1. PENGANTAR MSDM
DEFINISI MANAJEMEN Proses melakukan kegiatan melalui orang lain sesuai dengan tujuan yang
telah di tetapkan terlebih dahulu
SDM Rekutasi/Penarikan ,Penyeleksian, Penempatan, Indoktrinasi Pelatihan dan pengembangan
SDM oleh dalam suatu perusahaan
JADI MSDM Ilmu dan Seni untuk menarik, Mengembangkan, Memelihara tenaga kerja yang
potensial atau kompeten (yang berkepentingan) sedemikian rupa sehigga dapat mencapai tujuan secara
ekonomis dan ada kepuasan / percaya pada diri sendiri
Mengapa MSDM penting?
Tujuan perusahaan sulit terwujud tanpa peran aktif karyawan (sebagai perencana, pelaku, dan
penentu tercapainya tujuan)
Mengatur karyawan sulit dan kompleks (karyawan memiliki perasaan, pikiran, status,
keinginan, dan latar belakang yang heterogen).
Komponen MSDM?
Pengusaha “orang yang menginvestasikan modalnya untuk memperoleh pendapatan/keuntungan”
Karyawan “penjual jasa (tenaga & pikiran) dan memperoleh kompensasi (upah/gaji)”
Pemimpin atau Manajer “ orang yang menggunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk
mengarahkan orang lain serta bertanggung jawab terhadap pekerjaan”
LINGKUNGAN EKSTERNAL
Pertimbangan Legal Pasar Tenaga Kerja
LINGKUNGAN INTERNAL
Pemasaran Operasi
Peristiwa
Tidak
Terduga
Pengembangan
Penyediaan Sumber Daya
Staf Manusia
Manajemen
Hubungan Masyarakat
Sumber Daya
Kekaryawanan Manusia Kompensasi
Teknologi dan Perburuhan
Keselamatan
dan
Kesehatan
Area
Fungsional
Keuangan
Lainnya
A. LINGKUNGAN EKSTERNAL
Kekuatan-kekuatan utama diluar organisasi yang memiliki potensi untuk mempengaruhi
keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Lingkungan Eksternal dapat
dikelompokan ke dalam 2 jenis :
1. MEGA ENVIRONMENT Kondisi & kecenderungan umum di dalam masyarakat tempat
beroperasinya sebuah organisasi, yang memberikan pengaruh tidak langsung terhadap
organisasi. Biasanya terdiri dari Unsur :
TEKNOLOGI Teknologi menggambarkan kondisi pengetahuan saat ini yang terkait
dengan produksi barang & jasa, yang mungkin mempengaruhi kegiatan organisasi.
EKONOMI Bagian dari Mega Environment yang meliputi Sistem Produksi, Distribusi &
konsumsi barang-barang & jasa atau kondisi ekonomi umum & kecenderungan-
kecenderungan yang bisa mempengaruhi kegiatan organisasi
2. TASK ENVIRONMENT Unsur-unsur spesifik dari luar yang mempengaruhi secara
langsung sebuah organisasi dalam upaya menjalankan operasi atau usahanya. Biasanya terdiri
dari atas :
PEKERJA Setiap individu yang bekerja pada sebuah organisasi, dengan menerima gaji
atau imbalan dalam bentuk lain.
PEMEGANG SAHAM & DEWAN DIREKSI Setiap individu yang memiliki perusahaan
lewat penguasaan sejumlah saham & para anggota Manajemen Puncak yang diberi
kewenangan oleh Pemegang Saham untuk menjalankan operasi perusahaan.
Kedua unsur diatas adalah bagian dari Internal Stakeholders (Stakeholder atau Pemangku
Kepentingan adalah kelompok atau individu yang secara langsung atau tidak langsung
dipengaruhi oleh upaya-upaya sebuah organisasi untuk mencapai tujuannya, baik yang berada
didalam maupun diluar organisasi).
KONSUMEN & KLIEN Individu & organisasi yang membeli barang dan atau jasa sebuah
organisasi.
PESAING Organisasi lain yang menawarkan atau memiliki potensi tinggi untuk
menawarkan barang atau jasa tandingan.
PEMASOK Organisasi & individu yang memasok sumber daya yang diperlukan oleh
sebuah organisasi untuk menjalankan kegiatannya.
PENAWARAN TENAGA KERJA Individu-individu yang mempunyai kemungkinan
untuk dipekerjakan oleh sebuah organisasi.
LEMBAGA ATAU BADAN PEMERINTAH Yang menyediakan jasa / layanan publik
& memantau kepatuhan terhadap hukum & peraturan di Tingkat Daerah & Nasional.
LEMBAGA modal, intermediasi dsb.
SERIKAT PEKERJA Organisasi yang dibentuk dari, oleh dan untuk pekerja / buruh baik
diperusahaan maupun diluar perusahaan yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis &
bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak & kepentingan
pekerja / buruh serta meningkatkan kesejahteraan pekerja / buruh & keluarganya.
MEDIA Organisasi yang mengumpulkan & menyebarluaskan informasi yang dipandang
bermanfaat bagi publik.
B. LINGKUNGAN INTERNAL
1. Misi adalah “the organization’s continuing purpose or reason for being” (tujuan
berkelanjutan atau alasan yang mendasari keberadaan sebuah organisasi). Berikut ini adalah
contoh pengaruh misi perusahaan terhadap praktik manajemen SDM. Misi perusahaan yang
spesifik harus dipandang sebagai satu faktor internal utama yang mempengaruhi aktivitas
manajemen sumber daya manusia. Misalnya, perusahaan A bermaksud menjadi pemimpin
industri dalam perkembangan teknologi atau penggunaan teknologi yang paling maju,
sementara perusahaan B bermaksud mencapai pertumbuhan yang bersifat konservatif, dengan
pengambilan resiko yang kecil. Dengan kata lain, perusahaan B akan terjun dalam bisnis
hanya jika perusahaan lain telah terbukti berhasil memasarkan produknya. Perusahaan A
membutuhkan lingkungan yang kreatif untuk mendorong munculnya ide-ide baru. Pekerja-
pekerja dengan ketermpilan tinggi harus direkrut untuk memacu pengembangan teknologi.
Perhatian yang terus-menerus terhadap pelatihan dan pengembangan karyawan merupakan
hal yang esensial. Program kompensasi yang dirancang untuk mempertahankan dan
memotivasi pekerja-pekerja yang paling produtif, juga sangat penting.
Tugas pokok manajemen sumber daya manusia yang harus dilakukan oleh perusahaan B tidak
berbeda dengan perusahaan A, tetapi misi yang dipilihnya mengharuskan purusahaan B untuk
menyesuaikan tugas-tugas pokok itu. Perusahaan B memerlukan pekerja yang agak berbeda.
Orang-orang yang memiliki kreativitas tinggi mungkin tidak suka bekerja di perusahaan B.
Karena misinya mendorong pengambilan risiko yang rendah, sebagian besar keputusan
mungkin dibuat pada jenjang manajemen yang lebih tinggi. Oleh sebab itu, pengembangan
manajemen pada jenjang yang lebih rendah boleh jadi hanya mendapatkan sedikit perhatian.
2. Kebijakan (policy) adalah sebuah pedoman yang yang ditetapkan untuk memberikan arah
bagi proses pengambilan keputusan. Sebagai pedoman, kebijakan bersifat agak fleksibel,
sehingga memerlukan interpretasi dan pertimbangan (judgment) dalam penggunaannya.
Kebijakan bisa memberikan pengaruh signifikan terhadap cara-cara manajer menjalankan
tugas-tugas atau mencapai tujuannya.
Misalnya banyak perusahaan yang mempunyai kebijakan “pintu terbuka”, yang
memungkinkan pekerja untuk membawa sebuah masalah ke jenjang berikutnya yang lebih
tinggi di dalam organisasi, jika masalah itu tidak bisa diselesaikan oleh penyelia atau atasan
langsungnya. Karena mengetahui bahwa bawahan mereka bisa membawa masalah itu ke
eseleon atau jenjang yang lebih tinggi, para penyelia cenderung mencoba lebih keras untuk
menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.
contoh kebijakan yang secara potensial mempengaruhi manajemen sumber daya manusia.
- Menyediakan tempat kerja yang aman bagi para pekerja.
- Mendorong para pekerja untuk mewujudkan potensi mereka semaksimal mungkin.
- Memberikan balas jasa gaji/ upah, insentif, program kesejahteraanyang dapat mendorong
produktivitas tinggi, baik dari segi mutu maupun jumlah.
- Memberikan prioritas bagi pekerja yang telah ada untuk mengisi posisi yang lowong, bila
mereka memenuhi syarat untuk itu.
3. Budaya perusahaan Sebagai salah satu faktor internal yang mempengaruhi manajemen,
budaya perusahaan merujuk pada iklim sosial dan spikologis sebuah perusahaan. Budaya
perusahaan (corporate culture) di definisikan sebagai sistem nilai, kepercayaan, dan
kebiasaan yang dianut bersama di dalam sebuah onganisasi, yang berinteraksi dengan struktur
formal untuk menciptakan norma-norma perilaku.
SDM sebagai investasi organisasi
Sumberdaya manusia (SDM) merupakan unsur sangat pokok dalam suatu perusahaan. Tidak
mungkin organisasi atau bahkan insan bisa melakukan kegiatan tanpa adanya potensi yang
dimilikinya. Potensi seseorang tersebut adalah kondisi fisik seperti kesehatan, postur, dan berat
badan. Sementara potensi lainnya adalah tingkat pendidikan, pengetahuan, ketrampilan,
pengalaman kerja, motivasi dan etos kerja. Di sisi lain tiap SDM seseorang memiliki keunikan
dibanding unsur lain seperti punya emosi, intuisi, keinginan, kebutuhan, dan masalah masing-
masing. Dalam konteks organisasi modern maka perusahaan membutuhkan suatu perencanaan
program jangka panjang. Maka ketika itulah juga SDM perlu direncanakan untuk meningkatkan
kinerjanya yang disebut sebagai investasi SDM.
Investasi SDM dapat berupa pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan serta
pengembangan. Namun dapat juga berupa peningkatan kesehatan baik fisik maupun mental.
Pemikiran betapa pentingnya investasi SDM didasarkan pada beberapa pertimbangan. Pertama,
perusahaan akan selalu menghadapi persaingan dari waktu ke waktu. Tidak saja dalam hal produk
dan harga namun juga dalam hal sumberdaya manusia. Kedua, SDM merupakan unsur investasi
efektif suatu perusahaan. Jadi karyawan perlu selalu ditingkatkan dan dipelihara pengetahuan,
sikap dan keterampilannya. Ketiga, investasi SDM baru bisa dilaksanakan dengan efektif kalau
diposisikan sebagai bagia dari strategi perusahaan. Disinilah peran manajemen puncak menjadi
sangat stratejik.
Tentunya unsur-unsur yang memengaruhi keberhasilan investasi SDM bagi karyawan
maupun perusahaan cukup beragam dan tidak berdiri sendiri. Ada beragam faktor lainnya. Yang
utama adalah pentingnya motivasi karyawan. Mereka seharusnya menganggap investasi SDM
sangat berguna untuk menambah mutu SDM dan kinerjanya. Tanpa adanya motivasi maka
investasi SDM akan percuma saja. Selain itu mereka juga harus memeroleh kejelasan tentang
remunirasi dan karirnya setiap pascainvestasi. Hal ini penting sebagai pengakuan agar para
karyawan terstimulasi untuk selalu meningkatkan komitmen, kedisiplinan dan kepedulian pada
perusahaannya.
Investasi SDM akan berjalan efektif ketika ada dukungan besar dari manajemen
puncak. Dan tentunya dukungan seluruh karyawan. Hal ini akan terlihat dari perencanaan bisnis
perusahaannya dengan dukungan dana yang cukup. Disitu ada perencanaan peningkatan mutu
SDM lewat investasi yang terukur. Apakah dilihat dari besarnya investasi, output dan outcome
yang dihasilkannya. Tidak saja untuk perusahaan namun juga bagi karyawan. Untuk itu harus ada
perencanaan dan pengembangan karir karyawan yang berorientasi pada kompetensi dan kinerja.
KEGIATAN MSDM : TANGGUNG JAWAB MANAGER LINI
Penarikan : Menyediakan data untuk analisis jabatan, deskripsi jabatan & spesifikasi jabatan,
mengintegrasikan rencana strategis dengan rencana SDM pada tingkat unit kerja (misalnya
departemen, bagian, divisi dll)
Seleksi : Mewawancarai pelamar, mengintegrasikan informasi yang dikumpulkan oleh
departemen SDM dan membuat keputusan akhir.
Pemeliharaan : Perlakuan yang adil terhadap pekerja, komunikasi ter\buka, penyelesaian konflik
secara tatap muka, penciptaan kerjasama, penghormatan terhadap harga diri setiap individu &
peningkatan gaji atas dasar prestasi.
Pengembangan : On The Job Training, Pembinaan, Strategi pemberian Motivasi & Umpan
balik bagi bawahan.
Penilaian : Penilaian Kinerja & survei semangat kerja
Penyesuaian : Tindakan disiplin, pembebasan tugas, promosi dan mutasi.
Definisi MSDM
Serangkaian keputusan untuk mengelola hubungan ketenagakerjaan (calon pegawai, pegawai &
pensiunan) secara optimal mulai dari rekruitmen, seleksi, penempatan, pemeliharaan (kompensasi
&kesejahteraan) dan pengembangan, (karir, pendidikan & pelatihan ) serta terminasi, untuk
mencapai tujuan organisasi (memelihara dan meningkatkan performansi).
Instrumen Utama MSDM
Spesifikasi Jabatan
Pengetahuan Ijazah
Ketrampilan Judul Pelatihan
Sikap Referensi
Pengalaman Masa Kerja
Masalah Utama
Kurang dapat terukur
Sulit untuk dapat obyektif
Pengertian Kompetensi
Kemampuan manusia (yang dapat ditunjukkan dengan karya, pengetahuan, ketrampilan,
perilaku, sikap, motif dan/atau bakatnya) ditemukan secara nyata dapat membedakan antara
mereka yang sukses dan biasa-biasa saja di tempat kerja.
KOMPETENSI adalah karakteristik dasar seseorang yang dapat dipakai untuk memprediksi tingkat
efektifitas, dan atau keberhasilan dalam tugas dan tanggung jawab dalam situasi tertentu (Spencer
& Spencer, 1993).
Hasil Studi
Pada tahun 2006, Asosiasi Kompetensi Amerika telah melakukan studi pada 217 perusahaan
berskala menengah besar yang sudah mengaplikasikan pendekatan berbasis kompetensi. Dari hasil
studi yang dilakukan tersebut, diperoleh hasil bahwa :
75 % dari perusahaan yang dijadikan obyek studi tadi menyatakan kompetensi memberi
dampak yang sangat positif bagi organisasi terutama dalam membangun prilaku karyawan
dan budaya organisasi,
59 % perusahaan menyatakan bahwa kompetensi dapat meningkatkan kinerja karyawan,
42 % perusahaan menyatakan dapat meningkatkan organisasi dalam keunggulan bersaing,
34 % perusahaan menyatakan kompetensi dapat meningkatkan kerjasama antar fungsional
dan antar tim / unit kerja. Informasi terkini menyatakan bahwa, pendekatan berbasis
kompetensi yang paling berhasil adalah dalam bidang pengembangan SDM seperti
penempatan, pelatihan, dan manajemen kinerja,
Informasi terkini menyatakan bahwa, pendekatan berbasis kompetensi yang paling berhasil
adalah dalam bidang pengembangan SDM seperti penempatan, pelatihan, dan manajemen
kinerja.
KENAPA DIGUNAKAN MODEL KOMPETENSI?
Model kompetensi digunakan karena :
Untuk mendapatkan orang yang sesuai dengan jabatan pada saat yang tepat,
Isi jabatan yang semakin kompleks,
Perkembangan teknologi dan informasi,
Gaya hidup (life style),
Tuntutan untuk berfikir strategis,
Dapat meminimalisasi gap,
Tuntutan perkembangan organisasi.
Hasil penelitian di Universitas Michigan, menyimpulkan bahwa kompetensi yang perlu dimiliki
SDM dewasa di masa depan adalah :
Mengetahui pengetahuan tentang bisnis,
Memiliki keahlian dalam mengelola SDM,
Memiliki kemampuan mengelola perubahan,
Memiliki kemampuan mengelola budaya,
Memiliki kredibilitas personil,
Mampu mengikuti perubahan organisasi.
PEMBAGIAN KOMPETENSI
ELEMEN PEMBENTUKAN KOMPETENSI
Menurut para ahli karakteristik atau elemen pembentuk kompetensi dapat dikelompokkan ke dalam
tuga bagian, yaitu :
Ilmu Pengetahuan (Know How),
Keterampilan (Skill),
Kualitas Personal,
Menurut Alian Mitrani, Murray Dalziel & David Fitt, karakteristik kompetensi personal terbentuk
dari :
Motive (alasan, sebab),
Trait (kepercayaan),
Self Concept (konsep diri),
Content Knowledge (penguasaan ilmu),
Cognitive and Behavioral Skill (kesadaran dan keahlian bertindak)
MODEL ALIRAN KOMPETENSI
Kelima karakteristik yang ada di dalam personal akan membentuk keahliannya (skill) untuk bekerja
yang menghasilkan kinerjanya, seperti yang terlihat pada gambar berikut ini :
Karya
Perilaku
P
Pengetahuan
Tampak S
Ketrampilan
Sikap B M
Karakter K
K P
Tersembunyi Motivasi
Bakat
N
Lingkungan
PENGELOMPOKKAN KOMPETENSI
David C, Mc. Cleland (Prof. Manajemen dan measurement the Asian context) mengelompokkan
kompetensi ke dalam 6 kelompok:
Achievement Cluster,
Service / Helping Cluster,
Influence Cluster,
Managerial Cluster,
Cognitive Thinking / Problem Solving Cluster,
Personal Effectiveness Cluster.;
PEMBAGIAN KOMPETENSI
PEMBAGIAN KOMP
Social
Skills
Social
Social Competence
Awareness
Self Regulation
Self Awareness
Model Kompetensi
Data dan Informasi :
- Uraian jabatan
- Profil kompetensi
Jalur Karir jabatan Penempatan
- Profil kompetensi
personal yang
dibutuhkan
IV. MANAGERIAL
ASPEK SKALA NILAI
A. Developing Other (DEV) Memberikan harapan untuk membantu orang lain
Memberikan instruksi secara detail dan
mendemonstrasikannya
Memberikan alasan atau pun memberikan dukungan
Memberikan contoh positif ataupun menggunakan feed-
back sesuai dengan tujuan pengembangan.
Memberikan pelatihan untuk jangka panjang.
Meng-create metode dan mengajar hal-hal yang baru
V. COGNITIVE
ASPEK SKALA NILAI
A. Analytical Thinking (AT) Membuat urutan atau memilah-milah
Menunjukkan dasar hubungan
Memperlihatkan berbagai hubungan
Membuat rencana yang kompleks ataupun menganalisisnya.
Membuat rencana yang sangat kompleks & menganalisisnya
Membuat rencana yang kompleks dan kritis.
B. Conceptual Thinking (CT) Menggunakan ataupun dasar
Mengenal dan mengakui pola.
Mengaplikasikan konsep yang kompleks
Menyederhanakan hal-hal yang kompleks
Berkreasi dengan konsep baru.
Berkreasi dengan konsep baru untuk isu yang kompleks
C. Technical / Professional / Mengetahui dasar-dasar keahlian.
Managerial Expertise (EXP) Menguasai dasar-dasar keahlian (dasar kejuruan).
Menguasai bidang keahlian (kejuruan lanjutan).
Menguasai bidang keahlian dan menggunakannya (dasar
profesional).
Menguasai bidang keahlian dan dapat mendistribusikannya
pada orang lain (unggul dalam keahliannya / authority).
SKALA PENILAIAN
No. ASPEK PSIKOLOGIS
1 2 3 4 5 6
4. Pengumpulan informasi,
pendefinisian masalah
MENOLONG dan MELAYANI
B.
KONSUMEN
1. Empati
1. Pengaruh strategis
2. Kesadaran berorganisasi
3. Membangun hubungan
SKALA PENILAIAN
No. ASPEK PSIKOLOGIS
1 2 3 4 5 6
D. MANAJERIAL
4. Memimpin kelompok
E. KEMAMPUAN INTELEKTUAL
1. Kemampuan menganalisis
Presdir
Wakil Direktur
Staf
Gambar Struktur Organisasi yang Menyediakan Peluang Karir yang Lebih Beragam
JALUR KARIR dan PERSYARATAN KOMPETENSI dari EDP CENTRE
Kompetensi :
Kompetensi :
- Sensitivitas
- Pengenalan
Kompetensi : Pribadi, Fleksibel
Pola
- Keahlian Jabatan : - Mawas Diri thp
- Mengarahka
Teknikal Organisasi
- Perhatian Mnj. Metode - Bujukan
n Orang Lain
Pelatihan - Ulet, Gigih
pada Langsung
- Fleksibel
Pelanggan Kompetensi : - Strategi
- Menggunakan Menggunakan
Konsep, Ulet
Jabatan : - Dorongan
Sistem Analis Berprestasi
- Inisiatif,
Fleksibel
Kompetensi :
- Kemampuan
Analisa
Jabatan :
Mnj. Dep. Tek. Baru
Kompetensi :
- Menggunakan
Konsep, Inisiatif
Jabatan : Pimpinan - Dorongan
Tim Proyek Berprestasi
- Ulet, Fleksibel
Kompetensi :
- Pengelolaan Jabatan :
Kelompok Mnj. Prnc. &
- Percaya Diri Pengawasan
- Pengawasan
Diri Kompetensi :
- Menggunakan
Konsep,
Fleksibel
Jabatan :
Mnj. Arsitektur
Kompetensi :
- Menggunakan
Konsep
- Ulet, Gigih
Jabatan :
Mnj. Data
Kompetensi :
- Ulet, Gigih
PROSEDUR RENCANA SUKSESI PIMPINAN
Prosedur : Lingkungan :
“SWOT” Analysis :
- Politik,
ekonomi,
- Pasar, Kesempatan Ancaman
STRATEGI - Persaingan,
- dll
- ……… - ………
. .
- Indust - ……… - ………
ri .. ..
- Pesain
FAKTOR KUNCI SUKSES g Perusahaan :
- Perusa
- Keuangan,
haan
- Pemasaran, Kekuatan Kelemahan
- SDM,
- Teknologi. - ……… - ………
. .
DESIGN ORGANISASI
- ……… - ………
.. ..
Kompetensi Calon
PENILAIAN PERSONAL
PENGEMBANGAN KARIR
Pengembangan yang dilakukan
seseorang dalam rangka
memenuhi rencana karirnya.
UMPAN
BALIK