Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Nama : Giovano Caesario Afandy

Kelas : XI IPA 1

Mata Pelajaran: PPKn

Guru Mata Pelajaran : Maria Susanti,SP.d


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini

dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas

bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi

maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi

para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi

makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak

kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik

yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Muara Bungo , 19 Juli 2020

Penyusun
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman. Keberagaman itu tersebar dari

Sabang sampai Merauke yang terwujud dalam beberapa aspek seperti suku, agama, ras, dan

kelompok-kelompok dalam masyarakat. Keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia

merupakan salah satu kebanggaan tersendiri yang tidak dimiliki oleh negara lain. Oleh karena

itu, pendahulu kita yaitu tokoh perumusan Pancasila sebagai dasar negara telah menetapkan

Pancasila sebagai dasar negara yang memiliki salah satu fungsi untuk menjadi pegangan

hidup bermasyarakat di tengah-tengah keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia.


BAB II PEMBAHASAN

Arti dan Makna Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Persatuan/kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah.

Persatuan/kesatuan mengandung arti “bersatunya macam-macam corak yang beraneka

ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.” Persatuan dan kesatuan Bangsa

Indonesia berarti persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong

untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat.

Kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini, itu terjadi dalam proses yang dinamis

dan berlangsung lama, karena persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang

tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa dalam

jangkauan waktu yang lama sekali. Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat

kekeluargaan dan jiwa gotong-royong. Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat pokok bangsa

Indonesia yang dituntun oleh asas kemanusiaan dan kebudayaan. Karena masuknya

kebudayaan dari luar, maka terjadi proses akulturasi (percampuran kebudayaan). 

Tahap-tahap pembinaan persatuan bangsa Indonesia itu yang paling menonjol ialah sebagai

berikut:

1. Perasaan senasib.

1. Kebangkitan Nasional

2. Sumpah Pemuda

3. Proklamasi Kemerdekaan

4. Prinsip Kebebasan yang Bertanggungjawab

Manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memiliki kebebasan

dan tanggung jawab tertentu terhadap dirinya, terhadap sesamanya dan dalam hubungannya

dengan Tuhan Yang maha Esa.


a. Prinsip Wawasan Nusantara

Dengan wawasan itu, kedudukan manusia Indonesia ditempatkan dalam kerangka

kesatuan politik, sosial, budaya, ekonomi, serta pertahanan keamanan. Dengan wawasan itu

manusia Indonesia merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta

mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita pembangunan nasional.

b. Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi

Dengan semangat persatuan Indonesia kita harus dapat mengisi kemerdekaan serta

melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang adil dan makmur.

Prisip-Prinsip Persatuan dan Kesatuan Bangsa

a. Prinsip Bhineka Tunggal Ika

Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia merupakan

bangsa yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, agama dan adat kebiasaan yang majemuk. Hal

ini mewajibkan kita bersatu sebagai bangsa Indonesia.

b. Prinsip Nasionalisme Indonesia

Kita mencintai bangsa kita, tidak berarti bahwa kita mengagung-agungkan bangsa

kita sendiri. Nasionalisme Indonesia tidak berarti bahwa kita merasa lebih unggul dari pada

bangsa lain. Kita tidak ingin memaksakan kehendak kita kepada bangsa lain, sebab

pandangan semacam ini hanya mencelakakan kita. Selain tidak realistis, sikap seperti itu juga

bertentangan dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang adil dan

beradab.

Kehidupan Bernegara dalam Konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia

berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945.


Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

yang merupakan naskah asli mengandung prinsip bahwa ”Negara Indonesia ialah negara

kesatuan, yang berbentuk Republik.” Pasal yang dirumuskan oleh Panitia Persiapan

Kemerdekaan Indonesia tersebut merupakan tekad bangsa Indonesia yang menjadi sumpah

anak bangsa pada 1928 yang dikenal dengan Sumpah Pemuda, yaitu satu nusa, satu bangsa,

satu bahasa persatuan, satu tanah air yaitu Indonesia. 

Wujud Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin kukuh setelah dilakukan

perubahan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang

dimulai dari adanya ketetapan Majelis Permusyarawatan Rakyat yang salah satunya adalah

tidak mengubah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

dan tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk final negara

bagi bangsa Indonesia. 

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara nyata

mengandung semangat agar Indonesia ini bersatu, baik yang tercantum dalam Pembukaan

maupun dalam pasal-pasal yang langsung menyebutkan tentang Negara Kesatuan Republik

Indonesia dalam lima Pasal, yaitu: Pasal 1 ayat (1), Pasal 18 ayat (1), Pasal 18B ayat (2),

Pasal 25A dan pasal 37 ayat (5) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945. 

Prinsip kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dipertegas dalam

alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

yaitu “…. dalam upaya membentuk suatu Pemerintahan negara Indonesia yang melindungi

segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia”. 

Makna negara Indonesia juga dapat dipandang dari segi kewilayahan. Pasal 25 A

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menentukan bahwa “Negara

Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara dengan
wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan oleh undang-undang”. Kesatuan wilayah

tersebut juga mencakup 1) kesatuan politik; 2) kesatuan hukum; 3) kesatuan sosial-budaya;

serta 4) kesatuan pertahanan dan keamanan. 

Keunggulan Negara Kesatuan Republik Indonesia  Negara Indonesia memiliki berbagai

keunggulan. Keunggulan-keunggulan tersebut menurut Dadang Sundawa dalam tulisannya

yang berjudul Kerangka Sosial Budaya Masyarakat Indonesia (2007:20 - 22) diantaranya

adalah: 

 Jumlah dan potensi penduduknya yang cukup besar. 

 Memiliki keanekaragaman dalam berbagai aspek kehidupan social budaya, seperti

adat istiadat, bahasa, agama, kesenian, dan sebagainya. 

 Dalam pengembangan wilayah, kita mempunyai konsep Wawasan Nusantara

sehingga sekalipun terdapat berbagai keanekaragaman namun prinsipnya kita teteap

satu pandangan.

 Semangat sumpah pemuda yang selalu merasuki jiwa dan kalbu bangsa Indonesia.

 Memiliki tata krama atau keramahtamahan. 

 Letak wilayahnya yang amat strategis.

 Keindahan alam Indonesia tidak disangsikan lagi.

 Salah satu keajaiban didunia juga ada di Indonesia, yaitu berupa Candi Borobudur

yang tidak sedikit menarik wisatawan untuk datang ke Indonesia. 

 Wilayahnya sangat luas, yaitu 5.193.250 Km2 yang meliputi daratan seluas 2.027.087

Km2 dan lautan seluas 3.166.163 Km2. 

 Tanahnya amat subur dan kaya akan sumber alam. 


Pentingnya Membangun Integrasi Nasional

Untuk mewujudkan cita-cita, dan tujuan negara serta memelihara rasa kebersamaan.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk membangun integrasi nasional:

1. Adanya kemampuan dan kesadaran bangsa dalam mengelola perbedaan SARA dan

keanekaragaman budaya serta adat istiadat.

2. Adanya kemampuan untuk mereaksi penyebaran ideologi asing

3. Adanya kemampuan untuk mereaksi dan mencegah dominasi ekonomi asing

4. Mampu berperan aktif dalam percaturan dunia di era globalisasi dalam berbagai

aspeknya

5. Bertekad untuk membangun sistem budaya sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945

6. Menyelenggarakan berbagai kegiatan budaya dengan cara melakukan pengkajian kritis

dan sosialisasi terhadap identitas nasional. 

Menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff, syarat keberhasilan suatu integrasi sbb:

1. Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-

kebutuhan satu dengan lainnya.

2. Terciptanya kesepakatan (konsensus) bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai

sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman

3. Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan aturan baku dalam melangsungkan proses

integrasi sosial.

4. Perwujudan Integrasi Nasional

Terwujudnya integrasi nasional, antara lain dapat dilihat dari pakaian, bahasa, lambang

dan identitas kebangsaan, landasan ideologi, perilaku sosial, serta lembaga-lembaga.


Faktor-faktor Pendorong, Pendukung, dan Penghambat Integrasi Nasional

1. Faktor pendorong tercapainya integrasi nasional

a. Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah

b. Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda Pancasila

& semboyan Bhineka Tunggal Ika

c. Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu dikalangan bangsa indonesia seperti yang

dinyatakan dalam sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928.

d. Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan muncul semangat nasionalisme

dikalangan bangsa indonesia. 

e. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan

oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.

f. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi

g. Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan

Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia.

2. Faktor pendukung integrasi nasional:

a. Penggunaan bahasa Indonesia

b. Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam suatu bangsa, bahasa, dan tanah air

Indonesia

c. Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama yaitu pancasila.

d. Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan yang

kuat.

e. Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penjajahan yang diderita.


3. Faktor penghambat integrasi nasional

a. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor

kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah,

agama yang dianut, ras dan sebagainya.

b. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh

lautan luas.

c. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang

merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam

maupun luar negeri.

d. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil

pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah

SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan

kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.

e. Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan

kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.

Fungsi Pancasila dalam Integrasi Nasional Pancasila merupakan moral bangsa indonesia dan

pelindung dari perbedaan / kemajemukan yang ada di indonesia. Berikut makna dari

pancasila :

1. Sila Pertama : Mewajibkan kita untuk mengakui dan memuliakan Tuhan sebagai

pencipta baik dalam hati maupun perbuatan

2. Sila Kedua : Mewajibkan kita untuk mengakui dan memperlakukan setiap orang sebagai

sesama manusia yang memiliki martabat mulia dan hak serta kewajiban asasi.

3. Sila Ketiga : Mewajibkan kita untuk mencintai tanah air bangsa, dan negara Indonesia

4. Sila Keempat : Mewajibkan kita untuk turut serta dalam kehidupan politik dan

pemerintahan sesuai dengan kedudukan masing-masing


5. Sila Kelima : Mewajibkan kita memberi sumbangan sesuai dengan kemampuan demi

mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Hakikat dan Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Menurut kamus umum bahasa Indonesia Negara adalah persekutuan bangsa yang

hidup dalam suatu wilayah dengan batas-batas tertentu yang diperintah dan diurus oleh suatu

badan pemerintha dengan teratur. Negara dalam arti sempit sama dengan pemerintahan dalam

arti luas yang merupakan alat untuk mencapai kepentingan bersama, sedangkan Negara

dalam arti luas adalah kesatuan sosial yang mengatur, memimpin, dan mengkoordinasi

masyarakat supaya dapat hidup wajar dan berkembang terus. 

Tujuan Negara Republik Indonesia tercantum didalam undang-undang dasar Negara

indonesia, yaitu pada Alinea keempat pembukaan UUD 1945 yang berbunyi :

“untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa

Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”. Dengan berdasarkan kepada ketuhanan

Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan

yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratuan / perwakilan serta

dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Sikap dan Perilaku Menjaga Kesatuan Negara RI

a. Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya menjaga seluruh

kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.

b. Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga keutuhan,

kedaulatan negara, dan mempererat persatuan bangsa.


c. Menghormati perbedaan suku, budaya, agama, dan warna kulit. Perbedaan yang ada

akan menjadi indah jika terjadi kerukunan, bahkan menjadi sebuah kebanggaan

karena merupakan salah satu kekayaan bangsa.

d. Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan memiliki bangsa,

bahasa persatuan, dan tanah air Indonesia, serta memiliki pancasila, Undang-Undang

Dasar 1945, dan Sang Saka Merah putih. Kebersamaan dapat diwujudkan dalam

bentuk mengamalkan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945.

e. Memiliki semangat persatuan yang berwawasan nusantara, yaitu semangat

mewujudkan persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan sosial, baik alamiah

maupun aspek sosial yang menyangkut kehidupan bermasyarakat. Wawasan

nusantara meliputi kepentingan yang sama, tujuan yang sama, keadilan, solidaritas,

kerjasama, dan kesetiakawanan terhadap ikrar bersama. Memiliki wawasan nusantara

berarti memiliki ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dan dipelihara

oleh semua komponen masyarakat. Ketentuan-ketentuan itu, antara lain Pancasila

sebagai landasan dan UUD 1945 sebagai landasan konstitusional. Ketentuan lainnya

dapat berupa peraturan-peraturan yang berlaku di daerah yang mengatur kehidupan

bermasyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

https://prezi.com/ej2iutsitv5k/faktor-pendorong-dan-penghambat-persatuan-dan-kesatuan-

bangs/

https://dokumen.tips/education/faktor-pendorongpendukung-dan-penghambat-integrasi-

nasional-pkn-kelas-xi-sma.html

Anda mungkin juga menyukai