1
Kata Pengantar
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan
selaku umatnya.
Makalah ini saya buat untuk melengkapi tugas individu mata pelajaran
PPKN. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
baiknyaDan saya juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi
internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi
bahan makalah.
sehingga saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
Saya mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT.
2
Daftar Isi
Jilid..................................................................................................................1
Daftar isi.........................................................................................................2
Kata pengantar...............................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN...........................................................................................4
A. latar Belakang.............................................................................................4
B. Rumusan masalah.......................................................................................5
C. Tujuan masalah..........................................................................................6
BAB II
PEMBAHASAN.............................................................................................7
BAB III
PENUTUPAN...............................................................................................17
A.Kesimpulan................................................................................................17
B.Saran..........................................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
Persatuan dan kesatuan bangsa dalam negara kesatuan yang adil dan makmur,
materiil dan spiritual serta beradab merupakan adicita Bangsa Indonesia yang
mulai bangkit dan siaga sejak berdirinya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei
1908. Adicita itu pulalah yang merupakan dorongan para pemuda Indonesia
melakukan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Dalam upaya
Menggalang persatuan untuk merebut kemerdekaan dan dengan jiwa dan
semangat Sumpah Pemuda, rakyat Indonesia berjuang untuk kemerdekaaan nusa
dan bangsa Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Kemerdekaan ini merupakan berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa.
Gerakan pramuka nasional yang lahir dan mengakar di bumi nusantara merupakan
bagian terpadu dari gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia yang membentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut Undang-undang Republik
Indonesia No 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka yang diatur dalam pasal 1
dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan Gerakan Pramuka adalah
organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan
kepramukaan (Undang-undang Republik Indonesia Tahun 2010).
Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa majemuk, ditandai banyaknya etnis,
suku, agama, budaya, kebiasaan, di dalamnya. Di sisi lain masyarakat Indonesia
dikenal sebagai masyarakat multikultural, masyarakat yang anggotanya memiliki
latar belakang budaya beragam. Kemajemukan dan multikulturalitas mengisyaratkan
adanya perbedaan. Hendaknya perbedaan-perbedaan justru dijadikan perbendaraan dan
sumber inspirasi yang tidak habis-habisnya untuk digali dan dikembangkan. Bhinneka
Tunggal Ika berarti pengakuan terhadap kemacaman-ragaman yang ada dan sekaligus
memperkembangkan mereka demi kekayaan bersama, sehingga persatuan bukan hanya
persatuan yang kosong tetapi justru harus merupakn perpaduan yang semakin mapat dan
padat dengan nilainilai yang bermacam ragam dan sekaligus membentuk kesatuan yang
indah, harmonis dan damai.
Sejak awal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, para pendiri negara
menyadari bahwa keberadaban masyarakat yang majemuk merupakan kekayaan bangsa
Indonesia yang harus diakui, diterima, dan dihormati yang kemudian diwujudkan dalam
semboyan Bhineka Tunggal Ika. Namun disadari bahwa ketidak mampuan untuk
mengelola kemajemukan dan ketidaksiapan sebagai masyarakt untuk menerima
kemajemukan tersebut serta pengaruh berkelanjutan politik kolonial dievide et imperate
4
dan telah mengakibatkan terjadinya berbagai gejolak yang membahayakan persatuan dan
kesatuan bangsa.
5
B.Rumusan masalah
C.Tujuan Penelitian
6
BAB II
PEMBAHASAN
Persatuan / Kesatuan:
Persatuan/kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-
yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.
Indonesia:
Dari segi geografis, Indonesia berarti bagian bumi yang membentang dari 95°
sampai 141° Bujur Timur dan 6° Lintang Utara sampai 11o Lintang Selatan atau
Indonesia dalam arti luas adalah seluruh rakyat yang merasa senasib
berdaulat.
7
B. Makna dan Pentingnya Persatuan Dan Kesatuan Bangsa
Kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini, itu terjadi dalam
proses yang dinamis dan berlangsung lama, karena persatuan dan kesatuan
bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya
masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa dalam jangkauan waktu yang lama
sekali.
Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat kekeluargaan dan jiwa
Kristen dan unsur-unsur kebudayaan lain yang beraneka ragam. Semua unsur-
unsur kebudayaan dari luar yang masuk diseleksi oleh bangsa Indonesia.
bangsa Indonesia. Jadi makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa
lain sebagainya.
Perasaan senasib.
Kebangkitan Nasional
8
C.Prinsip -prinsip persatuan dan kesatuan bangsa
apabila dikaji lebih jauh, terdapat beberapa prinsip yang juga harus kita
merupakan bangsa yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, agama dan
bahwa kita merasa lebih unggul daripada bangsa lain. Kita tidak ingin
seperti itu juga bertentangan dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa
maha Esa.
9
Prinsip Wawasan Nusantara
nasional.
Reformasi
10
D.Pengamalan Nilai-nilai Persatuan dan Kesatuan
Oleh karena itu yang perlu kita tegakkan dan lakukan adalah:
rakyat Indonesia;
kepastian hokum
manusia; dan
sapa.”
11
Menghindari penonjolan sara/perbedaan. Karena bangsa
perpecahan.
Egoisme
Ekstrimisme
Sukuisme
Profinsialisme
12
E. Landasan Hukum Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Suatu negara perlu memiliki landasan hukum, sebab dengan landasan yang
dimiliki oleh suatu negara, maka negara akan menjadi lebih kokoh atau kuat
negara lain). Diibaratkan jika Anda ingin membangun rumah, maka yang
pondasi yang kuat bangunan dengan bentuk apapun pasti akan kuat, tidak
apabila diperlukan.
Indonesia.
13
J. Pembukaan aline IV: … Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
N. tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara.
GBHN, mari renungkan sejenak dan perlu juga Anda pahami bahwa
Q. Pada kurun waktu 1945 – 1950 persatuan dan kesatuan bangsa diguncang
R. Pada kurun waktu 1950 – 1959 persatuan dan kesatuan bangsa agak
liberal.
G30S/PKI.
14
T. Dengan melihat beberapa peristiwa pahit tersebut kita dapat mengambil
suatu hikmah yang sangat berarti bagi bangsa Indonesia. Dan dewasa ini,
yang tidak terbantahkan dalam sejarah bangsa bahwa ikrar itu memang
kesatuan Indonesia, dan sumpah itu juga telah mampu menyatukan rakyat
yang tersebar luas dan tercerai-berai akibat politik adu domba yang
15
X. Bunyi Sumpah Pemuda:
Pada saat ini lebih dikenal dengan Sumpah Pemuda sebagai simbol
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Telah kita ketahui bersama bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang
Identitas budaya nasional kita saat ini memang belum jelas selain hanya
atau pandangan hidup bangsa. Selain itu, perbedaan juga akan menyulut
B. Saran
lebih baik bagi bangsa Indonesia, kita harus memulai perubahan itu dari hal
kecil dalam diri kita sendiri. Perilaku/kepribadin yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila harus kita kikis. Sementara itu, kita harus memupuk dan
17
bangsa Indonesia bisa sesuai dengan rasa persatuan dan kesatuan yang
terdapat pada sila ke-3. Sehingga harapan bangsa sebagai bangsa yang aman,
18