Anda di halaman 1dari 9

KEBHINNEKAAN BANGSA INDONESIA

DISUSUN

MAN 1 MEDAN

-SACHBRINA DWI TIARA


-AIDILLA OKTRIA
-MASYITAH AINI
-SYAHIRA NUR HAMIDAH
-NADHIRA ZAHRA
A. Kebhinnekaan Bangsa Indonesia
1. Kebhinnekaan
Kebhinnekaan merupakan realitas bangsa yang tidak dapat dipungkin
keberadaannya untuk mendorong terciptanya perdamaian dalam
kehidupan bangsa dan negara. Kebhinnekaan harus dimaknai
masyarakat melalu pemahaman multikulturalisme dengan
berlandaskan kekuatan spiritualitas Perbedaan etnis, religi maupun
ideologi menjadi bagian tidak terpisahkan dari sejarah bangsa
Indonesia dengan Bhinneka Tunggal Ika dan toleransi yang menjadi
perekat untuk bersatu dalam kemajemukan bangsa.

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragam.


Keberagaman masyarakat Indonesia ditandai oleh adanya
keberagaman budaya. Misalnya perbedaan suku bangsa
menyebabkan adat-istiadat, bentuk rumah, pakaian serta kesenian
yang memiliki ciri khas yang berbeda. Bangsa Indonesia menyadari
dan menghormati adanya perbedaan budaya tersebut.

Bangsa Indonesia sejak dahulu telah dipersatukan dalam semboyan


"Bhineka Tunggal Ika" yang artinya berbeda-beda, tetapi tetap satu.
Bhinneka Tunggal ka merupakan alat pemersatu bangsa. Untuk itu,
kita harus benar benar memahami maknanya. Selain semboyan
tersebut, negara kita juga memiliki alat-alat pemersatu bangsa
sebagai berikut.

1. Dasar Negara Pancasila


2. Bendera Merah Putih sebagai bendera kebangsaan
3. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan
4. Lambang Negara Burung Garuda
5. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
6 Lagu lagu perjuangan
Adapun nilai-nilai kebhinekaan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara yang dapat diterapkan di masyarakat adalah sebagai
berikut. Makna toleransi dalam kebhinekaan adalah hidup
berdampingan secara damai dan saling menghargai di antara
keragaman suku bangsa, agama, adat istiadat dan bahasa.

2. Intergrasi Nasional
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan
perbedaan yang ada pada suatu Negara sehingga terciptanya
keserasian dan keselarasan secara nasional.

Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu "integrasi" dan


"nasional". Integrasi berasal dari bahasa Inggris, integrate, artinya
menyatupadukan, menggabungkan, mempersatukan. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, integrasi artinya pembauran hingga menjadi
satu kesatuan yang bulat dan utuh. Kata Nasional berasal dari bahasa
Inggris, nation yang artinya bangsa.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai


arti politis dan antropologis.

1. Integrasi nasional secara politis berarti penyatuan berbagai


kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang
membentuk suatu identitas nasional.

2. Integrasi nasional secara antropologis berarti proses penyesuaian


di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai
suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.

Integrasi masyarakat merupakan kondisi yang diperlukan bagi


Negara untuk membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan
yang diharapkan. Ketika masyarakat suatu Negara senantiasa
diwarnai pertentangan atau konflik, maka akan banyak kerugian yang
diderita baik kerugian berupa fisik materi, seperti kerusakan sarana
dan prasarana yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat maupun
kerugian mental spiritual. Seperti perasaan kekhawatiran, cemas dan
ketakutan bahkan juga tekanan mental yang berkepanjangan.

Adapun syarat keberhasilan suatu integrasi di suatu negara adalah


sebagai berikut:

• Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling


mengisi kebutuhan-kebutuhan satu dengan lainnya.

• Terciptanya kesepakatan (konsensus) bersama mengenai norma-


norma dan nilai- nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman.

• Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan aturan baku dalam


melangsungkan proses integrasi sosial.

Di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun


1945 disebutkan bahwa setiap warga negara memiliki hak dan
kewajiban yang harus dilakukan dengan sebaik- baiknya. Jangan
sampai menyalahgunakan hak karena banyak sekali orang yang bisa
seenaknya melakukan sesuatu hal yang bisa merugikan orang lain.
Begitu pula dengan orang yang selalu berusaha menghindar dari
kewajibannya sebagai warga negara. Perilaku ini bisa dijadikan salah
satu contoh perilaku yang bisa merugikan masyarakat lain,
khususnya bagi pemerintah. Pelanggaran akan hak orang akan
menyebabkan terjadinya disintegrasi sehingga orang tersebut tidak
menjalankan kewajibannya.
Rakyat Indonesia harus memiliki sikap untuk mempersiapkan diri jika
terdapat Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG)
yang dapat mengganggu integrasi nasional.

Identitas tersebut diciptakan untuk sebagai tanda, simbol dengan


harapan mampu menjaga eksistensi dan kelangsungan hidup negara
bangsa. Negara-bangsa memiliki kewibawaan dan kehormatan
sebagai bangsa yang sejajar dengan bangsa lain serta akan
menyatukan bangsa yang bersangkutan.

Dalam mewujudkan Integrasi Nasional Indonesia didorongoleh


beberapa faktor, diantaranya:
a) Adanya rasa yang senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh
faktor-faktor sejarah Indonesia telah mengalami sejarah yang kelam
di
masa lalu.
b) Adanya ideologi nasional.
c) Adanya sikap tekad dan keinginan untuk kembali bersatu.
d) Adanya ancaman dari luar.

Selain itu dalam mewujudkan Integrasi Nasional juga terdapat


beberapa faktor penghambat, yaitu:
a) Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan.
b) Kurangnya toleransi antar sesama golongan.
c) Kurangnya kesadaran di dalam diri masing-masing rakyat
Indonesia.
d) Sebagian wewenang dan tanggung jawab pemerintah pusat telah
dilimpahkan kepada pemerintah daerah karena adanya sikap
ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan
pembangunan dengan diberlakukannya otonomi daerah.
Integrasi Nasional sangat penting dilakukan oleh suatu negara,
sebagai bentuk usaha pemerintah dalam mencegah akan terjadinya
suatu perpecahan. Dalam pelaksanaan Integrasi Nasional perlu
dirancang strategis khusus agar dapat berhasil, menurut Sjamsudin
dalam bukunya menyatakan bahwa integrasi bangsa dapat dilakukan
menggunakan dua strategi kebijakan yaitu “policy assimilasionis” dan
“policy bhineka tunggal ika”.

intergasi nasional dalam bhingkai bhinneka tunggal ika adalah


persatuan bangsa indonesia dari berbagai macam suku bangsa yang
dipersatukan dalam bhinneka tunggal.

Kebhinnekaan merupakan realitas bangsa yang tidak dapat


dipungkiri keberadaannya untuk mendorong terciptanya perdamaian
dalam kehidupan bangsa dan negara. Kebhinnekaan harus dimaknai
masyarakat melalui pemahaman multikulturalisme dengan
berlandaskan kekuatan spiritualitas. Perbedaan etnis, religi maupun
ideologi menjadi bagian tak terpisahkan dari bangsa Indonesia
dengan Bhinneka Tunggal Ika dan Toleransi yang menjadi perekat
untuk bersatu dalam kemajemukan bangsa.

Persatuan dalam keberagaman memiliki arti yang sangat penting.


Persatuan dalam keberagaman harus dipahami oleh setiap warga
masyarakat agar dapat mewujudkan hal-hal

seperti:
1. Kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang.
2. Pergaulan antarsesama yang lebih akrab
3. Perbedaan yang ada tidaak menjadi sumber masalah
4. Pembangunan berjalan lancar
Indonesia merupakan negara yang sangat rentan akan terjadinya
perpecahan dan konflik. Hal ini disebabkan Indonesia adalah negara
dengan keberagaman suku, etnik, budaya, agama serta karakteristik
dan keunikan di setiap wilayahnya. Indonesia merupakan negara
yang memiliki keistimewaan keanekaragaman budaya, suku, etnik,
bahasa, dan sebagainya dibandingkan dengan negara lain.
KESIMPULAN

Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti


kesempurnaan atau keseluruhan. Integrasi nasional adalah usaha
dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada
suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara
nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa
yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu
sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa
memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola
budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun
selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya
menimbulkan masalah yang baru.
Peran Masyarakat untuk Mengatasi berbagai ancaman dalam
membangun Integrasi Nasional, Antara lain:
➢ Tidak membeda-bedakan suku, ras, daerah
➢ Toleransi antar umat beragama
➢ Membangun kesadaran integrasi nasional
➢ Pelaksanaan gotong royong
➢ Menggunakan fasilitas umum dengan baik
➢ Bersedia bekerjasama dengan golongan masyarkat untuk
kesejahteraan bersama
➢ Merawat dan memelihara lingnkungan sekitar
➢ Menggunakan layanan umum secara tertib
➢ Menjaga keamanan wilayah dari ancaman dari luar maupun
dalam
➢ Memberi kesempatan meraykan hari besar keagamaan dengan
aman dan
nyaman sesuai kepercayaan
➢ Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
DAFTAR PUSTAKA
Nuryadi dan Tolib, pusat kurikulum dan perbukuan, Balitbang,
Kemendikbut, Maret 2016. Buku Pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan.

Al-Hakim, S. 2002. Pendidikan Kewarganegaeraan untuk Perguruan


Tinggi. Malang: UM Press.

Budiarjo, Miriam.2008. Dasar-dasar Ilmu

Politik. Jakarta: Gramedia

Satriya, Bambang. 2009. Paradigma Baru Pendidikan


Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Nirmana Jakarta: Media

Subagyo dkk, 2009, Pendidikan Kewarganegaraan, Semarang: UPT


UNNES PRESS.

Wibowo, I, 2000, Negara dan Mayarakat: Berkaca dari Pengalaman


Republik Rakyat Cina, Jakarta: Gramedia

Winarno. 2007. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Di


Perguruan Tinggi. Jakarta: Bumi

Anda mungkin juga menyukai