Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

INTEGRASI NASIONAL DALAM BINGKAI BHINNEKA


TUNGGAL IKA

Dosen Pengampu : Sri Lestari, S.Pd., MM.

Disusun oleh :
Anggi Pradita (20120110014)
Rosyiqoh Badzlin (20120110020)

FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM


INFORMASI
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang Integrasi Nasional Dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang Integrasi Nasional Dalam
Bingkai Bhinneka Tunggal Ika ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

Jakarta, 02 Juli 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1

1.3 Tujuan ............................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 2

2.1 Pentingnya Konsep Integrasi Nasional Bagi Indonesia ................................................. 2

2.2 Kebhinnekaan Bangsa Indonesia ................................................................................... 3

2.3 Faktor-Faktor Pembentuk Integrasi Nasional ................................................................ 4

2.4 Peran Serta Warga Negara dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa ............... 5

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 7

3.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang sangat rentan akan terjadinya perpecahan dan konflik.
Hal ini terjadi karena Indonesia adalah negara dengan keberagaman suku, etnik, budaya,
agama serta karakteristik dan keunikan di setiap wilayahnya. Indonesia merupakan negara
yang memiliki keistimewaan keanekaragaman budaya, suku, etnik, bahasa, dan sebagainya
dibandingkan dengan negara lain. Hal tersebut kita ketahui sebagai salah satu keunggulan dan
keindahan bangsa. Namun hal itu juga tentunya memiliki konsekuensi tersendiri, yakni
kemungkinan terjadinya perpecahan yang menjadi ancaman, tantangan, hambatan, dan
gangguan dari kesatuan bangsa. Oleh karena itu, Penting bagi kita semua untuk meningkatkan
kesadaran dan upaya menjaga Integrasi Nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika.
Mudahnya, integrasi itu adalah kesatuan, dan bingkai Bhinneka Tunggal Ika berarti menjaga
kesatuan dalam perbedaan. Dengan begitu, akan muncul karakter bangsa yang mampu
menghargai dan memunculkan sikap toleransi terhadap perbedaan suku, agama, ras, dan
antargolongan.

Persatuan bangsa merupakan syarat yang mutlak bagi kejayaan Indonesia. Jika
masyarakatnya tidak bersatu dan selalu memprioritaskan kepentingannya sendiri, maka cita-
cita Indonesia yang terdapat dalam sila ketiga Pancasila hanya akan menjadi mimpi yang tak
akan pernah terwujud. Kalian harus mampu menghidupkan kembali semboyan “Bhinneka
Tunggal Ika”, yang berarti berbedabeda tetapi tetap satu. Keberagaman harus membentuk
masyarakat Indonesia yang memiliki toleransi dan rasa saling menghargai untuk menjaga
perbedaan tersebut. Kuncinya terdapat pada komitmen persatuan bangsa Indonesia dalam
keberagaman.

1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan Pentingnya Konsep Integrasi Nasional Bagi Indonesia!


2. Apa yang dimaksud dengan Kebhinnekaan Bangsa Indonesia?
3. Sebutkan Faktor-Faktor Pembentuk Integrasi Nasional!
4. Bagaimana Peran Serta Warga Negara dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pentingnya persatuan Negara Indonesia.


2. Mengetahui pentingnya integrasi nasional dalam kebhinnekaan sebagai solusi mengatasi
perpecahan antar masyarakat.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Konsep Integrasi Nasional

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragam. Keberagaman


masyarakat Indonesia ditandai oleh adanya keberagaman budaya. Misalnya perbedaan
suku bangsa menyebabkan adat-istiadat, bentuk rumah, pakaian serta kesenian yang
memiliki ciri khas yang berbeda.

Bangsa Indonesia menyadari dan menghormati adanya perbedaan budaya


tersebut. Bangsa Indonesia sejak dahulu telah dipersatukan dalam semboyan “Bhineka
Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda, tetapi tetap satu.

Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “Integrasi” dan “Nasional”.
Integrasi berasal dari bahas inggris, Integrate artinya menyatupadukan,
menggabungkan, mempersatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Integrasi
artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Kata Nasional
berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya bangsa. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti politis dan antropologis.
1. Secara Politis
Integrasi secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial
dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
2. Secara Antropologis
Integrasi secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur
kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan
masyarakat.

Integrasi nasional merupakan salah satu cara untuk menyatukan berbagai macam
perbedaan yang ada di Indonesia, dimana salah satu contohnya yaitu antara pemerintah
dengan wilayahnya. Integrasi itu sendiri dapat dikatakan sebagai suatu langkah yang baik
untuk menyatukan sesuatu yang semula terpisah menjadi suatu keutuhan yang baik bagi
bangsa Indonesia, misal menyatukan berbagai macam suku dan budaya yang ada serta
menyatukan berbagai macam agama di Indonesia.

Masyarakat yang terintegrasi dengan baik adalah harapan bagi setiap negara, salah satunya
Indonesia. Sebab masyarakat yang terintegrasi dapat mencapai tujuan yang ada di Indonesia.
Integrasi masyarakat tidak sepenuhnya dapat diwujudkan, karena setiap masyarakat dapat
melakukan suatu tindakan atau konflik bagi negaranya. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan
belum terupaya dengan baik untuk mengintegrasikan masyarakat. Seperti halnya pada era
reformasi tahun 1998, berbagai macam perbedaan suku,budaya dan agama bahkan
kepentingan pribadi membuat Indonesia tidak dapat mencapai tujuannya sehingga dengan
adanya integrasi usaha untuk menyatukan berbagai macam perbedaan dapat dilakukan.

2
Indonesia sangat dikenal dengan keanekaraganm suku,budaya dan agama. Oleh sebab itu,
adanya pengaruh globalisasi yang masuk ke Indonesia membuat masyarakat Indonesia lebih
memilih untuk suatu yang trend walaupun hal tersebut membuat upaya integrasi tidak
terwujud. Masyarakat Indonesia belum sadar akan pengaruh globalilasi yang ternyata tidak
baik bagi masyarakat Indonesia. Selain pengaruh globalisasi, masyarakat Indonesia bertindak
atas wewenang sendiri maupun kelompok sehingga konflik terjadi dimana-mana seperti
pertengkaran antar suku, pembakaran tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya. Konflik
tersebutlah yang membuat integrasi nasional susah diwujudkan. Upaya integrasi terus
dilakukan agar Indonesia menjadi satu kesatuan yang mana disebutkan dalam semboya
bhinneka tunggal ika.

Adanya upaya mengintegrasikan Indonesia, perbedaan-perbedaan yang ada tetap harus


diakui dan dihargai sehingga Indonesia menjadi negara yang dapat mencapai tujuannya.
Selain menghargai dan mengakui berbagai macam perbedaan di Indonesia, masyarakat
Indonesia harus memliki rasa toleransi terhadap sesama sehingga tidak terjadi konflik yang
berkepanjangan yang dapat merugikan Indonesia.

Integrasi nasional penting untuk diwujudkan dalam kehidupan masyrakat Indonesia


dikarenakan Indonesia merupakan negara yang masih berkembang atau dapat dikatakan
negara yang masih mencari jati diri. Selain itu, integrasi nasional sangat penting untuk
diwujudkan karena integrasi nasional merupakan suatu cara yang dapat menyatukan berbagai
macam perbedaan yang ada di Indonesia.

2.2 Kebhinnekaan Bangsa Indonesia

Kebhinekaan merupakan realitas bangsa yang tidak dapat dipungkiri


keberadaannya untuk mendorong terciptanya perdamaian dalam kehidupan Bangsa
dan Negara. Kebhinekaan harus dimaknai masyarakat melalui pemahaman
multikulturalisme dengan berlandaskan kekuatan spiritualitas. Perbedaan etnis, religi
maupun ideologi menjadi bagian tidak terpisahkan dari sejarah bangsa Indonesia
dengan Bhinneka Tunggal Ika dan toleransi yang menjadi perekat untuk bersatu dalam
kemajemukan bangsa.

Semboyan Bangsa Indonesia “Bhinneka Tunggal Ika” tertulis pada kaki lambang negara
Garuda Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika merupakan alat pemersatu bangsa. Untuk itu, kita
harus benar-benar memahami maknanya. Selain semboyan tersebut, negara kita juga
memiliki alatalat pemersatu bangsa yang lain.
1) Dasar negara Pancasila
2) Bendera Merah Putih sebagai bendera kebangsaan
3) Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan
4) Lambang negara Burung Garuda
5) Lagu kebangsaan Indonesia Raya
6) Lagu-lagu perjuangan

3
Persatuan dalam keberagaman memiliki arti yang sangat penting. Persatuan dalam
keberagaman harus dipahami oleh setiap warga masyarakat agar dapat mewujudkan hal-hal
sebagai berikut.
1) Kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang.
2) Pergaulan antarsesama yang lebih akrab.
3) Perbedaan yang ada tidak menjadi sumber masalah.
4) Pembangunan berjalan lancar.

Indonesia merupakan negara yang sangat rentan akan terjadinya perpecahan dan konflik.
Hal ini disebabkan Indonesia adalah negara dengan keberagaman suku, etnik, budaya, agama
serta karakteristik dan keunikan di setiap wilayahnya. Indonesia merupakan negara yang
memiliki keistimewaan keanekaragaman budaya, suku, etnik, bahasa, dan sebagainya
dibandingkan dengan negara lain.

Pada dasarnya keberagaman masyarakat Indonesia menjadi modal dasar dalam


pembangunan bangsa. Oleh karena itu, sangat diperlukan rasa persatuan dan kesatuan yang
tertanam di setiap warga negara Indonesia. Namun, dalam kenyataannya masih ada konflik
yang terjadi dengan mengatasnamakan suku, agama, ras atau antargolongan tertentu. Hal ini
menunjukkan yang ada harusnya dapat menjadi modal bagi bangsa ini untuk menjadi bangsa
yang kuat.

Untuk mempersatukan masyarakat yang beragam, perlu adanya toleransi yang tinggi
antarkebudayaan. Sikap saling menghargai antargolongan, mengenali, dan mencintai budaya
lain adalah hal yang perlu dibudayakan. Contoh nyata implementasi hal tersebut adalah
dengan mempertunjukkan tarian suku-suku yang ada di Indonesia. Dengan demikian, setiap
suku mempunyai rasa simpati satu sama lain.

Persatuan bangsa merupakan syarat yang mutlak bagi kejayaan Indonesia. Jika
masyarakatnya tidak bersatu dan selalu memprioritaskan kepentingannya sendiri, maka cita-
cita Indonesia yang terdapat dalam sila ketiga Pancasila hanya akan menjadi mimpi yang tak
akan pernah terwujud. Kalian harus mampu menghidupkan kembali semboyan “Bhinneka
Tunggal Ika”, yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Keberagaman harus membentuk
masyarakat Indonesia yang memiliki toleransi dan rasa saling menghargai untuk menjaga
perbedaan tersebut. Kuncinya terdapat pada komitmen persatuan bangsa Indonesia dalam
keberagaman.

2.3 Faktor-Faktor Pembentuk Integrasi Nasional

1. Perasaan Senasib dan Seperjuangan


Satu di antara faktor pendukung integrasi nasional yang paling utama ialah adanya perasaan
senasib dan seperjuangan. Hal tersebut muncul saat masa penjajahan, di mana warga
Indonesia bersatu untuk merdeka karena dilandasi keinginan yang sama, tanpa memedulikan
suku, agama, ras, dan golongan.
2. Keinginan untuk Bersatu
Satu di antara peristiwa yang menunjukkan keinginan persatuan Indonesia adalah Sumpah
Pemuda pada 28 Oktober 1928. Warga Indonesia ingin bersatu dalam semangat perjuangan
yang sama, sesuai cita-cita nasional.

4
3. Rasa Cinta Tanah Air
Faktor yang memengaruhi integrasi nasional juga karena adanya rasa cinta tanah air di
kalangan Bangsa Indonesia. Hal itu dibuktikkan saat masa perjuangan dalam merebut,
menegakkan, dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia sampai sekarang.
4. Wujud Ideologi Nasional
Integrasi nasional menjadi wujud dari ideologi nasional yang telah disepakati bersama. Lewat
ideologi Pancasila, Indonesia yang mempunyai banyak perbedaan atau keragaman bisa tetap
bersatu.
Hal itu dikarenakan nilai-nilai Pancasila yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
5. Budaya Gotong Royong
Faktor pembentuk integrasi nasional bisa timbul adanya budaya gotong royong. Seperti
diketahui, budaya gotong royong merupakan ciri khas kepribadian bangsa Indonesia secara
turun temurun sejak dulu dan tetap dipertahankan hingga sekarang.
6. Antisipasi Ancaman Asing
Integrasi nasional juga penting untuk mengantisipasi ancaman dari luar. Bentuk ancaman dari
luar tersebut bisa berupa pengambilan wilayah atau pulau paling luar di Indonesia

2.4. Peran Serta Warga Negara dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan
Bangsa

Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa
dan negara (Menurut UU Nomor 3 Tahun 2002 pasal 9 ayat 1 tentang Pertahanan Negara)
Bukan hanya sebagai kewajiban dasar manusia, tetapi juga merupakan kehormatan warga
negara sebagai wujud pengabdian dan rela berkorban kepada bangsa dan negara.

Ada beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara :
a. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan Nasional.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok
Perlawanan Rakyat.
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok
Hankam Negara RI. Diubah oleh Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 1 Tahun 1988.
d. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
e. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
f. Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945 Pasal 30 Ayat
(1) dan (2): “Bahwa tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan Negara dilaksanakan melalui system pemerintahan dan keamanan rakyat
semesta oleh TNI dan Kepolisian sebagai komponen utana, dan rakyat sebagai komponen

5
pendukung”. Adapula pada Pasal 27 Ayat (3): “Bahwa tiap warga Negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya bela negara”.
g. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara ayat
1: “Setiap Warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan
dalam Penyelenggaraan Pertahanan Negara”; ayat 2: “Keikutsertaan warga Negara dalam
upaya bela negara dimaksud ayat 1 diselenggarakan melalui:
1) Pendidikan Kewarganegaraan
2) Pelatihan dasar kemiliteran
3) Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib
4) Pengabdian sesuai dengan profesi.

Pembelaan Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan,
kesadaran, keikhlasan dan ketulusan dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara,
menjaga harkat dan martabat bangsa, mempertahankan keutuhan NKRI serta wewujudkan cita-
cita dan tujuan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.
- Pasal 30 Ayat (1) UUD NRI Tahun 1945: “Tiap-tiapiap Warga Negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara”.
- Pasal 27 Ayat (3) UUD NRI Tahun 1945: “Setiap Warga Negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara”.

Contoh bentuk usaha pembelaan negara oleh warga negara :


- Mengikuti ronda malam (siskamling)
- Pelatihan dasar kemiliteran
- Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib
- Pengabdian sesuai dengan profesi

Bela negara yang bisa dilakukan oleh para siswa di sekolah :


- Pendidikan Kewarganegaraan
- Mengikuti organisasi yang menerapkan dasar-dasar kemiliteran, seperti Pramuka, Patroli
Keamanan Sekolah (PKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), Palang Merah Remaja
(PMR), dan organisasi lainnya.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Negara tidak memihak kepada sesuatu golongan yang paling kuat atau yang paling besar
tidak menganggap kepentingan seseorang sebagai pusat, akan tetapi negara menjamin
keselamatan hidup bangsa seluruhnya sebagai persatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Perjuangan kemerdekaan Indonesia dilakukan dengan semangat kebangsaan dan cinta


tanah air oleh para pahlawan. Persatuan dan kesatuan merupakan modal utama untuk mencapai
kemerdekaan tersebut. Hingga pada tangal 17 Agustus 1945, rakyat Indonesia
memproklamirkan kemerdekaan Indonesia yang diwakili oleh Bung Karno dan Bung Hatta.

Kebhinnekaan mata pencaharian, kebhinnekaan ras, kebhinnekaan suku bangsa,


kebhinnekaan agama, kebhinnekaan budaya, dan perbedaan jenis kelamin terbukti menjadi
perekat yang kuat bangsa Indonesia dalam memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan.
Kebhinnekaan bangsa Indonesia merupakan wujud yang nyata dari implikasi nilai-nilai
Pancasila yang juga melandasi terwujudnya Integrasi Nasional bangsa Indonesia.

Integrasi Nasional bermakna bahwa pentingnya mempersatukan pemerintah pusat


dengan pemerintahan di tingkat daerah dan mempersatukan rakyat yang majemuk, hidup
dalam berbagai golongan primordial yang beranekaragam nilai lembaga serta adat
kebiasaannya, sehingga merasa bagian dari satu bangsa yang sama.
Wujud konsep Integrasi Nasional berimplikasi pada Tujuan Nasional bangsa Indonesia, yaitu:
a. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
b. memajukan kesejahteraan umum;
c. mencerdaskan kehidupan bangsa;
d. ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.

Dapat kita bayangkan apabila Negara kita tidak memiliki integritas nasional yang
berperan sebagai penyatu bangsa itu sendiri tentu saja membahayakan kesolidaritasan Negara
Indonesia, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://gad0-gado.blogspot.com/2018/02/makalah-integrasi-nasional-dalam.html

http://repositori.kemdikbud.go.id/20677/1/Kelas%20X_PPKn_KD%203.5.pdf

https://id.berita.yahoo.com/faktor-faktor-pembentuk-dan-penghambat-
092010883.html?guccounter=1&guce_referrer=aHR0cHM6Ly93d3cuZ29vZ2xlLm
NvbS8&guce_referrer_sig=AQAAAFjIHmOF0zJ4_kRrNwUkXTAhvVnI745TaFB
JBOUA4mkxw6IKI9ZAokL2xX5FL9bXjuk6Hnk5lI1y6IWNr5GMMmfaq7AcOY
HCP8LWbxFKavFtKaJMel_KpgiqIdsDR4WM43-hVnc-MgHYN__TCC9y-
17jJv2KGQRzBqqKrhbz_TO4

http://silva.web.unej.ac.id/2015/09/14/pentingnya-integrasi-nasional-bagi-
indonesia/

https://www.bola.com/ragam/read/4345665/faktor-faktor-pembentuk-dan-
penghambat-integrasi-nasional

Anda mungkin juga menyukai