Anda di halaman 1dari 23

BAHAN AJAR

MATA KULIAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Materi pertemuan ke 13 (Tiga Belas)


dan 14 (empat belas)

INTEGRASI NASIONAL
Disusun oleh:

Dr. Pupu Sriwulan Sumaya,S.Sos, S.H,M.H

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU PEMERINTAHAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

(UMC)

2022

1
BAHAN AJAR

1. PENDAHULUAN
A. Deskripsi Singkat, manfaat dan relevan

Bahan ajar mata kuliah Pendidikan Kewarganegaaan dengan materi


mengenai Integrasi Nasional ini merupakan penyatuan berbagai kelompok
sosial dan budaya di masyarakat dengan penduduk Indonesia dari berbagai
latar belakang suku, agama, ras dan budaya yang berbeda. Dengan tujuan
untuk menghilangkan kelas-kelas sosial yang dapat memecahkan belahkan
persatuan bangsa melalaui penjelasan materi mulai dari apa pengertian
Integrasi Nasional, pentingnya integrasi nasional, macam-macam Intergrasi,
perwujudan ontergrasi nasional kemudian faktor-faktor yang mempengaruhi
integrasi nasional, integrasi Nasional Indonesia, bagaimana proses integrasi
nasional di Indonesia, faktor penghambat integrasi nasional, pentingnya
integrasi nasioal bagi bangsa Indonesia serta Cara mengatasi ancaman
integrasi nasional.

B. Rumusan capaian pembelajaran mata kuliah

Melalui bahan ajar ini, diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan apa


pengertian Integrasi Nasional, pentingnya integrasi nasional, macam-macam
Intergrasi, perwujudan ontergrasi nasional kemudian faktor-faktor yang
mempengaruhi integrasi nasional, integrasi Nasional Indonesia, bagaimana
proses integrasi nasional di Indonesia, faktor penghambat integrasi nasional,
pentingnya integrasi nasioal bagi bangsa Indonesia serta Cara mengatasi
ancaman integrasi nasional.

C. Urutan Bahasan dan Kaitan Materi


Untuk dapat memahami mengenai Integrasi Nasional , berikut ini urutan-
urutan yang harus di pelajari yaitu:
1) Pengertian Integrasi Nasional
2) Pentingnya integrasi nasional
3) Macam-macam Intergrasi, perwujudan intergrasi nasional
4) Faktor-faktor yang mempengaruhi integrasi nasional
5) Integrasi Nasional Indonesia
6) Bagaimana proses integrasi nasional di Indonesia
7) Faktor penghambat integrasi nasional
8) Pentingnya integrasi nasioal bagi bangsa Indonesia
9) Cara mengatasi ancaman integrasi nasional.

2
D. Petunjuk Belajar
Untuk dapat memahami materi tentang Integrasi Nasional ikuti langkah-
langkah pembelajaran berikut:

a) Cermatilah dengan seksama materi yang disajikan dalam bahan ajar ini.
b) Lakukanlah diskusi bersama teman sejawat dalam menyelesaikan masalah
yang disajikan.
c) Selesaikanlah materi jika terdapat latihan soal dengan interaksi melalui E-
learning UMC apabila terdapat materi yang belum dipahami.

II. PENYAJIAN

INTEGRASI NASIONAL

PENDAHULUAN
Masalah integrasi nasional merupakan persoalan yang dialami hampir semua
negara, terutama negara-negara yang usianya masih relatif muda, termasuk
Indonesia. Hal ini disebabkan karena mendirikan negara berarti menyatukan
orang-orang dengan segala perbedaan yang ada menjadi satu entitas kebangsaan
yang baru menyertai berdirinya negara tersebut. Begitu juga negara Indonesia
yang usianya masih relatif muda. Sejak proklamasi kemerdekaan sampai sekarang
negara Indonesia masih menghadapi persoalan bagaimana menyatukan
penduduk Indonesia yang di dalamnya terdiri dari berbagai macam suku, memeluk
agama yang berbeda-beda, berbahasa dengan bahasa daerah yang
beranekaragam, serta memiliki kebudayaan daerah yang berbeda satu sama lain,
untuk menjadi satu entitas baru yang dinamakan bangsa Indonesia.
Pengalaman menunjukkan bahwa dalam perjalanan membangun kehidupan
bernegara ini, kita masih sering dihadapkan pada kenyataan adanya konflik atar
kelompok dalam masyarakat, baik konflik yang berlatarbelakang kesukuan, konflik

3
antar pemeluk agama, konflik karena kesalahpahaman budaya, dan semacamnya.
Hal itu menunjukkan bahwa persoalan integrasi nasional Indonesia sejauh ini
masih belum tuntas perlu terus dilakukan pembinaan. Walaupun harus juga
disadari bahwa integrasi nasional dalam arti sepenuhnya tidak mungkin
diwujudkan, dan konflik di antara sesama warga bangsa tidak dapat dihilangkan
sama sekali. Tulisan ini akan memaparkan kondisi masyarakat Indonesia yang
diwarnai oleh berbagai macam perbedaan dan upaya mewujudkan integrasi
nasional dengan tetap menghargai terdapatnya perbedaan-perbedaan tersebut
1. PENGERTIAN INTEGRASI NASIONAL
Secara etimologi, integrasi berasal dari kata latin integrare yang artinya
memberi tempat bagi suatu unsur demi suatu keseluruhan. Kemudian dari bentuk
kata kerja itu dibentuk kata benda integritas yang artinya keutuhan atau kebulatan
selanjutnya, dari kata-kata integritas dibentuk kata sifat integer, artinya utuh.
Oleh sebab itu, istilah integrasi berarti membuat unsur-unsur tertentu menjadi
satu kesatuan yang bulat dan utuh1. Menurut Widjaja2 integrasi adalah keserasian
satuan-satuan yang terdapat dalam suatu sistem, dan bukan penyeragaman,
namun merupakan hubungan satuan-satuan yang sedemikian rupa serta tidak
merugikan masing-masing satuan. Yang baik saling mendukung satuan serta
masih memiliki identitas masing-masing dan saling menguntungkan.
Integrasi Nasional berasal dari dua kata, yakni Integrasi dan Nasional.
Integrasi ini berasal dari Bahasa Inggris (integrate) yang memiliki arti
menyatupadukan, mempersatukan atau menggabungkan, beberapa pengertian
yakni:
b. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Integrasi memiliki arti pembauran sehingga menjadi satu kesatuan yang bulat
dan utuh.
c. Secara Politis.

1
Hendropuspito dalam Kemendikbud, (1997). Integrasi Nasioanal: Suatu Pendekatan Budaya di Daerah
IstimewaYogyakarta. Yogyakarta: Kemendikbud, Hlm. 24
2
Ibid

4
Integrasi Nasional secara politis ini memiliki arti bahwa penyatuan berbagai
kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang
membentuk suatu identitas nasional.
d. Secara Antropologi
Integrasi Nasional secara antropologis ini berarti bahwa proses penyesuaian
diantara unsur- unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu
kesatuan fungsi di dalam kehidupan masyarakat.

Dengan demikian bahwa Integrasi Nasional adalah usaha dan proses


mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga
terciptanya keseraian dan keselarasan secara nasional. Seperti yang kita ketahui,
Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun
wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita
bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola
budaya-budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain
menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah
yang baru. Istilah integrasi nasional terdiri dari dua unsur kata, yaitu “integrasi”
dan “nasional”.
Dalam Kamus Besar Indonesia Edisi Ketiga Tahun 2002 yang telah
dijelaskan di atas , bahwa istilah integrasi mempunyai pengertian “pembauran
atau penyatuan hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat”. Sedangkan istilah
“nasional” mempunyai pengertian :
1) Bersifat kebangsaan
2) Berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri
3) Meliputi suatu bangsa, misalnya cita-cita nasional, tarian nasional, perusahaan
nasional dan sebagainya
Sebagai suatu usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan
yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan
secara nasional. Dapat ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar
baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak
positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia
secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan

5
rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya
menimbulkan masalah yang baru. Wilayah dan budaya yang melimpah itu akan
menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga dapat
mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
Melalui Integrasi sebagai upaya menyatukan seluruh unsur suatu
bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya. “Mengintegrasikan” berarti membuat
untuk atau menyempurnakan dengan jalan menyatukan unsur-unsur yang semula
terpisah-pisah.
Howard Wrigins (1996), memberikan
pandangan mengena integrasi berarti penyatuan
bangsa-bangsa yang berbeda dari suatu
masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih
utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat
kecil yang banyak menjadi satu bangsa. Jadi
menurutnya, integrasi bangsa dilihatnya sebagai
peralihan dari banyak masyarakat kecil menjadi
satu masyarakat besar.

Tentang integrasi, Myron Weiner (1971)


memberikan lima definisi mengenai integrasi, yaitu:
a. Integrasi menunjuk pada proses penyatuan
berbagai kelompok budaya dan sosial dalam satu
wilayah dan proses pembentukan identitas
nasional, membangun rasa kebangsaan dengan
cara menghapus kesetiaan pada ikatan-ikatan
yang lebih sempit.
b. Integrasi menunjuk pada masalah pembentukan wewenang kekuasaan
nasional pusat di atas unit-unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakan
kelompok-kelompok sosial budaya masyarakat tertentu.
c. Integrasi menunjuk pada masalah menghubungkan antara pemerintah
dengan yang diperintah. Mendekatkan perbedaan-perbedaan mengenai
aspirasi dan nilai pada kelompok elit dan massa

6
d. Integrasi menunjuk pada adanya konsensus terhadap nilai yang minimum
yang diperlukan dalam memelihara tertib sosial.
e. Integrasi menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang terintegrasi dan yang
diterima demi mencapai tujuan bersama.
Sejalan dengan definisi tersebut, Myron Weiner membedakan 5 (lima) tipe
integrasi, dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini, yaitu:

1) Integrasi nasional
2) Integrasi wilayah
3) Integrasi nilai
4) Integrasi elit-massa
5) Integrasi tingkah laku (tindakan integratif).

Integrasi merupakan upaya menyatukan bangsa-bangsa yang berbeda dari


suatu masyarakat menjadi satu keseluruhan yang lebih utuh, atau memadukan
masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi satu bangsa, sementara
Howard Wriggins (1996) menyebut ada 5 (lima) pendekatan atau cara bagaimana
para pemimpin politik mengembangkan integrasi bangsa. Kelima pendekatan
yang selanjutnya disebut sebagai faktor yang menentukan tingkat integrasi suatu
negara dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini :

7
Gambar 2. Faktor Yang menentukan Tingkat Integrasi Suatu Negara

Sumber : Howard Wriggins (1996)

Hampir senada dengan pendapat di atas, Sunyoto Usman (1998)


menyatakan bahwa suatu kelompok masyarakat dapat terintegrasi apabila, 1)
masyarakat dapat menemukan dan menyepakati nilai-nilai fundamental yang
dapat dijadikan rujukan bersama, 2) masyarakat terhimpun dalam unit sosial
sekaligus memiliki “croos cutting affiliation” sehingga menghasilkan “croos cutting
loyality”, dan 3) masyarakat berada di atas saling ketergantungan di antara unit-
unit sosial yang terhimpun di dalamnya dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi

2. PENTINGNYA INTEGRASI NASIONAL


Masyarakat yang terintegrasi dengan baik merupakan harapan bagi setiap
negara. Sebab integrasi masyarakat merupakan kondisi yang diperlukan bagi
negara untuk membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan yang
diharapkan. Ketika masyarakat suatu negara senantiasa diwarnai oleh
pertentangan atau konflik, maka akan banyak kerugian yang diderita, baik
kerugian berupa fisik materiil seperti kerusakan sarana dan prasarana yang sangat
dibutuhkan oleh masyarakat, maupun kerugian mental spiritual seperti perasaan

8
kekawatiran, cemas, ketakutan, bahkan juga tekanan mental yang
berkepanjangan. Di sisi lain banyak pula potensi sumber daya yang dimiliki oleh
negara yang mestinya dapat digunakan untuk melaksanakan pembangunan bagi
kesejahteraan masyarakat, harus dikorbankan untuk menyelesaikan konflik
tersebut.
Negara yang senantiasa diwarnai konflik di dalamnya akan sulit untuk
mewujudkan kemajuan. Integrasi masyarakat yang sepenuhnya memang sesuatu
yang tidak mungkin diwujudkan, karena setiap masyarakat di samping
membawakan potensi integrasi juga menyimpan potensi konflik atau
pertentangan. Persamaan kepentingan, kebutuhan untuk bekerjasama, serta
konsensus tentang nilai-nilai tertentu dalam masyarakat, merupan potensi yang
mengintegrasikan. Sebaliknya perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat
seperti perbedaan suku, perbedaan agama, perbedaan budaya, dan perbedaan
kepentingan adalah menyimpan potensi konflik, terlebih apabila perbedaan-
perbedaan itu tidak dikelola dan disikapi dengan cara dan sikap yang tepat.
Namun apapun kondisinya integrasi masyarakat merupakan sesuatu yang sangan
dibutuhkan untuk membangun kejayaan bangsa dan negara, dan oleh karena itu
perlu senantiasa diupayakan. Kegagalan dalam mewujudkan integrasi masyarakat
berarti kegagalan untuk membangun kejayaan nasional, bahkan dapat
mengancam kelangsungan hidup bangsa dan negara yang bersangkutan.
Sejarah Indonesia adalah sejarah yang merupakan proses dari
bersatunya suku-suku bangsa menjadi sebuah bangsa. Ada semacam proses
konvergensi, baik yang disengaja atau tak disengaja, ke arah menyatunya suku-
suku tersebut menjadi satu kesatuan negara dan bangsa.3

3
Sumartana, 2001. Pluralisme, Konflik, dan Pendidikan Agama di Indonesia. Yogyakarta: Interfidei Hlm
100

9
3. MACAM-MACAM INTEGRASI

Macam- macam integritas dapat dilihat pada gambar 3 dibawah ini”

Gambar 3. Macam-Macam Integritas

Berdasarkan pada gambar di atas dapat dijelaskan sebagai berikut dibawah ini:

3.1. Integrasi Kebudayaan

Pengertian integrasi dalam kebudayaan adalah proses penyesuaian antara


unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga mencapai suatu keserasian
fungsinya dalam kehidupan masyarakat. Integrasi nasional dari bangsa atau
nasional Indonesia, dilihat dari aspek budaya, merupakan proses pembentukan
kesatuan solidaritas kebangsaan, kesatuan itu beranggotakan antara lain
nasional-nasional lama (suku bangsa) yang berbeda budaya, yang mencapai
keserasian dalam kehidupan masyarakat, dengan sejumlah peranan dan
kedudukan Indonesia. Anggota masyarakat itu tidak harus terlepas dari
keanggotaan nasional lama tersebut4
Koentjaraningrat5 menyebutkan bahwa integrasi mencakup aneka wama
kebudayaan suku bangsa di Indonesia yang antara lain mencakup masalah

4
Kemendikbud, 1996, Integrasi Nasional: Suatu Pendekatan Budaya. Semarang: Kemendikbud, Hlm.
17
5
Kemendikbud, 1997. Integrasi Nasioanal: Suatu Pendekatan Budaya di Daerah IstimewaYogyakarta.
Yogyakarta: Kemendikbud, Hlm . 25

10
merubah prasangka etnis atau stereotipe etnik antara warga suku bangsa yang
berlainan yang di dalam persaingannya mengejar kesempatan bekerja serta
pendidikan yang terbatas sehingga dapat menimbulkan sikap tegang dan
bermusuhan.

3.2. Integrasi Sosial6

Dalam integrasi sosial terkandung makna adanya proses saling


mempengaruhi antara dua individu atau kelompok masyarakat melalui berbagai
aktivitas di dalam situasi sosial tertentu. Proses integrasi yang dinamis melalui
aktivitas sosial-ekonomi-budaya antar kelompok masyarakat menentukan jalannya
proses integrasi sosial. Faktor-faktor yang mempengaruhi integrasi antar kelompok
masyarakat dapat dilihat pada gambar 3 dibawah ini:

Gambar 3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Integritas antar Kelompk Masyarakat

Penjelasan pada gambar 3 di atas adalah sebagai beriku:

a. Komunikasi
Adanya komunikasi akan membuka kontak-kontak sosial yang merupakan
proses saling mempengaruhi sehingga salah satu jalan menuju integrasi antara
lain berupa faktor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati.

b. Solidaritas Kelompok

6
Suryaman dalam Kemendikbud, 1997. Integrasi Nasioanal: Suatu Pendekatan Budaya di Daerah
IstimewaYogyakarta. Yogyakarta: Kemendikbud, Hlm. 29

11
Faktor ini merupakan bentuk interaksi sosial yang intensip serta membentuk
struktur dan norma-norma kelompok, mengatur interaksi dan kegiatan
kelompok dalam merealisasikan tujuan bersama serta menumbuhkan
solidaritas antar kelompok masyarakat.
c. Budaya dan Agama
Melalui nilai-nilai budaya dan noma agama diharapkan dapat mempengaruhi
pola tingkah laku manusia yang selanjutnya akan berpengaruh pula terhadap
masyarakat, di sini, integrasi dipengaruhi oleh unsur subyektif berupa perasaan
dan pikiran terhadap kelompok lain yang wujud idealnya membuat kelompok
budaya tertentu tidak suka terhadap kelompok budaya lain karena tingkah laku
sosial yang berbeda, kecuali oleh unsur tersebut maka integrasi juga
dipengaruhi oleh pendididkan dan perbedaan bahasa.

d. Daya Tampung Sosal


Setiap kelompok masyarakat yang mempunyai kebiasaan, keterampilan,
kebutuhan dan aspirasi tidak selalu sama atau mempunyai proses integrasi
untuk mewujudkan integrasi sosial-budaya.

4. PERWUJUDAN INTERGRASI NASIONAL

Sehubungan dengan hal tersebut yang diinginkan dalam integrasi nasional


adalah adanya kekuatan batiniah yang menggerakkan seseorang untuk ingin
hidup bersatu serta adanya kesadaran dan kemauan untuk hidup bersama sebagai
satu bangsa. Untuk dapat mewujudkan integrasi nasional yang tangguh seperti
yang diinginkan maka di dalam kehidupan sehari-hari harus sering mengadakan
interaksi sosial di antara sesama warga yang berlainan suku, agama maupun
kebudayaannya. Akan tetapi, sebagai konsekwensinya muncul gambaran
subyektif mengenai suku bangsa lain.7Unsur- unsur yang terdapat di dalam setiap
kebudayaan daerah itu terangkum di dalam suatu sistem nilai budaya antara lain
berupa nilai moral, religi, sosial, ekonomi, pengetahuan maupun nilai seni.
Masing-masing satuan unsur budaya tersebut terdapat di dalam kebudayaan
daerah yang dimiliki oleh setiap suku bangsa.
Nilai-nilai tersebut yang telah di paparkan di atas, termasuk nilai-nilai luhur
budaya bangsa yang dimiliki oleh hampir setiap suku bangsa yang terdapat di
Indonesia. Oleh karena itu, adanya persamaan unsur-unsur budaya tidak

7
(Depdikbud, 1997: 27
12
menjadikan masalah dalam mewujudkan integrasi nasional. Sekarang, yang
menjadi persoalan adalah bagaimana menyatukan unsur-unsur yang berbeda
yang dimiliki oleh masing- masing suku bangsa tersebut. Untuk itu agar dapat
mewujudkan integrasi nasional diperlukan adanya unsur-unsur pendukung yang
dapat diterima oleh setiap suku bangsa yang ada. Unsur-unsur pendukung
tersebut dapat melalui pembinaan kesadaran nasional, perwujudan keadilan
sosial, adanya pengawasan sosial, adanya tekanan dari luar,bahasa kesatuan,
lambang kesatuan dan sebagainya.

5. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTEGRASI NASIONAL

Integrasi Nasional terdapat beberapa faktor yang memengaruhinya, faktor-

faktor tersebut yaitu sebagai berikut:

5.1. Faktor Pendorong Integrasi Nasional


a. Faktor pendorong merupakan faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu
proses atau tindakan tertentu yang dilakukan oleh seseorang maupun
kelompok. Dalam mewujudkan integrasi nasional, terdapat beberapa faktor
yang mendorong terwujudnya integrasi nasional di Indonesia. Adapun faktor
pendorong tersebut diantaranya: Adanya rasa yang senasib dan seperjuangan
yang diakibatkan oleh faktor-faktor sejarah Indonesia. Sejarah Indonesia telah
mengalami sejarah yang kelam di masa lalu, terutama zaman dimana
Indonesia dijajah oleh bangsa lain selama bertahun-tahun. Dalam sejarah
kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, perjuangan yang dilakukan oleh
setiap elemen masyarakat untuk memperoleh kemerdekaan bukanlah sesuatu
yang sifatnya main-main. Rasa senasib seperjuangan di masa lalu yang
terbawa sampai dengan masa sekarang menjadi salah satu faktor pendorong
untuk mewujudkan integrasi nasional. Jika di masa lalu rasa senasib
seperjuangan digunakan untuk memujudkan kemerdekaan Indonesia, di era
sekarang ini rasa senasib seperjuangan digunakan untuk memperkuat
stabilitas nasional demi terwujudnya persatuan Indonesia dalam integrasi
nasional.

b. Adanya ideologi nasional


Ideologi nasional negara kita Indonesia adalah Pancasila. Sebagai ideologi
nasional, Pancasila tidak dapat digantikan oleh ideologi manapun. Walalupun
Indonesia terdiri dari banyak kepercayaan, arti penting dan fungsi Pancasila
sebagai pandangan hidup angsa Indonesia tidak bisa terlepas dari kehidupan
sehari-hari masyarakat. Pemaknaan Ideologi nasional yaitu Pancasila dilakukan
melalui implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari untuk
mewujudkan integrasi nasional di Indonesia. Melalui pemaknaan ideologi

13
nasional yaitu Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, integrasi nasional akan
lebih mudah untuk diwujudkan.

c. Adanya sikap tekad dan keinginan untuk kembali Bersatu.


Perbedaan dan kemajemukan di Indonesia bukanlah salah satu alasan untuk
dijadikan faktor penyebab konflik sosial yang terjadi di kalangan masyarakat.
Justru perbedaan inilah yang membuat masyarakat Indonesia mempunyai
keinginan untuk mempersatukan perbedaan di dalam satu kesatuan bangsa
yang utuh. Baik di dalam masyarakat tradisonal dan modern, keinginan untuk
mempersatukan perbedaan di dalam kehidupan sehari-hari tentunya ada.
Dalam kehidupan berbangsa negara dan berbangsa Indonesia, keinginan
untuk mempersatukan bangsa merupakan salah satu perwujudan nilai-nilai
luhur Pancasila sebagai dasar negara.

Adanya ancaman dari luar:


Walupun Indonesia sudah merdeka selama 79 tahun, bukan tidak mungkin
ancaman dari luar itu masuk ke Indonesia. Ancaman-ancaman dari luar di era
globalisasi sekarang ini idak dapat diartikan sebagai ancaman yang menjajah
seperti pada masa kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, untuk
mengantisipasi ancaman dari luar dalam kaitannya dengan bahaya globalisasi
dan modernisasi, integrasi nasional perlu diwujudkan di setiap lapisan
masyarakat yang ada tinggal di wilayah Indonesia.

5.2. Faktor Pendukung Integrasi Nasional


a. Penggunaan bahasa Indonesia Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu
bangsa. Jika melihat sejarah, hal ini telah dikumandangkan sejak di gelorakan
Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 yang berbunyi “Kami putra dan putri
Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuaan Bahasa Indonesia”. Dengan
semangat para pemuda tersebut maka, disepakati Bahasa Indonesia adalah
bahasa pemersatu tanpa memandang perbedaan di dalamnya.

b. Semangat persatuan serta kesatuan di dalam Bangsa


Kesadaran akan persatuan perlu dimunculkan dalam semangat persatuan dan
kesatuan, hal ini diperlukan untuk menjalin rasa kekeluargaan, persahabatan,
dan sikap saling tolong-menolong antar sesama dan bersikap nasionalisme,
serta menjalin rasa kemanusiaan yang memiliki sikap dan toleransi serta
keharmonisan untuk hidup secara berdampingan.

c. Adanya Kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama yakni


Pancasila Pancasila adalah landasan idiil bangsa yang kedudukannya sangat
berpengaruh bagijalannya kehidupan berbangsa dan bernegara. Bagi
seseorang yang di dalam jiwanya terdapat sifat patriotisme yang tinggi, maka
Ia akan selalu menerapkan butir-butir Pancasila di setiap aspek kehidupannya.

d. Adanya jiwa dan rasa semangat dalam bergotong royong.

14
Gotong royong berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang
didambakan. Sikap gotong royong adalah bekerja bersama-sama dalam
menyelesaikan

Pekerjaan dan secara bersama-sama menikmati hasil pekerjaan tersebut secara


adil. Serta suatu usaha atau pekerjaan yang dilakukan tanpa pamrih dan secara
sukarela oleh semua komponen masyarakat menurut batas kemampuannya
masing-masing.

6. INTERGRASI NASIONAL INDONSEIA


Integrasi nasional merupakan proses lanjut dari perasaan kesatuan bangsa.
Persatuan itu tercipta dari perjalanan historis yang dialami kelompok etnik itu, dari
perjalanan dan pengalaman historis ini melahirkan kondisi kebersamaan perasaan,
yaitu perasaan sependeritaan. Perasaan sependeritaan ini yang melahirkan
kesadaran terhadap identitas bangsa dan melahirkan hasrat untuk menciptakan
kondisi tujuan bersama dan melahirkan negara yang merdeka.8Bilamana dia tidak
berhasil mengadakan adaptasi berintegrasi terhadap perkembangan
pembangunan dan lingkungan hidupnya, secara logis dia tidak akan mungkin
memberikan partisipasi secara aktif dalam kehidupan bermasyarakat. Kondisi ini
akan membahayakan etnik lainnya, disamping menjadi beban bagi yang lainnya
juga mengganggu kestabilan bersama9

Bagaimana dengan integrasi nasional Indonesia itu sendiri? Sebelum


menjelaskan terkait pertanyaan ini dapat diketahui bersama bahwa Integrasi
nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang
ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara
nasional. Dapat diketahui bahwa Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar
baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Kodrat integrasi pada bangsa
Indonesia, tercipta oleh kesadaran kebangsaan dan cita-cita perjuangan yang
dibangun melalui gairah dan kehendak yang kuat dari kodrat keanekaragaman
kehidupan bangsa Indonesia. Kodrat keanekaragaman kehidupan itulah yang

8
Kemendikbud, 1996, Integrasi Nasional: Suatu Pendekatan Budaya. Semarang: Kemendikbud, Hlm.
19
9
Ibid, Hlm. 21

15
membangun kehendak berintegrasi ke dalam satu kesatuan bangsa, dan bercita-
cita membangun satu kehidupan kebangsaan, dalam satu negara kesatuan
Republik Indonesia.10
Bagi negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa seperti Indonesia,
konsep integrasi sering digunakan dalam rangka penyatuan wilayah Indonesia
dalam satu wawasan yang disebut dengan wawasan nusantara. Adanya beberapa
suku-bangsa yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, di satu pihak merupakan
kebangsaan tersendiri karena memiliki kekayaan kebudayaan yang sangat tinggi
harganya. Namun, di sisi lain dengan banyaknya jumlah suku- bangsa yang ada
merupakan sumber timbulnya konflik11
Dalam kehidupan suatu suku-bangsa tertentu, seringkali dijumpai
gambaran subyektif mengenai suku bangsa lain, baik yang bersifat positif maupun
negatif. Akan tetapi tidak selamanya gambaran subyektif atau stereotipe etnik ini
selalu merupakan gambaran yang negatif saja, melainkan ada kalanya berupa
stereotipe etnik yang positif. Namun, dalam kenyataannya justru steorotipe etnik
yang negatiflah yang hal ini yang akan menghambat terwujudnya integrasi
nasional12
Negara Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa beruntung
mempunyai bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan yang dilkrarkan oleh
para pemuda Indonesia pada tahun 1928. Hingga kini, bahasa Indonesia
dipergunakan sebagai bahasa persatuan oleh seluruh warga negara Indonesia.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan adalah bahasa Indonesia asli dengan
cirinya tersendiri, dan berbeda dengan bahasa Melayu yang digunakan oleh
masyarakat Riau. Tercapainya kesepakatan penggunaan bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan bukan sesuatu yang dipahami dan diinterpretasikan
secara sederhana. Kesepakatan itu mempunyai nilai hakiki menuju kesatuan
bangsa yang benar-benar utuh dan mumi. Kesepakatan tersebut tidak boleh
diartikan bahwa bahasa-bahasa daerah harus dihapuskan karena eksistensi dan
pemeliharaan bahasa-bahasa daerah tersebut dijamin sepenuhnya di

10
Mattulada dalam, Op.Cit. 1997, hlm. 24
11
Ibid
12
Ibid, Hlm. 28

16
dalam UUD 1945,13 Oleh sebab itu gagasan ataupun ide yang dikemukakan oleh
para pemuda pada saat itu (1928) yang telah memikirkan masalah penyatuan
bahasa yang digunakan oleh seluruh suku bangsa harus dihargai dan dihormati.
Gambaran integrasi nasionalpun secara tidak langsung juga telah dilakukan oleh
para pemuda pencetus Sumpah Pemuda 1928.
Pemimpin maupun pemuda yang hadir pada saat itu adalah wakil-
wakil pemuda dari berbagai suku-bangsa, seperti Jong Java, Yong Sumatera, Yong
Ambon dan sebagainya. Jadi, dengan digunakannya bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dimaksudkan untuk peningkatan rasa solidaritas nasional dalam
rangka. Pembinaan hubungan yang erat serta untuk mencegah timbulnya konflik
yang dapat menghambat terwujudnya integrasi nasional, 14 karena itu dalam
masalah integrasi nasional ini ada 4 komponen yang merupakan kesatuan sebuah
sistem yang menjadi indikator untuk keberhasilan integrasi nasional dan
kerjasama golongan etnik tersebut. Keempat komponen tersebut dikenal dengan
SARA yaitu suku atau etnik, agama, ras, dan antar golongan. Empat komponen
ini sangat sensitif dan paling mudah menimbulkan perpecahan. Karena itu
kestabilan keempat komponen ini merupakan asset bangsa yang menjadikan
bangsa kita menjadi berjaya15
Gografis Nasional dianggap sebagai suatu jiwa, suatu asas spiritual, suatu
solidaritas yang besar yang tercipta oleh perasaan pengorbanan yang telah dibuat
oleh sejarah di masa lampau dan yang bersedia dibuat di masa yang akan datang.
Nasion dianggap mempunyai suatu masa lampau yang melanjutkan dirinya dalam
masa kini oleh suatu kenyataan yang jelas, kesepatan, keinginan yang dinyatakan
dengan jelas untuk terus hidup bersama.
Anggota nasional Indonesia adalah orang yang menganggap dirinya
sebagai orang Indonesia dalam arti yang sesungguhnya, baik jiwa maupun
raganya sehingga benar-benar meresapi dan menghayati bahwasanya benar-
benar manusia Indonesia sehingga segala sesuatu yang ingin menjatuhkan nama
bangsa dan negara dengan tulus ikhlas akan membela dan mempertahankannya.

13
Ridwan dalam Kemendikbud, 1997, hlm. 26
14
Ibid. Hlm 24
15
Ibid, Hlm, 21

17
Perlu diingat juga adalah bahwa nasional Indonesia telah ada sebelum negara
Republik Indonesia terbentuk karena solidaritas tidak sama dengan hak-hak dan
kewajban warga negara seperti yang dinyatakan oleh undang-undang yang
berlaku. Orang- orang yang bersama yang merupakan warga negara RI tidak
sepenuhnya sama dengan orang-orang yang bersama- sama merupakan anggota
nasional Indonesia.16

7. BAGAIMANA PROSES INTEGRASI NASIONAL DI INDONESIA

Untuk mencapai Integrasi Nasional dibutuhkan suatu proses yang matang


agar kelak keintegrasian tersebut tidak terpecah belah oleh berbagai ancaman,
gangguan, dan hambatan yang datangnya berasal dari dalam ataupun luar negeri.
Lalu bagaimanakah proses integrasi tersebut? Guna menjawab pertanyaan
tersebut, maka proses integrasi nasional di Indoneisa dapat dilihat dalam
penjelasan berikut ini:
Gambar 4. Proses Integrasi Nasional di Indonesia

asca roklamasi
Kemerdekaan

Dekade an)
emuda tampil di
beberaa dalam
pangguh se arah
memasuki abad )
Semangat
Kebangsaan semakin
membara

danya asa
senasib
sepenanggungan
oleh bangsa
Indonesia

Penjelasan pada gambar 3 di atas adalah sebagai berikut :

16
Bachtiar dalam, Kemendikbud, 1997, Op.Cit, Hlm. 27

18
a. Modal awal Integrasi Nasional adalah adanya rasa senasib dan
sepenanggungan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Meski
perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah pada selang waktu
sebelum abad 20 dengan ditandai adanya sifat kedaerahan, akan tetapi, rasa
senasib sepenanggungan yang ditunjukkan oleh para pejuang dan pandahulu
kita telah mencerminkan adanya benih-benih yakni semangat kebangsaan,
yang pada gilirannya kelak akan membentuk keutuhan bangsa Indonesia.

b. Memasuki pada abad 20, gejala semangat kebangsaan semakin membara dan
terlihat, dengan munculnya berbagai organisasi atau pergerakan yang menjadi
salah satu titikawal kebangkitan nasional. Perjuangan melalui berbagai
organisasi seperti contohnya Budi Utomo, Serikat Dagang Islam yang
kemudian akhirnya menjadi Serikat Islam. Perhimpunan Indonesia dan lain
sebagainya mencitrakan bahwa adanya Integrasi Sosial dan Kultural.

c. Pada dekade 1920an, para pemuda tampil di dalam panggung sejarah


Indonesia dengan menyongsong tema persatuan dan kesatuan untuk menuju
Indonesia yang merdeka. Melalui peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober
1928, para pemuda menunjukkan segala peran serta dalam pembentukan
integrasi nasional.

d. Pasca proklamasi kemerdekaan, perjalanan bangsa Indonesia di dalam


bernegara harus ditempuh dengan berbagai peristiwa. Berbagai cobaan yang
mengguncang keutuhan bangsa juga dialami, ancaman dan bahaya terhadap
suatu negara yang tengah membangung keutuhan bangsa harus bisa dihadapi

8. FAKTOE PENGHAMBAT INTEGRASI NASIONAL

Faktor penghambat sendiri merupakan suatu penghalang untuk melakukan


tindakan secara individu maupun kelompok. Beberapa faktor penghambat
terwujudnya integrasi nasional diantaranya:

19
Gambar 5. Faktor Penghambat Terwujudnya Integrasi Nasional

Kurangnya Kurangnya toleransi


penghargaan antar sesama golongan
terhadap
kema emukan
Indonesia

Kurang kesadaran di dalam diri


masing masing rakyat
Indonesia

Penjelasan dari faktor penghambat terwujudnya Integras Nasional yaknis:

a. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan Indonesia adalah negara


yang memiliki jumlah suku dan kebudayaan terbanyak diunia. Namun
sayangnya, ada beberapa pandangan masyarakat terhadap pemerintah
tentang keberagaman ini. Ada beberapa kemajemukan yang terdapat di dalam
masyarakat yang kurang diperhatikan oleh pemerintah terutama yang
berkaitan dengan kebudayaan setempat. Kurangnya penghargaan terhadap
kemajemukan yang dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat Indonesia
sendiri membuat kemajemukan itu terkikis secara perlahan-lahan.

b. Kurangnya toleransi antar sesama golongan.


Kurangnya toleransi terhadap keberagaman dan kemajemukan yang ada di
masyakat menjadi salah satu penyebab konflik sosial. Dampak akibat konflik
sosial yang terjadi di dalam masyarakat terutama dalam hal yang berkaitan
dengan toleransi akan mengurangi rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
Selain itu, kurangnya toleransi terhadap perbedaan yang terjadi secara terus-
menerus akan membuat sebuah bangsa hancur akan sendirinya sehingga
integrasi nasional tidak akan pernah terwujud.

c. Kurangnya kesadaran di dalam diri masing-masing rakyat Indonesia


Kurangnya kesadaran diri dalam diri masyarakat untuk menjaga persatuan dan
kesatuan juga menjadi salah satu faktor yang mengambat terwujudnya
integrasi nasional. Di era globalisasi, masyarakat menjadi lebih individualistis
dan cenderung tidak memperdulikan kondisi dan situasi yang ada di
sekitarnya. Jika tidak dicegah, rasa kesadaran diri yang berkurang sebagai
dampak globalisasi akan makin mempersulit terwujudnya integrasi nasional.
Oleh karena itu, diperlukan kiat-kiat untuk membangun karakter bangsa di era

20
globalisasi untuk meningkatkan kesadaran diri masyarakat untuk mewujudkan
rasa persatuan dan kesatuan demi terwujudnya integrasi nasional bangsa.

d. Adanya sikap ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan


pembangunan Dengan diberlakukannya otonomi daerah, maka sebagian
wewenang dan tanggungjawab pemerintah pusat telah dilimpahkan kepada
pemerintah daerah. Dengan begitu akan semakin nampak ketimpangan baik
sosial maupun ekonomi antar daerah. Untuk menyeimbangkan ketimpangan
tersebut diperlukan kesadaran diri akan rasa keadilan sosial yang merata di
berbagai daerah di Indonesi

9. PENTINGNYA INTEGRASI NASIONAL BAGI BANGSA INDONESIA

Integrasi nasional merupakan salah satu cara untuk menyatukan berbagai


macam perbedaan yang ada di Indonesia.Integrasi itu sendiri dapat dikatakan
sebagai suatu langkah yang baik untuk menyatukan sesuatu yang semula terpisah
menjadi suatu keutuhan yang baik bagi bangsa Indonesia,misalnya menyatukan
berbagai macam suku dan berbudaya yang ada serta menyatukan berbagai
macam agama yang ada di Indonesia. Integrasi nasional penting untuk
diwujudkan dalam kehidupan masyrakat Indonesia dikarenakan Indonesia
merupakan negara yang masih berkembang atau dapat dikatakan negara yang
masih mencari jati diri. Selain itu, integrasi nasional sangat penting untuk
diwujudkan karena integrasi nasional merupakan suatu cara yang dapat
menyatukan berbagai macam perbedaan yang ada di Indonesia.
Indonesia sangat dikenal dengan keanekaraganm suku, budaya, dan
agama. Oleh sebab itu, adanya pengaruh globalisasi yang masuk ke Indonesia
membuat masyarakat Indonesia lebihmemilih untuk suatu yang trend walaupun
hal tersebut membuat upaya integrasi tidak terwujud. Masyarakat Indonesia
belum sadar akan pengaruh globalilasi yang ternyata tidak baik bagi masyarakat
Indonesia. Selain pengaruh globalisasi, masyarakat Indonesia bertindak atas
wewenang sendiri maupun kelompok sehingga konflik terjadi dimana-mana
seperti pertengkaran antar suku, pembakaran tempat-tempat ibadah dan lain
sebagainya. Konflik tersebutlah yang membuat integrasi nasional susah

21
diwujudkan. Upaya integrasi terus dilakukan agar Indonesia menjadi satu
kesatuan yang mana disebutkan dalam semboya bhinneka tunggal ika.
Adanya upaya mengintegrasikan Indonesia, perbedaan-perbedaan yang
ada tetap harus diakui dan dihargai sehingga Indonesia menjadi negara yang
dapat mencapai tujuannya. Selain menghargai dan mengakui berbagai macam
perbedaan di Indonesia, masyarakat Indonesia harus memliki rasa toleransi
terhadap sesama sehingga tidak terjadi konflik yang berkepanjangan yang dapat
merugikan Indonesia.

10. CARA MENGATASI ANCAMAN INTEGRASI NASIONAL

Ancaman militer akan sangat berbahaya apabila tidak diatasi. Oleh karena itu,
harus diterapkan startegi yang tepat untuk mengatasi ancaman integrasi nasional
itu. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah mengatur strategi
pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia dalam mengatasi ancaman militer
tersebut. Pasal 30 ayat (1) sampai (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang menyatakan bahwa:
1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara.
2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia
dan Kepolisian Negara Indonesia Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama,
dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan
Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi,
dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.
4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga
kemanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara
Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-

22
syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan
diatur dengan undang-undang.

Ketentuan di atas menegaskan bahwa usaha pertahanan dan keamanan


negara Indonesia merupakan tanggungjawab seluruh Warga Negara Indonesia.
Dengan kata lain, pertahanan dan keamanan negara tidak hanya menjadi
tanggung jawab TNI dan POLRI saja; tetapi masyarakat sipil juga sangat
bertanggung jawabterhadap pertahanan dan kemanan negara; sehingga TNI dan
POLRI manunggalbersama masyarakat sipil dalam menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

23

Anda mungkin juga menyukai