Anda di halaman 1dari 12

INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU PERSATUAN DAN

KESATUAN BANGSA INDONESIA

UTS Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Ibu Dr. Hj. Siti Ummu Adillah,S.H.M.Hum.

Nama : ZAYYINA CHAMALADINA HANFIN

Nim : (30101900210)

FAKULTAS KEDOKTERAN

Universitas Islam Sultan Agung Semarang

16-23 November 2020


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang terpisah-pisah dari segi lingkungan


geogarfisnya yang terdiri dari pulau-pulau dari yang terbesar sampai ke pulau yang
terkecil. Dari segi wilayah Indonesia dapat dibagi dua yaitu Indonesia Barat dan
Indonesia Timur. Kenyataan semacam ini yang menyebabkan NKRI terdiri dari
berbagai aspek budaya yang berbeda. Baik dari suku, ras, bahasa dan agama yang
berbeda-beda. Dari hal ini tergambar jelas tentang bagaimana upaya yang akan kita
lakukan untuk mempersatukan perbedaan ini menjadi suatu kesatuan yang utuh tanpa
mengilangkan keasliannya. Suatu negara tidak mungkin bisa mempertahankan
integrasinya jika kelompok yang ada di dalamnya tidak bersatu.
Suatu negara membutuhkan persatuan untuk membangun bangsanya yang
dinamakan integrasi nasional. Dengan membangun integrasi, negara dapat
memperkokoh persatuan dan kesatuannya. Dapat dikatakan integrasi sebagai salah
satu tolak ukur pembentukan suatu bangsa yang majemuk atau plural. Jika hal
semacam ini tidak dilakukan, dengan sendiri kita akan mudah goyah dan rutuh
seiring perkembangan zaman. Setiap individu dituntut untuk bekerja sama tanpa
melihat perbedaan dari segi suku, bahasa, dan budaya. Individu juga harus
mengedepankan kepetingan umum  sebelum kepentingan pribadi.
Konsep integrasi pada dasarnya sejalan dengan kondisi Indonesia pada saat ini
ketika konflik antar etnik, antara daerah, antara agama,suku, partai politik, antar
pelajar, serta konflik lainya yang mengatasnamakan kepentingan sendiri  diberbagai
daerah yang ada di Indonesia. Persoalan-persoalan seperti ini tentu tak lepas dari
perhatian kita  sebagai bagian dari Indonesia yang terkenal dengan kemajemukannya
sebagai bangsa yang aman. Memang pada pelaksanaannya sangat sulit
mempersatukan atau mengintegrasikan suata masyarakat yang majemuk seperti
bangsa Indonesia. Kita juga harus menyadari bahwa konflik karena suatu perbedaan
tidak akan pernah selesai secara sepenuhnya dan bukan berarti kita pasrah pada
kenyataan ini. Untuk itu integrasi perlu diupayakan lebih lanjut untuk membangun
Indonesia yang lebih baik.
Pada makalah ini kelompok kami akan membahas beberapa hal yang terdiri dari
subtema berkaitan dengan integrasi nasional terutama berkaitan dengan pluralitas
masyarakat Indonesia, strategi integrasi dan integrasi nasional di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apakah definisi dari Integrasi Nasional ?
2) Jenis-jenis Integrasi Nasional ?
3) Apa sajakah faktor-faktor yang memengaruhi integrasi nasional ?
4) Seberapa pentingkah Integrasi Nasional bagi Bangsa Indonesia ?
5) Bagaimana proses Integrasi Nasional di Indonesia ?

1.3 Tujuan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberi gambaran, wawasan dan


pengetahuan  tentang pentingnya integrasi nasional yang berkaitan dengan
kemajemukan bangsa Indonesia.

1.4  Manfaat

1) Bagi pembaca
Para pembaca dapat mengetahui dan memahami konsep integrasi, kemajemukan
bangsa Indonesia, strategi integrasi, faktor pembentuk dan penghambat integrasi
serta kesadaran akan pentinnya integrasi bangsa bagi kaum muda.
2) Bagi penulis
Penulis lebih memahami pentingnya integrasi bangsa Indonesia melihat
kenyataan bangsa kita yang majemuk dan tantangan global  yang  menguji integrasi
nasional
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Integrasi Nasional

Integrasi Nasional berasal dari dua kata, yakni Integrasi dan Nasional.
Integrasi ini berasal dari Bahasa Inggris (integrate) yang memiliki arti
menyatupadukan, mempersatukan atau menggabungkan.

1) Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Integrasi memiliki arti


pembauran sehingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh.
2) Secara Politis. Integrasi Nasional secara politis ini memiliki arti bahwa
penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah
nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
3) Secara Antropologi Integrasi Nasional secara antropologis ini berarti bahwa
proses penyesuaian diantara unsurunsur kebudayaan yang berbeda sehingga
mencapai suatu kesatuan fungsi di dalam kehidupan masyarakat. Integrasi
nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang
ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara
nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat
besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) integrasi berarti pembaruan


dan penyatuan sehingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Berintegrasi artinya
berpadu atau bergabung menjadi  satu kesatuan yang utuh. Secara antropologis
integrasi nasional berarti proses penyesuaian di antara unsur kebudayaan yang
berbeda sehingga mencapai unsur keserasian dalam kehidupan bermasyarakat.
Saafroedin Bahar (1997) menyatakan bahwa intregasi nasional adalah upaya
menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya.
Sedangkan menurut Howard Wringgisn (2016: 152) integrasi adalah penyatuan
bagian yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang
lebih utuh atau memadukan masyarakat kecil yang jumblahnya banyak menjadi suatu
kesatuan bangsa.
Tentang integrasi, Myron Weiner (1971) memberikan lima definisi mengenai
integrasi, yaitu:
a. Integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial
dalam   satu wilayah dan proses pembentukan identitas nasional, membangun
rasa kebangsaan dengan cara menghapus kesetiaan pada ikatan-ikatan yang lebih
sempit.
b. Integrasi menunjuk pada masalah pembentukan wewenang kekuasaan nasional
pusat di atas unit-unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok-
kelompok sosial budaya masyarakat tertentu.
c. Integrasi menunjuk pada masalah menghubungkan antara pemerintah dengan
yang diperintah. Mendekatkan perbedaan-perbedaan mengenai aspirasi dan nilai
pada kelompok elit dan massa.
d. Integrasi menunjuk pada adanya konsensus terhadap nilai yang minimum yang
diperlukan dalam memelihara ketertiban sosial.
e. Integrasi menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang terintegrasi dan yang
diterima demi mencapai tujuan bersama.

 2.2. Jenis-jenis Integrasi


Myron Weiner dalam Ramlan Surbakti (2010) lebih cocok menggunakan
istilah integrasi politik daripada integrasi nasional. Menurutnya integrasi politik
adalah penyatuan masyarakat dengan sistem politik. Integrasi politik dibagi menjadi
lima jenis, yakni:
1) Integrasi bangsa
Integrasi bangsa adalah proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial
dalam satu kesatuan wilayah dan dalam suatu pembentukan identitas nasional.
Ini dilakukan untuk membangun rasa kebangsaan dalam suatu wilayah.
Contoh : Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa, kebudayaan dan
agama yang berbeda namun berintegrasi dalam suatu wilayah yang membentuk
negara Indonesia
2) Integrasi wilayah
Integrasi wilayah yaitu pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat di
atas unit-unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok kelompok
sosial budaya masyarakat tertentu.
Contoh : Negara Indonesia berkuasa atas wilayah dari Sabang sampai Merauke
dengan batas-batas wilayah yang telah ditentukan.
3) Integrasi nilai
Integrasi nilai, yakni adanya persetujuan atau konsensus  terhadap nilai-
nilaibersama yang diperlukan untuk memelihara nilai social.
Contoh : Masyarakat Indonesia bersepakat bahwa nilai- nilai yang terkandung
dalam Pancasila merupakan nilai yang mampu menyatukan keberagaman
bangsa.
4) Integrasi elit-massa
Integrasi elit- massa adalah kemampuan menghubungkan antara yang
memerintah dengan yang diperintah, antara penguasa dengan rakyat.
Contoh: Adanya komunikasi yang terjalin dengan seorang bupati atau kepala
desa dengan masyarakatnya.
5) Integrasi tingkah laku (perilaku integratif).
Integrasi tingkah laku, yakni kemampuan orang-orang di dalam masyarakat
untuk berorganisasi, bekerja sama demi mencapai tujuan bersama dan yang
bermanfaat.
Contoh: Orang-orang yang mempunyai modal dan membuka suatu usaha lalu
bekerja sama dengan orang lain di bawah manajemen yang sama.

2.3 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Integrasi Nasional

Di dalam Integrasi Nasional terdapat beberapa faktor yang memengaruhinya,


faktor-faktor tersebut yaitu sebagai berikut :

A. Faktor Pendorong Integrasi Nasional

Faktor pendorong merupakan faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu


proses atau tindakan tertentu yang dilakukan oleh seseorang maupun kelompok.
Dalam mewujudkan integrasi nasional, terdapat beberapa faktor yang mendorong
terwujudnya integrasi nasional di Indonesia. Adapun faktor pendorong tersebut
diantaranya:

(1) Adanya rasa yang senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor-
faktor sejarah Indonesia telah mengalami sejarah yang kelam di masa lalu,
terutama zaman dimana Indonesia dijajah oleh bangsa lain selama bertahun-
tahun. Dalam sejarah kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, perjuangan
yang dilakukan oleh setiap elemen masyarakat untuk memperoleh
kemerdekaan bukanlah sesuatu yang sifatnya main-main. Rasa senasib
seperjuangan di masa lalu yang terbawa sampai dengan masa sekarang
menjadi salah satu faktor pendorong untuk mewujudkan integrasi nasional.
(2) Adanya ideologi nasional deologi nasional negara kita Indonesia adalah
Pancasila. Sebagai ideologi nasional, Pancasila tidak dapat digantikan oleh
ideologi manapun. Walalupun Indonesia terdiri dari banyak kepercayaan, arti
penting dan fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia tidak
bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Pemaknaan ideologi
nasional yaitu Pancasila dilakukan melalui implementasi nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan integrasi nasional di
Indonesia. Melalui pemaknaan ideologi nasional yaitu Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari, integrasi nasional akan lebih mudah untuk
diwujudkan.
(3) Adanya sikap tekad dan keinginan untuk kembali bersatu Perbedaan dan
kemajemukan di Indonesia bukanlah salah satu alasan untuk dijadikan faktor
penyebab konflik sosial yang terjadi di kalangan masyarakat. Justru
perbedaan inilah yang membuat masyarakat Indonesia mempunyai keinginan
untuk mempersatukan perbedaan di dalam satu kesatuan bangsa yang utuh.
Baik di dalam masyarakat tradisonal dan modern, keinginan untuk
mempersatukan perbedaan di dalam kehidupan sehari-hari tentunya ada.
Dalam kehidupan berbangsa negara dan berbangsa Indonesia, keinginan
untuk mempersatukan bangsa merupakan salah satu perwujudan nilai-nilai
luhur Pancasila sebagai dasar negara.
B. Faktor Pendukung Integrasi Nasional

1) Penggunaan Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa. Jika melihat


sejarah, hal ini telah dikumandangkan sejak di gelorakan Sumpah Pemuda
pada 28 Oktober 1928 yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia
menjunjung tinggi bahasa persatuaan Bahasa Indonesia”. Dengan semangat
para pemuda tersebut maka, disepakati Bahasa Indonesia adalah bahasa
pemersatu tanpa memandang perbedaan di dalamnya.
2) Semangat persatuan serta kesatuan di dalam Bangsa Kesadaran akan
persatuan perlu dimunculkan dalam semangat persatuan dan kesatuan, hal ini
diperlukan untuk menjalin rasa kekeluargaan, persahabatan, dan sikap saling
tolong-menolong antar sesama dan bersikap nasionalisme, serta menjalin rasa
kemanusiaan yang memiliki sikap dan toleransi serta keharmonisan untuk
hidup secara berdampingan.
3) Adanya Kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama yakni
Pancasila Pancasila adalah landasan idiil bangsa yang kedudukannya sangat
berpengaruh bagi jalannya kehidupan berbangsa dan bernegara. Bagi
seseorang yang di dalam jiwanya terdapat sifat patriotisme yang tinggi, maka
Ia akan selalu menerapkan butir-butir Pancasila di setiap aspek kehidupannya.
4) Adanya jiwa dan rasa semangat dalam bergotong royong Gotong royong
berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan.
Sikap gotong royong adalah bekerja bersama-sama dalam menyelesaikan 10
pekerjaan dan secara bersama-sama menikmati hasil pekerjaan tersebut secara
adil. Serta suatu usaha atau pekerjaan yang dilakukan tanpa pamrih dan
secara sukarela oleh semua komponen masyarakat menurut batas
kemampuannya masing-masing.

C. Faktor Penghambat Integrasi Nasional

Faktor penghambat sendiri merupakan suatu penghalang untuk melakukan


tindakan secara individu maupun kelompok. Beberapa faktor penghambat
terwujudnya integrasi nasional diantaranya:
1) Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan Indonesia adalah negara
yang memiliki jumlah suku dan kebudayaan terbanyak di dunia. Namun
sayangnya, ada beberapa pandangan masyarakat terhadap pemerintah tentang
keberagaman ini. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang
dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat Indonesia sendiri membuat
kemajemukan itu terkikis secara perlahan-lahan.
2) Kurangnya toleransi antar sesama golongan. Kurangnya toleransi terhadap
keberagaman dan kemajemukan yang ada di masyakat menjadi salah satu
penyebab konflik sosial. Dampak akibat konflik sosial yang terjadi di dalam
masyarakat terutama dalam hal yang berkaitan dengan toleransi akan
mengurangi rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
3) Kurangnya kesadaran di dalam diri masing-masing rakyat Indonesia
Kurangnya kesadaran diri dalam diri masyarakat untuk menjaga persatuan
dan kesatuan juga menjadi salah satu faktor yang mengambat terwujudnya
integrasi nasional. Di era globalisasi, masyarakat menjadi lebih individualistis
dan cenderung tidak memperdulikan kondisi dan situasi yang ada di
sekitarnya. Jika tidak dicegah, rasa kesadaran diri yang berkurang sebagai
dampak globalisasi akan makin mempersulit terwujudnya integrasi nasional.

2. 4. Pentingnya Integrasi Nasional Bagi Bangsa Indonesia

Integrasi nasional merupakan salah satu cara untuk menyatukan berbagai


macam perbedaan yang ada di Indonesia.Integrasi itu sendiri dapat dikatakan sebagai
suatu langkah yang baik untuk menyatukan sesuatu yang semula terpisah menjadi
suatu keutuhan yang baik bagi bangsa Indonesia,misalnya menyatukan berbagai
macam suku dan berbudaya yang ada serta menyatukan berbagai macam agama yang
ada di Indonesia. Integrasi nasional penting untuk diwujudkan dalam kehidupan
masyrakat Indonesia dikarenakan Indonesia merupakan negara yang masih
berkembang atau dapat dikatakan negara yang masih mencari jati diri. Selain itu,
integrasi nasional sangat penting untuk diwujudkan karena integrasi nasional
merupakan suatu cara yang dapat menyatukan berbagai macam perbedaan yang ada
di Indonesia. Indonesia sangat dikenal dengan keanekaraganm suku, budaya, dan
agama. Oleh sebab itu, adanya pengaruh globalisasi yang masuk ke Indonesia
membuat masyarakat Indonesia lebih memilih untuk suatu yang trend walaupun hal
tersebut membuat upaya integrasi tidak terwujud.

2.5 Bagaimana Proses Integrasi Nasional di Indonesia

Untuk mencapai Integrasi Nasional dibutuhkan suatu proses yang matang


agar kelak keintegrasian tersebut tidak terpecah belah oleh berbagai ancaman,
gangguan, dan hambatan yang datangnya berasal dari dalam ataupun luar negeri.
Lalu bagaimanakah proses integrasi tersebut?

1) Modal awal Integrasi Nasional adalah adanya rasa senasib dan


sepenanggungan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak dahulu kala.
Meski perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah pada selang
waktu sebelum abad 20 dengan ditandai adanya sifat kedaerahan, akan tetapi,
rasa senasib sepenanggungan yang ditunjukkan oleh para pejuang dan
pandahulu kita telah mencerminkan adanya benih-benih yakni semangat
kebangsaan, yang pada gilirannya kelak akan membentuk keutuhan bangsa
Indonesia.
2) Memasuki pada abad 20, gejala semangat kebangsaan semakin membara dan
terlihat, dengan munculnya berbagai organisasi atau pergerakan yang menjadi
salah satu titik awal kebangkitan nasional. Perjuangan melalui berbagai
organisasi seperti contohnya Budi Utomo, Serikat Dagang Islam yang
kemudian akhirnya menjadi Serikat Islam. Perhimpunan Indonesia dan lain
sebagainya mencitrakan bahwa adanya Integrasi Sosial dan Kultural.
3) Pada dekade 1920an, para pemuda tampil di dalam panggung sejarah
Indonesia dengan menyongsong tema persatuan dan kesatuan untuk menuju
Indonesia yang merdeka. Melalui peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober
1928, para pemuda menunjukkan segala peran serta dalam pembentukan
integrasi nasional.
4) Pasca proklamasi kemerdekaan, perjalanan bangsa Indonesia di dalam
bernegara harus ditempuh dengan berbagai peristiwa. Berbagai cobaan yang
mengguncang keutuhan bangsa juga dialami, ancaman dan bahaya terhadap
suatu negara yang tengah membangung keutuhan bangsa harus bisa dihadapi.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan


atau keseluruhan. Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan
perbedaan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian
dan keselarasan secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan
bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal
ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan
alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk
kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga
akhirnya menimbulkan masalah yang baru.

3.2 Saran

Integrasi nasional sangat diperlukan oleh negara indonesia karena dari


integrasi nasional dapat mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada di indonesia,
sehingga tidak adanya konflik perpecahan yang terjadi dikarenakan perbedaan
semata. Walaupun indonesia ini berbedabeda suku, ras, agama, dan budaya, tetapi
tetap indonesia adalah negara yang satu yang mempunyai satu tujuan untuk
memakmurkan negara indonesia. Bagi pembaca diharapkan agar mengetahui apakah
Integrasi Nasional serta berbagai faktor yang mempengaruhi dan pentingnya
Integrasi Nasional Bagi Bangsa Indonesia. Dengan mengetahui pentingnya Integrasi
Nasional Bagi Bangsa Indonesia., diharapkan kita bisa menjadi warga negara yang
baik dan mampu melaksanakan proses pemersatuan perbedaan perbedaan yang ada
pada negara kita sehingga terciptanya keserasian dan tidak adanya konflik dalam
Negara
DAFTAR PUSTAKA

http://www.habibullahurl.com/2015/05/faktor-faktor-pendorong-pendukung-dan-
penghambatintegrasi-nasional.html

http://silva.web.unej.ac.id/2015/09/14/pentingnya-integrasi-nasional-bagi-indonesia/

Wibowo, I. 2000. Negara dan Mayarakat: Berkaca dari Pengalaman Republik


Rakyat Cina. Jakarta: Gramedia.

Winarno. 2007. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan


Tinggi. Bumi aksara, Jakarta

Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan.. 2016.  Pendidikan


Kewarganegaraan. Jakarta: Risetdikti

Bohlan, (2005). Integrasi Nasional. (http://www.basic-integrasi-nasional.org)


Diakses pada tanggal 21 November 2017.

Nikolas, (2007). Pentingnya Integrasi Nasional Indonesia. (http://www.education-


penteingnyaintegrasi-nasional.org/wiki) Diakses pada 21 November 2017.

Anda mungkin juga menyukai