Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SEJARAH INDONESIA
INTEGRITAS NASIONAL

Nama kelompok :
1. ABD. RAHMAN (01)
2. NUR FATIHA ISKANDAR
3. RESQY KURNIAWAN
4. ALFI WIDIYANTI
5. IIS DAMAYANTI

KELAS : XII MIPA 5

UPTD. SMA NEGERI 1 SINJAI


TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

        Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha


Kuasa karena atas berkat rahmat, karunia, hidayah dan kehendak-Nyalah
Makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk sedikit mengulas mengenai
kejenuhan dan transfer dalam belajar. Dalam makalah ini penulis
menemukan banyak kesulitan, terutama keterbatasan mengenai
penguasaan ilmu tentang kejenuhan dan transfer dalam belajar, tetapi
berkat bimbingan yang diberikan oleh berbagai pihak akhirnya penulis
pun dapat menyelesaikan makalah ini serta adanya media massa yang
sangat menunjang penyelesaian makalah ini.
Sebagai mahasiswa, penulis menyadari bahwa pengetahuan yang dimiliki
masih terbatas sehingga dalam makalah ini masih ditemukan banyak
kekurangan. Maka, kritik dan saran dirasakan sangat dibutuhkan untuk
kemajuan penulis di masa yang akan datang.
Penulis berharap, agar dengan adanya makalah ini tidak hanya
meningkatkan pengetahuan bagi mahasiswa dan dapat
mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari.

Rabu, 18 November 2020

(Penulis)
1
Daftar Isi

KataPengantar……………………………………………............           1
Daftar
Isi…………………………………………………………............          2
BAB I : PENDAHULUAN  
            - Latar
Belakang…………………………………………………............           3
            - Rumusan
Masalah……………………………………………………..........            4
            - Tujuan
…………………………………………............................          4
BAB II : PEMBAHASAN
            - Definisi Integrasi
Nasional………………………………………………….............           5
            - Faktor-faktor Integrasi
Nasional…………………………………………………….........           8
            -Pentingnya Integrasi
Nasional...................................................................................... ...........10
BAB III : PENUTUP
                        -
Kesimpulan……………………………………………………........…..13 
   
 -
Saran………………………………………………………....................14
                        - Daftar Pustaka…………………….
……………………………………............14
2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas pulau-
pulau yang dibatasi oleh laut dan selat sebagai sebuah negara kepulauan
yang terdiri dari banyak etnis dan budaya, Indonesia menghadapi
berbagai kemungkinan adanya perpecahan yang dapat menjadi ancaman,
tantangan, hambatan, dan gangguan kesatuan bangsa. Berbagai upaya
tengah dilakukan, yakni diwajibkan kepada seluruh masyarakat untuk
memupuk komitmen persatuan dalam keberagaman, seperti tidak
menyinggung, harus saling menghormati antaragama dan keyakinan,
serta menghargai perbedaan budaya.
Upaya-upaya untuk mempersatukan keberagaman tersebut bisa
disebut intefrasi nasional. Integrasi berasal dari bahasa inggris
“integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Intergasi
sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang
saling berbeda dalam kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian
fungsi. Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat
memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-
norma, dan pranata-pranata sosial.
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan
perbedaan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya
keserasian dan keselarasan secara nasional. Seperti yang kita ketahui,
Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan
ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi
bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara
bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan
rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga
akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah
dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia
manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa
Indonesia.
Dalam hal ini penulis ingin membahas mengenai integrasi nasional.
Agar masyarakat khusunya pelajar maupun mahasiswa dapat mengetahui
betapa pentingnya integrasi nasional bagi bangsa indonesia.
3
1. 2 Rumusan Masalah
1.      Apakah definisi dari Integrasi Nasional ?
2.      Apa sajakah faktor-faktor yang memengaruhi
integrasi nasional?
3.      Seberapa penting Integrasi Nasional bagi
Bangsa Indonesia?

1.3      Tujuan
Adapun tujuan kami membuat makalah ini antara lain:
1.      Mengetahui definisi Integrasi Nasional
2.      Mengetahui faktor-faktor pendorong,  pendukung dan penghambat
Integrasi Nasional
3.      Mengetahui pentingnya Integrasi Nasional bagi Bangsa Indonesia
4
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Definisi Integrasi Nasional
Integrasi Nasional berasal dari 2 kata, yakni Integrasi dan Nasional.
Integrasi ini berasal dari Bahasa Inggris (integrate) yang memiliki arti
menyatupadukan, mempersatukan atau menggabungkan. Pada Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Integrasi memiliki arti pembauran
sehingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh.

Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan


perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian
dan keselarasan secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia
merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun
wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa
karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak
atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan
rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga
akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah
dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia
manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa
Indonesia.

Tentang integrasi, myron weiner (1971) memberikan lima definisi


mengenai integrasi yaitu :
a.       Integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok
budaya dan sosial dalam suatu wilayah dan proses pembentukan identitas
nasional, membangun rasa kebangsaan dengan cara menghapus kesetiaan
pada ikatan-ikatan yang yang lebih sempit.
b.      Integrasi menunjuk pada masalah pembentukan wewenang
kekuasaan nasional pusat diatas unit-unit sosial yang lebih kecil yang
betanggotakan kelompok-kelompok sosial budaya masyarakat tertentu.
c.       Integrasi menunjuk pada masalah menghubungkan antara
pemerintah dengan yang diperintah. Mendekatkan perbedaan-perbedaan
mengenai aspirasi dan nilai pada kelompok elit dan massa.
d.      Integrasi menunjuk pada adanya konsensus terhadap nilai yang
minimum yang diperlukan dalam memelihara tertib sosial.
e.       Integrasi menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang terintegrasi
dan yang diterima demi mencapai tujuan bersama.
5
Sejalan dengan definisi tersebut, myron weiner membedakan lima
tipe integrasi nasional, integrasi wilayah, integrasi nilai, integrasi elit
massa, dan integrasi tingkah laku (tindakan integratif). Integrasi
merupakan upaya menyatukan bangsa-bangsa yang berbeda dari suatu
masyarakat menjadi satu bangsa.
Howard Wriggins (1996) menyebut adanya pendekatan atau cara
bagaimana para pemimpin politik mengembangkan integrasi bangsa.
Kelima pendekatan yang selanjutnya disebut sebagai faktor yang
menentukan tingkat integrasi suatu bangsa yaitu :
1)      Adanya ancaman dari luar
2)      Gaya politik kepemimpinan
3)      Kekuatan lembaga-lembaga politik
4)      Ideologi nasional
5)      Kesempatan pembangunan ekonomi

Sunyoto Usman (1998) menyatakan bahwa suatu kelompok masyarakat


dapat terintegrasi apabila 
1.      Masyarakat dapat menentukan dan menyepapakati nilai-nilai
fundamental yang dapat dijadikan rujukan bersama
2.      Masyarakat terhimpun dalam unit sosial sekaligus memiliki “croos
cutting loyality”
3.      Masyarakat berada saling ketergantungan diantara unit-unit sosial
yang terhimpun di dalamnya dalam memenuhi kebutuhan ekonomi.

Secara Politis, Integrasi Nasional secara politis ini memiliki arti bahwa
penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah
nasional yang membentuk suatu identitas nasional. Secara
Antropologi.Integrasi Nasional secara antropologis ini berarti bahwa
proses penyesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda
sehingga mencapai suatu kesatuan fungsi di dalam kehidupan masyarakat

Contoh Wujud Integrasi Nasional, antara lain sebagai berikut:


a).Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta oleh
Pemerintah Republik Indonesia yang diresmikan pada tahun 1976. Di
kompleks Taman Mini Indonesia Indah terdapat anjungan dari semua
propinsi di Indonesia (waktu itu ada 27 provinsi). Setiap anjungan
menampilkan rumah adat beserta aneka macam hasil budaya di provinsi
itu, misalnya adat, tarian daerah, alat musik khas daerah, dan sebagainya.
b) Sikap toleransi antarumat beragama, walaupun agama kita berbeda
dengan teman, tetangga atau saudara, kita harus saling menghormati.
c)  Sikap menghargai dan merasa ikut memiliki kebudayan daerah lain,
bahkan mau mempelajari budaya daerah lain, misalnya masyarakat Jawa
atau Sumatra, belajar menari legong yang merupakan salah satu tarian
adat Bali.

6
 Selain anjungan dari semua propinsi di Indonesia, di dalam komplek
Taman Mini Indonesia Indah juga terdapat bangunan tempat ibadah dari
agama-agama yang resmi di Indonesia, yaitu masjid (untuk agama
Islam), gereja (untuk agama Kristen dan Katolik), pura (untuk agama
Hindu) dan wihara (untuk agama Buddha). Perlu diketahui, bahwa waktu
itu agama resmi di Indonesia baru 5 (lima) macam.

Proses Integrasi Nasional biasanya akan dipengaruhi oleh aspek-aspek


sosiologis dan antropologis. Dalam prosesnya, integrasi dituntut adanya
kesepakatan terhadap nilai-nilai umum yang ada didalam masyarakat
melalui proses :
a. Sosialisasi
            Sosialisasi adalah sebuah proses seumur hidup yang berkenaan
dengan bagaimana individu mempelajari cara-cara hidup, norma dan
nilai sosial yang terdapat dalam kelompoknya agar dapat berkenbangan
menjadi pribadi yang dapat diterima oleh kelompoknya.
b. Akulturasi
            Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu
kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan
unsur dari suatu kebudayaan asing.
c. Asimilasi
            Asimilasi adalah pebauran dua kebudayaan yang disertai dengan
hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan
baru.
d. Enkulturasi
            Enkulturasi merupakan proses mempelajari dan menyesuaikan
alam pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan
peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya.
Contoh bentuk integrasi nasional adalah sumpah pemuda yang
menghasilkan nasionalisme dan menyatukan rakyat Indonesia secara
sosial dan politik, melalui semboyan “satu tanah air, satu bahasa, satu
bangsa”.
Proses Integrasi Nasional harus melalui fase-fase sosial dan politik :
1)     Melakukan pengorbanan sebagai langkah penyesuaian antara
banyak perbedaa, keinginan, dan ukuran penilaian.
2)     Mengembangkan sikap toleransi didalam kelompok sosial.
3)     Terciptanya kesadaran dan kesediaan untuk mencapai suatu
konsensus.
4)     Mengidentifikasi akar persamaan diantara kultur-kultur etnis yang
ada.
5)     Kemampuan segenap kelompok yang ada untuk berperan secara
bersama-sama dalam kehidupan busaya dan politik.
6)     Mengakomodasi timbulnya etnis.
7)     Adanya upaya kuat dalam melawan prasangka dan diskiriminasi.
8)     Menghilangkan pengkotak-kotak kebudayaan.
Dalam konteks Indonesia, maka proses Integrasi Nasional haruslah
berjalan alamiah sesuai dengan keanekaragaman budayanya dan harus
lepas dari hegemoni pengaruh kekuasaan suatu nefara atas negara-negara
lain dan ominasi peran politik etnik tertentu.
7
2. 2 Faktor - Faktor Integrasi Nasional
Di dalam Integrasi Nasional memiliki berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi Integrasi Nasional itu sendiri, berikut faktor-faktor
integrasi nasional :

1.Faktor Pendorong Integrasi Nasional

a)      Adanya rasa yang senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh


faktor-faktor sejarah.
b.) Adanya ideologi nasional yang tercermin di dalam simbol negara
yakni Garuda Pancasila                   dan Semboyan Bhinneka Tunggal
Ika.
 c.)  Adanya sikap tekad dan keinginan untuk kembali bersatu di dalam
kalangan Bangsa Indonesia seperti yang telah dinyatakan di dalam
Sumpah Pemuda.
 d.)  Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan adanyadan
munculnya semangat nasionalisme dalam kalangan Bangsa Indonesia.
e)       Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan
Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah
Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa
Indonesia.
f)       Adanya simbol kenegaraan dalam bentuk Garuda Pancasila,
dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

 Faktor-faktor penghambat integrasi nasional sebagai berikut:  

a)        Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam


faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan
daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya.
b)        Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan
yang dikelilingi oleh lautan luas.
c)        Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan yang merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa,
baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
d)       Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan
dan hasil-hasil pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan
keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-
golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk
rasa.
e)        Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa
yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap
rendah budaya suku bangsa lain.
dengan kepribadian bangsa, baik melewati kontak langsung maupun
kontak tidak langsung.
g)        Kontak langsung, antara lain melalui unsur-unsur pariwisata,
sedangkan kontak tidak langsung, antara lain melalui media cetak
(majalah, tabloid), atau media elektronik (televisi, radio, film, internet,
telepon seluler yang mempunyai fitur atau fasilitas lengkap).
8

Contoh-Contoh Pendorong Integrasi Nasional :

a.       Adanya rasa keinginan untuk bersatu agar menjadi negara yang


lebih maju dan tangguh di masa yang akan datang.
b.      Rasa cinta tanah air terhadap bangsa Indonesia
c.       Adanya rasa untuk tidak ingin terpecah belah, karena untuk
mencari kemerdekaan itu adalah hal yang sangat sulit.
d.      Adanya sikap kedewasaan di sebagian pihak, sehingga saat terjadi
pertentangan pihak ini lebih baik mengalah agar tidak terjadi perpecahan
bangsa.
e.       Adanya rasa senasib dan sepenanggungan
f.       Adanya rasa dan keinginan untuk rela berkorban bagi bangsa dan
negara demi terciptanya kedamaian
9

]2.3 Pentingnya Integrasi Nasional

Masyarakat yang terintegrasi dengan baik merupakan harapan bagi


setiap negara. Sebab integrasi masyarakat merupakan kondisi yang
diperlukan bagi negara untuk membangun kejayaan nasional demi
mencapai tujuan yang diharapkan. Ketika masyarakat suatu negara
senantiasa diwarnai oleh pertentangan atau konflik, maka akan banyak
kerugian yang diderita, baik kerugian berupa fisik materill seperti
kerusakan sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat,
maupun kerugian mental spiritual seperti perasaan kekawatiran, cemas,
ketakutan, bahkan juga tekanan mental yang berkepanjangan. Disisi lain
banyak pula potensi sumber daya yang dimiliki oleh negara, yang
mestinya dapat digunakan untuk melaksanakan pembangunan bagi
kesejahteraan masyarakat, harus dikorbankan untuk menyelesaikan
konflik tersebut. Dengan demikian negara yang senantiasa diwarnai
konflik di dalamnya akan sulit untuk mewujudkan kemajuan.

Integrasi masyarakat yang sepenuhnya memang sesuatu yang tidak


mungkin diwujudkan, karena setiap masyarakat disamping membawakan
potensi integrasi juga menyimpan potensi konflik atau pertentangan.
Persamaan kepentingan, kebutuhan untuk bekerja sama, serta konsensus
tentang nilai-nilai tertentu dalam masyarakat, merupakan potensi yang
mengintegrasikan. Sebaliknya perbedaan-perbedaan yang ada dalam
masyarakat seperti perbedaan suku, perbedaan agama, perbedaan budaya,
dan perbedaan kepentingan adalah menyimpan potensi konflik, terlebih
apabila perbedaan-pebedaan itu tidak dikelola dan disikapi dengan cara
dan sikap yang tepat.

Namun apapun kondisi integrasi masyarakat merupakan sesuatu


yang sangat dibutuhkan untuk membangun kejayaan bangsa dan negara,
dan oleh karena itu perlu senantiasa diupayakan. Kegagalan dalam
mewujudkan integrasi masyarakat berarti kegagalan untuk membangun
kejayaan nasional, bahkan dapat mengancam kelangsungan hidup bangsa
dan negara yang bersangkutan.

Sejarah indonesia adalah sejarah yang merupakan proses dari


bersatunya suku-suku bangsa menjadi sebuah bangsa. Ada semacam
proses konvergensi, baik yang desengaja maupun tidak disengaja, ke
arah menyatunya suku-suku tersebut menjadi satu kesatuan negara dan
bangsa.

10
Indonesia sangat dikenal dengan keanekaraganm suku,budaya dan
agama. Oleh sebab itu, adanya pengaruh globalisasi yang masuk ke
Indonesia membuat masyarakat Indonesia lebih memilih untuk suatu
yang trend walaupun hal tersebut membuat upaya integrasi tidak
terwujud. Masyarakat Indonesia belum sadar akan pengaruh globalilasi
yang ternyata tidak baik bagi masyarakat Indonesia. Selain pengaruh
globalisasi, masyarakat Indonesia bertindak atas wewenang sendiri
maupun kelompok sehingga konflik terjadi dimana-mana seperti
pertengkaran antar suku, pembakaran tempat-tempat ibadah dan lain
sebagainya. Konflik tersebutlah yang membuat integrasi nasional susah
diwujudkan. Upaya integrasi terus dilakukan agar Indonesia menjadi satu
kesatuan yang mana disebutkan dalam semboya bhinneka tunggal ika.
Contoh kasus yang mengancam keutuhan negara Indonesia
berikut adalah contoh kasus ancaman yang pernah mengancam keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
1. Contoh ancaman Fisik 

 Dari luar negeri


·         Penembakan kapal patroli Indonesia oleh Malaysia
·         Agresi militer Belanda di Indonesia
·         Penjajahan bangsa eropa di Indonesia 
 Dari dalam negeri
·         Teror bom di Solo
·         Penyerangan antar suku dipapua
·         Tawuran antar warga di Makassar
·         Kerusuhan mass di jakarta
·         Perusakan kantor walikota oleh warga yang marah
·         Perusakan dan vandalisme terhadap fasilitas umum

2. Contoh ancaman Ideologi


Dari luar negeri
·         Maraknya berbagai kebudayaan dan paham baru dari luar negeri
·         Adanya campur tangan politik dari badan-badan asing didalam
negeri
·         Maraknya media propaganda asing
·         Adu domba yang dilakukan pihak asing 
·         Pemberlakuan aturan aturan tertentu yang dilakukan oleh pihak
asing yang merugikan negara lain
11

 Dari dalam negeri 


·         Munculnya paham-paham radikal dan ekstremis dalam negeri
·         Munculnya berbagai aliran sesat diIndonesia
·         Sikap apatis terhadap pemerintah
·         Sikap mau menang sendiri dalam masyarakat suatu negara
·         Kurangnya kecintaan terhadap produk dalam negeri
·         Pemberontakan PKI
·          Gerakan separatis GAM diaceh, RMS dimaluku dan OPM di
papua
12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti
kesempurnaan atau keseluruhan. Integrasi nasional adalah usaha dan
proses mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada pada suatu negara
sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Seperti
yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik
dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa
dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan
alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya-budaya yang
melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan
sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang
baru.

Indonesia adalah negara yang penuh dengan keragaman, baik itu dari
segi etnis, budaya, adat istiadat, dengan segala pola kehidupan
masyarakat yang ada di dalamnya. Masyarakat adat di Indonesia juga
memiliki berbagai kearifan lokal yang sangat khas dan menunjukkan
eksistensinya dalam lingkup suku bangsa di Indonesia. Beriringan
dengan hal itu, Indonesia juga memiliki berbagai masalah terkait dengan
isu etnis tersebut, contoh nyatanya adalah konflik antar etnis yang sering
terjadi di berbagai daerah dan berdampak bagi stabilitas nasional
Indonesia. Hal ini pula yang menjadikan Integrasi Nasional begitu sulit
diwujudkan di negara ini, ditandai dengan belum terciptanya rasa
kebersamaan dalam suatu wilayah, dengan melepaskan simbol-simbol
primordial dari komunitas adat.

Dibutuhkan langkah nyata dari berbagai pihak untuk mengatasi hal ini,
diantaranya dengan berupaya dengan serius untuk mengatasi konflik
antar etnis yang terjadi di daerah, membendung segala hal yang dapat
menjadi pemicu konflik, mengedepankan toleransi dan penanaman nilai-
nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dan pemerintah juga
harus mampu menciptakan kebijakan yang adil dari segi politik,
ekonomi, sosial dan budaya, karena pada dasarnya isu etnis ini
merupakan hal yang sangat sensitif terutama di negara multikultural
seperti Indonesia ini.
13
Saran
Integrasi nasional sangat diperlukan oleh negara indonesia karena dari
integrasi nasional dapat mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada
di indonesia, sehingga tidak adanya konflik perpecahan yang terjadi
dikarenakan perbedaan semata. Walaupun Indonesia ini berbeda-beda
suku, ras, agama, dan budaya, tetapi tetap Indonesia adalah negara yang
satu yang mempunyai satu tujuan untuk memakmurkan negara indonesia.

Daftar Pustaka
Wibowo, I, 2000, Negara dan Mayarakat : Berkaca dari Pengalaman
Republik Rakyat Cina, gramedia, Jakarta.
Winarno. 2007, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Di
Perguruan Tinggi. Bumi aksara, jakarta.
Buku Panduan Kewarganegaraan Tahun 2014. Universitas Sriwijaya.
UPT Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian.
Bohlan, (2005). Integrasi nasional. (http://www.basic-integrasi-
nasional.org)
 Diakses pada tanggal 12 februari 2015.
Nikolas, (2007). Pentingnya integrasi nasional
indonesia. (http://www.education-penteingnya-integrasi-
nasional.org/wiki)
14

Anda mungkin juga menyukai