Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PPKN

FAKTOR - FAKTOR PEMBENTUKAN INTEGRASI


NASIONAL

I G.A KRISTIANINGRAT

OLEH : KELOMPOK 3

KELAS X AP 1

SMK WIRA HARAPAN

TAHUN AJARAN 2022/2023

1
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 3 :

 Adriano Kevin Wijayanto (02)


 Amelya Kurnia Cindy (04)
 I Gusti Ayu Ariska Wulan Pratiwi (12)
 I Putu Leo Pujiana Ananta Putra (17)
 Ivana Christine Andes (18)
 Jasmin Revania Angellyn (19)
 Ni Kadek Ayu Tricya Anggreni (24)
 Ni Putu Ananda Sartika Dewi (31)

2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Adapun
tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk melengkapi nilai tugas kelompok PPKN serta
untuk mengetahui dan memahami lebih dalam tentang faktor-faktor pembentukan integrasi
nasional.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan berkontribusi dalam penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami maka dari itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar bisa menjadi lebih baik lagi.
Kami juga berharap semoga tulisan ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi para
pembacanya.

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang……………………................................................................................7

1.2 Tujuan…………………….............................................................................................8

1.3 Rumusan masalah…………….......................................................................................8

1.4 Manfaat…………….......................................................................................................8

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Faktor-Faktor Pembentukan Integrasi Nasional……………………………………….9

2.2 Nilai dan Sikap yang Membentuk Integritas Nasional dalam Masyarakat……...………11

2.3 Penerapan Nyata Faktor Pendorong Integrasi Nasional dalam Kehidupan Sehari-
Hari…………………………………...…………………………………………….……….12

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………..…..……………….……14

3.2 Saran………...………………...…..……………………………..……………….……14

3.3 Kritik…………………….……..…….…………………………..……………….……14

DAFTAR PUSTAKA………………………………..………..……..……………….……15

4
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makalah ini dibuat dengan di latar belakangi dari tugas yang diberikan oleh Miss I
G.A Kristianingrat selaku guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn) kami. Selain itu makalah ini juga menjadi landasan awal kami
dalam mengasah kemampuan untuk membuat makalah serta menambah wawasan kami
tentang "Faktor-Faktor Pembentukan Integrasi Nasional".

Indonesia merupakan negeri yang memiliki corak masyarakat yaitu ber-Bhinneka


Tunggal Ika, bukan lagi keanekaragaman suku bangsa dan kebudayaannya, melainkan
keanekaragaman kebudayaan yang berada dalam masyarakat Indonesia. Manusia hidup
dalam realitas yang plural, hal yang sama juga pada masyarakat Indonesia yaitu majemuk
(plural society). Menurut KBBI majemuk berarti "terdiri atas beberapa bagian yang
merupakan kesatuan".

Masyarakat plural merupakan "belati" bermata ganda dimana pluralitas sebagai


rahmat dan sebagai ancaman. Pemahaman pluralitas sebagai rahmat adalah keberanian
untuk menerima perbedaan. Menerima perbedaan bukan hanya dengan kompetisi
keterampilan, melainkan lebih banyak terkait dengan persepsi dan sikap sesuai dengan
realitas kehidupan yang menyeluruh. Dengan demikian diperlukan pembentuk integrasi
nasional.

Kami mengelompokkan beberapa makna dari integrasi dan nasional :

 Integrasi berasal dari Bahasa Inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau
keseluruhan.
 Jika mengacu pada Kamus Besar Bangsa Indonesia (KBBI), kata integrasi
mempunyai arti pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh.

5
 Arti dari kata nasional berarti bangsa.

Secara antropologi, integrasi nasional memiliki arti proses penyesuaian di antara


unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu kesatuan fungsi di dalam
kehidupan masyarakat. Integrasi nasional menjadi usaha dan proses untuk
mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada di suatu negara agar terciptanya
keserasian dan keselarasan secara nasional.

Apalagi, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar, baik dari keberagaman
yang dimilikinya ataupun wilayahnya. Dengan adanya faktor-faktor pembentukkan
integrasi nasional dapat membantu menjaga kesatuan negara yang terdapat banyak
keberagaman.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa sajakah faktor-faktor yang memengaruhi integrasi nasional ?


2. Apa sajakah nilai dan sikap yang dapat membentuk integrasi nasional dalam
masyarakat ?
3. Bagaimana contoh penerapan nyata faktor pendorong integrasi nasional dalam
kehidupan sehari-hari ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui faktor-faktor pembentuk dan penghambat integrasi nasional


2. Mengetahui nilai dan sikap yang dapat membentuk integrasi nasional
3. Mengetahui contoh penerapan nyata faktor pembentuk integritas dalam kehidupan
sehari-hari

6
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Faktor-Faktor Pembentuk Integrasi Nasional

Integrasi nasional tak akan bisa terjadi apabila tak ada faktor pembentuknya. Dengan
demikian, kita perlu memahami dan mengetahui faktor-faktor pembentuk integrasi nasional.
Secara umum, faktor-faktor pembentuk atau pendorong integritas nasional antara lain sebagai
berikut.

1. Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan dan ditimbulkan oleh
faktor sejarah.
Salah satu faktor yang membentuk integrasi nasional paling utama adalah
munculnya perasaan senasib dan seperjuangan. Contoh munculnya rasa senasib dan
seperjuangan ini bisa kita lihat ketika masa penjajahan dulu, di mana warga Indonesia
bersatu demi mencapai kata merdeka. Keinginan tersebut karena dilandasi sebuah
tujuan yang sama, dan tidak memedulikan suku, agama, ras, serta golongan apa pun.
2. Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda
Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Faktor pembentuk integrasi nasional juga karena ingin mewujudkan ideologi
nasional yang sudah disepakati bersama. Melalui ideologi Pancasila, Indonesia
memiliki banyak perbedaan serta keragaman agar dapat tetap bersatu. Ini karena nilai-
nilai Pancasila yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, serta
bernegara.
3. Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu dikalangan bangsa Indonesia
seperti yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
Satu di antara banyak peristiwa yang menunjukkan sebuah keinginan
masyarakat Indonesia untuk bersatu adalah Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.
Seluruh rakyat Indonesia ingin bersatu di dalam semangat perjuangan yang sama,
tentunya sesuai cita-cita nasional.
4. Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat
nasionalisme dikalangan bangsa indonesia.
Ancaman asing menjadi salah satu pemicu terbentuknya integrasi nasional.
Hal ini membuat masyarakat menuju pada satu tujuan yaitu untuk mengantisipasi

7
adanya ancaman asing. Ada berbagai bentuk ancaman dari pihak asing tersebut,
seperti upaya pengambilan wilayah atau pulau paling dari Indonesia.
5. Penggunaan bahasa Indonesia.
Integrasi merupakan penyatuan atau peleburan dua hal atau lebih yang
berbeda. penggunaan bahasa Indonesia merupakan salah satu faktor pembentuk
integrasi karena bahasa Indonesia menyatukan rakyat Indonesia yang memiliki
beraneka macam bahasa daerah sehingga mudah untuk dipahami dalam komunikasi.
Bahasa yang dimengerti oleh seluruh komponen masyarakat merupakan sarana yang
efektif dalaam menggalang kesatuan dan persatuan. oleh karena itulah bahasa
Indonesia menjadi salah satu faktor pembentuk integrasi.
6. Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air
Indonesia.
Semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air
indonesia menjadi faktor pembentuk integrasi nasional karena terdapat jiwa semangat
untuk mempertahankan persatuan bangsa, bahasa, dan tanah air dengan selalu
menghormati.
7. Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu
Pancasila.
Kepribadian dan pandangan hidup bangsa harus berpedoman dan berpegang
pada Pancasila karena ini yang menjadi faktor terbentuknya integrasi nasional dalam
berkehidupan di masyarakat
8. Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan
yang kuat.
Budaya gotong royong juga dapat menjadi faktor untuk membentuk integrasi
nasional di masyarakat. Budaya gotong royong sendiri adalah ciri khas kepribadian
bangsa Indonesia yang secara turun temurun tetap dijaga dan dipertahankan hingga
saat ini.
9. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa indonesia, sebagaimana dibuktikan
perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
Faktor pembentuk integrasi nasional lainnya bisa karena adanya rasa cinta
tanah air di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Faktor ini dapat kita lihat ketika
dalam masa perjuangan untuk merebut, menegakkan, serta mengisi kemerdekaan
Republik Indonesia hingga masa kini.

8
10. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, sebagaimana
dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara berarti memiliki
kesediaan dan keiklasan memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain serta
mendahulukan kepentingan orang lain atau bersama, seperti para pahlawan yang rela
gugur di medan tempur untuk kepentingan bangsa dalam mencapai kemerdekaan hal
ini merupakan contoh nyata dalam pembentukan integrasi nasional.
11. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi
Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan
Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia.
Kesepakatan atau konsensus nasional masuk dalam faktor pembentuk integrasi
nasional karena hal ini menjadi landasan untuk bangsa Indonesia lebih maju dan
menjadi pekerja keras agar terbentuk integrasi nasional dalam berkehidupan
kebangsaan.

Upaya untuk mencapai integrasi national dapat dilakukan dengan cara menjaga
keselarasan antarbudaya. Hal itu dapat terwujud jika ada peran serta pemerintah dan
partisipasi masyarakat dalam proses integrasi nasional.

2.2 Nilai dan Sikap Pembentuk Integrasi Nasional dalam Masyarakat

Integrasi nasional akan terbentuk jika kita menanamkan nilai-nilai dan sikap yang
dapat mendorong terbentuknya integrasi nasional, terutama dalam kehidupan masyarakat.
Nilai dan sikap yang dapat membentuk integrasi nasional dalam masyarakat antara lain
sebagai berikut.

1. Adanya rasa keinginan untuk bersatu agar menjadi negara yang lebih maju dan
tangguh di masa yang akan datang.
Keinginan untuk bersatu merupakan salah satu contoh sikap dalam
membentuk integrasi nasional hal ini bertujuan untuk menjadikan indonesia sebagai
bangsa yang lebih maju dan tangguh di masa yang akan datang.
2. Rasa cinta tanah air dan ras terhadap bangsa indonesia.

9
Indonesia memiliki banyak keberagaman namun sebagai anak bangsa kita
harus memiliki rasa cinta terhadap tanah air dan berbagai ras ini merupakan nilai
untuk membentuk integrasi nasional dalam berkehidupan.
3. Adanya sikap tidak ingin terpecah belah, karena untuk mencari kemerdekaan
itu adalah hal yang sangat sulit
Dalam mencapai kemerdekaan adalah langkah yang sulit namun dengan
bersatu dan saling bekerjasama kemerdekaan dapat diraih, ini merupakan salah satu
bentuk sikap yang harus dibagun dalam membentuk integrasi nasional agar tidak ada
perpecahan.
4. Adanya sikap kedewasaan disebagian pihak, sehingga saat terjadi pertentangan
pihak ini lebih baik mengalah agar tidak terjadi perpecahan bangsa.
Sikap yang dewasa diperlukan dalam membentuk integrasi nasional karena
tanpa kedewasaan maka akan mudah sekali terombang-ambingkan oleh perpecahan
sebab diperlukan pihak yang mengalah dan dapat memahami permasalahan.
5. Adanya rasa senasib dan sepenanggungan.
Rasa senasib dan sepenanggungan yang dimaksud adalah perasaan yang saling
mengerti antara satu dengan yang lain agar terbentuk sikap solidaritas antar sesama.
Untuk membentuk integrasi nasional diperlukan rasa saling mengerti dan pengertian
antara sesama.
6. Adanya sikap dan keinginan rela berkorban bagi bangsa dan negara demi
terciptanya kedamaian.
Kedamaian merupakan salah satu nilai terbentuk nya integrasi nasional oleh
karena itu diperlukan sikap dan keinginan untuk rela berkorban bagi bangsa dan
negara.

2.3 Faktor-Faktor Penghambat Integrasi Nasional

Selain faktor pembentuk, pembentukan integrasi nasional juga dapat terhambat oleh
beberapa faktor lainnya. Faktor-faktor penghambat ini dapat mencegah terwujudnya integrasi
nasional yang sudah dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.

Secara umum faktor-faktor penghambat integrasi nasional antara lain sebagai berikut.

10
2.3 Penerapan Nyata Faktor Pendorong Integrasi Nasional dalam Kehidupan Sehari-
Hari

1. Contoh integrasi nasional di dalam lingkungan keluarga :

a. Saling menghargai pendapat sesama anggota keluarga


b. Menghargai perbedaan selera, kegemaran juga watak anggota keluarga lainnya
c. Mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi
d. Mendahulukan pemenuhan kewajiban ketimbang pemenuhan hak
e. Bekerja sama dengan sesama anggota keluarga lain contohnya dengan
menerapkan gotong royong, kerja bakti di akhir pecan, dsb

2. Contoh integrasi nasional dalam lingkungan sekolah :

a. Toleran terhadap siswa lain meski berbeda agama


b. Tidak membeda-bedakan perlakuan kepada teman di sekolah
c. Tidak pilih kasih, mau berteman dan bekerja sama dalam kebaikan dengan
siswa manapun tanpa peduli agamanya apa, sukunya apa dan sebagainya
d. Menghargai kebudayaan teman yang asalnya dari suku lain
e. Mau mempelajari kebudayaan suku lain dan menganggapnya sebagai
kekayaan bangsa yang harus dijaga bersama

3. Contoh integrasi nasional dalam lingkungan masyarakat :

a. Toleransi atas keberagaman agama yang ada


b. Toleransi atas keberagaman suku, ras, budaya juga bahasa daerah
c. Menjunjung tinggi penyelesaian masalah dengan musyawarah
d. Gemar bergotong royong dan kerja bakti
e. Gemar tolong menolong antarsesama warga

11
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Integrasi berasal dari Bahasa Inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau
keseluruhan dan nasional berarti bangsa, jadi makna integrasi nasional adalah Keseluruan
bangsa sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dengan upaya penyatuan berbagai
perbedaan seperti kelompok budaya, suku, wilayah, dsb. Intergrasi nasional diperlukan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa serta bernegara dan banyak faktor, nilai serta sikap yang
mempengaruhi pembentukkannya. Dalam makalah ini juga dijelaskan contoh-contoh
penerapan nyata integrasi nasional yang dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari baik
dalam lingkup keluarga, sekolah dan masyarakat

3.2 Saran

Integrasi nasional sangat diperlukan dalam berkehidupan baik itu dalam


bermasyarakat dan bernegara atau bahkan dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan rumah,
sekolah bahkan dalam dunia kerja sehingga tidak adanya konflik perpecahan yang terjadi
dikarenakan perbedaan semata.

12
Diharapkan para pembaca makalah ini dapat memahami faktor-faktor, nilai, sikap, serta
penerapan nyata dari integrasi nasional dalam kehidupan sehari-hari.

3.3 Kritik

Kami berharap bahwa integrasi nasional dapat benar-benar diterapkan dalam


kehidupan sehari-hari bukan hanya sebagai wacana semata tapi dapat digunakan sebagai
pedoman untuk membangun bangsa lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Buku PPKn 1 SMK/MAK Kelas X yudhistira (Nur Wahyu Rochmadi dan Siti Hanifah)
Halaman 174-175

Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/MA/SMK/MAK Kelas X K13


Revisi 2016 Kemdikbud RI 2016

https://m.merdeka.com/jabar/faktor-penghambat-integrasi-nasional-dan-pembentuknya-
berikut-penjelasannya-kln.html?page=3

https://katadata.co.id/amp/safrezi/berita/61bae3124725b/faktor-pendorong-dan-penghambat-
integrasi-nasional-di-indonesia

Makalah “Integrasi Nasional” Materi Kuliah Kewarganegaraan Oleh Dr. I Putu Ari
Astawa,S.Pt, MP UNIVERSITAS UDAYANA 2017

13

Anda mungkin juga menyukai