Anda di halaman 1dari 18

Makalah

Pentingnya Kesatuan Dan Kesatuan Dalam Membangun NKRI

SMA PASUNDAN MAJALAYA

Nama: Rizky Putra T

Kelas : XII IPS 4

1
Kata Pengantar

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah PentingnyaPersatuan dan Kesatuan

dalam membangunNegara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)” ini dapat

diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan

kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita

selaku umatnya.

Makalah ini saya buat untuk melengkapi tugas individu mata pelajaran

PPKN. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan arahan serta bimbingannya selama iniBapak Drs. Asep Wahyu

Budimansehingga penyusunan makalah ini dapat dibuat dengan sebaik-

baiknyaDan saya juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi

internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi

bahan makalah.

Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini

sehingga saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

penyempurnaan makalah ini.

Saya mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan

kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah

SWT.

2
Daftar Isi
Jilid..................................................................................................................1

Daftar isi.........................................................................................................2

Kata pengantar...............................................................................................3

BAB I

PENDAHULUAN...........................................................................................4

A. latar Belakang.............................................................................................4

B. Rumusan masalah.......................................................................................5

C. Tujuan masalah..........................................................................................6

BAB II

PEMBAHASAN.............................................................................................7

A. Pengertian Persatuan dan Kesatuan Bangsa..............................................7

B. Makna dan Persatuan dan Kesatuan Bangsa.............................................8

C. Prinsip-prinsip Persatuan dan Kesatuan Bangsa........................................9

D. Pengamalan Nilai-Nilai Persatuan dan Kesatuan.....................................11

E. Landasan Hukum Persatuan dan Kesatuan Bangsa.................................13

BAB III

PENUTUPAN...............................................................................................17

A.Kesimpulan................................................................................................17

B.Saran..........................................................................................................18

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Persatuan dan kesatuan bangsa dalam negara kesatuan yang adil dan makmur,
materiil dan spiritual serta beradab merupakan adicita Bangsa Indonesia yang
mulai bangkit dan siaga sejak berdirinya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei
1908. Adicita itu pulalah yang merupakan dorongan para pemuda Indonesia
melakukan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Dalam upaya
Menggalang persatuan untuk merebut kemerdekaan dan dengan jiwa dan
semangat Sumpah Pemuda, rakyat Indonesia berjuang untuk kemerdekaaan nusa
dan bangsa Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Kemerdekaan ini merupakan berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa.
Gerakan pramuka nasional yang lahir dan mengakar di bumi nusantara merupakan
bagian terpadu dari gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia yang membentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut Undang-undang Republik
Indonesia No 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka yang diatur dalam pasal 1
dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan Gerakan Pramuka adalah
organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan
kepramukaan (Undang-undang Republik Indonesia Tahun 2010).
Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa majemuk, ditandai banyaknya etnis,
suku, agama, budaya, kebiasaan, di dalamnya. Di sisi lain masyarakat Indonesia
dikenal sebagai masyarakat multikultural, masyarakat yang anggotanya memiliki
latar belakang budaya beragam. Kemajemukan dan multikulturalitas mengisyaratkan
adanya perbedaan. Hendaknya perbedaan-perbedaan justru dijadikan perbendaraan dan
sumber inspirasi yang tidak habis-habisnya untuk digali dan dikembangkan. Bhinneka
Tunggal Ika berarti pengakuan terhadap kemacaman-ragaman yang ada dan sekaligus
memperkembangkan mereka demi kekayaan bersama, sehingga persatuan bukan hanya
persatuan yang kosong tetapi justru harus merupakn perpaduan yang semakin mapat dan
padat dengan nilainilai yang bermacam ragam dan sekaligus membentuk kesatuan yang
indah, harmonis dan damai.

Sejak awal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, para pendiri negara
menyadari bahwa keberadaban masyarakat yang majemuk merupakan kekayaan bangsa
Indonesia yang harus diakui, diterima, dan dihormati yang kemudian diwujudkan dalam
semboyan Bhineka Tunggal Ika. Namun disadari bahwa ketidak mampuan untuk
mengelola kemajemukan dan ketidaksiapan sebagai masyarakt untuk menerima
kemajemukan tersebut serta pengaruh berkelanjutan politik kolonial dievide et imperate

4
dan telah mengakibatkan terjadinya berbagai gejolak yang membahayakan persatuan dan
kesatuan bangsa.

Indonesia yang memiliki beragam kultur dan budaya, selayaknya seluruh


warganya mempunyai jiwa persatuan dan kesatuan yang tinggi, akan tetapi rasa
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia saat ini dirasa semakin berkurang,
mengalami krisis persatuan dan kesatuan. Banyak orang yang lebih mementingkan
kepentingan pribadi daripada kepentingan umum, sehingga hilangnya persatuan
dan kesatuan ini dapat menyebabkan timbulnya disintegrasi bangsa. hal ini
terbukti dengan adanya perpecahan suku, perselisihan atau permusuhan dalam
agama maupun antar agama.
Berdasarkan latar belakang di atas maka dilakukan penelitian untuk mengetahui
Pentingnya Persatuan dan kesatuan dalam membangun NKRI.

5
B.Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat dirumuskan suatu


permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pelaksanaan dalam membangun jiwa persatuan dan kesatuan

bagi seluruh bangsaIndonesia?

2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi dalam membangun jiwa persatuan

dan kesatuan bagi seluruh bangsa Indonesia?

3. Bagaimanakah membangun rasa persatuan dan kesatuan bagi seluruh bangsa

Indonesia dalam rangka membangun NKRI?

C.Tujuan Penelitian

1. Untuk Menggambarkan pelaksanaan dalam Membangun Jiwa Persatuan dan

Kesatuan bagi seluruh bangsa Indonesia

2. Untuk Mendeskripsikan Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi dalam

Membangun Jiwa Persatuan dan Kesatuan Bagi bangsa Indonesia

3. Untuk Menggambarkan Pentingnya rasa persatuan dan kesatuan bagi seluruh

bangsa Indonesia dalam membangun NKRI

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Persatuan / Kesatuan:

Persatuan/kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-

belah. Persatuan/kesatuan mengandung arti “bersatunya macam-macam corak

yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.

Indonesia:

Mengandung dua pengertian, yaitu pengertian Indonesia ditinjau dari segi

geografis dan dari segi bangsa.

Dari segi geografis, Indonesia berarti bagian bumi yang membentang dari 95°

sampai 141° Bujur Timur dan 6° Lintang Utara sampai 11o Lintang Selatan atau

wilayah yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.

 Indonesia dalam arti luas adalah seluruh rakyat yang merasa senasib

dan sepenanggungan yang bermukim di dalam wilayah itu.

 Persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia berarti persatuan bangsa yang

mendiami wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong untuk mencapai

kehidupan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan

berdaulat.

7
B. Makna dan Pentingnya Persatuan Dan Kesatuan Bangsa

Kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini, itu terjadi dalam

proses yang dinamis dan berlangsung lama, karena persatuan dan kesatuan

bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya

masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa dalam jangkauan waktu yang lama

sekali.

Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat kekeluargaan dan jiwa

gotong-royong. Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat pokok bangsa Indonesia

yang dituntun oleh asas kemanusiaan dan kebudayaan. Karena masuknya

kebudayaan dari luar, maka terjadi proses akulturasi (percampuran

kebudayaan). Kebudayaan dari luar itu adalah kebudayaan Hindu, Islam,

Kristen dan unsur-unsur kebudayaan lain yang beraneka ragam. Semua unsur-

unsur kebudayaan dari luar yang masuk diseleksi oleh bangsa Indonesia.

Kemudian sifat-sifat lain terlihat dalam setiap pengambilan keputusan yang

menyangkut kehidupan bersama yang senantiasa dilakukan dengan jalan

musyawarah dan mufakat. Hal itulah yang mendorong terwujudnya persatuan

bangsa Indonesia. Jadi makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa

dapat mewujudkan sifat kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah dan

lain sebagainya.

Tahap-tahap pembinaan persatuan bangsa Indonesia itu yang paling menonjol

ialah sebagai berikut:

 Perasaan senasib.

 Kebangkitan Nasional

8
C.Prinsip -prinsip persatuan dan kesatuan bangsa

Hal-hal yang berhubungan dengan arti dan makna persatuan Indonesia

apabila dikaji lebih jauh, terdapat beberapa prinsip yang juga harus kita

hayati serta kita pahami lalu kita amalkan.

Prinsip-prinsip itu adalah:

 Prinsip Bhineka Tunggal Ika

 Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia

merupakan bangsa yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, agama dan

adat kebiasaan yang majemuk. Hal ini mewajibkan kita bersatu

sebagai bangsa Indonesia.

 Prinsip Nasionalisme Indonesia

 Kita mencintai bangsa kita, tidak berarti bahwa kita mengagung-

agungkan bangsa kita sendiri. Nasionalisme Indonesia tidak berarti

bahwa kita merasa lebih unggul daripada bangsa lain. Kita tidak ingin

memaksakan kehendak kita kepada bangsa lain, sebab pandangan

semacam ini hanya mencelakakan kita. Selain tidak realistis, sikap

seperti itu juga bertentangan dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa

dan Kemanusiaan yang adil dan beradab.

 Prinsip Kebebasan yang Bertanggungjawab

 Manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Ia

memiliki kebebasan dan tanggung jawab tertentu terhadap dirinya,

terhadap sesamanya dan dalam hubungannya dengan Tuhan Yang

maha Esa.

9
 Prinsip Wawasan Nusantara

 Dengan wawasan itu, kedudukan manusia Indonesia ditempatkan

dalam kerangka kesatuan politik, sosial, budaya, ekonomi, serta

pertahanan keamanan. Dengan wawasan itu manusia Indonesia

merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta

mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita pembangunan

nasional.

 Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita

Reformasi

 Dengan semangat persatuan Indonesia kita harus dapat mengisi

kemerdekaan serta melanjutkan pembangunan menuju masyarakat

yang adil dan makmur

10
D.Pengamalan Nilai-nilai Persatuan dan Kesatuan

Pengamalan Nilai-nilai Persatuan dan Kesatuan antara lain :

 Mempertahankan Persatuan dan Kesatuan Wilayah Indonesia.

Pepatah mengatakan “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”.

Oleh karena itu yang perlu kita tegakkan dan lakukan adalah:

 meningkatkan semangat kekeluargaan, gotong-royong dan

musyawarah; meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia

dalam berbagai aspek kehidupan

 pembangunan yang merata serta berkeadilan sosial bagi seluruh

rakyat Indonesia;

 memberikan otonomi daerah;

 memperkuat sendi-sendi hukum nasional serta adanya

kepastian hokum

 perlindungan, jaminan serta menjunjung tinggi hak asasi

manusia; dan

 memperkuat sistem pertahanan dan keamanan sehingga

masyarakat merasa terlindungi.

 Meningkatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika.

 Mengembangkan semangat kekeluargaan.Yang perlu kita

lakukan setiap hari usahakan atau “budayakan saling bertegur

sapa.”

11
 Menghindari penonjolan sara/perbedaan. Karena bangsa

Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, bahasa, agama

serta adat-istiadat kebiasaan yang berbeda-beda, maka kita

tidak boleh melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan

perpecahan.

Oleh karena itu inilah beberapa hal yang harus dihundari,antara

lain sebagai berikut:

 Egoisme

 Ekstrimisme

 Sukuisme

 Profinsialisme

 acuh tak acuh tidak peduli terhadap lingkungan

 fanatisme yang berlebih-lebihan dan lain sebagainya

12
E. Landasan Hukum Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Suatu negara perlu memiliki landasan hukum, sebab dengan landasan yang

dimiliki oleh suatu negara, maka negara akan menjadi lebih kokoh atau kuat

dan tidak terombang-ambing oleh kekuatan luar manapun (dipengaruhi oleh

negara lain). Diibaratkan jika Anda ingin membangun rumah, maka yang

utama (dasar) dibangun lebih dahulu adalah pondasinya. Dengan dasar

pondasi yang kuat bangunan dengan bentuk apapun pasti akan kuat, tidak

goyang diterpa badai. Bagaimana Anda mengerti ‘kan?

Landasan hukum persatuan dan kesatuan bangsa antara lain:

A. Landasan Ideal, adalah Pancasila yaitu sila 3 “Persatuan

Indonesia.”terdiri dari 7 butir pengamalan pancasila yaitu :

B. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan

keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas

kepentingan pribadi dan golongan.

C. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa

apabila diperlukan.

D. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

E. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air

Indonesia.

F. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi dan keadilan sosial.

G. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

H. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

I. Landasan Konstitusional, adalah UUD 1945 yang terdiri dari:

13
J. Pembukaan aline IV: … Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan

rakyat dengan berdasar kepada … persatuan Indonesia.

K. Dalam pasal-pasal UUD 1945:

L. pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa “Negara Indonesia adalah negara

kesatuan yang berbentuk Republik.”

M. pasal 30 ayat (1) dan (2) menyatakan bahwa:

N. tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha

pembelaan negara.

O. Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan Undang-undang.

P. Untuk penjelasan uraian landasan operasional yang tercantum dalam

GBHN, mari renungkan sejenak dan perlu juga Anda pahami bahwa

sejarah mencatat beberapa peristiwa penting yang merupakan ujian bagi

bangsa kita dalam memupuk persatuan dan kesatuan. Peristiwa sejarah

itu antara lain:

Q. Pada kurun waktu 1945 – 1950 persatuan dan kesatuan bangsa diguncang

oleh peristiwa pemberontakan PKI (1948).

R. Pada kurun waktu 1950 – 1959 persatuan dan kesatuan bangsa agak

terganggu oleh beberapa akibat sampingan dari praktek demokrasi

liberal.

S. Di ujung kurun 1959 – 1965 terjadi peristiwa yang merupakan ujian

terhadap persatuan dan kesatuan bangsa yaitu peristiwa meletusnya

G30S/PKI.

14
T. Dengan melihat beberapa peristiwa pahit tersebut kita dapat mengambil

suatu hikmah yang sangat berarti bagi bangsa Indonesia. Dan dewasa ini,

bahaya adanya perpecahan dikatakan dalam GBHN.

U. Arti Penting Sumpah Pemuda ‘Sumpah Sakti’ Sebagai Perekat

Persatuan dan Kesatuan Bangsa

V. Pada tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati hari Sumpah

Pemuda. Sumpah Pemuda mengingatkan terhadap tiga ikrar pemuda:

bertumpah darah satu tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa

Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia.

Masih saktikah ‘sumpah’ tersebut bagi upaya membangun bangsa

Indonesia di era pemerintah baru hasil pilihan rakyat.

W. Ikrar Sumpah Pemuda yang digaungkan pemuda pada 28 Oktober 1928

silam, memiliki makna yang amat signifikan bagi pembangunan

kesadaran rakyat Indonesia. Hal itu merupakan suatu kenyataan historis

yang tidak terbantahkan dalam sejarah bangsa bahwa ikrar itu memang

dapat menggelorakan semangat nasionalisme yang dasyat. Gelora

nasionalisme yang makin membara menyembul menjadi letupan

keberanian patriotik untuk melawan segala bentuk penjajahan kolonialis

yang mengakibatkan rakyat menderita dan sengasara. “Patut kita akui

bila Sumpah Pemuda merupakan sumpah bagi tegaknya persatuan dan

kesatuan Indonesia, dan sumpah itu juga telah mampu menyatukan rakyat

yang tersebar luas dan tercerai-berai akibat politik adu domba yang

dilakukan penjajah Belanda, sehingga tepat jika umpah pemuda menjadi

roh pemersatu bangsa,”.

15
X. Bunyi Sumpah Pemuda:

PERTAMA. Kami Putera dan Puteri Indonesia, Mengaku Bertumpah

Darah yang Satu, Tanah Indonesia.

KEDUA. Kami Putera dan Puteri Indonesia, Mengaku Berbangsa yang.

Satu, Bangsa Indonesia.

KETIGA. Kami Putera dan Puteri Indonesia, Menjunjung Bahasa

Persatuan, Bahasa Indonesia.

Pada saat ini lebih dikenal dengan Sumpah Pemuda sebagai simbol

Persatuan Indonesia yang disingkat menjadi: Satu Nusa, Satu Bangsa.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Telah kita ketahui bersama bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang

memiliki banyak ragam budaya yang berbeda-beda dari setiap suku

daerah yang berbeda pula. Perbedaan itu sendiri justru memberikan

kontribusi yang cukup besar pada citra bangsa Indonesia. Kebudayaan

dari tiap-tiap suku daerah inilah yang menjadi penyokong dari

terciptanya budaya nasional Indonesia.

Identitas budaya nasional kita saat ini memang belum jelas selain hanya

bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan Pancasila sebagai filosofi

atau pandangan hidup bangsa. Selain itu, perbedaan juga akan menyulut

terjadinya sebuah konflik jika para pelakunya tidak dapat mengendalikan

emosi mereka masing-masing. Lingkungan dan masyarakat sangatlah

menentukan bagaimana sebuah kebudayaan itu tumbuh dan berkembang

di dalam masyarakat itu sendiri.

B. Saran

Sebagai masyarakat Indonesia yang menginginkan perubahan kearah yang

lebih baik bagi bangsa Indonesia, kita harus memulai perubahan itu dari hal

kecil dalam diri kita sendiri. Perilaku/kepribadin yang tidak sesuai dengan

nilai-nilai Pancasila harus kita kikis. Sementara itu, kita harus memupuk dan

mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diri kita. Selanjutnya kita juga

harus menularkannya pada orang-orang disekitar kita, agar kepribadian

17
bangsa Indonesia bisa sesuai dengan rasa persatuan dan kesatuan yang

terdapat pada sila ke-3. Sehingga harapan bangsa sebagai bangsa yang aman,

adil, makmur, sentosa, dan sejahtera.

18

Anda mungkin juga menyukai