tugas untuk mempertahankan kedaulatan Negara dan keutuhan wilayah,
melindungi kehormatan dan keselamata bangsa, melaksanakan operasi militer selain perang dan ikut
serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan internasional.

Pengabdian sesuai dengan profesi

Pengabdian sesuai dengan profesi Adalah pengabdian warga Negara yang mempunyai profesi tertentu
untuk kepentingan pertahanan Negara termasuk dalam menanggulangi dan memperkecil akibat yang
ditimbulkan oleh perang, bencana alam, seperti polisi, tim SAR, pramuka dan Palang Merah Indonesi
(PMI)

Pada dasarnya setiap orang mempunyai kewajiban untuk menjaga keutuan dan keamanan serta
ketertiban wilayah sekitarnya mulai dari lingkungan rumah sendiri, lingkungan masyarakat sekitar,
sampai lingkungan wilayah yang lebih luas, membela Negara tidak harus dalam wujud perlawanan dalam
bentuk militer, tetapi bisa diwujudkan dengan cara lain

Bentuk partisipasi warga masyarakat dalam menjaga lingkunganya antara lain melalui kegiatan system
keamanan lingkungan (siskamling) ikut serta menanggulangi akibat bencana alam, ikut serta mengatasi
kerusuhan masal dan konflik komunal.

Bagi kami sebagai pelajar banyak hal yang dapat dilakukan sebagai bentuk bela Negara, diantaranya
belajar dengan giat, mengikuti kegiatan ekstrakulikuler (PASKIBRA, PMR, DLL) serta peduli dengan
lingkungan sekitarnya

Pramuka termasuk bentuk bela Negara melalui kegiatan positif ini secara tidak langsung kita
berpartisipasi dalam pembelaan Negara dalam wujud mengikuti ekstrakulikuler pramuka, pembelaan
Negara bisa kita lakukan tidak hanya dalam wujud perlawanan namun juga bisa dalam wujud belajar
dengan giat serta berpasrtisipasi mengikuti kegiatan kegiatan positif.

Anda mungkin juga menyukai