Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“ INTEGRASI NASIONAL “
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan

Dosen Pengampu :
Drs Dani Iskandar S.E., M.M

Disusun oleh :
JHUNIA INDRIANI NAINGGOLAN
2205160593

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA


2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia diciptakan oleh Allah SWT dalam keberagaman yang berbeda baik dari segi
jenis kelamin, suku, maupun bangsa. Adanya keberagaman tersebut harus disadari dan harus
dihormati atara yang satu dengan yang lainnya. Keberagaman seharusnya menimbulkan rasa
saling membutuhkan, rasa untuk saling berbagi. Keragaman dalam berbagai dimensi kehidupan
manusia adalah cara lain untuk menunjukkan bahwa manusia tidak ada yang sempurna. Pada
akhirnya kesadaran tentang keberagaman menumbuhkan persatuan dan kesatuan serta
keinginan untuk menjalin kehidupan bersama secara harmonis. Pada lingkup kenegaraan,
persatuan dalam keberagaman disebut dengan istilah integrasi nasional.
Menurut (Majeed, 2014) bahwa, Bangsa atau Negara secara sederhana dapat diartikan
sebagai sekelompok manusia yang memiliki nilai, tradisi, perasaan, dan tujuan yang sama.
Namun, pada kenyataannya satu Negara berbagai adat, suku, dan budaya yang berbeda,
sehingga keberagaman tersebut harus digabungkan menjadi satu komunitas yang memiliki
pandangan hidup yang sama.
Pada dasarnya keberagaman masyarakat Indonesia menjadi modal dasar dalam
pembangunan bangsa. Oleh karena itu, sangat diperlukan rasa persatuan dan kesatuan yang
tertanam di setiap warga negara Indonesia. Namun, dalam kenyataannya masih ada konflik
yang terjadi dengan mengatasnamakan suku, agama, ras atau antargolongan tertentu. Hal ini
menunjukkan yang ada harusnya dapat menjadi modal bagi bangsa ini untuk menjadi bangsa
yang kuat. Untuk mendukungnya, diperlukan persatuan yang kokoh dan kuat. Namun, masih
banyak permasalahan yang harus diselesaikan. Salah satunya masih terjadi bentrokan yang
mengatasnamakan suku tertentu dalam hal penggarapan lahan pertanian atau hutan. Hal ini
menunjukkan belum adanya kesadaran akan sikap komitmen persatuan dalam keberagaman di
Indonesia. Komitmen akan persatuan akan tegak jika peraturan yang mengatur masalah suku
atau hak individu ditegakkan dengan baik.
Bangsa Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas pulau-pulau kecil yang
memiliki keberagaman baik dalam adat istiadat, kebiasaan, agama dan etnis. Namun,
keberagam di Indonesia dilanda krisis kebiasaan buruk setiap daerah. Banyak keberagaman

1
bangsa yang bertambah tetapi tercampur oleh kebiasaan asing justru tidak banyak tersaring
menjadi sebuah adaptasi. Banyaknya resiko yang terjadi pada saat ini identitas diri generasi
bangsa yang terkikis. Indonesia juga negara yang sangat mudah rentan akan terjadinya
beberapa perpecahan juga konflik. Pada dasarnya keberagaman masyarakat Indonesia menjadi
modal dasar dalam pembangunan bangsa yang kuat, ditambah dengan sembohyan yang sangat
kental dengan sebuah makna kebersamaan yang menciptakan pilar yang kokoh.
Sejak proklamasi hingga sekarang Indonesia masih saja dihadapi dengan berbagai
permasalahan yaitu menyatukan penduduk yang terdiri dari beberapa etnis. Sehingga pada
dasarnya sebuah pengalaman menunjukan bahwa dalam membangun kehidupan negara ini
sering kali dihadapkan oleh realitas konflik setiap kelompok atau individu. Hal ini dapat dapat
menunjukan masalah intergrasi nasional di Indonesia yang harus dirubah secara bersama-sama.
Integrasi nasional merupakan konsep penting yang harus diketahui oleh setiap warga
negara sebagaimana yang dikemukakan (Zuhdi, 2018) “manusia juga memiliki hak untuk
mengingat atau melupakan suatu peristiwa”. Dengan Integrasi Nasional yang baik dan
terstruktur menjadikan negara berkembang Indonesia ini terhindar dari segala konflik yang
berasal dari luar atau pengaruh asing yang belum ditentukan penting untuk menjalankan
persatuan. Adanya Pancasila merupakan sebagai alat pemersatu juga miniature budaya yang
ada Indonesia yang menjadi dasar negara, tidak dapat lepas dari banyaknya pemberitaan.
Integrasi nasional merupakan suatu konsep yang mengarah terciptanya keutuhan
bangsa melalui terciptanya konsensus di antara kebergaman yang ada. Ide pokok integrasi
nasional adalah memaksimalkan persamaan dan meminimalkan perbedaan dalam
memperdayagunakan potensi, aspirasi, serta penanggulangan setiap masalah kebangsaan.
Dengan demikian, integrasi nasional merupakan suatu proses yang perlu terus menerus dibina
dan ditingkatkan terutama sifatnya yang dinamis yaitu sejalan dengan kondisi kehidupan
politik yang selalu berkembang.
Indonesia merupakan Negara yang kaya sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Kekayaan tersebut seharusnya menjadi modal bagi Indonesia menjadi salah satu Negara yang
dapat menguasai dunia dari segala aspek kehidupan. Namun, semua itu akan tercapai jika
integrasi nasional di Indonesia berada pada level yang kuat. Integrasi nasional yang kuat akan
terwujud jika memiliki identitas nasional yang tinggi, karena identitas nasional sebagai dasar
integrasi nasional (Onyibor, 2016). Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” mengandung arti yang
sangat mendalam, di mana bangsa Indonesia menyadari pentingya integrasi nasional untuk
mencapai tujuan bangsa.

2
Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki berbagai macam budaya, suku,
ras, agama, bahasa daerah, tarian daerah, dan lain sebagainya. Keberagaman ini tidak dapat
dipungkiri dan memang benar adanya. Hubungan – hubungan tersebut terjalin dalam bingkai
persatuan yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
Kebhinekaan merupakan realitas bangsa yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya
untuk mendorong terciptanya perdamaian dalam kehidupan bangsa dan negara. Kebhinekaan
harus dimaknai masyarakat melalui pemahaman multikulturalisme dengan berlandaskan
kekuatan spiritualitas. Perbedaan etnis, religi, maupun ideologi menjadi bagian tidak
terpisahkan dari sejarah bangsa Indonesia dengan Bhinneka Tunggal Ika dan toleransi yang
menjadi perekat untuk bersatu dalam kemajemukan bangsa. Indonesia merupakan negara yang
sangat rentan akan terjadinya perpecahan dan konflik.
Hal ini disebabkan Indonesia adalah negara dengan keberagaman suku, etnik, budaya,
agama serta karakteristik dan keunikan di setiap wilayahnya. Indonesia merupakan negara yang
memiliki keistimewaan keanekaragaman sosial dan budaya, suku, etnik, bahasa, dibanding
dengan negara yang lain.
Seiring dengan perkembangan waktu, makna Bhinneka Tunggal Ika berangsur-angsur
mulai luntur. Hal ini dikerenakan dengan arus globalisasi yang sangat pesat yang dapat
memungkinkan terjadinya pertukaran informasi dari satu wilayah ke wilayah lain dengan
cepat. Karena dengan kemudahan teknologi informasi dan komunikasi inilah yang
menyebabkan masuknya pengaruh kebudayaan dari luar yang menyebabkan kurangnya
pengetahuan mengenai kebudayaan yang ada di negeri sendiri. Hal ini terutama dialami oleh
para generasi muda yang cendurung lebih senang menggunakan produk luar negri dan
kebudayaannya dibanding mempelajari dan melestarikan kebudayaan sendiri. Kurangnya
pengetahuan mengenai kebudayaan ini termasuk akan hak dan kewajiban sebagai warga negara
yang akan mengakibatkan lunturnya rasa persatuan dan kesatuan sebagai warga negara.
Apabila hal ini terjadi secara terus-menerus, maka Indonesia akan menghadapi masalah
serius yaitu ancaman disintegrasi bangsa. Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnnya
kerukunan antar umat beragama, suku, ras, dan budaya harus selalu diwujudkan melalui
pemahaman mengenai integrasi nasional.

3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian integrasi nasioal?
2. Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi integrasi nasional?
3. Apa saja syarat integrasi nasional?
4. Seberapa Pentingnya Integrasi Bagi Bangsa Indonesia?
5. Apa saja ancaman terhadap integrasi nasional?
6. Bagaimana cara mengatasi ancam integrasi nasional di Indonesia?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian integrasi nasional.
2. Mengetahui faktor-fakor pendorong dan pendukung Integrasi nasional.
3. Mengetahui syarat integrasi nasional.
4. Mengetahui pentingnya integrasi bagi bangsa Indonesia.
5. Mengethui ancaman terhadap integrasi nasional.
6. Mengetahui cara mengatasi ancaman terhadap inteegrasi nasional

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Integrasi Nasional


Integrasi berasal dari bangsa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atua
keseluruhan. Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang
saling berbeda dalam kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi. Integrasi sosial
akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas
teriorial, nilai-nilai, norma-norma dan pranata-pranata sosial.
Integrasi nasional juga diartikan sebagai proses penyatuan atau asimilsi dari bansa-
bangsa hingga menjadi satu-kesatuan yang utuh. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KKBI), Integrasi didefenisikan sebagai asimilasi sampai membentuk satu kesatuan yang utuh.
Secara Politis Integrasi Nasional secara politis ini memiliki arti bahwa penyatuan berbagai
kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas
nasional. Secara Antropologi Integrasi Nasional secara antropologis ini berarti bahwa proses
penyesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu kesatuan
fungsi di dalam kehidupan masyarakat.
Maka dapat disimpulkan bahwa, ntegrasi nasional adalah usaha dan proses
mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya
keserasian dan keselarasan secara nasional.
• Pengertian Integrasi Nasional Menurut Para Ahli
Berikut ini pengertian menurut beberapa ahli:
▪ Dr. Nazardin Shamsudin, Integrasi nasional merupakan proses pemersatuaan suatu
bangsa yang mencakup berbagai aspek-aspek kehidupan, yaitu aspek politik, sosial,
ekonomi, dan budaya.
▪ Howard Wriggins, Integrasi nasional merupakan proses penyatuan beberapa bagian
dari suatuindividu dalam masyarakat menjadi satu kesatuan atau satu keutuhan yang
lebih kompleks, ataupun penyatuan dari banyaknya organisasi kecil dalam satu bangsa.
▪ Myron Weiner Integrasi nasional adalah berbagai tahapan kelompok sosial maupun
budaya dalam satu wilayah dalam membangun suatu identitas nasional.
▪ J.Soedjati Djiwandono Integrasi nasional adalah suatu proses dalam mendamaikan

5
keberlangsungan dalam kesatuan nasional yang sesuai dengan hak dalam menetapkan
nasib sendiri.

▪ Safari di Bahar Integrasi nasional dapat diartikan bahwa berbagai unsur bangsa yang
mulanya terpisah, disatukan atau disempurnakan kembali.

▪ Alfani Integrasi nasional merupakan penciptaan suatu identitas nasional dan integrasi
dari banyaknya kelompok sosial dan budaya yang menjadi satu kesatuan wilayah.

▪ KBBI Integrasi nasional merupakan suatu rupa yang mengintegrasikan banyaknya


macam organisasi yang terkait dengan budaya dan sosial secara regional dan dapat
menciptakan suatu identitas nasional.

2.2 Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Integrasi Nasional


Didalam integrasi nasional terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhinya,
faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Faktor Pendorong Integrasi Nasional
Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kemajuan suatu proses tertentu
yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok. Dalam mewujudkan integrasi nasional, terdapat
beberapa faktor yang mendorong terwujudnya integrasi nasional di Indonesia.
Adapun faktor pendorong tersebut diantaranya:
a) Adanya Rasa Senasib Akibat Penjajahan
Bangsa kita telah mengalami masa sejarah yang kelam dimasa lalu, yaitu dimanana
bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa lain selama bertahun-tahun lamanya. Rasa senasib
seperjuangan dimasa lalu terbawa sampai sekarang adalah salah satu faktor pendorong untuk
mewujudkan integrasi nasional. Jika di masa lalu rasa senasib seperjuangan digunakan untuk
memujudkan kemerdekaan Indonesia, di era sekarang ini rasa senasib seperjuangan digunakan
untuk memperkuat stabilitas nasional demi terwujudnya persatuan Indonesia dalam integrasi
nasional.
b) Adanya ideologi nasional
Ideologi negara kita adalah Pancasila. Dimana Pancasila merupakan Ideologi Nasional
yang tidak dapat digantikan oleh ideologi manapun. Pancasila adalah sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia yang tidak dapat lepas dari kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat.
Meskipun Indonesia memiliki banyak kepercayaan, arti penting Pancasila dan fungsinya yaitu
melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan integrasi
nasional di Indonesia.

6
c) Adanya ancaman dari pihak luar
Meskipun Indonesia sudah merdeka selama 77 tahun didak dapat dipungkiri ancaman
dari luar tidak dapat masuk ke Indonesia. Ancaman dari luar di era globalisasi saat ini dapat di
artikan sebagai ancaman yang ada pada zaman dahulu. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi
ancaman dari luar dalam kaitannya dengan bahaya globalisasi dan modernisasi, integrasi
nasional perlu diwujudkan di setiap lapisan masyarakat.
d) Adanya keinginan untuk Kembali bersatu
Perbedaan yang ada di Indonesia adalah perbedaan yang membuat masyarakat
mempunyai keinginan mempersatukan setiap perbedaan yang ada didalan suatu bangsa.
Keinginan ini merupakan salah-satu perwujudan nilai-nilai Pancasila untuk mempersatukan
bangsa yang memiliki banyak perbedaan.
2. Faktor Pendukung Integrasi Nasional
a) Penggunaan bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa. Hal itu terdapat pasa sumpah
pemuda 28 oktober 1928 yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi
bahasa persatuan Bahasa Indonesia”. Dengan pernyataan tersebut, maka disepakati Bahasa
Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa tanpa memandang perbedaan yang ada.
b) Adanya kepribadian dan pandangan hidup bangsa yaitu Pancasila
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan ideologi bangsa yang kedudukannya
sangat berpengaruh bagi jalannya kehidupan berbangsa dan bernegara.
c) Rasa Semangat dalam bergotong royong
Gotong royong adalah bekerja Bersama-sama untuk mencpai tujuan yang sama. Sikap
gotong royong ini yaitu suatu usaha yang dilakukan tanpa pamrih dan secara sukarela demi
kepentingan Bersama.
d) Semangat Persatuan dan Kesatuan didalam bangsa
Kesadaran akan persatuan perlu dimunculkan dalam semangat persatuan dan kesatuan, hal
ini diperlukan untuk menjalin rasa kekeluargaan, persahabatan, dan sikap saling tolong-
menolong antar sesama dan bersikap nasionalisme, serta menjalin rasa kemanusiaan yang
memiliki sikap dan toleransi serta keharmonisan untuk hidup secara berdampingan.

7
3. Faktor Penghambat Integrasi Nasional
Faktor penghambat merupakan suatu penghalang untuk melakukan tindakan secara
individu maupun kelompok.
Beberapa faktor penghambat terwujudnya integrasi nasional diantaranya:
a) Kurangnya toleransi
Dengan kurangnya toleransi terhadap keberagaman masyarakat yang ada menjadi salah
satu penyebab konflik sosial. Akibatnya akan memegaruhi rada kesatuan dan kesatuan bangsa
dan juga akan menyebabkan integrasi nasional tidak akan terjuwud.
b) Kurangnya kesadaran diri akan rakyat indonesia
Kurangnya kesadaran diri menjdadi faktor penghambat integrasi nasional karena di era
globalisasi saat ini masyarakat cenderung tidak mempedulikan kondisi yang ada di sekitarnya.
Jika tidah dicegah maka akan mempersulid terwujudnya integraasi nasional.
c) Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan
Indonesia merupakan negara yang memiliki suku dan kebudayaan terbanyak di dunia.
Namun, ada beberapa kemajemukan yang terdapat didalam masyarakat yang berkaitan dengan
kebudayaan setempat. Kurangnya penghargaan ini akan mengakibatkan terkikisnya
kemajemukan secara perlahan.

2.3 Syarat Terbentuknya Integrasi Nasional


Syarat terbentuknya integrasi nasional yaitu:
➢ Adanya persamaan hak bagi warga negara
➢ Adanya jaminan keadilan bagi warga negara
➢ Adanya dukungan partisipasi masyarakat dalam proses penyelenggaraan negara.
➢ Adanya sikap keterbukaan yang dapat menumbuhkan saling pengertian, menghormati,
dan bekerja sama.

2.4 Pentingnya Integrasi Nasional Bagi Bangsa Indonesia


Bangsa Indonesia identik dengan bangsa yang memiliki berbagai macam keraganman suku
bangsa dan budaya, sehingga bangsa Indonesia sering dijumpai dengan berbagai masalah untuk
mempersatukan keberagaman yang ada.
Integrasi nasional merupakan salah satu cara untuk menyatukan berbagai macam perbedaan
yang ada di Indonesia. Integrasi itu sendiri dapat dikatakan sebagai suatu langkah yang baik

8
untuk menyatukan sesuatu yang semula terpisah menjadi suatu keutuhan yang baik bagi bangsa
Indonesia, misalnya menyatukan berbagai macam suku dan berbudaya yang ada serta
menyatukan berbagai macam agama yang ada di Indonesia.
Oleh sebab itu, adanya pengaruh globalisasi yang masuk ke Indonesia membuat masyarakat
Indonesia lebih memilih untuk suatu yang trend walaupun hal tersebut membuat upaya
integrasi tidak terwujud. Masyarakat Indonesia belum sadar akan pengaruh globalilasi yang
ternyata tidak baik bagi masyarakat Indonesia. Selain pengaruh globalisasi, masyarakat
Indonesia bertindak atas wewenang sendiri maupun kelompok sehingga konflik terjadi dimana-
mana seperti pertengkaran antar suku, pembakaran tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya.
Konflik tersebutlah yang membuat integrasi nasional susah diwujudkan.
Adanya upaya mengintegrasikan Indonesia, perbedaan-perbedaan yang ada tetap harus
diakui dan dihargai sehingga Indonesia menjadi negara yang dapat mencapai tujuannya. Selain
menghargai dan mengakui berbagai macam perbedaan di Indonesia, masyarakat Indonesia
harus memliki rasa toleransi terhadap sesama sehingga tidak terjadi konflik yang
berkepanjangan yang dapat merugikan Indonesia.

2.5 Ancaman Terhadap Integrasi Nasional


Negara kita berada di tengah-tengah dunia dilewati garis khatulistiwa, diapit oleh dua
benua yaitu Asia dan Australia, serta berada diantara dua samudera yaitu Samudera Hindia dan
Pasifik. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa wilayah Indonesia berada pada posisi silang
sangat sangat strategis.
Perlu diketahui, bahwa posisi silang negara Indonesia tidak hanya meliputi aspek
kewilayahan saja, melainkan meliputi pula aspek-apek kehidupan sosial, antara lain:
a. Penduduk Indonesia berada diantara daerah berpenduduk padat di utara dan daerah
berpenduduk jarang di selatan.
b. Ideologi Indonesia terletak antara komunisme di utara dan liberalisme di selatan.
c. Demokrasi Pancasila berada diantara demokrasi rakyat di utara (Asia daratan bagian utara)
dan demokrasi liberal di selatan.
d. Ekonomi Indonesia berada diantara sistem ekonomi sosialis di utara dan sistem ekonomi
kapitalis di selatan.
e. Masyarakat Indonesia berada diantara masyarakat sosialis di utara dan masyarakat
individualis di selatan.
f. Kebudayaan Indonesia dinatara kebuadayaan timur di utara dan kebudayaan barat di selatan.

9
Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia berada diantara sistem pertahanan
continental di utara dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan dan timur. Posisi silang
Indonesia sebagaimana diuraikan di atas merupakan sebuah potensi sekaligus ancaman bagi
integrasi nasional bangsa Indonesia.
Apa yang menjadi ancaman bagi integrasi nasional negara Indonesia? Ancaman bagi
integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam
berbagai dimensi kehidupan. Ancaman tersebut biasanya berupa ancaman militer dan non-
militer. Berikut ini diuaraikan secara singkat ancaman yang dihadapi Bangsa Indonesia baik
yang berupa ancaman militer maupun non-milter.
a. Ancaman Militer
Ancaman militer adalah ancarnan yang menggunakan kekuatan bersenjata yang
terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan
negara,keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat
berbentuk agresi, pelanggaran wilayah, spionase, sabotase, aksi teror bersenjata,
pemberontakan, dan perang saudara.
Ancaman militer ini dibagi menjadi dua yaitu:
1. Ancaman Militer Dalam Negeri
➢ Disintegrasi bangsa, melalui macam-macam gerakan separatis beradasarkan sebuah
sentimen kesukuan atau pemberontakan akibat ketidak puasan daerah terhadap
kebijakan pemerintahan pusat.
➢ Keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan pelanggaran hak asasi
manusia yang pada gilirannya dapat mengakibatkan suatu kerusuhan masal.
➢ Upaya penggantian ideologi pancasila dengan ideologi yang lain ekstrem atau tidak
sesuai dengan kebiasan dari masyarakat indonesia.
➢ Makar dan penggulingan pemerintahan yang sah dan konstitusional
2. Ancaman Militer Luar Negeri
➢ Pelanggaram batas negara yang dilakukan oleh negara lain.
➢ Pemberontakan senjata yang dilakukan oleh negara lain.
➢ Aksi teror yang dilakukan oleh terorisme internasional.

10
Berikut ini beberapa contoh dari ancaman militer terhadap negara :
1. Agresi
Agresi adalah ancaman militer yang menggunakan kekuatan bersenjata oleh negara
lain terhadap suatu negara yang dapat membahayakan kedaulatan dan keutuhan wilayah negara
tersebut, dan juga membahayakan keselamatan segenap bangsa tersebut.

2. Invasi
Invasi yaitu suatu serangan yang dilakukan oleh kekuatan bersenjata Negara lain
terhadap wilayah NKRI.
3. Bombardemen
Bombardemen adalah penggunaan senjata lainnya yang dilakukan oleh angkatan
bersenjata negara lain terhadap NKRI.
4. Blokade
Blokade, yang dilakukan di daerah pelabuhan atau pantai atau wilayah udara NKRI
yang dilakukan oleh angkatan bersenjata negara lain, dan lain-lain.
5. Spionase
Blokade adalah ancaman militer yang dilakukan terhadap suatu negara yang
kegiatannya berupa mata-mata dan dilakukan oleh negara lain yang bertujuan untuk mencari
dan mendapatkan dokumen rahasia militer suatu negara.
6. Sabotase
Sabotase adalah ancaman militer yang dilakukan oleh suatu negara yang kegiatannya
mempunyai tujuan untuk merusak instalasi militer dan obyek vital nasional. Tentunya sabotase
ini dapat membahayakan keselamatan suatu bangsa.
7. Aksi teror bersenjata
Aksi teror bersenjaga dilakukan oleh suatu jaringan terorisme yang luas (internasional)
atau ancaman yang dilakukan oleh teroris internasional yang bekerjasama dengan terorisme
lokal (dalam negeri).
8. Pemberontakan
Pemberontakan juga menggunakan senjata. Selain pemberontakan, terjadinya perang
saudara yang menggunakan senjata juga termasuk ancaman militer.
b. Ancaman Non Militer
Ancaman non militer atau non-niliter memiliki karakteristik yang berbeda dengan
ancaman militer, yaitu tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat sepeni ancaman militer.

11
Ancaman nonmiliter berbentuk ancaman terhadap ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
penahanan dan keamanan.
Berikut ini adalah beberapa contoh ancaman yang berbentuk non militer :
1. Ancaman Berdimensi Ideologi
Sistem politik internasional mengalami perubahan semenjak Uni Soviet runtuh,
sehingga paham komunis tidak populer lagi, akan tetapi, potensi ancaman berbasis ideologi
masih tetap diperhitungkan. Ancaman berbasis ideologi ini bisa juga dalam bentuk penetrasi
nilai-nilai kebebasan (liberalisme) sehingga bisa memicu terjadinya proses disintegrasi bangsa.
2. Ancaman Berdimensi Politik
Politik merupakan instrumen utama dalam menggerakkan perang. Hal ini membuktikan
jika ancaman politik bisa menumbangkan suatu rezim pemerintahan, bahkan juga bisa
menghancurkan suatu negara. Masyarakat internasional mengintervensi suatu Negara melalui
politik seperti contohnya Hak Asasi Manusia (HAM), demokratisasi, penanganan lingkungan
hidup, serta penyelenggaraan pemerintahan yang bersih serta akuntabel.
3. Ancaman Berdimensi Ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu penentu posisi tawar dari setiap negara dalam pergaulan
internasional. Kondisi ekonomi tentu sangat menentukan dalam pertahanan negara.
Ancaman berdimensi ekonomi ini terbagi menjadi 2, yakni internal serta eksternal.
a. Ancaman yang berasal dari internal bisa berupa inflasi, pengangguran, infrastruktur yang
tidak memadai, serta sistem ekonomi yang tak cukup jelas.
b. Ancaman yang berasal dari eksternal bisa berbentuk kinerja ekonomi yang buruk, daya
saing yang rendah, tidak siapnya dalam menghadapi era globalisasi serta tingkat
ketergantungan terhadap pihak asing.
4. Ancaman Berdimensi Sosial Budaya
Ancaman sosial budaya bisa berupa isu-isu mengenai kemiskinan, kebodohan,
keterbelakangan, serta ketidakadilan yang menjadi dasar timbulnya konflik vertikal, antara
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, beserta dengan konflik horizontal yakni suku,
agama, ras, dan antar golongan (SARA).
5. Ancaman Berdimensi Teknologi Informasi
Kemajuan akan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan sangat pesat
serta memberikan manfaat yang sangat besar bagi seluruh masyarakat, namun, kejahatan juga
terus mengikuti perkembangan tersebut, seperti contohnya kejahatan cyber dan kejahatan
perbankan.

12
6. Ancaman Berdimensi Keselamatan Umum
Ancaman untuk keselamatan umum bisa terjadi karena bencana alam, misal gempa
bumi, gunung meletus, dan tsunami. Ancaman yang disebabkan oleh manusia, missal
penggunaan obat-obatan dan penggunaan bahan kimia, pembuangan limbah industri,
kebakaran, hingga kecelakaan alat-alat transportasi.

2.6 Cara Mengatasi Ancaman Integrasi Nasional


Ancaman militer akan sangat berbahaya apabila tidak diatasi. Oleh karena itu, harus
diterapkan startegi yang tepat untuk mengatasi ancaman integrasi nasional itu. UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 telah mengatur strategi pertahanan dan keamanan bangsa
Indonesia dalam mengatasi ancaman militer tersebut. Pasal 30 ayat (1) sampai (5) UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi :
1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan
Kepolisian Negara Indonesia Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan
rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan
Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi,
dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.
4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga
kemanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara
Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-
syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan diatur
dengan undang-undang.
Ketentuan di atas menegaskan bahwa usaha pertahanan dan keamanan negara Indonesia
merupakan tanggungjawab seluruh Warga Negara Indonesia.

13
2.7 Contoh masalah integrasi Nasional
Beberapa contoh perbedaan yang menjadi masalah Integrasi Nasional di dalam
kehidupanberbangsa serta bernegara:
1. Adanya kepentingan yang berbeda
Kepentingan ada karena adanya dasar dari munculnya sikap suatu individu. Seorang
individu bersikap karena memiliki dorongan dalam mencukupi kepentingannya, begitu juga
halnya dengan konflik. Konflik biasanya ada dikarenakan terciptanya perbedaan yang sesuai
dengan individu di dalam suatu interaksi sosial. Perbedaan- perbedaan tersebut mencakup hal-
hal yang berkaitan dengan ciri fisik, kepintaran, ilmu pengetahuan, adat istiadat, keyakinan,
dan lain-lain. Dengan tingkah yang dimiliki seorang individual dalam berinteraksi sosial,
konflik merupakan hal yang wajar dalam kehidupan masyarakat dan setiap individu pasti
pernah mengalami konflik dengan setiap orang baik dengan antar anggotanya atau dengan
kelompok masyarakat lainnya, konflik bisa hilang jika masyarakat itu sendiri yang juga
menghilang. Tetapi sering juga secara terioristis, adanya perbedaan kepentingan juga
menciptakan permasalahan yang begitu pelik bagi orang yang melakukannya. Dilihat darisudut
pandang perilaku, konflik berupa bentuk minteraktif yang kejadiannya ada pada tingkatan
individual, interpersonal, kelompok atau pada tingkatan organisa si. Konflik ini ada
terutama di tingkatan individual yang mudah stres.
2) Gerakan Papua Merdeka
Gerakan papua merdeka menjadi bukti bahwa belum terwujudnya integrasi nasional di
Indonesia. Kejadian ini merupakan kesalahan bangsa yang selama ini tidak memiliki perhatian
serius terhadap wilayah bagian Timur Indonesia. Penyebabnya adalah kondisi dimana
krtidakmerataan infranstruktur serta ketimpangan pembangunan yang tidak merata di tengah-
tengah sumber daya alam yang melimpah di tanah papua dan memuat masyarakat papua merasa
kecewa. Kondisi tersebut menimbulkan perlawanana dan membuat suatu gerakan yang disebut
Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang tujuannya untuk mendirikan negara papua barat
terpisah dari NKRI.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Integrasi berasal dari bangsa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atua
keseluruhan. Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang
saling berbeda dalam kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi. Integrasi
nasional sebagai proses penyatuan atau asimilsi dari bansa-bangsa hingga menjadi satu-
kesatuan yang utuh. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), Integrasi didefenisikan
sebagai asimilasi sampai membentuk satu kesatuan yang utuh. Secara Politis Integrasi Nasional
secara politis ini memiliki arti bahwa penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam
kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
Dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia
secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun
selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang
baru.

3.2 Saran
Integrasi nasional diperlukan oleh negara indonesia karena dari integrasi nasional dapat
mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada di indonesia, sehingga tidak adanya konflik
perpecahan yang terjadi dikarenakan perbedaan semata. Walaupun indonesia ini berbeda,beda
suku, ras, agama, dan budaya, tetapi tetap indonesia adalah negara yang satu yang mempunyai
satu tujuan untuk memakmurkan negara indonesia.

15
DAFTAR PUSTAKA

Sarbaini Saleh (2008). Pendidikan Kewarganegaraan Mewujudkan Masyarakat Madani

Ubaedillah & Rozak, Abdul (2012), Pendididkan Kewarganegaraan (Civic Education)


Demokrasi, Ham & Masyarakat Madani.
Anggraeni Kusumawardani & Faturochman. (2004). Nasionalisme. BuletinPsikologi, Tahun
XII, No. 2.’
BAHAR, Saafroedin. Integrasi nasional: teori, masalah dan strategi. 1996.
Irianto, Agus Maladi. "Integrasi nasional sebagai penangkal etnosentrisme di
indonesia." Humanika 18.2 (2013).
Agus, Andi Aco. "Integrasi nasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesatuan
bangsa negara republik Indonesia." Jurnal Sosialisasi 3.3 (2016): 19-27.
Winarno. 2007, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi. Bumi
aksara, jakarta. Buku Panduan Kewarganegaraan Tahun 2014. Universitas Sriwijaya. UPT
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian.

16

Anda mungkin juga menyukai