Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia diciptakan oleh Allah SWT dalam keberagaman baik dari segi jenis
kelamin, bangsa, maupun suku. Adanya keberagaman tersebut harus disadari oleh
setiap manusia, sehingga tercipta rasa saling menghormati satu dengan yang
lainnya. Keberagaman seharusnya menimbulkan rasa saling membutuhkan, rasa
untuk saling berbagi.
Keragaman dalam berbagai dimensi kehidupan manusia adalah cara lain untuk
menunjukkan bahwa manusia tidak ada yang sempurna. Pada akhirnya kesadaran
tentang keberagaman menumbuhkan persatuan dan kesatuan serta keinginan
untuk menjalin kehidupan bersama secara harmonis. Pada lingkup kenegaraan,
persatuan dalam keberagaman disebut dengan istilah integrasi nasional.
Indonesia merupakan Negara yang kaya sumber daya alam dan sumber daya
manusia. Kekayaan tersebut seharusnya menjadi modal bagi Indonesia menjadi
salah satu Negara yang dapat menguasai dunia dari segala aspek kehidupan.
Namun, semua itu akan tercapai jika integrasi nasional di Indonesia berada pada
level yang kuat. Integrasi nasional yang kuat akan terwujud jika memiliki identitas
nasional yang tinggi, karena identitas nasional sebagai dasar integrasi nasional
(Onyibor, 2016).
Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” mengandung arti yang sangat mendalam, di
mana bangsa Indonesia menyadari pentingya integrasi nasional untuk mencapai
tujuan bangsa. Tujuan berbangsa dan bernegara sesuai amanat pembukaan UUD
1945 bukan suatu hal yang mustahil jika setiap kelompok masyarakat di Indonesia
memegang teguh semboyan tersebut.
Dengan demikian maka tidak akan muncul konflik horizontal seperti yang
terjadi saat ini. Dalam kondisi ini sudah selayaknya setiap warga Negara
Indonesia harus menyadari bahwa mereka terdiri atas berbagai suku, ras, budaya,
dan agama namun tetap satu kesatuan sebagai Indonesia.
Isu disintegrasi bangsa menjadi salah satu fokus masalah yang harus
diselesaikan melalui pendidikan. Permasalahan yang dihadapi dalam upaya
pembangunan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia yaitu adanya gejala
memudarnya karakteristik siswa dan jati diri bangsa. Hal ini, terlihat dari
rendahnya kesadaran tentang keberagaman budaya, ras, dan agama yang
berdampak pada terjadinya konflik.
Saat ini bangsa Indonesia, masih mengalami krisis multidimensi yang
menggoyang kehidupan kita sebagai. Salah satu masalah utama dari krisis besar
itu adalah ancaman disintegrasi bangsa yang hingga saat ini masih belum mereda.
Secara umum integrasi nasional mencerminkan proses persatuan orang-orang dari
berbagai wilayah yang berbeda, atau memiliki berbagai perbedaan baik etnisitis,
social budaya, atau latar belakang ekonomi, menjadi satu bangsa terutama karena
pengalaman sejarah dan politik yang realatif sama.
Proses integrasi nasional bangsa Indonesai telah dipaparkan dalam dimensi
sejarah, sebuah jawaban yang sangat panjang atas pertanyaan “ apa yang terjadi
dengan proses integrasi nasional kita”. Inti historis jawabnya adalah bahwa kita
telah membangun suatu bangsa dan mencapai integrasi nasional. Namun banyak
harapan tidak terwujud pada sebagaian bangsa ini, hingga melakukan langkah
berbeda arah dengan tujuan umum bangsa yang melemahkan integrasi. Harus
diakui bahwa kita masih menyimpan banyak masalah yang harus diselesaikan, dan
kita meninggalkan luka yang masih menyakitkan pada diri kita sebagai bangsa
yang harus kita sembuhkan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari Integrasi Nasional?
2. Apa saja faktor-faktor yang memperngaruhi Integrasi Nasional?
3. Seberapa pentingkah Integrasi Nasional bagi Bangsa Indonesia?

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari Integrasi Nasional
2. Mahasiswa dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Integrasi
Nasional
3. Mahasiswa dapat mengetahui pentingnya Integrasi Nasional bagi Bangsa
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Integrasi Nasional
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan
perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan
keselarasan secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan
bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi
hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan
kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang
melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah
keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui
dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau
manusia manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa
Indonesia.
Menurut beberapa sumber mengatakan bahwa :
a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata integrasi
mempunyai arti pembauran atau penyatuan sehingga menjadi kesatuan
yang utuh dan bulat. Berintegrasi artinya berpadu (bergabung supaya
menjadi kesatuan yang utuh); Kata "mengintegrasikan" berarti membuat
untuk atau menyempurnakan dengan jalan menyatukan unsur unsur yang
semula terpisah pisah.
b. Saafroedin Bahar (1997) menyatakan bahwa integrasi nasional adalah
upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan pemerintah dan
wilayahnya. "Mengintegrasikan" berarti membuat untuk atau
menyempurnakan dengan jalan menyatukan unsur unsur yang semula
terpisah pisah. 
c. Menurut Howard Wrigins, integrasi bangsa berarti penyatuan bangsa-
bangsa yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan
yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang
banyak menjadi satu bangsa. Jadi menurutnya, integrasi bangsa dilihatnya
sebagai peralihan dari banyak masyarakat kecil menjadi satu masyarakat
besar.

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Integrasi Nasional


Di dalam Integrasi Nasional terdapat beberapa faktor yang memengaruhinya,
faktor-faktor tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Faktor Pendorong Integrasi Nasional
Faktor pendorong merupakan faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu
proses atau tindakan tertentu yang dilakukan oleh seseorang maupun kelompok.
Dalam mewujudkan integrasi nasional, terdapat beberapa faktor yang mendorong
terwujudnya integrasi nasional di Indonesia. Adapun faktor pendorong tersebut
diantaranya:
a. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.
b. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan
dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928
c. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan
perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
d. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, sebagaimana
dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
e. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi
Kemerdekaan, Pancasila, dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu
kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia.
2. Faktor Penghambat Integrasi Nasional
Faktor penghambat sendiri merupakan suatu penghalang untuk melakukan
tindakan secara individu maupun kelompok. Beberapa faktor penghambat
terwujudnya integrasi nasional diantaranya:
a. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan
b. Kurangnya toleransi antar sesama golongan
c. Kurangnya kesadaran di dalam diri masing-masing rakyat Indonesia
d. Adanya sikap ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan
pembangunan

Anda mungkin juga menyukai